#Arif Fathoni
Explore tagged Tumblr posts
Text
DPRD Surabaya nilai pembayaran gaji PPPK idealnya lewat BPR SAU
Surabaya (ANTARA) -
Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Arif Fathoni menilai pembayaran gaji pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) idealnya lewat BPR Surya Artha Utama, bukan lewat bank lain.
"Idealnya, gaji PPPK disalurkan melalui BPR SAU, tidak disalurkan melalui bank daerah yang sudah mengelola puluhan triliun rupiah APBD Kota Surabaya. Sidoarjo saja disalurkan melalui BPR-nya," kata Arif Fathoni di Surabaya, Sabtu.
Arif mengatakan bahwa kebijakan Pemerintah Kota Surabaya yang menempatkan gaji tenaga kontrak dan PPPK tidak di BPR Surya Artha Utama ini dapat diartikan keengganan pemkot setempat untuk membesarkan BUMD milik pemkot sendiri.
Ia menerangkan bahwa BPR Surya Artha Utama adalah bank milik Pemkot Surabaya, bahkan Wali Kota Surabaya sebelum melakukan cuti kampanye sudah memberikan penyertaan modal kepada BUMD dalam bidang perbankan ini agar dapat melaksanakan penugasan dari Pemkot Surabaya untuk memutus mata rantai praktek rentenir di tengah masyarakat melalui serangkaian program kredit lunak dengan agunan perwakilan kelompok.
Keputusan penunjukan Bank Jatim sebagai penyalur gaji PPPK, kata dia, juga dilakukan saat wali kota sedang melalukan cuti kampanye, tentu publik akan menilai ada anomali kebijakan.
"Di satu sisi ada penyertaan modal sebagai bentuk komitmen menguatkan dan menghidupkan BUMD yang dimiliki, di sisi lain lini bisnis BUMD tersebut tidak mendapat dukungan," tuturnya.
𝐁𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐋𝐞𝐧𝐠𝐤𝐚𝐩𝐧𝐲𝐚 : Klik disini
0 notes
Text
Calon Pimpinan DPRD Kota Surabaya Ucapkan Sumpah Jabatan, Ketua Dewan Tetap Dijabat Adi Sutarwijono
Suarapena.com, SURABAYA – Calon pimpinan DPRD Kota Surabaya periode 2024-2029 mengucapkan sumpah jabatan sebagai bentuk pengesahan atas resminya pimpinan definitif pimpinan DPRD Surabaya. Seperti periode sebelumnya, Ketua DPRD tetap dijabat Adi Sutarwijono dari PDI Perjuangan dan tiga wakil ketua adalah Bahtiyar Rifai dari Partai Gerindra, Laila Mufidah dari PKB dan Arif Fathoni Partai…
0 notes
Text
Rayakan Idul Adha. Golkar Surabaya : Implementasi Nilai Keikhlasan Berbagi Kesesama
Rayakan Idul Adha. Golkar Surabaya : Implementasi Nilai Keikhlasan Berbagi Kesesama
Asrofi Wakil Sekretaris Bidang Organisasi DPD II Golkar Surabaya saat membagikan daging qurban kepada kader Surabaya, cakrawalanews.co – Memperingati Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah, dimaknai DPD II Golkar Surabaya sebagai sebuah momentum dalam menguji keikhlasan. Ketua DPD II Golkar Surabaya Arif Fathoni mengatakan, Hari Raya Idul Adha bagi kader Partai Golkar Surabaya, merupakan mementum…
View On WordPress
0 notes
Text
Arif Fathoni Calon Tunggal Ketua Golkar Surabaya
Arif Fathoni Calon Tunggal Ketua Golkar Surabaya
Secara simbolis perwakilan PK menyerahkan surat resmi dukungannya kepada Arif Fathoni.
Surabaya, Memorandum.co.id – DPD Golkar Surabaya gelar konsolidasi Pra-Musda X bersama pimpinan cabang dan ranting se-Kota Surabaya bertempat di rumah makan Nur Pacific Jalan Adityawarman, Selasa (7/7) malam. Nama Arif Fathoni muncul sebagai calon tunggal sebagai Ketua DPD II Golkar Surabaya 2020-2025.
Sepertin…
View On WordPress
0 notes
Photo
Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) yang bertugas menjadi Pengibar Bendera dalam Upacara HUT Kemerdekaan RI ke-77 di Taman Bukit Gelanggang, sukses mengibarkan Sang Sakha Merah Putih, Rabu (17/8/2022). 35 anggota Paskibraka yang bertugas mengibarkan bendera pada Upacara HUT Kemerdekaan RI di Kota Dumai Tahun 2022 ini, sebelumnya telah dikukuhkan oleh H. Paisal pada hari Senin, 15 Agustus 2022 malam. Mereka, ke 35 anggota Paskibraka merupakan pelajar SMA/SMK/MA terpilih melalui seleksi tingkat Kota Dumai. Informasi yang diperoleh Tim Peliput @kominfo.dumai dari Sekretaris Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Kota Dumai Agung Setiajie, berikut ini nama-nama anggota Paskibraka terpilih dari SMA/SMK/MA di Kota Dumai yang bertugas pada hari ini yaitu: 1. Baihaki Hakim Landra asal SMAN 1 Dumai 2. Gilang Hadiansyah asal SMAN 1 Dumai 3. Zakiyyah Nurul Jannah asal SMAN 1 Dumai 4. Dwi Aisyah Khairunisa asal SMAN 1 Dumai 5. Masyita Azka Dhiwanti asal SMAN 1 Dumai 6. Iqbal Firmansyah Siregar asal SMAN 2 Dumai 7. Andhini Riski Ananda asal SMAN 2 Dumai 8. Alyssa Rahma Artifa asal SMAN 2 Dumai 9. Chelsea Auriel asal SMAN 2 Dumai 10. Reynaldo Immanuel asal SMAN 2 Dumai 11. Wahyu Mesha Setiawan asal SMAN 2 Dumai 12. Depa Febriansah S asal SMAN 3 Dumai 13. Muhammad Zidane Pratama asal SMAN 3 Dumai 14. Laudry Petrus Julianto SMAN 5 Dumai 15. M. Hafiz Fadly SMAN 7 Dumai 16. Muhammad Daffa Fathoni asal SMAN Binsus Dumai 17. M. Arif Himawan asal SMAN Binsus Dumai 18. Syakila Putri Syahda asal SMAN Binsus Dumai 19. Umma Nazira asal SMAN Binsus Dumai 20. Zahra Alya Syakira asal SMAN Binsus Dumai 21. Laura Magdalena asal SMAN Binsus Dumai 22. Ikhfa Amalia asal SMAN Binsus Dumai 23. Putri Abmelia Hapsari asal SMAN Binsus Dumai 24. Indah Pertiwi asal SMAN Binsus Dumai 25. Fredi Romyduk Samosir asal SMA Santo Tarcisius 26. Chelseana Irawan asal SMA YKPP Dumai 27. Dhuha Fajriansyah asal SMA IT Plus Bazma .... Informasi selengkap ya dapat dibaca di web.dumaikota.go.id dan diskominfo.dumaikota.go.id Foto dan informasi dari @kominfo.dumai #sepdum (di Dumai) https://www.instagram.com/p/ChZT_X2vPsr/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
Text
Buletin Jum'at Maarif Institute #6
Arif Menyikapi Perbedaan
Oleh Ust. Fathoni Muhammad
Perbedaan adalah sunnatullah dan keragaman adalah kenyataan yang menunjukkan ke-Maha-Besar-an Sang Khaliq. Allah Swt menciptakan manusia berbeda-beda satu sama lain sesuai dengan ciri khasnya masing-masing. Allah berfirman:
Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kalian saling mengenal. Sungguh, yang paling mulia di antara kalian adalah yang paling taqwa (QS. al-Hujurat: 13).
Ayat ini merupakan bentuk pengakuan mengenai realitas keberagaman, termasuk keberagaman di bidang keyakinan. Karena itu, keterbukaan, toleransi dan menghormati agama-agama lain merupakan aspek penting dalam Islam. Al-Quran menegaskan dengan jelas, “Tidak ada paksaan dalam agama” (QS. al-Baqarah: 256), “dan bagimu agamamu, bagiku agamaku” (QS. al-Kafirun: 6). Al-Quran juga memerintahkan kaum muslim agar tidak mencaci maki orang yang menyembah selain Allah karena mereka tidak tahu (QS. al-An’am). Al-Quran juga mengajarkan agar orang yang beriman menunjukkan rasa hormat kepada semua Nabi, bahwa “mereka semua beriman kepada Allah dan malaikat-malaikat-Nya dan Kitab-kitab Suci-Nya dan Nabi-nabi-Nya. Kami tidak membeda-bedakannya” (QS. al-Nisa’:150-151).
Saat ini sulit sekali menemukan suatu negara atau bangsa dengan warga negara yang berasal dari satu ras, satu agama atau satu ideologi saja. Ketunggalan suatu negara dalam satu ras, suku dan agama semakin jarang terjadi karena mobilitas penduduk yang kian meningkat. Perpindahan penduduk dari satu negara ke negara lain – baik karena alasan profesional maupun alasan personal melalui ikatan pernikahan – menunjukkan kecenderungan yang kian meningkat. Ini menyebabkan keragaman menjadi semakin tak terhindarkan.
Sebagai sunnatullah, perbedaan dan keragaman merupakan kehendak Allah Swt. Dalam beberapa ayat al-Qur’an disebutkan, antara lain:
Kalau saja Allah berkehendak, maka Ia akan jadikan mereka menjadi satu umat saja, tetapi ada orang yang dikehendaki-Nya masuk dalam rahmat-Nya, sementara orang-orang yang zalim tidak ada bagi mereka seorang pelindungpun atau seorang penolong” (QS. Asy-Syura, 42: 8).
"Jika Tuhanmu berkehendak, maka akan beriman seluruh orang di muka bumi ini, apakah kamu mau memaksa orang-orang agar mereka beriman. Seseorang tidak akan beriman, kecuali atas izin Allah, dan Allah jadikan keburukan bagi orang-orang yang tidak berakal” (QS. Yunus, 10: 99-100).
Kita perlu bersikap arif menghadapi perbedaan dan keragaman, bukan semata-mata karena kehidupan ini penuh dengan keragaman, tetapi juga karena manusia tidak bisa lagi hidup sendiri di dunia jagat raya ini; semuanya saling terkait satu sama lain dan tidak bisa lagi mengelak dari pengaruh yang lain. Salah satu kemajuan penting abad dua puluh satu adalah kenyataan bahwa seluruh negeri-negeri ini telah menjadi tetangga kita berkat kemajuan teknologi informasi yang semakin menglobal.
Jika masalah keragaman tidak ditangani dengan serius di tengah gegap gempita pertemuan berbagai kebudayaan dalam peradaban global, maka perang peradaban bisa semakin dekat dengan kenyataan.
Menghargai Perbedaan, Menghindari Konflik
Realitas keragaman itu tentu tidak bisa dibiarkan apa adanya tanpa ada usaha mengembangkannya dalam suatu harmoni sosial. Sebab, jika tidak dikelola dengan baik, maka perbedan dalam keragaman dapat menjadi bibit-bibit konflik. Perbedaan budaya, bahasa, asal usul, etnis dan keyakinan memang tidak pernah betul-betul menjadi pemicu konflik. Tapi perbedaan dan keragaman seperti itu bisa menjadi kendaraan efektif bagi berbagai kepentingan yang dengan mudah menumpanginya. Perbedaan memang tidak menjadi masalah, tapi begitu kepentingan masuk ke dalamnya, maka perbedaan yang sebelumnya berupa rahmat bisa dengan cepat berubah menjadi laknat.
Karena itu, dibutuhkan sikap yang lebih menghargai perbedaan dan keragaman. Sikap yang tidak hanya mengakui adanya kelompok lain, tetapi juga memberi perlindungan terhadap kelompok lain yang terancam. sebuah sikap pro-aktif untuk menjaga harmoni sosial dalam realitas yang beragam.
Namun, dalam konteks agama, rupanya keragaman tidak semudah dalam konteks lainnya. Kita perlu memikirkan secara serius masalah perbedaan agama yang sering dijadikan sebagai satu-satunya identitas pembeda. Dalam identitas etnis, seseorang bisa saja separuh Cina dan sekaligus separuh Jawa, tapi dalam identitas agama, seseorang tidak bisa memiliki identitas separuh Islam atau separuh Budha misalnya.
Itulah sebabnya, cara pandang terhadap keragaman perlu diperbarui. Selama ini cara pandang keragaman agama terlalu ditekankan pada aspek normatif, bahwa ajaran agama sangat mendukung keragaman dengan mengutip sejumlah ayat kitab suci. Padahal, realitas yang ada dalam kitab suci sangat berbeda dengan realitas yang kita hadapi sehari-hari. Ada jarak yang demikian lebar antara ajaran luhur kitab suci dengan realitas empiris di depan mata.
Jika kita gagal memperbaharui cara pandang ini, maka yang paling terancam sebetulnya adalah umat beragama itu sendiri. Sebab, jika satu kelompok agama terus hidup dalam komunitasnya sendiri sambil bersikap curiga dan menganggap kelompok agama lain sebagai musuh, maka yang akan terjadi adalah perang agama. Itulah sebabnya, kebenaran agama tidak cukup ditunjukkan hanya dengan ajaran yang terdapat dalam kitab suci, tetapi juga dibuktikan dengan keterlibatan agama itu sendiri untuk turut menyelesaikan berbagai problem kemanusiaan yang kian hari kian kompleks.
Problem kemanusiaan yang kian kompleks tentu tidak mungkin diserahkan penyelesaianya hanya kepada satu komunitas agama. Dalam konteks seperti ini, mestinya kaum beriman sudah malampaui dialog dengan melakukan aksi nyata secara bersama-sama dalam rangka menanggulangi berbagai bentuk problem kemanusian.
Akhlaq dalam Perbedaan
Sebagai sunnatullah, tentu saja perbedaan memerlukan etika atau akhlaq. Sebab, jika perbedaan dibiarkan tanpa akhlaq, maka sangat mungkin perbedaan itu berubah dari rahmat menjadi laknat. Sudah menjadi tugas manusia sebagai khalifah fil ardl untuk memelihara dan melestarikan pesan moral dari hadits yang menegaskan bahwa perbedaan adalah rahmat.
Perbedaan dan keragaman bukan sesuatu yang terjadi dengan sendirinya, melainkan memang sudah disengaja oleh Allah Yang Maha Pencipta.
"Kalau saja Tuhanmu berkehendak, maka Ia akan menjadikan seluruh manusia menjadi satu umat saja, tetapi mereka akan tetap berselisih dan berbeda pendapat. Kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh Tuhanmu, Dan karena itulah Allah menciptakan mereka. Kalimat Tuhanmu telah ditetapkan. Sesungguhnya Aku akan memenuhi neraka Jahannam dengan jin dan manusia (yang durhaka) semuanya”. (QS. Hud, 11: 118-119).
Sebagai hasil ciptaan ALLAH, tentu saja perbedaan dan keragaman mempunyai tujuan. Allah Swt menciptakan langit dan bumi dan seluruh isinya tidak sia-sia. Selalu ada tujuan dalam menciptakan mahluk-Nya. Salah satu tujuan diciptakan-Nya keragaman adalah agar manusia saling kenal dan saling tolong menolong.
"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (al-Hujurat ayat 13)
Namun, dalam kenyataan sehari-hari, kita melihat bahwa perbedaan seringkali menjadi pemicu konflik. Perbedaan tidak dilihat sebagai rahmat, tapi justru dianggap sebagai bencana. Keragaman dianggap sebagai bencana. Dari cara pandang inilah lahir upaya-upaya untuk mengingkari perbedaan dengan cara penyeragaman. Karena menyalahi Sunnatullah, maka penyeragaman ini melahirkan konflik berkepanjangan, bahkan diwarnai kekerasan. Sudah berapa banyak nyawa dan harta melayang karena manusia tidak mampu mengelola perbedaan dan keragaman.
Sudah banyak usaha yang dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut melalui pendekatan toleransi. Sayangnya, toleransi selama ini hanya difokuskan pada hidup berdampingan secara damai antara satu kelompok dengan kelompok yang lain, tanpa ada usaha untuk membuka ruang komunikasi yang lebih terbuka di antara kelompok-kelompok tersebut. Sehingga mereka hidup dalam ketidaktahuan satu sama lain.
Usaha dialog antar pemeluk agama juga sudah lama dilakukan, namun usaha ini lebih bersifat retorik ketimbang empirik. Upaya dialog biasanya lebih sering mencari titik temu ketimbang mencoba mengelaborasi keunikan masing-masing kelompok. Padahal, substansi toleransi bukan pada persamaan, tetapi justru pada pernghargaan terhadap perbedaan. Manusia bergaul akrab dengan yang lain bukan semata-mata karena adanya kesamaan, tetapi terutama karena adanya perbedaan yang menandai keunikan masing-masing. Akibat dialog yang hanya bersifat permukaan tidak mampu memberikan saling pengertian dan pemahaman mengenai keunikan masing-masing. Keunikan tetap tersembunyi di balik permukaan. Ironisnya, ketika terjadi dialog, masing-masing kelompok seringkali masih menggunakan bahasa agamanya sendiri-sendiri sehingga dialog yang berlangsung pun tak ubahnya seperti berbicara kepada diri mereka sendiri, bukan dengan kelompok lain yang berbeda. Dialog semacam itu harus digeser dari upaya mencari persamaan ke upaya mengenali keunikan masing-masing. Dan, di atas itu semua, tentu saja dialog itu harus ditingkatkan lebih dari sekadar saling mengenal, tetapi juga dalam bentuk dialog kemanusiaan misalnya. Tema dialog yang mesti diangkat bukan tema-tema keagamaan, tetapi tema-tema kemanusiaan yang menyangkut kepertingan dan problem bersama. Persoalan lainnya adalah bahwa dialog antar-agama yang selama ini dilakukan hanya terjadi di kalangan elite agama tanpa melibatkan kelompok arus bawah. Padahal justru kelompok arus bawa lah yang seringkali bersentuhan secara riil dengan kelompok lain. Mereka hanya mengetahui kelompok lain berdasarkan prasangka, sehingga ketika terjadi persentuhan diantara mereka – apalagi jika kemudian diwarnai ketegangan – tentu saja akan sangat mudah memicu konflik diantara mereka.
Karena itu, yang paling penting sebetulnya adalah dialog di tingkat akar rumput. Karena di sanalah persinggungan yang sesungguhnya terjadi. Sudah saatnya kita sebagai khalifah fil ardl memulai usaha yang lebih serius untuk membumikan pesan moral dari tujuan diciptakannya keragama ini. Allah Swt menciptakan perbedaan bukan untuk saling bermusuhan, tetapi justru untuk berkenalan, belajar satu sama lain dan tolong menolong dalam kebaikan.***
—Ust Fathoni Muhammad, salah seorang pimpinan PP. Al Miftah Gresik, pengurus Lembaga Bahtsul Masail PWNU Jawa Timur.
sosial media MAARIF Institute
instagram, twitter: @maarifinstitute
website: maarifinstitute.org
0 notes
Text
Golkar Mantapkan Gus Hans Sebagai Cawawali MA
Golkar Mantapkan Gus Hans Sebagai Cawawali MA
SURABAYA: Menyusul permintaan kandidat Cawali Surabaya Machfud Arifin mengerucutkan satu nama rekomendasi dari setiap partai pendukung, membuat Golkar mengambil langkah cepat. Partai berlambang beringin ini mengajukan Gus Hans untuk maju bacawawali Pilkada Surabaya Desember mendatang.
Ketua DPD 2 Golkar Surabaya Arif Fathoni mengatakan, Golkar hanya mengusulkan Gus Han sebagai bacawawali…
View On WordPress
0 notes
Text
Golkar Jajaki Koalisi di Pilkada Surabaya
Dailymail.co.id, Jakarta – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II Partai Golkar Kota Surabaya menjajaki kemungkinan koalisi dengan sejumlah partai politik untuk mengusung bakal pasangan calon wali kota dan wakil wali kota di Pilkada Surabaya pada tahun ini.
Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPD II Partai Golkar Surabaya Arif Fathoni mengatakan bahwa koalisi dengan partai lain suatu…
View On WordPress
0 notes
Text
Hak THR Tak Dibayar, Karyawan RHU Wadul Dewan. Thoni : Kita Akan Kawal
Hak THR Tak Dibayar, Karyawan RHU Wadul Dewan. Thoni : Kita Akan Kawal
Arief Fathoni ketua fraksi Golkar Surabaya, cakrawalanews.co – Layanan pengaduan Tunjangan Hari Raya (THR), yang dibuka oleh kalangan legislatif membuahkan hasil. Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Surabaya Arif Fathoni, menerima aduan perihal pembayaran THR yang tak kunjung diterima oleh karyawan PT Diana Prima Perkasa. “Berdasarkan keterangan dari karyawan tersebut, perusahaan yang bergerak di…
View On WordPress
0 notes
Text
Soal Pelaksanaan Pilkada Surabaya, 2 Bacawawali Golkar Berseberangan
Soal Pelaksanaan Pilkada Surabaya, 2 Bacawawali Golkar Berseberangan
Arif Fathoni
Surabaya, Memorandum.co.id – Dua kader Bakal Calon Wakil Walikota (Bacawawali) Golkar berbeda pendapat terkait pelaksanaan Pilwali Surabaya.
Pasalnya, KH Zahrul Azhar As’ad atau yang akrab dipanggil Gus Hans menginginkan pilkada 2020 ditunda hingga 2021 mendatang. Sedangkan Arif Fathoni mendesak pelaksanaan Pilkada menggunakan protokol kesehatan secara ketat.
“Kondisi pandemi ini…
View On WordPress
0 notes
Text
Diingatkan Ada Anak Buahnya yang Offside Jelang Pilwali, Wali Kota Risma Baper
https://www.satukanal.com/diingatkan-ada-anak-buahnya-yang-offside-jelang-pilwali-wali-kota-risma-baper/
Diingatkan Ada Anak Buahnya yang Offside Jelang Pilwali, Wali Kota Risma Baper
Pada rapat paripurna di DPRD Surabaya, Kamis (31/11) lalu Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memberikan tanggapan soal dugaan pencitraan. Ia menegaskan dirinya tidak butuh pencitraan.“Saya tidak butuh pencitraan. Tidak ada uang yang saya gunakan untuk pencitraan saya,” ujarnya saat itu.Namun karena dugaan pencitraan itu, Risma sepertinya baper (bawa perasaan). Sehingga dia mengambil sikap ekstrem agar semua pejabat di sekretaris daerah, asisten, dan kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) tidak berbicara (memberikan statement) ke media massa.“Mulai hari ini saya minta, dan kalau memang dibutuhkan, saya, mulai jajaran di bawah saya, Sekda, asisten, kepala OPD dan staf tidak saya perkenankan bicara ke media,” ujarnya.Untuk semua pemberitaan, menurut Risma, akan dikomunikasikan dengan media center Pemkot Surabaya. “Karena bagi saya, harga diri lebih penting dibandingkan yang lain,” tambahnya.Namun itu langsung diklarifikasi oleh Ketua Fraksi Partai Golkar Arif Fathoni pada rapat paripurna. Dia menyatakan wali kota keliru menafsirkan pandangan umumnya. Untuk diketahui, kebetulan memang Fraksi Partai Golkar ini yang menyikapi dan memberi pertanyaan tentang adanya pencitraan.Menurut Arif Fathoni, pihaknya justru mengapresiasi kinerja wali kota dan wakil wali kota. Hal ini, kata dia, akan menjadi tinta emas bagi masyarakat Surabaya. “Tetapi karena tahun depan memasuki masa pilkada, maka kami meminta komitmen wali kota akan menjaga APBD tidak digunakan atau jembatan bagi pertarungan kontestasi politik,” ungkap nya.Ia menyatakan pihaknya tidak mengkritik wali kota. Namun ia menerangkan bahwa ada kecenderungan pencitraan terhadap salah satu kepala OPD.“Kami mengingatkan mumpung ini belum terjadi, agar tidak terjadi abuse of power di kemudian hari. Yang kami kritisi adalah yang berminat menjadi pengganti Bu Risma, jangan gunakan APBD untuk jembatan citra diri,” terangnya.Terpisah, Sekretaris Fraksi Demokrat-Nasdem, Imam Syafi’i melemparkan kritik langsung kepada Kepala Bappeko Surabaya Eri Cahyadi yang dinilai turun ke lapangan karena bakal ikut Pilwali.”Ini kan mau Pilwali, saya langsung saja, Kepala Bappeko itu sering offside. Hal-hal yang seharusnya dikerjakan Kepala Dinas langsung dikerjakan sendiri. Sampai masuk-masuk ke Kelurahan segala dan menjanjikan ke RW-RW akan mengakomodir programnya. Sampai menjanjikan kalau nggak bisa bakal mundur. Ini kan nggak bener,” kata Imam.Imam mengingatkan agar Kepala Bappeko bekerja sesuai tugas dan fungsinya. “Hanya sampai perencanaan saja. Kalau sudah sampai program atau apa lainnya kan sudah offside,” imbuh dia.
0 notes
Text
Disomasi Terkait Utang Piutang, Pihak Ahmad Dhani Sebut Bisnis Hiburan Lagi Sepi
Merisa Seana Disomasi Terkait Utang Piutang, Pihak Ahmad Dhani Sebut Bisnis Hiburan Lagi Sepi Artikel Baru Nih Artikel Tentang Disomasi Terkait Utang Piutang, Pihak Ahmad Dhani Sebut Bisnis Hiburan Lagi Sepi Pencarian Artikel Tentang Berita Disomasi Terkait Utang Piutang, Pihak Ahmad Dhani Sebut Bisnis Hiburan Lagi Sepi Silahkan Cari Dalam Database Kami, Pada Kolom Pencarian Tersedia. Jika Tidak Menemukan Apa Yang Anda Cari, Kemungkinan Artikel Sudah Tidak Dalam Database Kami. Judul Informasi Artikel : Disomasi Terkait Utang Piutang, Pihak Ahmad Dhani Sebut Bisnis Hiburan Lagi Sepi Arif Fathoni, kuasa hukum Zaini Ilyas menjelaskan, kasus tersebut bermula dari masalah utang piutang. http://www.unikbaca.com
0 notes
Text
Lion Air Digugat Mantan Kajari Rp 1 Miliar, Begini Kronologi Gara-garanya
Hanis Sintia Lion Air Digugat Mantan Kajari Rp 1 Miliar, Begini Kronologi Gara-garanya Artikel Baru Nih Artikel Tentang Lion Air Digugat Mantan Kajari Rp 1 Miliar, Begini Kronologi Gara-garanya Pencarian Artikel Tentang Berita Lion Air Digugat Mantan Kajari Rp 1 Miliar, Begini Kronologi Gara-garanya Silahkan Cari Dalam Database Kami, Pada Kolom Pencarian Tersedia. Jika Tidak Menemukan Apa Yang Anda Cari, Kemungkinan Artikel Sudah Tidak Dalam Database Kami. Judul Informasi Artikel : Lion Air Digugat Mantan Kajari Rp 1 Miliar, Begini Kronologi Gara-garanya Dua pengacara Rawi, Arif Fathoni dan Indrarian Polii menyebut bahwa maskapai Lion Air melakukan perbuatan melawan hukum yang merugikan konsumen. http://www.unikbaca.com
0 notes
Text
Struktur Kepanitiaan Manasik Haji 2018 Pesantren Darunnajah 2 Cipining
Dalam rangka melaksanakan Kegiatan Manasik Haji di Pesantren Darunnajah 2 Cipining, terbentuklah struktur kepanitiaan yang telah disusun berdasarkan kesepakatan dan telah disetujui oleh kepala sekolah dan pengurus pesantren.
Adapun nama-nama panitia pada Manasik Haji ini adalah diambil dari guru pengajar RA/Paud, MI dan Guru TMI Pesantren Darunnajah 2 Cipining. Semua panitia bertanggung jawab kepada bagiannya, khususnya dalam mensukseskan berjalannya acara Manasik Haji ini.
Manasik Haji berlangsung 1 hari tepat pada hari Sabtu, 27 Januari 2018 kemarin, dimulai pukul 07.00 Wib s/d selesai, bertempat di Lapangan Kampus 1 Darunnajah 2 Cipining.
Struktur kepanitiaan Manasik Haji pada tahun ini adalah sebagai berikut :
Struktur Kepanitiaan Manasik Haji 2018
Pondok Pesantren Darunnajah 2 Cipining
Penasehat : K.H Jamhari Abdul Jalal Lc. Ketua : Siti Tohiriah Adawiah Sekretaris : M. Sillahudin Shohwatul Huda Bendahara : Munaroh S.Pd.I Siti Futhulwa Sie. Humas : Husni Munawar Misbakhudin azka Cucu Cahyati Uul Khofifah Sie. Perlengkapan : Nurul Fiqri Arif Solehudin Lukmanul Hakim Senja Agustin Luthfiatunnisa Sie. Kesehatan : Elisa Febianti Sie. Dokumentasi : Aryo Bima Aida Fathira Sie. Konsumsi : Madzudin Roby Nurhuda Okta Aulia Nurul Karimah Muniroh Sie. Pengatur Barisan : Tohiroh Laela Fitriah Muntabsiroh Sie. Stand Informasi : Nur Fathoni S.H.I Sri Purwati S.Pd.I Suhaeti S.Pd.I Sie. Penjaga Wali Murid : Siti Mutmainah S.Pd.I Mama Fairuz (Ibu-ibu POMG) Mama Salwa (Ibu-ibu POMG) Mama Revan (Ibu-ibu POMG) Sie. Daftar Ulang : Munaroh S.Pd.I Siti Futhulwa
Sie. Petugas Lokasi 1. Mikot : Haji Mustajab S.Pd.I Nur Fathoni S.H.I Husni Munawar 2. Arafah : H Trimo S.Pd.I Arif Sholehudin Cucu Cahyati 3. Muzdalifah : Siti Khoirimah Suhaeti S.Pd.I Uul Khofifah 4. Mina : Rahma Manaf Sri Purwati S.Pd.I 5. Jumroh Ula, Wustha, Aqobah : Musthafa Zahir M.Ag Misbakhudin azka Rohmatunnisa 6. Sa’i-Shafa dan Marwa : Enok Hasanah Nur Aulia Elisa Febianti 7. Ka’bah : Faruk Abshori S.Pd.I Nurul Fiqri Kamilin S.Pd.I 8. Tahalul : Jeje Juraimi S.Ag Roby Nurhuda Shohwatul Huda 9. Air Zam-zam : Okta Aulia Laela Fitriah
Kegiatan Manasik Haji adalah pertama kalinya dilaksanakan di Pesantren Darunnajah Cipining, mudah-mudahan menjadi cerminan dan lebih baik lagi di masa mendatang
Dengan terbentuknya struktur kepanitiaan ini, diharapkan menjadi motivasi dan pengalaman penting untuk lebih baik lagi dalam berorganisai terutama bertanggung jawab dalam mengemban amanah dimanapun berada.
Aamiin
Syathir
from WordPress http://ift.tt/2BHdwzi via IFTTT
0 notes
Text
0 notes
Text
Golkar Surabaya akan Jadi Panggung Kaum Milenial
Golkar Surabaya akan Jadi Panggung Kaum Milenial
SURABAYA: Menjadi nakhoda baru, Arif Fathoni siap mematangkan susunan pengurus DPD 2 partai Golkar dengan mayoritas kader muda milenial. Kursi akan diisi oleh 60 persen dari kader milenial sedang 40 persennya kader senior sebagai penguat idiologi dan sebagai mentor.
Thoni menjelaskan bahwa upaya ini juga sesuai dengan arahan Ketua DPD 1 partai Golkar Jawa Timur, Sarmudji. “Pertimbangan sangat…
View On WordPress
0 notes