#Binatang Qurban
Explore tagged Tumblr posts
aqiqahenakdibandung · 1 year ago
Text
MUDAH! (WA) 0852-2137-3290 UMMA AQIQAH Aqiqah Laki Laki di Panjunan Bandung
Tumblr media
Aqiqah dan Kambing Guling Terbaik se Bandung Raya Hubungi Whatsapp 0852-2137-3290 Berikut kami rekomendasikan Aqiqah dan Katering Kambing Guling Terbaik di daerah Bandung Raya (Kota Bandung, Kab. Bandung, Kota Cimahi)
paket aqiqah untuk anak laki-laki,harga paket aqiqah untuk anak perempuan,paket aqiqah yang murah,paket aqiqah yang bagus,harga paket aqiqah bandung,paket aqiqah daerah bandung,daftar paket aqiqah bandung
Aqiqah Catering: Mempermudah Tradisi Islami
Halo, teman-teman! Hari ini kita akan membahas tentang aqiqah catering. Aqiqah adalah tradisi Islami yang merayakan kelahiran seorang anak dengan menyembelih binatang dan berbagi dagingnya. Biasanya, tradisi ini melibatkan keluarga besar dan teman-teman yang berkumpul untuk merayakan bersama. Namun, dengan kemajuan teknologi dan gaya hidup yang sibuk, aqiqah catering menjadi alternatif yang populer untuk mempermudah pelaksanaan tradisi ini.
FAQ Aqiqah Catering
1. Hukum Akikah Setelah Dewasa
Aqiqah adalah ibadah yang tidak memiliki batasan umur. Meskipun tradisinya seringkali dikaitkan dengan kelahiran anak, tidak ada larangan menjalankan aqiqah setelah mencapai usia dewasa. Ini masih dianjurkan dan mendatangkan pahala, sebab aqiqah adalah ibadah yang baik.
2. Apakah boleh memotong kambing untuk aqiqah sekalian diniatkan untuk sunatan (khitanan)?
Tentu saja, teman-teman! Menggabungkan aqiqah dengan sunatan (khitanan) adalah keputusan yang bijak. Keduanya adalah ibadah penting dalam Islam. Dengan menggabungkannya, Anda bisa merayakan kedua momen tersebut dalam satu acara, sambil mendapatkan pahala ganda.
3. Apakah orang yang hendak berkurban dilarang memotong rambut dan memotong kuku seperti orang yang akan haji?
Tidak ada larangan memotong rambut dan kuku saat hendak menjalani aqiqah atau berkurban. Hal ini berbeda dari ibadah haji, di mana memotong rambut dan kuku dilarang selama dalam ihram. Jadi, Anda tidak perlu khawatir tentang hal ini saat menjalani aqiqah.
4. Berapa lama kita boleh menyimpan daging qurban? Ada yang mengatakan maksimal 3 hari, apa hukumnya?
Dalam Islam, daging qurban dapat disimpan selama beberapa hari, tergantung pada kondisi cuaca dan penyimpanan. Ada yang mengatakan maksimal tiga hari, tetapi ini lebih kepada panduan praktis daripada ketentuan agama. Yang terpenting adalah pastikan daging tetap segar dan aman untuk dikonsumsi. Jika daging sudah tidak layak, lebih baik dibagikan kepada fakir miskin atau yang membutuhkan.
Akikahan Adalah
Sebelum kita masuk ke dalam aqiqah catering, mari kita bahas apa itu akikahan. Akikahan adalah tradisi Islami yang dilakukan untuk merayakan kelahiran seorang anak dengan cara menyembelih binatang, seperti kambing atau domba, dan berbagi dagingnya dengan orang lain. Tradisi ini memiliki makna yang mendalam dalam Islam, dan banyak orang menjalankannya dengan penuh kebahagiaan.
Akikah Anak Laki-laki dan Aqiqah Bayi Laki-laki
Tradisi akikahan tidak hanya berlaku untuk anak laki-laki. Aqiqah anak laki-laki adalah salah satu bentuk pelaksanaan akikahan. Ketika seorang anak laki-laki lahir, orangtuanya bisa merayakan kelahirannya dengan cara menjalankan aqiqah. Ini biasanya melibatkan penyembelihan satu ekor kambing atau lebih, tergantung pada tradisi dan kebijakan keluarga.
Akikah Sapi untuk Berapa Orang
Aqiqah sapi adalah pilihan yang lebih besar yang bisa melibatkan lebih banyak orang. Namun, berapa banyak orang yang bisa diakomodasi dalam aqiqah sapi tergantung pada ukuran sapi dan tradisi keluarga. Beberapa keluarga memilih untuk mengundang kerabat dekat, tetangga, dan teman-teman, sementara yang lain mungkin ingin menjalankannya dalam lingkup yang lebih kecil.
Sentra Aqiqah Cimahi
Cimahi adalah salah satu daerah yang memiliki banyak penyedia jasa aqiqah catering. Sentra aqiqah Cimahi menyediakan berbagai opsi untuk memudahkan pelaksanaan tradisi ini. Anda dapat mencari referensi atau rekomendasi dari teman atau keluarga yang pernah menjalankan aqiqah di Cimahi.
Aqiqah Online Bandung Cimahi
Dalam era digital ini, banyak penyedia aqiqah telah merambah ke dunia online. Anda bisa dengan mudah menemukan aqiqah online Bandung Cimahi yang menyediakan layanan catering. Hal ini memudahkan Anda untuk memesan layanan aqiqah tanpa harus datang ke lokasi fisik penyedia.
Aqiqah Sapi Betina
Sapi betina adalah salah satu pilihan binatang yang dapat digunakan dalam aqiqah. Kambing dan sapi adalah dua pilihan yang umum digunakan. Sapi betina sering dipilih karena dagingnya yang lebih banyak dan cocok untuk acara besar dengan banyak tamu.
Kesimpulan
Aqiqah catering adalah alternatif yang nyaman dan populer untuk melaksanakan tradisi akikahan. Dengan berbagai pilihan catering yang tersedia, Anda dapat memilih yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran Anda. Yang terpenting adalah menjaga niat ikhlas dan memaknai aqiqah dengan penuh kebahagiaan. Semoga tradisi ini selalu membawa berkah dan kebahagiaan dalam keluarga Anda.
Baca Juga Artikel Di Bawah
Whatsapp/Tlp   : 0852-2137-3290 Link Whatsapp  : https://wa.me/6285221373290
Instagram          : @aqiqah.bandungraya
Rancanumpang Bandung ,Babakansari Bandung ,Babakansurabaya Bandung ,Cicaheum Bandung ,Kebonkangkung Bandung ,Kebunjayanti Bandung ,Sukapura Bandung ,Burangrang Bandung ,Cijagra Bandung ,Cikawao Bandung
#UmmaAqiqah #akikahanadalah #akikahanaklakilaki #akikahartinya #akikahbayilakilaki #akikahsatuekorkambing #sentraaqiqahcimahi #aqiqahonlinebandungcimahi #aqiqahsapiuntukberapaorang #aqiqahsapibetina #aqiqahkambingbetina
0 notes
blogalloh · 2 years ago
Text
Alhamdulillah Alloh Maha Sayang & Maha Menerima Tobat. Aku Jadi Kesayangan Alloh Saat Tobat Dari "Tidak Haji Padahal Mampu" #Dakwah #Islam
Tumblr media
Artikel kali ini akan melanjutkan artikel sebelumnya. Kita masuk pada bahasan memilih manasik. Haji dapat dilakukan dengan memilih salah satu dari tiga cara manasik. Penjelasan ringkasnya adalah sebagai berikut. Ifrod, yaitu meniatkan haji saja ketika berihram dan mengamalkan haji saja setelah itu. Qiron, yaitu meniatkan umroh dan haji sekaligus dalam satu manasik. Wajib bagi yang mengambil tata cara manasik qiron untuk menyembelih hadyu. Tamattu’, yaitu berniat menunaikan umroh saja di bulan-bulan haji, lalu melakukan manasik umroh dan bertahalul. Kemudian diam di Makkah dalam keadaan telah bertahalul. Kemudian ketika datang waktu haji, melakukan amalan haji. Wajib bagi yang mengambil tata cara manasik tamattu’ untuk menyembelih hadyu. Imam Nawawi rahimahullah berkata, “Telah terdapat ijma’ (kesepakatan para ulama) bolehnya memilih melakukan salah satu dari tiga cara manasik: ifrod, tamattu’ dan qiron, tanpa dikatakan makruh. Namun yang diperselisihkan para ulama adalah manakah tatacara manasik yang afdhol (lebih utama).” (Al Minhaj Syarh Shahih Muslim, 8: 169) Mengenai kewajiban hadyu bagi yang mengambil tata cara manasik qiron dan tamattu’ disebutkan dalam firman Allah Ta’ala, فَمَنْ تَمَتَّعَ بِالْعُمْرَةِ إِلَى الْحَجِّ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنَ الْهَدْيِ فَمَنْ لَمْ يَجِدْ فَصِيَامُ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ فِي الْحَجِّ وَسَبْعَةٍ إِذَا رَجَعْتُمْ تِلْكَ عَشَرَةٌ كَامِلَةٌ ذَلِكَ لِمَنْ لَمْ يَكُنْ أَهْلُهُ حَاضِرِي الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ “Maka bagi siapa yang ingin mengerjakan ‘umrah sebelum haji (di dalam bulan haji), (wajiblah ia menyembelih) hadyu (qurban) yang mudah didapat. Tetapi jika ia tidak menemukan (binatang qurban atau tidak mampu), maka wajib berpuasa tiga hari dalam masa haji dan tujuh hari (lagi) apabila kamu telah pulang kembali. Itulah sepuluh (hari) yang sempurna.” (QS. Al Baqarah: 196). Wajibnya hadyu bagi yang mengambil manasik qiron dan tamattu’ adalah berdasarkan ijma’ (kesepakatan) para ulama. Manakah dari tiga tata cara manasik tersebut yang lebih utama? Dalam hadits mengenai tata cara manasik haji Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam disebutkan bahwa beliau bersabda, لَوْ أَنِّى اسْتَقْبَلْتُ مِنْ أَمْرِى مَا اسْتَدْبَرْتُ لَمْ أَسُقِ الْهَدْىَ وَجَعَلْتُهَا عُمْرَةً فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ لَيْسَ مَعَهُ هَدْىٌ فَلْيَحِلَّ وَلْيَجْعَلْهَا عُمْرَةً “Jikalau aku mengetahui apa yang akan terjadi pada diriku maka aku tidak akan membawa hewan hadyu dan aku akan jadikan ihramku ini umrah, maka barangsiapa dari kalian yang tidak bersamanya hewan hadyu maka hendaklah dia bertahallul dan menjadikannya sebagai umrah.” (HR. Muslim no. 1218). Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memerintahkan para sahabat untuk memilih tamattu’ dan berkeinginan dirinya sendiri melakukannya. Tidaklah beliau memerintahkan dan berkeinginan kecuali menunjukkan tamattu’ itu afdhol (lebih utama) (Fiqhus Sunnah, 1: 447-448). Selain itu, manasik dengan tamattu’ itu lebih banyak amalannya dan lebih mudah secara umum (Syarhul Mumthi’, 7: 76-77) Catatan Dam yang dikeluarkan untuk manasik qiron dan tamattu’ adalah dalam rangka syukur dan bukan dalam rangka menutup kekurangan saat manasik (Ar Rafiq fil Hajj, 35). Problem Dalam tata cara manasik tamattu’ telah disebutkan bahwa umroh dilakukan terlebih dahulu sebelum haji. Artinya ia melakukan ritual umrah dahulu yang di dalamnya terdapat thowaf umrah dan sa’i umrah. Setelah itu ia bertahallul dengan sebelumnya memendekkan rambut. Lantas bagaimana jika sebelum wukuf di Arafah, seseorang terhalangi tidak bisa melakukan umrah? Pilihannya adalah mengganti niat hajinya dari tamattu’ menjadi qiran. Contoh dalam kasus ini adalah wanita yang telah berihram dari miqot dengan niat tamattu’. Lantas ia mengalami haidh atau nifas sebelum ia melakukan thowaf umrah. Ia barulah suci ketika datang waktu wukuf di Arafah. Artinya, ia belum sempat melakukan umrah pada haji tamattu’nya. Pada saat itu, ia mengganti niatnya menjadi niatan qorin, dan
ia terus dalam keadaan berihram. Ia tetap melakukan rukun dan kewajiban haji lainnya selain thowaf di Ka’bah. Karena ia baru dibolehkan thowaf jika ia telah suci dan telah mandi (Al Manhaj li Muriidil Hajj wal ‘Umroh, 31-34). – Bersambung insya Allah – @ Sabic Lab, Riyadh-KSA 3 Dzulhijjah 1432 H www.rumaysho.com Sumber https://rumaysho.com/2635-ringkasan-panduan-haji-2-tiga-cara-manasik-haji320.html بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم – قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ – اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ – لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ – وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ Allohumma solli ‘alaa muhammad, wa ‘alaa aali muhammad, kamaa sollaita ‘alaa aali ibroohim, wa baarik ‘alaa muhammad, wa ‘alaa aali muhammad, kamaa baarokta ‘alaa aali ibroohim, fil ‘aalamiina innaka hamiidummajiid. Allâhumma-ghfir liummati sayyidinâ muhammadin, allâhumma-rham ummata sayyidinâ muhammadin, allâhumma-stur ummata sayyidinâ muhammadin. Allahumma maghfiratuka awsa’u min dzunubi wa rahmatuka arja ‘indi min ‘amali.
1 note · View note
andimahardika · 4 years ago
Video
Kenapa sih kita berkurban? 1. Meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. 2. Menambah amal kebaikan untuk bekal di akhirat. 3. Mensyiarkan Agama Islam yang penuh kasih sayang. 4. Wujud rasa syukur kepada Allah SWT. 5. Menghubungkan kepedulian antar saudara prasejahtera dan saudara yang mampu. 6. Sebagai aksi sosial dan kemanusiaan. 7. Pengingat bahwa harta hanya titipan Allah SWT. Yuk, berkurban melalui https://globalqurban.com/agen/andimahardika3fh #kurban #qurban #korban #sacrifice #hewan #binatang #animal #unta #sapi #kambing #domba #camel #cow #goat #sheep #ibadah #agama #Islam #ACT #GlobalQurban #CareForHumanity #BerqurbanTanpaBatas #pandemi #resesi #COVID19 #bantuan #Indonesia #dunia #akhirat https://www.instagram.com/reel/CQntsZLnFMv/?utm_medium=tumblr
0 notes
danispratama · 2 years ago
Text
Selamat Hari Raya Idul Adha
Dengan menyembelih hewan qurban, hakikatnya yang kita sembelih adalah sifat-sifat binatang dalam diri.
Gus Ach Dhofir Zuhry
5 notes · View notes
mnafif · 3 years ago
Text
Menjaga Diri
Dua hari ini melihat video orang 'kecil' yang mengharukan. Satu, malu-malu dan ragu (?) dalam antrian vaksin dikarenakan tidak memiliki gawai sehingga tidak bisa mendaftar. Yang kedua, yang berjualan agar-agar dan hanya memiliki uang 5 rb untuk membeli makan di resto padang.
Yang saya syukuri adalah betapa banyak orang baik yang masih peka terhadap lingkungannya, yang satu kemudian divaksin dan yang satu diberi makan secara gratis. Kemudian, dari orang 'kecil' tersebut ada persamaan yang paling mencolok yaitu soal adab dan harga diri.
Adagium dari "Kami memang miskin, tapi kami punya harga diri" menyeruak di dalam ingatan saya. Sesuatu yang entah mengapa malah hilang dari diri mereka yang memiliki kelapangan materiil. Seperti dalam salah satu 'prank' seseorang yang memberi uang kepada mereka yang mau menirukan tingkah laku binatang.
Hal tersebut menjadi pemicu munculnya rekaman memori dan pengajaran dari para guru dan juga ayah-ibu, bahwa manusia memiliki suatu hal yang bernama izzah dan juga rasa malu. Yang apabila hilang salah satunya, maka tinggal tunggu masa rusaknya manusia tersebut.
Sedikit berbagi kisah terkait harga diri. Ada seorang ulama yang tidak mau menerima bantuan covid dari sembarang orang, katanya "Saya tidak mau menerima bantuan dari orang yang tidak jelas sikapnya kepada agama ini". Ada lagi para guru ngaji dan kyai di desa yang tidak mau mengambil qurban lewat kupon, malu katanya.
Ah, moga-moga kita selalu dilindungi Allah dari hilangnya rasa malu.
6 notes · View notes
luqmanabdulhakim · 3 years ago
Text
"Tolong balut leherku dengan kain wahai Ayah, agar darahku tak muncrat mengenai pakaianmu.."
Isma'il namanya, "Halim" julukannya; yang santun, lembut, taat, pemaaf, berbaik sangka selalu kepada segala ketentuan Allah.
"Nak, di beberapa malam terakhir..," tutur Ibrahim bergetar. "Ayah bermimpi menyembelihmu, Nak. Bagaimana.. menurutmu?"
Ada keraguan manusiawi, namun juga dibumbui waswas syaithani. Menegakkan ketaatan memang tak pernah mudah.
Namun, beginilah Isma'il, sang halim itu, yang berperangai santun kepada Rabb-nya itu, menjawab–sebagai karunia yang Allah berikan kepada keluarga kecil Ibrahim, sebagai penguat di saat ketauhidan hampir tergoyah:
"Wahai ayahku..," sambut Isma'il tenang sambil tersenyum. "Lakukanlah apa yang diperintahkan Allah kepadamu. Insya Allah, Ayah.. Insya Allah, engkau akan mendapatiku termasuk orang yang bersabar."
Suasana hening. Kata-kata Isma'il menghunjam dalam dada Ibrahim. Jiwanya bergetar hebat. Ada satu ketenangan yang luar biasa saat menyadari sang anak tumbuh dalam kematangan tauhid.
Namun barangkali, di dalam hati Ibrahim, di balik mata berkaca-kacanya itu, ia juga merenungi: 'inikah kali terakhir.. kami melihat putra yang dahulu.. kami menantinya hingga bertahun-tahun lamanya?'
Memang beginilah wujud ikhlas itu.
Bukan tentang ringan atau beratnya, tetapi.. untuk siapa kita beramal. Kepada siapa niat dan kepasrahan ini disandarkan.
Ibrahim sungguh merasa berat, namun keimanan menyandarkannya kepada pilar-pilar keikhlasan.
Maka, rasa beratnya diredam dengan ikhtiar mencari jalan kelapangan; mereka berangkat ke Mina yang jauh nan sepi supaya tak ada kegoyahan untuk berbalik dari perintah Allah, Ibrahim mengasah pisau hingga tajam agar Isma'il tak tersiksa, Ibrahim memejamkan mata agar batinnya tak terluka.
Segala upaya dilakukan demi meneguhkan keikhlasan.
"Sebentar, Ayah..," seru Ismail. "Tolong balut leherku dengan kain, agar darahku tak muncrat mengenai pakaianmu.."
Beginilah sang halim itu lagi-lagi, betapa lembut hatinya, betapa santun perangainya. Semata agar Hajar, ibundanya, saat kelak mencuci baju Ibrahim, ia tak bersedih mengingat sang anak disebab bercak darah yang melekat di sana.
Ikhlas ini, bukan tentang ringan atau beratnya, tetapi.. untuk siapa kita beramal. Kepada siapa niat dan kepasrahan ini disandarkan.
Ibrahim merasa berat, Hajar merasa berat, dan Isma'il, tentu lebih berat dengan usianya saat itu.
Tabarakarrahman..
Betapa keliru kita ini, yang seringkali mengira bahwa ikhlas berarti tertandai ringan dan mudah. Sehingga kita menunda-nunda, menunggunya sampai terasa ringan. Padahal, sungguh, tak ada jalan yang landai jika kita melangkah menuju Allah.
Dan barangkali kita juga terlupa, betapa besarnya ganjaran amal setiap kita, sesungguhnya, sebagaimana sabda Rasul Saw; sesuai dengan kadar kepayahan kita.
Maka di hari raya 'idul qurban ini, semoga Allah menegarai kita sedirham hikmah untuk menjadi pribadi yang lebih baik, mampu menyembelih sifat-sifat binatang yang bersemayam dalam nafsu dan syahwat, lantas menjadi hamba yang terwariskan sifat halim dan shobir.
2 notes · View notes
lutfiahhayati · 3 years ago
Text
Tumblr media Tumblr media
Nak, hari ini H-9 hari Bunda menuju usia 30 tahun. Gak tau kenapa Nak banyak dialog dalam pikir, gak henti.
Tapi satu hal, Bunda bersyukur. Bersyukur banyak-banyak.
Karena semua akan tenang dan tentram pada waktunya saat kita bia memaknainya dengan kacamata iman. KAcamata syukur.
Nak, hari ini juga masih suasana Idul Adha. Meski suara takbir bersautan juga dengan kalimat berita informasi kematian dari orang-orang sekitar, tak ada yang berangkat haji juga yang melakukan perjalanan menuju rumah-Nya.
Tapi Nak, satu yang Bunda pastikan, bahwa insyaAllah akan selalu ada hikmah di balik semua ini. Semua yang terjadi, tak akan mengurangi sedikit pun perasaan untuk makin mendekat dengan-Nya. Meski tak bisa berkunjung, semoga tak salah memilih tempat untuk bergantung.
Perasaan dan suasana hati pun beragam. Kadang gelap, kadang terang. Tapi semoga hati tetap tenang dan tentram.
Nak..
Sejatinya Dzulhijjah selain bulan haji, juga ada anjuran untuk berqurban Nak.
Satu hal yang Hana dan Ziyad perlu sadar dan belajar bahwa, bukan soal 10 sapi, 10 kambing, atau bahkan tak mampu membeli hewan qurban, tak sebatas itu Nak.
Karena jumlah binatang yang kita qurbankan tidak berbanding lurus dengan apakah Allah ridho dengan yang kita qurbankan.
Esensi dari berqurban, yang memang asal katanya dari qoroba yaqribu, (mendekat), adalah kesempatan bagi siapa pun, kalangan mana pun, untuk sama-sama semakin mendekat kepada Allah.
Bagi siapa pun yang ikut menyemarakkan IDul Adha, mulai dari yang menyembelih, yang mengorbanan waktu, tenaga, pemikiran, tidak hanya uang, semua berpotensi sama.
Selama penuh kepasrahan, ikhlas, insyaAllah semoga menjadi penambah amal solih.
Semoga Allah terima segala bentuk pengorbanan kita meski sangat kecil ya Nak, amiin.
Setelah ramadhan berlalu, keistimewaan hari arafah dan bulan zhulihijjah menjadi pengobat rindu. Bentuk pembelajaran (kembali) tentang nikmatnya beribadah, pentingnya mengelola hati, menjaga niat.
Sebanyak apa pun kita berqurban, tetap tak pernah sebanding dengan apa yang Allah beri kepada kita. Lagi pula, siapa pula yang Maha Memberi Rezeki?
Benar-benar sebatas titipan Nak.
Malah, saat Ayah membelanjakan hartanya untuk beli hewan Qurban, loh kok hari itu juga langsung Allah ganti rejeki yang lain.
Bunda malu Nak. Kadang ibadah ngerasa belum seberapa, tapi kok ya Allah maha baik banget Nak. :’)
Dan, Hana Ziyad juga harus sadar, bahwa sejatinya hubungan yang kekal hanyalah hubungan Sang Pencipta dengan ciptaan-Nya. Bahkan Bunda pun hanya titipan. Semoga Allaj senantiasa bimbing keluarga kecil kita ya Nak, untuk bisa melalui beragam zaman. (Yang sudah nampak, banyak fitnah ini Nak.)
Semoga Allah senantiasa meneguhkan diri hati, dan jiwa agar berada dalam cahaya-Nya ya sayang.
Nak., peka dan rajin-rajinlah berdoa. Rajin-rajinlah menengok ke sekitar. Memastikan bahwa orang-orang di sekitar Hana dan Ziyad merasa aman dan bisa melalui situasi sulit ini dengan nyaman.
Meski Ayah dan Bunda masih belum sempurna, kami pun masih terus belajar Nak.
Jadi saat hari lebaran, Opah mengajak kita sekeluarga untuk berkunjung ke rumah Emak Abu. Nenek yang dulu membantu orangtuaku merawat Bunda sayang. Usianya 87 tahun.
Dulu, suaminya juga karyawan Bapak. Bang Heri namanya.
Karena saking khawatirnya Opah, biasanya mereka berkunjung saat hari raya, dengan sepeda yang dikayuhnya, tapi tak datang.
Benar saja. Mereka dalam kesulitan Nak. Tak ada bantuan. Tak ada beras. 2 tahun kerja serabutan hanya untuk bertahan hidup. Menjadi tukang bangunan yang akhirnya mangkrak juga karena pandemi. Pernah tak makan berhari-hari.
Mak Abuk, yang usianya kini 87 tahun dan mulai sedikit bungkuk, tapi tetap cantik, ceria, gemesin Nak. Bunda sayang banget sama Mak Abuk karena MAk Abuk pun merawat Bunda dengan sebaik-baiknya pas Bunda kecil.
Emak pun sangat bahagia dan mensyukuri kehadiran kami. Beliau sambut dengan senyum yang hangat :
Lanjut dia tak sabar bercerita. Satu percakapan yang Bunda masih teringat :
“Fi, Mak Abu sekarang susah banget buat solat juga, kakinya mulai sakit. Masa pas solat, jatuh lagi, jatuh lagi. (Dengan tertawa manis bukan mengeluh.)
“Sampai emak bilang ke Allah.”
“Ya Allah, sehatkan kaki emak ini. Kalo bukan untuk bisa mudah solat, lalu buat apa.”
#JLEB.
Meski Ayah kesulitan menangkap percakapsn kami yang campur jawa-sunda, dan Ayah juga baru pertama kali dateng, kunjungan hari ini bagi Ayah penuh kehangatan dan air mata. Haru.
“Iya mas. Dulu Mak Abu sayang banget sama Fifi ^^.”
(dan deretan kisah Bunda sedikit bernostalgia.)
Bapak kembali bilang : “Jangan pernah lupa sama kebaikan orang sekecil apa pun.”
Ya Allah..Hadzaa  min fadli robbik.
Terima kasih ya Allah, atas pertemuan hari ini.
Idul adha kali ini, terasa bermakna.
Jatibarang, 21 Juli 2021
1 note · View note
tatizi · 4 years ago
Text
Haramnya Qurban Perasaan
Tumblr media
Hai, lama ga berjumpa lagi. Entahlah, selepas puisi untuk mbak Nur itu, rasanya kepala sudah perlahan mulai membuntu akan narasi-narasi. Tapi , ya gitulah... di hari-hari ini saya sangat tertarik untuk menuliskan sesuatu. Iya, ini terkait dengan masa-masa sekarang yang tak terasa telah mendekati Hari Raya Idul Adha bagi umat islam.
Nah, karena dekat idul adha atau yang juga sering di sebut idul qurban ini mendorong saya kepada sebuah ketertarikan. Haha, iya saya tertarik banget akhir-akhir ini untuk kembali menulis, dan kali ini pembahasannya agak berdempet, atau ada kaitannya dengan hari raya dan fenomena yang akan terjadi pada waktu dekat bulan ini. Yoi, hari raya qurban tentunya. Yang di dalamnya terdapat ritual penyembelihan hewan qurban.
Kita juga tau dong, kalau ibadah qurban itu sudah di syari’atkan (baca: di perintahkan) sejak keutusan daripada bapaknya para nabi. Yaaaa, siapa lagi kalau bukan nabi Ibrahim Alaihissalam dan anaknya Ismail Alaihissalam. Tentunya, kita paham betul tentang kisah itu yang menjadikannya pedoman awal mula di syari’atkannya ibadah penyembelihan hewan qurban ini. Allah sebagai Tuhan pun menyebut juga tentang perintah penyembelihan atau pengorbanan ini, sebagaimana yang tertera dalam qur’an surat Al-Kautsar ayat yang kedua. Bunyinya gimana? Ini dia....:
 فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ
“Maka laksanakanlah sholat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah (sebagai ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah).” (Q.S. Al-Kautsar: 2)
Nah itu dia perintahnya. Jadi qurban di sini di hukumi kalo dalam Maqasid Asy-Syari’ah (Sumber Hukum Islam) sebagai ibadah yang sifatnya wajib. Namun, dengan kewajiban ini tak mutlak, tetapi dengan prasyarat-prasyarat tertentu selaras dengan kemampuan. Oke, next...., beberapa hal yang saya bahas di sini adalah saya ambil dari perspektif saya pribadi tanpa melibatkan beberapa pihak terkait. Jadi apabila di kemudian terdapat sebuah ketimpangan, maka murni adalah kekurangan pribadi dan mungkin untuk bisa sedikit di maklumi.
Di masa-masa ini tentunya kita juga terlampau sering menjadikan istilah qurban ini sebagai bahan yang sangat intrik untuk di gurau kan. Tentu, kita seriing sekali mendengar istilah “Qurban Perasaan”. Istilah ini kebanyakan muncul sebagai bentuk pensepahaman istilah qurban yang intrik dengan penyembelihan. Kemudian di implementasikan istilah ini sebagai bentuk jawaban inkari ketika seseorang di tanyai “Qurban apa tahun ini?” atau “Idul Adha besok mau qurban apa?”.
Demikianlah sesuatu yang tengah merebak luas di masyarakat kita. Saking maraknya, sampai-sampai pernah ataupun sering di adakannya kajian pra-qurban dengan bertemakan tentang qurban perasaan. Disini saya kemudian secara tidak sengaja bereaksi akhir-akhir ini tentang istilah yang sering muncul itu. Saya sempat berpikir hingga saya merasa bahwa yang di katakan dengan Qurban perasaan itu adala sesuatu yang di larang, tak di perbolehkan, atau yang dalam istilah ekstrimisnya adalah haram.
Ketika kita berqurban dengan istilah yang sebenarnya, yang kita serahkan kepada tuhan adalah sembelihan yang semula hidup. Dan Allah dalam suatu kesempatan (wow, kesempatan, sial, liberal sekali saya dalam mengambil istilah.... wkwkwkwk) juga menerangkan bahwa kita dilarang mengkonsumsi sesuatu yang di sebut dengan bangkai, kecuali beberapa yang telah di kecualikan. Dalam al-maidah ayat ke-3 di sebutkan:
......حُرِّمَتْ عَلَيْكُمُ ٱلْمَيْتَةُ
“Telah di haramkan atas kalian bangkai....” (Q.S. Al-Maidah:3).
Jadi, disini mari sama-sama kita korelasikan antara ayat tersebut dengan ritual qurban. Tentunya, Qurban yang akan di sembelih adalah merupakan sesuatu yang masih hidup keberadaannya. Bukan merupakan sesuatu yang telah menjadi bangkai karena ketiadaannya, karena sesuatu yang telah menjadi bangkai sudah berubah pemaknaannya menjadi sesuatu yang di haramkan. Kecuali binatang-binatang yanng di sebuatkan dalam ayat di atas.
Lantas apa korelasinya dengan Qurban Perasaan? Oke mari kita amati. Sejenak mari kita lihat perihal perasaanmu.
Apa kamu tak ingat tentang rasamu? Tentang rasa yang tak sempat engkau ceritakan atasnya.
Apa kamu tak ingat tentang ucapan itu? Tentang kata yang tak sempat bertransaksi dari hati ke mulut.
Apa kamu tengah lupa tentang rasamu? Tentang intuisi yang tak pernah berlabuh pada hati.
Apa kamu lupa tentang ucapan itu? Tentang yang selalu berselimut tak pernah sedikit membuka  mulut.
Apa kamu lupa tentang rasamu itu?  Tentang serat yang tak sempat tertitipkan pada kotak pos.
Apa kamu lupa tentang rasamu itu? Tentang keaneka ragaman yang kemudian melebur terkapar.
Apa kamu lupa tentang rasamu itu? Tentang permainan silat lidah yang sontak mencederaimu.
Apa kamu lupa tentang rasamu itu? Tentang belati jingga yang menyayat-nyayat tubuhmu sendiri.
Apa kamu lupa tentang ucapanmu itu? Tentang narasi yang tak kunjung terkunjungi hingga terbeli.
Apa kamu lupa tentang rasamu itu? Yang tersimpan rapi, tak terurus hingga menjadikannya bangkai.
Apa kamu lupa tentang rasamu itu? Tentang tentang membaramu yang hinga menjadikannya abu.
Apa kamu lupa tentang rasamu itu? Tentang hakekat perjuangan yang kamu korbankan, hingga menjadikannya debu.
Apa kamu lupa tentang rasamu itu? Tentang tengah terbunuh dalam kediaman tak bertentu.
 Apa kamu lupa tentang rasamu itu? Hei, dia sudah lama terbunuh.
Rasamu tengah lama terbunuh. Api tak sempat menjadikannya abu. Belati tak sempat mengucurkan darahnya. Lantas kemudian, apa yang akan hendak kamu qurbankan? Ia sudah terbunuh dan menjadikannya bangkai sekarang.
Apa kamu hendak mengqurbankaan perasaan yang telah membangkai sejak beberapa masa lamanya? Ah sudahlah. Tidaklah kamu di waktu dekat ini mengqurbankan rasamu dalam penyembelihan. Rasamu telah membangkai, ingat, tak ada yang dapat kamu persembahkan. Rasamu tidaklah hidup sebagai syarat hal yang  harus di qurbankan.
Haram, haram engkau menqurbankan sesuatu yang tengah membangkai sejak lama. Haram, haram engkau mempersembahkan sesuatu untuk sesuatu yang hakekatnya telah tiada dan membangkai. Haram, haram engkau mengqurbankan perasaanmu yang tak pernah menikmati indahnya kehidupan hingga menuju kematian itu. Haram, haram engkau mengqurbankan perasaanmu yang telah banyak tersayat, teraniaya jauh sebelum mati atasnya.
Kamu kini tiada berguna. Rasamu kini telah tiada. Menyisakan bangkai yang tak sanggup untuk di sembelih. Perasaan yang membangkai tak bisa untuk di sembelih, hingga dirimu terputus darinya hingga berganti bahagia.
Lamongan, 8 Dzulhijjah 1441 H/ 29 Juli 2020 M
1 note · View note
hikmahkurban-blog · 4 years ago
Text
3 Nilai Ini Akan Kamu Dapatkan Ketika Berkurban
Kurban bukanlah hal yang asing bagi semua orang, setiap tahun kita melaksanakannya. Ada yang menyembelih sapi dan ada juga yang menyembeli kambing. Secara garis besar kurban bisa dilihat sebagai ibadah sosial, hal itu dikarenakan ada hak dalam daging hewan untuk dikeluarkan atau disedekahkan kepada mustadh’ifin (orang-orang yang lemah). Berikut adalah nilai yang akan kamu dapatkan ketika berkurban.
Semakin dekat dan semakin tinggi setiap atas-Nya
Segala sesuatu yang ada dimuka bumi ini hanyalah bersifat sementara, dan segala sesuatu yang ada dalam diri kita hanyalah titipan yang perlu disyukuri. Kita menyadari bahwa hidup didunia yang saat ini kita jalani hanyalah sementara, untuk itu sudah sepaptutnya manusia memperbvanyak ibadah yanfg bisa mendekatkan diri kepada Allah selam nafas masih berhembus.
Begitu juga dengan harta benda, tak ada gunanya ditumpuk atau ditimbun jika hanya untuk memperkaya diri. Berqurban adalah cara terbaik untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Allah Swt. atas segala nikmat dan rezeki yang diterima.
Membuat kaum duafa bahagia
Berbagi kepada yang lain adalah bagian yang tidak terpisahkan dalam ibadah qurban, berbagi disini termasuk berbagi kepada kaum dhuafa’ yang mungkin dalam kesehariannya tidak pernah atau jarang sekali mengkonsumi daging yang notabennya adalah makanan orang yang berada.
Allah telah menjanjikan kepada siapa saja yang berkurban dan membagikannya kepada kaum dhuafa yakni berupa balasan rezeki yang berlipat ganda dan diliputi banyak keberkahan.
Jadi indahnya hikmah qurban yang bisa kamu peroleh dari ibadah utama selain salat ini. Mulai dari teladan Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS menghangatkan hubungan kita dan Sang Pencipta, hingga membawa kebahagiaan bagi mereka yang kurang beruntung.
Beroleh pahala dari setiap helai bulu hewan qurban
Hal ini telah dipublikasikan sendiri HR Ahmad dan Ibnu Majah ketika seseorang bertanya kepada Rasulullah apa keutamaan yang diperoleh dari berqurban. Dia pun menjawab bahwa setiap helai bulu binatang itu mewakili satu kebaikan. Dari menyetujui itu kamu pasti bisa membahas sebagian besar pahala jika kamu merelakan sebagian besar dengan ikhlas untuk berqurban dan berbagi untuk sesama.
1 note · View note
hafidz341 · 5 years ago
Photo
Tumblr media
SAPI DAN PLURALISME . © Doni Riw . Salah satu penyebab kebrutalan umat hindu india menyerang minoritas muslim di sana adalah soal sapi. . Di dalam hindu, sapi dianggap sebagai binatang suci. Menurut mitologi hindu, sapi adalah tunggangan dewa syiwa. . Perbuatan muslim memakan sapi dianggap sebagai penodaan atas kesucian binatang tunggangan dewa siwa itu. . Sapi sesungguhnya adalah salah satu binatang yang dihalalkan oleh Allah untuk dimakan. Bahkan di hari raya Iedul Qurban, menyembelih sapi adalah sebuah amal solih dengan pahala tinggi. . Fakta ini menunjukkan bahwa klaim pluralisme tentang kebaikan universal adalah salah total. . Sepertu kita tau, menurut paham pluralisme, semua agama itu sama; mengajarkan kebaikan yang bersifat universal. . Faktanya, kebaikan itu tidak universal. Buruk bagi hindu belum tentu buruk bagi islam. Menyembelih sapi adalah buruk bagi hindu, tapi baik bagi Islam. . Baik bagi katolik belum tentu baik bagi Islam. Meminum anggur di dalam misa adalah baik bagi katolik. Tetapi haram total bagi Islam. . Baik buruk tidaklah universal. Baik buruk bergantung pada standar nilai yang digunakan. . Standar nilai baik-buruk bagi hindu, kristen, liberal, sekuler, komunis, semuanya berbeda. . Sedangkan sebenar-benar standar baik buruk adalah standar yang datang dari Allah, satu-satunya Sang Pencipta semesta. . Standar baik buruk sejati dari Allah itu sudah tertulis dalam Al Quran. . Jogja 29220 @doniriw t.me/doniriw_channel fb.me/doniriwchannel . #sapipluralis #doniriw https://ift.tt/2PzltjU
1 note · View note
triastariirfiani · 5 years ago
Text
Qurban Apa Tahun Ini?
Nuansa idul adha masih menggema di sekitar kita. Terlebih hari ini baru memasuki hari tasyrik sampai 13 dzulhijjah. Takbir masih terdengar dari masjid terdekat. Alhamdulillah. Pemotongan hewan kurban juga masih berlangsung hingga hari tasyrik terakhir. Di media sosial di penuhi dengan meme pertanyaan "Tahun ini kamu kurban apa", bahkan terkadang diplesetkan jangan jangan hanya kurban perasaan. Tapi bukankah terkait iman memang kadangkala kita berkorban perasaan untuk melepaskan egoisme dunia??
Kita tentunya mengetahui bersama bahwa kondisi finansial yang berbeda setiap orang sehingga tidak semua bisa berkurban. Itulah esensi bagi yang Allah karuniakan rezeki untuk berkurban menjadi bagian dari yang memberi kepada yang layak mendapatkan hewan kurban.  Secara spiritual, semangat berkurban mencerminkan ketundukan dan keridhoan terhadap segala ketentuan-Nya. Diharapkan, dampak dari ibadah kurban ini akan melahirkan pribadi yang memiliki komitmen dan semangat untuk mengorbankan segala yang dimiliki, demi tegaknya kalimat Allah di muka bumi.
Disisi lain, ada yang menarik dan mencengangkan dari ritual ibadah kurban. Belakangan ini ketika saya mengamati masyarakat yang berkurban ternyata kita tak bisa mengatakan lagi bahwa hanya bagi yang mampu. Tapi bagi yang memang memiliki rasa cinta kepada Allah dan bersungguh-sungguh untuk mewujudkan disertai doa, usaha, dan ikhtiar yang ekstra maksimal.
Dua tahun lalu saat Allah memberikan amanah kepada saya untuk kerja di lembaga kemanusiaan dan sekaligus sebagai konsultan kurban. Disana mengajarkan saya banyak hal khususnya terkait syukur dan memberi (sedekah). Hampir tiap pekan selama sebulan itu saya terharu, bahagia dengan semangat dermawan untuk berkurban,  dan malu kepada Allah tatkala mendapatkan beberapa dermawan yang berasal dari latar belakang ekonomi yang sebenarnya belum tergolong wajib untuk berkurban, tapi senantiasa mengusahakannya. Pernah suatu hari seorang bapak-bapak yang maaf dari tampilan luar saya tak menyangka kedatangannya adalah untuk berkurban. Pekerjaannya hanyalah buruh harian biasa, lalu bagaimana caranya ia bisa berkurban sedangkan tanggungan keluarganya untuk anak dan istrinya saja kadang tidak cukup?  Karena penasaran saya pun bertanya kepada bapak tersebut. Dengan lirih, sedih dan bahagia karena impian nya selama bertahun-tahun bisa terwujud. Beliau berkata "dari dulu saya mau berkurban nak, tapi selalu tertunda karena menghidupi keluarga saja harus banting tulang, tapi tahun lalu saya bertekad untuk setiap penghasilan harus ada yang saya sisihkan untuk kurban, berapapun itu, dan saya memiliki celengan khusus kurban. Celengan itu saya buka kemarin dan alhamdulillah cukup". Deg!   Saya tertegun dan berbinar mendengar ceritanya.
Cukup lama saya bercerita dengan beliau. Beliau juga menyampaikan bahwa niat baik itu ketika kita benar benar berusaha maka pasti Allah akan menolong kita untuk mewujudkannya.  "Saya yakin nak dengan pertolongan Allah. Rezeki saja sudah diatur. Meskipun setiap hari saya harus sisihkan uang untuk saya simpan di celengan, keluarga saya tetap bisa makan apa adanya. Asalkan kita banyak bersyukur saja", katanya kepadaku. Selepas bapaknya pergi, saya diam-diam terenyuh dengan perkataan bapak dan segera mengevaluasi diri. Sembari sebuah niat dalam hati "Ya allah, berikan saya kemampuan untuk berkurban di tahun depan".
Waktu berjalan, pertemuan dengan bapak tersebut sangat membekas sampai hari ini. Tips dan nasehatnya selalu menggema dan mengangkasa dalam doa agar kelak Allah juga mampukan saya. Dimana ada usaha, maka pasti ada jalan. Sejatinya, harta yang kita miliki adalah apa yang kita sedekahkan. Hingga allah pun mengabulkan doa saya. Alhamdulillah. Meskipun tidak langsung terjawab di tahun berikutnya, tapi dua tahun selanjutnya.
Niat niat baik selalu ada jalan untuk kesana. Bergantung bagaimana usaha kita. Mau apapun profesi yang kita jalani, tak ada yang tidak mungkin jika kita berdoa dan berusaha. Kalau misalnya kita hanya mahasiswa yang masih mengandalkan uang dari orang tua, beasiswa, atau pekerjaan maka bukan penghalang untuk menabung setiap hari khusus kurban. Selama memang kemauan sudah bulat dan meminta hanya kepada Allah untuk dimudahkan.
Ibadah kurban juga mengandung sejumlah hikmah. Sekurang-kurangnya, ada dua hikmah ibadah kurban. Pertama, hikmah vertikal dan horizontal. Vertikal, karena ibadah kurban bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah, dan horizontal, lantaran dengan menyembelih hewan kurban, dagingnya dapat dinikmati oleh orang-orang yang membutuhkan. Dan dari sinilah akan terbentuk solidaritas dan kesetiakawanan sosial.
Kedua, hikmah sosial, moral, dan spiritual. Hikmah sosial, karena kurban berdampak strategis bagi ikhtiar membangun kebersamaan dan pemerataan dalam masyarakat. Misalnya, ada dalam masyarakat kita yang belum tentu dapat makan daging sekali dalam setahun. Tahun lalu penyaluran hewan kurban oleh rekan-rekan di sebuah daerah minoritas muslim penuh haru biru karena masyarakat disana ternyata sudah puluhan tahun tidak menikmati daging. Sedangkan kita yang mungkin dengan mudahnya menikmati daging bahkan terkadang tidak menghabiskannya alias mubazir. Astagfirullah. Oleh karena itu kurban dapat dijadikan sarana membangun kebersamaan dan keharmonisan hubungan antara orang kaya dengan orang miskin. Hikmah moral, karena perintah berkurban mengingatkan bahwa pada hakikatnya kekayaan itu hanyalah titipan Allah. Dari sini, seharusnya kita menyadari bahwa pada harta yang dimilikinya ada hak orang lain, yang harus ditunaikan dengan cara mengeluarkan zakat, infaq, shadaqah, wakaf, termasuk kurban. Hikmah spiritual, kurban yang secara bahasa berasal dari kata: qaraba–yaqrobu–qurbaanan, yang berarti “dekat”,  dimaksudkan sebagai jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan cara mendekatkan diri kepada sesama manusia melalui ibadah kurban.
Imam Ghazali bahkan menegaskan bahwa penyembelihan hewan kurban adalah sebagai simbol dari penyembelihan atau penghilangan sifat-sifat kebinatangan yang ada pada manusia, seperti sifat rakus, tamak, serakah, dan mau menang sendiri. Dengan  berkurban, diharapkan semua manusia dapat membuang sifat-sifat kebinatangan yang dapat mendatangkan musibah dan bencana.
Keutamaan pahala berkurban tergambar dalam hadits Rasulullah: “Tidak ada satu pun perbuatan manusia yang paling disukai Allah pada hari raya haji (selain) dari mengalirkan darah (berkurban). Sesungguhnya orang yang berkurban itu datang pada hari kiamat membawa tanduk, bulu, dan kuku binatang kurban itu dan sesungguhnya darah (kurban) yang mengalir itu akan lebih cepat sampai kepada Allah dari (darah itu) jatuh di permukaan bumi. Maka sucikanlah dirimu dengan berkurban” (HR.at Tirmidzi dan Ibnu Majah dari Aisyah).
Mengutip dari tagline Dompet Dhuafa bahwa "Karena sesungguhnya yang YANG BESAR hanyalah rasa kepemilikan kita saja". Semoga setiap niat kebaikan dimudahkan. Semoga menjadi momentum untuk lebih banyak intropeksi diri.
Tumblr media
Selamat hari raya Idul Adha,  Taqabbalallhu minna wa minkum. August, 12 th 2019. 
9 notes · View notes
gelaransajadah · 2 years ago
Photo
Tumblr media
2. Menambah Amal Kebaikan Selain sebagai upaya untuk meningkatkan takwa kepada Allah, salah satu keutamaan berkurban Iduladha yang penting untuk diketahui dapat menambah amal kebaikan untuk bekal di kehidupan akhirat. Dalam keutamaan berkurban Iduladha ini, Allah akan memberikan pahala yang berlipat-lipat bagi setiap umat Muslim yang menggunakan sebagian hartanya untuk berkuban. Pada HR Ahmad dan Ibnu Majah dikatakan, “Pada setiap lembar bulunya itu kita memperoleh satu kebaikan.” Bukan hanya itu, hewan-hewan yang telah disembelih saat kurban menjadi saksi di hari perhitungan amal bagi setiap hamba Allah yang melaksanakannya. Keutamaan berkurban Iduladha ini tertuang dalam HR Ibnu Majah: “Tidak ada amalan yang dikerjakan anak Adam ketika hari (raya) kurban yang lebih dicintai oleh Allah Azza Wa Jalla dari mengalirkan darah. Sesungguhnya pada hari kiamat ia akan datang dengan tanduk-tanduknya, kuku-kukunya dan bulunya. Sesungguhnya darah tersebut akan sampai kepada Allah Azza Wa Jalla sebelum jatuh ke tanah, maka perbaguslah jiwa kalian dengannya.” 3. Sebagai Syiar Agama Keutamaan berkurban Iduladha merupakan upaya syiar agama yang dapat dilakukan oleh setiap umat Muslim. Dalam keutamaan berkurban Iduladha ini, umat Muslim yang melaksanakan kurban sudah turut serta menyebarkan pesan atau syiar agama, yaitu tentang kewajiban berkurban yang diperintahkan Allah kepada Nabi Ibrahim dan anaknya Nabi Ismail. Berkurban atau keutamaan berkurban Iduladha membuat umat Muslim juga telah menyisihkan sebagian rezeki yang diberikan Allah untuk memenuhi kewajibannya sebagai umat untuk saling berbagi kepada sesama. Hal keutamaan berkurban Iduladha tersebut seperti yang tercantum dalam QS Al Hajj ayat 34 yaitu, “Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzekikan Allah kepada mereka. Maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa. Karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah).” #iduladha #iduladha2022 #iduladha1443H #qurban #kurban #gelaranqurban #gelaransajadah (di Gelaran Sajadah) https://www.instagram.com/p/CftHblnOFqX/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
mardamind · 3 years ago
Text
Hari ke-5
Saat hari kiamat kelak, tidak bermanfaat lagi harta kekayaan yang dulu semasa hidup di dunia di simpan-simpan saja. Begitu pula tidak bermanfaat anak keturunan yang dulu disayang bukan main, namun tidak diajarkan berbakti.
Yang paling mendapat untung hanyalah satu tipe orang, yakni dia yang pada hari kiamat dibangkitkan kembali dalam keadaan hati yang bersih, selamat dari penyakit. Merekalah dulu orang yang semasa hidup di dunia selalu melakukan renungan dan introspeksi.
Perhatian terhadap hati adalah hal yang sangat penting, namun juga penuh tantangan sebab kita tidak dapat melihat hati itu sendiri. Banyak orang risau dengan pakaian dan penampilan, tetapi tidak segitu sama risaunya terhadap keadaan hatinya.
Sehingga bisa saja manusia memoles dirinya dengan sutra mahal dan mentereng, sayangnya di dalam dadanya banyak racun membusuk. Pakaiannya bersih dan wangi, akan tetapi hatinya penuh hasad dan dengki.
Orang banyak melupakan perkara ini, padahal besar atau tidaknya pahala, diterima atau tidaknya amal, juga tergantung pada kondisi hati. Wajar bila manusia kerap lupa, hanya saja yang tidak wajar itu adalah orang yang sama sekali tidak peduli.
Orang yang betul-betul tidak mau ambil pusing. Tidak pandang halal atau haram, selama hawa nafsunya menginginkan, maka segala cara akan dilakukan. Orang yang seperti ini sedang lupa bagaimana cara menjadi manusia. Karena yang berperilaku demikian ialah binatang.
Salah satu faidah dari ibadah qurban (idul adha) yaitu telah Allah nyatakan dalam Al-Quran, ketika Allah berfirman bahwa pada setiap hewan qurban itu tidaklah Allah butuh akan dagingnya, tetapi yang Allah lihat adalah ketakwaan kita saat melakukan ibadah tersebut.
Yang Allah nilai adalah ketakwaan. Inilah dalil bahwasanya yang menjadi patokan utama adalah kondisi hati.
Maka selayaknya, jika kita begitu risau melihat pakaian kita terkena debu dan kotoran, seharusnyalah kita lebih risau lagi bila hati kita yang terkena noda. Sebagaimana kita rajin mencuci baju, semestinya kita lebih rajin lagi membersihkan hati.
Senin, 27 Juni 2022
Tumblr media
1 note · View note
andimahardika · 4 years ago
Photo
Tumblr media
https://globalqurban.com/agen/andimahardika3fh Pandemi membatasi. Kurban dulu semarak, kini lebih sepi. Sekat-sekat di wilayah pun, tidak bisa dilalui. Saudara yang menikmati, tak sebanyak dulu lagi. Niat berkurban ada, tapi apa daya, tak mampu beli. Namun ternyata, batas itu lebih banyak di dalam diri. Merasa cukup satu kurban saja, meski harta mencukupi. Padahal Rasulullah SAW. pernah berkurban 100 unta. Nabi Ibrahim AS. berkurban 1000 domba, 300 sapi, dan 100 unta sekaligus. Ayo, dobrak kebiasaan lama, dengan berkurban tanpa batas. Terobos kesulitan, muliakan jutaan saudara di Indonesia hingga penjuru dunia. Raih keberkahan, tanpa batas. Tebarkan kebermanfaatan tanpa batas, bersama GlobalQurban. #kurban #qurban #korban #sacrifice #hewan #binatang #animal #unta #sapi #kambing #domba #camel #cow #goat #sheep #ibadah #agama #Islam #ACT #GlobalQurban #CareForHumanity #BerqurbanTanpaBatas #pandemi #resesi #COVID19 #bantuan #Indonesia #dunia #akhirat https://www.instagram.com/p/CQm8q28Hpjv/?utm_medium=tumblr
0 notes
madakipuranews · 3 years ago
Photo
Tumblr media
SMK KAL-1 Surabaya Sembelih Hewan Qurban Surabaya,(21/07) Di hari kedua ‘Idul Adha 1442 H bertepatan Rabu,(21/07) Sekolah Menengah Kejuruan Khusus Angkatan Laut SMK KAL-1 melaksanakan penyembelihan hewan Qurban satu ekor sapi dan tiga ekor kambing di halaman sekolah disaksikan Kepala Sekolah Letkol Laut (KH) Drs Ambar Kristiyanto, M.Si beserta seluruh jajaran manjemen sekolah , guru, perwakilan siswa yang akan menerima daging hewan qurban dan beberapa pengurus Osis. Penyembelehan hewan qurban memberikan pembelajaran berqurban kepada para siswa SMK KAL-1 sebagaimana telah di contohkan oleh Nabi Ibrahim atas Ismail, yang intinya adalah untuk melatih kepedulian sosial, apabila kita punya kelebihan harta maka sudah seharusnya menyisihkan sebagian untuk dikorbankan dalam wujud binatang ternak dan dagingnya di bagikan kepada orang-orang yang membutuhkan. Sebagai pembelajaran kepada siswa menurut orang nomor satu di SMK KAL-1 ini bahwa “siswanya dengan sengaja diberi motifasi memupuk rasa empati kepada masyarakat lingkungannya, melatih siswa menjadi seorang dermawan, menjadikan rizki barokah, bertaqwa kepada Allah yang akan menjadi bekal di hari akhir dan memupuk sikap solidaritas sehingga dalam kehidupan dimana mereka berada menjadi rukun serta jauh dari sikap tamak.” tuturnya. Dasar penyembelihan hewan qurban disampaikan Drs.Choirur Rozi yang kesehariannya sebagai guru mata pelajaran Agama Islam, tertuang dalam kitab suci Alqur’an surat Al Hajj : 37 yangartinya “ Daging-daging Unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai ( keridhaan) Allah, tetapu ketaqwaan dari kamulah yang dapat mencapai nya” Sementara itu didalam surat Ash Shaafaat : 102-107 disebutkan , “ Maka tatkala anak itu sampai ( pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata : “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu”Ia menjawab : “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang di perintahkan kepadamu, insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar. Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis (nya), (nyatalah kesa https://www.instagram.com/p/CRmJtT7taWO/?utm_medium=tumblr
0 notes
rattanjepara · 3 years ago
Photo
Tumblr media
*_MUHASABAH DIRI MENJELANG 'IEDUL ADHA_* _Jika kita belum mampu menyembelih binatang qurban, *maka sembelihlah sifat HEWAN dalam diri kita.*_ _Jika kita belum mampu melempar jumroh, *maka lemparlah sifat kebencian dan egoisme dalam hati kita.*_ _Jika kita belum mampu mengelilingi ka'bah untuk towaf, *maka kelilinglah ketempat sanak saudara, tetangga, dan sahabat untuk menjalin UKHUWAH..*_ _Setiap kita adalah *'IBRAHIM'* dan setiap Ibrahim punya *'ISMAIL'*_ _Ismailmu mungkin *'HARTAMU',* Ismailmu mungkin *'JABATANMU'*, Ismailmu mungkin *'GELARMU'* Ismailmu mungkin *'EGOMU',*_ _Ismailmu adalah sesuatu yg kau *'SAYANGI'* dan kau *'PERTAHANKAN'* di dunia ini.._ _Ibrahim tidak diperintah Allah untuk membunuh Ismail, Ibrahim hanya diminta Allah untuk membunuh rasa *'KEPEMILIKAN'* terhadap Ismail. Karena HAKEKATNYA semua adalah milik Allah.._ _Semoga Allah Subhanahu Wa Ta'ala menganugrahkan *KESHALIHAN* Nabi Ibrahim dan *KEIKHLASAN* Nabi Ismail kepada kita semua, agar kita bisa mengaplikasikan dalam kehidupan kita.._ _Jangan rendahkan dan hinakan orang lain dengan harta, jabatan dan gelarmu.. Karena di hadapan Allah hanya ketaqwaan kita yang diterimaNya.._ *_Selamat menyambut datangnya Idul Adha 1442 H semoga kita bisa meneladani kecintaan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail kepada Allah Ta'ala._* *Aamiin ya Rabbal 'Aalamiin.....* *_بركالله لنا ولكم_* *_والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته_* #iduladha #kurban #harirayaiduladha #nabimuhammad #nabiibrahim #nabiismail #hotelaustralia #cafefurniture #villafurniture #apartmentfurniture #house #hotelaustralia #hoteldubai #beachfurniture #patio #patiofurniture #dubaifurniture #uaefurniture #maldivesislands #maldivesresorts #maldivesfurniture #maldiveslovers #mecca #medina #mina #arofah #haji2021 #padangarofah #kakbah #sofamarwa #hotelmecca (di Burger King Zam Zam Tower Mecca Al Muqoromah) https://www.instagram.com/p/CRig0Rbsoq4/?utm_medium=tumblr
0 notes