#BaliPortalNewsTV
Explore tagged Tumblr posts
Text
Inflasi Gabungan Dua Kota di Provinsi Bali pada Oktober Naik Jadi 2,64% Yoy
BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR - Berdasarkan rilis BPS Provinsi Bali, inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) gabungan dua kota di Provinsi Bali (Denpasar dan Singaraja) pada Oktober 2023 tercatat sebesar 0,18% (mtm). Realisasi inflasi tersebut lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat deflasi sebesar -0,03% (mtm) dan inflasi nasional pada periode yang sama sebesar 0,17% (mtm). Secara tahunan, inflasi di Provinsi Bali tercatat sebesar 2,64% dan tetap terjaga pada rentang sasaran 3%±1%. Berdasarkan komoditasnya, inflasi pada Oktober 2023 terutama bersumber dari kenaikan tarif angkutan udara, harga cabai rawit, beras, bensin, dan pisang. Kenaikan tarif angkutan udara terjadi seiring dengan masih tingginya permintaan di tengah kenaikan harga avtur, sedangkan kenaikan harga cabai rawit (30,84% mtm) dan beras (1,39% mtm) akibat keterbatasan pasokan. Sementara itu, kenaikan harga bensin terjadi seiring dengan kenaikan harga BBM non subsidi per 1 Oktober 2023 dengan rata-rata kenaikan sebesar 5%. Menyikapi hal tersebut, seluruh pihak diharapkan lebih waspada terhadap potensi kenaikan permintaan menjelang akhir tahun. Di sisi lain, komoditas yang mengalami deflasi terutama berasal dari penurunan tekanan harga daging ayam ras, semangka, bawang merah, canang sari, dan buah naga. Pada November 2023, risiko yang perlu diwaspadai antara lain potensi kenaikan tarif angkutan udara seiring dengan tren peningkatan harga avtur dan masih tingginya permintaan, potensi kenaikan harga cabai rawit sesuai dengan pola panennya. Di sisi lain, intensitas El Nino diprakirakan mulai mereda dan curah hujan meningkat pada November akan mendukung produksi hasil pertanian. Selain itu, mulai terjadinya panen padi pada November 2023 dan penyaluran bantuan pangan beras diprakirakan menahan laju kenaikan harga beras. Konsistensi kebijakan moneter serta eratnya sinergi pengendalian inflasi antara Bank Indonesia dengan Pemerintah Provinsi maupun Kabupaten/Kota dalam Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dilakukan untuk menjaga tingkat inflasi. TPID Provinsi dan Kabupaten/Kota di Bali secara konsisten melakukan pengendalian inflasi melalui kerangka 4K antara lain: i) intensifikasi penyelenggaraan operasi pasar murah untuk menjaga stabilitas harga dan pemantauan harga dengan koordinasi antar lembaga, ii) melaksanakan pemantauan di pasar dan distributor untuk memastikan ketersediaan pasokan, iii) memperluas dan meningkatkan Kerja sama Antar Daerah (KAD), iv) mendorong peningkatan peran Perumda Pangan di Bali sebagai offtaker untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga bahan pangan strategis, dan v) penyampaian harga pangan strategis untuk menjaga ekspektasi masyarakat.(bpn) Read the full article
0 notes
Text
Misi Khusus Rai Mantra untuk LPD di Senayan
BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR - Calon Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Provinsi Bali, Dr. I.B Rai Dharmawijaya Mantra (Rai Mantra) membawa misi khusus untuk sektor perekonomian desa adat di Bali, dalam pertarungan sengit kursi Senator RI di Senayan, Jakarta. "Saya rasa LPD (Lembaga Perkreditan Desa, red) sesuatu hal yang strategis ya, bagaimana kita melihat budaya sebagai harkat dan martabat masyarakat Bali. Saya rasa sangat wajar kalau LPD ini kita perjuangkan sebagai indikator pembangunan budaya. Ini sangat penting, tapi bukan saja untuk seorang Rai Mantra seluruh orang Bali berhak dan wajib memperjuangkannya," ungkap Rai Mantra kepada Baliportalnews.com, saat diwawancarai, program di kanal YouTube Bali Portal News TV, Rabu (26/7/2023). Menurutnya, jika memang diamanatkan sebagai Senator RI, LPD akan menjadi salah satu agendanya di sektor ekonomi kerakyatan berbasis budaya, melalui revitalisasi sistem manajemen kelembagaan ditengah terpaan arus digitalisasi dengan tetap mempertahankan nilai-nilai tradisi komperatif yang perlu dijaga keberadaannya. Selain itu, selama ini LPD telah berkontribusi besar dalam pembangunan, berperan penting terhadap kemajuan masyarakat adat di Bali, sangat vital dalam kemajuan ekonomi, agama, dan budaya masyarakat adat, sehingga perlu terus dilakukan upaya penguatan dan pengawasan, agar LPD mampu menghadapi perubahan arus digitalisasi saat ini. "Disini memang perlu ada satu perhatian khusus, karena LPD itu sangat berbeda dengan lembaga keuangan mikro yang lain. Ada nilai yadnya di dalam sistem LPD yang perlu diperjuangkan bersama, ekosistem yang baik diperlukan LPD dengan keterlibatan pemerintah sebagai regulator, karena LPD cuma hanya ada di Bali untuk membantu masyarakat miskin," tuturnya. Mengakhiri sesi wawancara mantan Wali Kota Denpasar itu menambahkan, sebagai soko guru perekonomian desa adat keberadaan LPD mutlak dipertahankan, bagaimana menjaga ke depan agar LPD tidak kehilangan taksunya sebagai sebuah lembaga keuangan mikro dalam balutan anatomi tradisi sosial-budaya karakter khas Bali. Diperlukan dukungan berbagai pihak melalui kolaborasi, menciptakan ekosistem sehat untuk LPD agar manajemen dan tata kelolanya bisa berlangsung sebagaimana yang diharapkan. "Bagaimana ke depan eksistensi LPD ini mampu menjawab aspirasi masyarakat moderen, adaptif tidak harus statis. LPD harusnya bisa belajar dari LPD lainnya yang lebih baik saat ini, sehingga mendorong digtalisasi yang semakin memperkuat nilai-nilai tradisi," tutupnya. (aar/bpn) Read the full article
0 notes
Text
Berwisata Religi ke Pemandian Suci Pancoran Solas
BALIPORTALNEWS.COM, BADUNG – Bali tidak hanya menyimpan keunikan dari wisata alamnya saja, selain itu, Bali juga memiliki destinasi wisata religi yang tak kalah indah dari destinasi–destinasi wisata lainnya yang ada di Pulau Bali. Salah satu destinasi wisata religi yang cukup terkenal di kalangan para wisatawan iyalah, Pengelukatan atau tempat pemandian suci. Bali sangat banyak memiliki destinasi wisata yang satu ini, karena di percaya Melukat merupakan suatu ritual untuk menetralisir kekuatan jahat. Maka dari itu, wisata religi di Bali juga sangat diminati, terutama oleh para wisatawan asing, yang memang sengaja datang untuk mencoba ritual tersebut sembari menikmati keindahan alam sekitar. Di Bali, anda akan banyak sekali menemukan destinasi wisata religi, khsususnya Pengelukatan. Seperti yang ada di Kabupaten Badung, yang bernama Pancoran Solas. Ini merupakan salah satu destinasi wisata religi yang sangat ramai dikunjungi oleh para wisatawan. Lokasi Pancoran Solas ini bertempat di Desa Sangeh, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung. Destinasi wisata ini tidak jauh dari destinasi wisata Sangeh, sekitar 200 meter sebelah kanan jalan anda sudah dapat menemui lokasinya. Jika anda berada di Denpasar, anda memerlukan waktu 20 menit perjalanan darat untuk dapat sampai ke lokasi. Sesuai dengan namanya, Pancoran Solas memiliki 11 pancoran yang mana setiap pancorannya memiliki symbol dari kekuatan Tuhan. Jika memang anda percaya, dan merasa memiliki sifat jahat atau kebiasaan b Read the full article
0 notes