#Francois Baranger

[bookola-de]

Zur Geschichte „Berge des Wahnsinns“ braucht man gar nicht viel sagen. Meines Erachtens ist sie eine der besten Geschichten von H.P. Lovecraft. Ein absoluter Klassiker! Wer sie noch nicht kennt, muss sie auf jeden Fall lesen.

[haaaaaaaaaaaave-you-met-ted]

Cthulhu Rising by Francois Baranger

[cinegoremagazin]

[:hu]Lovecraft – Baranger: Az őrület hegyei [Második kötet] (2024)[:]

[:hu]A Multiverzum kiadó a tavaly megjelent, limitált kiadású Cthulhu hívása album után ezúttal Az őrület hegyei című, szintén klasszikus Lovecraft művet hozta el a Chesley-díjra jelölt Francois Baranger francia illusztrátor csodálatos festményszerű rajzaival, két gyönyörű kötetre bontva. Continue reading [:hu]Lovecraft – Baranger: Az őrület hegyei [Második kötet] (2024)[:]

[saatrenungan]

Renungan 2Nov2023

Bacaan Injil Yoh 6;37-40

Semua orang yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku. Aku tidak akan menolak siapa pun yang datang kepada-Ku. Sebab Aku turun dari surga, bukan untuk melakukan kemauan sendiri, melainkan kemauan Dia yang mengutus Aku. Dan inilah kemauan Dia yang mengutus Aku: supaya dari semua orang yang diberikan kepada-Ku, tidak satu pun hilang; tetapi supaya Aku membangkitkan mereka pada Hari Kiamat. Memang inilah keinginan Bapa-Ku: Supaya semua yang melihat Anak dan percaya kepada-Nya mempunyai hidup sejati dan kekal, dan Aku hidupkan kembali pada Hari Kiamat.”

Demikianlah sabda Tuhan

Terpujilah Kristus

Ketika saya membaca bacaan Injil hari ini saya teringat akan film drama musikal Les Miserables yang sangat terkenal yang bercerita tentang kehidupan Jean Valjean yang memulai hidup baru setelah dipenjara selama puluhan tahun di Perancis 

Dikisahkan ketika kecil karena kelaparan Jean Valjean terpaksa mencuri roti karena kelaparan dan diganjar 19 tahun kerja paksa di penjara, dan ketika dibebaskan bersyarat dan pulang ke kotanya, ia kesulitan mencari pekerjaan karena masih dilabeli ‘pencuri’ dan ketika tidak ada orang yang mau menerimanya hanya seorang uskup tua bernama Mgr Charles Francois yang mau menampung dan memberi roti dan kamar yang layak. Namun iblis berbisik ditelinga Jean untuk mencuri peralatan makan mahal yang terbuat dari perak dan memukul uskup tua itu hingga pingsan ketika kepergok sedang mencuri lalu Jean melarikan diri namun akhirnya tertangkap polisi dan dikembalikan kepada sang uskup. Namun ketika polisi bertanya kepada uskup ‘apakah barang mahal ini milik bapak uskup? dengan tenang uskup menjawab “aku telah memberikannya sebagai hadiah” hingga polisi tekejut dan melepaskannya. Ketika mereka hanya berdua, uskup berkata kepada Jean ‘aku telah membayar hidupmu dengan barang perak itu, engkau telah ditebus, berjanjilah untuk menjalani hidup baru mulai saat ini’. sejak itulah hidup Jean berubah menjadi manusia baru, ia berbuat kebaikan dan jujur pada sesama bahkan Jean akhirnya menjadi pengusaha dan walikota bahkan menolong kehidupan putri mantan pekerjanya dari kejahatan majikannya

Yesus berkata “Akulah roti hidup, barangsiapa datang kepadaKu, ia tidak akan lapar lagi dan barangsiapa percaya kepadaKu, ia tidak akan haus lagi”. Yesus telah memberikan diriNya untuk keselamatan kita melalui Ekaristi yang kita rayakan sebagai pemberian diri Tuhan yang sempurna bagi kita. Ketika kita mau menerima kehadiranNya dan merasakan cinta Tuhan maka kita tak akan merasa kekurangan dan kelaparan. Roti hidup yang kita terima itu harus kita bagikan kepada sesama seperti yang dilakukan Mgr Charles yang menolong Jean dengan penuh kasih mau menampung dan memberi makan ketika tak ada seorangpun mau menerimanya bahkan memberikan pengampunan atas tindakan Jean yang memukulnya dan mencuri peralatan mahal dari perak, begitulah cinta Tuhan harus dialirkan melalui tindakan kasih kepada sesama. Jean menjadi manusia baru ketika ia mengalami penebusan dan merasa dikasihi Tuhan begitupula kita diajak datang kepada Sang Roti Hidup yaitu Kristus.

Berkah Dalem

[manyworldspress]

François Baranger, cover and page spread with detail from original artwork from At the Mountains of Madness, vol. 2, by H. P. Lovecraft (Design Studio Press, October 26, 2021).

__________________________________________________ Our shop: https://bookshop.org/shop/manyworldspress

[geekynerfherder]

'At The Mountains Of Madness' prints by François Baranger.

Fine art giclee prints in signed and numbered limited editions of 120 each.

On sale now through French Paper Art Club.

[pankurios-templeovarts]

The Call Of Cthulhu by H.P. Lovecraft, illustrated by François Baranger.

[vmyster5]

The digital art of Francois Baranger for “The Call of Cthulhu” and “At the Mountains of Madness”  

[artmagine]

The amazing concept art of Beauty and the Beast (2017) by Jama Jurabaev,  Ioan Dumitrescu and Karl Simon

Artbook: The Art and Making of Disney Beauty and the Beast

Book: The Beauty and the Beast

[forbidden-sorcery]

by Francois Baranger

[dtvgt]

Sketches and concept-art for the movie, “Beauty and the Beast” (2012) by François Baranger

[cinematografieliebhaber]

Cthulhus Ruf von H. P. Lovecraft ist die erste Kurzgeschichte des US-amerikanischen Autors, welche den Cthulhu Mythos beschreibt, der Vorlage für so viele Filme, Spiele, Games und Comics wurde. Es ist die einzige seiner Geschichten, in welcher diese außerirdische Gottheit im Fokus der Handlung steht.

[fhtagn-and-tentacles]

SUBTERRANEAN CTHULHU 

by François Baranger

[cinegoremagazin]

[:hu]Lovecraft – Baranger: Az őrület hegyei [Első kötet] (2024)[:]

[:hu]A Multiverzum Kiadó a tavaly megjelent, limitált kiadású Cthulhu hívása album sikere után ezúttal Az őrület hegyei című klasszikus Lovecraft művet hozta el a magyar közönség számára a Chesley-díjra jelölt Francois Baranger francia illusztrátor csodálatos festményszerű rajzaival, két kötetre bontva. Continue reading [:hu]Lovecraft – Baranger: Az őrület hegyei [Első kötet] (2024)[:]

[saatrenungan]

Renungan 19Apr2023

Bacaan Injil Yoh 3,16-21

Dalam percakapan-Nya dengan Nikodemus, Yesus berkata, “Begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya. Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; tetapi barang siapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah. Dan inilah hukuman itu:  Terang itu telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan  dari pada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat. Sebab barangsiapa berbuat jahat membenci terang dan tidak datang kepada terang itu, supaya perbuatan-perbuatannya yang jahat itu tidak nampak; tetapi barangsiapa melakukan yang benar, ia datang kepada terang, supaya menjadi nyata bahwa perbuatan-perbuatannya dilakukan dalam terang.”

Demikianlah sabda Tuhan

Terpujilah Kristus

Bacaan Injil hari ini merupakan akhir dari dialog antara Yesus dengan Nikodemus dimana Yesus mewartakan kepada Nikodemus tentang betapa agungnya kerahiman Allah Allah dan juga identitas diri-Nya agar Nikodemus mau membuka hatinya dan mengimani Yesus sebagai Putra Allah yang diutus untuk menggenapi rencana keselamatan manusia seperti dikatakan dalam Yoh 3,16 “Begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal”. Kesaksian tentang kebenaran ini menghantar mereka pada keberanian untuk mewartakan kebenaran yang disampaikan dalam bacaan pertama kisah para Rasul hari ini dimana melalui bantuan malaikat Tuhan, para rasul dibebaskan dari penjara dan meminta para Rasul berdiri di Bait Allah untuk memberitakan firman hidup itu ke orang banyak meskipun mereka mendapatkan ancaman dari imam besar dan pengikut-pengikutnya.

Ketika saya membaca bacaan Injil hari ini saya teringat akan film drama musikal Les Miserables yang sangat terkenal yang bercerita tentang kehidupan Jean Valjean yang memulai hidup baru setelah dipenjara selama puluhan tahun di Perancis 

Dikisahkan ketika kecil karena kelaparan Jean Valjean terpaksa mencuri roti karena kelaparan dan diganjar 19 tahun kerja paksa di penjara, dan ketika dibebaskan bersyarat dan pulang ke kotanya, ia kesulitan mencari pekerjaan karena masih dilabeli ‘pencuri’ dan ketika tidak ada orang yang mau menerimanya hanya seorang uskup tua bernama Mgr Charles Francois yang mau menampung dan memberi roti dan kamar yang layak. Namun iblis berbisik ditelinga Jean untuk mencuri peralatan makan mahal yang terbuat dari perak dan memukul uskup tua itu hingga pingsan ketika kepergok sedang mencuri lalu Jean melarikan diri namun akhirnya tertangkap polisi dan dikembalikan kepada sang uskup. Namun ketika polisi bertanya kepada uskup ‘apakah barang mahal ini milik bapak uskup? dengan tenang uskup menjawab “aku telah memberikannya sebagai hadiah” hingga polisi tekejut dan melepaskannya. Ketika mereka hanya berdua, uskup berkata kepada Jean ‘aku telah membayar hidupmu dengan barang perak itu, engkau telah ditebus, berjanjilah untuk menjalani hidup baru mulai saat ini’ dan sejak itulah hidup Jean berubah menjadi 'manusia baru' dan menjadi 'terang' bagi sesama, ia berbuat kebaikan dan jujur pada sesama bahkan Jean akhirnya menjadi pengusaha dan walikota bahkan menolong kehidupan putri mantan pekerjanya dari kejahatan majikannya

Yesus berkata “Akulah roti hidup, barangsiapa datang kepadaKu, ia tidak akan lapar lagi dan barangsiapa percaya kepadaKu, ia tidak akan haus lagi”. Yesus telah memberikan diriNya untuk keselamatan kita melalui Ekaristi yang kita rayakan sebagai pemberian diri Tuhan yang sempurna bagi kita. Ketika kita mau menerima kehadiranNya dan merasakan cinta Tuhan maka kita tak akan merasa kekurangan dan kelaparan. Roti hidup yang kita terima itu harus kita bagikan kepada sesama seperti yang dilakukan Mgr Charles yang menolong Jean dengan penuh kasih mau menampung dan memberi makan ketika tak ada seorangpun mau menerimanya bahkan memberikan pengampunan atas tindakan Jean yang memukulnya dan mencuri peralatan mahal dari perak, begitulah cinta Tuhan harus dialirkan melalui tindakan kasih kepada sesama.

Kehidupan kita memang tidak akan selalu mulus, tidak selalu indah dan berlimpah berkat. Ada kalanya kita akan berada dalam pergumulan, menghadapi permasalahan yang sangat berat, atau mengalami kesakitan dan kerapkali kita menghubungkan hal-hal yang tidak baik sebagai hukuman dari Tuhan. Melalui Injil hari ini kita diingatkan bahwa Tuhan tidak pernah menghukum. Ia mengutus AnakNya bukan untuk menghakimi melainkan untuk menyelamatkan. Yesus datang ke dunia untuk menerangi mereka yang hidup dalam kegelapan karena dosa. Kasih Tuhan itu tanpa syarat. Ia tetap baik kepada siapa pun. Seberapa pun besarnya dosa manusia, tetap masih ada pintu pengampunan dari Tuhan seperti halnya Jean yang berubah menjadi manusia baru ketika ia mengalami penebusan dan merasa dikasihi Tuhan begitupula kita diajak datang kepada Sang Terang Dunia yaitu Kristus

Berkah Dalem

[manyworldspress]

“Corona Mundi ... Roof of the World ... All sorts of fantastic phrases sprang to our lips as we looked dizzily down at the unbelievable spectacle.”

François Baranger, page spread with detail from original artwork, from At the Mountains of Madness, vol. 1, by H. P. Lovecraft (Design Studio Press, November 18, 2020).

__________________________________________________ Our shop: https://bookshop.org/shop/manyworldspress