#Banda Ku
Explore tagged Tumblr posts
Text
Los satélites se consolidan como tecnología líder en adaptación al cambio climático
Continue reading Los satélites se consolidan como tecnología líder en adaptación al cambio climático
View On WordPress
#Banda Ku#cambio climático#Clima#Desastre Natural#Earth Observation Satellites#Foro Económico Mundial#GCA#IPCC#Otis#Redes móviles#Satélites#Sencinet#Sergio Knust#Tecnología satelital
0 notes
Text
Hujan di mimpi
Lagu banda neira hujan di mimpi pernah ku dengarkan saat pukul tiga pagi karena tak bisa tidur,saat perjalanan yang membutuhkan waktu satu malam dan saat macet ketika perjalanan pulang dari kampus.
Dan momen favoritku saat mendengar lagu ini ketika diatas kapal dan suasana sore menjelang malam besert angin laut yang kencang.
Kalau kalian pernah dengar lagu ini tidak ? Dan sedang apa pada saat itu ?
- semesta bicara tanpa bersuara
Semesta, ia kadang buta aksara
Sepi itu indah, percayalah
Membisu itu anugerah …
5 notes
·
View notes
Text
Lalu apa yang membuatmu tetap bertahan?
Lalu apa yang membuatmu tetap bertahan?
Aku masih menyukai mendengarkan lagu-lagu di playlist spotifyku. Menyanyikan lirik lagu dari Hindia yang dapat membuat masalah menjadi begitu lembut dan bisa di senyumkan. Lagu yang menjadi obat bagiku, walau nyatanya Rumah Sakit diciptakan untuk orang-orang sakit namun ada beberapa lagu dan suasana yang dapat memberikan kesembuhan jiwa.
Aku masih menyukai melihat senja dan langit setiap hari, memfoto setiap indahnya dan menyimpan di galery handphoneku. Aku masih menyukai melihat lautan, mendengar deru ombak yang berlarian seirama nada lagu yang di bawakan Banda Neira, syahdu dan mengisyaratkan rindu yang menggebu dari deru suara Rara Sekar. Aku masih menanti Series yang terputar di Netflix sembari makan Mcd favoritku.
Aku masih menyukai mengecek jadwal cuti untuk memesan tiket liburan, berkunjung ke kota lain sambil menikmati udara dan asmara yang diciptakan setiap perjalanan. Aku masih menyukai pergi menonton konser-konser dan menari ria menikmati lagu-lagu walau kadang tak kuhapal liriknya, namun menyenangkan rasanya membuat tubuh yang penuh beban ini, loncat kegirangan.
Aku masih menyukai bunga-bunga yang kulihat di jalan, di Pinterest dan tempat yang kukunjungi. Mencium aroma dengan sedikit iri mengapa mereka cantik memikat hati. Menikmati mencari baju-baju warna putih atau bunga-bunga indah di Shopee dan mengenakannya ke tempat-tempat indah untuk ku pajang di Instagram atau foto profil.
Aku masih menyukai semuanya, hal-hal kecil yang menjadi penutup luka.
3 notes
·
View notes
Text
Manifesting punya seseorang yang mewakili lagunya Banda Neira
“Ku aman ada bersamamu..
Sampai kita tua, sampai jadi debu..
Ku di sebelahmu..”
3 notes
·
View notes
Text
😁😆 Ciee,,, coba-coba Dagang... 😆😁
Belum pun ngetik udah senyum² duluan... Bisa²nya besok aku akan mulai untuk jualan..... Sebenarnya jualan biasa aja ya kan,,,?? Tapi karena enggak pernah, merasa geli sendiri.... 😅😆😂
Seumur hidup,, baru ini pertama kali jualan,,, enggak pernah niat sama sekali.... Tapi karena kemaren,, daku tiba² pengeeen banget cake nanas buatan upa dulu, waktu di banda,,, akhirnya sangking pengennyaaa,, nanyak resep sama orang nya langsung,, karena kejauahan kalo pesan ke banda... 😌
Karena upanya buka usaha,, enggak bisa di share dong resepnya....
Akhirnya, searching sendiri dhoong ke akang google.... Dan neemuuu,,, serius nemuuu.... 😍😍😍 langsung deh tu pesan cetaknya dan membuat persiapan²,, dan saat eksperimen pertama tadaaaaaaa......
Cake isi nenas langsung jdi.... 😁😁
Hari pertama pengen pamer dong ke orang².... Ngasih ke nenek kakek,, ayah dan mamak,, dan temen² sekolahh,, dan mereka menyetujui,, jika cake ku lembut, dan enaaak... 😍😍😍
Makin pede lahhh,, melayang terbang diriku ke awan,,,, 😄😄😁😁😆
MasyaAllah tabarakallah.. 😄
Dan setelahnya,, bisa²nya langsung mikir,, sayang juga kalo tu cetak di biarin nganggur gtu aja ya kan... Masak cuman buat cake sat ulang tahunku dan lebaran ajaaa.....
Mau buat lagi,, ahhh,, sekalian jual untuk jajanan anak² sekolah....
Daaannn tadaaaaaa..... 😍
Nih bahan adalah sisa² perjuangan idul fitri daj idul adha kemaren,,, kira² masih bisa buat 85 lahh,, sama kue eksperimen pertama kemaren.....
Dindaaaa.......
Ku ingatkan engkau,,, beramal, bekerjalah,, agar engkau pandai untuk bersyukur yaa...??? Allah menyukai seorang hamba yang memperoleh rizki dengan tangannya sendiri....
Dindaaaa,, semoga Allah merahmatimu.....
Sisihkan untuk apa yang di ridhoi-Nya yaaa....
Jangan Hanya habiskan untuk kesenangan dan keborosanmu.....
Hhhmmmm Entahlah,, apakah itu kebutuhan atau keborosan,, bahkan kau selalu chekout sekali dalam seminggu....
Kurangi yaa dindaaa... 🤗🤗 barangkali dengan usaha sendiri ini,, kau akan lebih menghargai,, lebih mensyukuri,, karena di peroleh melalui tangan sendiri....
Tapi selama ini,, bahan²nya cuma perlu di ambil di dapur doang yaa kan,, di rumah telur selalu terisi satu papan, gula selalu ada,, apalagi ortu selalu harus ngopi tiap hari,,, kan bahan² untuk buat tinggal buat aja tanpa harus beli... Cake nanas nya sihh,, cake yg ini sering kali memang harus beli dan buat sendiri... Yg lain tersedia dengan sendirinya oleh ortu.....
Tapi coba beli sendiri loh dinda... Biar tahuu,, berapa habis duitmu hanya untuk itu,, biarrrr,, nanti bisa lebih puas jugaaa,, kalo segala sesuatunya tersedia,, borosmu itu lohhhh,, borosmuuuu... 😌
Dinda..... Sering kali kau harus ku rayu.....
Melalui ini,, jadi hamba Allah yang pandai untuk bersyukur yaa dinda......🤗
Dinda,,, pengetahuan dan kemudahan dalam setiap urusan mu itu adalah karunia dan pertolongan Allah.....
Buktinya saat pertama kali,, eksperimen buat cake nenas nya aja,, merengek sama Allah....
"Ya Allah karina mau nenas,,, mau buat cake nenas" 😭😭 Cari nenas di hari ulang tahun,, waktu lagi langka,, ehhh tiba² adaaa... Seandainya hari itu nenasnya enggk dapat,,, dan cake nya gagal,, pasti enggk akan sesemangat hari ini yaaa kaan...???
Dindaaa,, enak kann,, bergantung sama Allah.....??? Enak kan, bahkan dalam hal yg remeh temeh pun tetap ngelibatin Allah..... 😍😍🤗🤗
Dindaaa,,, semoga Allah senantiasa menolongmu,,, dan semoga kamu selalu bisa memperbaiki diri,, meninggalkan kebiasan buruk,, menggantinya,, salah satunya dengan ini looohh,,, isi waktu luang dan sia² mu dan ganti dengan, menyiapkan dagangan bolu lipat isi nenasmu inihhhh.
😁😍🤗❤💚🧡
2 notes
·
View notes
Text
Pagi Hari
Sejauh ini lagu-lagu Banda Neira selalu masuk top playlist lagu pagi hariku. Hampir semua lagunya selalu menenangkan dan merefleksi kembali apa-apa yang sudah kulakukan kemarin dan akan kulakukan hari ini. Makna syair dan melodinya yang intimate memicu daya filsafat bergejolak dalam pikiranku, khususnya yang berkaitan dengan kesadaran diri, hidup yang tidak muluk-muluk, standar kebahagiaan yang bisa kuciptakan sendiri, soal pengabdian diri, cita-cita dan impian, lalu ku akhiri dengan konsep dan fokus pada apa yang bisa kulakukan hari ini.
Ternyata membangun mindset di pagi hari sepenting itu bagiku, karena itu yang akan menentukan bagaimana aku menjalani hari hingga malam nanti.
Tidak hanya menikmati lagu-lagunya saja, aku juga berharap suatu saat nanti bisa menikmati alamnya secara langsung. Banda Neira, Maluku
5 notes
·
View notes
Text
BAPAK
Siang tadi ketika tengah hari sekitar jam 12-an, pergi lah diriku ke toko MR.DIY berencana beli bucket hat untuk melindungi wajah dan kepala dari panasnya matahari di Aceh ini. Akhir-akhir ini Banda Aceh bahkan mungkin bukan cuma Banda Aceh saja tapi juga hampir sebagian provinsi di Indonesia sedang menghadapi gelombang panas yang cukup tinggi. Jadi kubeli lah bucket hat, berharap membantu mengurangi panas terik yang menembus kepala dan berharap tetap keliatan keren & stylish.
Setelah keluar dari MR.DIY, kuliat ada bapak-bapak jual buah potong, semangkanya Masya Allah keliatan merah segar, nanasnya kuning membara, dan pepayanya oren seterang kucing oren. Alih-alih langsung pulang kerumah tapi hati kecilku berteriak seolah-olah berkata "SEMANGKAA.. SEMANGKAA... SEMANGKAAA..." Yauda, kubeli dulu lah semangka, nanas, dan pepaya itu. Kalau dipikir-pikir makan buah potong segar disaat cuaca lagi terik-teriknya bukan ide yang buruk.
Sembari menunggu bapak kang buah menempatkan buah-buahan itu ke plastik, ku lihat bapak tukang parkir lagi sibuk-sibuknya mengatur motor, aku mikir "kok kuat kali ya bapak itu kerja siang-siang gini? apa ga panas? yauda kubelikkan ajala bapak itu buah juga, biar agak seger dan nambah semangat kerjanya." Yaudala, akhirnya kubelikkanlah buah potong untuk bapak kang parkir juga, karena terakhir kali aku ke MR.DIY bapaknya baik kali, dibantunya motorku keluar dan dia kerjanya jujur. Jadi senang hatiku kalau parkir di MR.DIY.
Sewaktu aku mau balik ke parkiran motor, pas bapak kang parkirnya mendekat, kukasilah buah potong dan uang parkirnya. Senang kali dia, Alhamdulillah aku pun ikutan senang. Pas agak lama aku pake sarung tangan, kuliat kok bapaknya ga makan buah yang aku kasih. Kok masih di pegang aja sama dia. Padahal semangkanya menggoda kali. Ga lama setelah itu, dia panggil anak perempuannya yang lagi main sepeda dekat MR.DIY. Dikasilah buah potong yang kukasih ke anaknya. Aku auto terharu. Kalau ku tau buah itu dikasih ke anaknya, mungkin akan kubelikkan lebih banyak lagi.
Cerita siang tadi benar-benar mengingatkanku kepada figur bapak yang tiap pulang kerja selalu bawa makanan dan makan bareng anak-anaknya. Memang benar adanya, bapak dan ibu itu gabisa tenang makan diluar sementara anak-anaknya dirumah ga merasakan makanan enak yang dia makan. Pasti hatinya ga tenang dan merasa bersalah karena merasa senang hanya seorang diri. Pokoknya bapak dan ibuku dulu mungkin selalu berprinsip "apa yang aku makan, anak-anakku harus makan."
Luar biasa, Masya Allah. Semoga Allah selalu memudahkan para bapak di seluruh dunia dalam mencari rizki yang halal untuk keluarganya dan juga merahmati para ibu yang selalu sabar mendidik anak dan menjaga rumah serta keluarganya.
4 notes
·
View notes
Text
Oumento di ladronisia di kabritu i karné na Banda Bou
KUERPO POLISIAL KÒRSOU KOMUNIKADO DI PRENSA 26 novèmber 2024 Oumento di ladronisia di kabritu i karné na Banda Bou 504/2024 Kuerpo Polisial a bini ta haña informashon bastante konfiabel ku den área di Banda Bou tin un oumento di ladronisia di bestianan di krio, spesialmente kabritu i karné. Un petishon ta bai na kriadónan di bestia pa ta alerta pa ku e fenómeno aki. Pone atenshon na��
0 notes
Text
Prihal sampai| lembar ke-1
Untukmu dan selalu untukmu.
untuk mu yang telah menjadi tujuan dari perjalanan cintaku selama ini.
diakhir cerita perjalanan ini, mata indah mu mampu meyakinkan diriku bahwa hidup lebih lama denganmu adalah hal yang akan selalu menyenangkan.
Bus kota dengan segala kemacetan di dalamnya. tapi pagi itu, menjadi pagi paling menyenangkan. karena dari ketidak sengajaan itu kita bertemu.
Seperti hari-hari sebelumnya, ibu selalu memberikan makan siang untukku, kata nya agar aku bisa lebih sehat tapi entahlah. Setiap pagi bus penuh dengan manusia - manusia dengan kesibukan nya masing-masing. Sekotak bekal makan siang ditukar dengan uang 100.000
''aku lapar'' katamu
kesal, hingga yang bisa kulakukan hanya mengomel tanpa dipedulikan. Mentari pagi hadir kembali setelah semalam diguyur hujan hebat. Lagi lagi di bus yang sama ku bertemu denganmu, dan makan siangku di rebut secara paksa. Waktu terus berjalan, satu minggu sudah setiap pagi bekal makan siangku diambil.
"kamu sengaja selalu bawa bekal makan siangku?"
"Memang" ucapmu dengan nada santai.
Sejak itu, aku sengaja meminta ibu untuk memasak lebih banyak untuk makan siangku. Cukup menyenangkan, ketidak sengajaan itu justru membuat kita saling mengenal, memahami, memberikan kasih sayang, dan semoga seperti lagu banda neira "sampai kita tua, sampai jadi debu". Dan hari ini, dihadapan luasnya langit nan biru, puluhan pohon menari-nari yang menjadi saksi; aku akan terus mencintaimu di segala musim yang kau lewati, menjadi teman berbincang mu dikala sang dewi mentari pamit, dan menjadi manusia pertama yang kau lihat ketika sang dewi mentari menyapa.
0 notes
Text
youtube
Mudança Sistema TVRO Entenda todos os detalhes - Podemos perder Canais... Acompanhe nesse vídeo todos os detalhes referentes as mudanças que estão sendo discutidas sobre a mudança nas regras da TVRO, o sistema de transmissão de canais gratuitos via satélite. Link Treinamento Sebrae: https://www.youtube.com/watch?v=RN_nCWnPTWo ============================================== 📲 Me acompanhe nas redes sociais: •Tik Tok: https://ift.tt/qLsYpoV •Instagram: https://ift.tt/NzBeUyj ============================================== Redes Sociais da Vivensis: Instagram: @VivensisCareTechnology Site: www.vivensis.com.br Youtube: @VivensisCareTechnology Link vídeo Sorteio dos sonhos: https://ift.tt/rna69kH ============================================== Redes Sociais da AFC Distribuidora: Instagram: @afcdistribuidora Site: https://ift.tt/VGptlYv Youtube: @afceletronicos ============================================== TAGS: antena parabólica, banda ku, banda c, satélite, antena digital, nova antena, eaf, canais de tv, apontamento de antena, antena via satélite, aplicativo, localizador de satélite via YouTube https://www.youtube.com/watch?v=rJru9HsjvgU
0 notes
Text
Nara Kadenokoji
Nombre: Nara / Leah Kadenokoji.
Apodos: Nana, Narita, Lili.
Edad: 24 años.
Nacionalidad: Italiana-japonesa.
Profesión: Jefa de la mafia italiana + Florista.
Familia: Darío Soracchi (padre), Himari Kadenokoji (madre) y Hana Soracchi Kadenokoji (hermana menor).
Mascotas: Hades (Chow Chow), Venus (White Cat) + Júpiter (Black Cat)
Historia:
Nara Kadenokoji o Leah Soracchi, nació en Japón el 15 de febrero del 2000, en el seno de una familia amorosa conformada por su padre Darío Soracchi y Himari Kadenokoji. Con ellos se fue a vivir al barrio de Meguro-Ku, en Jiyugaoka, uno de los barrios pijos y pudientes del país.
Su padre, antiguo militar galardonado con distintas medallas al honor, se jubiló del ejército al mudarse al país de origen de su mujer, renunciando así a todos los beneficios que tenía en Estados Unidos, lugar donde residió tras su huida de Italia por la mafia que gobernaba el barrio donde vivía. Y en donde, pasó el final de su adolescencia, tras su llegada con 18 años, y toda su juventud, hasta la adultez, donde con 34 años decidió alejarse de ese ambiente e irse con su mujer a Japón. Allí, se casaron al año siguiente, con 35 años los dos, y tuvieron a los 36 a su primera hija: Nara Kadenokoji, y a los 38 años, a su segunda hija: Hana Kadenokoji.
Ellas dos crecieron siendo muy unidas, no solo por el amor que había en la casa de la familia, sino por la poca diferencia de edad entre ellas dos y todo el tiempo que pasaban juntas. Al final, su padre en Japón empezó a trabajar como empresario de una compañía famosa del país, y su madre, siendo diseñadora de moda, viajaba mucho alrededor del mundo. Por suerte, su padre, Darío, era un hombre que amaba quedarse en casa y cuidar a sus hijas, o llevarlas con él a su empresa, ya que era el jefe, no había problema en ello.
Ambas niñas se crecieron siendo las favoritas de todos, cada una por sus distintas actitudes que las caracterizaba y que hacía de ellas un dúo dinámico y gracioso de ver. Nara; la chica responsable, de buenas notas, recta, directa, seguidora de las leyes y normas, con un poder innato del liderazgo y persuasión innata. Y su hermana Hana: extrovertida, con don de gente, amable, apacible y honesta.
Eran una combinación perfecta para llevar acabo el mandato de la mafia japonesa, en la que sus padres se vieron envueltos en el tiempo, con la llegada de sus 40 años y con la unión del trabajo de su padre con los negocios de los pocos resquicios de las bandas japonesas que seguían atemorizando los barrios de Japón.
Pronto Nara encontró en ellos una sensación de familiaridad y de unión que no podía explicar, y fue escalando rangos hasta llegar a la cima, siendo la mano derecha del entonces jefe: Ryota Yamada.
Su repentina y abrupta muerte fue una sorpresa para todos en el equipo, estaban entrando en pánico y no sabían qué procedía a continuación: pero al Nara dar un paso adelante, y controlar la situación, administrándola de una forma brillante e impecable, además de ser la confiada del reciente fallecido, hizo de ella una buena impresión hacia los más veteranos de la mafia, y logró así puntos para cuando se tuvo que votar y decidir por un nuevo jefe, siendo ella seleccionada. Pero... si solo supieran que esa muerte tan trágica no fue un accidente, sino todo un plan de la morena, ¿seguiría teniendo sus espaldas cubiertas y todos seguirían a su lado sabiendo el poder que ella tiene en sus manos?
1 note
·
View note
Text
Pengalaman festival pertama kalinya dengan line-up yang muantep puolll petjahh gacorr🔥 sangarr pokok, ku tidak bisa berhenti bernyanyi.
Dibuka oleh bapak-bapak #rumahsakit yang akan merayakan 30 tahun perjalanan bermusiknya. Berikut sedikit dokum dan set listnya, suka sekali bisa full bernyanyi!
Selanjutnya ada Nadin Amizah, Banda Neira dan ditutup oleh Baskara sebagai Hindia. Berikut setlist yang kuingat dimulai dari lagu yang paling aku suka:
Nadin Amizah: Bertaut, Taruh, Beranjak Dewasa, Berpaung Tuhan, Sorai, Ah, Semua Aku Dirayakan, Rayuan Perempuan Gila
Banda Neira: Hujan di Mimpi, Yang Patah Tumbuh-Yang Hilang Berganti, Sampai Jadi debu, Berjalan Lebih Jauh, Biru, Langit dan Laut
Sal Priadi: I'd like to watch you sleeping, Besok kita pergi makan, Ya Sudah, Kita Usahakan Rumah Itu, Serta Mulia, Mesra-mesraannya kecil-kecilan dulu, Mencintaimu, Gala Bunga Matahari, Dari Planet Lain, Foto Kita Blur
Juicy Lucy: Lampu Kuning, Terlalu Tinggi, Sialan, Tampar, Bukan Orangnya, Lantas, Asing, Tanpa Tergesa
Bernadya: Untungnya Hidup Harus Tetap Berjalan, Kini Mereka Tahu, Kata Mereka Ini Berlebihan, Apa Mungkin, Satu Bulan, Sinyal-Sinyal, Lama-Lama
Tulus: Hati-hati di Jalan, Interaksi, Jatuh Suka, Tujuhbelas, Sepatu, Tukar Jiwa, Ruang Sendiri, Monokrom, Gajah, Sewindu
Feast: Arteri, Nina, Tarot, Kami Belum Tentu, Tarian Penghancur Raya, Politrik, Berita Kehilangan
Hindia: Rumah ke Rumah, Evaluasi, Cincin, Kita Kesana, Berdansalah Karir ini Tak Ada Artinya, Alexandria, Matahari Tenggelam
sedekat itu dengan panggung sebelah kanan, panggung kiri tinggal serong tapi pegel dikit haha
3 notes
·
View notes
Text
Jika ku tau dari awal kau akan menyerah berusaha untuk bersama,
Maka aku sangat menyesal karena telah membuka hatiku untukmu.
Yang ternyata kau dengan mudah menyerah... Dan begitu rela jika aku harus bersama dengan yang lain.
Kini kita mulai menjauh satu sama lain
5 September 24~Banda Aceh
0 notes
Text
Em continuidade à iniciativa criada em 2014 no leilão do 4G, a Agência Nacional de Telecomunicações (Anatel) e o Ministério das Comunicações planejam, até 2023, desligar completamente o sinal analógico de transmissão de televisão aberta no Brasil. A ação visa liberar a frequência que é usada para a transmissão da internet 4G, que terá o alcance ampliado nacionalmente juntamente com o leilão de novas frequências para a internet 5G. “A introdução de novas tecnologias no espectro eletromagnético leva ao procedimento que é chamado de limpeza de faixa. Temos um serviço que ocupa a faixa e, para que o novo seja implementado, o antigo precisa sair. No 4G, tivemos que limpar a faixa de 700 megahertz (MHz). Agora, no 5G, precisamos limpar a faixa de 3,5 gigahertz (GHz)”, explicou o secretário de Radiodifusão do Ministério das Comunicações, Maximiliano Martinhão. Uma das faixas citadas por Martinhão, a de 700 MHz, é ocupada atualmente pelo sinal analógico de televisão aberta em áreas onde o 4G ainda não está implementado. Segundo dados do Ministério das Comunicações, cerca de 10% da população brasileira ainda usa o serviço - algo que o programa Digitaliza Brasil busca zerar até o prazo estabelecido pela Anatel. A outra faixa, de 3,5 GHz, é atualmente utilizada por satélites para transmitir o sinal de TV aberta para antenas parabólicas. Essa frequência sofrerá migração da chamada Banda C para a nova Banda Ku, e será futuramente ocupada pelo sinal do chamado 5G standalone, ou 5G puro. O Ministério das Comunicações estima que haja 20 milhões de parabólicas em uso no Brasil. Digitaliza Brasil Para garantir o direito constitucional dos brasileiros ao sinal aberto de televisão, o programa Digitaliza Brasil foi criado pelo governo para resolver os impasses trazidos pela transição do analógico para o digital. Segundo o edital do leilão do 5G, as empresas que tiverem lances vencedores nas frequências terão, como contrapartida, que arcar com os custos de transição para famílias de baixa renda que forem dependentes dos serviços atuais para captar sinais. Kits de conversão para sinal digital distribuídos gratuitamente a beneficiários de programas sociais - Antonio Cruz/ Agência Brasil O governo federal também paga parte do custo de transição. Segundo o Ministério das Comunicações, recursos públicos estão sendo empregados para levar o chamado kit de conversão a mais de 1,6 mil municípios. “Famílias credenciadas em programas de assistência do governo também vão receber, sem custo, o kit de conversão”, afirmou Maximiliano Martinhão. Brasil: referência na transição Martinhão avalia que, apesar dos números altos de famílias e residências que ainda usam as tecnologias de recepção de sinal ultrapassadas, as ações brasileiras durante o processo de transição do sinal analógico para o digital são exemplares e cumpriram os prazos estabelecidos de maneira harmoniosa, sem prejuízo para a população. “Com a interação construída pelo Ministério das Comunicações e a Anatel entre o setor de telecomunicações e o setor de radiodifusão, conseguimos realizar o desligamento de maneira tranquila, não tivemos qualquer dificuldade. Com o aprendizado que temos, não tenho dúvidas de que continuaremos como exemplo para o mundo”, afirmou o secretário em relação ao desligamento dos 10% restantes. Martinhão afirmou que os mecanismos de investimento para custear a transição total do analógico para o digital estão presentes nos termos do leilão 5G, assim como os prazos estabelecidos. Famílias cadastradas no CadÚnico que declararam televisores analógicos em casa poderão agendar a retirada dos kits pela internet pelo portal criado pela Anatel. >> Confira todo o conteúdo da Semana Nacional das Comunicações no hotsite.
0 notes
Text
Em Rondônia, cerca de 43 mil famílias já podem fazer o agendamento para receber gratuitamente a nova parabólica digital
Siga Antenado abre nova fase de agendamento em 39 cidades para inscritos em programas sociais que utilizam a parabólica tradicional Mais de 43,7 mil famílias de Rondônia já podem fazer o agendamento para receber gratuitamente a nova parabólica digital. O trabalho é realizado pela Siga Antenado, entidade responsável por apoiar a população durante a migração do sinal de TV utilizado pelas parabólicas tradicionais (Banda C) para o sinal das parabólicas digitais (Banda Ku). O serviço é realizado por fases. Nesta nova etapa, a Siga Antenado abriu o agendamento em mais 39 cidades, entre elas Cacoal, Jaru, Nova União, Urupá etc (veja lista completa de municípios abaixo). Com isso, todo o Estado passa a ser contemplado pelo programa, que tem previsão de instalar cerca de 70 mil kits com a nova parabólica digital. A substituição é necessária porque, em breve, as parabólicas tradicionais deixarão de funcionar. Isso significa que quem não fizer a substituição pela nova parabólica digital não conseguirá mais assistir à TV. Outro problema que o modelo tradicional enfrentará é o risco de interferência no sinal da TV quando a tecnologia 5G for ativada em sua cidade ou região. Como o sinal do 5G é transmitido na mesma frequência da parabólica tradicional, poderão ocorrer chuviscos, chiados, a imagem pode travar e até ser interrompida. Para ter direito ao kit com a nova parabólica digital, é preciso estar inscrito em um dos programas sociais do Governo Federal (CadÚnico) e ter uma parabólica tradicional instalada e em funcionamento em casa. Quem utiliza outros sistemas de transmissão para assistir à televisão, como antena digital espinha de peixe (instalada no telhado da casa), antena digital interna e TV por assinatura, mesmo que faça parte de programas sociais, não precisa fazer a troca. O CEO da Siga Antenado, Leandro Guerra, destaca que mais de 2,3 milhões de famílias em todo o país já foram beneficiadas com a nova parabólica digital. O executivo também destaca os benefícios da nova antena. "A nova parabólica digital oferece melhor qualidade de imagem e de som, programação regional e vai continuar sendo gratuita, como sempre foi", afirma. "É muito importante que as pessoas procurem nossos canais de atendimento o quanto antes para saber se têm direito ao kit gratuito". Para saber se tem direito ao kit gratuito com a nova parabólica digital, o beneficiário deve entrar em contato pelo número 0800 729 2404 ou pelo site sigaantenado.com.br, com o número do CPF ou do NIS em mãos. Confira as cidades que tiveram agendamento aberto nesta fase: Alta Floresta D'Oeste Alto Alegre dos Parecis Alvorada D'Oeste Buritis Cabixi Cacaulândia Cacoal Campo Novo de Rondônia Castanheiras Cerejeiras Corumbiara Costa Marques Espigão D'Oeste Governador Jorge Teixeira Guajará-Mirim Jaru Machadinho D'Oeste Ministro Andreazza Mirante da Serra Nova Brasilândia D'Oeste Nova Mamoré Nova União Novo Horizonte do Oeste Ouro Preto do Oeste Parecis Pimenta Bueno Pimenteiras do Oeste Primavera de Rondônia Rolim de Moura Santa Luzia D'Oeste São Felipe D'Oeste São Francisco do Guaporé São Miguel do Guaporé Seringueiras Teixeirópolis Theobroma Urupá Vale do Anari Vale do Paraíso Read the full article
0 notes
Text
Tidur tidak pernah lagi menjadi lelap dan sebagai pelepas lelah. Pasti akan selalu terbangun hanya karena mendengar toa mesjid.
Aku kira hanya Banda Aceh menjadi kota yang menyakitkan, tapi kini Jakarta juga tidak lagi menjadi pilihanku untuk menetap. Aku kini merindukan dia, sangat, hingga hatiku terasa sakit. Sakit sekali memikirkan bahwa diri ini ternyata memang tidak selayak ini untuk dicintai oleh siapapun. Padahal sebelumnya, setiap kali ada masalah, Jakarta selalu menjadi tempatku berdiam diri bahkan ingin kujadikan tempatku menetap karena ku kira kota ini lah yang akan membiarkanku tenang diantara banyak ‘ke-asing-an” di dalamnya. Tapi kini tidak lagi.
Sepertinya, lebih baik tidak lagi disini dan mungkin bersiap move for sure adalah pilihan yang tepat. Akan kulepaskan semuanya apa apa yang tidak boleh menjadi milikku dan akan kupersiapkan kepergianku mulai dari sekarang.
Sampai disini aku berhenti berharap, Jakarta.
0 notes