Tumgik
#Federasi Youth Band Indonesia
rasiooid · 17 days
Text
Otis Hedarsyah Nahkodai FYBI Provinsi Banten
RASIOO.id – Musyawarah Provinsi (Musprov) Federasi Youth Band Indonesia (FYBI) Banten resmi menetapkan Otis Hendarsyah sebagai Ketua Umum FYBI Provinsi Banten periode 2024-2028. Otis terpilih secara aklamasi dalam Musprov FYBI Banten pertama yang digelar di Gedung Cisadane, Kota Tangerang, pada Minggu, 8 September 2024. Musprov ini dihadiri oleh seluruh pengurus FYBI Kabupaten/Kota se-Banten yang…
0 notes
kabartangsel · 2 years
Text
Pengurus Federasi Youth Band Indonesia Tangsel Periode 2022-2024 Resmi Dilantik
Pengurus Federasi Youth Band Indonesia Tangsel Periode 2022-2024 Resmi Dilantik
Pengurus Federasi Youth Band Indonesia (FYBI) Kota Tangerang Selatan periode 2022-2024 resmi dikukuhkan di Gedung 3, Puspemkot Tangsel, Selasa, (29/3/2022). Ketua FYBI Kota Tangsel, Irawan Aquaranto mengatakan, pelantikan ini merupakan langkah awal baginya untuk menyambut perhelatan akbar Festival Olahraga Masyarakat Nasional (FORNAS) mendatang. “Kami bergerak di bawah naungan KORMI, Komite…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
hanifkur-blog · 7 years
Text
Berawal dengan miras, berakhir dengan waras
Mungkin ini berawal dari rasa mual di WC akibat skeptikal saya terhadap negara ini dalam memerangi korupsi yang semakin menggerogot, Saya akhirnya mengamini quotes pada salah film gangster jaman baheula yang banyak menceritakan kaum papa italia di amerika sana. Isinya terpancang berbilang “Negara akan maju jika pembangunan dan korupsi bergandeng berdampingan dan tak saling jegal”. Terbayang sepintas sebuah konsep yang bagaimana mendapatkan kemenangan bersama antara dua pihak, win-win solution. bahkan yang paradoks sekalipun seperti nukilan lirik ‘I know, you belong to somebody new, but tonight you belong to me’ yang terkenal berkat film The Jerk.  keseimbangan akan melahirkan keselarasan yang bahkan tak terbayangkan, memenangkan keseimbangan layaknya sebuah kemewahan yang tak dapat diklaim oleh salah satu pihak. Terlepas dari intisari qoutes tersebut tentang civilitation geopolitik dan beberapa hal diatas, adalah sangat menyenangkan dan manusiawi memberi porsi tak bimbang antara yang benar dan salah, baik dan buruk, kadar berat surga dan neraka. Pun jika kedua belah menyoal kesehatan. Nah Poin yang belakang ini agak mengusik nalar saya.  
Sebut saja berapa banyak tumpukan berita kuning dan bermacam delik yang melibatkan minuman keras sebagai pemicu alias triger,pemeran utama, maupun berkameo sebagai pelampiasan. Tak terhitung dan selalu menjadi konsumsi renyah komoditi bisnis media. Psuedo yang kadung tertancap kuat tentang pandangan negatif miras, juga didukung pula dengan popularitas lagu lagu bertema miras. Mulai dari dakwah mirasantika sang raja dangdut bang rhoma, hingga musisi top internasional yang menggemakan semangat jihad berperang melawan miras dan menempatkan miras pada sisi yang dianggap jahat. Mungkin banyak juga band dan seniman yang persetan dengan itu semua bersemangat independen dan partikelir yang menyandingkan miras dengan hal hal yang berbau positif dan multiview,yang namun tidak berada di arus utama garda depan media konvensional. Sebut saja shagydog, sid, hingga penggembala lirik liar seperti sosok jason ranti. Atau duo surabaya ‘silampukau’ dengan segala keromantisan kotanya yang bersinggungan dengan aroma intisari yang memikat.
Hal tentang miras dan kesehatan seperti bentangan yang teramat lebar, miras kadung dikonstruksi sebagai penyebab kerusakan akan kesehatan. Apa yang dibumbui miras pasti akan bertolak belakang dengan perihal topik kesehatan.
Hingga rasa skeptis tentang dua unsur beda kutub itu sedikit berputar halauan saat tempo malam seorang teman pulang dari ujung jengkal celebes membawa buah tangan dengan rupa minuman khas daerah, mungkin versi ‘anggur orang tua’ dengan kadar alkohol yang sukar didefinisi.
                                                                                                                                                                      Cap Tikus
Tumblr media
Beliau yang bangga setelah menjalani pengabdian kecilnya tersebut berujar sembari terkekeh bahwa menikmatinya harus diiringi lagu top lokal juga, lagu tradisional dengan baluran semangat kolektif post-new wave yang teringkas dalam satu organ. lagu daerah bergenre house remix !. Terokupasi dengan paksa kedua telinga dengan gelombang yang menendang gendang. Bisa dibilang, saya bukan penikmat fasih musik garda depan yang sering terpatri di jajaran top 40. Bukan juga anak lantai dansa yang doyan ke klub malam. dengan kata lain, telinga kurang memberikan atensi lebih untuk jenis yang satu ini. Namun lama kelamaan familiar juga dengan tembangnya, aneh,  tak asing dan cukup menyenangakan. Ajegile, ini ternyata nomor nomor daerah, lebih jauh lagi, ini adalah satu lagu pengiring senam, senam ayo bersatu!.  Cukup gila dan gembira saya diajak  menyusuri labirin yang akhirnya menuntun pada era SD, berseragam putih lusuh (agak krem) dan merah serta berdasi tut wuri handayani. Biadab memang tinggalan memori ini. Sampai sampai terbesit keinginan mengganti judul skripsi yang tak kunjung usai dengan ‘Dampak house remix yang youthful terhadap tubuh yang sehat’. Ya namanya juga sedang hangover. Heuheu. Mungkin agak jauh juga, berangkat dari minuman keras, menyambangi harta warisan lokal dan berpotensi berakhiran di lapangan dengan tubuh yang berkeringat.
Ok, jika harus bercerita, mungkin begini mulanya. Sekitar awal milenium, saya pernah mengecap bangku SD dengan latar halaman luas, mungkin sudah masuk kategori lapangan, hingga cukup luas untuk latihan tawaf lansia berhegemoni haji, atau sekedar untuk rebahan versi film Boyhood, atau untuk kegiatan apalah yang berhubungan dengan olahraga. Ok, poin terakhir sepertinya bisa jadi andil penting artikel ini lahir. Pokoknya cukup luas. Mungkin karenanya juga, kurikulum senam keranjingan dicekokkan, waktu pagi saya dijejali dengan kegiatan berkeringat. Senam pagi menu pasti mengawal hari yang tercatat saban selasa, kamis dan sabtu. Tiada kesempatan PR untuk dikencani. Dan yang terpenting, kegiatan ini wajib untuk seluruh warga sekolah, tak terkecuali pak kuncen yang nafasnya tak sampai satu deka dan ibu kantin setengah baya, totalitas tanpa batas !. benar benar pagi yang berkeringat untuk ber-crowd euphoria dalam baluran senam berjudul Ayo bersatu.
Tumblr media
gambar : ilustrasi senam
 Ayo Bersatu layaknya berisi harta karun yang lama terpendam, dicor dengan material keras dan menjadi kapsul waktu menunggu dioplos dan diobrak abrik. Sebuah ‘morning rave party’ dengan setlist knowledge nuansa nusantara ciamik. nomor-nomor macam Sepatokaan daerah Minahasa, Sinagan Tulo dari Tanah Tapanuli, Cublak-Cublak Suweng dari Jawa, lagu pesan sakit hati ‘Sapu Tangan Berpucu Empat’ yang lagi-lagi dari ranah minahasa, Manuk Dadali dari tanah sunda, Huhate dari Ambon, Kampuang Jauh di Mato dari Minang menjadi isi. Hingga pada akhirnya ditutup apik  dengan tembang ‘Tanah Air’ pada gerakan pendinginan sebagai penegasan lanskap persatuan. Semua digubah dengan gaya houseremix disko yang youthfull, ceria dan anti kantuk. Mungkin salah satu cara paling demokratis memahami nusantara yang tersaji dalam sarapan bergizi kaya representasi. Siapapun dan pada momen apapun mendengarkan lagu remix Ayo bersatu niscaya akan bergoyang, tanpa peduli latar belakang. Pun tak terkecuali semisal konser metal belum dimulai dan para metalhead telah berjubel, putar saja lagu ajaib ini, para metalhead brengsekpun serentak senam sehat dengan muka manis meringis kaku layaknya instruktur dalam vcd tutorial senam. something majestic.
Atas dasar rasa sadar dalam mengolahragakan masyarakat dan memasyarakatkan olahraga,  Buru buru saya mengucapkan terima kasih kepada puan dan tuan FOMI (Federasi Olahraga Masyarakat Indonesia), yang terarsip telah me-remix dan me-mastering lagu latar senam Ayo bersatu ini. Walaupun agak telat juga, terpaut 14 tahun dari awal saya dengar pertama kali, daripada nggak sama sekali. Akhirnya sambil menikmati ‘ameran’, ehh ‘pameran’ khazanah lagu nusantara dalam medley Ayo Bersatu’ ayo awali hari dengan bersenam. Dan ternyata lewat house music, minuman keras dan kesehatan tak cukup keras untuk saling sikut.
0 notes