Tumgik
#BPBD NTB
bpbdkabpolman · 5 years
Photo
Tumblr media
Info Gempa Mag:5.1, Tanggal 31-Mei-19 Pukul 13:37:53 WIB, Lok:7.42 LS, 117.55 BT (119 km TimurLaut SUMBAWA-NTB), Kedlmn:587 Km Sumber ::BMKG http://inatews.bmkg.go.id/ #gempa #bmkg #wrs-bmkg #InfoBMKG #maritimbmkg #bpbd #bnpb #ntb #sumbawa https://www.instagram.com/p/ByHhNNkgGQ4/?igshid=1m15er7wnwqmp
0 notes
malangtoday-blog · 6 years
Photo
Tumblr media
Waspada! Ini Dia Tanda-tanda Gempa Yang Harus Disadari Sebelum Terlambat
MALANGTODAY.NET – Baru saja bumi pertiwi kembali berduka. Tepatnya di Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu (5/8) pukul 18.46 WIB lalu dilanda gempa bumi berkekuatan 7 SR. Akibat yang diterima pun cukup besar. Dilansir dari Tempo, Badan Penanggulangan Bencana Daerah NTB mencatat korban meninggal dunia mencapai 82 orang. Gempa di NTB semalam diketahui adalah gempa tektonik, yaitu gempa yang terjadi akibat pergeseran lempeng tektonik di perut Bumi. Perlu diketahui bahwa setiap hari terjadi gempa di perut bumi, namun manusia baru merasakannya ketika getarannya sudah mencapai permukaan. Baca Juga: Lombok Tsunami? Selamatkan Diri dengan Cara Ini Tak ada pengecualian tempat aman gempa karena semua tempat berpotensi mengalami gempa. Walaupun memang, intensitas waktunya berbeda-beda. Indonesia sendiri merupakan salah satu negara yang berada di kawasan rawan gempa karena dilewati gugusan gunung api dunia dan menjadi tempat pertemuan lempeng tektonik dunia. Terdapat 13 wilayah rawan gempa, antara lain Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara, Pulau Sulawesi, Kepuluan Maluku, dan Papua. Kekuatan gempa juga bervariasi. Semakin dekat dengan permukaan, semakin besar pula kerusakan yang terjadi. Namun para ahli melalui riset panjang telah menyimpulkan ada beberapa tanda alam yang  patut diwaspadai sebagai tanda-tanda gempa. Jika kamu berada di kawasan rawan gempa, perhatikan tanda-tanda gempa berikut agar lebih waspada ke depannya. Dikutip dari National Geographic, berikut tanda-tanda gempa yang patut kamu ketahui agar lebih waspada
Cahaya Gempa Bumi (Earthquake Light)
[caption id="attachment_248223" align="alignnone" width="1200"] Cahaya biru sebelum gempa bumi di Meksiko beberapa waktu lalu @New Scientist[/caption] Beberapa hari, atau bahkan beberapa detik sebelum terjadinya gempa, biasanya orang-orang melaporkan telah melihat adanya cahaya aneh di tanah atau melayang di udara. Meski pada umumnya masyarakat awam tak terlalu paham, cahaya ini bisa dipancarkan dari bebatuan yang berada di bawah tekanan ekstrem. Cahaya ini biasa terlihat sebagai api pendek berwarna biru yang muncul dari dalam tanah, seperti obor cahaya yang melayang di udara, atau garpu cahaya besar yang terlihat seperti petir melesat dari dalam tanah ke udara.
Perubahan Perilaku Hewan yang Tak Biasa
[caption id="attachment_248226" align="alignnone" width="1068"] Hewan peliharaan yang tiba-tiba panik tanpa sebab lalu bersembunyi bisa dicurigai akan ada gempa @Cat Box Zen[/caption] Ada beberapa laporan yang mengatakan bahwa hewan-hewan, mulai dari katak, lebah, burung, hingga beruang akan berbondong-bondong meninggalkan tempat kawin mereka sebelum gempa terjadi. Belum banyak yang paham akan tanda-tanda dari hewan ini. Namun para ahli memperkirakan adanya perubahan dalam medan listrik atau getaran yang tak bisa dirasakan oleh manusia. Baca Juga: Gempa Kembali Guncang Lombok, Getarannya Terasa Sampai Kota Malang Tanda-tanda dari hewan yang mudah dikenali antara lain:
Ayam betina tiba-tiba berhenti bertelur tanpa alasan.
Ikan lele akan mengamuk sebelum gempa karena terjadinya perubahan dalam medan listrik.
Anjing, kucing, dan hewan lainnya dapat merasakan gempa beberapa detik sebelum terdeteksi manusia. Jika hewan peliharaan mendadak ketakutan, panik, dan segera bersembunyi, atau anjing tidak tenang dan mulai menggigit dan menggonggong tanpa sebab.
Perhatikan Foreshock (Gempa Kecil Sebelum Gempa Utama)
[caption id="attachment_248225" align="alignnone" width="1208"] Gempa kecil sebagai pembukaan menuju gempa utama yang lebih besar @Sorot Gunung Kidul[/caption] Meskipun tidak selalu terjadi, namun perlu dicermati bahwa gempa bumi biasanya terjadi dalam beberapa tahapan. Sebelum gempa utama terjadi, biasanya akan ada satu atau beberapa gempa kecil yang menjadi ‘pembukaan’ untuk gempa yang lebih besar. Baca Juga: 6 Cara Menyelamatkan Diri Jika Terjadi Gempa Saat Mendaki Gunung
Awan Gempa
[caption id="attachment_248224" align="alignnone" width="1068"] Awan tegak yang menandai terjadinya gempa bumi @New Perspective[/caption] Awan ini berbentuk aneh karena posisinya tegak atau berdiri seperti angina tornado, pohon, atau batang. Awan ini muncul disebabakan adanya gelombang elektromagnetis yang muncul akibat patahan atau pergeseran lempeng bumi. Gelombang itu kemudian menghisap daya listrik awan sehingga terbentuklah awan yang seolah-olah berdiri. Biasanya muncul sekitar seminggu sebelum gempa.
Gangguan Pada Alat Eletronik
[caption id="attachment_248227" align="alignnone" width="1068"] TV buram tanpa sebab adalah akibat dari gelombang elektromagnetik sebelum terjadinya gempa @Pinterest[/caption] Beberapa tanda menjelang gempa bumi juga dapat diketahui lewat alat eletronik. Jika televisi kamu mendadak alami gangguan ‘brebet-brebet’, lampu fax yang terus berkedip, atau lampu neon yang menyala remang walaupun dimatikan, maka ada kemungkinan akan terjadi gelombang elektromagnetik kuat di daerahmu.
Penulis : Raka Iskandar Editor : Raka Iskandar
Source : https://malangtoday.net/inspirasi/waspada-tanda-tanda-gempa-sebelum-terlambat/
MalangTODAY
0 notes
cendananews · 7 years
Text
Masyarakat Terdampak Banjir Lombok Timur Butuh Penanganan
MATARAM – Masyarakat terdampak banjir di Lombok Timur (Lotim) kini butuh penanganan serius. Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Zainul Majdi, meminta supaya sebagian program pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) sasarannya diperuntukkan untuk pembangunan pemukiman masyarakat di empat Kecamatan, Kabupaten Lombok Timur (Lotim) yang terdampak banjir
Hal tersebut disampaikan Majdi saat meninjau…
View On WordPress
0 notes
karangasemnow · 5 years
Photo
Tumblr media
Data Kejadian/Bencana : Jenis Bencana/Kejadian : Assesment Dampak Gempa Mag:3.3, 15-Feb-20 14:23:25 WITA, Lok:8.29 LS,115.99 BT (20 km BaratLaut LOMBOKUTARA-NTB), Kedlmn:10 Km, dirasakan di Karangasem III MMI, Sumber : BMKG Hari/Tangal : 15 Februari 2020 Waktu Kejadian : 14.23 Wita Lokasi : Jalan Teuku Umar 11 A Amlapura, Kec. Karangasem Sumber Informasi : Hari/Tanggal Pelaporan : Sabtu, 15 Februari 2020 Nama Pelapor : Bapak Eka Bagus Tirtana ( Sekretaris BPBD Karangasem ) Waktu Pelaporan : 19.10 Wita No. Telp Pelapor : 082 236 601 xxx Tindakan/Penanganan : Upaya : Mengarahkan Tim TRC BPBD bergerak ke lokasi kejadian untuk Assesment dan pendataan. Tim dilapangan : TRC BPBD Regu III, Kerusakan : Retak retak di bagian tembok rumah dibeberapa titik. Perkiraan Kerugian : belum bisa ditafsir. Keterangan : Melaksanakan assessment dampak Gempa Magnitude :3.3, 15-Feb-20 14:23:25 WITA, Lok:8.29 LS,115.99 BT (20 km BaratLaut LOMBOKUTARA-NTB), Kedlmn:10 Km, yang dirasakan di Karangasem dengan Skala III MMI, rumah An. I Gede Agus Mahendra mengalami retak ditembok dengan Panjang kerusakan : 30 cm, sisanya retak retak biasa, NIHIL untuk korban jiwa maupun luka. . . . Via @bpbdkarangasem1 ⚫⚪🔴 PUNYA INFO?? DM/TAG IG 👉@karangasemnow_official FP 👉Karangasem Now Twitter 👉@KarangNow Tumblr 👉karangasemnow #amlapura #karangasemnow #infokarangasem #kabarkarangasem  #infoamlapura #karangasem #infonegara #infojembrana #infotabanan #baliviral #infodenpasar #nowupdate #balinow #infobadung  #infogianyar #infobuleleng #infobangli #infoklungkung #nowviral #infobali #jegbali #CitizenJournalist https://www.instagram.com/p/B8lphPqBYJ5/?igshid=1dnjqajt9smmr
0 notes
papuaunik · 5 years
Text
Kapolda Papua pimpin aple gelar pasukan kontijensi Aman Nusa II 2019
Tumblr media
Papuaunik, - Kapolda Papua Irjen Pol Drs. Paulus Waterpauw memimpin aapel gelar pasukan kontijensi Aman Nusa II 2019 guna menghadapi bencana tahun 2020 di Lapangan Mako Sat Brimob Polda, Kotaraja, Distrik Abepura, Kota Jayapura, Selasa (17/12). Kegiatan kotinjensi Aman Nusa II 2019 untuk mengantisipasi adanya bencana di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) khususnya di wilayah hukum Polda Papua dengan melibatkan 295 personil gabungan dengan membentuk 7 satuan tugas. Kegiatan dilaksanakan tanpa ada batas waktu dan personil yang dilibatkan di standbykan jika sewaktu-waktu ada kejadian. Pada momentum itu Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw membacakan amanat Kapolri Jenderal Pol Idham Asiz. "Marilah kita senantiasa memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala, Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat dan karuniaNya pada pagi hari ini kita masih diberikan kesehatan dan kemudahan untuk hadir melaksanakan apel gelar pasukan Aman Nusa II," katanya. Wilayah Indonesia berada pada posisi strategis, diantara benua Asia dan Australia, diantara Samudera Pasifik dan Samudera Hindia, serta dilalui garis khatulistiwa, terdiri dari pulau dan kepulauan yang membujur dari barat ke timur, terdapat banyak selat dan teluk, menyebabkan wilayah Indonesia rentan terhadap perubahan iklim dan cuaca. Indonesia memiliki iklim tropis dengan dua musim, yaitu musim hujan dan kemarau. Pada musim penghujan, beberapa daerah tertentu sering mengalami banjir, longsor, abrasi pantai, cuaca ekstrem yang dapat mengakibatkan kemacetan maupun laka lantas karena jalan licin dan bahkan gagal panen. Sedangkan pada musim kemarau yang berkepanjangan, sering muncul kebakaran hutan dan lahan, sehingga menimmbulkan asap tebal yang mengganggu aktivitas masyarakat dan penerbangan pesawat karena terbatasnya jarak pandang. Posisi Indonesia juga berada pada garis tumpukan lempeng tektonik Eurasia-Pasifik dan Indo-Australia serta letak geografis pada lingkaran cincin api gunung vulkanik sepanjang pulau Sumatera, Jawa, Bali, NTT, NTB, Sulawesi, Papua dan Maluku, hal ini sangat berpotensi terjadinya bencana antara lain perubahan iklim yang ekstrim, gempa bumi tektonik, vulkanik dan erupsi gunung berapi dengan turunannya, seperti tsunami, banjir lahar dingin dan tanah longsor. Bencana terjadi diakibatkan juga oleh masyarakat yang belum sadar bencana dan belum sadar lingkungan serta pengelolaan sumber daya alam yang kurang memperhatikan dan memperhitungkan dampak eksploitasi, sehingga mengakibatkan terjadinya bencana yang menimbulkan kerugian yang cukup besar, baik jiwa raga, harta benda dan kerusakan lingkungan hidup. "Seperti yang telah kita ketahui bersama, beberapa waktu yang lalu, telah terjadi beberapa bencana alam, seperti kebakaran hutan dan lahan di wilayah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Jawa. kejadian angin puting beliung di provinsi NTT," katanya. Lalu, banjir dan tanah longsor di provinsi NTT, DIY, Kaltara, Sulteng, Sultra dan Papua serta gempa di provinsi Maluku. Dalam catatan BNPB, sejak Januari hingga November 2019 telah terjadi 2.829 bencana, diantaranya puting beliung 880 kejadian, banjir 657 kejadian, tanah longsor 621 kejadian, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) 508 kejadian, kekeringan 118 kejadian, gempa bumi 24 kejadian, gelombang pasang/abrasi 14 kejadian, serta letusan gunung api 7 kejadian. Sehingga, kata dia, kejadian ini menjadi perhatian yang sangat penting bagi pemerintah, karena apabila terlambat ditangani akan berdampak besar, yang tentunya sangat merugikan kita semua. Menyikapi hal tersebut, Polri beserta seluruh jajaran Mabes Polri bekerja sama dengan BNPB, BNPP, TNI dan Pemerintah beserta potensi lainnya, melaksanakan kegiatan operasi kontinjensi "Aman Nusa II 2019" yang dimulai pada saat siaga darurat bencana, saat terjadinya kejadian bencana dan pasca bencana, di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang mengalami bencana, dengan melalui langkah-langkah penguatan dan pendampingan psikologi, pencarian, penyelamatan, perlindungan, pengamanan dan evakuasi korban, harta benda, disaster Victim Identification (DVI) serta penegakan hukum, dengan membentuk satgas. "Satgas yang dimaksud sebagai berikut, Satgas SAR terdiri dari Korbrimob, Ditpol Air, Dit pol Udara dan Dit Pol Satwa. Satgas pengungsian dan perlindungan, terdiri dari Dit Samapta, Dit Pam Obvit, Dit Binmas dan Korlantas. Satgas kedokteran dan kesehatan, terdiri dari Pusdokes dan DVI. Satgas Lidik sidik, terdiri dari Bareskrim dan Baintelkam. Satgas Ban Ops, terdiri dari Korlantas, DIV Humas, TIK, Propam, Logistik, DVI Hubinter, Psikologi, Labfor dan Inafis," katanya. Apel kesiapsiagaan yang diselenggarakan di jajaran Mabes Polri ini, dilaksanakan dengan tujuan, melaksanakan bantuan personel dan peralatan kepada BNPB/BPBD dan BNPP/Basarnas/Basarda dilokasi terjadinya bencana. Bersama BNPB/BPBD membentuk satuan tugas yang terdiri dari beberapa cluster yang telah diatur dalam peraturan kepala BNPB/BPBD maupun BNPP/Basarnas/Basarda untuk penyelamatan terhadap korban bencana. "Melakukan langkah-langkah siaga darurat, tanggap darurat bencana dan pascabencana, bersama BNPB/BPBD maupun BNPP/Basarnas /Basarda. Sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan dalam penanganan bencana. Pelibatan Polri secara aktif dalam upaya membantu penanganan bencana," katanya. Melakukan pengamanan terhadap daerah bencana pengungsian terhadap gangguan dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Saat ini di seluruh wilayah Indonesia sudah memasuki musim penghujan sehingga kita harus selalu siaga dan memonitor perkembangan secara langsung maupun kegiatan yang dihadapi guna meminimalisir kesalahan bahkan kerugian baik pers maupun materiil dalam tugas. "Semoga segala tugas pengabdian yang kita laksanakan bernilai ibadah dihadapan tuhan yang maha kuasa. Semoga Allah Subhanahu Wata’ala senantiasa memberikan bimbingan, perlindungan dan kekuatan kepada kita semua dalam melanjutkan tugas pengabdian kepada masyarakat, bangsa dan negara," kata Paulus Waterpauw membacakan amanat Kapolri Jenderal Pol Idham Asiz.(Ian/dsb) Read the full article
0 notes
cendananewscom-blog · 5 years
Text
Antisipasi Kekeringan, BPBD NTB Diminta Lakukan Identifikasi
Antisipasi Kekeringan, BPBD NTB Diminta Lakukan Identifikasi
MATARAM – Sebagai upaya antisipasi dan penanganan terjadinya bencana kekeringan di Provinsi Nusa Tenggara Barat, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten dan kota diminta melakukan identifikasi dan pemetaan sejak dini.
“Semua BPBD kabupaten/kota telah disurati termasuk ditembuskan kepada bupati dan walikota, agar melakukan identifikasi sejak dini titik kekeringan, agar segera bisa…
View On WordPress
0 notes
carinapayue-blog · 6 years
Text
Gempa di Lombok NTB Juga Terasa di Banyuwangi, BPBD: Tak Berpotensi Tsunami
Carina Payue Gempa di Lombok NTB Juga Terasa di Banyuwangi, BPBD: Tak Berpotensi Tsunami Artikel Baru Nih Artikel Tentang Gempa di Lombok NTB Juga Terasa di Banyuwangi, BPBD: Tak Berpotensi Tsunami Pencarian Artikel Tentang Berita Gempa di Lombok NTB Juga Terasa di Banyuwangi, BPBD: Tak Berpotensi Tsunami Silahkan Cari Dalam Database Kami, Pada Kolom Pencarian Tersedia. Jika Tidak Menemukan Apa Yang Anda Cari, Kemungkinan Artikel Sudah Tidak Dalam Database Kami. Judul Informasi Artikel : Gempa di Lombok NTB Juga Terasa di Banyuwangi, BPBD: Tak Berpotensi Tsunami Gempa bumi yang mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat, Minggu 5 Agustus 2018 juga terasa hingga ke Banyuwangi. http://www.unikbaca.com
0 notes
cendananews · 7 years
Text
BPBD: Lombok Belum Terdampak Abu Gunung Agung
MATARAM – Kepala Badan Penanggulanganan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Muhammad Rum, mengatakan, sejauh ini Provinsi NTB, khususnya Pulau Lombok yang berdekatan dengan Provinsi Bali belum terdampak abu vulkanik Gunung Agung.
“Sejauh ini, abu erupsi Gunung Agung belum sampai wilayah NTB, hal tersebut didasarkan atas arah angin yang bertiup menuju barat”, kata Rum, di…
View On WordPress
0 notes
transpublikid · 4 years
Text
LOMBOK BARAT | TRANSPUBLIK.co.id – “Saya bangga mendengar informasi ada 23 orang warga sembung di graduasi mandiri atau penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) sudah bisa lepas dari program bansos yang selama ini diberikan pemerintah,” ucap Bupati Lombok Barat H. Fauzan sebelum mewisuda warga yang keluar dari PKH secara mandiri, bertempat di Desa Sembung, Kamis (10/9/2020).
Dalam sambutan Bupati mengatakan dengan cara wisuda bagi warga yang keluar dari PKH ini agar lebih keren dan menimbulkan epek aura positif untuk para penerima manfaat PKH, cetusnya.
H. Fauzan Khalid Wisuda 23 Warga Sembung Graduasi Mandiri
Selain itu ia juga menyebut nama PKH (Program Keluarga Harapan) namanya luar biasa dan hasilnya juga luar biasa. Ini yang kedua kita laksanakan wisuda di Lombok Barat yang caranya mandiri dan orangnya banyak. Sebelumnya di lembar 27 orang tapi tingkat Kecamatan sedangkan di sini 23 orang satu desa sebutnya bangga.
Untuk itu Ketua PMI Lombok Barat minta supaya Kepala Dinas Sosial Lombok Barat kedepan jika menyelenggarakan hal yang sama untuk Mengundang OPD yang berkaitan langsung dengan bantuan seperti Dinas Perindag, dan Dinas Koperasi juga di minta mengundang dinas di Provinsi NTB.
Karena menurutnya setelah melakukan wisuda harus ada orang yang bertanggung jawab dalam hal pembinaan dari Dinsos Perindag dan Koperasi.
“Pembinaan itu tidak hanya bersipat matril tapi juga silaturrahim kasi motivasi. Karena silaturrahim itu epeknya luar biasa untuk semangat saudara kita industri kecil,” sebutnya.
“Mudah mudahan penerima manfaat PKH yang di graduasi ini bisa di ikuti oleh masyarakat Lobar yang lain,” pungkasnya.
Sementara Kepala Dinas Sosial NTB H.Ahksanul Khalik yang hadir pada kesempatan itu merasa bangga kepada warga penerima manfaat PKH karna menurut Akhsanul khalik ini yang pertama yang terjadi di pulau lombok yang di wisuda oleh mereka sendiri. “Di pulau sumbawa ada tapi mereka di dorong oleh pendampingnya kalau ini tidak di dorong oleh siapapun melakukan wisuda dan ini sangat luar biasa,” pujinya.
“Insya Allah ini pasti sore ini laporannya langsung ke pak menteri,” tambahnya.
Pada kesempatan itu pula ia siap melakukan pendampingan dengan kementrian sosial RI termasuk di jadikan perhatian khusus bagi OPD terkait untuk pendamping PKH.
Ia juga ingat ketika sebelum di pindah ke BPBD Kube PKH tersebut sudah di bantu peralatan oleh dinas Sosial NTB. “Insya Allah selama saya di dinas sosial akan siap membantu kembali peralatan di tahun 2021. Kalau saya masih pasti dapat bantuan peralatan,” janjinya.
(TP/Ad)
H. Fauzan Khalid Wisuda 23 Warga Sembung Graduasi Mandiri LOMBOK BARAT | TRANSPUBLIK.co.id - "Saya bangga mendengar informasi ada 23 orang warga sembung di graduasi mandiri atau penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) sudah bisa lepas dari program bansos yang selama ini diberikan pemerintah," ucap Bupati Lombok Barat H.
0 notes
ayojalanterus · 3 years
Text
Fadli Zon Sindir Jokowi Motoran di Sirkuit Mandalika: Kapan ke Sintang?
 KONTENISLAM.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjajal langsung Sirkuit Mandalika di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Politikus Gerindra, Fadli Zon, menyindir Jokowi soal banjir di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat (Kalbar). "Luar biasa Pak. Selamat peresmian Sirkuit Mandalika. Tinggal kapan ke Sintang, sudah 3 minggu banjir belum surut," tulis Fadli di akun Twitter pribadinya, @fadlizon, seperti dilihat, Sabtu (13/11/2021). Untuk diketahui, banjir di Sintang, telah telah terjadi lebih dari 2 pekan. Banjir di sana belum surut dan menyebabkan ribuan rumah warga terendam. Pemerintah Kabupaten Sintang telah memperpanjang masa tanggap darurat bencana banjir di wilayahnya selama 30 hari terhitung mulai tanggal 13 Oktober hingga 16 November 2021 mendatang. Tercatat ada 140 ribu lebih warga yang terkena dampak banjir tersebut. "Bencana banjir yang hingga kini masih melanda Kabupaten Sintang itu telah berdampak di 12 kecamatan. Sebanyak 140.468 jiwa terdampak banjir tersebut dan 2 warga dilaporkan meninggal dunia," kata Plt Kapusdatinkom Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Selasa (9/11). Ketinggian air masih naik sekitar 5-7 cm akibat hujan masih terjadi di wilayah hulu. BPBD Kabupaten Sintang mencatat ada 32 titik pengungsian, tetapi lebih banyak warga yang memilih mengungsi ke tempat saudara masing-masing. Jokowi Menjajal Aspal Sirkuit Mandalika Presiden Jokowi menjajal langsung lintasan Sirkuit Mandalika di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, NTB. Jokowi mengaku tak berani ngebut karena kondisi lintasan yang baru saja diguyur hujan. Berdasarkan keterangan tertulis dari Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Jumat (12/11), Jokowi mengenakan jaket hitam lengkap dengan helm warna senada. Jokowi menaiki motor custom berwarna dominan hijau miliknya. Jokowi kemudian menjajal aspal mulus Sirkuit Mandalika yang memiliki panjang 4,3 kilometer itu. Jokowi tidak sendiri, sejumlah menteri dan pejabat tampak juga menumpangi sepeda motor masing-masing. Dari garis start/finis, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir tampak memegang bendera kotak-kotak hitam-putih atau dikenal sebagai chequered flag seraya mengayunkannya seiring dengan melajunya motor Jokowi. Motor yang ditumpangi Jokowi adalah Kawasaki W175 yang telah dimodifikasi. Motor tersebut sebelumnya pernah dipakai oleh Jokowi saat menjajal jalan perbatasan trans-Kalimantan yang terletak di Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara, pada Kamis, 19 Desember 2019.(detik)
from Konten Islam https://ift.tt/3nduG2N via IFTTT source https://www.ayojalanterus.com/2021/11/fadli-zon-sindir-jokowi-motoran-di.html
0 notes
tobasatu · 4 years
Link
tobasatu.com, Medan | Pemerintah Provinsi Sumatera Utara melalui Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 memfasilitasi pemulangan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang dideportasi pemerintah Malaysia, ke daerah asalnya masing-masing, Sabtu (11/4/2020) di Apron Pangkalan Udara Soewondo Medan.
Para TKI ini sebelumnya transit di Sumut, dan menjalani karantina di Lanud Soewondo Medan dan Gedung Cadika Kecamatan Medan Johor sejak Kamis (9/4/2020).
Pemulangan dipantau dan dikoordinir langsung oleh Kepala BPBD Sumut sekaligus Wakil Sekretaris Gugus Tugas Riadil Akhir Lubis, Kadis Kesehatan Provsu Alwi Mujahit Hasibuan, Kadis Tenaga Kerja Sumut Harianto Butar-butar, Kepala Dinas PPPA Sumut Nurlela, mewakili BP3TKI, mewakili TNI AU Lanud Soewondo, Polda Sumut dan Pemkab/Pemko se-Sumut.
“Mereka ditampung di Sumut ini bisa dibilang transit atau karantina sementara. Kita sudah cek kondisi semua TKI yang datang, semua sehat. Dari Malaysia mereka sudah diperiksa dan membawa surat tanda sehat. Masuk di Bandara Kualanamu juga dilakukan pemeriksaan lagi melalui Kantor Kesehatan Pelabuhan, begitu pula saat di karantina sementara di sini (Lanud Soewondo) melalui Dinkes Sumut,” ujar Riadil.
Adapun rincian data dari 547 TKI yang ditampung di Sumut, kata Riadil, terdiri dari 144 orang masyarakat Sumut dan 403 dari 22 provinsi lain. Sebanyak 136 ditampung di Gedung Cadika Lubukpakam Kabupaten Deliserdang dan ditangani oleh Pemkab setempat. Sisanya, ditampung di Gedung Andromeda Lanud Soewondo Medan.
“Pemulangan ini juga kita koordinasikan dengan Pemprov asal TKI masing-masing. Setibanya di daerah asal nanti kebijakan wilayah masing-masing, apakah akan dikarantina atau pemeriksaan kesehatan lagi. Tetapi sebenarnya saat dipulangkan dari Malaysia mereka sudah menjalani pemeriksaan kesehatan oleh Pemerintah Malaysia dan juga ketika tiba di sini. Mudah-mudahan mereka sehat-sehat,” jelasnya.
Riadil mengungkapkan bahwa hari ini, masyarakat Sumut sudah dipulangkan dan dijemput oleh Pemkab/Pemko masing-masing. Begitu pula dengan TKI asal provinsi lain, dipulangkan dengan bus di antaranya Aceh, Jambi, Riau, Sulawesi Selatan, Sumatera Barat dan Bengkulu.
Sedangkan yang akan menyusul untuk dipulangkan besok (Minggu, 12/4) yakni dari Jawa Timur, Jawa Barat, Kepri, NTB, NTT, Sulawesi Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Jakarta, Sulawesi Tengah, Kalimantan Barat, Banten, Kalimantan Timur dan Yogyakarta.
“Jumlahnya sekitar seratusan lagi, kita harapkan rampung pada hari Selasa mendatang,” terang Riadil.
Selama dikarantina di Gedung Cadika Deliserdang dan Gedung Andromeda Lanud Soewondo Medan, kata Riadil, segala kebutuhan TKI diperhatikan, mulai dari jadwal makan, perlengkapan sandang dan lainnya. “Karena kita lihat ada yang datang hanya membawa baju di badan. Jadi pemulangan ini juga kita berikan bantuan pakaian, peralatan mandi, kelengkapan wanita dan anak,” ungkapnya.
Adapun protokol kesehatan yang dilaksanakan di Lanud Soewondo di antaranya para TKI akan dites dengan thermoscan (pendeteksi panas tubuh), mengisi formulir kesehatan dan pemeriksaan kesehatan. Jika ditemukan tanda-tanda demam, batuk dan sesak nafas, maka mereka akan diperlakukan sebagai PDP, untuk selanjutnya dirujuk ke RS rujukan.
Prihatin Nasib TKI Perempuan dan Anak
Kadis Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Provinsi Sumut Nurlela yang juga turut hadir di Apron Pangkalan Udara Soewondo Medan turut menyampaikan rasa prihatin dengan nasib para TKI perempuan yang membawa anak-anak yang pulang dari Malaysia. Sebelum dipulangkan, Nurlela menyempatkan memberikan arahan serta memberi bantuan kepada perempuan dan anak-anak.
“TKI yang dipulangkan ini ada 77 perempuan dan 3 anak-anak. Tadi bahkan ada yang masih bayi. Mereka pulang seadanya, hanya membawa baju di badan. Jadi, kita berikan bantuan sandang, pangan, produk kewanitaan dan sanitasi, keperluan nutrisi bayi seperti susu dan lainnya,” ucap Nurlela.
Nurlela mengaku sudah berkoordinasi dengan Kadis PPPA provinsi lainnya untuk memberi kabar kepulangan kaum perempuan dan anak. Sehingga, saat tiba di wilayah dan provinsi masing-masing, mereka mendapatkan perhatian dan dukungan.
“Tetap semangat Ibu-Ibu. Kita jadikan ini pelajaran berharga. Berangkat untuk bekerja ke negara tetangga harus melalui prosedur yang jelas dan resmi. Kasihani anak-anak kita yang ikut bersama kita,” pesan Nurlela. (ts-02)
The post Pemprov Sumut Fasilitasi Pemulangan 547 TKI ke Daerah Asal appeared first on tobasatu.com.
0 notes
cendananewscom-blog · 5 years
Text
Penyelewengan Dana Bantuan Gempa di NTB Ditelusuri
Penyelewengan Dana Bantuan Gempa di NTB Ditelusuri
MATARAM – Badan Penanggulanganan Bencana Daerah (BPBD) Nusa Tenggara Barat bersama Polda NTB menelusuri dugaan adanya penyimpangan penyaluran dana bantuan gempa.
Kepala BPBD NTB, Ahsanul Khalik saat memaparkan upaya penelusuran penyelewengan dana bantuan gempa di daerahnya, Kamis (16/5/2019) /Foto : Turmuzi
Aktivitas permainan untuk mendapatkan keuntungan tersebut diduga melibatkan aplikator,…
View On WordPress
0 notes
akhimedia · 4 years
Link
Hari ini: BPBD NTB : Pasien Meninggal Diduga Suspect Covid-19 Masih Tunggu Hasil Resmi dari Litbangkes
0 notes
cendananews · 7 years
Text
Petugas Piket Banjir di Mataram Mulai Disiagakan
Petugas Piket Banjir di Mataram Mulai Disiagakan
MATARAM – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, mulai menyiagakan petugas piket banjir mengingat intensitas hujan di kota itu meningkat.
“Saat ini, tim kami yang ada dari tenaga harian lepas (THL), sudah mulai disiagakan untuk patroli antisipasi dan penanganan banjir pada sejumlah wilayah titik rawan banjir,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang…
View On WordPress
0 notes
transpublikid · 4 years
Text
GIRI MENANG | TRANSPUBLIK.co.id – Bertempat di Kolam Cinta, Desa Batu Kuta, Kecamatan Narmada, Lombok Barat, Selasa (8/9/2020), sebanyak 30 orang Penyuluh Sosial Masyarakat (Pensosmas) Kabupaten Lombok Barat diminta menjadi garda terdepan dalam memberikan informasi ke masyarakat termasuk memperkuat koordinasi dan komunikasi antar penyuluh dan lembaga kesejahteraan sosial lainnya. Hal itu dikatakan Kepala Dinas Sosial Nusa Tenggara Barat (NTB) H. Akhsanul Khalik saat bersilaturahmi dan membina Pensosmas se-Lombok Barat.
Dikatakan, penyuluh sosial sebagai ujung tombak penyuluhan di masyarakat, dan juga penyelenggara kesejahteraan sosial perlu mendapatkan peningkatan pengetahuan sehingga di dalam menjalankan tugas dapat bersinergi pada seluruh lapisan atau potensi-potensi sosial yang ada di daerah. Selain itu, juga untuk meningkatkan pembangunan di bidang kesejahteraan sosial yang mendukung keberhasilan program nasional dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat di tingkat daerah.
Kuatkan Koordinasi dan Komunikasi, Kadis Sosial NTB Bina Pensosmas Lombok Barat
Dengan demikian, mantan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB itu beharap empat pilar sosial termasuk di dalamnya penyuluh sosial tidak kalah dengan pekerja sosial lainnya. Karena semua persoalan kesejahtraan sosial harus dipahami dan ketahui oleh para penyuluh.
“Landasan pembangunan kepala daerah kalau tidak memahami tentang pembangunan sosial, maka daerah itu tidak baik perjalanannya,” jelasnya
Sehingga ke depan, ia berharap penyuluh harus tampak dengan kegiatan-kegiatan sosial dengan membuat modul penyuluhan yang nantinya bisa dilaporkan ke Kementrian Sosial untuk mendapat perhatian dan bantuan.
“Penyuluh Sosial harus benar-benar berfungsi di Lombok Barat. Harus banyak mengenal lembaga kesejahtraan sosial untuk dapat membantu lansia, anak terlantar,cacat disabilitas dan penyalahgunaan Narkoba,” jelasnya.
Selanjutnya Ahsanul Khalik pada kesempatan itu juga menyebut program sosial di Kementerian Sosial anggarannya cukup besar. Bahkan bentuk perhatian Kementrian Sosial untuk NTB saja sampai akhir tahun 2020 ada Rp. 3,4 Triliun digelontorkan.
“Oleh karena itu untuk menjemput kembali anggaran besar butuh program di daerah, kegiatan penyuluh harus tampak dan jelas supaya anggaran yang besar tersebut bisa digelontorkan,” pungkasnya.
Kepala Dinas Sosial Lombok Barat H. Lalu Martajaya juga mendukung keberadaan pensomas NTB yang bekerja di Lombok Barat.
Martajaya menyebut penyuluh sosial menjadi terdepan dalam menyampaikan informasi ke masyarakat. Sehingga keberadaan penyuluh sosial sangat membantu dalam memberikan informasi ke masyarakat terkait data maupun lainnya agar masyarakat paham.
Mantan Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Lombok Barat itu berharap ke depan penyuluh Sosial dapat ditambah dan dimantapkan. “Untuk tiga orang penyuluh di satu kecamatan masih kurang. Tugasnya berat apa lagi jumlah desanya banyak seperti Narmada dan Sekotong. Semoga kadis Sosial NTB bisa ada tindak lanjutnya,” pinta Martajaya.
(TP/Helmanto)
Kuatkan Koordinasi dan Komunikasi, Kadis Sosial NTB Bina Pensosmas Lombok Barat GIRI MENANG | TRANSPUBLIK.co.id - Bertempat di Kolam Cinta, Desa Batu Kuta, Kecamatan Narmada, Lombok Barat, Selasa (8/9/2020), sebanyak…
0 notes
Quote
Lombok Barat, NTB  - Usai menggelar upacara bendera 17an di lapangan Kantor Bupati Lombok Barat, Komandan Korem 162/WB Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani, S.Sos. SH. M.Han., didampingi Bupati Lobar H. Fauzan Khalid, S.Pd., Dandim 1606/Lobar Kolonel Efrijon Kroll dan Kasrem 162/WB Letkol Inf Endarwan Yansori melaksanakan peninjauan dan pengecekan Apel Gelar Pasukan Kesiapsiagaan Bencana yang diikuti TNI, Polri, Basarnas, Satpol PP, Dishub, BPBD, Fasilitator dan anak-anak sekolah dengan menghadirkan perlengkapan penanggulangan bencana, Jumat (17/1). Pada kesempatan tersebut, Danrem 162/WB mengatakan pengecekan kesiapsiagaan ini untuk melihat secara langsung kesiapan personel dan peralatan yang akan digunakan dalam  Penanggulangan bencana. "Apel gelar pasukan ini dilakukan untuk mendukung sepenuhnya proses penanggulangan bencana sehingga bisa meminimalisir adanya korban," ujar Danrem. Menurutnya, pihaknya bersama Forkopimda Lombok Barat melakukan pengecekan peralatan penanggulangan bencana seperti kendaraan, ambulance, perlengkapan dapur umum, mobil Basarnas, mobil pemadam kebakaran, peralatan pemotongan pohon dan lainnya. Namun demikian, orang nomor satu di jajaran Korem tersebut berharap semoga kedepan tidak ada musibah atau bencana yang akan menimpa Indonesia khususnya Provinsi NTB. Selain itu, Danrem juga menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap waspada terhadap segala kemungkinan mengingat cuaca yang tidak menentu, hindari loaksi rawan bancana, siapkan bahan makanan yang bersifat instan dan peduli terhadap setiap informasi dari sumber yang jelas serta tingkatkan keimanan dan ketaqwaan. Hadir juga mendampingi para Kasi, Danyonif 742/SWY, Dan/Ka Satdisjan, Kepala BPBD Lobar dan para Kepala SKPD Lombok Barat. (Penrem 162/WB)
http://www.delapanenam.com/2020/01/danrem-162wb-tinjau-apel-gelar-pasukan.html
0 notes