#pilwali surabaya
Explore tagged Tumblr posts
Text
Jelang Putusan Sengketa Pilkada Surabaya, Ini Kata Tim Hukum Paslon
Jelang Putusan Sengketa Pilkada Surabaya, Ini Kata Tim Hukum Paslon
Ahmad Hidayat Surabaya, Memorandum.co.id -Majelis hakim Mahkamah Konstitusi (MK) akan membacakan keputusan dismissal terkait Pilkada Surabaya, Selasa (16/2) besok. Bagi tim pasangan calon (paslon) nomor 01 Eri Cahyadi dan Armuji, bahwa putusan dismissal itu berkeyakinan akan menolak gugatan paslon nomor urut 02 Machfud Arifin-Mujiaman (MA-Ju). “Keyakinan kita ditolak gugatan paslon 02,” ujar…
View On WordPress
0 notes
Photo
Pengamat: Sungguh Berbahaya Jika Pilkada Main Petak Umpet dan Para Calon Tidak Diperbincangkan Publik LSurabaya, Jatim terkini Belum munculnya nama-nama Cawali Surabaya yang benar-benar siap maju pada April 2020 menjadi sorotan pengamat politik, Surokhim.
0 notes
Photo
Pengamat: Sungguh Berbahaya Jika Pilkada Main Petak Umpet dan Para Calon Tidak Diperbincangkan Publik LSurabaya, Jatim terkini Belum munculnya nama-nama Cawali Surabaya yang benar-benar siap maju pada April 2020 menjadi sorotan pengamat politik, Surokhim.
0 notes
Photo
Lagi, Risma Berikan Sinyal Tipis Jagokan Eri Cahyadi Maju Pilwali
MALANGTODAY.NET - Sebelumnya Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Eri Cahyadi untuk ‘menghijaukan’ Surabaya. Kini, Risma kembali meminta Eri untuk meneruskan pembangunan yang sudah dibuatnya. Hal ini kemudian diartikan oleh para pengamat politik sebagai sinyal dari Risma untuk siapa sosok yang akan diusung oleh Risma. "Ada sinyal-sinyal tipis untuk Pak Eri (Eri Cahyadi). Sinyal tipis lho," ujar pengamat politik Universitas Trunojoyo Surokim dilansir dari Jatimnow.com (17/3/2019). [irp] Dengan munculnya sinyal-sinyal ini maka bukan tidak mungkin sosok calon yang akan diusung Risma adalah Eri. Apalagi secara latar belakang, Eri masih sejalan dengan Risma yakni pernah menjabat Kepala Bappeko. "Bu Risma ingin penggantinya sosok inovator yang bisa mendesain Surabaya sebagai kota tourism buatan. Beliau (Risma) prefer pada birokrat," terang Surokim. Begitu juga apa yang sudah dilakukan Risma untuk Surabaya terkait pembangunan kota. Pembangunan-pembangunan yang dimaksud yaitu taman terbuka, fasilitas publik, dan pembangunan wisata. [irp] Jika melihat pola ini, tentunya Risma akan mencari sosok yang mampu meneruskan mimpinya untuk Surabaya. "Beliau (Risma) merasa Surabaya masih butuh kelanjutan atas taman hijau, alun alun, ruang publik dan destinasi tambahan sebagai daya tarik kota. Itu semua muaranya pada Bappeko sebagai perencana," ungkapnya. Meski demikian, kepastian mengenai siapa jago Risma masih tanda tanya. Apakah benar Risma akan mengusung Eri Cahyadi atau justru memilih orang yang bukan dari kalangan birokrat dan politik? (AL)
Source : https://malangtoday.net/flash/surabaya/risma-berikan-sinyal-tipis-jagokan-eri-cahyadi-maju-pilwali/
MalangTODAY
0 notes
Video
tumblr
dukung Pilwali Kota Surabaya 2020 Aman dan Damai
1 note
·
View note
Text
Disebut Maju Pilwali Surabaya, Pakar Hukum Unair Anggap Kepala Bappeko Cacat Hukum
https://www.satukanal.com/disebut-maju-pilwali-surabaya-pakar-hukum-unair-anggap-kepala-bappeko-cacat-hukum/
Disebut Maju Pilwali Surabaya, Pakar Hukum Unair Anggap Kepala Bappeko Cacat Hukum
Dosen hukum Universitas Airlangga (Unair) I Wayan Titip turut memberikan komentar terkait santernya kabar nama Kepala Bappeko Pemkot Surabaya Eri Cahyadi akan maju dalam Pilwali Surabaya 2020 mendatang. Dalam hal ini Wayan bersikap kontra meski disebut Eri didukung Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
“Fenomena ngawur, pejabat cacat hukum, tapi dikampanyekan. Sementara pejabat yang baik dan tanpa cacat hukum tidak,” ujarnya ketika dimintai pendapat.
Wayan berkata demikian karena nama Eri Cahyadi pernah disebut terlibat dalam kasus amblesnya Jalan Raya Gubeng. Selain Eri, saat itu nama anak Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Fuad Bernardi, juga turut disebut. Dan keduanya sudah pernah diperiksa pihak Polda Jatim.
Nama Eri turut disebut dalam kasus amblesnya Jalan Raya Gubeng karena dia dianggap tahu persis perizinan gedung sebelah RS Siloam. Sebab, sebelum menjabat sebagai kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko), Eri merupakan kepala di Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang Pemerintah Kota Surabaya yang membawahi perizinan.
Dalam perkara itu, Eri sudah diperiksa dua kali. Yaitu, oleh pihak penyidik Polda Jatim dan yang kedua oleh majelis hakim di Pengadilan Negeri Surabaya. Namun, kapasitasnya bukan sebagai orang yang diduga bersalah atau hanya sebatas saksi.
Dalam hal ini, Wayan beranggapan sudah bukan rahasia umum lagi bahwa dalam urusan perizinan, banyak kepentingan pemberi izin. “Kalau bisa dipersulit, kenapa dipermudah? Pada tahap ini sudah lazim terjadi gratifikasi, pemerasan oleh pemberi izin. Semisal pungli. Untuk itulah, kenapa dinas perizinan menjadi lahan basah bagi ASN,” ujarnya.
Menurut Wayan, dalam keseharian, ASN di bagian perizinan jauh lebih makmur daripada ASN di dinas lain. Hal itu juga bisa dilihat dari gaya hidup keseharian.
Sebab itu, Wayan berharap calon wali kota Surabaya nanti adalah orang yang bersih. Soalnya, bagaimanapun itu akan memberikan tingkat kepercayaan yang lebih tinggi lagi di masyarakat.
Dimintai pendapat soal anak Wali Kota Risma, Fuad Bernardi yang belum dihadirkan dalam pengadilan, Wayan menilai wajib sebenarnya. “Ada apa putra wali kota tidak dihadirkan dalam persidangan? Advokat terdakwa dapat memohon kepada majelis hakim agar saksi yang bersangkutan dihadirkan,” tegasnya.
Jika nanti dihadirkan, imbuh Wayan, kasus pidana ini menjadi terang-benderang. “Karena ada diskriminasi perlakuan, maklum anak pejabat. Andai kata yang bersangkutan bukan anak pejabat, tentu lain lagi perlakuan aparat penegak hukum,” imbuhnya.
Citra Wali Kota Risma sendiri tercederai dengan dugaan keterlibatan putranya dalam kasus amblesnya Jalan Raya Gubeng. Hal itu menjadi simalakama jika Risma paksakan dukung calon di pilwali.
Seperti pernah ditulis sebelumnya, hasil polling terbaru di Pilwali Surabaya menunjukkan bahwa sosok Kepala Bappeko Eri Cahyadi, yang sering disebut mendapat endorsement Wali Kota Tri Rismaharini, mendapatkan posisi ketiga.
Eri berada di posisi ketiga dengan raihan 7,1 persen. Tepat di atas Eri, ada nama Fandi Utomo dengan 46 persen dan Laksamana Untung Suropati dengan 13,5 persen.
Sosok Eri bahkan melewati beberapa nama lain yang santer disebut di bursa Pilwali Surabaya. Sebut saja Gus Hans dan Vincensius Awey. Hasil polling Eri bahkan juga jauh melebihi cucu Bung Karno, Puti Guntur.
Hingga berita ini ditulis, polling masih bisa dilakukan melalui https://pollingkita.com/19456.
0 notes
Text
Bir Aly Beri Kejutan Soal Pilwali Surabaya
Bir Aly Beri Kejutan Soal Pilwali Surabaya
BANGKALAN, Limadetik.com — Bir Aly kembali memberikan kejutan. Kenapa tidak, anggota DPRD Bangkalan itu menyatakan siap maju sebagai Pilwali Surabaya tahun 2020.
Dirinya mengaku akan melangkah kejalur politik Surabaya menggunakan jalur independen atau perorangan. Dirinya digandeng oleh tokoh Didik Junaidi. Ra Bir Aly mengaku cukup mengenal Akhmad Junaidi.
Politikus Nasdem itu mengaku akan di…
View On WordPress
0 notes
Photo
Lawan Maju Caleg DPR RI, Peluang Wisnu Sakti Menang di Pilwali Lebih Besar?
MALANGTODAY.NET - Kontestasi Pilwali Surabaya semakin memanas dari hari-kehari. Setelah Surabaya Survei Center (SSC) merilis hasil penelitiannya. Kini giliran Proximity Indonesia merilis hasil elektabilitas nama-nama calon yang akan maju Pilwali Surabaya. Survei tersebut menyatakan tiga nama calon yang memiliki elektabilitas tinggi. Pertama yaitu Wisnu Saktu Buana dengan perolehan 24.7 persen, Puti Guntur Soekarno dengan 10.6 persen, dan Fandi Utomo dengan 6.4 persen. [irp] Berdasarkan hasil tersebut, kemungkinan yang bisa terjadi yakni adanya duel antara Wisnu Sakti Buana dengan Fandi Utomo. Hal ini lantaran Puti Guntur Soekarno diperkirakan tidak akan maju Pilwali Surabaya. Sebelumnya, Puti sudah memberikan sinyal supaya yang diusung PDIP adalah Wisnu Sakti Buana. Oleh karenanya, kemungkinan yang akan terjadi adalah penentuan nama dari dua nama kandidat teratas yaitu Wisnu Sakti dan Fandi Utomo. [irp] “Whisnu dengan PDIP nya yang sudah jelas jawara di Kota Surabaya, lalu dengan Fandi Utomo yang ketokohannya sudah teruji dan belum memiliki lawan lain. Terlebih lagi, dalam berbagai kesempatan Fandi Utomo telah mendeklarasikan diri akan maju di Pilwali Surabaya 2020,” ujar Suko Widodo dilansir dari Duta.co (27/1/2019). Diketahui, Fandi Utomo kini mencalonkan diri sebagai calon legistlatif DPR RI. Menurut pandangan Suko Widodo, dengan kondisi demikian peluang terpilihnya Wisnu untuk menggantikan posisi Risma akan semakin besar. (AL)
Source : https://malangtoday.net/flash/surabaya/peluang-wisnu-sakti-menang-di-pilwali-lebih-besar/
MalangTODAY
0 notes
Video
tumblr
Dukung Pilwali Kota Surabaya 2020 aman Dan Damai
0 notes
Photo
Paguyuban PKL Surabaya Minta Fandi Utomo Maju Pilwali Surabaya, Memorandum.co.id - Paguyuban Pedagang Kaki Lima (PKL) se-Surabaya mendukung Fandi Utomo (FU) maju menjadi bakal calon wali kota (bacawali) pada Pilwali Surabaya 2020.
0 notes
Text
Citra Wali Kota Risma Tercederai, Simalakama Jika Paksakan Dukung Calon di Pilwali
https://www.satukanal.com/citra-wali-kota-risma-tercederai-simalakama-jika-paksakan-dukung-calon-di-pilwali/
Citra Wali Kota Risma Tercederai, Simalakama Jika Paksakan Dukung Calon di Pilwali
Tokoh pers senior Jawa Timur Dhimam Abror turut memberikan komentar tentang gambaran Pilwali Surabaya 2020 mendatang. Dhimam menilai dalam menyambut tahun politik tersebut gerakannya sudah mulai ada saat ini.
Dhimam secara terus terang bahkan menyebut nama-nama yang sudah mulai bermunculan saat ini. Seperti Whisnu Sakti Buana, Zahrul As’ad atau biasa disapa Gus Han serta juga nama Kepala Bappeko Eri Cahyadi. Tidak hanya itu mantan jurnalis ini juga menyinggung terjadinya perang panas Khofifah VS Risma.
“Yang pertama pasti ekspektasinya orang mengharapkan figur baru nanti tidak kalah dari Risma. Dan itu berarti ekspektasinya sangat tinggi, sehingga kemudian siapapun yang muncul selalu berusaha bahwa saya the next Risma,” ujar dia.
Saat ini jelas Dhimam sudah mulai ada yang mengklaim the next Risma. “Ini penerus Risma, sudah banyak yang saling mengklaim begitu. Nah inilah the next Risma, Risma berikutnya, inilah orangnya direstui Risma, ini yang didukung Risma,” bebernya.
Meski masih banyak nama Risma yang beredar ini, Dhimam mengaku memiliki perspektif tersendiri. “Setiap masa itu ada orangnya, dan setiap orang ada masanya. Era Risma itu kita hormati, kita anggap sebagai orang yang bagus dalam membangun Surabaya, tapi di era berikutnya sudah berbeda lagi. Tidak harus dibutuhkan seorang Risma karena tantangannya beda,” jelas tokoh pers Jawa Timur ini.
Tentang Risma efek tersebut, Dhimam mengakui memang itu ada. “Tapi saya menyebutnya pisau bermata dua. Bagi calon yang misalnya secara sengaja pengen memanfaatkan Risma efek. Yang pertama mungkin dia akan mendapatkan simpati karena mendapat dukungan, tetapi yang kedua pisaunya bermata dua tadi bisa negatif kalau dia dianggap bonekanya Risma dan belum tentu didukung,” kata pria yang juga politisi dari Partai PAN ini.
Apalagi menurut Dhimam citra Wali Kota Risma mulai tercederai saat ini. “Risma pernah sensi karena pernah mendapat kritikan terkait persoalan mafia perizinan yang diduga melibatkan anak kandung dan pejabat pemkot yang menjadi anak emasnya. Risma mati-matian menampiknya. Toh serangan terbuka itu tetap mencederai citranya,” tegas Dhimam.
Saat ini juga kata dia terjadi perang panas antara Risma dengan Khofifah. Persaingan diam-diam tidak terhindarkan. Dua wanita paling berpengaruh di Jatim itu sama-sama tidak mau kalah angin.
“Tidak boleh ada matahari kembar di Surabaya yang sudah terlalu panas ini. Perseteruan Risma dan Khofifah makin bikin Surabaya tambah gerah,” bebernya.
Soal adanya gerakan Risma Selamanya di Surabaya, Dhimam menilai itu bukan gerakan murni. “Kamu sekarang bisa bikin fakta itu. Arek 10 suruh teriak di Bungkul, Risma…Risma…Risma, terus kamu foto sendiri. Kalau saya bilangnya dalam ilmu politik atau dalam ilmu komunikasi itu kan konstruksi,” jelas Dhimam.
Adanya Gerakan Risma selama ini tegas Dhimam buruk bagi pendidikan demokrasi. “Tidak ada orang itu selamanya. Tiap orang punya massa, tiap massa punya orang. Sepuluh tahun yang lalu oke Risma, tapi kalau selamanya apakah bisa? Sekarang tantangannya beda 2020 kita sudah MEA, Masyarakat Ekonomi ASEAN,” imbuh Dhimam.
Sebelumnya ada sebuah polling yang menunjukkan jika endorse dari Risma ternyata tidak begitu berdampak. Sosok Kepala Bappeko Eri Cahyadi, yang sering disebut mendapat endorsement dari Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, mendapatkan posisi ketiga.
Eri berada di posisi ketiga dengan raihan 7.1 persen. Tepat diatas Eri, ada nama Fandi Utomo dengan 46 persen dan Laksamana Untung Suropati dengan 13.5 persen. Polling tersebut dilakukan di https://pollingkita.com/19456.
0 notes
Link
ngatmisih Cawali Surabaya,– LSM Sultan Aryo Kota Surabaya menyampaikan tiga harapan pada Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih, Joko Widodo dan Ma’ruf Amin, pasca putusan sidang Mahkamah Konstitusi.
Ketua Sultan Aryo (Konsultan Pertanahan Arek Suroboyo) Ngatmisih, menuturkan tiga harapan itu, antara lain agar polarisasi 01 dan 02 yang telah mengarah pada perpecahan yang terjadi kurang lebih setahun terakhir membuat masyarakat lelah dalam konflik tersebut.
0 notes
Photo
Muncul Nama Bayu Airlangga di Bursa Pilwali Surabaya, Kuat Karena Nama Pakde Karwo?
MALANGTODAY.NET - Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Surabaya Survey Center (SSC) pada Rabu (9/1/2019) lalu, muncul nama Bayu Airlangga dalam bursa Pilwali Surabaya 2020. Hal ini cukup mengejutkan bagi beberapa kalangan. Pasalnya, Bayu belum memiliki pengalaman politik dibandingkan dengan nama-nama calon yang lainnya. Menurut beberapa pengamat politik, nama Bayu Airlangga ini muncul karena sokongan kuat dibalik nama Soekarwo alias Pakde Karwo. Bayu Airlangga sendiri adalah menantu Pakde Karwo. Ia merupakan suami dari putri ketiga Pakde Karwo, Kartika Ayu Prawitasari. [irp] Sebagaimana diketahui, Pakde Karwo masih memegang jabatan sebagai Gubernur Jatim. Juga saat ini, Bayu memiliki jabatan sebagai Ketua Muda Mudi Demokrat. Menurut pengamat, nama Bayu bisa dikatakan untuk “tes ombak” kepada warga Surabaya. Sebab, Surabaya akan menghadapi dua hajat politik dengan skala besar yaitu Pileg 2019 dan Pilwali 2020. Bayu yang maju di Pileg 2019 harus mengatur strategi memenangkan simpati dari warga Surabaya. Salah strategi yang bisa digunakan yakni dengan memasukkan namanya ke dalam bursa Pilwali Surabaya. “Bukan Pilwalinya yang menjadi tujuan utama Demokrat menampilkan Bayu Airlangga, melainkan sebagai upaya menunggangi isu Pilwali Surabaya untuk meningkatkan popularitas Bayu Airlangga di Pileg 2019. Bisa dikatakan Bayu mengalami ketertinggalan jauh, sehingga menjadikan isu Pilwali Surabaya sebagai strategi untuk mengejar popularitas,” ungkap pengamat politik Universitas Negeri Surabaya, Agus Mahfud Fauzi dilansir dari Harian Bhirawa (13/1/2019). [irp] Bayu yang kini berada di bawah naungan Partai Demokrat juga bisa digunakan untuk melihat siapa nama yang akan kuat memenangkan Pilwali Surabaya. “Saat ini adalah momen tepat untuk Demokrat meluncurkan Bayu dikarenakan Pakde Karwo. Jika hasilnya nanti Bayu diterima masyarakat maka akan dilanjutkan, tapi jika tidak bisa jadi Partai Demokrat mencari alternatif calon lain,” tutur Agus. (AL)
Source : https://malangtoday.net/flash/surabaya/bayu-airlangga-di-pilwali-surabaya-karena-jadi-menantu-pakde-karwo/
MalangTODAY
0 notes
Video
tumblr
Dukung Pilwali Kota Surabaya 2020 Damai dan Aman
0 notes
Photo
Pengumuman KPU Surabaya Tentang Penyerahan Dokumen Dukungan Bakal Pasangan Calon Perseorangan Atau bisa juga klik link ini
0 notes