Tumgik
#Band Sekolah
beritatangerang · 2 years
Text
Profil Sahitya Band yang Tampil sebagai Official Theme Song Porprov VI Banten
Profil Sahitya Band yang Tampil sebagai Official Theme Song Porprov VI Banten
Kliktangerang.com – Sahitya Band tampil membawakan lagu official theme song Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) VI Banten tahun 2022 berjudul ‘Terus Maju’. Sahitya Band merupakan kelompok grup musik yang diisi oleh lima personel wanita, yang merupakan pelajar SMA asal Kota Tangerang. “Kami berdiri tanggal 27 Juli 2019,” ujar Kadek Jovita, Keyboardist Sahitya Band kepada TangerangNews, Rabu, 2…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
chakapriambudi · 10 months
Text
Home Band pengiring konser choir
Home band Istilah ini mungkin tidak terlalu sering didengar oleh orang awam. namun biasanya istilah dipakai dalam produksi sebuah show. Misalnya untuk acara talkshow, biasanya di sela- sela sesi bincang-bincang dengan narasumber diselingi hiburan musik supaya audience tidak jenih didalam ruangan. Belakangan ini juga sering kita lihat produksi drama musikal yang diiringi homeband bahkan mini…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
milaalkhansah · 8 months
Text
Menerima Penolakan
Dari kecil hingga beranjak dewasa ini ... Aku menghadapi banyak sekali penolakan. Berasal dari background keluarga yang tidak mampu dan juga fisik yang tak semenawan orang lain membuatku berapa kali harus merasakan sakitnya tidak menjadi "pilihan orang lain".
Akhirnya aku perlahan tumbuh menjadi seseorang yang berusaha untuk selalu "diterima" orang lain. Melakukan apa saja agar aku dianggap, agar aku tak ditolak, dan agar keberadaanku diterima. Tumbuh menjadi seseorang yang selalu berusaha untuk menyenangkan semua orang. Karena menjadi seseorang yang tidak disukai itu sangat menyakitkan diriku kala itu.
Aku pernah punya pengalaman yang berkaitan dengan penolakan yang masih sangat membekas di otakku saat ini. Pengalaman pertama adalah saat SMP. Waktu itu, aku dan ketiga temanku berjalan bersama selepas pulang sekolah. Sepanjang perjalanan, aku merasakan kalau ada seseorang di antara mereka yang sedari tadi menampakkan wajah masam dan tidak pernah melibatkanku dalam percakapan. Selepas orang tersebut pulang duluan karena rumahnya yang lebih dekat ketimbang kami bertiga yang lainnya aku menanyakan hal tersebut kepada temanku yang lain.
"ini perasaanku aja, atau emang dia dari tadi gak suka aku ikut jalan sama kalian gini?"
"iya, dia gak suka. Dia cerita, kalau dia lebih suka jalan bertiga tanpa ada kamu," kata temanku menjelaskan dengan wajah yang tak enak.
pengalaman lain, aku rasakan saat SMA. Dari pengalaman ini juga aku perlahan menyadari bahwa yang namanya "beauty privelege" itu benar adanya. Waktu itu, aku bersahabat dengan seseorang. Dari segi background keluarga dia memang lebih baik dariku. Dan begitu pula dari segi fisik. Aku kalah jauh. Dia adalah salah satu "perempuan tercantik" di sekolahku. Aku sebenarnya heran mengapa dia mau saja berteman dengan seseorang sepertiku. Aku memang tak seburuk itu, tetapi sulit saja rasanya menghilangkan sifat suka menggolongkan pertemanan berdasarkan kesamaan fisik dan ekonomi masing-masing.
Sahabatku mungkin tidak menyadarinya. Tetapi aku sangat merasakan bagaimana perbedaan perlakuan teman-temanku. Aku jarang sekali diajak. Aku tidak pernah diikutkan bila mereka membuat suatu pesta atau perayaan dan berbagai bentuk "penolakan" lainnya. Tak hanya dari lingkup pertemanan. Tetapi hal itu juga aku rasakan dari bagaimana guru-guru di sekolahku memperlakukan kami. Bahkan ucapan seorang guru yang mempertanyakan kenapa kami berdua bisa bersahabat sampai saat ini tidak aku lupakan.
Pernah ada satu kejadian di mana teman-teman sekelasku berencana membuat suatu pesta. Mereka menyampaikan semua orang boleh datang. Aku yang waktu itu rumahnya sangat jauh di banding teman-teman sekolahku yang lain sangat ingin datang. Aku memaksakan diri untuk pergi, Tetapi berakhir aku gak bisa datang, selain karena aku gak punya pakaian yang "pantas" untuk pergi ke pesta, aku juga gak punya transportasi sama sekali. Waktu itu aku menangis sejadi-jadinya. Menyalahkan Tuhan yang menempatkanku pada keadaan di mana aku tak bisa seperti teman-temanku yang lain.
Hingga kini, aku perlahan sadar bahwa berbagai penolakan yang aku terima sejak kecil membantuku untuk menjadi pribadi yang terbiasa olehnya. Allah memberiku berbagai ketidaksempurnaan ini agar aku belajar untuk tidak menempatkan "penerimaan" manusia di atas segalanya. Membentukku menjadi seseorang yang merasa biasa saja jika tak diterima, tak disukai, tak dianggap, dan berbagai macam bentuk penolakan lainnya. Menyadari bahwa aku tidak memerlukan penerimaan orang lain, selama aku sendiri bisa menerima diriku saat ini.
Dan hasilnya? Kini aku berubah menjadi seseorang yang tidak peduli lagi jika kehadiranku tidak disadari. Aku semakin menjadi acuh tak acuh dengan penilaian orang lain, yang membawaku pada ketenangan yang luar biasa. Karena fokusku kini ada pada bagaimana aku bisa menyenangkan diriku sendiri, bukan bagaimana menyenangkan orang lain. Aku semakin tidak takut untuk melakukan sesuatu selama itu membuatku senang. Aku juga semakin tidak takut bila seseorang membenci atau tak lagi menyukaiku.
Jujur, proses menerima sebuah penolakan ini belum 100% bisa kulakukan. Kadang ada kalanya beberapa penolakan yang aku terima—apalagi yang berasal dari orang-orang yang aku pedulikan masih menimbulkan perasaan nyeri. Meskipun di satu sisi aku sadar kalau aku tidak bisa mengontrol bagaimana perlakuan orang lain padaku, termasuk bagaimana orang-orang yang aku sayang memperlakukanku. Tetapi dari hal ini pula aku belajar bahwa seberapa keras pun aku berusaha untuk acuh tak acuh atau merasa biasa saja dengan perlakuan manusia, pada akhirnya perasaan sakit hati itu adalah suatu hal yang lumrah untuk kurasakan sebagai manusia yang masih punya perasaan.
Proses pembelajaran yang aku lakukan dalam mempelajari bagaimana caraku dalam menghadapi manusia lainnya tak serta merta membuatku menjadi seseorang yang ahli dalam melakukannya. Meskipun begitu, setidaknya kini aku lebih pandai untuk menyembuhkan diri dari berbagai perasaan sakit hati itu. Karena berbagai proses pembelajaran itu membentukku menjadi seseorang yang selalu realistis mendahulukan akal sehatku, di banding perasaanku sendiri.
Termasuk dalam hal menerima penolakan.
Sebab ke depannya aku pasti akan menghadapi lebih banyak penolakan. Tetapi dengan pembekalan yang cukup, kini aku bisa lebih legowo dalam menghadapinya. Karena aku telah memahami, penolakan bukanlah suatu hal yang menyedihkan, karena toh sama halnya kita gak bisa memaksakan diri untuk menyukai semua orang, kita juga tidak memaksa orang lain untuk selalu menyukai dan menerima kita. Dan bukankah penilaian manusia tidak berarti apa-apa selama aku bisa menerima diriku sendiri?
24 notes · View notes
herricahyadi · 1 year
Note
Tanggapan Mas Herri tentang konser Coldplay di Jakarta !!
Coldplay sudah menjadi band internasional yang basis fansnya sangat luas. Dari yang berkelas, sampai abang tukang parkir mendengarkan lagu mereka. Jadi, kalau mereka mengadakan konser di Jakarta, menurut saya bagus. Bukti mereka menghargai.
Saran saya untuk kalian yang punya uang untuk beli tiket konsernya, entah Ultimate, My Universe, atau sekadar CAT 8, jangan dibeli. Buang-buang uang. Toh, lagu-lagunya mudah didengar secara gratis di banyak platform. Nonton konser juga lagunya itu-itu aja. Bisa konser virtual di YouTube secara mandiri, kok. Nuansa konsernya yang tidak bisa terganti? Terlalu mahal untuk sekadar mendapatkan pengalaman yang tidak membawa manfaat untuk kehidupan. Menonton konser adalah kebutuhan tersier yang bahkan termasuk hal yang tidak terlalu perlu. Lebih baik uangnya dialokasikan ke hal yang bermanfaat. Tiket CAT 8 seharga Rp. 800.000 itu bisa jadi beasiswa anak yatim selama satu tahun; beli seragam baru anak dari keluarga miskin 10 pasang; atau itu bisa beli 15 sak semen untuk wakaf pembangunan masjid atau sekolah. Atau, hal-hal lain yang bermanfaat untuk kita dan bahkan orang lain.
Sementara untuk kalian yang tidak punya uang untuk beli tiket konser, bersyukurlah. Karena dengan cara itu Tuhan memberikan pencerahan ke kalian bahwa ada hal yang lebih penting yang harus kalian tuntaskan, yaitu mencari uang. Uang susah untuk didapat, masa malah dihamburkan untuk menonton konser. Apalagi sekadar nonton dari tribun yang penyanyinya cuma seukuran kelingking. Tidak rasional.
Ya, ini sih pendapat saya pribadi ya. Karena saya rasional dan punya opsi untuk berpikir jernih. Saya pendengar setia Coldplay. Saya hafal beberapa lagu populernya. Tapi tidak menjadikan saya merasa harus mengeluarkan uang banyak untuk menikmati lagu-lagu yang sudah saya tahu. Meski saya punya cukup uang untuk itu, tetap tidak akan saya lakukan. Tapi, itu saya lho ya. Kita boleh berbeda pendapat, silakan.
49 notes · View notes
asrisgratitudejournal · 6 months
Text
Prestasi Akademik
Tadi pas di jalan apa pas di rumah ya… asa kepikiran mau nulis sesuatu. Eh tapi begitu di depan keyboard lupa.
OH! Itu si tweet tentang gimana “prestasi akademis nggak penting, yang penting itu networking, makanya banyak-banyak bergaul yang luas.” https://x.com/kozirama/status/1773108262411415994?s=20
Wow, kalimat di atas itu sangat penuh dengan… entitlement. Betul-betul orang yang entitled aja yang bisa ngomong kaya gitu: yang udah tahu gimana cara networking, dan orang itu mungkin juga memang sudah terlahir di suatu established network, baik dari keluarga atau lingkungan yang udah lumayan “bagus”.
Gimana kalau aku adalah anak dari desa terpencil di luar Pulau Jawa yang ayah-ibuku petani dan kalaupun networking dan bergaul jauh banget, lingkungan jejaringku paling mentok cuma sampai kabupaten kota aja. Itu juga karena ada anaknya kepala desa yang berhasil SEKOLAH TINGGI sampai lulus D3 dan akhirnya keterima jadi PNS di Kantor Bupati.
Itu masih mending. Gimana kalau di desa ini semua orang mikir sama kayak orang itu dan GAK SEKOLAH?? Karena mikirnya “ya gak penting prestasi akademis, yang penting bergaul aja”.
HHHHHHH.
Emosi sendiri ngetiknya (ini masih jam 2pm jadi masih panjang perjalanan shaum aku). Tapi betulan pas baca itu aku yang “HAH. Gimana. Orang ini gak pernah baca kalau pendidikan itu salah satu medium paling ampuh untuk naik kelas ekonomi apa gimana.”
Aku pun bukan salah satu pemuja pendidikan/prestasi akademis yah. Ku salah satu yang percaya: “belajar itu bisa dilakukan di mana aja, gak harus dengan degree”. Dan akupun nggak sepenuhnya kontra dengan komentar si orang itu: ku bisa sampai sini jujur karena network, bukan karena prestasi akademis. Tapi gimana aku bisa punya network yang resourceful ini, jalur masuknya dari prestasi akademis. Aku Alhamdulillah dikasih Allah rejeki untuk bisa bersekolah di sekolah bagus. Ini aku bakalan kayak telepon rusak karena udah berkali-kali ngomong ini, tapi gimana ku bisa sampai di Oxford aja sesederhana network SMA-ku. Kalau aku gak masuk SMA-ku yang dulu itu, gaakan aku punya teman-teman yang lagi ambil PhD duluan di Oxford dengan beasiswa Jardine. Ga akan aku tahu informasi tentang beasiswa ini. Ga akan aku ngebayangin dan mikir “oh bisa ya orang Indo biasa-biasa saja seperti saya ini ambil PhD di Oxford dengan beasiswa”.
Yang paling kutakutin adalah gimana orang-orang (terutama generasi muda aka gen z yang sudah mengkhawatirkan dari defaultnya ini) jadi mikir “ah apa gunanya belajar, ujung-ujungnya yang bakal berguna adalah orang dalam juga”, apalagi setelah melihat tweet orang ini dan juga Jokowi-Gibran. Betul-betul semua yang terjadi belakangan di pemilu kemarin, MK, bansos, impactnya SEGEDE ITU ke… ethical and moral devaluation (jujur ini istilah apa aku ngarang).
Ku sangat khawatir dengan gimana kita sebagai nation udah berusaha naikin skor integritas, semua seleksi udah dibuat se-merit based mungkin: LPDP, seleksi ASN, masuk PTN (ya walaupun in practice masih ada nepotisme di sana-sini, tapi at least effortnya udah ada lah ya). Terus yaudah hancur begitu aja dengan orang-orang rakus dan tamak ini yang abusing their power IN FRONT OF OUR SALAD.
Hhhhhhh. Udah sih gitu aja ranting-nya. Ku awalnya mau bahas hubungan kalau punya “prestasi akademis” akan ningkatin confidence dan bargaining power juga di network tersebut, tapi jadi panjang, beda bahasan soalnya. Intinya, kalau kita pintar dan punya specific set of skills yang orang lain gak punya, skill ini bakal berguna di networking. Jadi gak cuma bisa bergaul luas juga, tapi networknya jadi berguna dan working for us.
Paling gampang, biar gak banding-bandingin orang, ku membandingkan diriku sendiri 2019 pre-Oxford vs 2024. Sekarang ku merasa lebih pede kalau ngomong di forum manapun (termasuk di sosmed) karena aku merasa punya better agency, better credibility. Sekarang, kalau ketemu pejabat aku bisa yang “Boleh, Pak, nanti saya bantu kalau butuh konsultasi dengan saya sebagai expert, tim Bapak bisa hubungi saya aja, ini kontak saya ya Pak.” Dulu mah boro-boro ngomong sama pejabat, opportunity buat ketemu aja dikit banget. Palingan ya nonton beliau aja di depan podium, saya di belakang. Sekarang betulan yang bisa makan semeja bareng, bahas strategi negara bareng (buset siapa saya). Kalau bukan karena “prestasi akademis” yang bikin ku bisa di tempat yang lebih better sehingga network-ku juga lebih bagus, apa dong itu.
Udah itu dulu aja sebelum meledak ini kepala. Sebetulnya masih kesel banget sih. Masih ada part “gimana kalau orangnya socially awkward, punya mental health/disability yang bikin dia gabisa networking conventionally?” dan masih banyak “gimana kalo- gimana kalo” lainnya. Tapi satu hal yang kusadari, terlepas dari keabsurdan debat kusirnya, twitter ini sebetulnya tempat yang sangat bagus untuk thinking exercise. Terutama buat aku yang ternyata lebih menyala dan jalan otak buat nulisnya kalau sifatnya reaktif kayak gini lol.
Yaudah intinya lagi: PENDIDIKAN SETARA FOR ALL. Ku masih percaya sekali pendidikan itu salah satu metode paling efektif untuk mengeluarkan kita dari kemiskinan. Noni for Menteri Pendidikan gaknih (gak deh, takut, si Nadiem udah banyak yang cursing juga karena Merdeka-belajar-nya yang menurutku personally juga terlalu muluk & ideal).
Sekian
30.18
14:29 28/03/2024
7 notes · View notes
lamyaasfaraini · 4 months
Text
Walking - bday present hunting
Batpil nafas kerasa berat jadi belom berani lari takut percuma nanti malah ngga enjoy. Udah skip 4 harian ngga lari tapi kemarin nyempetin ST mayanlah 22 menit plus bisa plank 45 detik 2 set, emejing deh kemajuanku haha. Wlpn ttp belom bisa side plank dan push up. Peerku ituu.. Nah hari ini rencananya aku mau exercise jalan aja sambil sekalian hunting kado buat fahri yg udah lewat dan nira besok perayaannya di sekolah. Baiklaaaah yuu dmn lg kalo bulan di gramed haha. Berharap ada cuci gudang buku2 lagi ternyata skrg cuci gudangnya stationary wuihhh kebetulan kaan ada aja lg cuci gudang disaat tgl tua begindang bunnn huft.
Gramed buka sekitar jam 10 kan, berarti start dari rumah jam 9an aja palingan kesana 2k lebih atau 3k sih yaa. Sengaja aku ambil rute agak muter ke kebon kawung st. Bandung trus ke viaduct belok kiri ke balkot kaan. Mayan udah panas tuh janlup pake sunscreen dan topi, ransel pun dibawa untuk naro kadonya haha. Letsgoooo jadi pedestrian dulu targetnya 5000 steps sih nyampe ke gramed.
Lewatin kantor2 bestie kuu.. DSDA dan Dinas kelautan. Report dulu ke grup kalo aku dadah2in kantor mreka. Mandiri braga ngga liwat maap itu sebelah sana dikit haha. Aslilah susah bgt ktemu mreka dari bukber kaga jadi2 masyaaaAllaaahhhhh.. Sehat2 ah gais, soon semoga jodoh ktemu yaa!
Tumblr media Tumblr media
Ngga lupa report ke ayang dong.. Selfie jg tp gakobe ah, buat ayang aja gakobenya gosah di posting wkwk.
Tumblr media
Ternyata sampe gramed di puter2in ganyampe 4k, cuma 3k lebih cuy dkt bgt yah. Tadi almost 5000 steps, ngga nyampe soalnya haha. Recording double dari band dan dari strava. Gps pergi agak error, pas pulang gps bagus. Setelah hunting dan dapet barang2 bagus nanti murceu (ah shoo hweppii!), minta bungkusin kado disana, siap masukin ransel alhamdulillah cukup soalnya kadonya ngga kecil tp ngga besar jg haha plus gabawa totebag akutuu huft.
Waktu menunjukkan jam 10.30 kayanya cukup buat jalan lagi ke sekolah nemo. Tinggal luruuusss terus yakan.. Ke bawah lalu arah gor pajajaran, tiba2 pgn kopi saku bukannya lanjut malah kudu belok dulu ke pasirkaliki deket semar haha niat bener. Jalan lagi lanjoottt.. Haa sampe juga, sama kaya pergi dapet 3k lebih karena ke indomaret point dulu cuy kalo ngga mah ngga nyampe 3k sih dkt bgtt.
Rute pergi. Rute plg. Belokan itu ke point
Tumblr media Tumblr media
Pas nyampe report dulu ayang
Kopi saku! Finished! 10k steps, yeay!
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Kaki pas pergi mah ngga pegel, pas plg udah mulai kerasa.. Nafas sepertinya msh tersengal sedikit. Gatau nih kalo lari, dicoba aja apa ya~
2 notes · View notes
hae-sunflower · 5 months
Text
Tumblr media
Memasuki usia 20-an alur kehidupan udah mulai berbeda. Kalau dulu mengalami fase hidup yang sama, mulai masuk sekolah, ujian sekolah, masuk kuliah, dll. Tumbuh dan berkembang bersama, terkadang menjadi bahan orang-orang untuk banding membandingkan yang memberi kesan kita berkompetisi. Dan dewasa ini, semakin paham bahwa hidup tak selalu tentang selaras dan serentak, ada bagian dimana kita hidup di zona waktu masing tanpa terpengaruhi oleh orang lain, apalagi dibandingkan. Semangat teman menapaki kehidupan dewasa ini ✊🏻 meskipun kadang kita masih gagap menjadi dewasa 😂
.
Maybe lebaran tahun depan kita fotonya udah berempat, sama pasangan kita wkwkwk
5 notes · View notes
shanumdaily · 10 months
Text
"Wes Jamane"
Dulu era 60an 70an 80an sekolah dari desa ke kota puluhan KM hanya naik sepeda dan tanpa uang saku hal biasa "memang zamannya seperti itu"
Sekarang sekolah 1 atau 2 kilometer naik motor masih di kasih uang saku ya biasa saja "memang zaman seperti ini".
Setiap zaman ada ceritanya masing-masing, ada suka dukanya sendiri. Nikmati saja zaman kita tak usah membandingkan dengan zaman orang tua kita dan anak-anak kita.
Orangtua kita mungkin bercerita, zamanmu sekarang sudah enak nak di banding zaman bapak dulu. Hal ini sudah cukup berhenti pada kita tak perlu melanjutkan ke anak cucu, biar mereka menikmati zamannya. Setiap zaman ada tantangannya cukuplah mengarahkannya.
Nak hadapilah zamanmu, taklukkanlah rintangannya pasti engkau mampu. Penciptamu tak akan pernah mengujimu melebihi kemampuanmu
Kota bersinar, 21 November 2023
6 notes · View notes
mutiayasmin98 · 8 months
Text
Hampir 8 tahun
"Wah, lama juga ya" adalah yang diucapkan orang waktu denger lamanya kuliahku yang ga selesai selesai ini. Lalu disusul dengan, "gapapa, kan orang beda beda" yang mungkin sebagai bentuk penetralan atas apa yang telah mereka ucapkan di awal. Rasa bersalah?
Ga ngerti deh ini adalah bentuk dari kesalahan memilih jurusan, atau memang aku disiapkan untuk hal yang lebih besar ke depan. Capek juga kuliah S1 5 taun, profesi 3 taun yang sampe sekarang ini masih diusahakan untuk cepat selesai. Kayanya kalo dibilang ga mampu, aku mampu mampu aja masuk jurusan ini. Tapi jalannya buset aduhai sulit banget brok. Ditanya capek atau enggak, jelas capek banget. Setiap hari berkutat dengan masalah yang itu itu saja, tapi ya bapak ibuk lebih capek yang biayain aku sekolah + bayar pasien + ngasih aku jajan + dengerin keluhanku. Aku mungkin kalo dengerin keluhan bapak ibuk, bisa lebih nangis kali ya.
Bergelut dengan mental sendiri juga capek, mungkin kalo orang luar pikir "sekolah gitu gitu doang apasih yang bikin berat. Apalagi ekonomi bapak ibunya mumpuni" tapi kan ini ga lagi studi banding nasib perorangan. Yang tadinya rencana 26 tahun bisa nikah, lha sekarang menginjak 26 tahun ga lulus lulus.
8 tahun juga hidup di rumah keluarga yang keluarganya sendiripun saling tidak acuh. Berbicara satu sama lain dengan menggunakan topeng terbaiknya, lantas ketika di belakang langsung berubah ekspresi. Keluarga sendiri lho ini, rasanya jadi kaya "oh, ini yang namanya ga deket dengan keluarga" ya memang bukan keluarga inti. Tapi kan jadinya rumah ini jadi bukan tempat pulang yang nyaman. Takut kalau keseringan cerita tentang kondisi rumah keluarga ini, malah tambah semakin beban untuk bapak ibu.
Dan semakin ke sini, semakin meragukan diri sendiri. Akan menjadi seperti apa masa depanku nanti? Mau lanjut sekolah, tapi ini aja ga lulus lulus masa sok sok an mau sekolah lagi. Mau ga sekolah, masa gini gini aja ga ada upgrade. Di tengah aku meragukan diriku yang gabisa apa apa ini, nangisku pecah oleh chat dari saudara yang tanya soal sakitnya
Tumblr media
Sweet bgt orang ini.
Ga pengen adu nasib, enggak. Gamau denger mana yang lebih pusing, mana yang lebih capek, mana yang lebih bla bla bla. Aku emang lagi capek plis. Cerita ke manusia ga perlu banyak ekspektasi memang, niat mau menumpahkan malah jadi dapat nasehat. Padahal aku cuma butuh validasi.
Aku menulis ini dengan keadaan lagi batuk pilek parah yang suara uhuk sama srot nya bisa terdengar di seluruh penjuru rumah berlantai 2 ini, gatau tiba tiba jadi cengeng aja. Ada 2 sepupu di sini, yang kalo salah satunya sakit aku juga biasanya sakit juga. Jadi aku yang lagi demam juga ngurus mereka pas demam, tuan rumah mana peduli. Capek. Sekali lagi aku ga pengen adu nasib, aku tau orang ada takarannya masing masing. Tapi aku beneran lagi capek.
2 notes · View notes
enigmalestari · 10 months
Text
Ga langsung bisa kk upload di youtube setelah kk upload selesai di Tiktok, hang youtube nya bbrp lama. PASTI UDAH DI EDIT SAMA SINDIKAT CYBER CRIME PEDAGANG PILAT YG LANGSNG KEJANG2 KARENA IRI HATI, BAHWA MEREKA SUDAH TUA BANGKA YG GA TAU DIRI, JUGA ANAK2 MEREKA YG MASIH USIA 20-30 TAHUN SAJA JUGA KAGAK CANTIK DI BANDING KK, BAHKAN PILAT ANAK2 MEREKA SEJAK USIA BELASAN TAHUN SUDAH GA PERAWAN & GA PEKJAKA KARENA GA MAU KALAH BRENGSEK DENGAN BAPAK - MAKNYA YG GERMO, GIGOLO, PEDAGANG PILAT, PENJAHAT KELAMIN PEMANGSA ANAK2 SEKOLAH PEMBELI JAJANAN PILAT. TIAP HARI OARA SINDIKAT CYBER CRIME PEDAGANG PILAT PEMBELI JAJAN PILAT ITU NGAKU KERJA KERAS BIDANG DAGANG PILAT - BELI IAJANAN PILAT SAMBIL BERDENGKI, IRI HATI, BUSUK HATI, GHIBAH, SEKONGKOL ANAK JAHAT, PERUSAK, PENGHASUT, NAMANYA JUGA PARA PELACUR, GIGOLO, GERMO, PENJAHAT KELAMIN PEMANGSA ANAK SEKOLAH YG GA TAU DIRI SMAPAH2 YG MERASA PALING RAJIN PADA HAL CUMA PECUN YG SELALU MELUDAH KE LANGIT TERPERCIK MUKA PELACUR GERMO PEZINAH MEREKA SEMUA 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣😋😋😋😋😋.
KK makeupan kinclong cantik membahanan walaupun pergi BELANIA SEMBAKO, T...
2 notes · View notes
zaiyyann · 6 months
Text
cerita tentang hidupku
Tumblr media
ㅤraka bagas adhiasa, sosok yang dikenal sebagai penggemar anime sejati, tak hanya menghabiskan waktunya dengan menonton anime, tetapi juga aktif dalam menyalurkan kreativitasnya. dia sering mengcover lagu-lagu favoritnya dan mengunggahnya di platform youtube, dengan harapan dapat berbagi kegembiraan dengan orang lain yang memiliki minat yang sama.
ㅤtidak hanya itu, raka juga menemukan dirinya sebagai vokalis utama di sebuah band di sekolahnya. di samping kegiatan musiknya, dia juga mengejar minatnya dalam olahraga baseball dan belajar seni bela diri silat. kehidupan raka di sekolah tidak hanya tentang prestasi akademis, tetapi juga tentang mengejar hasratnya dan mengeksplorasi minatnya yang beragam.
ㅤdi samping kegiatan individunya, raka memiliki dua teman dekat, giara dan jocelyn, yang berbagi minat yang sama dengannya, yaitu anime. bersama, mereka sering menghabiskan waktu luang mereka dengan menonton anime di belakang kelas saat jam kosong, membangun ikatan persahabatan yang kuat melalui hobi yang mereka cintai bersama.
ㅤsaat raka mengcover lagu-lagu favoritnya, dia tidak pernah melakukannya sendirian. teman-temannya, seperti kak sangkara dan kak seravenna, selalu mendukungnya dan bahkan kadang-kadang ikut serta dalam proses kreatifnya. di dalam band-nya, raka bekerja sama dengan giara dan noira, seorang gitaris wanita yang berbakat untuk menciptakan musik yang menginspirasi dan memukau.
bagi raka, keberadaan teman-temannya dan dukungan mereka sangat berarti. mereka adalah sumber inspirasinya dan tanpa kehadiran mereka, raka merasa bahwa kehidupannya di sekolah ini tidak akan seberwarna dan seberarti sekarang.
1 note · View note
ciametal · 2 years
Text
Baby Metal History
Tumblr media
BABY METAL awalnya merupakan grup vokal dan tari beraliran exprimental metal asal Jepang yang terbentuk pada tahun 2010 sebagai sub-unit dari grup idola SAKURA GAKUIN di Jepang.
Grup ini terdiri dari 3 gadis sekolah di antaranya
Tumblr media
Suzuka Nakamoto (中元 すず香) atau yang lebih dikenal dengan sebutan SU-METAL di posisi Vocal & Dance, lahir di Hiroshima pada tanggal 20 Desember 1997.
Tumblr media
Moa Kikuchi (菊地 最愛) atau yang lebih dikenal dengan sebutan MOAMETAL di posisi Scream & Dance, lahir di Kanagawa pada tanggal 20 Juni 1999.
Tumblr media
Yui Mizuno (水野 由結) atau yang lebih dikenal dengan sebutan YUIMETAL di posisi Scream & Dance, lahir di Aichi pada tanggal 4 Juli 1999.
Album mereka berhasil menempati peringkat ke-4 di tangga lagu album mingguan Oricon, dengan total sejumlah 37.463 kopi terjual di Jepang di minggu pertama, peringkat ke-2 di tangga lagu album Billboard Japan dan peringkat ke-187 di Billboard 200 Amerika Serikat yang merupakan salah satu posisi tertinggi yang pernah dicapai oleh album Jepang di chart tersebut sampai saat ini.
2010 - 2012
Tumblr media
Grup ini pertama kali dibentuk pada 2010 sebagai sub unit grup idol perempuan di jepang yang bernama Sakura Gakuin, yang bertujuan untuk mewujudkan sebuah gabungan idol dan musik metal. Bahkan saat grup Baby Metal terbentuk, ketiga anggota tersebut (Su, Moa & Yui) sebelumnya tidak ada yang tahu apa itu musik metal.
Baby Metal pertama kali tampil secara live pada 28 November 2010, di konser solo pertama Sakura Gakuin. Lagu pertama mereka adalah "Doki Doki Morning" yang sebenarnya diterbitkan pada April 2011 dalam album Sakura Gakuin 2010 Nendo : Message.
Pada bulan Juli 2011, Babymetal memulai debut mereka dengan lagu, "Ijime, Dame, Zettai" (" tidak ada lagi pelecehan"), yang dibawakan dalam konser Sakura Gakuin, tetapi lagu itu hanya dinyanyikan selama konser live pada waktu itu. Video musik pertama mereka adalah "Doki Doki Morning" yang diterbitkan oleh channel Toy`s Factory di Youtube pada 12 Oktober 2011. video officialnya bisa dilihat "DI SINI"
Pada bulan Oktober 2011, Baby Metal membuat sebuah video musik untuk lagunya dalam bentuk DVD single yang ditujukan untuk distribusi terbatas [penampilan live saja]. Setelah diunggah ke Youtube pada bulan yang sama, bertepatan pada akhir 2012 penonton video mencapai 1 juta views.
Single CD Babymetal yang pertama kali adalah hits kolaborasi dengan sebuah band bernama Akiba, yang berjudul "Babymetal × Kiba of Akiba". Diterbitkan dalam sebuah sublabel Toy`s Factory (Jūonbu Records).
Pada Maret 2012, lagu tersebut menduduki peringkat ketiga pada tangga lagu Oricon weekly indie chart dan nomor satu di Tower Records Shibuya weekly indie ranking.
Pada Juli 2012, Babymetal merilis sebuah lagu yang berjudul "Headbanger". Video musik untuk trek judul disutradarai oleh Hidenobu tanabe .
Pada Agustus 2012, Babymetal memulai debutnya di Japan's Summer Sonic Festival. Dengan usia rata - rata 12 tahun, band ini menjadi penampilan termuda yang pernah muncul disana.
2012 juga menandai tour Asia pertamanya ke luar Jepang untuk pertama kalinya di AFA 2012 Singapura.
2013 - 2015
Tumblr media
Pada Januari 2013, band ini memulai debutnya pada label rekaman utamanya dengan "Ijime, Dame, Zettai" video officialnya bisa dilihat "DI SINI". Single ini terjual mencapai angka 19,000 kopi lagu dalam minggu pertamanya dan menduduki peringkat ke 6 di tangga lagu Oricon weekly indie chart.
Pada musim semi 2013, Nakamoto lulus dari pendidikan menengah atasnya dan kemudian harus "lulus" dari Sakura Gakuin (sebuah grup perempuan tingkat dasar dan menengah atas). Walaupun begitu, manajemen mereka memutuskan bahwa babymetal tidak akan bubar dan akan melanjutkan aktivitasnya sebagai sebuah band.
Grup ini merilis single lanjut mereka, "Megitsune" video officialnya bisa dilihat "DI SINI", pada 19 Juni, diikuti bulan November dengan perilisan video secara Live Live: Legend I, D, Z Apocalyps, yang mana menduduki tempat ke tujuh dalam the weekly Oricon Blu-ray Disc charts, dan tempat kedua di antara single Blu-ray lainnya.
Pada 10 dan 11 Agustus 2013, babymetal mengambil bagian lagi dalam Summer Sonic Festival, yang tampil di dua tempat yaitu Tokyo dan Osaka.
Kemudian, pada Oktober 2013, Babymetal juga menjadi penampilan termuda yang pernah muncul di heavy metal music festival Loud Park.
Pada Bulan November 2013, Babymetal merilis sebuah video promo untuk debut film Metallica di Jepang Through the Never. Dan mendekati akhir 2013 babymetal melakukan tour Asia lainnya di Indonesia pada AFAID 2013 dan kedua kalinya di Singapura setelah tour asia di luar negeri pertama mereka pada 2012.
Pada 26 Februari 2014, babymetal merilis album self-titled perdananya. album tersebut berisi 13 trek lagu dan juga tersedia dlam edisi terbatas termasuk DVD dengan Video musik dan penampilan live.
Album ini sangat diterima dengan sangat baik oleh kritikus musik dan publik, terjual sebesar 37,000 kopi di Jepang pada minggu pertamanya, menduduki peringkat 4 di tangga lagu Oricon dan Billboard Japan.
Album ini juga menduduki posisi terbaik di iTunes Metal charts di Jerman, Inggris, dan Amerika, dan mencapai urutan 187 pada US Billboard 200 chart pada 22 Maret; hanya sedikit artis Jepang yang pernah masuk di tangga lagu ini.
Album mereka juga berhasil masuk ke dalam Heatseekers chart di urutan ke 4. pada 1 dan 2 Maret 2014, band ini menampilakn 2 konser di Budokan. Dengan rata - rata usia 14 tahun. mereka menjadi penampilan termuda yang pernah melakukan konser disana. Dua konser tersebut dihadiri 20,000 orang.
Pada 3 April 2014, video reaksi Youtube dengan terkejut diunggah oleh Fine Brothers channeldi Youtube tentang video musik "Doki Doki Morning", "line!", and "Gimme Chocolate!!". Pada 30 April 2016, video reaksi Babymetal untuk reaksi mereka di rilis di Youtube.
Band Pendukung "Baby Metal" disaat Live performance didukung oleh sebuah grup pendukung bernama "Kami-Band" yang tampil dengan dandanan ala mayat, dengan formasi dua gitaris, satu bassis dan seorang drummer yang biasanya tampil dalam satu panggung selama acara.
Takayoshi Ohmura (C4) - gitar
Leda (Deluhi/Galneryus) - gitar
Mikio Fujioka - gitar
BOH (Binecks) - gitar bass
Hideki Aoyama (Ever+Last) - drum
Yuya Maeta (Blue Man Group) - drum
Itulah sekilas riwayat dari kemunculan anak2 cahaya dari jepang yang bernama "BABY METAL"
7 notes · View notes
Text
Sharkfolk
“I had believed that there was nothing more frightening, besides creatures of the more monstrous variety, that a sailor could find themselves face-to-face with than a shark. While this idea was born from a man who had never stepped onto more than a small rowboat, and has been disproven hundreds of times, the most ironic thing to break this concept was when I was told that some of those sharks happen to have legs.
Grassha was friendly to a fault, but their rows of teeth and imposing build still nearly made me reconsider working with their company. But never had I been more afraid of them than when the ship was attacked, and the captain ordered that if we took any injury, we would return to the ship immediately. Because when there was blood in the air, Grassha didn’t care who it belonged to, only that they wanted more."
—Alec Crestfall, ‘Across the Monster’s Sea’
While the sahuagin are Sekolah’s children, the sharkfolk of Zedar are those who truly represent the shark god. Standing between six and seven feet in height and naturally broad and bulky, with a large, muscular tail behind them, the sharkfolk value strength above all else, and will often follow powerful individuals out of a desire to be on the strongest side. They share a mutual respect only with the sahuagin, and any other race must prove their worth before a tribe of sharkfolk will agree to not hunt them down.
Always Moving
Similar to true sharks, sharkfolk rely on constant travel for survival, though that is more due to a nomadic nature and lack of territory than a biological need. Most sharkfolk band together in nomadic tribes to compare strength and increase their power with numbers, and to breed stronger families, though many sharkfolk set out on their own, earning personal power and fear. Few families coddle their children, expecting them to adapt or perish, training them as hunters and warriors from birth.
They travel with impunity through sahuagin territories, the shared reverence of sharks granting them a rare immunity, but it is not unheard of for tribes or individuals to encroach on other territories. In cases like this, it is often the best idea to ignore the intrusion, as they tend to jump on any opportunity to enter a battle.
Blood in the Water
Sharkfolk are rarely welcomed into groups outside of their own, because they have a sensitive nose and an uncontrollable bloodlust if they catch scent of blood. If a creature is badly injured, regardless of allegiance, most sharkfolk won’t be able to stop themselves from tearing them apart. Most hunting is done by individual sharkfolk for this reason, to prevent the slaughter of each other. This isn’t to say that many sharkfolk can’t overcome this weakness, especially those who push away their more violent urges to pursue a life away from the brutal, bloody nature of their people. 
Sharkfolks can resemble any number of sharks, and can appear more feral or humanoid depending on their lineage and habitats, but all sharkfolk suffer the same bloodlust and violent urges, even if one was raised away from their usual society. They often compare kill counts with other tribes or warriors, and show a rare amount of respect to any with more kills than themselves.
Sharkfolk Names
Sharkfolk names are often similar to those of the sahuagin, but due to the disjointed nature of their cultures, many will also adopt names in aquan or even common. While they identify tribes based on scent and visual cues, they will adopt a tribal name in common, to strike fear into sailors.
Personal Names: Abshaka, Cuttlesh, Lionfish, Malucsh, Yashiqis
Clan Names: Hammerbone, Megalodon, Tigerblood, Whitehunt
Sharkfolk Traits
Raised and bred to be a powerful warrior, you possess several abilities to help mark you as the apex predator of the oceans.
Ability Score Increase. Your Constitution score increases by 2 and your Strength score increases by 1.
Age. Sharks mature faster than humans, being considered adults by the age of 12, and those who do not die in battle rarely survive longer than 60 years, with the lives they are expected to live.
Alignment. Sharkfolk are bred to be aggressive and ferocious, and rarely show any care for anything weaker than themselves. Their care for law is a very weak sense of honour, marking the majority of sharkfolk as neutral or even chaotic evil.
Size. Most sharkfolk stand well over six feet in height and weigh nearly 300 pounds, bolstered by their natural bulky muscularity. Your size is medium.
Speed. Your base walking speed is 25 feet, and your base swimming speed is 45 feet. 
Darkvision. You have superior vision in dark and dim conditions. You can see in dim light within 60 feet of you as if it were bright light, and in darkness as if it were dim light. You can’t discern colour in darkness, only shades of grey.
Amphibious. You can breathe both air and water.
Bite. Your bite counts as a natural weapon, which you can use to make unarmed strikes. If you hit with your bite, you deal piercing damage equal to 1d6 + your Strength modifier, instead of the bludgeoning damage normal for an unarmed strike.
Blood Tracker. You have advantage on all perception checks to locate any bleeding creatures within 60 feet of yourself, or any creatures with less than half of their maximum hit points within 120 feet.
Blood Madness. The scent of blood unleashes your feral instincts. Any creature below half of their hit point maximum that is within 60 feet of you can cause you to attack it with everything you have. At the start of your next turn, make a Wisdom saving throw to resist the temptation. The DC for this saving throw is equal to 10, +1 for each additional two creatures below half of their hit point maximum within this range. On a failed save, you must use your movement to get as close as you can to the nearest creature in this state and perform a melee attack with advantage, or use your dash action if your movement cannot reach them. Attacks against you have advantage while the blood madness persists. This save can be repeated at the start of each of your turns, ending if all targets are killed or healed past half of their hit point maximum.
Languages. You can speak, read, and write Common, Aquan and Sahuagin.
9 notes · View notes
the-pages-of-phia · 1 year
Text
Second Option’s the youngest and awesome Bassist, Phia. 📌
Tumblr media
Dikenal banyak orang dengan sebutan Iyaa dan Phia, gadis kelahiran 10 November 2006 tersebut memiliki ketertarikan dengan musik sejak memasuki Taman Kanak-kanak. Iyaa, sangat menyukai alat instrument petik yaitu Gitar dan Bass. Belajar saat kelas satu (1) Sekolah Dasar, gadis itu sangat amat tekun dalam mendalami piawai nya bermain alat musik. Tidak pernah absen akan mengikuti ajang perlombaan; dari tingkat desa, kota, provinsi maupun ajang international sekalipun pernah Ia coba. Jika ditanya, “apa cita-citamu?” maka, akan Ia jawab, “menjadi salah satu musisi terkenal!”
Tumblr media
Dan, mimpi itupun menjadi kenyataan. Philadelphia Ovita Poetri, nama lengkapnya. Menjadi salah satu member dari Band ternama yang sedang naik daun saat ini Second Option, yang beranggotakan tujuh (6) orang yang akhirnya membuat Iyaa memantapkan pilihan dan mewujudkan impiannya sedari kecil. Tak mudah bagi Iyaa untuk sampai ketitik sekarang, banyak rintangan serta cobaan yang silih berganti namun semangat dan tekatnya tak pernah padam seperti pelita di malam hari. Memiliki sifat ceria, selalu mencairkan suasana, serta yang paling manja karena dia anggota paling muda.
Tumblr media Tumblr media
Tumblr media
Precious moment that her dreaming, on backstage after performance with her supercool band, Second Option.
Tumblr media Tumblr media
2 notes · View notes
azzningsih · 2 years
Text
Episode Baru : Jadi Guru.
Siapa sangka, hal yang sudah kupendam dalam-dalam, kusimpan dalam diam, redam dan nyaris padam, mendapat cahaya temaram.
Waktu itu, ada orang baru mengantarkan berkas lamarannya ke sekolah untuk melamar menjadi guru. Ternyata respon beberapa guru dan kepala sekolah kurang bagus, entahlah apa yang membuat mereka begitu.
Hingga sebuah kalimat tercetus tepat dihadapan ku, saat sedang berada di dekat mereka.
"Kayaknya tidak recommended bu, kan kita punya Echa, dia dijamin mampu jadi guru. Sudah jelas-jelas terbukti kontribusinya untuk sekolah kita. Ketimbang kita mengambil orang baru, Echa sudah terbukti."
Dann
Kepala sekolah pun mengamini hal itu.
"Benarr.. Echa juga mampu. Bahkan bisa lebih keren dari itu!!" Ungkap beliau.
Deg! Entah aku tak tahu apa seharusnya respon normal yang akan dikeluarkan saat itu. Yang jelas, as a human. Siapa yang tidak haru dan bahagia jika di puji.
Tapi sisi gelapnya adalah, aku takut. Takut tidak mampu sebaik ekspektasi itu. Bagaimana pun, diri ini banyak kurangnya dan pasti ada cacat cela nya.
Hingga, aku hanya bisa diam, tak tau lagi bagaimana respon terbaik yang bisa diberikan. Menyangkalnya dengan tegas hanya akan terkesan merendahkan diri sendiri, dan I'm sure, aku bukan yang mudah menyerah sebelum mencoba. Terlebih sudah sekian lama berkecimpung dalam hal itu, dan apa yang dibicarakan mereka adalah sebuah impian sejak lama. But, diam dan mengiyakan begitu saja rasanya juga hal yang keliru, karena sudah pasti aku belum sebaik itu.
Diri ini sudah sejak lama mendapat doktrin bahwa, sarjana ilmu murni tidak bisa jadi guru, dengan alasan formalitas. Mereka S.Si, sementara seorang guru harus S.Pd.
Dulu, saat mendengar itu, pupus sudah segala impian lama, dan aku pun berpasrah saat tak ada satu pun yang memberi kepercayaan maupun kesempatan kepada ku kala itu. Akhirnya, menerima dengan penuh tanggung jawab saat ditugaskan sebagai staf TU.
Tentu aku tetap menjalaninya dengan bahagia dan tanggung jawab. Hingga mendapat julukan kakak hits di sekolah dari anak-anak. Terutama anak kelas XII tiap angkatan. Dimana, siswa kelas XII memang yang paling banyak berurusan dengan staf administrasi menjelang penerimaan MaBa dan kelulusan sekolah.
Kadang ada lucunya, kadang ada harunya. Dapat julukan Manusia paling banyak kerjaannya di sekolah pun iya! Bisa-bisanya kadang sampai ndak sempat makan, kadang sampai ada yang nyamper ke rumah. Malam-malam pula! Plus lagi libur akhir pekan atau tanggal merah. Sering kali terjadi hal-hal seperti ini!
Tapi sebagai alumni yang dulu juga merasa terbantu dengan kehadiran staf TU dimasa aku banyak mengurus keperluan di masa pengajuan beasiswa dulu, tugas ini pun kujalani dengan sebaik-baiknya.
Hingga, saat itu puncaknya, seseorang bilang, "Kamu kayaknya Bukan TU biasa ya?!."
Hmmm.. entahlah, mungkin orang-orang yang melihat dan bekerjasama lah yang akan bisa menilainya.
Qadarullah, waktu itu bahkan bisa-bisanya diberi kepercayaan megang acara sekolah, jadi pengatur dan sutradara kegiatannya. Sampai-sampai rewardnya dikasih kesempatan Dinas Luar ke Pulau sebelah.
Saat sudah melepas pekerjaan dari seorang kakak TU menjadi ibu guru, banyak testimoni bapak ibu guru yang nyata sampai dihadapan ku, "Susah ya, ndak kayak echa."
"Beda ya, kalo Echa dulu kan bla bla bla. . ."
Mendengarnya membuat diri ini kembali serba salah, jadi ndak enak hati di banding-bandingkan. Khawatirnya rekan pengganti merasa bagaimana... atau bagaimana pun rekan pengganti masih beradaptasi.
MasyaAllah Tabarakallah, semoga segala hal-hal baik yang terlontar dari orang lain untuk diri ini, tak menjadikan ku tinggi hati dan besar kepala. Semoga selalu dapat jd seorang yang rendah hati juga Amanah dan Istiqomah. Jaga Hamba Ya Allah ❤️
2 notes · View notes
jodyakbar-blog · 2 years
Text
The Midnight Library (Novel bahasa inggris pertama gue yang selesai gue baca!! gue sampe terharu!)
RESENSI NOVEL THE MIDNIGHT LIBRARY
The Midnight Library sebuah tempat yang berada diantara kehidupan dan kematian, tempat dimana kamu mengkaji ulang atau memikirkan kembali kehidupanmu diantara banyak pilihan buku kehidupan. 
Tumblr media
Nora (Tokoh Utama) merasa sangat putus asa pada kehidupannya, hingga mengalami depresi. Kegagalan, kekecewaaan, penyesalan dan duka yang dirasanya membawa kepada kepahitan dan getirnya hidup. Kematian ayahnya, kegagalan band yang juga memisahkan hubungannya dengan adiknya Joe, hubungan percintaan yang rumit dengan Dan, kesepian, ditinggal mati Voltaire kucing peliharaannya, keadaan itu diperparah dengan dipecatnya Nora dari pekerjaannya. Berbagai obat depresi tidak mampu mengembalikan semangat hidupnya. Di tengah malam yang suram dengan hujan deras, Nora memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan menenggak obat melebihi anjuran.
Namun ternyata kesadaran Nora membuatnya terbangun disuatu bangunan imajiner berupa perpustakaan dengan buku yang jumlahnya tidak terhingga, dengan rak yang berjalan seperti conveyor, Nora juga bertemu dengan Mrs.Elm imajiner yang adalah pustakawan sekolah kesayangannya saat masih bersekolah dulu, Di perpustakaan itu waktu berhenti tepat pukul 00.00. 
Perpustakaan itu bukanlah perpustakaan biasa, Mrs. Elm menjelaskan bahwa berbagai buku yang jumlahnya tidak terhingga itu adalah buku kehidupan. Kamu bebas memilih buku kehidupan mana yang mau kamu baca, dan kemudian ketika kamu membukanya kamu akan masuk ke kehidupanmu yang lain. Silahkan pilih yang kamu mau. 
Nora awalnya menolak berada di tempat itu, Nora benar-benar ingin mati dan hilang, Nora merasa bahwa di kehidupan dia yang lain pun juga akan selalu ada kekecewaan dan tidak akan pernah berbahagia. Namun tidak bisa, Nora harus melewati tahap itu untuk bisa mati ataupun hidup kembali. Dengan bantuan Mrs. Elm, Nora menjalani berbagai kehidupannya di dunia-dunia Nora yang lain, dimulai dari mengulang kembali kehidupan yang menjadi penyesalan semasa hidupnya dulu, hingga berandai-andai pada berbagai pilihan jenis kehidupan Nora yang lain yang sungguh berbeda dengan Nora yang ada sebelumnya. Nora menjalani kehidupan Nora di paralel-paralel hidupnya yang berbeda dalam waktu sebebas-bebasnya dan lompat dari hidup yang satu ke kehidupan yang lain. Bahkan Nora juga ketemu sesama penyintas kehidupan seperti dia, yaitu Hugo.
Perjalanan Nora ke kehidupan Nora lainnya membawa Nora ke suatu titik jenuh, hingga Nora kembali memutuskan untuk selesai. Namun Mrs. Elm berkata bahwa Nora belum selesai. Perpustakaan ini masih berdiri kokoh jika kamu belum menemukan kehidupan yang kamu mau. Nora merasa belum menemukan hidup yang dia benar-benar mau, Nora sudah merasakan bagaimana menjadi kaya, miskin, populer, orang biasa, menjadi peneliti, pelatih yoga, ibu rumah tangga, pemilik bar, atlet, vokalis band dan lainnya. Nora masih merasa belum menemukan kebahagiaan, bahkan ketika ada kebahagiaan, ada sesuatu kesedihan yang dia harus korbankan.
Nora ingin kehidupan yang sederhana dengan orang-orang yang dicintai dan mencintainya, keinginannya tersebut membawa Nora ke kehidupannya yang baru dengan suami dan anak, karir yang dia inginkan, dan kehidupan yang Nora rasa nyaman dan jauh dari stress, juga tidak jauh dari tempat asalnya di Bedford. Nora sungguh nyaman berada di kehidupan “Nora” yang sekarang ini, meskipun awalnya canggung karena Nora memiliki anak, tapi anak tersebut benar-benar memberikan cinta yang tepat bagi Nora. Nora merasa ini adalah akhir dari lompatan-lompatan hidupnya.
Pada suatu ketika perasaan berkecamuk muncul di pikiran dan perasaan Nora, ketika dia melihat tetangga jomponya yang dulu seriang dia rawat di Bedford, yaitu Mr. Bajarnee  yang tidak lagi tinggal dirumahnya, melainkan di pusat jompo, bahkan Mr. Barjanee tidak mengenalnya. Kemudian Nora juga berpapasan dengan siswa pianonya di kehidupan yang dulu, sedang ditahan polisi karena mencuri, padahal siswa tersebut anak yang baik di kehidupan Nora yang dahulu. Kejadian itu membuat suatu penyesalan dalam diri Nora. Nora merasa dia meninggalkan cinta di kehidupan lamanya, meninggalkan orang-orang yang membutuhkannya, meninggalkan orang yang mungkin berarti kecil bagi Nora, ternyata membawa suatu perubahan besar di kehidupan orang lain.
Tumblr media
Hingga akhirnya kejadian tersebut membawa keputusan, Nora ingin kembali ke kehidupan aslinya. Kembalinya Nora disambut oleh Mrs. Elm, Nora sudah benar-benar yakin ingin kembali ke kehidupan asalnya. Menjalani hidup Nora bukan hidup orang lain. Keinginan tersebut perlahan-lahan mulai menghancurkan setiap bagian gedung perpustakaan, dan juga akan menghilangkan Mrs. Elm selamanya. Nora bersedih, tapi emang seperti itulah kenyataannya. Mrs. Elm menyuruh Nora untuk mencari buku tersebut di tengah rak-rak buku yang mulai berjatuhan, karena waktu di perpustakaan sudah mulai berjalan. Hingga akhirnya Nora menemukan bukunya dan menuliskan bahwa Nora ingin hidup.
Nora terbangun dari overdosisnya dan kembali ke dunianya dengan pemikiran dan cara pandang yang baru terhadap hidup.
You can ask me how many stars i give for this book :)
5 notes · View notes