#Demo ayoooo
Explore tagged Tumblr posts
Text
If you ever want to get a feel for what my tf2 oc’s are like, just imagine this:
Bandit - Basterd man who thinks he’s in the Wild West and steals everyone’s shit (he also stinky)
Jammer - just… Jammer is just these two combined
Unhinged enough to be a basterd but cute and cheery enough to not be annoying or mistaken for the chainsaw wielding maniac she is
#tf2#tf2 ocs#tf2 oc#team fortress 2#team fortress two#non g/t post#non vore post#also for Jammers Halloween cosmetics I made I gave her tcm references :3c#I haven’t worked on Bandits yet#gonna stay on theme tho and make his related to like a southern horror movie#like the hills have eyes or something#but you know what doesn’t have eyes?#Demo ayoooo#(I’m very funny#please laugh)#but yeah I gave Jammer Halloween cosmetic that’s supposed to look like leatherfaces mask because the whole chainsaw thing#and cause she’s southern#yeehaw parnder#idk#yap sesh over for now#harpy-scout#🛼#💸
3 notes
·
View notes
Text
Keresahan akan berpikir
“Kata-kata yang tertuang dalam ucapan umpama paparan radisi, mampu merusak tanpa raga terluka.”
.
.
Hebat...........!!
Luar Biasa.............!!!
Amazing...........!!!
Tak dapat aku berhenti takjub mendengar keresahan-keresahannya yang terlontarkan menjadi kata demi kata keluar dari mulut besarnya. TEGAS, PERCAYA, RESAH!! 3 kata yang menjadi watak dalam kata-katanya sore itu...!!
.
Pukul 10 pagi di saat aku menjalanai rutinitas pagiku dengan bersantai di atas kasur dengan lantunan morning jazz yang mendawai menjadikan pagi malasku sungguh berkelas. hal yang sering aku lakukan disaat menikmati libur setelah seminggu lelah menjalani kegiatan perkuliahan yang membosankan. namun pagi itu sungguh sial, aku harus terlontar dari kasur mendengar bahwa akan ada kelas mendadak jam 1 siang. morning jazz ku pagi itu turun pangkat menjadi dangdut kelas kampung karena mood ku yang langsung hancur mendengar kabar tak sedap itu. padahal hari itu aku sudah membuat rencana untuk menikmati hari dengan bermalas-malasan seperti biasa.
Siang itu tak ada yang berbeda aku masih menolak pengetahuan yang diberikan dosen. setiap katanya entah kenapa memantul keluar dari kepalaku. Yang menjadi daya tarikku siang itu adalah raut wajah lucu teman-teman sekalas yang kesal akan kelas mendadak dan do”i yang seperti biasa, masih mempesona dengan kacamata hitamnya. Seratus menit yang menyebalkan akhirnya berakhir, yang aku dapatkan siang itu masih kosong, tak ada yang spesial.
Pukul 4-5 lagi-lagi kesialanku masih terus berlanjut. aku harus ikut kegiatan himpunan yang sebenanrnya tidak telalu penting, dilakukan hanya untuk menunjukan kinerja petinggi yang baik, publikasi yang tak penting, dan ilmu tak kudapatkan. Namun di balik kejenuhan itu aku temui hal yang berhaga.
Sore itu aku temui sesuatu yang menampar hati dan pikiran ku, hari itu aku takjub serta malu akan diri sendiri. Sore itu sembari menunggu kegiatan yang tak kunjung mulai, aku bersama kelima sahabatku menceritakan hal-hal yang tak penting namun menyenangkan. Pembicaraan yang tadinya tak penting itu menjelma menjadi hal yang bermakna, ketika salah satu sahabatku menceritakan keresahan-keresahannya.
Namanya Ferdi seorang lelaki asal Bandung. Tak ada yang spesial dari dirinya, ia hanyalah laki-laki biasa, kulitnya sawo mateng, tingginya standar namun badannya cukup berisi. wajahnya selalu menampakkan wajah serius walaupun sebenarnya orang yang menyenangkan. ia selalu melemparkan lelucon-lelucon ala anak twitter yang masih eksis sampai sekarang. Leluconnya garing, receh, dan tidak berbobot namun cukup untuk mencairkan suasana, aku yakin seseorang yang tertawa terbahak-bahak akan lelucon itu merupakan pengguna twitter generasi pertama!! yang garingnya masih eksis sampai sekarang. satu hal yang menarik dari dia adalah pemikirannya, ia merupakan sosok yang kritis dalam berpikir, tak jarang kata-katanya slalu aku tunggu jika menyangkut hal-hal yang serius, hal tersebut tidak heran karena dia merupakan antek-antek Pramoedya Ananta Toer, hampir di setiap waktu senggangnya aku lihat dia membaca novel bumi manusia, anak semua bangsa, dan segala hal yang berhubungan dengan Pramoedya.
Pernah sekali aku mengakui kehebatan pemikirannya saat kami berdua terjebak dalam pikiran gila untuk ikut aksi unjuk rasa A.K.A DEMO menuntut pemerintah yang semena-mena membuat undang-undang yang tak jelas, seakan-akan memiliki kepentingan sendiri tanpa memihak rakyat!!!. hah?? sesosok aku ikut demo??. iya aku ikut demo, orang sepertiku yang tergerak dikarenakan nekat semata ikut demo, aku pun tak percaya apa yang aku lakukan. Yang aku tahu hanyalah teriakan aspirasi yang keluar dari mulut anak negeri melihat bepata peliknya keadaan bangsa yang sedang sekarat dikarenakan pemimpin yang terkadang semena-mena menentukan kebijakan yang memihak!!. ya hanya itu yang aku tau. namun berbeda dengan sahabatku ini.
Di pagi hari sebelum keberangkatan menuju tempat aksi, aku sudah putus asa dikarenakan semangat 45 ku yang telah menggebu-gebu dari semalam sebelum keberangkatan menjadi bualan candaan teman-teman kontrakan ku menyadari bahwa aku tak akan ikut karena tak ada yang sepaham dengan pemikiran ku. mereka sungguh Biadab!!, namun ia datang gari arah luar memanggil namaku dan berkata
“ GUS!! ayoo siap-siap kita berangkatt” teriaknya
YA ALLAH TERIMA KASIH, TERIMAKASIHHHH
Rachmat yang kau berikat melalui sahabat ku ini dapat menginjak-injak cibiran teman-teman ku yang memandang sebelah mata pemikiran ku ini. haha rasakan itu bajingan. Dengan satu teriakan napas aku ucapkan
“AYOOOO”
.
Diperjalan aku berbagi kisah dengannya mengapa aku ikut aksi. Sungguh alasan yang aku berikan sangat tidak berbobot dan justru mengarah ke nafsu semata, namun saat ku tanya kenapa ia mau ikut, aku melihat pemikiran yang sangat luar biasa, fokusnya tertuju pada satu undang-undang kontroversional yang ingin ia lawan. Ia bercerita tentang masa lalunya tentang kebenciannya atas musuh masa kecilnya yang kemudian rasa benci itu tumbuh menjadi rasa iba karena kebiadapan pemerintah atas rakyat kecil lebih yang semena-mena membuat seseorang tak lagi punya atap untuk berteduh ,ia gambarkan dengan jelas tempat, suasana hati, dan emosinya dalam satu cerita, menggambarkan yang ia ceritakan bukanlah hal sembarangan seperti yang dilakukan petinggi negeri ini!. di situ aku takjub dengan ideologi yang ia gambarkan, aku tak tau apakah ini ulah mu pramoedya!! kauracuni anak bangsa dengan pemikiran-pemikiran seperti ini.
“Aku tak tau apa-apa tentang Pramoedya namun kurasa apa yang dipikirkan Pramoedya tercermin dari pemikiran sahabatku ini. selamat kawan kau telah menjadi Pramoedya walau baru aku yang tak tau apa-apa ini yang mengakui kehebatanmu“.
Sore itu lagi-lagi aku melihat ia mengeluarkan semua keresahan yang ada di kepalanya, pembicaraan yang tadinya santai menjadi serius seiring keempat sahabatku terdiam karena mereka juga tau kehebatan pemikiran sahabatku ini. Keresahan yang ia alami sore itu tentang Masa Depan. Sungguh topik yang hangat namun berat mengingat kami juga akan mengalami hal tersebut. Keresahannya itu muncul karena beberapa hari yang lalu kakak tingkat kami menjumpainya dan memberikan wejangan tentang apa yang akan terjadi kedepan. Aku tak tau apa yang mereka bicarakan namun melihat keresahan sahabatku ini aku sadar masalah kedepan akan sangat menantang. Kata demi kata, kalimat demi kalimat keluar dari mulut besarnya itu, semakin aku dengar semakin aku takut dengan masa depan, semakin aku sakit, semakin aku takut, dan semakin aku tertampar. semua mimpi-mimpi ku berontak dari kepalaku, mereka menjerit, memberontak dan menyakitiku, apa yang telah aku lakukan!! aku mengecawakan mereka.
Anehnya!! aku tak bisa berhenti mendengarkan kata-katanya walaupun membuat ku tertampar, aku selalu ingin mendengar pemikiran kritis dari isi kepalanya itu. semua ilmu yang aku dapatkan berhenti ketika kegiatan himpunan telah dimulai. ARRGGHHH SIALL!!!
Namun setidaknya ada hal yang dapat aku petik dan membuatku bersyukur untuk menjalani hari itu.
“ aku resah akan masa depanku di saat keingintahuanku mengintip jauh ke masa yang akan berhadapan denganku nanti, mengerikan!!. memikirkan itu membuat diriku tersadarkan bahwa yang aku miliki saat tak lebih hanyalah materi dalam kepala yang keluar menjadi kata-kata”
Senayan,24 september 2019
#future#dreams#friends#pramoedyaanantatoer#cita-cita#kritis#bumi manusia#anaksemuabangsa#pramoedya#impian#pemikiran
0 notes
Text
Thought via Path
Let's Spread the Love Mari kita berdonasi untuk anak2 Thalassaemia Indonesia Yang mau donasi, donor darah cusss datang ke: Mangga 2 Square hari Sabtu tgl 13 Mei 2017 mulai jam 10 pagi Acara : Zumba kids bersama anak2 Thalassaemia, Demo Strong by Zumba, Zumba Fitness Party bersama Komunitas Instruktur Zumba (ZIN) Indonesia. Yang mau ikutan please PM me asap yaa..!! Atau bisa juga lewat link berikut : https://kitabisa.com/Thalassaemia Its FREE for everyone Yg mau berdonasi berapapun akan ditampung yg penting ikhlas 😄kalau donasi 75.000 ke atas akan mendapatkan free t-shirt 😉👍🏼 Ayoooo kita ber-zumba sambil berdonasi.. Happy dancing and sharing together 💃🏻🕺🏻😍👏🏼👏🏼👏🏼😘 C U 🤗 Please like n follow Instagram : zumbacharityevent Facebook : http://fb.com/zceitf with Risma – Read on Path.
0 notes