#Beli tas wanita
Explore tagged Tumblr posts
lamyaasfaraini · 11 months ago
Text
Back to school~
Sekolah lagi.. HBD bu Syifa!
Tumblr media Tumblr media
Akhirnya balik lg ke sekolah setelah 2 mingguan libur. Bismillah hari senin adem ayem sesuai jadwal jam 7.30, pake baju wara wanita udara lalu upacara. Dianter ayah, aku mnt fotoin nemo tadinya mau posting kemarin, ngga dikirim2 sampe sore sampe akupun lupa nagih hemm.
Grup ortu lagi rame jadwalin arisan dan katanya bu syifa ultah hari senin, owalaaah gmn belom beli kado dll. Diskusi dulu sm yg lain sepakat beli kado dan cake. Buibu rada slowres, bbrp ikut mikir tp yg action cuma aku dan mama mica akhirnya kami putusin weh ke pvj ke sogo lagi beliin tas kaya hadiah utk bu dina kemarin. Alhamdulillah dapet tas simple nan lutju ditengah waktu yg mepet, kami start nyari jam10an. Abistu beli cupcakes ke pompidou aja weh, disana bisa custom topper buat ucapannya, cm nunggu 5 menit. Okelah dah beres, 10 menit sbom bel keluaran sekolah kami tiba, disana udah ada 3 mama lainnya jd surprise in ber 5 aja. Langsooong eksekusi haha riweuh ku anak2 mau nyoel2 cakenya tp smuanya kompak nyanyiin lagu "selamat ultah" utk bu syifa. Yeaaay alhamdulillah beres dan berhasil..
Sekali lagi selamat ulang tahun bu syifa, guru kesayangan anak2 kami.. Semoga suka kadonya ya bu!
3 notes · View notes
erliwijayanti · 2 years ago
Text
[BAGIAN 2] Datang Begitu Singkat. Pergi Begitu Cepat.
"Pus, hamil pus? Astaghfirullah.." 
Kalimat celetukan terdengar dari selasar pagi ini. Daniar berjalan cepat-cepat sambil menyapa kucing-kucing fakultas. Ia harus masuk kelas International Finance pagi ini. Sudah terlambat. 07.57 WIB. Matahari sudah menyengat di Depok. Setajam sengatan tambahan tugas Pak Ugi kalau sampai dia tidak berhasil masuk kelas sebelum pukul delapan. Dibukanya engsel pintu lantai empat. Ngos-ngosan. "Pagi, Pak maaf saya terlamb...at." Hening. Tidak ada orang. Alis Daniar mengkerut. Tangannya mencari-cari ponsel di dalam tas kulit yang dibelinya beberapa tahun silam. Tas termahal seharga satu juta yang baru bisa dia beli setelah bekerja bertahun-tahun sebagai karyawan. "Heee???" Teriaknya seusai membaca pesan di ponselnya. Kelas dibatalkan. Sudah diumumkan jam tiga pagi; jam-jam Pak Ugi selalu aktif membaca tugas mahasiswa. Ia tidak membuka ponsel sejak semalam. Namanya Daniar. Anak perempuan. Bungsu. Sedang menjalani pendidikan doktoral di salah satu universitas terbaik negeri ini. Belum menikah. Bayangkan apa kata orang tentangnya. Ia turun ke taman. Memandangi kolam makara yang airnya tidak menyala siang ini. Duduk di bangku-bangku hijaunya. Ada telepon masuk. "Halo assalamu'alaykum Bu.. Ko nangiss?" "Ibuk kudu piye ya, Nduk.. Ibuk nyawang mbakmu mambengi ngerokok.." (Ibu harus bagaimana ya nak? Ibu lihat kakak perempuanmu semalam merokok) Daniar diam. Mengedip pelan satu kali. Tersenyum. "Ibuk sudah makan?" katanya dengan suara yg lebih netral. Pagi itu cahaya hangat menerpa pepohonan dan tanaman di sekitar kolam fakultas. Cahaya keemasannya indah sekali. Seorang anak perempuan duduk bersanding dengan catatan-catatan beratnya untuk tabungan persiapan ujian prelim. Bibirnya tersenyum, meski ada gunung es di hatinya. Berusaha mencerahkan hati wanita yg paling ia cintai di dunia. Menerima takdir-takdir beserta seperangkat musim dalam hidup dan keluarganya. Tugasnya hanya mencintai. Dan Allah tidak mensyaratkan keluarga yang sempurna untuk masuk surga :) [Bersambung..]
7 notes · View notes
arinailma · 14 days ago
Text
Tumblr media
Aku lupa kapan pertama kali sesuka itu sama kucing. Walaupun sebenernya yaa ga suka-suka amat, tapi seseorang pernah ngajarin aku buat sebisa mungkin bawa makanan kucing di sela-sela tas kita. Dia bilang, biar kalau ketemu kucing di jalanan bisa dikasi makan. Saat itu juga dia nyontohin. Aku ngikutin, masih pake botol bekas yang dia isi pakai pakan kucing refillan dari temennya yang lain. Ternyata sehappy ini ya liat mereka makan dari uluran tangan kita.
Dari sana kayaknya aku baru mulai inisiatif sendiri dan randomly suka tiba-tiba jajan dryfood kucing kalo mampir Indomaret. Ga kerasa, kebiasaan ini lama-lama mendarah daging wkwk. Bahkan ketika sosok yang ngajarin aku buat ngasih makan kucing itu udah pergi, justru aku yang semakin suka kucing sebegitunya. Momen-momen dimana aku numpahin dryfood di setiap kucing yang aku temui, harusnya selalu membawaku pada kali pertama aku ngulurin tangan di depan mulut kucing berbulu putih keorenan sore itu.
Sampai-sampai aku berspekulasi kalau kebiasaan ini bisa jadi suatu amal pembersih dosa, kayak kisah wanita pelacur yang ngasih minum anjing di akhir hayat hidupnya. Di satu titik ketika aku benar-benar merasa tak pantas untuk siapapun dimanapun, kucing-kucing yang aku temui justru menjadi penghibur terbaik. Ternyata manusia berlumur dosa ini juga bisa dibilang baik sama kucing. Pas itu aku lagi ngerasa seolah-olah dikuliti hidup-hidup. Kupikir, dunia memandangku seburuk itu. Ternyata, Allah masih sayang ya sama aku. Allah masih jaga aku:)
Kebiasaan ngasih makan kucing ini terus berlanjut. Ternyata kalau kita modal tuh kita bisa ngelakuin kebaikan lebih luas. Misalnya yang biasanya aku beli dryfood cuma satu sachet kecil, karena aku ngajak adek-adek buat jalan-jalan random nyari kucing jalanan buat dikasi maem juga akhirnya aku harus beli lebih banyak. Abi sampai heran tuh, ni anak ke kampus bukannya bawa botol isi air minum, malah botol isi me-O rasa salmon wkwk. Kebiasaan ini nular ke adekku yang tiba-tiba beli makan kucing sepack terus bilang, di asrama ada emak kucing baru melahirkan anaknya tujuh, tapi kasian kita ngerawat dulu sampai ada yang mau nge-addopt. Umi ga ngelarang sih buat ngasih makan gitu. Selama kucingnya gaasuk rumah mah aman, gitu awalnya.
Tapi kita ga pernah nge-addopt meng sih. Endingnya, gatau gmna ceritanya, aku pulang rumah adek-adek udah ngemainin kucing oyen kurus lemah tak berdaya itu di depan rumah. Awalnya cuma berani bawa masuk sampai ruang depan doang, lama-lama sampai dibawa ke dalam kamar juga okeno wkwk. Namanya 'Sumbul', gatau juga kenapa dikasi nama itu. Awalnya umi ngeiyain aja selama adek-adek di rumah sampai balik asrama. Tapi ternyata wkwk, hati umi luluh juga. Kecomelan makhluk halus bernama kucing ini bisa juga bikin umi gemes. Terus sekarang, aku ga lagi mikirin beli makanan kucing seberapa yaa, berapaan yaaa, karena umi sama Abi udah auto ngeanggarin sendiri buat pakan Sumbul wkwk.
Jadi kebaikan yang kamu ajarin itu, efek dominonya bisa sampai sini ya:)
0 notes
cheeseroll177 · 1 month ago
Text
Beli Dress Wanita: Pilihan yang Tepat untuk Setiap Kesempatan
Tumblr media
Dalam dunia fashion, pilihan dress wanita selalu menjadi favorit. Baik untuk menghadiri acara formal, pesta, atau sekadar berkumpul dengan teman-teman, dress dapat menjadi solusi sempurna. Namun, bagaimana cara menemukan dress yang tepat? Dalam artikel ini, kami akan membahas beberapa tips untuk Temukan Dress Wanita Terbaik untuk Anda.
Pertama-tama, pertimbangkan jenis acara yang akan dihadiri. Dress pesta biasanya memiliki desain yang lebih glamor, dengan bahan yang elegan dan potongan yang menarik perhatian. Di sisi lain, jika Anda mencari sesuatu yang lebih santai, Anda bisa memilih dress casual. Untuk kegiatan sehari-hari, Temukan dress casual yang nyaman dan stylish menjadi kunci. Dress yang terbuat dari bahan ringan dan mudah menyerap keringat akan membuat Anda merasa lebih bebas bergerak.
Berbicara tentang kenyamanan, penting untuk memperhatikan ukuran dan potongan dress. Pastikan untuk mencoba berbagai model sebelum memutuskan. Dress dengan potongan yang tepat akan menonjolkan bentuk tubuh Anda dan memberikan rasa percaya diri. Misalnya, dress dengan pinggang yang terdefinisi bisa menciptakan siluet yang anggun. Saat memilih warna, cobalah warna-warna cerah untuk acara siang dan warna gelap untuk malam hari. Pilihan warna yang tepat dapat memengaruhi suasana hati dan penampilan keseluruhan Anda.
Jika Anda masih bingung dalam memilih, banyak situs web dan toko fisik yang menawarkan koleksi dress wanita yang beragam. Mereka biasanya menyediakan panduan ukuran dan tips styling untuk membantu Anda. Jangan ragu untuk meminta bantuan dari staf toko jika diperlukan. Mereka dapat memberikan rekomendasi berdasarkan tren terkini dan pengalaman mereka.
Selain itu, penting untuk memperhatikan aksesori yang akan dipadukan dengan dress. Sepatu, tas, dan perhiasan dapat mengubah penampilan Anda secara drastis. Cobalah untuk menciptakan keseimbangan antara dress dan aksesori. Misalnya, jika dress Anda sudah mencolok, pilih aksesori yang lebih sederhana agar tidak terkesan berlebihan.
Salah satu cara terbaik untuk mendapatkan inspirasi adalah dengan mengikuti tren fashion terbaru. Banyak blogger dan influencer yang membagikan gaya mereka di media sosial, memberikan ide segar tentang bagaimana memadukan dress dengan aksesori yang sesuai. Dengan mengikuti perkembangan ini, Anda bisa tetap update dan menemukan gaya yang mencerminkan kepribadian Anda.
Bila Anda sudah menemukan dress yang diinginkan, jangan lupa untuk melakukan perawatan dengan baik. Cuci dan simpan dress dengan cara yang benar agar tetap awet dan tidak mudah rusak. Setiap kali Anda menggunakan dress, pastikan untuk merawatnya agar tetap terlihat baru.
Jika Anda membutuhkan informasi lebih lanjut atau ingin berdiskusi tentang pilihan dress yang sesuai dengan selera Anda, jangan ragu untuk hubungi 088230374025. Staf kami siap membantu menjawab pertanyaan dan memberikan rekomendasi yang tepat.
Dalam dunia yang penuh dengan pilihan ini, menemukan dress yang tepat mungkin terasa menantang. Namun, dengan panduan yang tepat dan sedikit eksplorasi, Anda akan dapat menemukan dress yang tidak hanya cocok, tetapi juga memberikan rasa percaya diri yang tinggi. Yuk, mulai perjalanan fashion Anda dan lengkapi gaya Anda hari ini!
1 note · View note
tastravel · 7 months ago
Text
Produsen, 0818-0958-4233 Tas Travel zara beli
Tumblr media
Produsen, 0818-0958-4233 Tas Travel zara beli
Tas Travel : Pria,tebal,Safety,terbaik,Wanita,terbaru,murah,modern,zaman dulu,Anti air,Anak,Anti Angin
PT. ARKANA PUTRA BAROKAH
Kami Melayani Order Delivery, Juragan Cukup Telpon/WA 0818-0958-4233. Kami Akan Datang Ketempat Juragan Membawakan Beberapa Contoh Sampel Produksi Kami. Terimakasih
Tas Travel zara beli
#TasTravelzarabeli
0 notes
voiceofsilent · 11 months ago
Text
1 Januari 2024
Hari ini bertengkar lagi dan lagi lagi dia menuduh saya ada wanita simpanan atau selingkuh, apapun di kaitkan dengan saya punya selingkuhan atau wanita simpanan, padahal yang membuat saya menyerah adalah pernikahan 9 tahun terus mengikuti maunya dia, terus mengalah, jujur pernikahan yang toxic, saya capek dan benar benar sudah menghabiskan semua waktu, fisik dan pikiran hanya untuk mengikuti maunya.
pindah rumah dari Ibu kandung saya
tidak chat dengan teman perempuan
tidak keluar malam
tidak kumpul dengan teman-teman
beberapa teman perempuan saya di facebook di hapus dari friendlist tanpa sepengetahuan saya hanya karena chat saya.
beberapa contac teman perempuan yang tidak berkaitan kerjaan di hapus contac nya dari hp saya tanpa sepengetahuan saya.
semua uang di pegang dia, kalau saya mau jajan atau beli sesuatu harus minta ke dia.
minta di foto sendiri saat wisata di bilang ngga tau foto untuk kirim ke cewe mana, padahal cuman pengen punya kenangan di tempat wisata.
tidak boleh keluar malam, apalagi dengan teman-teman saya, saya boleh keluar malam apabila ada hub dengan pekerjaan dan juga tidak boleh lebih dari jam 10 malam, alasan nya dia mau tidur dan mau mengunci pintu kamar, dan itu sudah pernah saya ngalami sehingga saya harus tidur di dalam mobil.
dengerin lagu kesukaan kita saat masih sama teman-teman dulu di bilang mengenang mantan atau ada cewe lain.
nyanyi-nyanyi di curigai lagi nyanyi untuk cewe lain, hati lagi berbunga-bunga sama cewe lain.
pegang hp sambil ngerokok di luar rumah di bilang lagi chat sama cewe lain.
sekarang bawa laptop untuk tulis blog di curigain juga.
terkadang-kadang saya suka menyisihkan uang jajan diam-diam untuk di berikan ke mama saya, karena kalau saya kasi uang ke mama saya agak banyakan pasti bertengkar.
pernah ketahuan dan di kira saya simpan uang untuk perempuan lain dan berakhir bertengkar.
pernah ketahuan saya simpan kondom juga, padahal rencana itu di berikan ke temen yang nikah dulu untuk iseng, dan sial nya saya lupa kalau itu tertinggal di tas kerja udah lama hampir satu tahun.
padahal bungkus kondom itu udah penyok-penyok dan plastik kelihatan usang tanda udah lama, posisi masih di segel terbungkus utuh satu kotak, saya di tuduh main perempuan padahal saya sudah berusaha menjelaskan.
sudah beberapa kali saya minta pisah, dia selalu nuduh saya mau pisah karena saya ada wanita lain dan selalu menggunakan anak sebagai senajata, dia tidak akan ijinkan saya ketemu anak-anak kalau pisah, atau dia akan bilang "ngga kasihan anak-anak kalau oratunya pisah ?"
dia tidak akan puas dan senang kalau saya punya waktu luang sedikit untuk hobi-hobi saya, dia tidak akan senang kalau saya melakukan sesuatu yang dia tidak senang, bahkan kami pernah bertengkar karena saya ketahuan bawa mama saya ke mall untuk beli sepatu.
dia bisa senang kalau saya di rumah saja, membantu kerjaan rumah, bantu urus anak-anak, dan itu saya lakukan tiap hari apabila saya tidak ada tugas kerjaan keluar kota
apabila pisah dia akan sebarkan semua gosip-gosip kalau saya selingkuh atau ada simpanan.
jujur saya capek, tapi saya kasian anak-anak.
0 notes
storyofdara · 1 year ago
Text
𝑶𝒖𝒕𝒇𝒊𝒕 𝑶𝒇 𝑻𝒉𝒆 𝑫𝒂𝒚.
Disclaimer:
This plot is written by SWAN using the 3rd POV to tell the story.
Jarum jam terus bergerak berputar hingga menunjukkan pukul tepat satu siang. Ruangan yang di tempati Dara, yang tengah sibuk dengan laptopnya, sudah mulai sepi, hanya tersisa satu atau dua orang saja. Sadar tugas yang ia kerjakan telah selesai, sang gadis lantas menutup laptopnya dan segera merapikan meja yang ia tempati.
"Akhirnya selesai," ucapnya sambil merenggangkan badannya yang terasa kaku akibat duduk seharian di Kafetaria, hanya menyelesaikan skripsinya yang sebentar lagi rampung. Meskipun sedang berlibur, Dara tidak melupakan tugas utamanya.
Kini, meja yang Dara tempati sudah rapi. Sang gadis meneguk minumannya yang sudah hampir habis dan bergegas untuk kembali ke kamarnya. Langkah kakinya membawa tubuhnya menyusuri koridor kapal yang ramai hingga sampailah ia di pintu kamarnya.
Dara menjatuhkan dirinya ke atas tempat tidurnya, kemudian menatap kosong langit-langit kamarnya. Ia pun teringat bahwa beberapa hari lalu teman kuliahnya yang berasal dari Polandia mengundang Dara untuk datang berkunjung ke rumahnya. Binar matanya tertuju pada jarum jam yang telah menunjukkan pukul 13.30
"Ah, masih lama, bisa santai dulu," gumamnya.
Tungkai kakinya membawa sang puan duduk di depan koper miliknya. Masih tak terpikir olehnya harus mengenakan baju apa yang kira-kira sesuai untuk bertamu.
Tangannya perlahan mulai bergerak membuka koper besarnya dan mencari-cari baju yang pas untuk ia kenakan. Tak lama kemudian, ia melihat dress dengan motif bunga berwarna merah cerah. Dara pun mencobanya.
“Duh, kalau pakai ini seperti mau ke pesta saja,” bentaknya pada diri sendiri.
Merasa tidak puas, Dara lantas melepas dress tersebut dan menggantinya dengan pakaian lain. Ia pun mencari pakaian yang lebih santai, memilih rok hitam pendek dan kaos berwarna merah muda.
“Yang ini terlihat cantik sih, tapi kok seperti mau ke mall?” ia bergumam seraya menatap dirinya di depan cermin.
“Padahal baju yang aku bawa amat banyak, tapi kenapa kayak nggak punya baju ya,” rengeknya.
Dara mulai agak frustasi memilih pakaian yang akan ia kenakan. Memang, menjadi wanita bukanlah hal yang mudah, perihal pakaian saja serumit menjalin cinta, padahal ia yakin teman Dara berserta keluarganya pun tak akan ada yang terlalu memperhatikannya.
Setelah menarik nafas sebentar, ia menemukan rok dibawah lutut berwarna merah serta crop shirt berkerah berwarna biru dongker yang menurutnya sangat simple dan cocok untuk ia kenakan nanti sore.
“Akhirnya, ketemu juga baju yang cocok. Coba ketemu sedari tadi, aku jadi nggak capek bongkar koper,” cerocosnya panjang lebar.
Setelah puas akan pakaian yang ia pilih, kakinya kini mengajaknya untuk membilas dirinya. Kemudian, ia pun mengenakan pakaiannya. Sesaat setelahnya, tangan sang puan mulai menari merias wajah mungilnya agar terlihat lebih menarik menggunakan make up yang ia beli saat berada di Skotlandia.
“Saat yang tepat untuk memakai alat make up baru,” ujarnya.
Tak butuh waktu lama untuk sang puan menyelesaikan riasan di wajahnya, hanya riasan tipis memang, namun setidaknya hal itu membuat dirinya tak nampak seperti mayat hidup.
Dara menyisir dan merapikan rambut pendeknya. "Tidak perlu dicatok deh, sudah rapi juga ini rambut," gumamnya.
Setelah puas mengutak-atik tubuhnya, Dara siap menuju ke rumah temannya. Ia memilih mengenakan sepatu yang tidak terlalu tinggi dan membuatnya lebih nyaman. Warna sepatu yang dipilih pun selaras dengan baju yang ia kenakan.
Sebelum berangkat, Dara pun memastikan penampilannya sekali lagi di depan cermin.
“Oke, udah cantik, saatnya berangkat!” Serunya. Ia pun mengambil tas genggamnya dan mengayunkan tungkainya keluar dari kamarnya.
Tumblr media Tumblr media
0 notes
agnes13354 · 2 years ago
Text
Tas Ransel Wanita
Beli tas ransel wanita online dengan harga terbaik di Indonesia. Jelajahi koleksinya dan tampil gaya dengan tas ransel terbaru.
0 notes
konveksitasbandung · 2 years ago
Text
Konveksi Tas Gym
Konveksi Tas Gym – Saat ini sebagian besar pecinta olahraga mempertimbangkan membeli tas gym dengan desain, ukuran, serta fitur dukungan yang cocok dengan penggunaannya. Apabila Anda merupakan pegiat kebugaran yang membutuhkan tas custom atau untuk keperluan bisnis gym Anda, konveksitasbandung.com memproduksi tas gym custom sesuai keinginan.
Menerima pesanan berbagai macam tas olahraga salahsatunya tas untuk gym, minimal order 60 pcs. Konveksi tas gym custom di bandung Anda bisa menggunakan jasa kami dalam pembuatan tas gym, harga ekonomis tergantung model, ukuran, dan jenis bahan yang digunakan.
konveksi tas gym
Sebelum Anda memesan, cek informasi seputar konveksi tas gym berikut.
Mengapa Tas Gym Itu Perlu?
Bagi Anda yang mengikuti aktivitas kebugaran di pusat kebugaran atau gym, ada kalanya merasa bingung serta merasa dilema apakah sebaiknya membawa tas atau tidak. Apakah Anda merupakan salah satu orang yang juga merasakan dilema untuk membeli tas olahraga ini atau tidak?
Beberapa hal di bawah ini mungkin bisa Anda jadikan pertimbangan pentingnya memiliki satu atau dua tas olahraga ini.
1. Sebagai Wadah yang Ringkas dan Praktis
Ketika seseorang hendak beraktivitas di pusat kebugaran, tidak sedikit orang di antaranya yang membawa berbagai jenis barang. Beberapa contohnya seperti botol minum, handuk, suplemen, pakaian cadangan, headset, ponsel, dan sebagainya.
Terutama jika penggemar olahraga tersebut adalah wanita, tidak jarang ada saja barang lainnya yang perlu dibawa. Contohnya seperti skin care, make up, sisir, dan sebagainya. Oleh sebab itu, tas olahraga atau gym bag adalah wadah yang praktis dan tepat untuk membawa berbagai jenis barang tersebut.
Apabila Anda merasa tas impor kurang  dengan budget Anda, ada solusi lain yang bisa Anda coba. Sebenarnya Anda bisa mendapatkan produk tas gym yang harganya lebih terjangkau di konveksi tas lokal.
2. Desain yang Beragam
Malas membeli tas gym karena bentuknya itu-itu saja? Sebenarnya, ada berbagai jenis tas olahraga atau duffel bag yang tersedia di sekitar Anda. Produk-produk tersebut sebenarnya juga memiliki desain beragam yang tidak kalah dengan produk mancanegara.
Pada umumnya, produk tas yang tersedia dengan harga terjangkau ini memiliki banyak desain dan fitur. Tas tersebut bisa memiliki kantong dengan berbagai ukuran sebagai tempat penyimpanan barang saat Anda pergi ke gym.
Desain tas dengan banyak kantong dalam berbagai ukuran tersebut juga akan lebih menguntungkan. Contohnya ketika Anda pulang dari pusat kebugaran membawa sepatu atau pakaian kotor. Tentu, Anda bisa membuat custom tas gym sesuai kebutuhan di konveksi tas custom.
3. Tampak Profesional dan Fashionable
Selain desainnya yang sangat fungsional, tampilan tas gym yang ada di pasaran dalam berbagai pilihan material dan warna bisa membuat Anda tampak fashionable.
Seperti yang kita tahu, tren dalam berbusana merambah ke segala bidang, termasuk olahraga. Tas olahraga yang estetik akan menambah keindahan penampilan Anda saat pergi ke gym.
Coba, pikirkan manakah yang akan tampak lebih profesional, seseorang yang datang ke gym dengan tote bag atau gym bag?
Anda juga bisa memesan konveksi tas paket lebaran jika Anda membutuhkan tas hampers Anda.
Cara Memilih Tas Gym yang Bagus dan Berkualitas
Ketika Anda tertarik untuk memiliki tas olahraga, apa saja yang harus diperhatikan? Sebaiknya Anda mengikuti beberapa panduan berikut ini sehingga Anda bisa mendapatkan tas yang bagus dan berkualitas.
1. Pertimbangkan Tas yang Sesuai Kebutuhan Training
Hal pertama yang penting untuk Anda perhatikan ketika hendak membeli tas gym adalah jenis tas yang cocok dengan kebutuhan training Anda. Tas gym yang ingin Anda beli sebaiknya mempunyai banyak kantong.
Dengan demikian, Anda bisa memisahkan handuk atau pakaian kotor dengan barang-barang bawaan lainnya seperti ponsel, headset, skin care, dan sebagainya. Tak cocok dengan desain tas gym yang ada di toko? Anda bisa memesan secara custom di konveksi tas murah dan tepercaya, seperti Konveksi Tas Bandung.
2. Perhatikan Material dan Jahitan
Hal kedua yang juga penting untuk Anda perhatikan sebelum memutuskan tas gym mana yang ingin dibeli adalah material serta jahitannya. Seperti tas lainnya,, tas olahraga ini memiliki material yang beragam seperti polyester, kanvas, nilon, vinyl, dan sebagainya.
Setelah mempertimbangkan plus minus dari material tas tersebut, selanjutnya Anda bisa memeriksa jahitan dari tas tersebut. Sebaiknya pilih tas dengan jahitan yang rapi dan kuat sehingga tas tersebut nantinya lebih awet dan tahan lama, apalagi jika nantinya Anda hampir setiap hari menggunakannya.
3. Pertimbangkan Daya Tahan dan Masa Pakainya
Saat mencari tas gym, hal penting lainnya yang tidak boleh Anda abaikan adalah daya tahan dan masa pakai dari tas tersebut. Sebaiknya, Anda mencari tas yang bisa bertahan bertahun-tahun meskipun Anda berulang-ulang mencucinya.
Selain itu, Anda juga perlu memeriksa label petunjuk pencucian dari tas tersebut. Ada produk yang hanya bisa dicuci memakai tangan sebentar dan ada pula tas yang bisa dicuci menggunakan mesin cuci untuk kemudian dijemur.
Di Mana Menemukan Konveksi Tas Gym Bandung Terbaik?
Jika Anda tinggal di Bandung misalnya, Anda bisa datang ke konveksi tas gym di Bandung untuk konsultasi dalam pembuatan tas gym yang tepat di Jalan Rajawali Timur No. 157 Bandung.
Jangan segan pula untuk menanyakan hal-hal yang belum Anda pahami seputar produk-produk tas tersebut melalui situs, email, atau kontak telepon di 085294697982.
Demikian beberapa hal penting seputar konveksi tas gym yang semoga berguna bagi Anda. Kunjungi situs konveksi tas Bandung untuk mendapatkan produk tas gym berkualitas dengan harga yang terjangkau. Mari cintai produk lokal!
from Konveksi Tas | 081910611512 | Tas Custom Bandung https://ift.tt/akVh5wr via https://ift.tt/Rz6Qpvt
0 notes
sooryaningsih · 2 years ago
Text
Pemburu
Hai! Ya ampun tambah cantik aja, lama gak ketemu ya. Kangen bangeeeet, maaf ya baru bisa datang lagi.
Kataku dalam hati pada pantai. Aku memegang buku note kecil. Benda yang harus selalu aku bawa kemanapun dan dimanapun. Hampir separuh hidupku 7 tahun ke belakang tercatat dalam buku-buku note ku. Oh iya, aku sedang di pantai. Sendirian. Pantai ini cukup sepi dibandingkan pantai lain di sekitarnya. Kata orang, kalau wanita pergi ke pantai artinya dia sedang tidak baik-baik saja. Aku tidak membantah, karena nyatanya aku sedang di sini karena sedang tidak baik-baik saja.
Waktu menjelang sore, sekitar 1 jam sudah aku duduk menikmati ombak. Kakiku dimanjakan oleh deburan ombak. Tanganku sibuk menulis catatan di buku note. Sesekali ku tengok sisi kanan dan kiriku. Sisi kanan ada sepasang kekasih kurasa, mereka sedang asyik mengobrol. Sisi sebelah kiriku ada seorang laki-laki. Ia sedang menikmati pantai dan minuman instan di tangannya. Aku? Aku sedang berusaha menulis proyek besar, anggap saja begitu.
“mbak maaf, punya tisu?”
Aku sedang fokus. Suara mas-mas yang tadi ku katakan duduk di sisi kiriku mengagetkanku. Terlihat bajunya sedikit basah, sepertinya minumannya tumpah.
               “oh ada, sebentar mas.”
Aku membongkar isi tasku, mencari tisu. Cukup lama. Aku sedikit tidak enak karena mas-mas ini menungguku. Letak tisu ternyata terletak di paling bawah.
               “ini mas, bawa aja gak papa.”
               Bukan hanya tidak enak, tapi cukup malu karena hampir semua isi tasku keluar dari tempat asalnya. Berantakan, ahh aku cukup sebal.
               “ohh, makasih ya mbak.”
“Byur!”
“Ahhhhh…..!”
Belum sempat aku menjawab, kami sama-sama kaget karena ombak yang datang cukup besar. Sontak aku menyelamatkan barang yang ada di dekatku, khususnya tas. Namun sial, buku noteku.
“mas, buku note saya maaass!” teriak saya spontan.
Lelaki berbaju biru donker itu dengan gesit berlari mengambil note yang terbawa ombak. Lelaki itu mengangkat buku note sambil tersenyum kecil.
“Aman mbak!” teriaknya.
Lelaki itu berjalan mendekati posisiku berdiri. Aku baru sadar, tadi dia meminta tisu karena bajunya sedikit basah akibat minuman yang tumpah. Namun sekarang, hampir seluruh bajunya yang basah. Ya Tuhaan, bagaimana ini?
“makasih ya mas!”
“sama-sama mbak.”
“ehm..tapi mas, maaf ya saya malah jadi nambah bajunya jadi basah semua. Saya tanggung jawab, mas di sini, saya carikan baju ya. Di sana ada kok yang jual. Sebentar ya!” kataku sambil terburu-buru meninggalkan lelaki itu dengan buku note ku.
Aku tidak tahu, apa jawaban lelaki itu. Bodo amat pikirku. Dia tidak mungkin meninggalkan buku noteku begitu saja. Jadi dia pasti menunggu. Aku segera membeli satu setel baju dan celana bermotif pohon kelapa. Semoga dia cukup nyaman memakai ini. Aku segera membayar dan menemui lelaki itu.
Benar saja, lelaki itu masih di tempat tadi. Ku berikan pakaian yang tadi ku beli.
“ini mas, diterima ya sebagai permintaan maaf, semoga pas dan cocok.”
“oke, saya terima mbak. Ini buku notenya.” Katanya sambil mengulurkan buku noteku.
Aku cukup merasa lega. Aku kembali duduk sambil meratapi note ku yang basah oleh air laut. Entah akan terselamatkan atau tidak. Tapi aku pesimis, karena tulisanku sudah mulai memudar. Semua catatan penting terkait pekerjaan dan curhatan hatiku ada di sana. Rasanya sangat sedih, tapi mau bagaimana lagi.
“makasih ya mbak. Pilihannya lumayan.”
“ahh syukurlah mas.” kataku lemah karena masih fokus pada buku noteku.
“banyak catatan penting ya mbak?” tanyanya.
“iya nih mas.”
“gini mbak…sorry sebelumnya kalau lancang. Tadi pas mbak pergi, saya sempet bolak balik isi note mbak, biar kering maksudnya. Tapi karena saya lihat ada beberapa catatan yang penting, jadi saya motret tadi. Saya kirim ke mbak, siapa tau memang penting. Kelihatannya itu udah parah sih gak bisa kebaca.”
“beneran mas?”
“iya mbak, tapi gak semua sih hanya catatan akhir-akhir.”
“gapapa mas, kirim ya. Makasih banget yaa!”
Aku memberikan nomer Whatsappku, ke lelaki itu. Semua hasil jepretan catatanku ia kirimkan sekaligus. Total 10 catatan terakhir yang ia foto. Oh iyaa, setelah beberapa kejadian hari ini akhirnya aku tahu namanya, yaitu Alfa.  Hasil jepretan Alfa cukup untuk menyelamatkanku dari urusan pekerjaan. Namun catatan terakhir, cukup membuatku harus tebal muka. Sebenarnya penasaran, apa iya lelaki ini juga membaca catatan terakhir ini.
“mas?”
“iya? Kenapa?”
“yang ini, mas Alfa juga baca?” tanyaku sambil menunjukkan satu foto dari catatan terakhirku.
“hehe iya mbak.”
Aissssh. Aku benar-benar malu. Dia membaca catatan terakhirku. Catatan yang seharusnya hanya cukup aku saja yang tahu. Tapi justru dibaca oleh orang yang baru saja aku kenal beberapa menit lalu.
0 notes
rhandayani22 · 2 years ago
Text
Ibu dan Apel
Kala itu, Minggu pagi langit terlihat begitu cerah. Di sebuah rumah sederhana seorang gadis kecil berusia 10 tahun mengenakan dress berwarna pink dengan tas selempang kecil berwana merah, tak lupa rambutnya yang dikuncir dua, kanan dan kiri.
Gadis kecil itu berlari menghampiri seorang wanita dewasa berperawakan tinggi yang sedang membereskan sesuatu. Seorang wanita yang memiliki paras begitu teduh.
“Ibuuuu ... ayo ke pasar, aku udah siap loh,” ujar sang anak pada ibunya.
“Sabar ya sayang, sebentar lagi,” jawab ibunya.
“Yah Ibu lama, kan aku capek nunggunya,” jawab sang anak dengan nada kesal.
“Mahreen sayang, orang sabar itu disayang Allah loh, kamu tidak mau disayang Allah?” tanya Ibunya.
“Hmmm, mau Ibu, tapi jangan lama-lama ya,” jawab gadis kecil.
Beberapa saat kemudian. "Ayo kita berangkat," ucap Sang Ibu.
"Ayo ibu", jawab Mahreen.
Mahreen merasa senang karena hari ini ia akan pergi ke pasar bersama Ibunya mengenakan sepeda ontel dengan boncengan di belakangnya. Mahreen senang pergi ke pasar karena jika pergi ke pasar ia akan mendapatkan sesuatu yang sangat ia sukai, yaitu buah apel. Ibunya selalu membelikan Mahreen buah apel setiap pergi ke pasar tanpa ataupun bersama Mahreen.
"Bu, apelnya sekilo ya," ucap Ibu kepada penjual buah.
"Eh, Mahreen ikut, kamu tau tidak Mahreen, Ibumu itu demi anak tersayangnya selalu tidak pernah telat mampir ke sini untuk membelikan apel untukmu, sayang banget ya Ibumu,” ucap penjual buah sambil tersenyum kepada Mahreen.
“Iya Bude, Ibu itu selalu sayang sama Mahreen,” jawab Mahreen memeluk Ibunya.
5 tahun yang lalu, hari-hari yang kujalani begitu indah. Hingga tiba di hari ini ketika aku berusaha memberanikan diri untuk memulai kehidupan yang baru.
“Hai Mahreen, apa kabar? Sudah lama bude tidak melihatmu,” tanya penjual buah kepada Mahreen.
“Alhamdulillah baik bude, oh ya bude Mahreen beli apelnya sekilo ya,” ucap Mahreen sembari menahan air matanya.
“Nak, Bude turut prihatin ya, kamu anak yang kuat seperti Ibumu, kamu pasti bisa melewati cobaan ini, kamu tahu Mahreen, ibumu tidak menceritakan semua tentang sakitnya padamu, beliau yang tidak memiliki uang untuk membeli apel untuk kamu, namun Ibumu tetap membelikannya untukmu, karena rasa cintanya padamu yang begitu besar. Jadi ikhlas ya, Nak. Kalau kamu bersedih, Ibumu pun di sana akan bersedih. Kamu anak yang ceria, baik, dan cantik, kalau ada apa-apa datang saja ke Bude. Bude siap mendengarkan semua ceritamu,” hibur Bude penjual buah.
“Terima kasih banyak Bude, ini berapa apelnya Bude?”
“Bawa saja Nak,"
“Tidak Bude, kata Ibu, kalau kita membeli artinya harus dibayar, di sini kan aku membeli bukan meminta, ini Bude, sekali lagi terima kasih banyak Bude,”
5 tahun berlalu nyatanya terasa semakin berat. Semua cerita yang tidak aku ketahui sebelumnya tentang Ibu, kini terkuak satu-persatu dari orang-orang terdekat Ibu. Semenjak ayah pergi, Ibu adalah salah satu orang terhebat yang aku miliki di dunia ini, meskipun keluarga dari ibu berada di kota yang berbeda denganku. Namun aku sekarang tersadar bahwa kasih ibu itu nyata, tidak berbalas, tidak ingin melihat anaknya bersedih, bahkan seorang ibu tidak ingin melihat ada beban di pundang anaknya, mungkin belum aku sadari ketika ibu masih ada di sisiku. Semenjak kehilangan ibu, kini aku merasakan semua beban yang aku pikul begitu berat.
Ketika aku ingin menangis dan tidak sanggup menghadapi semua ini, aku kembali teringat pesan terakhir kali ibu kepadaku, “Nak, dalam keadaaan tersulitmu, selalu ingat ya kalau “Tiada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah”, selalu ingat itu ya”, ucap Ibu kepadaku sebelum menutup mata untuk yang terakhir kalinya.
0 notes
maspunyacerita · 2 years ago
Text
CERITA DI WARUNG KOPI (Eps. 1)
- CERTIA BAYU -
Sluuurpp… 
Dua gelas sudah kopi hitam yang aku minum sejak siang tadi, entah aku bisa tidur atau tidak nanti malam. Biar lah, nanti malam pun aku akans kencan lagi dengan tugas-tugas kuliah yang harus aku selesaikan.
Aku pun menutup laptopku dan merenggangkan tubuhku yang sedikit kaku.
Ting ning ting ning…
Suara lonceng-lonceng kecil yang dipasangkan pada pintu kafe pun berbunyi.
Seorang wanita bermantel putih dan syal merah muda masuk dengan membawa banyak tas belanja. Di belakangnya ada seorang anak kecil laki-laki yang mengenakan mantel biru dan topi kupluk berwarna krem terlihat menggendong ransel biru kecil bergambar dinosaurus. Ia juga membawa sebuah action figure berbentuk tyrex.
Persis seperti dulu saat aku masih kanak-kanak.
Aku pun teringat pada ibuku.
Teringat juga sebuah kejadian 26 tahun yang lalu, ketika bulan puasa menjelang hari lebaran. Ayahku pun masih hidup saat itu dan masih bekerja di sebuah instansi pemerintahan.
Dahulu, mendiang ayahku memberikan kedua orang anaknya sejumlah uang menjelang lebaran langsung ke tangan anak-anaknya untuk dibelikan baju dan barang-barang lain untuk persiapan lebaran. Lalu, ibuku mengajak kami berbelanja pakaian di salah satu pusat perbelanjaan yang selalu sama setiap tahunnya karena dekat dengan rumah kami.
***
“Ibu, kalau yang ini boleh?” Tanyaku pada ibuku seraya memperlihatkan sebuah kaos berkerah kepada ibuku.
Ibuku melihat tanda harga yang tergantung pada salah satu lubang kancing baju itu.
“Boleh, dicoba dulu, sana.” Jawab ibuku setelahnya.
Pas!
Ibuku pun dengan cepat mengambil beberapa potong lagi dari tempat yang sama, hanya saja ia pilihkan warna dan motif yang berbeda-beda. Setelah itu kami langsung membayarnya di kasir.
“Ini kembaliannya, dek,” Kata seorang kasir kepadaku, “lalu ini ada voucher diskon untuk pembelian berikutnya ya.”
“Terima kasih, Mbak.” Aku memberikan uang kembalian tersebut kepada ibuku, lalu menyimpan voucher itu di saku celanaku.
“Habis ini, mau beli apa lagi, Nak?”
“Emangnya uang dari Ayah masih cukup, Bu?” Ibuku terdiam sebentar, menghitung berapa rupiah yang sudah aku pakai dan berapa rupiah yang masih tersisa.
“Cukup. Ayo!”
Yang kuingat, pada tahun itu aku mempunyai empat potong kaos berkerah, dua potong celana panjang, dan sepasang sepatu baru.
Tetapi saat itu, ibu hanya membeli sebuah gamis panjang berwarna putih dan bermotif dedaunan pada bagian dada.
"Ibuuu... ini voucher-nya kecuci." Kataku sedih.
"Yah... Padahal Ibu mau belikan kamu baju lagi nanti setelah lebaran. Ya sudah lain kali aja ya, nak?" Aku mengangguk.
Ibuku membuang voucher-voucher yang sudah rusak tersebut ke dalam tempat sampah, lalu melanjutkan menyeterika baju-baju yang sebelumnya sudah ibu cuci.
***
Tanpa terasa mataku pun berair, aku sangat merindukan ibu.
Sedang apakah ia saat ini?
Kulihat arlojiku. Jika sekarang pukul 8 malam, maka di Jakarta sudah pukul 2 dini hari. Dua jam lagi ibuku pasti sudah bangun. Akan aku telepon ibuku nanti.
Aku sangat merindukannya. Orang yang selalu lebih memikirkan anak-anaknya daripada dirinya sendiri.
Aku tidak tahu berapa banyak uang yang saat itu ia miliki, tentunya selain uang jatahku dan juga kakakku.
Pasti ayahku juga memberikan ibuku uang untuk dirinya membeli pakaian. Hatinya ingin membelikan juga kedua anaknya pakaian untuk berlebaran. Namun, ia tidak mempunyai penghasilan sendiri untuk dirinya bagikan kepada kami.
Sesampainya di apartemen, aku membuka album foto pada ponselku. Ada banyak foto-fotoku dulu saat masih di Jakarta bersama ibuku dan juga keluarga kecil kakakku.
Ayahku sudah lama tidak ada. Ayah terkena serangan jantung sesaat setelah pulang dari kantor. Semenjak itu, ibu hanya mengandalkan pensiunan ayah yang jumlahnya tidak seberapa. Walaupun kakakku juga sudah bekerja saat itu, tetapi untuk keperluanku, ibu mengambilnya dari pensiunan ayah.
Setelah lulus kuliah, kuputuskan untuk langsung bekerja dan menggantikan posisi ayahku untuk membiayai keperluanku sendiri dan juga ibuku.
Beberapa tahun yang lalu, aku diterima bekerja di sebuah instansi pemerintahan, berkat doa dari ibu dan tahun lalu, aku mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikanku di sini, Utrecht.
Ia terlihat bugar walau usianya sudah lebih dari 65 tahun.
Air mataku pun menetes.
Ah! Sudah jam 10 lebih 5 menit.
“Assalamu alaikum, Bu.”
“Wa alaikum salam, Nak.” Ibuku terdiam sejenak, “Kamu belum tidur?”
“Belum, Bu. Ada tugas kuliah yang harus Bayu kumpulin minggu depan. Doakan supaya cepet selesai dan nilainya bagus ya, Bu.”
“Insya Allah, Nak. Nilainya bagus, cepat lulus, dan pulang ke Jakarta, terus nikah deh, hehehe..." Kekeh ibu.
“Amin… Oh iya, Ibu sehat kan?”
“Alhamdulillah, paling lutut aja nih yang suka pegel kalau udah kelamaan jalan.” aku tersenyum mendengarnya.
"Makanya terus dibiasain jalan pagi ya, Bu."
“Iya, iya. Yaudah, Ibu mau sholat subuh dulu, ya? Kamu juga jangan lupa sholat ya, Nak.”
“Iya, Bu. Insya Allah.” jawabku, “Ya udah, Bu. Assalamu alaikum.”
“Wa alaikum salam, daag sayang.”
“Daag, Bu.”
Walau singkat, namun rasanya sangat senang mendengar suaranya yang terdengar sehat dan segar.
Aku meletakkan ponsel di atas meja belajar, membuka laptopku, dan kembali mengerjakan tugasku untuk dikumpulkan minggu depan.
Semoga saja tahun depan aku bisa menyelesaikan kuliah magisterku ini dan kembali berkumpul bersama ibuku.
Tuhan… sehatkan badannya, pendengarannya, juga penglihatannya. Panjangkan usianya, Tuhanku.
***
“Halo, Buuu. Apa kabar?” Sapa riang seorang pemilik toko emas di sebuah pasar.
“Alhamdulillah. Makin seger aja nih si Enci.” Jawab seorang wanita berpakaian sederhana yang baru saja masuk ke dalam toko emas itu.
“Ah bisa aja nih si Ibu. Ohiya, ada apa nih? Mau beli emas? Udah mau lebaran nih, banyak model-model baru loh, Bu.”
“Wah… Iya, Ci. Eh, tapi saya bukan mau beli. Saya malah mau jual giwang saya nih, Ci.”
“Kok dijual sih, Bu, sayang tau, Bu. Ini modelnya bagus. Cakep deh buat lebaran.”
“Hahaha… Bener sih, Ci. Masih ada satu lagi kok, Ci, yang emas putih. Yang ini buat nambah-nambahin angpao anak-anak, Ci. Buat nambahin beli baju lebaran.”
“Haiya… Oke-oke. Sebentar saya timbang dulu, Bu.”
Alhamdulillah, aku bisa nambahin buat beli baju lebaran buat Anjani dan Bayu. Pasti mereka seneng tahun ini bisa punya baju baru lebih banyak.
0 notes
sad-emogirl-era · 2 years ago
Text
kerja?
Saat nggak punya waktu untuk bengong sejenak, gue sering memikirkan tentang banyak hal yang ingin gue lakukan. Saat itu gue hidup dengan dikejar deadline dan ketakutan besar maupun kecil. Gue punya waktu istirahat di hari Sabtu dan Minggu, tapi seringkali dua hari nggak cukup untuk menutup rasa lelah di lima hari ke belakang. 
Sampai tahun lalu gue masih berpikir bahwa hari akan membawa tubuh gue menjadi seorang wanita karir di Jakarta, di gedung-gedung tinggi. Tapi ternyata, setelah beberapa bulan lulus gue masih magang remote dan sekarang masih belum nemu pekerjaan yang pas. Gue bukan picky, gue cuma sadar dan memilih sesuai kualifikasi aja. 
Ya, gue bukan tipe orang yang suka ambil resiko. Meskipun hari-hari sebelumnya gue selalu hidup dengan resiko dan kejutan, tapi ternyata gue bukan orang yang cocok untuk menyambut pagi dengan tantangan. Bukannya gue mau hidup monoton, gue cuma mau hidup tenang, biasa, dan sederhana.
Tapi ternyata, ‘biasa’ bukanlah sesuatu yang mudah dicapai bagi sebagian orang. Mungkin termasuk gue, mungkin belum, entahlah. 
Setelah gagal kerja alias cuma bertahan tiga hari, karena nggak jelas (padahal perusahaan besar), akhirnya gue pulang ke rumah. Rasanya sedih dan kecewa waktu kembali mengemas baju-baju untuk masuk ke dalam ransel. Kayak ada yang menyundut hati. Tapi benar kata Ji-Ho di series ‘Because This is My First Life’: 
When I made the decisions to make living off of my dream, I knew that my life was now like walking alone in a dark tunnel. But I didn’t know... that it would be this dark.  But I didn’t know... that it would be this lonely. 
Bahkan ada masa di mana gue benar-benar merasa jadi Ji-Ho. Jadi, waktu hari terakhir kerja (saat itu sama sekali belum terpikir) gue pulang ke kosan (baru) dari kantor. Jalan kaki dan merasa sedikit bahagia dengan sorenya Bandung. Lantas gue pulang ke kosan dengan membawa gehu pedas, risol, onigiri, dan minuman collagen. Semua hal itu gue lakukan untuk menerima hal yang ada. 
Sayangnya kosan itu jelek banget, gelap, jujur aja kayak tempat jagal. Awalnya gue masih oke, tapi pas mau pergi sebentar untuk beli paketan, pintu kosan tersebut nggak bisa dikunci. Rasanya frustasi. Terus gue nengok sejenak ke jendela yang dari dalam terlihat gelap, tapi ternyata dari luar jelas banget keliatan. Gue langsung teringat gue ganti celana barusan. Anjing. Rasanya nano-nano. 
Masalah kunci gue coba bilang ke Aa yang jaga kosan. Tapi blunder. Akhirnya gue frutasi dan bawa semua barang-barang penting (laptop, ipad, hp). Gue bilang ‘udah A nggak usah’. Lantas berjalan ke bawah, menemukan gudang bawah yang super gelap. Gue semakin pengen nangis. 
Sampai bawah, tiba-tiba hujan lumayan deras. Sementara gue cuma pakai kemeja tipis dan bawa tas ransel yang berat. Rasanya... Kayak melihat adegan Ji-Ho di atas, saat melewati terowongan gelap hanya dengan baju tidur. Ya, saking pengen jadi scriptwriter dan nggak punya tempat tinggal, dia numpang di gudang asisten sutradaranya. Dan malam itu, sebelum kabur, dia hampir diperkosa. Merinding. 
Cerita gue nggak sama. Tapi gue ikut merasakan, ternyata begitu gelapnya kehidupan seseorang untuk mewujudkan impian. Mungkin nggak semuanya, tapi sebagian ia, ‘kan? Fuck passion. Berkali-kali gue bilang gitu, tapi entah kenapa setiap ada tawaran gue nggak bisa nolak. 
Setelah hari itu, cara gue memandang semua pekerjaan jadi nggak sama. Super trauma. Mungkin terdengar lebay. Tapi begitulah gue kecewa, begitulah gue merasa bersalah sama orang-orang yang udah bahagia atas keberhasilan gue yang sesaat, terutama untuk Ibu, Kakak-kakak gue, dan tigin. Nggak tahu rasanya. Nano-nano. 
Pun dari pengalaman tersebut, gue tersadar bahwa gue hanyalah salah satu titik-titik kasar yang ada di permukaan bumi. Gue bukan orang yang punya keahlian super expert. Gue bukan mereka-mereka yang di linkedin. Lantas gue kembali memahami, ternyata seseorang itu bukan didefinisikan oleh apa dan di mana mereka bekerja. Setidaknya menurut gue. 
Dan sekarang gue no clue harus kerja apa, di mana, ngapain. Satu hal yang bikin gue semangat cuma bikin konten tentang buku, entah menghasilkan dan bisa buat bayar tagihan atau nggak. Intinya, hidup terasa berbeda setelah tiga hari tersebut. Entah Allah memberikan pelajaran untuk gue. Entah Allah menunjukkan yang terbaik buat gue. Gue nggak tau. 
Mungkin besok gue mau coba jadi kasir Lawson? Barista Kopi Kenangan? Pegawai Gramedia? Apa pun itu. Fuck passion............!!!! 
0 notes
distributorphonecase · 3 years ago
Text
TERBARU, Call:0899-2349-865, Distributor tas hp selempang Sumedang
Beli tas wanita, Beli tas eiger selempang, Beli merk tas wanita, Beli tas pinggang pria Beli tas import, Beli tas wanita shopee, Beli , Distributor tas selempang wanita
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
SPESIFIKASI NEW ADYA
bahan : syntetic leather (sama dengan adya pertama)
lining : saten
tinggi pouch : 22 cm
panjang pouch : 11.5 cm
terdapat mika yang touchable
tali panjang dapat disesuaikan (adjustable)
bagian dalam dompet terdapat 8 slot kartu
terdapat satu ruang untuk menyimpan uang kertas
terdapat satu pocket memakai resleting untuk menyimpan uang koin
tali panjang bisa dilepas pasang
harga : Rp. 89.000
HUBUNGI KAMI:
VIDIA
CALL:0899-2349-865
Beli tas wanita, Beli tas eiger selempang, Beli merk tas wanita, Beli tas pinggang pria Beli tas import, Beli tas wanita shopee, Beli , Distributor tas selempang wanita
0 notes
murah626suppliertoko · 2 years ago
Text
O8ᣮl.Կl8O.lᜪᜪԿ (WA) Konveksi Tas Kanvas Jogja Tas Kanvas Buatan Indonesia
Tumblr media
Tas jinjing kanvas harga tas lipat kanvas grosir tas canvas tas bahu kanvas wanita jual tas tote bag kanvas murah tas kanvas bermerkjual bahan tas kanvas bandung. Tas ransel kanvas anak. Tas kanvas korea cowoktas kanvas wanita korea. Model tas kain kanvas terbaru tas selempang wanita bahan kanvas tas bahan kanvas anti air tas kanvas grosir tas kanvas jogja tas ransel bahan kanvas untuk wanita pabrik tas kanvas murahtas kanvas murah. Tas kanvas distro. Tas kanvas mini.
0 notes
murah558tokosupplier · 2 years ago
Text
Ö895.ᒿI4Ϭ.3ᒿ34 (WA) Jual Tas Ransel Kanvas Pria Sablon Tas Kanvas
Beli kanvas lukis dimana toko tas kanvas tasikmalaya tas kanvas namaprodusen tas kanvas printing. Produsen kain kanvaspabrik tas kanvas murah. Pesan tas kanvas bandung. Harga tas selempang kanvas jual tas kanvas di jambi produksi tas kanvasjual tas kanvas polos surabaya. Bikin tas kanvas murahtas wanita kain kanvas. Harga tas bahan kanvas jual tas kulit kanvas penjahit tas kanvas jogja tas sling bag kanvas wanitatas kantor pria kanvas. Tas kanvas tebal jual tas kanvas di medan.
0 notes