#Cerita Lebaran
Explore tagged Tumblr posts
ceritapermata · 7 months ago
Text
Tumblr media
Part paling sedih dari lebaran adalah melepas sanak saudara kembali ke perantauan.
Iya! Rasanya campur aduk. Baru bersuka cita tiba-tiba harus kembali terpisah. Baru saja berdekapan harus kembali berjarak. Tapi yg namanya hidup bukankah seperti itu?
Sebagai orang yang tinggal di kampung halaman. Ada bahagia yg tidak dapat diungkapkan saat menyambut sanak saudara dari tanah rantau. Tidak peduli mereka membawa banyak oleh-oleh atau tidak, pulang dengan sekarung emas atau tidak, kehadirannya saja sungguh sangat menghangatkan hati. Rumah-rumah kembali ramai, gelak tawa terdengar di setiap sudut ruang. Bercengkrama dan juga mendengar cerita kehidupan mereka. Ah ingin rasanya berlama-lama.
Selamat kembali ke tanah rantau semua sanak saudara, semangat kembali ke rutinitas. Untuk anak rantau yg sedang berjuang, baik berjuang dalam pendidikan maupun karir semoga diberikan kekuatan dan ketangguhan oleh-Nya. Semoga selalu sehat dan bahagia di manapun berada. Salam dari penghuni kampung halaman yg sebentar lagi juga akan merantau haha
3 notes · View notes
tempeorek · 7 months ago
Text
Idul Fitri di Bulan April
Satu Syawal 1445H, hari Rabu pagi Medina agak demam, lemas, tak bersemangat, maunya tiduran aja di kasur. Ibu dan Bapak Mertua sudah berangkat terlebih dahulu ke RS Malahayati Medan, menemani suamiku Masher yang sedang ranap hari ketiga karena DBD. Kami bertiga saja di rumah kontrakan, bersiap akan menyusul tapi sebelumnya hendak ke gramedia dulu. Menepati janji membeli buku stiker untuk Medina.
Aku ingat jelas hari itu, Medina diam saja tak bersuara tak merengek, tapi masih mau makan spageti sedikit ah mungkin karena efek demam dan kurang main pikirku. Masher memesan taksi online, kami menuju Gramedia. Awalnya Medina tampak senang tak lama dia kembali diam sampai akhirnya tertidur sejenak.
Diluar prediksi sampai Gramedia biasanya Medina semangat liat ini itu, antusias mau ini itu, nanya ini itu. Hari itu tidak, dia benar benar pasrah tiada gairah. Kauajak menyebrang karena jam makan siang sudah tiba. Makan sesuap lalu tertidur lemas di sofa merah. Tak lama mertua datang menjemput kami.
Jumatnya Masher sudah boleh pulang, Alhamdulillah thrombosit sudan naik. Segera kami cari dokter anak untuk memeriksa Medina karena muncul ruam merah di kaki dan tangan. Betapa terkejutnya kami ketika sang dokter berkata
"Bu, ini anaknya kayak habis kena DBD deh"
Cesss nyes banget terkejut. Soalnya bukan alergi bukan campak atau flu singapur.
Berlanjutlah menceritakan kronologi yang terjadi.
Aku yang pernah kena DBD langsung membayangkan kondisi Medina hari raya pertama kemaren yang bisa saja jadi puncak virusnya, anaknya diam aja karena udah lemas banget. Kebayang banget ya Allah.
Di hari yang sama juga adek Mecca muntah muntah.
Nikmat lebaran tahun ini keluarga kami diberikan ujian dari Allah. Agar kami ingat untuk selalu memohon pertolongan Allah agar kami ingat untuk selalu bersyukur agar kami ikhlas menjalani yang sudah Allah takdirkan
Hidup di dunia mengharapkan Ridha Allah
Ridha Allah melalui orang tua.
Teguran untuk kami agar supaya terus berbakti dan memuliakan orang tua kami. Orang tua yang sudah membesarkan menyayangi memberikan kehidupan untuk bekal kami menjalani hidup
Terus berdoa agar Allah lembutkan hati kami, ampuni dosa kami.
Tumblr media
Tidak ada foto lebaran 🙏
Hanya ada foto Medina tanggal 10 April 2024
Esoknya tanggal 11 April ☀️
0 notes
kuebeludrumerah · 7 months ago
Text
Tumblr media
Hari ketiga lebaran
Tanggal 23 April kemarin tepat setahun bapak.
Aku kira lebaran di rumah tanpa Bapak bakal terasa sedih, justru ternyata rasanya malah makin remukkkkkkkkkkk. Cukkkk suuubadjingan.
Padahal di rumah ada sofa baru, aku bawa Clairmont, aku beli banyak tuna, aku beli 2 sepatu Ortus untuk masing-masing ponakan, aku beli pistol air otomatis yang harganya 200ribu, dan punya topi MLB baru kaya punya Chanyeol.
Mau pamer, tapi pamer ke siapa.
Udah mulai terbiasa untuk ingat tanpa menangis, tapi kalau masuk dalam lingkaran yatim dan disuruh menceritakan sosok bapak, masih aja cengeng wkwkwk asyuuu gobloug. Boleh sih tukar cerita, tapi jangan terlalu dalam kali ya.
Aku selalu nanya kepada yatim-yatim senior, "butuh berapa lama untuk ingat tanpa menangis?" jawabannya beda-beda. Setahun, dua tahun, malah ada juga jawaban yang malah bikin penanya jadi turut berempati dan turut sedih mendengarnya.
Ya gimana lagi, nggak semua orang bisa memilih lahir dari siapa, kan? Kaya Binar, misalnya.
Sebagai anak yang kelakuannya kaya setan iblis dajjal, sering mempertanyakan diri sendiri, "kelak aku bisa sesabar Bapak ga, ya?"
Tumblr media
06.25 26 April 2024, aku terbang dulu lah Pak. Nggo Garuda iki, rodo kemlinthi sithik rapopo lah.
Tapi aku kangen pak, masih banyak yang pengen dipamerin.
69 notes · View notes
wedangrondehangat · 1 year ago
Text
Dunia berduka atas Palestina, kamu kok malah posting keseharian duniawimu?
Dalam sebuah buku diceritakan bahwa Hasan Al-Banna pernah melarang istrinya membuat roti untuk perayaan lebaran, sebab waktu itu umat Islam baru saja kehilangan para pemuda yang syahid di Palestina.
Salah satu kisah yang amat melekat di pikiranku, tentang hati yang dimiliki Hasan Al-Banna.
Media sosial yang ramai dengan duka dan rasa sesak ini mungkin membuat kita jadi sungkan, meski begitu...
Menurutku, nggak apa-apa kalau kita mau posting hal lain juga..
Nggak apa-apa kalau kita mau posting barang jualan kita karena kita juga lagi berjuang di jalan kita.
Nggak apa-apa kalau kita mau posting review makanan atau pakaian karena misal itu memang pekerjaan kita dan ada rezeki orang lain yang mengalir melalui review kita.
Nggak apa-apa kalau kita mau posting hal lain yang juga bermanfaat seperti sharing ilmu, cerita inspirasi, dan lainnya.
Allah Maha Tahu tentang keberpihakan kita, rasa empati kita, isi doa-doa kita untuk Palestina, donasi kita, atau apapun hal yang kita lakukan untuk Palestina, sesederhana terus merepost apa yang terjadi di Palestina agar beritanya tak tenggelam.
Menambahkan catatan dari tokoh muslimah yang datang ke Indonesia pada 2018 lalu bahwa kelak warga Ghaza akan menuntut orang Islam di dunia pada hari kiamat atas apa yg terjadi!
Menunjukkan keberpihakan kita, semoga menjadi catatan baik yang bisa kita bawa kelak ke hadapan-Nya.
Di kereta menuju Bandung dari Surabaya, 7 Nov 2023
63 notes · View notes
ideideidea · 8 months ago
Text
LPJ Kehidupan
Lebaran, sebuah momen yang sarat akan kehangatan keluarga, seringkali diwarnai dengan pertanyaan-pertanyaan yang terkesan sensitif. “Kapan menikah?”, “Kapan lulus?”, dan berbagai pertanyaan lainnya seringkali menggema di ruang-ruang pertemuan. Bagi sebagian orang, pertanyaan-pertanyaan ini bisa terasa seperti sebuah interogasi pribadi yang tidak diundang.
Namun, jika kita memandangnya dari sudut pandang yang berbeda, pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat menjadi kesempatan untuk melakukan introspeksi dan evaluasi diri. Ini adalah saat di mana kita dapat menyusun ‘Laporan Pertanggungjawaban Kehidupan’ (LPJ Kehidupan) kita sendiri. Bagaimana kita dapat berargumen tentang pilihan dan langkah hidup yang telah kita ambil? Apakah kita dapat mempertahankan argumen bahwa setiap keputusan yang kita buat adalah keputusan yang telah dipikirkan matang dan dapat dipertanggungjawabkan?
Pertanyaan dari keluarga besar mengenai hal-hal yang sensitif tidak perlu ditanggapi dengan sikap defensif atau negatif. Sebaliknya, kita dapat memanfaatkannya sebagai bahan refleksi. Apakah yang kita lakukan selama ini sudah sesuai dengan nilai dan tujuan hidup yang kita anut? Mengapa kita belum menikah? Apakah itu merupakan pilihan kita sendiri karena kita ingin fokus pada pengembangan diri atau karier? Atau mungkin kita masih mencari pasangan yang tepat? Mengapa kita bekerja di tempat sekarang? Apakah pekerjaan tersebut memberikan kita kesempatan untuk belajar dan berkembang, meskipun mungkin gajinya tidak sebesar yang diharapkan?
Pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat kita jawab dengan jujur kepada diri sendiri. Kita dapat menjelaskan kepada keluarga bahwa setiap pilihan yang kita buat adalah bagian dari proses belajar dan tumbuh. Kita tidak perlu merasa tertekan untuk memenuhi ekspektasi orang lain, tetapi lebih kepada bagaimana kita dapat memenuhi ekspektasi diri sendiri dan menjalani hidup dengan penuh tanggung jawab atas pilihan-pilihan tersebut.
Lebaran adalah waktu yang tepat untuk merenung dan bersyukur atas segala pencapaian, serta merencanakan langkah selanjutnya dengan bijak. Mari kita sambut pertanyaan-pertanyaan tersebut bukan sebagai beban, melainkan sebagai peluang untuk berbagi cerita dan pencapaian kita dengan orang-orang terdekat.
25 notes · View notes
mamadkhalik · 8 months ago
Text
Catatan Kemenangan : Adab Komunikasi dalam Silaturrahmi
Tumblr media
1. Tidak Jumawa Akan Ilmu
Seandainya kamu bertemu dengan orang yang lebih berilmu, dengarkan dan jangan memotong pembicaraanya. Barangkali ada satu pelajaran yang dapat kamu ambil dari nasihatnya.
Pengalaman saat menjadi ADK anyaran, pasti akan mengalami sindrom merasa paling paham medan dakwah, tahu permasalahan umat, dan tahu solusi penyelesaianya. Tapi ketika silaturrahmi ke Kyai Kampung saya, kontribusi dakwah yang ku lakukan ternyata tak ada apa-apanya dibanding beliau.
Beliau dengan segala keluasan ilmu itu dengan sederhana mengaplikasikan dalam penyelesaian masalah sosial dan dengan tekun membersamai masyarakat agar selalu dekat dengan agama.
Maka, jangan jumawa akan sebuah ilmu. Apalagi hanya berbekal ikut lembaga dakwah kampus atau baca buku ringkasan Ihya Ulumuddin. Tetap ilmu padi abangkuh.
2. Belajar Mendengar
Ketika ada orang yang berbicara akan suatu hal, sedangkan kamu lebih paham akan hal tersebut, dengarkanlah selama tidak mengarah kepada syirik dan kemudharatan.
Pengalaman poin kedua ini hampir setiap hari saya dengarkan. Mendapat cerita yang sangat tidak masuk akal seperti berjalan di air lah, bermimpi ketemu ini dan itu lah, atau bisa mengatasi genderuwolah. Ya intinya nggak masuk akal pokoknya.
Lama kelamaan, saya mencoba memahami apa yang dibicarakan. Mendengar dengan niat tidak menyepelekan, meskipun kita paham kadang itu cuman cerita rekayasa tanpa arti. Tapi, itulah wajah masyarakat kita, setidaknya apa yang saya lihat dan dengarkan.
Akhirnya hanya saya jadikan hiburan dan dari lingkungan itu secara tidak langsung juga sadar itu hanya bualan. Dengerkan agar senang.
3. Memperbaharui basa-basi
Lebaran kali ini tidak basa-basi ke ponakan dengan kalimat, "wah udah gede ya". Hendak menjadi om-om yang ramah dengan gen-Z.
Setidaknya saya sudah menyiapkan poin basa-basi yang tidak basi untuk ponakan :
Gimana kuliah/sekolahnya?
Di kampus makanya masak sendiri atau pokwe?
Rektor kampusmu bersahabat nggak?
Di kampus tahu KAMMI nggak?
Kemarin nyoblos siapa?
Tapi ya baru disiapin, belum ditanyain juga sih wkwk
Intinya, Selamat Hari Raya Idulfitri 1445 H. Selamat Hari Raya Makan-Makan. Mohon maaf kalau ada khilaf mutual tumblrku. Menyala abangku.
Ngawi, 03 Syawal 1445 H.
38 notes · View notes
juliarpratiwi · 7 months ago
Text
Cerita Sebelum Bertemu (1)
Hai, bagaimana kabarmu?
Semoga selalu dalam lindungan Allah. Aamiin.
Lebaran kemarin tidak aku sangka, banyak orang yang bertanya tentangmu. Katanya siapa kamu? Kapan kamu akan datang? Aku hanya bisa menjawab dengan permintaan doa dan saat lelah aku hanya bisa melempar senyum yang semoga masih dengan raut wajah yang menyenangkan.
Karena pertanyaan-pertanyaan dari mereka akupun jadi memiliki pertanyaan.
Kepadamu.....
Kapan kamu akan datang? Masih berkelana ya? Apa masih ada mimpi yang ingin kamu raih sendiri tanpa aku?
Kapan kamu akan sampai? Apakah jalannya terlalu sulit? Apakah kamu harus mengambil langkah mundur dan mencari jalan memutar?
Kepadamu....
Bolehkah aku hanya disini menunggu? Aku pernah memberanikan diri menjemput, tapi ternyata itu bukan kamu. Karena hal itu aku cukup kesulitan untuk kembali, melangkah dengan kesedihan, melanjutkan perjalanan dengan kekecewaan. Tapi tenang aku sekarang sudah baik-baik saja. Jadi, bolehkah aku menunggu saja disini?
Kepadamu, sembari menunggu aku akan bercerita. Cerita sebelum aku bertemu denganmu. Boleh, ya?
9 notes · View notes
pintu-ajaib · 6 months ago
Text
Bukan tentang siapa, tapi apa dan kenapa?
Kemaren sewaktu cuti lebaran, terus lagi ngobrol deep talk sama ortu perihal alasan atas setiap pilihan hidup yang gue pilih dan rencana-rencana ke depan. Tiba-tiba mamah tu nanya "Kaka, kamu punya pacar ga si? Kamu pernah suka sama orang ga si? Mamah tu takut kamu takut nikah! Hahaha".
Wajar si rasanya ketika nyokap nanyain hal tersebut, bahkan ini bukan yg pertama, waktu wisuda pun ga ditanyain abis ini mau kerja kemana, tapi nanyanya "Kaka kamu punya pacar ga si?" 🤣 soalnya gue tu tipe org yg selalu punya rencana hidup buat diri gue sendiri, tapi gue ga pernah cerita ke nyokap soal urusan cinta-cintaan atau mau nikah umur berapa haha. Jadi ya jelas dia nanya sesuatu hal yg ga pernah gue omongin 😂
Setelah banyak nya hal yang gue alami dalam hidup, pelajaran-pelajaran yg bisa gue ambil, pemikiran-pemikiran yang gue yakini, serta prinsip-prinsip hidup yang selalu gue pegang teguh. Wajar aja nyokap mempertanyakan hal tersebut, karena ya di keluarga besar gue (yg ga agamis2 amat) pacaran itu sesuatu hal yang diwajarkan, dan sejujurnya gue juga prinsip awal gamau pacaran bukan karena takut dosa, tapi ya karena logika gue aja yg mikir ngapain buang-buang waktu sama orang yg ga jelas, orang yang ga punya tujuan sama kita arahnya mau kemana. Kalaupun dia punya tujuan jelas sama kita (I mean pernikahan) ya gausah lama-lama. Maybe just a year aja cukup. Dan ranahnya udah bukan lagi pacaran anak ABG perihal ngasih bunga tiap waktu, temen menghilangkan sepi, atau hal-hal remeh temeh lainnya.
Hal yang gue pikirkan dari menjalin hubungan di kala dewasa adalah tentang menemukan orang yang bisa menjadikan kita versi yang lebih baik dari diri kita sebelumnya. Tentang menemukan orang yang visi misi dirinya ataupun visi misi pernikahan yang dia ingin tuju, sejalan dengan visi misi hidup dan pernikahan yang gue punya. Juga tentang menemukan seseorang yang bisa jadi teman dalam kondisi terendah ataupun tertinggi, sembari terus menerus memperbaiki diri. Juga tentang menemukan seseorang yang kekurangannya paling bisa kita Terima. Serta yang bersamanya membuat kita semakin mendekat ke Allah dan menjauhi setiap larangannya.
Temen gue pernah bilang ke gue, katanya "Ketika kamu menikahi seorang, menikahlah dengan orang yang kekurangannya paling bisa kamu Terima. Sehingga yang harus kamu kenal pertama kali adalah diri kamu sendiri, u should know what is your bounderies and yourself first".
Most of people ketika suka sama orang yang pertama kali dilihat adalah kelebihannya, bayangan hidup ideal menua bersamanya, percintaan yang romantis, hidup yang haha hihi. Dan romantisme lainnya yang muncul dalam benak.
Padahal ketika kita memutuskan untuk menikah, hidup bukan hanya tentang senang-senang semata, akan banyak badai suka dan duka yang dilewati berdua. Akan banyak hal tidak ideal yang ga pernah kita alami sebelumnya tapi Allah kasih ujiannya.
Makannya mengapa memilih labuhan yang tepat menjadi sesuatu hal yang membutuhkan kehati-hatian dan kesabaran. Makannya kenapa penting untuk mengenal diri kita sendiri dan pasangan kita luar dan dalam. Makannya mengapa menguatkan fondasi mengapa kita perlu menikah dan mengapa harus bersamanya juga menjadi hal yang perlu kita jawab.
Temenku pernah cerita ketika dia sedang berproses taaruf dengan seseorang, ketika dia dihadapkan pada dua pilihan orang, yang satu dari keluarga yang berada, terpandang, dan kaya raya. Yang satu dari keluarga yang biasa-biasa aja. Tapi karena dia udah tahu dia butuh sosok yang seperti apa, dia jadi bisa lebih wise dalam memutuskan, dia bilang "Aku kalau membandingkan si A dan si B secara material dan duniawi memang si A lebih baik dan terjamin, tapi aku mikir apa dia mau punya pasangan yang membiarkan anaknya main sama anak-anak di jalanan? Apa dia mau bikin program yang interaksi sama pemulung? Apa dia mau membersamai cita-cita dan mimpi-mimpi yang aku punya? Apa visi misi hidupnya sejalan dengan visi misi hidup yang aku punya? Jadi ya aku pada akhirnya yakin untuk lebih memilih B dibandingkan A karena nilai-nilai hidup yang sama dan visi misi yang sejalan". Dan ada salah satu kalimat yang menurut ku deep bgt dari nasehat temen ku ini, dia bilang "Gapapa kalau dunia ku diambil, aku gabisa se luwes dan se bebas dulu, yang penting akherat ku jangan :')"
Dari obrolan bersama beberapa orang yang ku kenal, aku jadi sadar bahwa penting untuk tahu visi hidup yang kita punya. Penting untuk tahu nilai-nilai hidup apa yang kita pertahankan. Penting untuk tahu batas kekurangan apa yang paling bisa kita Terima. Sehingga sebab itulah kita tahu pasangan seperti apa yang paling kita butuhkan dan layak untuk kita perjuangan.
Karena hubungan pernikahan orang dewasa, bukan hanya tentang romantisme semata. Tapi sebuah ikatan dan janji kita kepada Allah yang melaluinya kita mampu menjadi hamba yang lebih baik. Yang bersamanya, kita mampu mengoptimalkan potensi diri kita dengan maksimal. Yang bersamanya, kita mampu bersama-sama masuk ke dalam surga. Sungguh rasanya terlalu remeh temeh ketika sebuah ikatan suci yang kita sampaikan kepada ilahi rabbi, hanya untuk memuaskan hasrat duniawi semata. :')
Semoga, aku mampu untuk tetap teguh pendirian dalam mempertahankan prinsip dan mengutamakan Allah diatas segalanya. Semoga aku mampu dibersamakan dengan seseorang, yang bersamanya surga semakin mendekat, yang bersamanya ketenangan dan kebaikan hidup selalu lekat. Semoga Allah jaga diri aku dan dirinya dalam sebaik-baiknya penjagaan yang Allah Ridho di dalamnya.
6 notes · View notes
alwayshuseinnn · 3 months ago
Text
Meeting Muhammad
SINOPSIS :
Sinopsis yang saya temukan adalah ketika para sahabat rindu ingin bertemu Rasulullah SAW . Mereka rindu dengan senda guraunya saat mereka berkumpul dimajelis . Betapa bahagianya Sahabat Sahabat Rasulullah saat masih bersama beliau sholat bareng, berpuasa bareng, dan lebaran bersamanya. Kita yang belum pernah merasakan hidup bersama beliau saja saat membaca hadis dan cerita beliau saja sudah menambah rasa rindu kita terhadap nabi SAW
KEKURANGAN :
Kekurangan yang saya dapatkan dari buku ini sangat sedikit karena hanya kurang terdapat gambar gambar ilustrasi saja.
KELEBIHAN :
Sangat banyak seperti kata katanya mudah dipahami, dan juga banyak kisah kisah yang dapat kita ambil pelajarannya dan juga dapat menambah rasa kasih sayang kita terhadap Rasulullah SAW
KESIMPULAN :
Kesimpulan yang saya dapatkan yaitu bagaimana akhlak mulia Rasulullah saat hidup dizaman dahulu bersama para sahabatnya
NILAI NILAI YANG TERKANDUNG DALAM BUKU :
Nilai nilai yang ada dibuku ini terdapat nilai nilai tentang kisah nabi muhammad dan juga terdapat kisah kisah tentang rasululullah yang banyak dapat kita pelajari. Mungkin contohnya seperti bagaimana Rasulullah SAW berbicara dengan orang yang bisa kita pelajari.
REKOMENDASI :
Buku ini sangat direkomendasikan karena buku ini banyak hal yang bisa kita pelajari dari sifat Rasulullah SAW dan juga menambah wawasan kita terhadap cerita dahulu para sahabat hidup bersama beliau
3 notes · View notes
iradatira · 9 months ago
Text
Pada umurku yang menjelang dua puluh enam ini, aku telah memiliki lima ponakan yang gemas dan unik. Tapi empat ponakan sebelumnya tidak tinggal bersamaku, aku hanya bertemu mereka saat mereka berkunjung ke rumah, atau saat lebaran dan libur tahun baru.
Tahun lalu, lahirlah keponakan kelimaku, persis sebelum ramadan, namanya Hasan. Meski ia makhluk yang mungil, hadirnya mengubah seisi rumah. Tak hanya kehidupan kedua orang tuanya yang berubah, peran kami pun juga bertambah; sebagai kakek-nenek, tante-om dari si bayi menggemaskan ini.
Butuh berminggu-minggu untuk kami beradaptasi dengannya. Memahami caranya menangis, kapan ia lapar, kapan popoknya harus diganti, kapan ia mengantuk, kapan ia bosan dan ingin diajak bermain. Kami seisi rumah saling bergantian satu sama lain terus belajar memahami maksudnya dan mengasuhnya.
Kini bayi ini tumbuh sebagai bayi yang riang dan banyak energi. Umurnya sudah genap satu tahun. Hasan sudah bisa melangkah dengan dititah, hobinya mengajak orang dewasa di sekitarnya untuk terus mentitahnya mengelilingi rumah. Setiap hari ia bangun jam lima pagi, membangunkan paksa ibunya untuk mengganti popoknya. Bapakku, mengajaknya bersepeda keliling kampung setiap pagi. Entah sejak umur sekian bulan, bersepeda merupakan kegiatan favoritnya. Jika bapak sedang bekerja di luar kota, Hasan tetap bangun jam lima pagi, lalu meminta digendong menghampiri bapak untuk diajak bersepeda pagi. Kalau kakeknya tak ada, ayahnya lah yang menggantikan untuk mengajaknya bersepeda. Lho memangnya kenapa kalau tidak diajak ke luar bersepeda? Wah, ia bisa rewel seharian. Keliling ke luar rumah adalah caranya mengisi energi untuk seharian beraktivitas. Yash, he is ekstrovert sejak bayii hahaha.
Meski aku sudah punya empat ponakan sebelumnya, namun Hasan tetap menjadi ponakan pertama yang tinggal bersama kami. Karena aku tinggal 24/7 dengannya, otomatis aku juga belajar menggendong, membuatkan susu, mengajaknya bermain, menyuapinya makan, hingga membacakan cerita dan mendongeng untuknya.
Aku masih ingat bagaimana senangnya aku saat ia berhasil menirukan apa yang kuajarkan pertama kali yakni "menjulurkan lidahnya". Kemudian ia berhari-hari menjulurkan lidahnya itu kepada siapapun yang ia temui hahahah. Selanjutnya aku juga membacakan buku tentang emosi untuknya, ku kenalkan ekspresi marah, sedih, takut, jijik, senang, kutunjukkan bagaimana mengekspresikan emosi tersebut. Saat itu ia masih berumur dua bulan, baru bisa melihat tapi belum bisa menunjukkan emosi. Pada bulan berikutnya, ternyata ia sudah menunjukkan beberapa ekspresi tak nyaman seperti marah, sedih, dan jijik. Inilah awal mula Hasan menjadi bayi yang sangat ekspresif haha. Ia tak mau duduk kalau popoknya penuh, ia marah dan menangis kalau lapar, ia sedih kalau ditinggal pergi orang dewasa yang mengasuhnya.
Hasan tumbuh begitu cepat, setiap perkembangannya kami ikuti dengan riang gembira. Bonus sakit punggung dan tangan kebas sebab menggendongnya dan menemaninya bermain sepanjang hari. Tetep capek ternyata, padahal kami sudah bergantian "shift" untuk mengasuhnya haha.
Ternyata bayi sekecil ini membawa banyak warna baru di rumah, juga membuat kami saling bahu-membahu untuk mengasuhnya. Akupun menghempas rasa magerku untuk menemaninya bermain, atau sekedar makan bersamanya. Hasan ini bayi yang sangat meniru sekelilingnya. Kalau ia melihatku makan dengan lahap, ia pun juga ikut makan bersamaku dengan lahap. Biasanya aku menanyakan "Hasan mau mam sama Te Yaa (tante Ira), nggak?" "Enak yaa makanannya? Hmmm enak bangeett nyam nyam nyam. Alhamdulillaah" lalu ia menirukan "nyam nyam nyam" sambil tersenyum dan menggeleng-gelengkan kepala tanda ia menyukai makanannya.
Peran pengasuhan memang tidak mudah ya, membutuhkan dukungan lingkungan sekitarnya untuk mengasuh bersama. Salut untuk para pasutri yang mengasuh anak-anaknya hanya berdua saja, apalagi single parent, wah perjuangannya sungguh luar biasa.
Perks of being aunty, sudah trial parenting sebelum married wkwkw. semoga bisa menjadi jam terbang yang berguna saat menikah dan punya anak nanti. Ya walaupun, bisa jadi nanti pas memiliki anak akan berbeda lagi pengalaman mengasuhnya. Tapi seenggaknya, aku sudah memiliki sedikit bekal dan tahu lubang mana yang perlu aku tambal dengan belajar parenting lagi, sebelum benar-benar menjadi orang tua nanti.
15 notes · View notes
nadyagifary · 1 month ago
Text
Kakek Buyut
"Selain seorang qori beliau juga menyebarkan agama Islam di daerah Surabaya ke barat nduk"
"Beliau adalah kyai keturunan Arab yang menyebarkan agama lewat gerakan Nahdlotul Ulama, kyai - kyai zaman lampau memang berbeda nduk, wong etanan (Jawa Timur) iku terkenal etos tinggi"
Begitu akhir cerita mbah Putri dan mbah Kung dalam mengenang Kakek Buyut kami. Selalu kami dengarkan selepas acara silaturahmi atau sungkem keluarga Bani Atmaja.
Seorang kakek buyut kami, salah satu tonggak pemerkasa Nahdlotul Ulama daerah Surabaya. Kokoh kaki juga pendirian yang hebat dalam menyebarkan ilmu fiqih, lewat cara dakwah yang begitu sederhana, dengan media apa adanya, dengan cara yang dibuat masyarakat mudah menerima Islam terlebih dahulu.
Seorang kakek buyut kami, seorang qori yang selalu mengajarkan seni membaca Al-Qur'an; ilmu qiroat, dari tiap masjid ke masjid yang lain, termasuk menjadikan mbak Putri kami sebagai qori yang terkenal di daerah Nganjuk. Mbah pernah bercerita, ketika kecil, mbah Putri pernah dibawa ke semua masjid di Surabaya untuk mengikuti dan menjadi pengajar qiroat, padahal saat itu usia mbah Putri masih 10 tahun, sampai-sampai untuk naik turun mobil harus diangkat.
Seorang kakek buyut kami, yang menyebarkan agama di tengah zaman yang masih belia, di tengah tidak ada permasalahan angkara antar pendakwah, tidak ada kemerosotan zaman, yang dinilai adalah sucinya aqidah dan lurusnya cara beribadah juga pandangan agama yang masih bersih akan jajahan ''western worldview"
Kukira, cerita-cerita itu hanya akan menjadi cerita yang terus diulang-ulang ketika lebaran, tiada nilai yang bisa dipetik, hanya mendengarkan saja. Tapi, kami salah besar, begitu kuat saat ini bagiku untuk menyadari dinamika masalah umat yang terjadi saat ini. Ketika banyak mempermasalahkan golongan agama, agama diperjualbelikan, sholawat dibuat maksiat, perpecahan di antara manhaj, perasaan acuh pada saudara sendiri, juga salah satu golongan kelompok agama yang merasa menjadi poros. Padahal nahdlotul ulama masa lampau, bukanlah demikian.
Padahal, lihatlah bagaimana para Ulama, para Kyai, para pewaris Nabi. Bagaimana perjuangan juga tetes keringat beliau-beliau dalam meneggakkan aqidah, mengenalkan agama dan tata ibadah. Bayangkan bagaimana perasaan beliau-beliau ketika mengetahui apa yang terjadi di zaman ini. Bukan kah semua adalah satu kesatuan, satu, umat Islam. Tidak untuk dipermasalahkan, tapi untuk didamaikan. Tidak untuk satu golongan tapi untuk semua. Tidak untuk unsur keakuan, tapi untuk sesama. Ambil yang baik, buang yang buruk. Sampai saat ini pun, kami tertekad bahwa semua adalah baik, kami berasal dari keluarga NU yang sangat kental, tapi Islam itu satu. Sampai kapan akan dikotak-kotakan?
Sebagaimana apa yang kami dapatkan, perjuangan seorang kakek buyut kami, jerih payah kakek buyut kami, kesatuan umat yang diperjuangkan kakek buyut kami.
Semoga kami selaku cucu juga canggah dapat meneruskan panji keimanan, menelurusi keilmuan, menjadi generasi pembawa perubahan, mencintai ilmu dan mengamalkan iman.
Begitulah kami menyadarinya, cerita singkat dari kakek buyut kami,
Kyai Haji Abdul Ghofur, Nganjuk Jawa Timur bersama dzuriyah yang semoga Allah jaga selalu.
Tumblr media
Next books to buy
2 notes · View notes
lamyaasfaraini · 8 months ago
Text
Mudik 2024 berakhir~
Hari minggu kami pulang, start dari singaparna lembur kami. Sodara2 kamipun pada balik lg ke kota masing2. Ada yg ke cileungsi, Jakarta, tangerang, ciamis, pangandaran, cimahi dan bandung. Ada yg pulang sabtu ada yg minggu, lembur jadi sepi lagi huhu sedih yaa :(
Wlpn kita terus memantau arus mudik dan parno kalo macet, krn kita udah sering ngalamin macet parah dari kecil cuma ke tasik doang saking parahnya bisa sampe berbelas jam. Jgnkan belasan jam skitar 7-8 jam aja kita dah gakuaaat huft, normalnya mah kan cuma 3-4 jam doang. Kita pulang nunggu hasil panen dulu yg makan wkt mayan tiap plg ke lembur selalu dpt beras sekarung gede nanti diparoin jg buatku utk bekal di rumah haha alhamdulillah. Baru beres skitar jam 10an lalu pamit dan gassss. Seperti biasa mamah (uwaku yg ke 4) kalo kami tinggal pst nangis, padahal bbrp hari ini selalu kami repotkan krn kami tinggal disana wlpn ttp sih ada bala bantuan (hire art freelance) tp kan mamah pst cape, sehat2 ah mamahkuu!
See you soon, kampung halamanku~ semoga aku kesana ngga setaun sekali bgt kaya tahun kemarin yaa huhu. Bismillah off to bandung, back to reality huft
Tumblr media
Mudik dan lebaran itu sesuatu yg melelahkan tp hati kami menjadi penuh ya Allah alhamdulillah. Dari mulai hari pertama lebaran gapernah ngarenghap atau istirahat proper, hanya malam aja baru bisa rebahan sisanya siang hari selalu sibuk kemana2. Dan selalu beberengkes karena kita tidur nomaden, ngga ada kesempatan nyuci baju pula jadi super banyak nih cucian huhu. Baru kerasa jg badan rontok gini, kepala puyeng juga, mana no exercise dari hari senin lalu hehe isokeee~
Kerjaan kami beberengkes sama packing dan unpacking, gitu aja terus. Dari 2 minggu lalu pas packing ke rumah ortu selalu ngedumel ke suami juga diselipis sama helaan nafas lelah berupa keluhan gt, jadi bawaannya maramara mulu saking malesnya packing. Packing adalah sesuatu hal yg ku tidak suka ya Allah mikirin bebawaan bukan buat sendiri doang, suami dan anak jg. Gakebayang sih punya anak lebih dari 1 itu gmn kalo travelling huhu. Belom lg kudu beberes rumah ditinggal mudik, haaaa dah sibuk 2 mingguan ini. Sibuk dan happy menjadi 1, pengeluaran rumah tangga jg ngga sedikit tp alhamdulillah pemasukannya jg cukup lah utk ina inu sampe balik lg mudik dan nunggu gajian nanti, plus udah bayar SPP jg yaak fiuh~ wlpn sekolah bulan ini cm seminggu tp ttp yak SPP full wkwk. Ah sudahlah jgn dipikirin itu wang wang yg keluar nanti ngenes sendiri. Semoga semakin banyak lg rejekinya yaa ya Allah yg berkah tentunya.
Lanjut cerita mudik, ternyata kami terjebak macet jg pas lepas salawu menuju cilawu (baso mang ono mana nih yg viral wkwk), tp ngga stuck ttp jalan sampe garut kota lancar lg menuju leles dan kadungora agak diputerin rutenya sama pak polisi ngikutin sign aja, baru deh kebagian one way sampe nagreg alhamdulillah panjang kan. Ke rest area dulu di mesjid nagreg skalian solat dzuhur udah telat itu jam 14, mayan kena macet dah 4 jam belom nyampe rumah ituteeh.
Tumblr media Tumblr media
Perjalanan mulai lagi dan mayan ada antrian jg cicalengka-rancaekek plus di cileunyi-cinunuk, udah dkt jg kena macet weeeh haaaa..
Alhamdulillah nyampe rumah lsg muterin mesin cuci gatahan liat tumpukan cucian. Welcome home! Pulang mudik sehat2 semua yaa. Yang kerja hari selasa semangaaatt mengais rejeki lg, jgn ngahuleng pasca liburan lama wkwk, biasanya suka ada syndrome pasca liburan..
Kalo aku dan nemo masih nyantai nih masuknya mingdep, kita lanjut santai dulu kita nem di uber haha. Oiya jgn lupa exercise dong hey gpp di treadmill aja yuuu kemon~
4 notes · View notes
bersuara · 11 months ago
Text
Tumblr media
Sore hari ini diajakin main ke pantai dekat rumah, ngga sampai 10 menit langsung sampai. Pantai yang sedari kecil menjadi destinasi wisata pluss tempat ziarah (karena ada makam leluhur) paling murah sewaktu libur lebaran. Aku jadi nostalgia, biasanya sehari setelah hari lebaran, di daerahku termasuk kampungku beramai-ramai pergi ke pantai untuk liburan. Transportasi yang digunakan adalah perahu. Pengalaman naik perahu adalah hal terseru buatku.
Pantainya sudah tercemar dan ngga sebagus sewaktu aku kecil. Di pinggiran pantai, banyak sekali sampah, pun air laut sudah tercemar limbah. Tetapi ngga membuat sepi, setiap hari pasti ada saja muda mudi yang nongkrong di bebatuan pinggir pantai atau di bahu jalan. Terlebih ketika hari Minggu dan hari libur lainnya, pasti ada saja rombongan pengunjung yang datang memadati 'Pulo Cangkir' (sebutan untuk tempat wisata/ziarah).
Tumblr media
Sore hari ini melihat deburan ombak, perahu, aktivitas batu bara PLTU sambil menyantap bakso yang ku beli seharga 5 ribu.
Tumblr media
Nana yang ikutan makan bakso, padahal sudah di warning kalau baksonya pedas hahaha.
Tumblr media
Satu bakso yang ukuran besar diberi harga 5 ribu dan untuk bakso yang ukuran kecil diberi harga 5 ribu 3 bakso.
Tumblr media
Aku yang sedang fotoin Nana
Tumblr media
Nana dengan ekspresi tengilnya sedang bermain lato-lato.
Tumblr media
Aku, Nana dan ponakanku yang sudah remaja (Aaaaa aku sudah tua hahahaha).
Tumblr media
Sekian cerita hari ini~~
- 26 Desember 2023
12 notes · View notes
nonaabuabu · 2 years ago
Text
Tiket Terakhir
fiksi tengah malam
Ibu pernah bilang; laki-laki barangkali 'tahu saja' begitu ia menemukan belahan jiwanya, tapi bagi perempuan, kita tak akan pernah tahu bahkan jika ikrar sehidup semati sudah diucapkan.
Tapi aku sudah lama berseberangan dengan ibu, aku sudah tak peduli lagi apakah ibu benar atau tidak. Aku hanya tahu, aku harus tetap waras sepanjang ibu masih bersikeras untuk menemukan belahan jiwanya.
Ibu, sulit sekali menjelaskan tentangnya. Perempuan tangguh yang masih percaya jika suatu hari kelak akan menemukan seseorang yang akan menemaninya menua bersama. Padahal usianya sudah 49 tahun, dan itu bukan usia yang bisa digolongkan muda.
Aku tak ingin menceritakan bagaimana jalinan kisahnya dengan Ayah, bagaimana ia berakhir menikahi seorang lelaki tua yang meninggalkannya saat aku masih dalam kandungan, lalu membawanya kepada banyak pelukan lelaki tanpa pernah percaya bahwa lelaki itu adalah belahan jiwanya. Itu bukan kisah yang menarik, bahkan cenderung tak masuk akal untukku.
Sudah pesan tiket?
Pesan Ibu masuk lagi.
Belakangan Ibu mulai gencar menghubungiku, entah sejak kapan momen lebaran menjadi sesuatu yang kami rayakan dengan berkumpul. Sehingga dengan tak absennya Ibu mengingatkanku untuk mudik.
Aku membiarkan pesan itu, tak ada gunanya mendebat Ibu, ia selalu benar. Padahal sudah tiga tahun aku tak pernah lebaran di rumah dan Ibu tak pernah protes, kali ini juga belum tapi ia selalu memastikan bahwa aku akan pulang tahun ini.
Mau aku pesankan tiket?
Pesan berikutnya masuk. Lama aku mengamatinya, mencari satu dua makna dari kebaikan yang ditawarkan. Kali ini bukan dari ibu, tapi dia. Lelaki yang seharusnya, ah sudahlah.
Aku tak pulang.
Begitu aku menekan tombol kirim, layar ponselku kini berganti menjadi sebuah panggilan. Aku menatapnya lama, membiarkannya hingga panggilan itu berhenti.
Sudah tiga tahun, pulang ya!
Pesan masuk lagi. Kali ini aku membiarkannya. Membiarkan semua yang seharusnya tak pernah kembali dalam diriku.
---
Sudah lima hari ini pesan Ibu tak datang, aku juga tak ingin bertanya. Hanya saja ada yang mengusik hatiku, rasa penasaran akan sikap Ibu yang tiba-tiba gencar dan tiba-tiba berhenti.
Hari ini terakhir kali aku ke kantor sebelum cuti lebaran, besok lusa jika hilal tampak, sempurna lah sudah empat tahunku tak lebaran bersama Ibu.
Ran, aku tahu kamu tak ingin pulang. Tapi kamu harus tahu, Ibumu di rumah sakit.
Sejenak napasku berhenti. Seketika semuanya menggelap, sekuat tenaga aku mengendalikan diri, begitu kesadaran itu penuh lagi praktis aku membuka aplikasi pemesanan tiket, dan nihil. Lebaran sudah dekat, pastilah rute penerbangan untuk hari ini dan besok penuh.
Aku menarik napas dalam, begitu aku melepaskannya seluruh memori itu menyeruak. Segala hal tentang Ibu seperti kaset yang berputar dalam kepalaku. Bagaimana ia berteriak marah saat aku tak makan sayur, bagaimana ia menangis saat aku mengatakan tak akan pernah hidup sepertinya, bagaimana ia... Sebelum genap semua cerita itu tumpang tindih di ingatanku, satu pesan masuk lagi.
Ran, jika sedikit saja kamu memaafkan Ibumu, juga aku, pulanglah!
Terlampir satu dokumen, aku membukanya, penerbangan hari ini. Aku berlari menuju lemari, mengambil pakaian seadanya.
Delapan jam kemudian aku sudah di sini. Lorong rumah sakit yang begitu sepi, bahkan tak ada yang berlalu lalang. Ini sudah pukul dua pagi, aku baru saja bertemu Ibu. Wajah cantik itu kini sudah lebih tua dari yang aku ingat, mungkin karena Ibu kini jauh lebih tirus.
"Makasih, tiketnya."
Dia mengangguk kecil. Dengan gerakan kepala ia memintaku duduk di sampingnya.
"Ibumu selalu bilang, suatu hari kamu akan pulang."
"Itu bukan rumahku," Ada jeda yang panjang dalam kepalaku, jeda yang memberikan batas rumah dan pulang yang tak pernah satu dalam diriku.
"Kenapa? "
"Kamu tak akan mengerti, terlalu sulit menjelaskannya."
Aku mencintaimu, dulu seperti itu. Tapi kamu tidak, kamu membiarkan aku merasakannya sendirian bertahun-tahun. Padahal kamu bersikap seolah aku adalah perempuan paling berharga di dunia. Hingga semua itu hancur dengan rumah yang kamu tawarkan.
"Karena aku?"
Aku menelan ludah. Menarik napas pelan, menghembuskannya. Aku menoleh padanya, bukankah semua hal jelas, haruskah aku melafazkannya dalam kata-kata?
"Ya, karena seharusnya kamu tak pernah menikahi Ibuku."
selesai
-----
Catatan penulis : Percayalah! Saat tengah malam, semua cerita yang kau harap menjadi romantis bisa berubah menjadi mimpi buruk yang tak ingin kau ingat sampai kapanpun. Besok, kalau aku menulisnya siang hari, akan aku tulis kisah yang manis.
34 notes · View notes
nityasal · 7 months ago
Text
Missing you little too much tonight, Pak
Nggatau nih karena mau mens atau memang lagi sensitif kangen aja. Lagi kangen banget sama Bapak Agus, uwa aku yang paling deketttt sama aku, sampe kayak bapak kedua setelah ayah.
Beliau bisa baca tulisan ini ngga ya di dimensi yang lain itu?
Pak aku ngga nyangka bisa sekangen ini ternyata. Mungkin karena ini pertama kalinya aku kehilangan orang/circle terdekat aku ya? Rumah kita cuma jarak 20-30 meter soalnya. Makanya setiap beli makanan enak pasti bapak Agus lebihin kan buat dianterin ke rumah? Setiap makan bakso subur inget aku kan pak makanya tiba tiba chat untuk nawarin mau makan bareng ngga? Terus tiap lagi bikin sop daging, mie nyemek, es buah, apa aja deh yang aneh-aneh pasti dioper ke kita juga.
Kenapa sih pak jadi orang baik banget sama kita....
Pulang-pulang mudik tiba tiba lantai depan kamar mandi yang udah berkerak (sampe kita nyerah bersihinnya), tiba tiba bersih. Kulkas yang berantakan krn lebaran, kita pulang tiba-tiba juga bersih, tertata rapih. Anter jemput aku tengah malem pas koas di polri. Selalu mastiin aku dan fairuz udah makan kalo lagi ditinggal mama ke Tegal. Ternyata emang konsisten jadi orang baik, dulu aku diurusin bapak Agus juga pas mama lahiran fairuz. Aku yang masih 5 tahun ditepok-tepok, dibikinin susu, digendong-gendong kayak anak sendiri.
Aku nulis gini karena tadi Fairuz bilang "Kamu inget gak pernah nangis pas Bapak Agus benerin mesin air di rumah, naik ke toren atas padahal badannya gempal, makanya kamu nangis krn kasian dan mikir gimana kalo Bapak Agus udah gaada?"
Makasih ya pak selama ini kalo sakit udah percaya selalu mengeluh dan minta cari solusi ke aku, padahal aku masih cupu. Sedih sekali Bapak Agus ngga bisa iiat aku resmi berpraktik.
Maaf ya pak kalo selama ini aku jadi keponakan yang nyebelin, yang masih suka males2an kalo cek bapak, maaf ya pak waktu akhir-akhir sakit bapak di rumah aku, aku jarang liat dan cek keadaan bapak.
Mau cerita dikit lagi, kalimat terakhir bapak Agus ke aku "iyaya, orang-orang aja bisa sembuh kan ya" pas aku nengokin di IGD Cipto, Bapak Agus udah hampir nyerah saat itu. Setelah itu ternyata qadarullah kondisinya makin memburuk sampe harus pasang CVC, setelah pasang CVC udah gabisa komunikasi apapun termasuk ke istrinya, nafasnya cepat, cuma isyarat mata yang kita gatau beliau masih ngerti atau engga. Kadang matanya netesin air mata juga soalnya huhu. Part tersedih ketika lu udah gabisa komunikasi sama orang tersayang pas dia lagi sakit yang kondisinya emang penurunan kesadaran. Sedih bangetttttt masyaAllah.
Makasih ya pak buat semua memori baik sama aku selama bapak hidup. Semoga Allah catat semua kebaikan bapak, Allah ampuni dosa-dosa Bapak Agus. Kita ketemu di surga ya pak, Aaaamiiin
I love you pak
Mungkin nanti akan ada part2 lain tentang bapak Agus jika aku kangen lagi heheng
2 notes · View notes
piecesofmylife · 8 months ago
Text
Tumblr media Tumblr media
Minggu pagi, 27 Ramadhan 1445 H.
Seminggu kebelakang, rasanya badan kretek-kretek banget, agak batuk dan sempet kejebak kemacetan cinere-buncit 3 jam. Bener2 rasanya ga enak badan, sampai di kantor cuma menggigil aja, memutuskan cek darah, hamdallah aman. Saat itu H-1 jadwal saya haidh. Sempet kepikiran, apa hamil.. karena memang 2 bulan ini sudah ikhtiar bismillah mulai program. Dan udh lepas IUD dari agustus thn lalu. Saya ga tau ini kepengennya saya aja atau gimana, tp pas konsul sm mba ika, baiknya ditunda dahulu. Sampai akhirnya saya dan suami sepakat, bismillah.
Jumat siang, saya ngeflek coklat. Saya pikir, oh saya mungkin haidh. Yasudah saya buka puasa, eh tp udh hari kedua dan ketiga ga keluar haidh lagi.. itu sudah h+2 jadwal haid saya. Sempet sedih krn malam 27 blm bisa optimal krn saya pikir saya haidh. Paginya saya deg2an parah, krn ternyata ga keluar darah lagi. Saya buru2 ke alfamart beli testpack, beli yg murah aja krn pikir saya, saya ga mau berharap banyak.. khawatir kecewa. Saya mulai test pack, ditunggu 2 menit, hasilnya samar!
Dulu pas hamil arfa, persis spt ini.. samar:") masyaAllah tabarakallah. Saya gabisa berkata apa2.. ya Allah, mudahkanlah. Suami saya juga suppport, doa2 saya rasanya didekatkan sm Allah. Saya bersyukur sekali. Bismillah bismillah.
Hari berjalan, awalnya kepingin segera ke obgyn untuk memastikan kehamilan, tp berhubung mepet lebaran, says pikir ditunda saja periksanya habis lebaran, vitamin pun cuma minum asam folat sisa ngambil dr kantor.
Saya exited sekali, di otak saya, bismillah saya akan jaga baby ini. Saya juga sudah sounding ke arfa kalau ada dedek bayi di perut bunda. Saya kasih tau teman2 kantor terdekat saya.. dan saya masih euforia dgn kehamilan saya... saya sampai download 3 aplikasi untuk ngebandingin aplikasi mana yg paling bagus.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Saya juga senyum2 sendiri membayangkan ada janin lagi di perut saya yang akan membesar...
Kebetulan saat itu, saya di berat badan terendah saya, BMI sudah hampir 24. Ya, bisa dibilang cukup berhasil program diet 8 bulan (memang salah satunya diet ditujukan untuk persiapan hamil). Pokoknya saya bener2 berusaha prepare yg bisa di prepare. Udh kepikiran juga ngidam, harus lebih hati2 dan akan menghindari olahraga yg jingkrak2.
Hari lebaran datang, hari pertama, kedua silaturrahmi saja seperti biasa. Rasanya juga ga capek2 banget.. ya standar aja.
Sampai di hari ketiga, Jumst kemarin. Tiba2 saja ada flek coklat setitik. Saya pikir, saya cukup istirahat. Eh ga taunya makin banyak sampai satu pembalut hampir penuh. Kata suami saya, gapapa.. gapapa.. ia menenenangkan. Walau khawatir, saya ttp berusaha positif thinking. Siangnya, keluarga suami ada acara di sentul. Flek sudah ga keluar sama sekali.. saya menikmati perjalanan.. jalan2 ke mini zoo dan ajak arfa main.
Keesokan harinya, dr sentul langsung ke daerah taman anggrek. Jalan lumayan jauh tp masih oke lah, ga yg capek gimana-gimana. Tp pas saya ke toilet, DEG, Flek lagi setitik. Di detik itu saya mau nangis, tp kata suami saya gapapa.
Akhirnya keliling mall, sampain di penginapan, flek saya semakin banyak. Sampe saya minta pembalut sm nida. Saya nangis ga karuan, saya takut kehilangan calon bayi saya. Dan suami saya bilang, gapapa. Kalaupun ga jadi, ya blm terbentuk apa2 di rahim saya. Saya cuma bisa bengong.. saya blm siap.. dalam seminggu, begitu banyak yg terjadi.
Awalnya saya ga mau bilang ke umi, tp saya ngerasa perlu konsul ke dr.ika, obgyn temennya umi. Saya cerita runtutan yg terjadi. Dan beliau menyarankan untuk USG, untuk memastikan apa saya benar hamil atau tidak, atau bisa jadi ternyata saya memang haidh saja. Beliau bilang, anggap saja haidh yg mundur. Pdhl biasanya jadwal haidh saya rutin.. dan gaada yg bisa disimpulkan apa2. Kalaupun hamil, jika keluar darah banyak begitu, bisa dikatakan ya... keguguran.
Saya blm siap dengar semua ini, saya jadi berkaca, sepertinya gaada perilaku berisiko yg bisa membuat keguguran.. sayapun ga capek2 bgt perasaan. Atau mungkin saya harusnya bedrest. Saya ga tau.. saya bingung, saya cuma bisa nangis. Saya sedih, krn kemungkinan melanjutkan kehamilan sangat rendah, sampai sekarang, minggu 14 april ini.. darahnya keluar banyak sekali. Perut saya kram, kontraksi.. dan saya blm ada rencana ke obgyn kapan waktunya.
Suami saya bilang, gapapa
Ibu saya bilang, gapapa
Adik saya juga bilang gapapa.
Tp kok tetap rasanya apa-apa ya, sebelum nulis tumblr, saya cuma bisa liatin test pack samar yg saya pikir saya hamil. Pdhl saya ga punya hak memiliki.. cuma ya rasanya sedih banget. Ga sampai 7 hari rasanya saya ngelus2 perut saya.. tp ya Allah juga yang ambil.
Karena kan memang hakikatnya Allah yang kasih, Allah yg ambil. Kita ga berhak untuk menuntut apa2. Tp kita cukup peluk kesedihan ini. Semoga bisa berdamai dgn diri sendiri.
Allah yg tau kapan waktu yg pas untuk kita.. Allah yg Maha Pengasih dan Penyayang. Allah gaakan pernah memberikan beban diluar kemampuan kita. Allah yg ukur sejauhana kita bertahan.
Dear baby X, terima kasih sudah hadir di hidup bunda walau km juga belum terbentuk apa-apa. Terima kasih ya nak.. terima kasih.
Dear Allah.. hamba mohon yg terbaik.....
Minggu, 14 April 2024.
Sendirian di rumah, suami jaga bangsal, arfa di rumah ummi.
Semoga Allah mudahkan.
3 notes · View notes