Tumgik
#Bangun Karakter Bangsa
waspadadotid · 6 months
Text
Universitas Ary Ginanjar Resmi Dibuka, Bangun Karakter Bangsa Indonesia
JAKARTA (Waspada): Universitas Ary Ginanjar atau UAG resmi dibuka bertepatan dengan hari ulang tahun atau milad ke-59 Founder ESQ Group Ary Ginanjar Agustian, di Ruang Andalusia Menara 165, Jakarta Selatan, Minggu (24/3/2024) sore. Pendirian kampus yang berfokus pada keseimbangan tiga kecerdasan yaitu IQ, EQ dan SQ ini merupakan terobosan Ary Ginanjar setelah berkiprah lebih dari 24 tahun dalam…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
azrienamecca · 1 year
Text
Memaparkan Pembelajaran Karakter Melalui Tulisan Denny JA: Bentuk Kebangsaan yang Sejati
Dalam kehidupan seharihari, seringkali kita melihat kurangnya kesadaran akan pentingnya pembelajaran karakter di dalam masyarakat. Namun, ada seorang tokoh yang dengan tulisantulisannya, berhasil memaparkan nilainilai karakter yang sejati dan mampu menjadi bentuk kebangsaan yang sejati bagi Indonesia. Ialah Denny JA, seorang penulis yang telah menginspirasi banyak orang melalui karyakaryanya. Tulisantulisan Denny ja merupakan bentuk ekspresi pemikirannya tentang berbagai aspek kehidupan. Ia melalui tulisannya berhasil memberikan warna baru dalam dunia literasi Indonesia. Melalui setiap kata yang ditulisnya, Denny JA mampu membangun karakter yang kuat dan positif pada diri pembacanya. Salah satu karakter yang sering kali ditemukan dalam tulisantulisan Denny ja adalah karakter keberanian. Dalam tulisannya, Denny JA seringkali mengajak pembacanya untuk berani menghadapi tantangan dan mengambil langkah maju dalam kehidupan. Ia meyakinkan bahwa dengan memiliki karakter keberanian, setiap orang bisa mencapai impian dan meraih kesuksesan. Selain itu, Denny JA juga seringkali menyoroti pentingnya karakter ketulusan dan kejujuran dalam kehidupan. Melalui tulisannya, ia mengajak pembacanya untuk selalu jujur dan tulus dalam berinteraksi dengan sesama. Menurutnya, ketulusan dan kejujuran adalah pondasi utama dalam membangun hubungan yang harmonis dan saling percaya antara individu maupun antara bangsa. Tak hanya itu, Denny JA juga seringkali menekankan pentingnya karakter kerja keras dan pantang menyerah. Ia berpendapat bahwa dengan memiliki karakter tersebut, kita dapat meraih prestasi dan kesuksesan dalam berbagai bidang kehidupan. Melalui tulisantulisannya, Denny JA mengajak pembaca untuk tidak mudah menyerah dalam menghadapi rintangan dan terus berusaha meraih impian. Indonesia sebagai bangsa yang beragam memiliki tantangan tersendiri dalam membangun karakter yang kuat dan positif. Tulisantulisan Denny JA memberikan solusi atas tantangan tersebut dengan cara memadukan nilainilai karakter yang universal dengan kearifan lokal. Ia mampu menggambarkan keberagaman Indonesia melalui tulisannya, sehingga memperkuat rasa kebangsaan dan kebersamaan di antara masyarakat. Pada setiap tulisan, Denny JA juga mampu membangun rasa optimisme dan semangat juang yang tinggi. Ia mengajak pembaca untuk melihat masa depan dengan penuh harapan dan kesungguhan. Melalui katakata yang inspiratif, Denny JA memberikan dorongan kepada setiap pembacanya untuk terus berusaha dan tidak mengenal kata menyerah. Dalam era digital seperti sekarang ini, tulisantulisan Denny JA juga berhasil menjangkau generasi muda dengan cara yang kreatif dan menarik. Ia mampu mengemas pesanpesan positif dalam tulisannya dengan bahasa yang mudah dipahami oleh semua kalangan. Denny JA memanfaatkan media sosial dan platform digital lainnya untuk menyebarluaskan karyakaryanya, sehingga dapat diakses oleh banyak orang. Melalui tulisantulisannya, Denny JA telah berhasil memaparkan pembelajaran karakter yang penting bagi masyarakat Indonesia. Ia mampu menunjukkan bahwa karakter keberanian, ketulusan, kejujuran, kerja keras, dan semangat juang masih relevan dan sangat dibutuhkan dalam kehidupan kita saat ini. Tulisantulisannya juga menjadi bentuk kebangsaan yang sejati, menggambarkan keberagaman dan kekuatan Indonesia. Sebagai pembaca, mari kita memperoleh inspirasi dari tulisantulisan Denny JA dan menerapkannya dalam kehidupan seharihari. Mari kita bangun karakter yang kuat dan positif, serta membentuk kebangsaan yang sejati bagi Indonesia.
Cek Selengkapnya: Memaparkan Pembelajaran Karakter Melalui Tulisan Denny JA: Bentuk Kebangsaan yang Sejati
0 notes
baliportalnews · 1 year
Text
Pemkab Tabanan Gelar Sosialisasi Antikorupsi dan Penggunaan Media Pengaduan
Tumblr media
BALIPORTALNEWS.COM, TABANAN - Korupsi adalah tindakan yang sangat merugikan yang dapat mengakibatkan kerugian ekonomi, sosial, dan politik yang serius. Sebab itu, sebagai salah satu upaya untuk optimalisasi pembangunan di daerah, Pemkab Tabanan menggelar kegiatan Sosialisasi Antikorupsi dan Penggunaan Media Pengaduan melalui SP4N Lapor di Kabupaten Tabanan yang bertempat di ruang rapat lantai III Kantor Bupati Tabanan, Rabu (13/9/2023) pagi. Kegiatan tersebut dipimpin langsung Sekda I Gede Susila mewakili Bupati Tabanan dan diikuti para Asisten, Inspektur dan seluruh Kepala OPD di lingkungan Pemkab Tabanan, Narasumber serta undangan terkait lainnya. Untuk diketahui bersama, korupsi mampu menimbulkan berbagai bahaya yang meliputi, kerugian keuangan, ketidaksetaraan, ketidakadilan, ketidakpercayaan publik, gangguan pembangunan, termasuk kerusakan lingkungan. Dalam sambutannya, Sekda I Gede Susila menyampaikan, korupsi sesungguhnya tidak hanya bentuk pelanggaran hukum dan etika, namun juga bertentangan dengan HAM dan keadilan. Korupsi merupakan ancaman terhadap kemanusiaaan, ancaman terhadap hak publik dan ancaman terhadap keberlangsungan Bangsa dan Negara, karena korupsi merusak sendi-sendi kehidupan. "Sebagai Bangsa yang religius dan berbudaya luhur, seharusnya menjadi pengingat yang kuat untuk tidak melakukan tindakan korupsi. Semua Agama yamg dianut Bangsa Indonesia pada hakekatnya tegas melarang umatnya untuk melakukan korupsi. Korupsi bagi umat beragama merupakan bentuk pengingkaran terhadap kepercayaan dan amanah rakyat yang menginginkan keadilan dan kesejahteraan," ungkap Susila. Untuk menutup celah korupsi, Pemerintah telah melaksanakan reformasi birokrasi, perbaikan pelayanan publik, dan penguatan pengawasan secara lebih transparan dan akuntable. Dalam pemberian perizinan misalnya, pemerintah telah melakukan penyederhanaan birokrasi melalui transformasi organisasi, transformasi SDM Aparatur dan transformasi sistem kerja. Disamping itu, tata kelola manajemen ASN juga disampaikan Susila harus konsisten agar menjadi lebih profesional dan bersih dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Selain itu, pemanfaatan teknologi digital sangat penting dilakukan melalui pengembangan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik, seperti e-planning, e-budgeting, e-procurement, e-catalog, e-payment, dan lainnya. Upaya pemberantasan korupsi membutuhkan kepemimpinan, kegigihan dan konsistensi yang luar biasa. Disamping itu, perlu sinergi dan kolaborasi seluruh instansi dan komponen masyarakat. Dalam rangka penguatan, optimalisasi, dan internalisasi budaya antikorupsi, Susila minta kepada seluruh hadirin agar memanfaatkan kecanggihan teknologi, terapkan sanksi dan hukuman yang tegas serta bangun mindshet aparatur birokrasi yang berakhlak, juga gencarkan dan pupuk nilai-nilai antikorupsi agar menjadi karakter Bangsa.(bpn) Read the full article
0 notes
cornelia1311 · 1 year
Text
Analisis Mendalam: Menjelajahi Pesanpesan Dalam Karya Terpilih Denny JA ke 35
Dalam artikel ini, kita akan melakukan analisis mendalam terhadap pesanpesan yang terkandung dalam karya terpilih Denny JA ke 35. Denny JA, atau Denny Januar Ali, adalah seorang politisi, pengamat sosial, penulis, dan motivator yang dikenal luas di Indonesia. Dalam perjalanan kariernya, Denny JA telah menghasilkan banyak karya yang menginspirasi dan memotivasi banyak orang. Karyakarya terpilihnya yang akan kita telusuri dalam analisis ini adalah Puisi EsaiPuisi Esai dan pidatopidatonya. Pertamatama, mari kita lihat pesanpesan yang terkandung dalam Puisi EsaiPuisi EsaiDenny ja. Puisi EsaiPuisi Esai Denny JA cenderung berfokus pada topiktopik seperti kepemimpinan, motivasi, dan pengembangan diri. Dalam karyakaryanya, Denny JA sering menekankan pentingnya memiliki tujuan hidup yang jelas, motivasi yang tinggi, serta keterampilan kepemimpinan yang baik. Pesanpesan ini secara konsisten muncul dalam berbagai Puisi Esai Denny JA, seperti "Membangun Karakter Bangsa", "Motivasi Meraih Sukses", dan "Kepemimpinan yang Berpihak pada Rakyat". Selain itu, Denny ja juga sering menyampaikan pesan tentang pentingnya berkontribusi dalam masyarakat dan menjaga semangat gotong royong. Dalam Puisi EsaiPuisi Esainya yang berfokus pada topik ini, seperti "Bangkitnya Perekonomian Rakyat" dan "Bangun Desa, Cerdas Negeri", Denny JA mengajak pembaca untuk berperan aktif dalam pembangunan bangsa dan berusaha menciptakan perubahan positif di sekitar mereka. Pesanpesan ini menggarisbawahi pentingnya kolaborasi dan kerjasama dalam mencapai kemajuan. Selain Puisi EsaiPuisi Esai, pidatopidato Denny JA juga memiliki pesanpesan yang kuat. Dalam pidatopidatonya, Denny JA sering membahas isuisu sosial dan politik yang relevan dengan situasi saat ini. Ia menggunakan platformnya untuk menginspirasi dan memberikan arahan kepada masyarakat. Pesanpesan Denny JA dalam pidatopidatonya sering kali berfokus pada pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan, menghargai keragaman, dan menjunjung tinggi nilainilai demokrasi. Denny JA sering kali memotivasi pendengarnya untuk terlibat dalam proses demokrasi, serta berperan aktif dalam mengatasi masalah sosial yang ada. Melalui karyakarya terpilihnya, Denny JA berhasil menyampaikan pesanpesan yang relevan dan inspiratif kepada masyarakat. Pesanpesan ini memiliki dampak yang signifikan terhadap pemikiran dan tindakan banyak orang. Dalam menghadapi tantangantantangan kehidupan seharihari, pesanpesan Denny JA dapat menjadi pendorong dan inspirasi untuk mencapai kesuksesan. Sebagai kesimpulan, analisis mendalam terhadap karya terpilih Denny JA ke 35 mengungkapkan bahwa pesanpesan yang terkandung dalam Puisi EsaiPuisi Esai dan pidatopidatonya memiliki nilai yang kuat dan relevan. Pesanpesan ini berkisar pada topiktopik seperti kepemimpinan, motivasi, pengembangan diri, serta pentingnya berkontribusi dalam masyarakat. Melalui karyakaryanya, Denny JA berhasil menyampaikan pesanpesan ini dengan gaya yang profesional dan memotivasi. Pesanpesan ini dapat menjadi sumber inspirasi dan arahan bagi banyak orang yang berusaha mencapai kesuksesan dan melakukan perubahan positif dalam masyarakat. Cek Selengkapnya: Analisis Mendalam: Menjelajahi Pesanpesan Dalam Karya Terpilih Denny JA ke 35
0 notes
realita-lampung · 2 years
Text
Tidak Pernah Kapok, Bripka Leonardo Kembali Berulah Membuka Lapak Baca Jalanan
Tumblr media
LAMPUNG TENGAH – Nama Bripka Leonardo sangat Familiar di Kecamatan Bangun Rejo. Karena ulah Polisi muda ini yang selalu berupaya menumbuhkan minat baca anak-anak. Berbagai terobosan di lakukan, walau harus merogoh kocek pribadi. Kali ini Bripka Leonardo kembali berulah, dengan membuka lapak baca jalanan. Bripka Leonardo adalah sosok Polisi teladan yang bertugas di jajaran Polsek Bangun Rejo, Polres Lampung Tengah, Polda Lampung. Ia dikenal sebagai “Polisi penolong masyarakat”, baik di lingkungannya bertugas maupun diwilayah lain. Ulah Polisi yang dikenal humble ini tidak pernah berhenti. Bhabinkamtibmas yang memiliki segudang prestasi dan inovasi di antaranya mendirikan taman baca Bhabinkamtibmas, mendirikan pustaka bergerak Bhabinkamtibmas SHIBADU (Polisi Bhabinkamtibmas Peduli), serta Inisiator Satgas papa jarang pulang diwilayah Polsek Bangun Rejo. Bahkan, kendaraan roda empat miliknya di modifikasi sedemikian rupa, hingga menjadi pustaka bergerak (perpustakaan keliling ). Yang bertujuan untuk membangkitkan kembali budaya membaca bagi anak anak Indonesia, khususnya di Kabupaten Lampung Tengah. Bukan hanya menjaga situasi Kamtibmas yang aman dan kondusif serta membantu banyak orang, namun Bripka Leonardo juga memotivasi dalam mencerdaskan anak bangsa. Kali ini, Selasa (17/1/23) Bripka Leonardo kembali membuka “Lapak Baca Jalanan” di Lapangan Kampung Sukanegara, Kecamatan Bangun Rejo, sebagai wujud Polri Peduli Pendidikan. Hal itu diungkapkan oleh Kapolsek Bangun Rejo AKP Ferryantoni,S.H.,MH mewakili Kapolres Lampung Tengah AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya,S.I.K.,M.Si. Kapolsek mengatakan kegiatan dan edukasi yang dilaksanakan oleh Bripka Leonardo tersebut, bertujuan untuk meningkatkan literasi, minat baca dan menulis, sebagai bagian penting dari pendidikan terutama di era modernisasi/digital saat ini. “Seperti penggunaan teknologi canggih seperti gadget (Hp), sekarang ini sudah tidak asing lagi bagi kalangan anak-anak. Sehingga perlu adanya inovasi, penggugah minat baca masyarakat dengan hal yang sesederhana mungkin,” jelasnya Sementara itu, Ibu Isnawati selaku warga Kampung setempat mengaku senang dan mengapresiasi atas upaya yang dilakukan Polri melalui anggota Bhabinkamtibmas Bripka Leonardo dengan mendirikan “Lapak Baca” ditengah masyarakat. “Ini membuktikan bahwa Polisi dekat dengan masyarakat. Karena secara tidak langsung, anak-anak akan melihat Polisi dari sudut pandang yang berbeda, artinya teman dekat. Mereka akan melihat Polisi adalah sahabatnya, bukan Polisi yang menakutkan,”ungkapnya. Isnawati melanjutkan, Disamping itu,kata Bripka Leonardo “ Penggunaan gadget bagi anak bagai dua mata pisau. Artinya di satu sisi memberikan banyak manfaat bagi perkembangan anak, namun disisi lain juga memberikan dampak yang berbahaya bagi perkembangan karakter anak. Oleh karena itu, kegiatan ini akan terus dilaksanakan secara rutin dan berkesinambungan, berkeliling ke Kampung-Kampung, sebagai wujud “Polisi penolong Masyarakat, Polisi peduli Pendidikan,” pungkasnya. (Humas LT/Basuri) Read the full article
0 notes
herripermana7107 · 2 years
Text
Prosedur Masuk Panti Asuhan
Departemen Sosial Republik Indonesia mengemukakan bahwa Panti Asuhan merupakan sebuah lembaga usaha kesejahteraan sosial yang mempunyai tanggung jawab untuk memberikan layanan kesejahteraan sosial pada anak terlantar dengan melaksanakan penyantunan dan pengentasan anak terlantar, memberikan pelayanan pengganti fisik, mental dan sosial pada anak asuh, sehingga memperoleh kesempatan yang luas, tepat dan memadai bagi pengembangan kepribadianya sesuai dengan yang diharapkan sebagai bagian dari generasi penerus bangsa dan sebagai insan yang turut serta aktif dalam bidang pembangunan nasional.
Panti Asuhan juga dapat diartikan sebagai sebuah lembaga yang digunakan untuk menggantikan fungsi orang tua bagi anak-anak yang terlantar. Selain itu juga, lembaga atau Yayasan Panti Asuhan memiliki tanggungjawab untuk memberikan pelayanan kesejahteraan sosial bagi anak-anak yang terlantar terutama pada kebutuhan mental, fisik dan sosial. Dengan begitu anak-anak tersebut dapat mengembangkan potensi dirinya, sehingga dapat menjadi gerenasi penerus bangsa dan turut serta dalam pembangunan sosial.
Panti Asuhan merupakan lembaga sosial yang dibangun secara sengaja oleh pemerintah untuk membantu suatu individu atau kelompok dalam memenuhi kebutuhan hidup sehingga terjamin kesejahteraan sosialnya. Panti asuhan tidak hanya diperuntukkan bagi anak-anak yang terlantar melainkan juga terbuka untuk anak-anak yatim piatu.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Panti Asuhan Sosial Anak merupakan sebuah lembaga yang dibangun untuk memberikan pelayanan dan memfasilitasi anak-anak yang terlantar, kemudian anak-anak yatim piatu untuk memperoleh kesejahteraan sosial. Sehingga kebutuhan mental, fisik  dan sosial mereka dapat terpenuhi. Selain itu mereka juga dapat mengembangkan potensi yang dimiliki, sehingga kelak akan tumbuh sebagai generasi bangsa yang aktif dalam pembangunan sosial.
Tujuan Panti Asuhan
Di Indonesia Panti Asuhan sudah menyebar sampai pelosok negeri dan melayani hingga 1,4 juta anak. Sekitar 5000 sampai dengan 8000 panti asuhan yang sudah tersebar. Ini merupakan jumlah Panti Asuhan yang terbesar di dunia. Akan tetapi pada kenyataanya di lapangan bahwa Panti Asuhan yang dijalankan oleh pemerintah hanya 1 %, kemudian sisanya 99 % panti asuhan tersebut didirikan oleh Yayasan secara mandiri. Untuk itu pemerintah perlu mengkaji ulang dan mendata lagi jumlah Yayasan yang tersebar sehingga Yayasan tersebut tidak dalam naungan sendiri, melainkan dalam naungan pemerintah.
Setiap lembaga Panti Asuhan sosial anak yang di jalankan oleh masyarakat tentu memiliki tujuan yang berbeda-beda. Tujuan tersebut sesuai dengan keyakinan dan kepada siapa panti asuhan tersebut ditujukan. Tolak ukur yang menjadi tujuan setiap Yayasan berbeda, ada Panti Asuhan yang melayani secara umum artinya siapa saja anak yang terlantar maupun yatim piatu bisa diterima di Yayasan tersebut. Ada juga Yayasan Panti Asuhan yang mengedepankan agama tertentu sebagai tolak ukur dan patokan yang nantinya akan ditanamkan kepada anak didik. Selain itu, Panti Asuhan ada juga yang menggunakan syariat Islam atau agama lain sesuai dengan pemilik dari panti asuhan.
Hal ini pemerintah dan masyarakat mempunyai tujuan yang sama untuk bergerak dalam bidang sosial, yaitu memberikan hak bagi anak terlantar yang tidak mereka dapatkan dari orang tua asli mereka, kemudian membentuk karakter pribadi. Selain itu lembaga Yayasan Panti Asuhan juga memberikan pelatihan dan asuhan sehingga masa depan mereka lebih terjamin. Dengan begitu, mereka mampu bersaing dalam mewujudkan cita-cita, sama seperti anak-anak yang mempunyai keluarga utuh. Mereka dapat  mengembangkan kemampuan, sehingga mampu bertahan di masa kini hingga masa yang akan datang.
Fungsi Panti Asuhan
Sama seperti tujuan dari Panti Asuhan, fungsi dari setiap lembaga atau yayasan panti asuhan berbeda-beda. Yayasan tentu mempunyai fungsi tersendiri sesuai dengan visi misi yang mereka bangun. Akan tetapi menurut Departemen Sosial Republik Indonesia Panti Asuhan memiliki 3 fungsi sebagai berikut:
Pertama, sebagai pusat pelayanan kesejahteraan sosial anak. Panti asuhan berfungsi sebagai peelindungan, pemulihan, pengembangan dan pencegahan. 4 fungsi tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:
Fungsi perlindungan ini merupakan fungsi yang digunakan untuk melindungi atau menghindarkan seseorang dari perlakuan kejam. Dalam artian fungsi ini diarahkan kepada keluarga-keluarga yang pada akhirnya mereka mampau mengasuh dan melindungi keluarga mereka dari kemungkinan terjadinya perpecahan.
Fungsi pemulihan ini ditujukan untuk menanamkan dan mengembalikan fungsi sosial pada anak. Fungsi ini meliputi berbagai ragam keahlian yang dimilki, kemudian teknik dan fasilitas khusus yang ditujukan untuk tercapainya pemeliharaan fisik, psikologi penyuluhan, penyesuaian sosial, latihan kerja dan penempatanya kemudian bimbingan pribadi maupun kerja. Jika didapati menemui anak-anak dengan kondisi tidak mampu bisa langsung menghubungi Panti Asuhan terdekat untuk mendapatkan pelatihan kerja sesuai dengan bakat.
Fungsi pengembangan ini difokuskan untuk keefektifan peranan anak asuh, kepuasan atas apa yang diperoleh karena kegiatan-kegiatan yang dilakukan, tanggungjawabnya kepada anak asuh dan kepada orang lain. Fungsi pengembangan ini menekankan pada pengembangan potensi dan kemampuan anak asuh. Bukan berarti penyembuhan melainkan menekankan pada pengembangan diri sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan yayasan tersebut.
Terakhir yaitu fungsi pencegahan, dimana panti asuhan berfungsi untuk menitikberatkan pada ikut serta terhadap lingkungan sosial anak asuh. Hal ini bertujuan agar menghindarkan anak dari pola asuh yang menyimpang, selain itu dari pihak lain juga dapat mendorong lingkungan sosial untuk membangun dan mengembangkan pola tingkah laku yang sewajarnya.
Kedua yaitu panti asuhan berfungsi sebagai pusat data dan informasi serta konsultasi kesejahteraan sosial anak.
Ketiga panti asuhan berfungsi sebagai pusat pengembangan keterampilan, ini merupakan aspek penunjang. Panti asuhan juga sebagai pelaksana lembaga dimana melaksanakan fungsi keluarga dan masyarakat dalam perkembangan dan kepribadian anak-anak remaja.
Syarat Anak Masuk Panti
Adapun syarat-syarat anak untuk masuk panti asuhan sebenarnya ditentukan secara berbeda-beda susuai dengan kebijakan masing-masing panti asuhan.Tetapi secara umum berikut adalah syarat-syarat tersebut :
Anak- anak yatim, piatu, yatim piatu, ekonomi lemah, broken home, bencana alam, daerah pertikaian dan berusia dibawah 13 tahun.
Apabila anak masih mempunyai wali harus menandatangani surat penyerahan tanggung jawab mutlak diatas materai
Menyerahkan fotocopy akta lahir dan kartu keluarga atau surat kenal lahir apabila  bersedia diurus surat-suratnya oleh yayasan.
Yayasan akan bertanggung jawab penuh terhadap biaya dan keperluan sehari-hari anak dan pendidikanya sampai SMA/SMK dan apabila memungkinkan dan memenuhi syarat sampai lulus kuliah.
Keluarga bersedia menerima kembali apabila pengelola Yayasan menganggap anak tersebut tidak mampu dididik dalam panti.
Keluarga bersedia menerima kembali apabila anak tersebut telah selesai pendidikannya dan dianggap telah mandiri.
0 notes
caesarse21-blog · 2 years
Text
3 Metode Pembelajaran yang Menarik di Sekolah Unggulan Balikpapan
Gaya mengajar yang monoton memang jarang disukai murid, untuk itu sekolah-sekolah unggulan di Balikpapan memberikan metode pembelajaran yang lebih bervariatif agar kelas terasa lebih menarik. Metode pembelajaran di sekolah unggulan ini juga bisa mempermudah anak dalam mempelajari sesuatu. Berikut beberapa metode pembelajaran yang bisa Anda coba.
Menggunakan Media Teknologi Untuk Menunjang Proses Pembelajaran
Kebanyakan sekolah saat ini sudah menggunakan media teknologi sebagai media pembelajaran yang menarik. Hal ini tidak akan membuat murid bosan karena adanya pengalaman baru ketika belajar. Dalam menggunakan media elektronik ini, guru juga bisa menggunakan beberapa video atau gambar yang membuat pelajaran jauh lebih menarik.
Selain itu guru juga bisa meminta siswa untuk mencoba mengoperasikan media tersebut. Daripada pengajaran menggunakan tulisan dipapan tulis yang tidak memiliki ragam gambar atau video, penggunaan teknologi ini juga sangat penting.
Metode Pembelajaran yang Menggunakan “Game” dan “Reward”
Memilih metode pembelajaran menggunakan game juga patut dicoba. Pasalnya metode ini mampu mengusir rasa bosan yang dirasakan murid. Ada baiknya game ini dilakukan di tengah-tengah proses pembelajaran. Game bisa menggunakan materi pembelajaran sehingga murid menjadi paham. Mereka bisa menghilangkan penat sambil belajar materi.
Sebagai seorang guru Anda bisa memilih model game yang sesuai dengan materi pembelajaran Anda. Selain game, berikan juga reward pada anak yang bisa memenangkan game tersebut. Reward bisa diberikan ketika mereka aktif bertanya ataupun mampu menjawab pertanyaan dari guru.
Cara seperti ini akan membuat murid semakin antusias dalam mengikuti pembelajaran. Meskipun motivasi yang bangun adalah keinginan untuk mendapatkan reward, namun secara tidak langsung murid menstimulasi otak mereka untuk belajar.
Ajak Siswa Untuk Praktek dan Berdiskusi Agar kelas Menjadi Aktif
Cara belajar yang baik setelah mendengar penjelasan guru adalah mengajak murid untuk bersinggungan langsung dengan materi pembelajaran. Misalnya saja saat akan mengajarkan puisi, akan lebih menyenangkan bila siswa diajak membuat puisi dengan tema alam. Mereka bisa mengerjakannya di luar kelas dan mencari inspirasi mereka sendiri.
Selain itu Anda bisa mengajak murid Anda berdiskusi tentang sebuah puisi. Anda dapat menampilkan berbagai contoh puisi dari penyair ternama. Anda juga dapat membuat siswa mengeluarkan pendapat mereka tentang puisi tersebut. Cara ini akan membuat interaksi antara guru dan murid menjadi lebih efektif.
Memang terkadang ada siswa yang tidak mengeluarkan pendapat. Anda bisa menyiasatinya dengan mengharuskan setiap siswa menanggapi hasil diskusi yang Anda minta atau memberikan pertanyaan Dengan begitu siswa akan saling berinteraksi.
Bagaimana? Sudahkah Anda mendapat inspirasi cara mengajar di sekolah yang menarik dan tidak membuat bosan? Beberapa tips di atas hanya bagian paling mudah yang bisa Anda aplikasikan. Masih banyak metode pembelajaran yang seru dan tidak membuat bosan. Bagi Anda yang sedang mencari sekolah terbaik di Balikpapan, Sekolah Kristen Harapapan Bangsa bisa menjadi pilihan Anda karena Harapan Bangsa memiliki fasilitas yang memadai dan tenaga pengajar yang membina karakter peserta didik melalui pengajaran yang menarik. Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat mengunjungi SD Favorit Balikpapan, SMP Favorit Balikpapan dan SMA Favorit di Balikpapan.
Tumblr media
3 notes · View notes
pergimelaut · 3 years
Text
Ada hal-hal yang tak terhindarkan.
—Inevitable. //
Saya punya dosen yang nggak menyukai karya-karya A. Teeuw. Saya nggak tahu ketidaksukaan ini mengakar karena apa. Sentimen pribadi? Perasaan inferior sebagai bangsa? Cengkeraman orientalisme? Tapi, dampaknya adalah kami nggak pernah direkomendasikan karya-karya A. Teeuw di perkuliahan yang diajarkan olehnya (dan ia mengajar di cukup banyak mata kuliah). Saya hanya sering dengar namanya, tetapi nggak pernah terekspos karya-karyanya (salah saya sendiri juga yang terlalu mager buat nyari aksesnya, hadeeeeeh). Tapi, pada dasarnya dosen adalah pintu referensi mahasiswa (setidaknya, saya memosisikan dosen saya demikian). Ia tidak menyebutkan sebuah referensi atau seorang peneliti, maka untuk sementara waktu, yang tidak tersebutkan itu akan asing bagi saya. Barangkali, bagi saya, ini tak terhindarkan.
Saya punya dosen yang menganggap bahwa punahnya suatu bahasa adalah sebuah keniscayaan. Itu pasti terjadi, katanya. Dan itu nggak apa-apa. Nggak apa-apa, kalau generasi muda zaman sekarang nggak banyak yang bisa bicara bahasa krama. Nggak apa-apa, kalau nantinya bahasa krama punah. Memangnya kenapa? Bukankah, tidak adanya penutur sebuah bahasa berarti adalah ketidakrelevanan dari bahasa itu sendiri? Itu hal yang tidak terhindarkan, 'kan? Begitu katanya.
Tak terhindarkan.
Saya punya dosen yang menyukai topik skripsi saya. Kebijakan bahasa. Katanya, itu bagus. Itu penting. Kalau saat itu Covid-19 tidak sedang tinggi-tingginya, ia menawarkan buku-buku koleksinya di rumah untuk saya baca. Sayangnya saat itu kita sedang tidak bisa ke mana-mana, jadi saya terpaksa mengandalkan grup Telegram yang mengirim e-book bajakan dan Sci-hub selama proses penyusunan skripsi saya. Bahasa apa dipakai di mana? Kira-kira seperti itulah tentang kebijakan bahasa. Saya sendiri juga sudah lupa. Beberapa waktu lalu, ada adik tingkat meminta skripsi saya, dan saya berkata begini setelah saya kirimkan, "Saya sudah nggak paham dengan apa yang saya tuliskan di situ."
Sekalipun tulisan ini ngalor-ngidul, tetapi saya menulisnya untuk merawat ingatan-ingatan perkuliahan saya. Saya nggak mau melupakannya. Sekarang saya sedang bekerja, dan saya menyukai apa yang saya kerjakan dan apa yang saya temukan di dalamnya (termasuk dramanya HAHA, nikmati sajalah). Masa-masa bekerja adalah hari-hari yang menyenangkan, ketika saya bangun untuk ke kantor, lalu menghabiskan waktu di sana sambil buka tab ini-itu di browser, nyambi itu-ini di ponsel, dan lain-lain. Lalu ketika hari sudah sore, saya pulang ke rumah, mengisi energi untuk memulai esok hari. Begitu lagi. Begitu terus. Sebuah rutinitas.
(Saya NGGAK hustle culture. Ini cuma cara saya mengapresiasi dan mensyukuri apa-apa yang mampu saya dapatkan sekarang. "Pernyataan sikap" [hahahaha] saya bisa dibaca di sini, di bagian "hustle culture, komunikasi, gaslighting".)
Hingga saat ini, saya rasa saya tidak sependapat dengan dosen saya yang "mempersilakan" bahasa-bahasa langka untuk punah. Sejujurnya ada rasa khawatir apabila saya berakhir seperti dia; punya pemikiran demikian. (Apalagi karena akhir-akhir ini saya merasa jadi si karakter antitesis di kontennya Philosophy Tube yang ini.) Apakah jangan-jangan, semangatnya pernah seterang nyala api semangat saya; berusaha keras merevitalisasi bahasa-bahasa di dunia, tapi kemudian gagal? Bahwa apa pun dan sekeras apa pun yang dilakukan, bahasa-bahasa yang punah pun akan punah juga? Atau ternyata, masyarakat penutur bahasa langka tersebut justru merasa inferior dengan bahasa mereka sendiri? Sebab, kesinisan "bahasa punah biarlah punah saja!" itu tidak mungkin lahir dari kekosongan belaka ... mungkin, itu tak terhindarkan ...
Seseorang pernah berkata bahwa salah satu kemunduran dari modernisasi adalah adanya superioritas pada bahasa-bahasa tertentu. Contohnya, bahasa Inggris itu seolah-olah sangat "wah", 'kan? Padahal, bahasa adalah produk budaya ... dan, budaya satu dengan budaya lainnya sama-sama berharganya. Sama-sama bernilai. Sama-sama terhormat. Sama-sama nggak layak punah. Tapi, adanya ketentuan penguasaan bahasa tertentu itu mengkhawatirkan. (Kudos dulu ke Chevening yang menghilangkan persyaratan bisa bahasa Inggris sejak tahun 2020—tapi ya tiap universitas di Inggris tentu saja mensyaratkan bisa bahasa Inggris doooong.) Dampaknya, bahasa-bahasa yang dirasa "berkekuatan lemah" akan merasa tersingkir, lalu mengecil populasinya. Padahal, bukankah hilangnya bahasa itu juga hilangnya budaya ...?
Kenapa ya, ada seseorang yang menganggap bahwa sebuah bahasa lebih superior daripada bahasa yang lain? Ini tentu bagian dari putusan kebijakan bahasa. Bahasa apa, dipakai di mana. Dan itu sebetulnya bukan persoalan superioritas-inferioritas. Bahasa Indonesia lebih makan banyak tempat dibandingkan bahasa-bahasa daerah di Indonesia. Kita menggunakan bahasa Indonesia di ruang publik, di waktu-waktu formal, di produk-produk ilmiah, di tulisan-tulisan populer. Tapi, bahasa daerah punya tempat juga, sebagai bahasa komunitas bagi penutur-penuturnya, sebagai bahasa yang memutus jarak antarorang asing, bahasa yang hangat dan saling mendekatkan.
Saya berpendapat bahwa sentimen orang Indonesia (dengan bahasa Indonesia mereka) terhadap bahasa Melayu mirip dengan sentimen orang Ceko (dengan bahasa Ceko mereka) terhadap bahasa Rusia. Ini pengamatan terbatas saya selama melakukan penelusuran dalam penyusunan skripsi saya. Teori yang saya gunakan, manajemen bahasa, diambil dari seorang dosen di salah satu universitas di Ceko. Manajemen bahasa. Ini teori yang lahir sebagai kritik terhadap kebijakan bahasa yang "seenak jidat" (lirik Badan Bahasa yang serta-merta membakukan kata-kata "aneh" kayak balsam, skrin, asese, gadget, fail, dan lain-lain). Saya senang saya sempat belajar soal ini selama penyusunan skripsi saya.
Saya menyukai postingan yang-nggak-tahu-arahnya-ke-mana kayak yang saya tuliskan ini. Memang nggak membawa saya ke mana pun. Tapi saya hanya sesederhana menghidupkan ingatan perkuliahan saya semasa mahasiswa, dan merasa senang bahwa keping-keping pengetahuan itu masih ada di sana.
Kalau saya bisa menyentuh masa-masa belajar lagi, entah melalui waktu luang atau kesempatan sekolah, mungkin akan saya mulai dari karya-karya A. Teeuw.
31 Januari 2022
2 notes · View notes
djiwoastra · 4 years
Text
Lingua Materna
Bahasa "Sansekerta" adalah bahasa bangsa Nusantara, Indonesia maju terdahulu, bukan bahasa dan berasal dari "lndia" saat ini...
Salah kaprah dan propaganda "Kolonialis", telah menjadikan bangsa ini seolah hanya menjadi bangsa pengimport "Budaya" dan "Bahasa" bangsa lain
Saat menjajah....negri ini dinamai "Hindia Belanda" ...hanya dengan satu huruf..."H" hilang...sempurnalah... kata "india"...itu menjadi anggapan sumber budaya dan bahasa bangsa Nusantara..dan kita #HANYA diam.
Perhatikan :
Bahasa "Sansekerta" telah lama ada di Nusantara sejak ribuan tahun lalu di pergunakan leluhur kita, literasi kata "bahasa" (bhāṣa) itu sendiri berasal dari bahasa sanskerta berarti "logat bicara" ini asli bahasa kita
Penelitian bahasa Sanskerta oleh bangsa Eropa dimulai oleh Heinrich Roth(1620–1668), Johann Ernst Hanxleden(1681–1731)
Sir William Jones, berceramah kepada Asiatick Society of Bengal di Calcutta, 2 Februari 1786, berkata:
“..Bahasa Sanskerta, bagaimanapun kekunaannya, memiliki struktur yang menakjubkan...lebih sempurna daripada bahasa Yunani, lebih luas daripada bahasa Latin, lebih halus dan berbudaya daripada keduanya, namun memiliki keterkaitan yang lebih erat pada keduanya...baik dalam bentuk akar kata-kata kerja maupun bentuk tata bahasa...yang tak mungkin terjadi hanya secara kebetulan, sangat eratlah keterkaitan, sehingga tak ada seorang ahli bahasa yang bisa meneliti ketiganya...tanpa percaya bahwa mereka muncul dari sumber yang sama, yang kemungkinan sudah tidak ada.."
...muncul dari sumber yang sama, yang kemungkinan sudah tidak ada.."..kata kata terakhir William Jones ini membuktikan sumber "Sansekerta" itu bukan berada di tempat ia berceramah saat itu, yaitu India.
Dalam bahasa Indonesia saat ini ada sekitar 800 kata-kata dari bahasa Sanskerta antara lain :(cintā):cinta, agama (āgama), antariksa (antarikṣa), (arcā) patung, bahaya (bhaya), bejana (bhājana), bidadari (vidyādharī), Buddha (buddha) seseorang yang telah sadar, dsb...
Kata-kata ini ada yang diserap langsung dari bahasa aslinya,yang terserap dari bahasa Jawa dipakai sebagai pembentukan kata-kata baru disebut "Neologisme"...
...ing bausastrané Jawa Kuna kurang dari 50% dari itu,bauwarnané, asalé saka basa Sangskreta...
Catatan "Mainstream" saat ini tentang Sansekerta adalah terpublikasi nama "Panini" kemudian Devanagari, Bahasa Brahmin lebih tua lagi "Aramik"..itulah sumber sansekerta...benarkah..?
● Pāṇini, orang Pakistan pertama kali menulis tentang tata bahasa Sanskerta yang berjudul Aṣṭādhyāyī, buku tata bahasa Sanskerta karyanya ini memuat 3.959 hukum bahasa Sanskerta ditulis abad ke-5 SM
● Aksara Devanāgarī/dari bahasa Sanskerta "Kota Dewa" Aksara ini muncul dari aksara "Brahmi" dan mulai dipergunakan pada abad ke-11
● Aksara Brahmi, Aksara ini ditulis dari kiri ke kanan,menurut hipotesis aksara ini berdasarkan huruf "Aramea" digunakan Raja Asoka 270 SM - 232 SM
● Abjad/Bahasa Aramaik adalah yang dipakai masyarakat Aram, yang tinggal di daerah sekitar Mesopotamia/Siria, sekitar abad ke-10 SM, Kekaisaran Akhemenid 331 SM, Aram Kuno 500 SM, berubah menjadi Aram Imperial/bahasa kekaisaran
Perhatikan :
Semua yang di anggap sumber abjad/bahasa paling tua adalah thn 500 SM, Sementara di Nusantara jauh sebelum tahun itu telah berdiri tempat belajar ilmu pengetahuan, setingkat Pusat Universitas di antaranya ilmu bahasa ...."Sansekerta"
Tempat belajar setingkat Pusat Universitas bernama "Dharma Phala" di svarnadvipa di bangun sebelum "Nalanda" di Bihar India thn 427 M
Tokoh Dharmapala 670-580 SM lahir di Svarnadvipa adalah murid Dharmadasa, guru Dharmakirti dan guru-guru lainnya pelopor ajaran "Dharma/Dhamma" di tanah india
Jadi...Bahasa "Sansekerta" adalah bahasa asli Nusantara, di pelajari dan di pakai oleh leluhur kita menyebar ke 3/4 muka bumi bersamaan dengan penyebaran falsafah ajaran "Dharma/Dhamma", yang mendasari tumbuhnya 3 Agama besar di India...
Kita lah yang mewarnai India, dan #BUKAN sebaliknya, di tandai dengan bahasa "Sansekerta" dan falsafah dasar utama.."Dharma/Dhamma"...
Sementara kajian lainnya menyebut, bahwa Sansekerta adalah bahasa turunan dari bahasa Nusantara Kuno yang terjadi karena perkembangan budaya di Indonesia Nusantara Kuno masa itu.
Shyama Rao (1999) menulis buku-elektronik berjudul “The Anti-Sanskrit Scripture” dan dipajang di perpustakaan maya Ambedkar– yang sekarang sudah dihapus. Rao mengkritisi anggapan akademis bahwa bahasa Sansekerta adalah induk semua bahasa di Asia Selatan bahkan sampai Eropa Barat, demikian juga aksara Deva Nagari yang diakukan berasal dari negeri para dewa.
Rao menjelaskan banyak kelemahan bahasa Sansekerta dan aksara Deva Nagari. Bahasa Sansekrta yang sejak jaman kuno dipropagandakan oleh bangsa Aryan sebagai bahasa suci dan Bahasa Dewata serta induk bahasa-bahasa di Hindustan, bahasa Persia, Inggris dan Jerman itu mengandung kerumitan tatabahasa dan memiliki terlalu banyak karakter (alphabets). Rao membuat daftar perbandingan jumlah karakter bahasa-bahasa primitif (Sansekrta digolongkan primitif), sebagai berikut:
• Cina-Ming 40,545
• Cina-Sung 26,194,
• Cina-Han 9,353,
• Sumeria 1,200,
• Sansekrta 509, dan
• Heroglif Mesir 70 karakter.
Memang jauh lebih banyak jumlah karakter Cina atau Sumeria, namun di bahasa-bahasa itu setiap karakter mewakili satu makna grammatical suatu kata atau morpheme. Sedang dalam bahasa Sansekrta satu aksara Deva Nagari hanya melambangkan bunyi, cara baca, perubahan bentuk kata dan lain-lain aturan grammatical yang sangat rumit. Agak mirip dengan huruf-huruf Timur-Tengah seperti Hibrani dan Arab tetapi jauh lebih rumit. Belum lagi tatabahasanya yang tidak konsisten sebagai kelompok bahasa daratan Asia Selatan ke Barat. Bahasa Sansekrta tidak membedakan jenis kelamin, tidak mengenal “tenses”, tidak ada konsep “tunggal dan jamak”, serta tidak ada partikel, tetapi banyak sinonim dan homonim yang mirip dengan kelompok bahasa Nusantara. Anehnya kosa-kata bahasa Sansekreta banyak yang mirip bahasa-bahasa Asia Selatan, Asia Barat hingga Eropa Barat.
Kesimpulannya, bahasa Sansekrta dan aksara Deva Nagari adalah “rakitan” dari berbagai bahasa. Dia dirakit dengan menyampur atau menyomoti kosa-kata dan cara tulis berbagai bahasa yang ada di Daratan Hindustan ditambah dengan bahasa-bahasa pendatang dengan logat bangsa Aryan. Ini juga dibuktikan bahwa penutur aktif bahasa Sansekrta pada tahun 1921 tinggal sekitar 356 orang di seluruh India, Pakistan dan Bangladesh (sekarang), dan pada sensus tahun 1951 hanya ada 555 orang penutur Sansekreta dari 362 juta penduduk India.
Bahasa Jawa, Sunda, Bali dan Indonesia justru mengandung sekitar 50% kosa kata Sansekrta. Jangan-jangan justru orang Aryan menyomot sebagian bahasanya dari Bahasa Nusantara sebagai bagian bahasa rakitannya. Karena secara praktis, justru penutur Sansekreta itu jauh lebih banyak di Nusantara dibanding penutur di India. Apalagi orang Aryan sendiri justru memakai bahasa Hindi. Bukti paling telak adalah bahwa belum diketemukan satupun naskah kuno berbahasa Sansekrta dengan aksara Deva Nagari di India sebelum tahun 500 Masehi!
Bahasa yang dianggap dan dipropagandakan sebagai bahasa dewata, terbukti sebagai bahasa rakitan minoritas “penguasa” Hindustan. Sayangnya, propaganda Sansekrta sebagai induk bahasa-bahasa terlanjur mendarah daging bersamaan dengan banjir bandang imperialisme dan kolonialisme sebagai sumber anthropologi.
Teori Sansekrta Induk Bahasa (TSIB) terlanjur bercokol di memori intelektual sejarah, lingusistik dan sosial. Bahkan meracuni beberapa ahli komputer hingga pernah ada pendapat “Bahasa Sansekrta paling afdol untuk program komputer, karena mewakili banyak bahasa besar di dunia” tanpa dipertimbangkan kerumitan penulisan yang digunakan dan ketidakkonsistenan tatabahasanya. Justru bahasa komputer yang melanglang jaringan “artificial intelligent” bernama “Java Script” yang konon karena “fleksibelnya” the Javanese.
Seorang agronomist dari Haryana University, Profesor Ashok Kumar, sangat heran dengan bahasa Indonesia. Pertama dia heran sewaktu diberitahu bahwa “language” itu “bahasa”. Dia heran, karena di bahasa Hindi dan Bengali, “language” adalah “bhasa”. Dia lebih heran lagi ketika dalam bahasa Jawa berbunyi “boso”. Dia bingung, dari mana istilah “bhasa, boso, dan bahasa” itu berasal. Dia sebagai orang Hindu justru tidak merujuk Sansekrta, malah menduga dari bahasa Arab atau Urdu. Jika istilah “bhasa” itu, kalau benar-benar dari Sansekrta, mestinya di Persia, Jerman, Inggris, Latin, Yunani, juga mirip paling tidak ada konsonan “bhs”, tetapi kok jadi “lingua”?
Keheranan Prof. Kumar kedua adalah tentang jumlah bahasa di Indonesia yang ratusan, tetapi memiliki satu bahasa Indonesia yang dapat diterima oleh hampir semua orang Indonesia, karena antara bahasa Jawa, Sunda dan Bali itu banyak mengandung kosa-kata Kawi, sedang hampir 80% kosa kata bahasa Melayu asli punya akar kata Kawi. Kenyataan itu sangat berbeda dengan negerinya, India. Negerinya punya keragaman ekologi dan ekosistem yang spektakuler. Mulai dari yang bersalju abadi (Himalaya) sampai yang bergurun (Deccan dan Punjab). Dari yang daratan utuh (Hindustan) hingga kepulauan (Andaman). Maka Prof. Kumar berkhayal, seandainya India memiliki bahasa nasional yang bisa diterima oleh seluruh bangsa seperti Bahasa Indonesia, betapa kuat negaranya! Tetapi dia justru heran kepada Indonesia yang tidak maju-maju. “What’s wrong with the Indonesian?” katanya.
Ternyata dari Sumpah Pemuda, Bahasa Indonesia masih merupakan pengikat paling kuat persatuan dan kesatuan Indonesia . Bahasa konon merupakan salah satu ekspresi kebudayaan bangsa penuturnya.
Sebuah artikel di majalah ilmiah populer HortScience menyebut tentang asal-usul tanaman “tales-talesan” yang ada di Oceania, Polynesia hingga Hawaii lalu menyebar ke Jepang, Cina dan Korea, yang diduga dulu-dulunya dibawa oleh penjelajah lautan kuno dari Nusantara sebagai “bekal” bahan makanan. Dan dugaan itu lebih ketika ada siaran NHK (TV Jepang) akhir tahun 2003 yang secara kebetulan membahas kebudayaan bangsa Hawaii. Di siaran itu ada tarian tradisional yang diucapkan oleh pembawa acara sebagai: “Kokonatsu no odori” (Tarian pohon kelapa) yang tulisan bahasa Hawaiinya ada kata “kalappa”. Nusantara telah punya bahasa yang satu, berarti budayanya juga satu.
Jadi, bahasa manakah yang bahasa Induk? Sansekrta atau bahasa-bahasa Nusantara yang diwakili oleh Bahasa Indonesia? Sayangnya bahwa dalam sejarah penyebaran manusia, bangsa Nusantara terlanjur dianggap sebagai pendatang dari Indo-Cina. Meskipun pada beberapa literasi tidak ditemukan sama sekali kosa kata Indonesia atau Jawa yang mirip dengan kosa kata Khmer atau Burma. Yang ada justru dulu raja-raja Kamboja memakai nama akhir Warman dan kebetulan pula salah seorang bangsawan dari daerah Pamalayu di Majapahit bernama Adityawarman. Sementara nama raja Kamboja sekarang justru Norodom Sihanouk yang sama sekali tidak mirip dengan satu pun kata Melayu, Jawa, Sunda dan Bali.
Yuk bisa kita mulai dengan langkah awal yang paling sederhana, misalnya melalui etika santun berperilaku di area publik, menggunakan bahasa ibu/daerah dalam berkomunikasi untuk percakapan non formal. Mengenakan baju/kelengkapan berbusana sbg identitas kearifan lokal. Belajar (lagi) menggunakan aksara Nusantara sebagai pendamping keterangan dalam Bahasa Nasional.
Keragaman suku, bahasa, adat istiadat dan nilai kearifan ini adalah bagian dari jati diri bangsa ini. Kita hormati "tamu" negeri ini, selayak dan sepatutnya mereka menempatkan dirinya sebagai siapa, dimohon untuk menyesuaikan. Bagi yang berkehendak lain, mari kita antar dan tunjukkan pintu keluarnya. 🙏
6 notes · View notes
armydiah · 4 years
Text
Cangkir Kehidupan Wanita Masa Kini
Segenap rasa tumpah dalam wadah kecil mengkilap dari keramik. Dipelataran rumah kaki terpijak diantara rumput yang berembun. Kembali dan duduk di kursi teras memandangi bunga yang kuncup mulai merekah. Musik alam kicau burung menentramkan. Apa yang tersajikan di pagimu kali ini? Secangkir kopi atau secangkir teh hangat? Siapakah sebenarnya yang harus bangun lebih pagi? Sudah pasti seorang wanita. Para wanita pekerja rumah atau pekerja diluar rumah. Bukankah laki-laki yang harus bekerja? Harusnya laki-laki yang terbangun lebih pagi. Tidak. Tetap wanita yang harus lebih pagi membuka mata. Menyiapkan segala sesuatu hingga beres sebelum aktivitas sehari-hari di mulai. Adakah wanita yang terbangun lebih akhir? Tentu saja ada. Mungkin merekalah wanita yang semalaman lelah menangis. Atau wanita yang belum sama sekali memejamkan mata hingga subuh menari. Wanita yang tak pernah berhenti berpikir kemana esok dia harus berlari.
Sesungguhnya apa yang membuatnya menangis? Apa yang membuatnya tak bisa terlelap? Apa yang sedang dia pikirkan? Yang membuatnya menangis adalah menguatkan hati agar tetap tabah atas cobaan hidupnya, tentang keinginan hidup tenang seperti yang lainnya. Yang membuatnya tak bisa terlelap adalah dia sedang menulis banyak rencana agar tetap bisa menjalani hidupnya. Dan apa yang dia pikirkan adalah akan sampai kapan hidupnya seperti ini sedang manusia-manusia disana kerapkali yang dia anggap saudara, sahabat sejati tak lagi peduli. Yang memberi pertolongan adalah justru orang-orang yang pernah dia abaikan. Orang-orang yang pernah kita remehkan. Ini adalah sebuah cermin kehidupan mengapa kita perlu bersikap baik kepada siapapun. Nyatanya orang yang dulu kita tolong setiap waktu kita ada untuknya akan pergi dengan kesibukannya, dan orang yang pernah kita lukai yang mengulurkan tangannya tanpa cuma-cuma. Roda kehidupan selalu berputar. Mari kita sejenak memandang roda, bisa berputar jika ada pengayuhnya. Pengayuh butuh pedal dan rantai. Sampai sini apakah sudah bisa dipahami? Tuhan mengatur jalan dan tujuan kita, pedal ada lah do'a yang harus terus di kayuh, rantai itu ibaratkan manusia-manusia di sekeliling kita. Tak sama namun saling berkaitan, patah 1 biji rantai tak tak mampu lagi berjalan. Rantai-rantai itu terkadang mulai kering dan berkarat hingga butuh pelumas agar tetap ringan saat di kayuh. Sama halnya pelumas itu adalah air mata manusia. Setelah kering dan seolah hidupnya kritis akan merasakan sebuah kesedihan. Tapi dengan kesedihan itu kembali basah, tumbuh kekuatan baru untuk melanjutkan hidupnya. Tidak sampai situ, terkadang ban meletus, bocor dan kempes. Ini bisa kita ibaratkan tentang orang-orang yang secara tidak sengaja menyakiti kita karena perlakuan kita sendiri. Saat ban itu kempes mungkin kau abaikan hingga akhirnya di mudah mengalami kebocoran, sama halnya hatimu yang sudah gelisah tak segera mendejakat pada sang pencipta agar diberikan kekuatan, kau tak membawanya untuk terisi angin. Andai kita bisa lebih bijak dan lebih menghargai diri kita dengan perhatian. Dan kira-kira apa yg yang menjadikan ban itu terjadi ledakan? Antara kita berlebihan mengisi angin, ban tak pernah diperbarui hingga kita paksakan perjalanan dalam kondisi panas, dia akan memuai hingga tak kuat akhirnya pecah. Tak perlu berambisi dengan segala apapun yang sudah ditakarkan. Apapun yg berlebihan selalu berujung tidak baik.
Wanita adalah cangkir yang indah. Cangkir klasik modern yang selalu berubah penampilannya dengan menambah nilai estetika. Dulu jaman kakek nenek kita cangkir hanya sebagai penyeduh minuman seperti kopi. Tapi lihatlah cangkir-cangkir saat ini, telah mengikuti arus modernisasi. Bukan lagi sebagai tempat seduhan kopi, tapi telah menjadi hiasan-hiasan dengan harga yang tinggi. Mulai bergeser menjadi benda-benda koleksi para pejabat tinggi. Setiap pergantian tahun, harusnya wanita semakin maju dan berkilau. Jangan sampai usang dan terdegradasi dengan penindasan budaya yang kuno. Tetap melestarikan tapi jangan sampai mengimani.
Melewati cibiran para tetangga usil. Adakah kalian para wanita yang begitu mencintai pendidikan tapi kalian hanya dari keluarga yg kurang mampu atau dari keluarga sederhana? Dimana setiap cita-cita wanita berpendidikan tinggi selalu ditertawakan, diremehkan dengan dalil andalan "wong wedok iku uripe mung 3M masak, manak, macak" (orang perempuan itu hidupnya cuma masak, melahirkan dan berdandan). Mari bersama kita tepiskan gugatan itu. Melanjutkan perjuangan pahlawan kita Raden Ajeng Kartini. Wanita punya citra mulia, yang dahulu hanya berperan dalam 3M kini bisa menjadi 8M. Peran 8M itu adalah (Macak, Masak, Manak, Mergawe, Mimpin, Mumpuni, Malati, Mateni). Berdandan agar tetap menarik, masak untuk mencukupi gizi keluarga, melahirkan keturunan sebagai generasi penerus bangsa, bekerja untuk menjadi manusia lebih bermanfaat, memimpin suatu organisasi bermasyarakat, mumpuni sanggup menjalankan banyak peran dalam satu waktu, malati bisa jadi air mata yg dia teteskan karena tersakiti makan kan menjadikan air mata itu batu sandungan bagi yang menyakiti, dan mateni jangan salah presepsi soal ini. Mateni perasaan agar bisa mengutamakan kepentingan suami dan anak terlebih dahulu dibanding kebutuhannya sendiri.
Perempuan-perempuan masa kini tempatnya bukan hanya kasur dan dapur. Jangan lupakan para pahlawan wanita R.A Kartini, Cut Nyak Dien, Cut Meutia dan Dewi Sartika yang telah menorehkan tinta emas disepanjang sejarah untuk mengangkat derajat kaum wanita. Dibalik kelemahan fisiknya seorang wanita selalu terpaut dengan mengedepankan perasaan. Wanita bukan makhluk yang lemah, kemajuan-kemajuan dan prestasi juga turut disumbang dengan para pemimpin wanita. Mulai dari pimpinan negara, atlet hingga pegawai telah di isi banyak peran wanita. Mereka cangkir yang mengagumkan sebagai melati pagar bangsanya. Jika dikatakan lemah soal fisik, wanita juga bisa memiliki fisik kuat jika terus berlatih. Nyatanya banyak pula wanita menjadi olahrgawan dengan otot-otot yang kekar.
Bagaimana dengan wanita-wanita yang memilih bekerja?
Apa dia tidak melupakan kodratnya sebagai wanita dalam berumah tangga?
Apakah wanita bekerja pada akhirnya akan meremehkan seorang pria?
Wanita yang memilih bekerja adalah biasanya wanita yg sedari muda tidak bisa diam dirumah atau mudah jenuh dengan hal monoton. Dia menyukai hal-hal baru, berinteraksi dengan pengalaman serta pelajaran baru. Mereka wanita-wanita yang tidak ingin bergantung pada orang tua dan pasangannya, berusaha semandiri mungkin untuk mewujudkan apapun yang dia inginkan. Apa nilai plus dari wanita bekerja? Dia akan awet muda dan tak akan tertinggal dengan kemajuan yang terus menerus diperbarui. Disisi lain dia juga bisa lebih peka dengan keadaan sosial, lebih paham tentang karakter rekan kerja dan sistem dinamika kelompok atau kepemimpinan dalam sebuah instansi atau perusahaan. Jika dia bekerja sebagai seseorang yang langsung terjun dengan masyarakat maka sebenarnya selain mencari penghasilan dia juga sekaligus beribadah. Kok bisa? Ya jelas, dia di dunia dilahirkan untuk menjadi manusia yang berguna bagi sesama. Ketika sudah berumah tangga dia yang bekerja tak melupakan tanggung jawab meladeni anak suaminya adalah bentuk pengabdian ke keluarga, ketika dia mengaplikasikan ilmunya untuk terjun di masyarakat dengan komunikasi sosial jika yang dia sampaikan diterapkan masyarakat kemudian berguna hingga membawa manfaat kebaikan maka ilmunya akan terus berjalan. Otomatis dia sudah berbakti untuk keluarga, mampu mewujudkan harapan orang tua yg mengharap kelak anaknya diberi pendidikan layak mengamalkan ilmunya menjadi manusia berguna bagi sesama, dan dedikasi ini akan selalu dilihat anak-anaknya, maka seorang anak akan punya tekad kuat untuk bisa lebih baik dari ayah ibunya.
Selanjutnya kita berbicara apakah wanita bekerja tidak melupakan kodratnya? Wanita tergantung bagaimana seorang kepala keluarga membimbingnya. Wanita itu penuh cinta dan kasih sayang, jika sekiranya kau merasa berat maka dia tak segan menawarkan tenaga dan ilmunya untuk membantumu dan ikut bekerja. Namun jika seorang laki-laki bisa memberikan pengertian dengan baik dan meminta fokus mengurus keluarga saya rasa wanita juga akan mengerti dan taat atas kemauan itu. Yang harus dipahami wanita yg bekerja di luar rumah lebih energik dan yang hanya bekerja dirumah akan merasakan lelah yang lebih. Tidak percaya coba rasakan, bandingkan kerja di kantor bertemu dengan orang2 dengan melihat tumpukan cucian piring dan pakaian. Harusnya itu bukan tugas utama wanita. Tapi tugas yang harus dikerjakan bersama agar menjadi keluarga yang kompak. Sebelum memilih untuk bekerja atau berumah tangga silahkan saja membuat sebuah komitmen jika tidak ingin wanita lalai dalam kodrat rumah tangga. Misal, mengizinkan wanita bekerja asal tidak melupakan perhatian kepada suami dan anak. Ketika dirumah fokus kepada keluarga dan meninggalkan semua urusan di luar rumah untuk quality time.
Apa sebenarnya yang membuat wanita meremehkan seorang pria? Barangkali ada yang salah selama menjalin hubungan. Jika kita saling menghargai dan mengerti maka tidak akan terjadi saling meremehkan. Sudah pasti yang tercipta adalah dukungan satu sama lain. Apa yg membuat kita diremehkan? Kita diremehkan pasti karena akibat diri kita sendiri. Misal, tidak pernah menghargai pekerjaan seorang wanita. Entah sengaja atau tidak sepintas ucapan yg kita keluarkan melukai perasaannya. Contoh ucapan itu adalah seperti berikut
"kamu ini minta uang terus, boros sekali gak tau apa saya cari uang ini capek"
"kamu ini berantakan sekali penampilannya, malu2in aja"
"kamu ini gak tau saya lagi apa kok disuruh bantu ngerjain pekerjaan rumah"
"kamu tau apa soal kerjaan saya, gausah ikut campur kamu cukup urus rumah dan anak".
Seandainya logika seorang laki2 bisa diimbangi dengan perasaan tak akan tega berucap demikian. Mereka akan sadar bahwa harga kebutuhan pokok terutama anak dipasaran tidak murah. Mungkin sekali-kali laki2 perlu survei harga pasar. Dan bagaimana seorang wanita tak berantakan sedangkan di seharian mengurus rumah dan anak-anak yang super aktif, jika dia laki2 yang pengertian akan ada hari khusus untuk mengajak istri dan anak pergi jalan, perawatan agar terhibur dan stress hilang. Dan tidak ada wanita yang sok tau, ketika wanita bertanya tentang kerjaan pasangannya sebenarnya dia hanya ingin mengajak berbicara barangkali ada sesuatu yg membuatnya emosi saat kerja dia bersedia menjadi tempat berkeluh kesah. Tidak akan ada wanita yg meremehkan seorang laki2 yang miskin jika mampu memperlakukan wanitanya dengan baik.
Wanita akan memberontak jika diberikan kekerasan, tapi dia akan melunak ketika perhatian selalu tercurahkan. Bagaimana dia mau mencela, dari caramu yg baik saja wanita akan berpikir berulang kali sebelum melakukan sesuatu, takut belum bisa menjadi wanita atau pendamping yang baik buatmu, terlebih lagi dia takut membuatmu kecewa sedangkan pundak dan punggung prianya sudah menanggung banyak beban.
Cangkir-cangkir indah akan selalu terawat dengan pemilik yang penuh hati2 dan perhatian. Dan cangkir cangkir itu akan usang dengan pemilik yang tidak bisa mengerti berharganya sebuah kebaikan-kebaikan sederhana walaupun bentuknya kecil.
2 notes · View notes
sayutidarajat · 4 years
Text
TUJUH KARAKTER PEMUDA DAN PAK SIMAN
Setiap tanggal 28 Oktober, Indonesia selalu memperingati Hari Sumpah Pemuda. Tahun 2020 ini peringatan yang ke-92 dengan mengambil tema “Bersatu dan Bangkit” yang digagas oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga.  Sumpah itu untuk meneguhkan komitmen bertanah air satu, berbangsa satu, berbahasa satu: Indonesia.
Karakter apa yang harus dimiliki pemuda Indonesia untuk mewujudkan pemuda Indonesia yang bersatu dan bangkit itu?. Padahal komitmen bersatu sudah dicetus oleh pemuda-pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Pada kesempatan ini penulis akan coba menguraikan 7 karakter pemuda Indonesia yang dapat mewujudkan Indonesia bersatu dan bangkit. Apa saja karakter itu?
Pertama, Kerja Keras. Karakter ini menjadi penanda utama dari seorang pemuda. Pemuda yang menyinsingkan lengan baju untuk bertekad mencapai impiannya. Pemuda jangan pernah takut berbuat, jangan pernah menunda-nuda pekerjaan. Jangan jadikan ketakutan akan kegagalan alasan untuk tidak bertindak. Pemuda yang memiliki karakter ini memiliki ciri-ciri yang dapat dilihat oleh siapa saja, diantara cirinya adalah mereka menghargai waktu. Mugkin kebanyakan orang, terlambat beberapa menit bukanlah sesuatu yang berarti. Tapi bagi para pekerja keras, keterlambatan itu menunjukkan tanda tidak professional. Pekerja keras tidak ingin menyiakan waktu yang dimililkinya. Bahkan waktu senggang pun digunakan untuk hal-hal yang produktif. Seperti membaca. Bagaimana dengan anda?
Kedua, Tanggungjawab. Karakter kedua dari pemuda Indonesia untuk menwujudkan cita-cita “bersatu dan bangkit” adalah bertanggungjawab. Karakter ini harus melekat dalam diri pemuda. Pemuda yang memilih tanggungjawab yang besar adalah langkah pertama menuju kesuksesan. Banyak orang yang ingin sukses, namun mereka tidak mau mengambil tanggungjawab yang besar. “With great power comes great responsibility” kata Peter Parker dalam film Spiderman. Dengan adanya kekuatan yang besar datang pula tanggungjawab yang besar. Pemuda yang ingin menggapai misi penting dan mencatatkan sejarah kehidupannya ,maka harus berani mengambil dan mengemban tanggungjawab itu. Dan pemuda yang memiliki kekuatan itu tak boleh hilang dalam dirinya untuk mengambil sikap tanggungjawab itu sebagai karakter pemuda yang dapat mewujudkan cita-cita bersatu dan bangkit tadi.
Ketiga adalah Jujur. Pemuda Indonesia yang diinginkan adalah pemuda yang jujur. Sikap jujur merupakan sikap positif yang harus dimiliki oleh setiap manusia. Kejujuran itu ada pada setiap ucapkan, ada pada setiap tulisan dan ada pada setiap perbuatan. bahkan harus sesuai apa yang dilakukannnya dengan apa yang ia katakan. Hari ini kita mnyaksikan banyak beredar info-info hoax. Ini menandakan dengan sengaja mereka membuat berita/cerita yang tidak benar. Mereka lakukan itu hanya untuk mengadu domba anak bangsa untuk mencari sesuap nasi. Kita tidak akan bersatu dan bangkit bila sikap jujur ini hilang dari karakter pemuda kita. Maka berkatalah jujur (tulis berita/informasi yang benar), jika belum mampu hendaklah engkau diam, demikian sabda Nabi saw.
Keempat, Ikhlas. Suatu gagasan akan berhasil jika diwujudkan dengan keyakinan yang kuat, keikhlasan dalam mendukunnya, semangat yang senantiasa membara bersamanya, serta sedia berkorban dan berusaha untuk merealiasasikannya. Demikian nasihat Imam Al-Banna untuk pemuda. Sesungguhnya, asas keimanan adalah hati yang bersih, asas keikhlasan adalah jiwa yang suci, asas semangat adalah keinginan yang kuat, asas amal adalah semangat yang membara. Dan semuanya itu hanya ada pada pemuda.
Dalam Islam, makna ikhlas adalah bentuk Ibadah yang hanya dilakukan oleh hati dan tidak bisa dilihat. Perbuatan sholeh yang semata-mata untuk mendapatkan keridhoan Allah bukan untuk mendapatkan pujian. Karakter ikhlas ini memberikan ciri bagi karakter pemuda Indonesia. Mereka membangun bangsa ini tidak untuk mencari pujian manusia, tapi yang mereka lakukan adalah tugas suci dari ilahi. Imam Syafei berkata,”Semua manusia mati kecuali mereka yang memiliki pengetahuan. Dan semua orang yang memiliki pengetahuan akan tertidur, kecuali mereka yang melakukan amal sholeh. Dan mereka yang beramal sholeh akan ditipu, kecuali mereka yang ikhlas. Dan mereka yang ikhlas akan selalau merasa khawatir”.
Kelima, Hati Teguh dan Lurus. Hati yang selamat. Karakter ini menunjukkan pada kondisi hati yang kokoh/kuat sehingga tidak mudah untuk goyah atau berubah. Hati yang bersih akan selalu memancarkan sikap dan perilaku yang suci. Pemuda berhati bersih akan selalu menyediakan kata yang tidak melukai hati orang lain. Orang lain yang berinteraksi dengan pemuda yang hatinya teguh akan merasakan kekuatan batin yang besar. Mulia tidaknya seseorang tidak dilihat dari tampilan lahiriahnya, melainkan dari suasana batiniah atau hatinya. “Sesungguhnya Allah tidak melihat rupa dan harta-harta kamu, tapi melihat hati dan perbuatanmu” (HR.Muslim)
Keenam, Berpikir. Salah satu keistimewaan manusia adalah berpikir. Sarana untuk mengeluarkan ide atau konsep yang diberikan oleh Allah adalah lisan. Dari lisan inilah meluncur rangkaian kata yang mengambarkan pribadi seseorang. Berpikir sebelum berucap merupakan akhlak mulia, karena lisanmu yang engkau gerakan sulit untuk kembali pada posisi semula. Pemuda yang selalu berpikir sebelum bertindak, ia akan selamat. Begitu juga sebaliknya. Karakter pemuda adalah berpikir, banyak ide dan gagasan yang keluar dari kepalanya. “Jika aku sedang mengalami kesulitan, maka yang aku cari adalah pemuda”, kata Umar bin Khatab, karena pemuda mampu menjadi inspirasi dan solusi baginya.
Ketujuh, Bersikap sopan santun. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia arti kata sopan adalah hormat dan takzim, beradab tentang tingkah laku, tutur kata, pakaian dan sebagainya. Tahu adat, baik budi bahasanya, dan baik kelakuannya. Karakter sopan santun ini terasa wajib dimiliki oleh pemuda untuk menwujudkan cita-cita tadi. Karakter ini sudah mulai secara bertahap menghilang dalam diri pemuda Indonesia. Banyak faktor yang mempengaruhinya. Lihatlah di media sosial. Tulisan-tulisan yang sampah dan tidak bermanfaat bertebaran. Bahkan satu dengan yang lain saling mengejek. Ini bukan karakter pemuda Indonesia. Seharusnya Mereka disatukan dengan bertanah air satu, berbangsa satu, dan berbahasa satu; Indonesia.
Ketujuh karakter itu telah dilukiskan oleh Alfred Simanjutak atau biasa dipanggil Pak Siman dalam lagu nasional Indonesia, “Bangun Pemudi-Pemuda”. Pak Siman yang meninggal di Tangerang, 25 Juni 2014 pada umur 93 tahun telah menuliskan sebuah harapan kepada pemudi-pemuda Indonesia, agar generasi muda kita tidak mudah untuk diadu domba satu dengan yang lain. Kita sama, yakni rakyat Indonesia, bangsa Indonesia, warga Negara indoensia.
Ketujuh karakter itu dapat kita gali dan renungi dari lagu nasional “Bangun Pemudi-Pemuda”. Marilah kita renungi lagu ini agar menjadi inspirasi terwujudnya cita-cita bersatu dan bangkit. Ayo kita nyanyikan, Bangun pemudi pemuda Indonesia, Lengan bajumu singsingkan untuk Negara, Masa yang akan datang kewajibanmu lah, Menjadi tanggunganmu terhadap nusa, Menjadi tanggunganmu terhadap nusa
Sudi tetap berusaha jujur dan ikhlas, Tak usah banyak bicara trus kerja keras, Hati teguh dan lurus pikir tetap jernih, Bertingkah laku halus hai putra negri, Bertingkah laku halus hai putra negri.
Selamat Hari Sumpah Pemuda!
Tulisan ini dimuat d https://satubanten.com/catatan-sumpah-pemuda-tujuh-karakter-pemuda-dan-pak-siman/
2 notes · View notes
baliportalnews · 2 years
Text
Bupati Sanjaya Pimpin Apel Peringatan Hari Sumpah Pemuda Tahun 2022
Tumblr media
BALIPORTALNEWS.COM, TABANAN – Dengan mengusung tema ‘Bersatu Bangun Bangsa’, Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, SE., MM., memimpin apel upacara bendera Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-94 Tahun 2022 yang dilangsungkan di halaman depan kantor Bupati Tabanan, Jumat (28/10/2022) pagi. Meski dilaksanakan dengan cukup sederhana, namun apel rutin yang diselenggarakan setiap tahun tersebut nampak penuh nuansa keberagaman serta kebersamaan. Dimana, apel tersebut diikuti oleh Sekda, para Asisten dan jajaran OPD di lingkungan Pemkab Tabanan dan staf, jajaran Forkopimda, TNI, Polri, unsure organisasi kepemudaan, hingga pelajar. Menteri Pemuda dan Olahraga Ri yang dalam sambutannya yang dibaca oleh Bupati Sanjaya, mengatakan, Peringatan Hari Sumpah Pemuda adalah upaya kita menghadirkan sejarah masa lalu untuk direnungkan, dipelajari, ditemukan kristalisasi pembelajaran kebaikan untuk dijadikan teladan dan inspirasi penggerak langkah menuju visi bangsa yang besar. “Saudara-saudara sekalian, peringatan hari sumpah pemuda ini selalu memiliki arti penting, karena ancaman-ancaman terhadap kesatuan Indonesia selalu ada bersamaan dengan cita-cita mewujudkan kejayaan Indonesia. Tema Peringatan Hari Sumpah Pemuda saat ini adalah ‘Bersatu Bangun Bangsa’. Tema ini memberikan pesan mendalam bahwa bersatu padu adalah harga mati,” ujar Sanjaya. Sanjaya menambahkan, Pemuda hari ini adalah tokoh-tokoh yang akan berperan pada masa yang akan datang. Apa yang dilakukan oleh pemuda di masa sekarang juga menjadi penentu kemajuan bangsa Indonesia di masa yang akan datang. Mandat pemuda saat ini adalah menjadikan nilai-nilai persatuan di atas segala-galanya. “Memandang keberagaman sebagai anugerah yang berharga untuk dirangkai menjadi kekuatan yang luar biasa menggapai kejayaan Indonesia, pemuda bukan hanya menjadi pelaku penting membangun ketangguhan bangsa dalam mewujudkan visi besar Indonesia Emas 2045, tetapi juga menjadi tulang punggung untuk kejayaan bangsa sepanjang masa,” imbuh Sanjaya. Selain itu, pembentukan ketangguhan bangsa melalui pembentukan karakter mulia dan pengembangan kompetensi dalam berbagai ranah keahlian dan dipadukan dengan senantiasa mengasah kreativitas dan inovasi, dikatakan Sanjaya adalah pekerjaan utama yang tidak boleh diabaikan oleh para Pemuda Indonesia. Ditegaskan juga bahwa, hanya bangsa yang tangguh yang mampu menjaga eksistensi bangsa dan memenangkan persaingan dalam kancah global yang semakin keras. “Oleh karena itu, pada kesempatan yang baik ini, bermula dari titik nol ibu kota nusantara, kami mengajak seluruh elemen bangsa menghimpun kekuatan dan semangat untuk bergerak, mendorong pemuda indonesia untuk mengembangkan berbagai potensi yang ada demi membangun kejayaan sepanjang masa,” tegas Sanjaya.(bpn) Read the full article
0 notes
an-najm24 · 6 years
Text
Mimpi Yang Diragukan ( T.T )
Dulu, jaman masih di Madrasah Aliyah, saya punya mimpi, entah mimpi ini terbilang besar atau sederhana. Mimpi saya, semoga saya bisa jadi orang yang bisa "Menyehatkan, Mencerdaskan, dan Mensukseskan Generasi Penerus Bangsa".
Ya, mungkin bagi sebagian orang mimpi saya terlalu general. Tapi... rasa2nya apa yang saya impikan adalah kemungkinan yg bisa saya lakukan.
Menyehatkan: entah sejak kapan saya begitu tertarik dengan dunia kesehatan, walaupun nilai biologi saya gak bagus2 banget. Setelah lulus MA akhirnya saya beberapa kali mencoba mendaftar di jurusan kesehatan, mulai dari kedokteran, keperawatan, farmasi dan sampai pada akhirnya Allah menjatuhkan taqdirnya pada saya di Jurusan Kesehatan Masyarakat. Jurusan yang awalnya saya gak tau apa itu, tapi akhirnya saya jatuh cinta, karena ternyata saya bisa survive dan memanfaatkan beberapa keahlian yang termasuk juga kekurangan saya didalamnya.
Mencerdaskan: Sejak di Pesantren, saya sangat suka dengan kegiatan2 pengabdian yang diadakan di sekolah2 di luar pesantren, mulai dari belajar bersama dengan anak2 TK, MI, sampai MTs. Iya, ada kepuasan batin saat saya bisa membagikan apa yang saya punya dan apa yang mereka butuhkan. Kata alm Bapak saya, disana saya bukan mengajar, tapi belajar. Belajar pada adik2 saya di sekolah2 itu.
Sampai akhirnya saya kuliah, saya masih mengikuti hal2 yang berbau 'mengajar dan belajar' mulai dari mengadakan kegiatan sosial masyarakat bersama organisasi intra kampus, sampai mengikuti komunitas2 sosial di luar kampus yang concern terhadap pendidikan. Utamanya pendidikan karakter anak. Dari situ saya mulai membayangkan, merancang kira2 hal apa yang bisa saya lakukan untuk anak2 saya nantinya. Di jaman yang millenial dengan tantangan yang menurut saya akan cukup berat tantangan menjadi orang tua nantinya. Apakah saya bisa memberi yang terbaik untuk generasi penerus saya nantinya? Ya, dari situ saya mulai banyak belajar.
Lulus dari kuliah, Allah takdirkan saya untuk membantu Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA) di desa saya. Lagi2 Allah beri jalan...
Mensukseskan: hal yang belum ada tindakan real dari saya. Sukses disini dlm artian sukses tidak hanya dalam hal duniawi, tapi juga ukhrowi. Memiliki anak2 dengan akhlak yang baik, pemahaman agama islamnya bagus, bisa visioner tidak hanya pada cita2 dunianya tapi juga akhiratnya.
Kemarin, saya sedikit memaparkan cita2 saya pada teman saya, yang dia katakan "kamu masih mengejar duniawi, dan belum ada tindakan apa2 buat mewujudkan mimpimu" ya, percapakan ini dimulai saat kita membahas soal pernikahan, lalu saya utarakan apa yg saya inginkan, hal yang sebenarnya tidak hanya saya ingin bangun sendirian tapi juga ingin saya bangun bersana pasangan halal saya nantinya. Yang jadi pertanyaan dalam diri saya sekarang adalah, kenapa orang2 memandang bahwa mimpi saya hanya sekedar mengejar dunia? Apakah saya yang salah mendeskripsikan? Jauh di dalam lubuk hati saya yang paling dalam, sungguh mimpi itu juga untuk mencapai akhirat saya kelak.
Ambisius, idealis, individualis, mungkin hal2 semacam itu yang ada dipikiran orang2 ketika mendengar mimpi saya. Sedih? Jelas, tapi ini lecutan keras. Saya bersyukur sekali dipertemukan dengan mereka yang apa adanya ketika berkomentar di hadapan saya. Walaupun jelas sekali terlihat mimik wajahnya kalau kita tidak sevisi dan semisi. Dia punya jalan pikir A, saya punya jalan pikir D.
Terlalu bernafsu katanya. Mungkin, karena saya belum melalui 1 fase yang sudah mereka alami. Bisa jadi itu benar. Rasa2nya nafsu baik ini harus saya realisasikan dulu tentunya atas ijin Allah. Semoga Allah ijinkan saya merasakan.
Saya, ingin sekali membuktikan bahwa menjadi pendidik anak2 di luar sana juga tidak akan mengabaikan kewajiban mendidik anak sendiri dan mengabdi pada suami. Iya, saya yakin. Tapi, jika nanti Allah menakdirkan yang lain, sungguh saya tidak apa2. 😊
Alhamdulillah, terima kasih buat kalian yang sudah jadi pengingat saya bahwa semua2 harus dikembalikan lagi pada-Nya. Semoga kita semua jadi yang terbaik menurut versi kita masing dan menurut Allah tentunya. MasyaaAllah, Tabaarakallah
Babat, 25 Feb 2019 | 10.26 Wib
1 note · View note
heydivai · 3 years
Text
Komedi itu ...
Komedi itu bisa sangat jahat. Tidak heran, pencipta permainan kartu membuat Joker sebagai kartu terhebat. Di atas kartu King ada kartu As (melambangkan keberuntungan), tapi persetan sebagus apa pun pidato / presentasi / disertasi / tesis / kotbah / ceramah, saat ada satu orang aja yang protes lalu membuat seluruh orang di ruangan tertawa maka hancur sudah apa pun yang udah elo bangun.
Kalau kata cing Abdel Achrian di salah satu acara "Wawacanda"-nya, yang namanya komedi itu pasti ada korbannya. Dalam artian akan selalu ada yang 'diserang' untuk menciptakan tawa biar suasana jadi lucu. Yang jadi si 'korban' ini kalau bukan orang lain, ya dirinya sendiri. Dalam istilah pelawak Indonesia, itu semacam 'kesetnya' gitu.
Makanya di beberapa permainan kartu, Joker ini dianggap kartu terlarang, ditinggalkan, bahkan menjadi penentu kemenangan maupun kekalahan.
Karakter Joker di komik DC memang terinspirasi dari filosofi kartu Joker yang asli, sih. Dimana satu orang bisa membukakan mata semua orang, membuat kekacauan, bahkan menghancurkan sebuah bangsa.
0 notes
mhassans · 3 years
Text
Muda Berkarya di Era 4.0
NFT (Non Fungible Token) merupakan sesuatu barang yang awalnya biasa saja tetapi setelah diberi kode pengenal seperti tanda tangan milik seseorang yang terkenal maka barang tersbut nilainya bertambah, lebih jelasnya NFT ini merupakan aset digital seperti musik, gambar dll. Zaman ini, NFT sangat berguna untuk mengenalkan tokoh – tokoh dari Indonesia kepada anak – anak muda agar lebih mengenal lagi tentang tokoh – tokoh Indonesia mulai dari sejarahnya. Sepertinya halnya Tokoh Srikandi dan Tokoh Si pitung yang berasal dari legenda indonesia dengan menciptakan NFT karakter game di dunia vitual.
           Dengan Adanya NFT ini anak – anak muda juga diharapkan dapat mengembangkan NFT ini bukan hanya sebagai penikmat tetapi juga pengembang juga dan anak muda diharpakan mencari ilmu seluas – luasnya ke seluruh dunia. Dengan adaanya NFT juga bangsa kita juga dapat berkolaborasi dengan negara lain hal ini dapat menambah hubungan antar negara.
           Zaman ini anak muda juga harus mampu bersaing dalam hal bisnis atau usaha di era digital ini dengan mencari pengetahuan tentang bisnis apa sih yang lagi berkembang saat ini, tidak hanya itu tetapi anak muda juga harus mengusai dunia digital terlebih dahulu. Seperti halnya sosok artis kevin aprilio yang sedang melakukan bisnis dengan obat diet herbal yang ia jual portal digital saat ini. Menurut kevin, kita tidak hanya menjual produk saja, tetapi juga harus mengembangkan atau berinovasi terhadap produk yang mereka miliki.
            Pada zaman ini teknologi semakin maju tetapi anak – anak muda juga semakin malas untuk berkarya dan melakukan sesuat hal karena kemudahan anak muda mengakses teknologi dalam melakukan segala hal. Lalu apa yang harus dilakukan agar anak muda tidak merasa malas untuk berkarya dan melakukan hal lainnya ? Menurut Kevin Aprilio kita sebagai anak muda harus fokus dan harus mempunyai impian karena tanpa adanya impian kita tidak akan bergerak dan hanya melakukan kebiasaan kita sehari – hari.
           Mencari ilmu tidak hanya di dalam negeri tetapi kita juga bisa mencari ilmu di luar negeri. Di luar negeri kita akan mengetahui kebiasaan orang asing dengan mengambil sisi positifnya saja seperti halnya bangun pagi dan lain – lain.
Source : https://youtu.be/kh0Np06OnDE
1 note · View note
memorandumcoid · 4 years
Text
Bangun Karakter Generasi Muda, Ini yang Dilakukan Satgas TMMD Kodim Bojonegoro
Bangun Karakter Generasi Muda, Ini yang Dilakukan Satgas TMMD Kodim Bojonegoro
Bojonegoro, memorandum.co.id – Anggota Satgas TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Ke-110 Kodim 0813/Bojonegoro, Koptu Aris di sela sela waktu ikut dalam kegiatan ngajar mengajar di TPQ Desa Ngrancang, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro. Sertu Jufri mengatakan, menyempatkan waktu untuk mengajari anak anak penerus bangsa untuk lebih dekat menggenal agama dengan cara belajar mengaji, bersama…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes