#Dijodohkan
Explore tagged Tumblr posts
Text
Katanya Aku Tak Berusaha
"Doa doang tanpa usaha mana bisa!"
Kata segelintir orang yang berulang kali bertanya 'kapan?' dan kujawab 'Tolong tanyakan pada Tuhan'.
Menjadi single di tengah masyarakat yang menggebu-gebu dalam pernikahan itu merupakan suatu tantangan. Saat usaha mendapatkan jodoh yang mereka tahu mungkin sebatas berpacaran atau dijodohkan. Saat berdiam diri di rumah dituduh pasif tanpa upaya.
Sayangnya, sulit pula untuk menjelaskan kepada mereka, betapa banyaknya bentuk ikhtiar dalam menjemput jodoh. Dan pula, tidak semua upaya itu harus ditampakkan dan diberitakan.
Akhirnya aku dipaksa untuk memaklumi. Melapangkan hati menerima pertanyaan dan tudingan yang sama berulang kali. Sambil tersenyum, tentu saja. Meski kadang, ada titik jenuh yang sudah mereka lampaui. Maaf jika yang kuberi hanya nada tinggi.
Andai mereka tahu, sudah berapa kali aku berusaha menerima tawaran berkenalan dengan seseorang. Yang tak berakhir jadi apa-apa. Tak jarang lelah juga. Tapi untuk menolak kebaikan mereka juga tak tega.
Andai mereka tahu, jalur langit yang terdengar hanya sebatas 'doa' merupakan upaya utama dan paling berat tantangannya untuk diikhtiarkan. Bangun di sepertiga malam, merengek kepadaNya, di tengah kantuk yang merayu-rayu.
Andai mereka tahu, naik turunnya hati dalam memantaskan diri, memperbaiki segala yang dirasa kurang dan bisa lebih lagi. Belajar memahami dan mengenali diri. Mencari ilmu yang selama ini belum pernah didapati. Mempersiapkan diri agar layak menerima apa yang dinanti.
Bukankah itu semua bentuk usaha menemukan tambatan hati?
Andai mereka tahu dan mengerti. Mereka hanya tidak tahu betapa aku juga rindu untuk bertemu dengannya.
#
29 notes
·
View notes
Text
Sebuah ketakutan_
Berada difase lelah mengenal orang baru, mungkin bukan lelah, lebih tepatnya takut untuk mengenal orang baru. Takut salah dalam mengenal, terutama takut jika salah menjalin sebuah hubungan apalagi itu rumah tangga.
Dulu selalu berpikir dan berprasangka baik kepada orang-orang yang sudah aku temui, entah itu kenal secara nyata (secara langsung) atau di dunia maya. Tapi pada akhirnya tidak semua yang aku sangkakan itu benar.
Semua itu tidak masalah bagiku. Kalau dulu prasangka ku salah terhadap mereka gpp. Aku juga tidak pernah menyesali ketika selalu menganggap orang-orang yang aku kenal itu baik, aku tidak pernah menyesali jika selalu berpikir positif terhadap mereka. Karena aku percaya bahwa manusia itu pada dasarnya semua baik.
Yang membuat tidak baik adalah ketidaktahuannya, ketidaksabarannya, ketidaksukaannya, ketidakpuasannya, ketidakpeduliannya, keangkuhannya, kesombongannya, kerakusannya, kebohongannya, keegoisannya dan ketidaksetiannya.
Mungkin itu salah satu sebab membuatku untuk sulit percaya dengan orang baru lagi. Dibilang pilih-pilih..., iya memang, itu jelas sekali. Dan dari itu muncul ketakutan, kekhawatiran dan kewaspadaan saat mengenal orang baru. Mungkin itu juga sebab ketika aku dikenalkan atau dijodohkan, berakhir penolakan dariku (hahaha). Payah sih emang kamu.
Banyak kekhawatiran dan ketakutan yang masih tertanam dalam hati. Sampai orang-orang capek sendiri nyariin dan sampai jengkel dengan sikapku. Maaf (diriku memang rewel perihal jodoh)
_____________
Salah satu yang membuatku takut untuk menjalani ketika doa itu dikabulkan adalah do'aku untuk digenapkan (menikah), saat ini aku takut jika itu dikabulkan oleh-Nya. Dikabulkan dengan orang yang salah. Dikabulkan bukan karena aku siap, tapi dikabulkan karena aku tidak bersabar dalam penantian, selalu ingin disegerakan lupa untuk mengkoreksi diri dan berbenah, ingin cepat-cepat tapi lupa upgrade diri, ilmu, mental dan kesiapan tidak meningkat.
______Jika dikabulkan entah tahun ini atau kapan, semoga yang dikirimkan adalah seseorang yang bisa menghargai lelahku, hobiku dan kemandirianku. Yang mampu membuatku tambah dekat dengan-Nya, yang bisa bertutur lembut dalam menasehatiku , yang bisa bersabar dengan segala moodku, bisa menahan 5 serangan emosiku ( sedih, kecewa, marah, jengkel, takut) karena diriku sabarnya bagai selembar tisu yang dibelah jadi 4 kemudian dicelupkan ke dalam air.
15 notes
·
View notes
Text
Jodoh
Hari ini aku melihat rekan-rekanku menikah... 'dijodohkan oleh career class'
entah satu kegiatan ataupun satu group chat bersama.. ada yang lewat jalur negeri maupun beberapa swasta..
Apakah aku iri ? TENTU SAJA...
aku merasa sungguh aktif tapi kenapa mereka lebih dulu bertemu ? apakah ini bukan waktuku ? Lalu kapan.. pertanyaan yang belum bisa kujawab sampai sekarang
tapi hidup harus terus berlanjut, aku menerima bahwa sekarang belum waktuku dan akan kulakukan yang kumampu sembari menunggu..
Sampai ketemu di Career Class berikutnya..
Dari aku yang berjuang mencari dia dan jati diriku yang sesungguhnya...
66 notes
·
View notes
Text
Wanita
1. Berat tanggung jawab wanita, jika wanita itu baik, sholehah, insyaAllah anak-anaknya pun akan baik dan sholehah, tapi jika tidak maka akan sebaliknya.
2. Pada zaman sahabat, kita dapati kisah wanita yang sholehah tetapi suaminya tidak baik maka anak-anaknya akan tetap sholeh, seperti kisah asia dan firaun. Juga juga kita dapati kisah seorang suami yang sholeh tetapi istrinya kafir, maka anaknya juga akan ikut kafir, seperti kisah nabi musa.
3. Setiap manusia akan mempertanggung jawabkan apa yang ia perbuat di dunia, walau sekecil biji zahra, walau sekecil bakteri, walau sekecil benda yang tak terlihat oleh mata kita yang terbatas ini.
4. Kita sadari zaman yang penuh fitnah ini, akhir zaman. mudah-mudahan kita selalu dalam hidayahnya, dan mudah-mudahan kita bisa dijodohkan dengan seseorang yang terbaik untuk kita, Aamiin ya robb, baik dunia dan akheratnya.
اوصيكم ونفسي بتقوى الله.
Temen2 bisa tambahin insight dihari itu ya🩷
instagram
14 notes
·
View notes
Text
Hijrah Bang Tato
"Pak Ustadz Saya ingin sholat tapi saya nggak dibolehin sholat sama warga. Katanya badan saya gak suci."
"Meskipun janda, saya tahu bahwa Nurma adalah orang yang hadir dijodohkan untuk saya. Saya hanya ingin berubah dan menjadi orang yang bertanggung jawab."
"Saat itu saya ditunjukan dengan pedihnya siksa kubur. Setelah terbangun pikiran saya hanya sholat saja."
Dan masih banyak lagi pelajaran dari Bang Tato. Entah kenapa kok bisa nemu buku ini, Allah memberikan pengingat dari tempat yang tidak disangka-sangka.
Kita gak pernah tau bakal dipanggil dalam keadaan apa, tapi yang kita tahu, tugas kita hanyalah selalu menjadi lebih baik dan juga istiqomah.
Setan tak pandang bulu dan waktu!
23 notes
·
View notes
Text
Emang boleh se-serius ini😭🤏🏻
Tolonglah. Ini udah serius banget. Udah gak waktunya galau-galau lagi. Udah waktunya bener-bener uprage diri sebaik-baiknya loh.
Duh, kok bisa ya, aku ini masih suka galau, tantrum, dan mikirin hal² yang gak jelas😭 Ya bukannya kenanganku itu gak jelas. Maksudnya yang sudah berlaku kan ya sudah, kalau sudah tau akhirnya gak bakal berubah kenapa masih dibuat keluh kesah.
Sekarang yang perlu dipikirin adalah: Gimana caranya bisa pantes jadi orang yang bisa dinut. Gimana caranya Qur'annya segera mutqin, karena ada kegiatan yg mengharuskan aku untuk ngaji dengan alumni, dan egoku sangat tidak menyukai apabila aku kalah lancar dan tidak bisa nerusin ngaji. Trus gimana caranya biar kitab-kitab yang sudah kupelajari harus bisa ku kuasai, mengingat si gus sudah memberikan jadwal mengajar secara terperinci. Gimana juga caranya balance antara kegiatan pondok dan kuliah, mengingat ambisiku harus tercapai masalah akademik. Belum lagi tugas dan tanggungjawabku di kuliah yang 2 bulan ini harus tuntas dan purna.
Kaan, banyak banget asli yang harus dipikirin, yang harus dijalanin, yang harus segera dibenahi. Kok bisa masih sempet mikir hal-hal gak guna.
Masalah perasaan skip dulu yuk diriku. Nanti masalah cinta²an atau engga pikir setelah akad saja. Sekarang jalani apapun yang menjadi tugasmu, segera selesaikan apapun yang menjadi tanggunganmu. Dah yakin aja tresno jalaran soko kulino. Nanti pasti bakalan tresno dengan sendirinya, sesuai rencana awal bahwa nikah itu dijodohkan dan manut.
Masalah perasaan yang berlalu tolong disimpan rapat ya diriku. Please! Jangan sampai kamu membuat orang lain tak nyaman dengan perasaaanmu. Jika galau, tantrum, sedih, sekarang coba luapkan saja dalam sujud panjang. Allah pasti akan memberikan jalan terbaik untuk menuntaskan perasaan. Tak usah gundah bakal hilang atau tidak, seperti niat awal. Jadikan saja inspirasi ketika dibutuhkan.
Sudah ya, sampai disini kita sepakat dulu. Pms depan please ga usah tantrum. Please tantrumnya ditahan. Inget udah tua. Mau jadi istri, bentar lagi jadi ibuk. Ditahan perasaan yang tidak perlu. Tahan. Bisa yuk bisa.
Masalah hati pasrahkan saja pada pemiliknya. Sudah jangan diambil pusing. Kalau masih cinta ya sudah dinikmati, waktunya lupa nanti pasti ada jalannya. Wong jelas sudah ada yang lain, pasti nanti dipermudah semuanya.
Oke diriku. Semangat. Hidup yang panjang ini kedepannya mari kita buat upgrade diri sebaik-baiknya. Nikah diniati ibadah. Niat mondok lagi. Niat ngluru ilmu. Niat mendekat kepada sang ilahi. Bismillah, insyaallah semua lancar.
Sekali lagi, urusan hati, pasrahkan pada Tuhan. Kamu gak usah ngatur. Biar diatur Tuhan. MauNya gimana, jalani aja. Oke!
#tentang rasa#belajardewasa#rasa#harapan#kenangan#self reminder#tulisan#menulis#cinta#rindu#self love#partofaima#perasaan.aii#aimastory
9 notes
·
View notes
Text
rasa rindu
"mama rasa, kamu nggak punya rasa kangen ke rumah ya? kamu ngga kangen apa gitu sama rumah, atau mama papa gitu?"
Kalimat itu akhirnya diucapkan mama ketika tempo hari singgah di rumah kontrakan. Sebagai koas tahun terakhir yang selanjutnya jadi alasan kenapa aku nggak bisa pulang selama 6 bulan terakhir, meski jarak Malang-Pasuruan kabupaten ga sampe 2 jam.
"haha ga tahu ma, kayaknya aku cuma pengen pulang kalau memang dibutuhkan atau memang ada momen aja"
Jawabku tanpa berpikir panjang, entah cuma jawaban itu yg ada di kepalaku sebagai anak pertama yang sedari umur 6 tahun yg udah diminta jauh dari ortu, jauh dari rumah karena masalah pendidikan.
Kadangkala aku juga mikir, apa pernah terbesit ga ya di benak ortuku soal merasa nelongso atau kecewa besarin anak pertamanya dengan cara didik yg akhirnya membuat aku punya karakter kayak gini, beda banget sama kedua adikku yang lain.
mungkin; dalam prespektifku, perasaan tidak boleh menang di antara pekerjaan, di antara amanah, di antara kerja keras. Rasa rindu bagiku masih bisa ditabung, diberikan porsi kesabaran lebih besar, ditahan-tahan sampai lupa sejenak dengan bantuan kelelahan atau padatnya jadwal yang mengganggu tidur.
Rasa rindu ga boleh menang, tapi kalau diperbolehkan minta ke Allah, semoga aku dijodohkan sama sosok yang dapat membuat rasa rindu itu dimenangkan kembali.
44 notes
·
View notes
Text
Mbak...
Adk senaaaang sekali mbak berhasil menemukan pasangan yg InsyaAllah sudah Allah siapkan yg paling baik untuk mbak. Adk senang sekali bisa menyaksikan perjalanan hidup mbak dari yg dulunya ikhtiar lewat email demi email menyeleksi satu persatu cv laki", sempat dijodohkan, sempat mau memilih orang yg masih belum jelas, dan akhirnya saat ini Allah kasih orang yg baik sekali, orang yg perhatian sekali, orang yg InsyaAllah akan bersama-sama selalu sampai jannahNya sama mbak. Dari semua perjalanan ini, adk tau sangat tidak mudah untuk dilewati, tapi adk bisa ambil banyak pelajaran di setiap jalan yg dilalui sama mbak, adk bisa lebih hati" dgn laki", bahkan tidak hanya ttg jodoh, adk bisa mengambil pelajaran di setiap kehidupan yg pernah kita lalui bersama.
Mbak...
Saat ini prioritas mbak adalah suami, tapi boleh adk minta tolong untuk selalu jaga erat silaturahmi kita seperti genggaman tangan kita yg ada di foto ini? Adk tau mbak sekarang jauh, adk tau mbak sekarang sudah punya tempat cerita yg akan selalu mendengarkan cerita mbak setiap waktu, tp adk juga akan selalu menunggu dan ndak akan pernah bosan dgn cerita" kehidupan mbak selanjutnya, adk sangat senang jika selalu tau dan selalu dilibatkan apapun tentang mbak di kehidupan mbak selanjutnya. Tolong jangan lupakan adk nggeh, tolong untuk selalu ingat bahwa ada manusia kecil yg sangat sayang sama mbak, ada manusia kecil yang selalu menunggu balasan chat dari mbak, ada manusia kecil yang selalu senang jika ada kabar dari mbak.
Mbak...
Setan dasim akan selalu mengganggu pernikahan siapapun, tapi adk yakin di pernikahan mbak ini akan selalu dijaga sama Allah, saling menguatkan satu sama lain bersama suami, dan akan selalu mendapatkan pertolongan Allah di setiap langkah mbak dengan suami. Adk ndak akan pernah lepas untuk selalu mendoakan mbak dan keluarga, adk juga minta tolong selalu doakan adek nggeh, adk sedang belajar untuk membiasakan hari" yg berat ini sendirian, semoga adk selalu kuat, selalu sabar, dan selalu bisa melewati hari" iniii. Dan InsyaAllah mbak juga demikian.
Mbak...
Semoga Allah selalu jaga persaudaraan kita ini nggeh, adk sama mbak. Tanpa putus, tanpa ada masalah apapun, dan selalu excited dengan kabar apapun itu. Sehat, panjang umur, dan bahagia selalu nggeh mbak, sampun adk titipkan mbak ke suami, dan ke Allah yg maha menjaga ❤️
Semoga sakinah mawaddah warahmah untuk pernikahan mbak, semoga diberikan keturunan yg sholih sholihah, selalu bahagia dan selalu puas dengan pasangan sampai kapanpun.
Adk selalu ada di sini, selalu ingat apapun tentang mbak, seperti sedia kala, ndak ada yg berubah sedikitpun, adk sayang bgt sama mbak, dan akan selalu kangen mbakku, mbak gemoyku @nissarj20 🤗❤️
6.10.24
3 notes
·
View notes
Text
Aku pernah mengetahui sebuah kisah nyata, yang mungkin bisa kita ambil hikmah dan ibrahnya bersama. Sengaja tidak aku sebutkan sumbernya karena satu hal dan yang lainnya.
…
Dulu pernah ada seorang anak gadis yang sudah cukup umurnya, hendak dijodohkan oleh orangtuanya dengan seorang duda kaya baik hati beranak dua. Hampir saja gadis ini menerima pinangan sang duda, tiba-tiba ada seorang pria yang menawan hatinya, mengejarnya dan menawarkan cinta.
Awalnya gadis ini menolak karena merasa dia harus lebih mendahulukan pilihan orang tuanya ketimbang keinginan hatinya. Juga dia memikirkan perasaan sang duda. Betapa akan hancur hati duda tersebut jika tahu gadis pujaannya batal menerima lamarannya.
Tapi pada akhirnya, dia menuruti kata hatinya dengan bertunangan dengan pria yang dicintainya.
Pria tersebut pun dapat mudah masuk dan diterima oleh keluarga karena kecerdasan dan kharismanya. Bahkan, keluarga si gadis juga ikut membantu membiayai sebagian usaha yang sedang dirintis oleh calon suami anak gadisnya.
Waktu berlalu, mereka tetap bertahan meski sempat harus menjalani hubungan jarak jauh. Singkat cerita, suatu hari mereka khilaf dan melakukan perbuatan zina, yang kemudian membuat si gadis hamil, meski pernikahan masih beberapa pekan kedepan.
Ketika hendak menyampaikan kabar itu kepada calon suaminya, malang bagi si gadis, pria tersebut malah memutuskan pertunangan dengan alasan yang tidak jelas. Meski alasan yang sebenarnya adalah sang pria jatuh cinta pada seorang wanita.
Apa reaksi si gadis? Marah dan mencaci maki tunangannya tidak tahu diri? Menangis histeris dan mengatakan bahwa pria tersebut tidak bisa begitu saja mencampakkannya karena dia sedang mengandung anak mereka? Sama sekali tidak. Dia hanya terdiam menangis menerima takdirnya.
Karena saking sedihnya, si gadis mengalami keguguran. Tapi tidak juga kabar ini dia beritahukan kepada pria tersebut. Bahkan tidak lama kemudian, dia mendengar mantan tunangannya telah menikah dengan seorang wanita.
Ketika ditanya oleh orang-orang di sekelilingnya, mengapa si gadis memilih untuk menerima semua itu dengan lapang dada dan menelan sendiri semuanya, dia hanya menjawab:
“Aku mencintainya, dan yang kuinginkan hanya agar dia bisa bahagia dengan pilihan hatinya..”
Mereka pun keduanya melanjutkan kehidupan masing-masing. Si gadis bertaubat dan memperbaiki diri, serta menyibukkan waktunya dengan membantu bisnis keluarga, serta sesekali juga berkutat dengan kegiatan-kegiatan sosial di sekitarnya.
Namun belum juga dia dapat melupakan cintanya pada pria mantan tunangannya. Mungkin juga, karena terlampau dalam luka itu masih terasa. Dia belum pula ingin menikah setelah bertahun tahun lamanya.
Sedangkan si pria, kini telah bahagia dan memiliki 3 orang anak. Tapi belakangan ternyata oleh dokter dia didiagnosa menderita penyakit kanker stadium akhir yang sangat parah. Kematian mengintai di depan mata.
Karena kesehatannya, dia sering menarik diri dari keluarga. Dan pada akhirnya, memutuskan berpisah dari istrinya.
Di tengah pengasingan dan kesendiriannya, dan menjelang saat saat terakhir hidupnya, dia meminta bertemu dengan gadis mantan tunangan yang dulu pernah ditinggalkannya begitu saja. Gayung bersambut, si gadis menyanggupinya, bahkan menempuh perjalanan yang cukup jauh untuk menemui sang pria.
Sampai disana, sang pria memohon maaf atas semua yang pernah dilakukannya, dan telah membuat gadis tersebut begitu terluka. Lalu dia menyerahkan sebagian tabungan dari hartanya untuk mendanai kegiatan sosial yang sedang digeluti sang gadis. Kemudian gadis itu dengan tenangnya berkata..
“Aku memaafkanmu, dan sungguh aku telah banyak belajar darimu..”
Demikianlah, tidak lama setelah pertemuan mereka, sang pria pergi meninggalkan dunia untuk selama lamanya.
…
Banyak sekali hikmah yang bisa kita ambil dari cerita di atas. Semisal untuk selalu bermuhasabah. Karena terkadang, kemalangan yang terjadi dan kita alami, karena kesalahan dan kecerobohan dari diri kita sendiri atau mungkin karena kurangnya ilmu kita.
Yang kedua..terkadang puncak tertinggi dari mencintai adalah melepaskan orang yang kita cintai bahagia dengan pilihannya. Meski bahagianya itu, bukan bersama dengan kita.
Dan juga hikmah utamanya adalah kesabaran, ketabahan, ketenangan, kelapangan dan keluasan hati sang gadis menghadapi semua yang terjadi dalam kehidupannya. Serta jiwa besarnya untuk selalu memaafkan.
Semoga kita bisa meneladani semua sifat-sifat baiknya ini..
Namun janganlah kita pernah mengira bahwa kebaikan, kesabaran dan ketabahan kita ketika tertimpa musibah, kezaliman, atau kemalangan dalam hidup itu adalah karena upaya dan kekuatan diri kita sendiri. Sama sekali tidak.
Semua itu tidak lain dan tidak bukan, karena hidayah, taufik, rahmat dan kebaikan kebaikan dari Allaah. Segala puji hanya bagi Dia.
Disarikan secara makna
14 notes
·
View notes
Text
Hanya Ingin Dia dan Apapun yang Dia Ingini
Akhir-akhir ini beberapa kali muncul Shorts atau Reels yang berisi "doa agar dijodohkan dengan orang yang diingini" atau doa-doa lain tentang jodoh. Mungkin karena pernah sebelumnya nge-like atau share akun yang kontennya berkaitan dengan jodoh, lantas setelahnya konten-konten serupa berseliweran.
Membaca judulnya aku terdiam, dijodohkan dengan orang yang diingini itu, bagaimana konsepnya? Aku mungkin pernah menginginkan seseorang, tapi entah mengapa, sedalam-dalamnya rasa ingin itu, bisa dengan mudahnya hancur, berubah, dan berbalik arah hanya karena satu alasan.
Bahkan pernah ada suatu kondisi dimana aku tidak pernah bisa membayangkan jika orang ini bukan menjadi jodohku, pasti akan sulit move on, atau lebih parahnya lagi aku tidak bisa jatuh cinta untuk yang kedua kali. Nyatanya, aku memang menangis, tapi tidak lebih dari dua hari. Lalu, dengan mudahnya aku bisa melupakannya (malah bersyukur telah dipisahkan oleh Allah dengan cara begitu), lantas beberapa hari setelahnya aku langsung berproses dengan orang yang baru.
Jadi, apa makna orang yang diingini?
Jika nyatanya, dalam sekejap rasa itu bisa berubah menjadi tidak ingin.
Setelah aku pikir kembali, sebenarnya aku sudah merasa cukup dengan hidupku saat ini. Memang sih, ada rasa penasaran saat melihat teman-teman bahkan adik kelasku yang sudah berkeluarga. Bagaimana ya rasanya?
Tapi sebenarnya rasa itu tidak terlalu mengganggu hingga sampai membuatku harus segera berada di posisi itu dan mengalaminya sendiri. Aku merasa baik-baik saja dengan segenap karunia dari Allah berupa orang-orang yang menjadi support system terbaik menurut versiku saat ini.
Kalau boleh jujur, memikirkan soal hal-hal berbau jodoh malah lebih sering membuatku stress dan menjadi tidak bahagia. Padahal salah satu tujuan pernikahan adalah mendapatkan ketenangan batin, bukan?
Mengapa yang aku alami malah sebaliknya?
Dari sini aku berkaca. Mungkin hubunganku dengan-Nya yang perlu diperbaiki. Aku bukannya tidak sepakat dengan konsep segera menikah, hanya saja aku berlindung pada-Nya dari hal-hal yang malah membuatku menjauh dari-Nya. Misalnya, mempertanyakan takdir alih-alih mengimani dan menerimanya dengan lapang dada atau malah jadi berharap lebih pada manusia, padahal berharap seharusnya hanya pada Allah saja.
Menikah itu separuh agama, jadi kalau salah pilih pemimpin, bisa-bisa malah jadi semakin jauh dari tujuan hidup dan kehidupan. Karena aku sadar, aku bukan Asiah Istri Firaun yang bisa bertahan pada keimanannya meski bersanding dengan orang yang sangat melampaui batas hingga layak menjadi salah satu wanita pemimpin surga.
Jadi, dengan kondisi sendiri atau berdua, keinginan dan harapanku tetap sama. Aku ingin terus dekat dengan Allah, apapun kondisinya. Menikah hanya menjadi sarana untuk mewujudkan harapanku agar bisa masuk surga lewat pintu mana saja yang diingini lantas bertemu dengan-Nya.
Karena pernikahan itu memang berdua, tapi pertanggungjawabannya akan tetap dilakukan sendiri-sendiri.
Jadi, tidak ada alasan bagiku untuk tidak bersyukur atas nikmat bernama kesendirian karena sejatinya yang aku ingini hanya Dia lengkap dengan apapun yang Dia kehendaki terjadi dalam hidupku. Semoga senantiasa berdampingan dengan rida-Nya, semoga hati selalu ikhlas.
15 notes
·
View notes
Text
Ya Allah, aku ingin dipertemukan dan dijodohkan dengan orang yang benar-benar bersedia dan mampu mengerti aku. Orang, yang benar-benar berkenan setulus hati meluangkan waktu, hati, pikiran, dan bahkan menyiapkan telinganya untuk mendengarkan aku. Orang, yang sama dia aku tuh tenang, aku nggak takut buat cerita, nggak takut dia bakal mundur dan pergi ninggalin aku, nggak takut bikin dia justru jadi terpuruk. Orang, yang bisa ikut bahagia dengan pencapaian aku dan bukannya minder. Orang, yang terus dorong aku buat maju tanpa kembuat aku tertekan. Tegas dan bijaksana dalam mengambil keputusan, tapi tetap melibatkanku dalam diskusi-diskusi, tetap bersikap lembut, sehingga aku tidak merasa dikekang. Orang, yang keluarganya pun dapat mencintaiku karena-Mu. Orang, yang senyumnya dapat meluruhkan kesedihanku. Orang, yang mencintaiku karena-Mu dan aku dapat melakukan hal yang sama kepadanya.
Dan, ya Allah … boleh nggak diketemuinnya tahun ini? 🥺 Bulan syawal ini datangkan dia ke rumah … boleh?
4 notes
·
View notes
Note
halo Kak! aku gatau mau bertanya ke siapa. sekarang ini, aku lagi dekat sama seseorang. aku suka dia, dia suka aku. aku tau kedekatan kita ini salah dan aku sudah berkali-kali membicarakan keresahanku ini ke dia. tapi dia selalu punya jawaban agar aku gak mengakhiri kedekatan ini, aku terbujuk lagi. bodoh sekali aku yaa Kak? apa mungkin aku sendiri masih takut untuk benar-benar mengakhirinya? menurutmu aku harus bagaimana yaa Kak?
Hai anon! Semangat terus yaah!
Jawabannya udah ada kok hehe. Kamu tau apa yang kamu lakukan itu keliru, tapi kenapa masih bertahan? Apa mau kehilangan cinta Allah yang abadi?
Aku percaya kalau kita memutuskan hubungan yang keliru/menjaga batasan dengan seseorang karena Allah maka Allah pasti bakal kasih hadiah yang terbaik buat kita entah kita dijodohkan dengan yang sedang kita suka saat ini ketika kita sudah berada di versi terbaik kita atau dijodohkan dengan seseorang yang jauh lebih baik dari dia.
Sedangkan kalau kita masih berada di hubungan yang keliru dan misal Allah cemburu, bisa jadi Allah menegur hati kita dengan sesuatu yang menyakitkan agar kita sadar cinta kita yang terbesar itu harusnya dilabuhkan ke siapa?
Hai Anon jangan pernah takut kehilangan sesuatu karena Allah sebab Allah pasti mengganti itu dengan yang jauh lebih baik. Percaya kan Allah tak pernah mengkhianati janji? Semangat yah!
@terusberanjak
45 notes
·
View notes
Text
Berkah
Kalau ada satu kata yang selalu aku ulang-ulang dan yakini dan jadi pegangan dalam hidup akhir-akhir ini adalah "berkah". Doa-doa aku sekarang udah ga minta ini itu lagi, aku cuma minta keberkahan dalam setiap sendi dan part kehidupan aku.
Urusan jodoh, aku udah ga minta jodoh dengan kriteria a-z lagi, aku cuma minta dijodohkan dengan lelaki terbaik yang dipilihkan oleh Allah buat aku, aku cuma minta jodoh yang berkah, berkah berarti berkumpulnya segala kebaikan, terserah Allah aja gimana wujud nyata pengabulannya.
Urusan pekerjaan juga sama, sebenarnya secara orang-orangnya aku ga terlalu masalah sih sama rekan kerja, so far mereka baik dan lingkungannya juga nyaman, walau di beberapa part memang banyak yang engga satu frekuensi, tapi secara profesional masih cincai lah. Tapi ada beberapa hal yang secara sistematis engga banget, aku cuma takut lama-lama aku jadi ga peka lagi sama keburukan karena banyak mentoleransi keburukan-keburukan yang sistematis. Kalau dibilang nyaman sih nyaman, tapi ada sisi yang masih bikin hati ga tenang, kalo Allah kelak bukakan opsi lain aku tentu pengen bergerak ke tempat yang lebih baik.
Ada salah satu ayat favorit sekaligus yang terkenal sebagai doa nabi Nuh as., ayat 29 surat Al-Mu'minun yang artinya "Ya Tuhanku, tempatkanlah aku pada tempat yang diberkahi, dan Engkau adalah sebaik-baik pemberi tempat". Ayat ini jadi ayat harapan sekaligus ayat yang membuat aku bertahan for good sampai saat ini di tempat kerja sekarang. Jujur, banyak banget ketidakidelan yang tersistem, tapi disisi lain aku juga butuh buat bekerja. Aku selalu percaya apapun yang Allah kasih buat aku adalah yang terbaik buat saat ini, berarti pun tempat kerja sekarang berarti inilah tempat kerja yang Allah berkahi buat aku for this time. Di sisi lain aku juga berharap Allah bakal membimbing, memudahkan, dan membukakan jalan lain, tempat berkarya lain yang lebih berkah dalam segala aspek di masa yang akan datang.
Udah dulu deh ngomongin berkahnya. BERKAH, KUMPULAN KEBAIKAN, MENUMBUHKAN, DAN MENCUKUPKAN IN ALLAH'S WAYS.
💜💜💜
Rangkasbitung, 05.04.2024 , 26 Ramadan 1445H
2 notes
·
View notes
Text
"Waktu memang kurang ajar, dia tak pernah bisa menunggu kita yang sedang istirahat karena kelelahan. Saya atau kamu sama saja kan? Kamu yang bahkan sudah telat lulus di semester 8 kemarin pasti mengutuk keterbatasan dirimu dengan segala tanggungan dan waktu. Astagfirullaah, astagfirullah, alhamdulillah.... huftt...." Kata Tualang
Tualang menyesali kesempatannya yang hendak dipertemukan dengan Nur Hayati, anak Ustadz dari kampung sebelah. Ya, dia hendak dijodohkan dan ketika dia sudah yakin dengan penjodohan itu, bude Hatijah membawa kabar bahwa Nur Hayati baru saja betunangan.
"Sudahlah, masih banyak cewek yang afa di dunia ini. Lagian tak usah terburu-buru. Memang apa sih yang mau dikejar?" Kataku menyeruput kopi
"Hei, itu alasan orang-orang malas. Memang apa yang mau dikejar? Sadarkah kau akan berharganya waktu, mungkin selama ini masalahmu perihal skripsi bukan pada tanggunganmu. Tapi ada pada dirimu yang masih saja mengabaikan waktu. Sadarlah, hayo cepat lulus, masa depan yang kau rencanakan menunggumu! Dan lupakan perihal Nur itu, saya yakin apapun dan bersama siapapun kita pada akhirnya sudah ditetapkan oleh Tuhan dengan segala rahasia dibalik kejadiannya." Jelasnya
Demikianlah Tualang, aku suka dengan caranya berpikir, perspektif pandangannya perihal kejadian. Dia sahabatku, tempat aku mencari jawaban, hikmah atas segala kejadian. Malam ini mungkin berat bagi dia, tapi aku yakin dan tak khawatir dia menye-menye seperti remaja umur 20an awal pada umumnya. Tualang orang yang tabah.
4 notes
·
View notes
Text
mas tau ga sih tadi malam abil mimpi kamu, tau ga mimpinya apa? kita tuh udah deket banget, saking deketnya aku udah kenal sama keluarga kamu, kamu sering bawa aku main ke rumah juga. tapi suatu hari pas kita jalan bareng keluarga kamu, kaka kamu tiba tiba datang dan bilang dia punya teman perempuan yang ingin kamu jadi suaminya. kalian dijodohkan dan kamu tau jawaban kamu apa mas? kamu menerima perjodahan itu :)
apa itu artinya yaa mas?
2 notes
·
View notes
Text
Mau cerita, fase-fase part-kesekian dalam hidup
Yang disadari, bahwa hidup itu akan sangat menyenangkan hingga usia-22, setelah hidup adalah wahana rollercoaster yang menghujam tajam—tidak bertanya dan tidak peduli apakah diri siap atau tidak.
Bahkan banyak yang memulai memikir untuk menikah setelah usia tersebut, ada yang beruntung menemukan tambatan hatinya, dan ada yang dijodohkan. Tidak bertanya apakah siap atau tidak, semua menghujam tajam. Beberapa tahun setelahnya misuh-misuh sendiri dengan keputusan yang telah diambil. Bukan kadang diri untuk mengomentari hal tersebut. Tapi begitulah.
Bahkan ada yang rejekinya bukan di pernikahan, tapi malah lanjut kerja di tempat baru, memulai pengalaman baru, merasakan perihnya mengais rejeki entah dimanapun itu. Ketika awal berhasil—masih di tahap keberuntungan pemula, ada yang mulai merasa sukses dan jumawa. Wajar, ego masih tinggi-tingginya. Lantas ada yang kemudian sukses, ada yang harus struggle, ada yang survive lagi dan lagi. Jika berhasil mereka akan segera menikah di tempat baru/tempat domisili tersbut, jika gagal mereka akan kembali pulang ke rumah orang tua.
…dan orang tua selalu menerima kembali pulang setiap anaknya, entah sebab sukses ataupun gagal.
Ada yang masih berusaha menyelesaikan studi sarjana hingga bisa lekas wisuda. Ada yang berkutat dengan akademik yang memualkan. Ada yang prosesnya masih di jalan akademik, yang ternyata tidak dipilih banyak mereka. Sebab merasa pendidikan hanya menghabiskan dana, sedangkan berkerja bisa menghasilkan dana. Ada yang baru lulus pendidikan diploma dan eksaitid untuk lanjut sarjana. Ya, ada yang masih berdamai dengan pilihan hidup di bagian akademik, entah sebab ingin sendiri atau inginnya orang tua.
Bahkan ada yang setalah beberapa tahun melewati fase usia 22, ada yang telah berhasil selesai sarjana, bekerja setelah bergelar tersebut. Atau bahkan ada yang kembali merangkai karir pendidikan dengan lanjut sekolah lagi. Saat semua tampaknya semakin tidak lagi berposes di jalan ini. Ini juga pilihan dan keputusan yang berat dalam hidup—saat kamu mendobrak aturan dan menciptakan jalurmu sendiri.
Ada yang menikmati privilese-nya atas nasib baik orang tua. Keliling dunia, didukung secara karir dan diberi modal besar. Diberi kesempatan untuk kemewahan duniawi tanpa harus pusing.
Hidup itu adalah rangakaian fase kehidupan, bahkan di usia sekarang, saat teman-teman sudah pada nyebar undangan, sudah menimang bayi, diri masih berkutat dengan paper untuk dimenangkan, agar bisa dapat hadiah:’)
3 notes
·
View notes