#Calender of Event Kementerian Pariwisata 2020
Explore tagged Tumblr posts
Text
Pernah Dikritik DPRD, Malang Beach Festival Ternyata Tak Masuk Calender of Event Kementerian Pariwisata 2020
https://www.satukanal.com/pernah-dikritik-dprd-malang-beach-festival-ternyata-tak-masuk-calender-of-event-kementerian-pariwisata-2020/
Pernah Dikritik DPRD, Malang Beach Festival Ternyata Tak Masuk Calender of Event Kementerian Pariwisata 2020
Malang Beach Festival (MBF) yang digelar oleh Pemerintah Kabupaten Malang melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) ternyata tak masuk dalam 100 Calender of Event Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) 2020. Padahal, anggaran yang dikucurkan tiap kegiatan mencapai miliaran rupiah.
Setelah tiga kali digelar, gaung MBF diklaim oleh Disparbud Kabupaten Malang telah menarik wisatawan mancanegara. MBF juga disebut mampu menyedot antusias ribuan penonton, setiap kali digelar.
Tapi dengan berbagai klaim keberhasilan itu, MBF ternyata masih kalah tenar dengan Malang Flower Carnival (MFC) yang diselenggarakan Kota Malang. Dalam ajang Anugerah Pesona Indonesia (API) 2019 , MFC berhasil menjadi juara 3 kategori Festival Pariwisata Terpopuler.
MFC juga sudah masuk di urutan kelima event wisata Jawa Timur (Jatim) dalam 100 Calender of Event Wonderful Indonesia tahun 2020. Bersama Jazz Gunung Bromo, International Tour de Banyuwangi Ijen, Grand Final Karapan Sapi, serta Festival Gandrung Sewu.
Kontradiksi ini sebenarnya telah diendus juga oleh DPRD Kabupaten Malang. Pihak legislatif bahkan pernah terang-terangan menyampaikan kritiknya atas gelaran MBF. Menurut para anggota dewan, MBF selama ini terkesan “ramai untuk diri sendiri”.
Kritik yang dilontarkan oleh Ketua DPRD Kabupaten Malang Didik Gatot Subroto, beberapa waktu lalu, terkait dengan kebijakan anggaran. Dia menilai, anggaran daerah yang dipergunakan MBF tak sebanding dengan hasil yang didapatkan untuk menambah pundi-pundi pendapatan asli daerah (PAD).
Didik Gatot sempat melontarkan, agar proses pemilihan promosi pariwisata jangan terkesan asal-asalan dan seremonial saja. Serta menghabiskan anggaran miliaran rupiah, tapi tak memberi efek jangka panjang.
“Sampai saat ini belum ada masukan PAD berarti dari wisata Malang Selatan. Padahal sudah berapa banyak anggaran daerah dipakai untuk kegiatan di sana, salah satunya MBF itu,” ucapnya.
Keindahan pariwisata Malang Selatan dengan berbagai limpahan potensinya itu, sayangnya belum bisa dimanfaatkan sepenuhnya oleh Disparbud untuk mendulang PAD. Walaupun berbagai acara dan promosi yang diklaim terus dimasifkan di wilayah selatan dengan anggaran miliaran rupiah.
“Jadi mungkin perlu adanya perubahan untuk Disparbud yang hanya bertugas promosi saja menjadi OPD penghasil PAD juga,” ujar Ketua DPC PDI-Perjuangan Kabupaten Malang ini.
Lepas dari itu, dalam konteks atraksi sebagai salah satu elemen wajib dalam memajukan sektor pariwisata, MBF yang kalah pamor dengan MFC pun tentunya perlu diurai. Sehingga akan semakin menguak persoalan yang diharapkan jadi dasar kebijakan Disparbud dalam menyusun rencana kerja dan anggaran terkait atraksi pariwisata ke depannya.
Pasalnya, banyak kalangan di dalam pemerintah Kabupaten Malang sendiri menyampaikan, berbagai kegiatan pariwisata yang digelar hanya untuk dinikmati secara “komunal” dan terjebak seremonial.
Salah satu narasumber kami yang tak berkenan disebut namanya, menyampaikan terkait hal itu. “Misalnya, kirab budaya dalam MBF itu. Pesertanya kita, yang nonton kita, dan terlihatnya seremonial saja. Tindak lanjut dari acara itu apa yang sebenarnya harus dipertanyakan. Jangan sampai jawabannya hanya mengulang kembali di tahun depan tanpa agenda dan target pasti,” ujarnya terkait atraksi pariwisata dalam giat MBF.
Dirinya juga melanjutkan, jangan sampai berbagai kegiatan hanya bergaung di dalam saja. “Dan kita bangga dengan itu, tapi di luar acara itu tak bergaung,” tegasnya yang mencontohkan atraksi pariwisata di Kota Malang.
Kondisi inilah yang menjadi pekerjaan rumah Pemkab Malang melalui Disparbud Kabupaten Malang untuk merencanakan sebuah atraksi pariwisata yang tak hanya “gagah” di kandang saja. Tapi juga mampu berbicara di kancah nasional dan bersanding dengan daerah lainnya di Indonesia. Minimal bisa sejajar dengan Kota Malang dalam memajukan pariwisata yang tak hanya sekedar ajang seremoni dan ramai saja.
Seperti diketahui juga, Kota Malang di ajang API 2019 selain menyabet juara kategori festival pariwisata populer dengan MFC juga meraih penghargaan bidang promosi pariwisata digital terpopuler juara 3 dengan aplikasi Malang Menyapa.
0 notes
Photo
Dalam rangka persiapan penyusunan Calender of Event (CoE) tahun 2020, Kementerian Pariwisata RI menyelenggarakan Beauty Contest memberikan kesempatan kepada 34 Provinsi se Indonesia untuk mempresentasikan event unggulan masing-masing Provinsi yang telah diusulkan sebelumnya di hadapan Tim Kurator. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi mempresentasikan 19 usulan event di hadapan Tim Kurator dan Ketua Calender of Event (CoE) . 19 Event tersebut merupakan event unggulan yang telah diusulkan oleh masing-masing Kabupaten/Kota se Provinsi Jambi. Adapun kriteria yang dinilai oleh Tim Kurator adalah 3C (Creative/Cultural Value, Commercial Value/Communication (Media) Value, dan CEO Commitment/Consistency) yang selanjutnya akan dipilih 100 event untuk menjadi 100 Wonderful Event Kementerian Pariwisata RI. Tim Kurator yang merupakan tenaga ahli Kemenpar RI, antara lain adalah : 1. Don Kardono 2. Jacky Mussry 3. Taufik Rahzen 4. Eko Supriyanto #pesonaindonesia #wonderfulindonesia #beautycontest #coe2020 #calenderofevent #kemempar #tourism #event #jambitourism #explorejambi #genpijambi https://www.instagram.com/p/B3KWOT8DqR7/?igshid=1avy5mqqqsfqo
#pesonaindonesia#wonderfulindonesia#beautycontest#coe2020#calenderofevent#kemempar#tourism#event#jambitourism#explorejambi#genpijambi
0 notes
Text
Kementerian Pariwisata Tantang Dinas Pariwisata Maluku Gelar Festival Musik Ukulele Anak di Tahun 2020
Kementerian Pariwisata Tantang Dinas Pariwisata Maluku Gelar Festival Musik Ukulele Anak di Tahun 2020
satumalukuID – Kementerian Pariwisata mendorong Dinas Pariwisata Provinsi Maluku untuk serius menumbuhkan dan mengembangkan musik tradisional ukulele hingga mendunia. Salah satu caranya adalah dengan memasukan festival musik ukulele pada calender of event pariwisata dengan target 1.000 ukulele yang dimainkan anak-anak.
“Kami Kemenpar harapkan tahun depan bisa adakan 1.000 ukulele. Ditampilkan dan…
View On WordPress
0 notes