#Anak Muda Zaman Now
Explore tagged Tumblr posts
Text
"Transaksi Zaman Now, Gampang Banget Pakai BRImo"
Dulu, transaksi keuangan itu ribet. Harus antre panjang di bank cuma untuk transfer uang. Tapi sekarang, semuanya jadi simpel berkat digitalisasi, dan BRI adalah jagoannya. Dari BRImo sampai QRIS, hidup kita jadi lebih praktis.
BRImo: Aplikasi Serba Bisa BRImo adalah aplikasi mobile banking yang punya fitur lengkap, mulai dari transfer, pembayaran tagihan, hingga pembelian pulsa. Bahkan, kamu bisa cek saldo sambil rebahan! Dengan antarmuka yang ramah pengguna, siapa pun bisa pakai BRImo, dari anak muda sampai orang tua.
QRIS: Bayar Cuma Sekali Scan QRIS adalah inovasi lain dari BRI yang bikin transaksi cashless makin gampang. Cukup scan QR code di warung, kafe, atau bahkan tukang cilok. Transaksi jadi cepat dan bebas ribet. Ini solusi jitu untuk era digital!
Manfaat Digitalisasi BRI
Akses 24/7: Kamu bisa transaksi kapan saja, bahkan tengah malam.
Aman dan Terpercaya: Dengan teknologi canggih, semua data kamu dijamin aman.
Efisiensi Waktu: Nggak perlu lagi antre di bank. Waktu kamu bisa dipakai untuk hal lain yang lebih seru.
Kisah Inspiratif: Tukang Martabak Go Digital Pak Budi, seorang tukang martabak, awalnya cuma menerima pembayaran tunai. Setelah belajar menggunakan QRIS, dia nggak cuma menghemat waktu, tapi juga menarik lebih banyak pelanggan dari generasi muda.
Kesimpulan BRI memahami kebutuhan kita di era digital. Dengan inovasi seperti BRImo dan QRIS, transaksi jadi mudah, cepat, dan aman. Jadi, kalau kamu belum mencobanya, saatnya upgrade hidupmu sekarang juga!
0 notes
Text
TURISIAN.com - Survey OJK (Otoritas Jasa Keuangan) menyebutkan bahwa 43 persen generasi Z (Gen Z) terlibat hutang platform Playlater. Mereka juga membeli barang-barang yang tidak produktif. Friderica Widyasari Dewi, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen (PEPK) OJK, mengungkapkan keprihatinannya. Terutama, atas semakin banyaknya generasi muda yang terjerat utang melalui skema buy now, pay later (BNPL) atau paylater. Fenomena ini, menurut Friderica yang akrab disapa Kiki, menjadi perhatian serius regulator di seluruh dunia. BACA JUGA: Generasi Z Semakin Cermat dalam Merencanakan Liburan Sementara itu, dalam acara Like It, yang ditayangkan melalui kanal YouTube OJK pada Sabtu, 5 Oktober 2024, Kiki menyoroti bagaimana tren sosial menjangkiti mereka. Seperti fear of missing out (FOMO), you only live once (YOLO), hingga perilaku doom spending mendorong anak muda untuk berutang. "Anak muda sekarang FOMO, takut dianggap ketinggalan zaman jika tidak ikut-ikutan. Mereka juga terjebak dalam mentalitas YOLO. Dan bahkan kini ada istilah doom spending, belanja seakan dunia akan berakhir," ujarnya. BACA JUGA: Hasil Survei RedDoorz Indonesia, Begini Kebiasaan Liburan Beda Generasi Ia menambahkan, perilaku belanja yang tidak terkendali ini kian parah. Hal ini, ,karena sering kali dana yang digunakan bukanlah uang pribadi, melainkan uang pinjaman. "Yang paling bahaya adalah ketika mereka belanja bukan dengan uang yang mereka miliki, tapi dengan utang," tegasnya. Kiki juga menyoroti fenomena kecenderungan generasi muda memberikan penghargaan. Atau reward instan kepada diri sendiri, yang semakin berisiko bagi mereka yang belum memiliki penghasilan tetap. BACA JUGA: Pesan untuk Duta Genre 2024, Amanda Soemedi Minta Jadilah Pribadi yang Kreatif Kemudahan Mengakses Pinjaman Menurutnya, kemudahan mengakses pinjaman, terutama melalui platform digital seperti pinjaman online dan paylater, memperburuk situasi ini. "Pinjaman online dan paylater sangat mudah diakses. Anak muda kita bisa dengan cepat mendapatkan pinjaman untuk membeli barang-barang yang tidak produktif," katanya. Sedangkan, data OJK menunjukkan, sebagian besar pengguna paylater berasal dari generasi Z, dengan dominasi usia 26-35 tahun. BACA JUGA: Hidangan Tongseng Racikan Chef Renatta, Ini Istimewanya Rinciannya, 26,5 persen pengguna berusia 18-25 tahun, 43,9 persen berusia 26-35 tahun. Dan 21,3 persen berusia 36-45 tahun. Hanya 1,1 persen pengguna paylater yang berusia di atas 55 tahun. Penggunaan paylater pun banyak didominasi untuk keperluan gaya hidup. Sebanyak 66,4 persen penggunaan ditujukan untuk fesyen. Kemudian, 52,2 persen untuk perlengkapan rumah tangga, 41 persen untuk elektronik, 34,5 persen untuk laptop atau ponsel, dan 32,9 persen untuk perawatan tubuh. ***
0 notes
Text
Cinta itu butuh pembuktian !!!
Kepahlawanan sahabat Rasulullah patut kita teladani termasuk figur yang satu ini. Allah menganugerahkan karunia-Nya kepada sosok pemberani ini. Seorang hafiz, terampil menulis, pakar ilmu waris, dan menguasai bahasa asing dalam waktu singkat. Rasulullah mempercayainya sebagai penulis wahyu. Tulisannya indah serta bacaannya lancar yang menggambarkan kecerdasan serta ketelitian. Banyak prestasi lainnya dan cukup diwakili oleh satu kalimat ini saja, bahwa ia adalah Zaid bin Tsabit. Ya, nama ini melengkapi argumen mengapa dia hebat.
@theartismi | Bukticintarasul
Nggak mudah tuk dijelaskan kenapa Zaid kecil begitu istimewa dibandingkan teman sebayanya. Ini patut ditiru oleh kids zaman now.
Sobat pasti inget kisah seorang ‘ABG’ yang begitu semangat menyambut seruan jihad. Inilah awal kisah hebatnya. Bukankah skenario kelahiran seorang bintang biasanya dalam kejadian heroik dan situasi darurat?
Ketika itu menjelang perang Badar, datanglah seorang remaja dengan menggenggam sebilah pedang yang panjangnya melebihi badan anak tersebut.
Dia berjalan tanpa ragu melewati barisan menuju Rasulullah. Dia berkata, “Aku bersedia mati untuk Baginda, wahai Rasulullah! Izinkan aku pergi berjihad memerangi musuh Allah di bawah panji Baginda”.
Rasulullah takjub, namun beliau terpaksa menolak permintaan anak tersebut karena masih belia. Sebagai remaja yang cenderung ekspresif, Zaid sedih dan kecewa. Dia pulang sambil menggusur pedangnya menggesek tanah.
Jika mendekatkan diri kepada Rasulullah sebagai prajurit masih ‘gagal’, Zaid pun berfikir cara lain yakni dengan jalan keilmuan.
Ia ingin berbakti dan mendampingi Rasulullah selalu. Rasulullah menyambutnya. Beliau kagum dengan bacaan al-Quran Zaid yang menunjukkan pemahamannya.
Rasulullah lalu meminta Zaid untuk mempelajari baca tulis bahasa asing. Dalam surat menyurat, Zaid menjadi sekretaris sekaligus translator beliau.
Setelah yakin dengan kemampuan Zaid, Rasulullah menugaskannya untuk menulis risalah langit. Bila wahyu turun, Zaid dipanggil untuk menuliskannya.
Rasulullah pun mengabulkan obsesi Zaid sewaktu belia untuk menjadi seorang mujahid dengan melibatkannya dalam beberapa peperangan.
Sejak saat itu, kepastian peran seorang Zaid tinggalah prosesi dan menyongsong sebuah kepercayaan. Ketika al-Quran akan dihimpun, tiada pilihan lain dari Khalifah Abu Bakar Shiddiq kecuali jatuh kepada Zaid.
Dalam beban psikologis, Zaid senior tak lagi berambisi menggebu-gebu dan lebih berkespresi dengan sikap tawadhu. Ia mengungkapkan, “Demi Allah. Seandainya aku diminta untuk memindahkan sebuah gunung, rasanya itu lebih ringan’.
Ketika Khalifah Utsman bin Affan akan meyatukan mushaf, Zaid pun dipercaya menjadi ketua tim proyek besar tersebut hingga jadilah al-Quran seperti yang kita miliki sekarang.
Zaid juga seorang negarawan sejati. Selain menjadi bendahara dan pengurus baitul mal, Zaid adalah Gubernur Madinah di masa Khalifah Umar bin Khattab. Zaid juga dipercaya menjadi khalifah sementara ketika Umar dan Utsman menunaikan ibadah haji.
Sob, contohlah Zaid yang sejak remaja punya semangat tinggi untuk membela Islam. Berikanlah potensimu untuk Islam dan nggak usah minder kamu akan dipandang sebelah mata atau dianggap anak kemarin sore.
Setialah di jalan dakwah Rasulullah selagi sekolah, lanjut kuliah hingga saat pembuktian di masa dewasamu. Tak ada sosok legend tanpa usaha sedari muda, dan tentu tanpa ambisi untuk meraih kepopuleran.
Jadilah pejaga al-Quran agar hukumnya diterapkan dan ikutlah menuliskan tinta emas peradaban. Besok atau lusa siapa lagi yang akan meneruskan perjuangan?
(Media Umat | eds.208, November 2017)
0 notes
Text
Membahas Ragam Program Aktivis Denny JA untuk Menginspirasi Anak Muda dan Generasi Milenial
Dalam era digital yang semakin maju seperti sekarang, anak muda dan generasi milenial memiliki peran yang penting dalam membentuk masa depan Indonesia. Untuk itu, penting bagi mereka untuk terus mengembangkan diri dan terinspirasi oleh sosoksosok yang dapat memberikan pandangan baru dan ideide kreatif. Salah satu sosok yang menonjol dalam hal ini adalah aktivis Denny JA. Denny ja, yang juga dikenal sebagai Denny Januar Ali, adalah seorang tokoh inspiratif yang telah lama aktif dalam memberikan pendidikan politik dan sosial kepada masyarakat Indonesia, terutama anak muda dan generasi milenial. Ia percaya bahwa dengan memahami dan menyadari peran mereka dalam perubahan sosial, anak muda dan generasi milenial dapat menjadi agen perubahan yang positif. Salah satu program yang telah dikembangkan oleh Denny ja adalah "Muda Bergerak". Program ini bertujuan untuk membantu anak muda dan generasi milenial menemukan passion mereka dalam berbagai bidang, seperti seni, musik, teknologi, dan kewirausahaan. Melalui Muda Bergerak, mereka diberikan kesempatan untuk mengembangkan bakat dan keterampilan mereka, serta mempelajari nilainilai kepemimpinan yang kuat. Selain itu, Denny JA juga memahami pentingnya pendidikan politik bagi anak muda dan generasi milenial. Oleh karena itu, ia telah menginisiasi program "Pemimpin Masa Depan". Program ini bertujuan untuk mendidik dan melatih anak muda agar memiliki pemahaman yang baik tentang politik, demokrasi, dan kepemimpinan. Melalui serangkaian pelatihan dan diskusi, mereka diajak untuk berpikir kritis dan memiliki pandangan yang holistik tentang permasalahan sosial di Indonesia. Tidak hanya itu, Denny JA juga terlibat dalam program "Generasi Kreatif". Program ini bertujuan untuk mendorong anak muda dan generasi milenial untuk berpikir kreatif dan inovatif dalam menghadapi tantangan zaman now. Melalui workshop, seminar, dan kompetisi, mereka didorong untuk mengembangkan ideide baru yang dapat memberikan solusi bagi permasalahan sosial dan ekonomi di Indonesia. Selain itu, program ini juga memberikan dukungan dan pelatihan kepada mereka yang ingin memulai usaha kreatif dan berwirausaha. Dalam upayanya memotivasi anak muda dan generasi milenial untuk terus berinovasi, Denny JA juga meluncurkan program "Inspirasi Hari Ini". Program ini berfungsi sebagai platform di mana anak muda dan generasi milenial dapat bertukar ide, berbagi cerita inspiratif, dan mendapatkan motivasi dari tokohtokoh inspiratif lainnya. Melalui video, podcast, dan artikel online, mereka dapat menemukan inspirasi dan wawasan baru yang dapat membantu mereka dalam menghadapi tantangan hidup seharihari. Selain programprogram yang telah disebutkan, Denny JA juga aktif dalam memberikan ceramah, seminar, dan workshop di berbagai kampus dan acara anak muda di seluruh Indonesia. Dalam setiap kesempatan ini, ia berbagi pengalaman dan pengetahuan dalam upaya memberikan dorongan dan motivasi kepada anak muda untuk terus berkembang dan berkontribusi dalam masyarakat. Dalam kesimpulannya, programprogram yang dikembangkan oleh aktivis Denny JA memiliki tujuan yang sama, yaitu menginspirasi anak muda dan generasi milenial untuk berani bermimpi besar, berpikir kritis, dan bertindak sebagai agen perubahan positif dalam masyarakat. Melalui Muda Bergerak, Pemimpin Masa Depan, Generasi Kreatif, dan Inspirasi Hari Ini, mereka diberikan kesempatan untuk mengembangkan bakat dan keterampilan mereka, mendapatkan pemahaman yang baik tentang politik dan kepemimpinan, serta berinovasi dalam berbagai bidang. Aktivis Denny JA adalah contoh nyata bahwa anak muda dan generasi milenial memiliki potensi besar untuk mengubah masa depan Indonesia.
Cek Selengkapnya: Membahas Ragam Program Aktivis Denny JA untuk Menginspirasi Anak Muda dan Generasi Milenial
0 notes
Text
Kuburan Ide
Dari film "Ku kira kau rumah" aku mendapatkan istilah baru untuk perpustakaan, Kuburan. Ya, kuburan ide maksudnya. Ungkapan itu tidak salah, aku suka. Menurutku, di zaman yang semakin milenial ini apalagi kita telah melewati masa Revolusi Industri 4.0 dan sudah berada di 5.0 maka tidak heran banyak sekali anak-anak muda yang sudah tidak bersahabat dengan kuburan ide ini. Perpustakaan yang begitu banyak menyimpan buku yang sebenarnya sangat menarik untuk di baca namun dibiarkan berdebu begitu saja. Sayang sekali, Kuburan ide yang sebenarnya dapat membuka mata dunia menjadi terlupa. Tidak terpenjara sebenarnya, Kids zaman now ini yang sedang terpenjara oleh gadget-gadget mereka.
Sajak Bumi - Dinni Mawaddah
3 notes
·
View notes
Text
Crewneck, keren , elegant, yang sangat di gemari oleh anak anak muda zaman sekarang
Sumber: Veltics brands
Crewneck saat ini tidak dapat di punkiri bahwa zaman sekarang telah banyak anak muda yang memakai crewneck zaman now
Selain elegant , keren
Crewneck ini juga sangat nyaman untuk di pakai
4 notes
·
View notes
Text
Pemuda keren zaman now itu nongkrongnya di taman-taman ilmu, bukan di tempat maksiat penuh dosa.
Ngejleb banget pas aku liat statusnya hijab Alila yang membahas tentang para pemuda keren zaman now.
Yang kebayang pas awal ngomongin pemuda keren itu descriptionnya gmna sih guys? Pasti bisa main gitar, pacarnya banyak, bisa lagu barat, rambutnya di warnai, tongkrongannya tuh di kafe kafe, anak bar-bar, dll,,
Kalaw kita sebagai seorang muslim/ah, jika ditanya pemuda keren itu seperti apa, jawabnya hanya sebatas fisik doang mending mundur lagi deh, eh maksudnya kaji lagi deh deretan pemuda keren zaman Rasulullah. Pasti kelen terpesona bin ta'jub sama kegantengan serta prestasi yang luar biasa yang belum tentu pemuda sekarang mampu meraihnya di usia yang terbilang muda.
Muhammad Al Fatih misalnya, diusia muda (21) sudah mampu menaklukkan kota konstantinopel dan membeli Hagia Sophia dengan uangnya sendiri untuk di wakafkan kepada kaum muslimin.
Usamah bin Zaid yang diangkat oleh Rasulullah menjadi komandan pasukan kaum muslimin dalam penaklukan Syam padahal baru berusia 18 tahun.
Imam Syafi'i yang telah hafal Al-Qur'an di usia 9 tahun, serta ibnu sina yang telah hafal Al-Qur'an di usia 5 tahun bahkan kemudian mampu menjadi bapak kedokteran dunia.
Kemudian Zaid bin Tsabit yang dengan gagah berani berjihad di usianya yang baru 13 tahun. Kemudian diperintahkan untuk menghimpun wahyu di Usia 21 tahun.
Maa shaa Allah, aku ngerasa ngk ada apa2 nya, bahkan seujung kuku pun,,😭
Nah kita diusia itu udah ngapain aja guys?? Udah nakhlukin apa? Nakhlukin hati si dia? . Itu sih bukan prestasi. Tapi kemunduran yang HQQ,,
Nah gimana sih sebenarnya pemuda keren itu??
Pemuda keren zaman now itu bukan yang suka kafe-an, tapi suka majlis-an,
Pemuda keren zaman now itu bukan yang hafal lagu barat puluhan, tapi yang hafal 30 juz.
Pemuda keren zaman now itu bukan yang pacaran, tapi yg berani menghalalkan.
Pemuda keren zaman now itu nongkrongnya di majlis2 ilmu, bahasannya keumatan, misinya mengejutkan.
Pemuda keren zaman now itu pemikirannya untuk kemajuan umat bukan kemunduran.
Nah inilah pemuda yg keren itu guys. Dan Semoga kita termasuk ke dalam deretan pemuda keren zaman now ya guys, bukan pemuda yang kekeren kerenan. Wkwk.
@putrhanna
#motivasi#inspiring quotes#kerenabis#pemudahijrah#ilmu#majlis#qotd motivation inspiration#motivating quotes#motivation#motivational quotes#motivator#islam#islam4 life#islamituindah#konstantinopel
29 notes
·
View notes
Text
Ilmu Parenting : Hikmah tersembunyi dibalik Perayaan Idul Adha
Selamat malam, semoga kita selalu diberikan Kesehatan dan keberkahan. Sebelumnya, ane mau ngucapin Selamat hari raya idul adha untuk teman teman pembaca semua. Semoga di hari raya ini kita bisa lebih banyak belajar dari sejarah di masa lalu, karna hakikatnya tidak semua orang bisa mengambil pelajaran dari sejarah di masa lalu. Hanya orang orang yang selalu bersabar dan bersyukur yang mampu melakukan itu.
Alhamdulillah tulisan blog edisi kedua ini terbit, dari kemaren jujur aja lagi gak ada ide untuk nulis di blog. Akhirnya selama seharian ini nemu ide dan cocok untuk dituang dalam tulisan di blog ini. Mungkin ke depannya bisa vacum dulu untuk nulis karna besok udah mulai KKN dan keterampilan nulisnya sementara dituang dalam bentuk laporan KKN wkwk. Mohon doanya yah semoga KKN DR ini bisa berjalan lancar dan sesuai semestinya.
Nah, dalam edisi kali ini ane akan menulis beberapa opini ane dari sejarah nya Nabi Ibrahim Alaihissalam. Semoga bermanfaat bagi temen temen semua. Jadi ide ini muncul setelah mengisi jadwal tugas khutbah idul adha di salah satu mushola di lingkungan rw ane, ya saat itu ane bertugas menggantikan bapa yang sedang kurang fit. Mohon doanya supaya cepat sembuh.
Seperti yang kita tahu, Nabi Ibrahim adalah salah satu nabi dan rasul dalam agama kita. Hanya saja ada salah satu keistimewaan beliau yang membuatnya masuk dalam kelompok ulul azmi. Tentunya banyak yang kita tahu bahwa beliau adalah salah satu actor sejarah islam yang melatar belakangi disyariatkannnya haji dan penyembelihan hewan kurban. Namun ada ibrah yang terlupakan oleh kaum muslimin kebanyakan bahwa tidak hanya persoalan keimanan dan ketuhanan yang beliau ajarkan.
Kita bisa melihat setiap hari di sosial media kita tidak sedikit akun akun yang begitu menggencarkan nikah muda. Ini tentu saja ada baiknya karna bisa menghindari para kaum muda saat ini terhindar dari jurang zina. Namun, menurut ane ada hal yang lebih penting dibanding nikah muda yaitu ilmu parenting. Kita pahami bahwa setiap kita ingin melakukan sesuatu, kita harus memiliki bekal dan persiapan yang matang. Tentu saja agar tujuan kita melakukan tersebut tercapai dan Bahagia.
Disini, ane akan menulis tentang ilmu parenting yang Nabi Ibrahim ajarkan kepada kita semua. Ibrah yang beliau ajarkan begitu sangat eksplisit atau insplisit yaa pokoknya tersembunyi gitu. Makanya hanya segelintir orang yang memahami ibrah lainnya yang beliau ajarkan. Tentu kita tahu bahwa nabi Ibrahim memiliki anak bernama Ismail alaihissalam dari ibunda Siti Hajar, kita ingat betul bagaimana peristiwa nabi Ibrahim diperintahkan menyembelih anaknya dan ismail alaihissalam tidak keberatan dan memohon ayahnya untuk melaksanakan perintah tersebut. Menurut ane, tentu saja perintah ini begitu tidak masuk akal di nalar manusia. Dan tentu saja, nabi Ibrahim memiliki kuasa untuk melaksanakan atau tidak. Butuh ketaqwaan tinggi dari sang ayah untuk menerima perintah tersebut, dan kesholehan yang tinggi dari sang anak untuk menerima ia akan disembelih. Tidak ada perlawanan, tidak ada bantahan, begitu menakjubkan. Subhanallah wal hamdulillah. Bagaimana bisa beliau ( Nabi Ibrahim ) memiliki anak yang begitu berbakti dan bertaqwa.
Pastinya kita ingin pun memiliki keturunan yang sholeh seperti beliau dan pandai menegakkan agama serta menjadi imam bagi orang orang yang bertakwa. Kita yang akan menjadi orangtua pasti ingin memiliki anak seperti Nabi Ismail ‘alaihis salam. Yang shalih, patuh pada orangtua dan penuh karakter mulia. Bayangkan, di usianya yang masih 13 tahun, ia merelakan nyawanya demi menjalankan perintah Allah. Kalau anak sekarang, usia 13 tahun itu baru mulai SMP. Banyak yang masih labil, banyak yang masih manja, banyak yang masih belum mampu mengambil tanggung jawab. Ismail sungguh luar biasa. Dan dari keturunan beliau pula muncul nabi nabi dan rasul hingga nabi Muhammad SAW, sehingga dijuluki bapak para nabi.
Bagaimana caranya? Kita perlu belajar dari orangtua Ismail yang tidak lain adalah Nabi Ibrahim ‘alaihis salam dan Bunda Hajar. Di antaranya melalui 10 rahasia parenting Nabi Ibrahim. Berikut tips tips ilmu parenting yang beliau ajarkan. Tentunya selain dari hasil opini, ini juga hasil riset dari sejarah nabi ibrahmi alaihissalam :
1. Berdoa minta anak shalih sejak sebelum punya anak
Jauh-jauh hari sebelum punya anak, Nabi Ibrahim sudah berdoa meminta anak shalih. Doa ini perlu kita amalkan, khususnya yang ingin diberi Allah anak yang shalih.
رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ
Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang sholih (QS. Ash Shaffat: 100)
Ini rahasia parenting Nabi Ibrahim yang pertama.
2. Memilih pasangan yang baik
Parenting itu sesungguhnya dimulai sejak memilih pasangan. Maka jika ingin anak yang shalih, pilihlah suami yang shalih, pilihlah istri yang shalihah. Istri Nabi Ibrahim adalah wanita-wanita shalihah lagi mulia. Sarah, istri pertama beliau, adalah putri Raja Haran. Sejak sebelum bertemu Ibrahim ia telah mencela penyembahan berhala. Sedangkan Hajar yang nantinya melahirkan Ismail juga wanita berakhlak mulia, hadiah dari Raja Mesir sebagai pelayan Ibrahim dan kemudian atas permintaan Sarah dinikahi beliau
Bagi yang belum menikah, pilihlah calon suami yang shalih, calon istri yang shalihah.
الْخَبِيثَاتُ لِلْخَبِيثِينَ وَالْخَبِيثُونَ لِلْخَبِيثَاتِ وَالطَّيِّبَاتُ لِلطَّيِّبِينَ وَالطَّيِّبُونَ لِلطَّيِّبَاتِ
Perempuan yang keji adalah untuk laki-laki yang keji. Dan laki-laki yang keji untuk perempuan yang keji pula. Perempuan yang baik adalah untuk laki-laki yang baik. Dan laki-laki yang baik untuk perempuan yang baik pula. (QS. An Nur: 26)
3. Orientasi masa depan anak
Rahasia parenting Nabi Ibrahim yang ketiga adalah beliau memiliki orientasi masa depan anak yang sangat kuat. John Calvin Thomas, seorang kolumnis AS, terkenal dengan quote-nya: “Politisi memikirkan pemilu yang akan datang, negarawan memikirkan generasi yang akan datang.”. Nabi Ibrahim ‘alaihis salam lebih hebat daripada negarawan. Karena beliau memikirkan generasi yang akan datang ketika Allah menjamin dirinya sebagai pemimpin sejarah.
وَإِذِ ابْتَلَىٰ إِبْرَاهِيمَ رَبُّهُ بِكَلِمَاتٍ فَأَتَمَّهُنَّ ۖ قَالَ إِنِّي جَاعِلُكَ لِلنَّاسِ إِمَامًا ۖ قَالَ وَمِنْ ذُرِّيَّتِي ۖ قَالَ لَا يَنَالُ عَهْدِي الظَّالِمِينَ
Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim menunaikannya. Allah berfirman: “Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu imam bagi seluruh manusia”. Ibrahim berkata: “(Dan saya mohon juga) dari keturunanku”. Allah berfirman: “Janji-Ku (ini) tidak mengenai orang yang zalim” (QS. Al-Baqarah: 124)
Lalu, kita bagaimana? Kadang masih sibuk main-main, banyak nongkrong, dan ngelakuin hal yang gak berguna lainnya. Sampai akhirnya kita tidak sempat memikirkan masa depan kita. Apa kita bisa membentuk orientasi masa depan anak kita kalau kita sendiri bersenang senang ria dan tidak menyiapkan perbekalan?
Betapa banyak orangtua yang menyesal di masa tuanya karena ia terlalu berleha leha dengan urusan dunianya dan tidak sempat menyiapkan bekal ilmu untuk mendidik anaknya lalu mendapati anaknya sudah nggak hormat sama dia, anak nggak taat sama dia, anak terpengaruh pergaulan bebas, narkoba… Na’udzu billah…
4. Menanamkan aqidah
Aqidah adalah pondasi. Pondasi karakter anak, pondasi keyakinannya, pondasi pola pikirnya, pondasi segalanya. Jika aqidah selamat (salimul aqidah), orangtua boleh lebih tenang. Separuh tugasnya telah selesai. Sebab imanlah yang menjadi kunci utama masuk surga.
Aqidah ini menjadi prioritas utama Nabi Ibrahim dalam mendidik putra-putranya.
وَوَصَّىٰ بِهَا إِبْرَاهِيمُ بَنِيهِ وَيَعْقُوبُ يَا بَنِيَّ إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَىٰ لَكُمُ الدِّينَ فَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya’qub. (Ibrahim berkata): “Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam” (QS. Al-Baqarah: 132)
5. Menjadikan Kitab dan Hikmah sebagai panduan parenting
Rahasia parenting Nabi Ibrahim berikutnya adalah, Allah menganugerahi Nabi Ibrahim dengan kitab dan hikmah. Dengan panduan keduanya, ia mendidik Ismail dan Ishaq.
أَمْ يَحْسُدُونَ النَّاسَ عَلَىٰ مَا آتَاهُمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ ۖ فَقَدْ آتَيْنَا آلَ إِبْرَاهِيمَ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَآتَيْنَاهُمْ مُلْكًا عَظِيمًا
ataukah mereka dengki kepada manusia (Muhammad) lantaran karunia yang Allah telah berikan kepadanya? Sesungguhnya Kami telah memberikan Kitab dan Hikmah kepada keluarga Ibrahim, dan Kami telah memberikan kepadanya kerajaan yang besar. (QS. An-Nisa’: 54)
Jika kita ingin anak kita nanti menjadi Ismail Zaman Now, kita harus lebih dekat dengan Al Quran dan hadits, yang dalam beberapa ayat disebut sebagai hikmah. Dari dua sumber utama itulah kita mengambil panduan.
Ilmu parenting modern bagus, mengambil ilmu dari Barat boleh, tapi jangan bertentangan dengan Al Quran. Misalkan ada teori “tidak boleh mengatakan ‘jangan’ kepada anak”. Mungkin dalam sebagian hal bisa diterapkan. Namun jika mutlak tidak boleh mengatakan “jangan” maka ia bertentangan dengan Al Quran yang mengajarkan bagaimana Luqman mendidik anaknya dengan mengatakan Ya bunayya laa tusyrik billah, wahai anakku jangan menyekutukan Allah.
6. Lembut Hati dan Penyantun
Rahasia parenting Nabi Ibrahim keenam, beliau disifati Allah dengan awwaahun haliim (sangat lembut hati lagi penyantun).
إِنَّ إِبْرَاهِيمَ لَأَوَّاهٌ حَلِيمٌ
Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang yang sangat lembut hatinya lagi penyantun. (QS. At-Taubah: 114)
Dua karakter ini sangat dibutuhkan orangtua dalam mendidik anak-anak. Lembutlah pada anak-anak. Penuh kasih sayang. Tidak kasar, tidak membentak, tidak menghardik.
7. Menjadi Teladan bagi Anak-Anak
Ibrahim mencontohkan, untuk bisa menghadirkan anak sekualitas Ismail, orangtua harus memberikan teladan kepada anak-anaknya.. Satu keteladanan lebih berpengaruh bagi anak daripada 1000 kata-kata. Coba perhatikan ayah yang menyuruh anaknya sholat di masjid tapi dia sendiri tidak pergi ke masjid. Apakah anak mau? Seringnya malah membantah.
Tapi kalau orangtua sudah rapi, sudah wudhu, siap ke masjid, tanpa disuruh pun anak tertarik untuk ikut ke masjid.
إِنَّ إِبْرَاهِيمَ كَانَ أُمَّةً قَانِتًا لِلَّهِ حَنِيفًا وَلَمْ يَكُ مِنَ الْمُشْرِكِينَ
Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang imam yang dapat dijadikan teladan lagi patuh kepada Allah dan hanif. Dan sekali-kali bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan (Tuhan) (QS. An-Nahl: 120)
8. Segera kembali kepada Allah
Rahasia parenting Nabi Ibrahim kedelapan adalah segera kembali kepada Allah. Sekali lagi Allah menegaskan bahwa Ibrahim itu sangat lembut dan penyantun dalam Surat Hud.
إِنَّ إِبْرَاهِيمَ لَحَلِيمٌ أَوَّاهٌ مُنِيبٌ
Sesungguhnya Ibrahim itu benar-benar seorang yang penyantun lagi penghiba dan suka kembali kepada Allah. (QS. Hud: 75)
Dalam ayat ini ditambah satu karakter lagi; suka kembali kepada Allah.
9. Mentradisikan dialog dan mengajak anak musyawarah
Meskipun Nabi Ibrahim tahu bahwa perintah menyembelih Ismail itu dari Allah dan harus ditaati, beliau tetap mengajak anak dialog. Meminta pendapatnya.
فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَىٰ فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرَىٰ ۚ قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ ۖ سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ
Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!” Ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar” (QS. Ash-Shaffat: 102)
Nanti kalo sudah punya anak kita jangan suka memaksakan pendapat ke anak Kadang terlontar dari orang tua “Kamu harus masuk sekolah ini ya” atau “Kamu harus pilih ekskul ini ya”. Kita perlu membiasakan dialog dengan anak. Agar tahu isi hati anak, agar ia paham dan agar ia bahagia. Sungguh berbeda patuh pada orangtua karena paham dengan patuh karena terpaksa.
10. Selalu menyertai anak dengan doa
Apa bedanya dengan doa pada poin pertama? Doa pada poin pertama itu perlu dipanjatkan sejak sebelum punya anak. Ia juga bersifat umum dan doanya pendek.
Cukupkah doa begitu? Tidak. Doa untuk anak harus terus menerus, sejak ia kecil hingga ia dewasa. Dan inilah rahasianya mengapa Nabi Ibrahim yang demikian jauh terpisah jarak dari Ismail, belau berdua tetap memiliki hubungan hati. Ketika Ibrahim datang, Ismail tidak meragukan keshalihan ayahnya. Mengapa? Karena Nabi Ibrahim terus mendoakannya.
Doa Nabi Ibrahim untuk anaknya ini luar biasa panjang. Sebagiannya diabadikan Al Quran dalam surat Ibrahim ayat 35-41, hampir satu halaman mushaf. Padahal biasanya, doa para Nabi itu pendek-pendek. Doa Nabi Adam saat bertaubat setelah diturunkan ke bumi hanya satu baris. Doa Nabi Yunus saat ditelan ikan hanya satu baris. Namun doa Nabi Ibrahim untuk anaknya hampir satu halaman mushaf.. Sudahkah kita berdoa agar kita diberikan anak yang sholeh sholehah dengan doa yang sungguh-sungguh, khusyu’ dalam munajat yang panjang?
Lalu bagaimana dengan Bunda Hajar? Bunda Hajar juga memiliki kebaikan-kebaikan seperti suaminya. Mulai dari keyakinannya kepada Allah dan kekuatan tawakkalnya ketika ditinggalkan di Makkah berdua dengan bayi Ismail, sampai ketaatannya kepada Allah. Peran besar Hajar adalah mendidik Ismail ketika terpisah jarak dari Ibrahim sesuai prinsip parenting Ibrahim tersebut. Ditambah menceritakan kebaikan-kebaikan Ibrahim pada Ismail sehingga meskipun tidak melihat langsung, Ismail bisa memvisualisasikan ayahnya yang luar biasa sehingga cinta dan hormat kepada beliau. Ia juga selalu merindukan ayahnya sehingga ketika pulang, disambutnya dengan penuh cinta dan penghormatan.
Mungkin sekian dulu tulisan ini, kebanyakan yah? Semoga gak bosen yah hehe. Insya allah mau nulis opini tentang mana yang lebih penting ilmu parenting atau nikah muda. Sekian barakallah fiik.
3 notes
·
View notes
Quote
Penyakit anak muda menjelang dewasa zaman now, masalahnya sama siapa ceritanya sama siapa, kalau bermasalah dengan A selesaikanlah dengan A, jangan malah diomongin ke A,B,C,D,E sampai fir'aun bangun pasantren pun masalah mu tak akan selesai yang ada kamu hanya akan membangun asumsi demi asumsi
celoteh malam
35 notes
·
View notes
Photo
Maju 58, Komunitas Anak Muda Zaman Now dari Sumberpucung
MALANGTODAY.NET - Jadi anak muda zaman now, nggak selalu harus terlihat keren dengan gadget atau apapun itu. Jadi anak muda zaman now bisa dimulai dari hal yang sederhana, kayak peduli sama lingkungan. Seperti yang dilakukan anak muda zaman now yang tergabung dalam Komunitas 58 atau Komunitas Maju Mapan di Dusun Kebonsari, Desa Ngebruk, Kecamatan Sumberpucung. Wujud peduli lingkungan mereka dengan cara melakukan reboisasi penanaman 200 bibit bunga Kenongo dan pelepasan bibit ikan lele sebanyak 2.000 ekor. Komunitas yang baru saja dibentuk itu, melakukan aksi peduli lingkungan di lapangan desa setempat yang masih dalam area Perhutani. Puluhan anggota Komunitas Maju Mapan bekerjasama dengan asosiasi perkumpulan pengusaha kecil menengah 'Aku Mandiri'. Koordinator Komunitas Maju Mapan, Saibudin menjelaskan jika tujuan dibentuknya komunitas pemuda tersebut untuk mewadahi generasi sekarang, agar dapat menyalurkan kreativitas dan menjadi sarana untuk menunjukkan jika anak muda juga peduli dengan lingkungan. "Harapanya nanti di Komunitas Maju Mapan para anggotanya bisa saling bantu dalam berusaha dan tukar menukar pengalaman serta informasi," ungkap Saibudin, Minggu (10/12). Sementara itu, Dodit Sugiarto, dari Aku Mandiri, mengaku pihaknya memang senang jika ada komunitas-komunitas seperti Maju Mapan untuk menyalurkan kreativitas anak muda. "Kami sangat senang dengan adanya komunitas semacam ini, kami bisa saling berkerjasama," kata Dodit. Selain itu, Kapolsek Sumberpucung, AKP Sri Widyaningsih sangat mengapresiasi apa yang dilakukan oleh kaum muda-mudi tersebut. "Harusnya anak muda yah seperti itu, aktif mau berusaha tidak berpangku tangan. Semoga Komunitas ini bisa memberi contoh kepada remaja yang lain," pungkas AKP Sri Widyaningsih.
Source : https://malangtoday.net/malang-raya/kabupaten-malang/maju-58-komunitas-dari-sumberpucung/
MalangTODAY
0 notes
Text
Kompetisi Vlog Nasional Anak Muda Zaman Now di Final Yamaha Sunday Race 2017
Kompetisi Vlog Nasional Anak Muda Zaman Now di Final Yamaha Sunday Race 2017
salam pertamax7.com, Kompetisi Vlog Nasional Anak Muda Zaman Now di Final Yamaha Sunday Race 2017 Suasana Workshop Vlog Competition di Area Yamaha Indonesia semakin didepan Revs Your Heart merangkul anak-anak muda yang ingin menumpahkan kreativitasnya di dunia digital dalam bentuk nasional vlog competition. Kompetisi itu diadakan di Yamaha Sunday Race seri 4, hari Sabtu-Minggu (4-5 November…
View On WordPress
#Anak Muda#Anak Muda Jaman Now#Anak Muda Zaman Now#badoelmotovlog#blog#blogger#blogging#Final Yamaha Sunday Race 2017#gondesmotovlog#harald arkan#Jaman Now#jodiemotovlog#rizkimotovlog#team arogan#vlog#vlog bareng yamaha#vlog yamaha#vlogger#vlogging#yamaha vlog
0 notes
Link
UAS Take Home Humanitarian Journalism (semester 3)
Aksi Kamisan: Mencari Keadilan, Melawan Lupa, dan Melawan Impunitas
“Hidup keadilan!” “Hidup!” “Hidup kebenaran!” “Hidup!” “Hidup korban!” “Hidup!” “Hidup Indonesia!” “Hidup!”
Sudah lebih dari sepuluh tahun, para aktivis dan orang tua korban pelanggaran HAM berkumpul di depan Istana Merdeka, Jakarta setiap hari Kamis. Mereka menuntut adanya penegakkan keadilan di Indonesia. Beberapa pelanggaran HAM yang dimaksud ialah kasus Semanggi I, Semanggi II, Trisakti, dan Pembantaian ‘PKI’ 1965.
Begitu pula dengan aksi Kamisan ke-517 yang diadakan pada Kamis (07/12/17). Terhitung lebih dari 600 orang tua korban, aktivis, mahasiswa, hingga musisi tanah air seperti Melanie Soebono, Danilla Riyadi, Glenn Fredly, Pandai Besi, dan Ananda Badudu kompak datang dan tidak lelah menyuarakan pendapatnya tentang penegakkan HAM.
Mereka yang mayoritas menggunakan pakaian hitam lengkap dengan payung hitam dan berbagai atribut lambang penegakkan HAM lainnya sudah berkumpul sejak pukul 14.30 WIB. Panas terik matahari semakin membakar semangat mereka untuk menyuarakan penegakkan HAM kepada pemerintah.
Maria Katarina Sumarsih yang adalah orang tua Wawan, mahasiswa yang menjadi korban tragedi Semanggi I turut hadir dalam aksi tersebut. Dirinya mengungkapkan kekecewaannya pada pemerintahan Jokowi yang sudah berjalan selama tiga tahun tetapi tidak memberikan perkembangan atas kasus-kasus pelanggaran HAM.
“Aksi kami ini adalah cara kami bertahan untuk berjuang membongkar fakta kebenaran, mencari keadilan, melawan lupa, dan melawan impunitas,” ungkap Sumarsih.
“Siapa pun pemimpinnya harus melaksanakan agenda reformasi yang ketiga, yaitu tegakkan reformasi,” tambahnya.
Sumarsih yang merupakan salah satu penggagas aksi Kamisan mengaku datang ke aksi Kamisan setiap Kamis. Sejak tahun 2007, ia hanya tidak hadir sekitar 20 kali karena sakit atau urusan yang benar-benar tidak dapat ditinggal. Ia rela berpanas-panasan bahkan walau hujan turun.
Begitu pula dengan Asih Widodo, ayah dari Sigit Prasetyo yang menjadi korban Semanggi I. Ia selalu datang ke aksi Kamisan dengan motornya yang dipenuhi tulisan “Cari Keadilan”, “Ayah berharap kamu jadi insinyur, e ... dibunuh TNI”, dan “Anakku dibunuh TNI, Keningku dipopor Polisi” dengan helm bertuliskan “Aku cari keadilan”.
“Dalam UUD ‘45 itu tertulis negara wajib melindungi rakyat, bukan malah bunuh-bunuhin gitu. Di Indonesia banyak pengadilan tapi tidak ada keadilan. Saya berharap Jokowi dibuka hatinya. Biarkan Wiranto dipecat, ditangkap, dan dikurung,” ujar Widodo.
Namun, protes keras dan sindiran sarkasme tadi seolah menyelimuti makna Kamisan yang sesungguhnya merupakan aksi damai. Ditujukan bagi para korban ‘kekerasan’ negara, aksi rutin setiap Kamis ini dihiasi oleh kedamaian, bukan protes semata. Hal tersebut terlihat dari digelarnya berbagai kegiatan seperti doa bersama, bernyanyi bersama, bukan semata orasi dan mengajukan tuntutan hingga perwakilan istana muncul di bibir pintu.
Gimik aksi damai ini yang kemudian mendapat dukungan positif dari kalangan figur publik. Misalnya pelawak sekaligus aktor asal Indonesia Timur Arie Kriting yang sudah beberapa kali menghadiri Kamisan sebagai bentuk simpatinya kepada para keluarga korban.
“Saya melihat arti Kamisan ini merupakan salah satu gerakan yang musti dilandasi dengan hati nurani, tidak ada kepentingan apapun di sini,” tuturnya. Arie juga menggambarkan Kamisan dengan kata aksi para pecinta.
Senada dengan Arie, Glenn Fredly juga turut mendukung aksi ini. Baginya, penting bagi anak muda saat ini untuk berdikari bagi bangsa dan tanah air seperti yang sudah dilakukan para pendahulu. Menekuni bidang musik, Glenn beranggapan bahwa ada banyak cara untuk berjuang bagi bangsa ini.
“Gua dukung aksi yang memang secara simpatik dan cerdas untuk bisa menyelesaikan permasalahan bangsa ini. Dan cara itu ada lewat seni, budaya. Kita kaya akan itu,” ujar pelantun Kasih Putih tersebut.
Aksi damai memang tepat menggambarkan kegiatan Kamisan ini. Berbeda dengan demonstrasi, aksi Kamisan tidak menuntut paksa hak mereka, namun menggunakan cara damai menyampaikan keinginan mereka sebatas menerima keadilan atas ketidakadilan yang pernah menimpa keluarga serta teman terdekat mereka. Penting pula bagi generasi ‘Zaman Now’ untuk mengambil bagian dan turut menghayati rekam jejak kelam bangsa ini serta mencegah hal serupa terulang di masa yang akan datang.
Kelompok : Artikel : Geofanni Nerissa, Ivan Jonathan Video : Denny Wirya Tama, Emanuela Lintang Foto : Andreas Pranatalta, Dorothea Putri
2 notes
·
View notes
Text
Salam Pembuka
Halo apakabar semua? untuk pertama kalinya saya mencoba untuk membuat Tumblr Blog. Saat ini masih belum tahu mau mengisi tulisan dan artikel apa untuk Tumblr ini. Oiya, ada pepatah “Tak Kenal Maka Tak Sayang” sebelumnya perkenalkan nama saya Fauziah Mutiara Fransiska Rahayu (nama panjang yang benar-benar panjang :D) tapi panggil saja Ziah atau Pau. Saat ini saya berumur 22 tahun dan merupakan mahasiswa di salah satu kampus swasta daerah Jakarta. saya memiliki ketertarikan dengan hal-hal visual seperti fotografi, menggambar dan melukis. Menurut saya visual adalah medium terbaik untuk saya seorang yang dikatakan introvert. melalui visual saya mampu bercerita dan bertutur menanggapi hal-hal yang terjadi disekitar saya dan menuangkan ide yang ada dalam otak saya.
Saya mempunyai mimpi yang besar untuk bisa melanjutkan pendidikan S2 di Negara Ratu Elizabeth a.k.a United Kingdom, ya saya tidak tahu apakah mimpi saya ini akan menjadi nyata atau tidak tapi saya mencoba berusaha dan berdoa agar bisa berkuliah di negara tersebut. Mungkin ini adalah ambisi terbesar dalam hidup saya, karena saya menyadari sistem dan fasilitas yang saya terima di jenjang pendidikan S1 ini membuat saya merasa terjebak namun terjerumus pada suatu hal bernama “Fotografi” baiklah memang sesuatu yang buruk tidak pernah selalu buruk terkadang hal yang buruk bisa menimbulkan kebaikan dan itu yang saya terima. saat ini saya merasa terjebak pada jurusan dan kampus saya tapi saya mengambil sisi positif yang diambil. setiap semester saya selalu merasa saya gak berkembang dilain hal saya juga gak mau membuat orang yang susah-susah ngasih pendidikan saya sejauh ini kecewa tapi saya merasa enggak ada keberuntungan di jurusan yang saya sedang jalani. saya sempat ngerasa diri saya bodoh dan gak bisa apa-apa, saya kecewa sama diri saya sendiri karena untuk menyenangkan orang yang susah payah membiayai saya kok susah banget. Namun saya menyadari Tuhan akan memberi saya hal terbaik melalui jalan yang lain. sampai disini dulu pembahasan ini daripada ngalor ngidul nanti bukannya jadi salam pembuka malah jadi sesi curhat yang gak habis-habis (haha).
Saya menyukai sesuatu yang gak Mainstream. menurut saya menjadi mainstream adalah hal yang menjenuhkan ketika orang sibuk berlomba-lomba agar terlihat “Zaman Now” tapi saya kadang gak begitu tertarik menanggapi hal tersebut tapi bukan berarti saya gaptek akan informasi ya (haha). walaupun saya introvert tapi saya bukan seorang yang benar-benar introvert saya belajar bahwa hidup ini bersosialisasi kok, cuma saya paling gak suka berada di perkumpulan orang yang banyak dan lebih nyaman dengan perkumpulan kurang dari 5 orang. perkumpulan yang dimaksud kalau kita lagi diskusi dan semacamnya kalau berada di keramaian saya masih oke-oke aja nanggepinnya. saya juga seorang pisces dan saya mempunyai jiwa imajinatif dan sensitif yang cukup tinggi kadang lebih suka menyendiri untuk melihat dan menuangkan hal-hal yang ada di pikiran saya. Dulu saya punya cita-cita menjadi seorang penyanyi dan artis terkenal (haha) saya dulu orangnya pemalu tapi kalau diatas panggung saya sangat energik sempat saya pernah merengek untuk ikut salah satu lomba menyanyi disalah satu stasiun TV yang lagi hits di zaman saya waktu umur saya sekitar 6 atau 7 tahun disitu saya merupakan anak yang paling muda umurnya untuk ikut lomba tersebut (haha) dari situ cita-cita saya sampai ikut ajang nyanyi yang di TV masih berlanjut sampai SMA dan sampai coba masuk les vokal milik alm. Elfa Secioria sampai dititik itu saya menemukan diri saya di foto dan untuk saat ini fotografi membuka banyak pintu karena saya sudah kenal dan bertemu orang-orang yang hebat dalam fotografi. sepertinya sampai disini dulu salam pembuka, salam kenal semua teman-teman. semoga tumblr blog ini kedepan akan diisi sesuatu yang bermanfaat untuk yang membacanya, have a nice day :)
1 note
·
View note
Text
Random things, just tell my life story
Well hello again, tumblr! and happy sun(ny) day eve! udah cukup lama juga gak buka dan cerita ditumblr, mungkin terakhir kali waktu masih kos di Depok, and now im in Tasikmalaya. udah banyak hal yang aku lalui *awalnya mau di ceritain ditumblr tapi karena kesibukan jadi gak pernah*. Dan akhirnya sekarang aku mau cerita tentang kehidupanku lagi, gak direncanain sih padahal niatnya mau ngerjain kerjaan tapi karena flashdisk ketinggalan dikosan jadilah buka tumblr biar gak mubaizir hihi dan sejujurnya ke cafe sambil bawa laptop gini bikin aku inget zaman kuliah di Bandung *kangen Bandung, selalu*
btw ini mungkin gak bakal ada yang baca juga, tapi biarlah aku simpen cerita kehidupanku disini, siapa tau suatu saat bisa dibaca oleh anak anak ku, kisah tentang ibu nya dimasa muda :p
Udah 3 bulan tepat aku tinggal di Tasik untuk kerja. Memang agak aneh ketika tau penempatan di tasik, karena selama inigak pernah terfikir buat kerja di Tasik, tapi setelah 3 bulan ini ternyata tinggal dan kerja di tasik tidak buruk juga, lingkungan, tempat kerja dan temen kerja yang asik bikin aku cepet nyaman juga disini, dan pastinya karena deket jaraknya sama kampung halaman dan banyak keluarga disini, yang bikin aku lebih mudah lagi buat beradaptasi. Meskipun terkadang ngerasa kesepian karena gak punya temen disini, dan setiap harinya rutinitasku cuma kantor, kosan, rumah dan *jarang* mall. Tapi toh memang selalu ada yang harus dikorbankan ketika kita memutuskan sesuatu, selama ini tinggal jauh dari keluarga tapi setiap harinya di penuhi dengan senyum dan canda sahabat, dan sekarang mungkin sudah waktunya aku lebih deket sama keluarga, sebelum nanti *mungkin* di bawa suami masa depan ku entah kemana :p
Gak nyangka juga sebenernya kalau inget aku udah di tahap ini, menamatkan sekolah juga program profesi dan sekarang udah waktunya bekerja. Rasa rasanya baru kemarin aku jadi masih anak SMA yang sedang mengalami cinta monyet, dan ternyata semua itu udah terlewati hampi 6 tahun lamanya. Well, kalau mau bahas cinta sekarang sebenernya aku bingung harus cerita apa karena udah lama juga aku gak ngalamin jatuh cinta yang kalau katanya bisa bikin susah tidur cuma karena nunggu kabar darinya *wkwk pengalaman juga sebenernya*, sekarang fikiranku setiap harinya cuma dipenuhi sama kerjaan kerjaan dan kerjaan. Dan ketika liat temen yang kirim undangan pernikahan/ tunangan atau ngeliat instastory temen bareng pasangannya, baru aja kepikiran “lah apa aku akan mengalaminya juga? kapan? dimana?” entah. karena terlalu asik sendiri dan susah membuka hati juga jadi salah satu masalah ku, padahal kadang suka ngeluh bosen sendiri, tapi kalau ada yang deketin langsung ragu, takut, males.. *ada yang ngerasa suka gini juga gak sih?*
oke jadi cukup segitu aja kisah cintaku, gak ada yang perlu diceritain juga soalnya, mari beralih ke cerita lain..
Well, ternyata di usia yang hampir seperempat abad ini emang udah waktunya aku semakin bebenah, memperbaiki diri, dan mendekatkan diri kepada Tuhan. Jujur, kehidupan ku telalu tertuju pada dunia, dan akhir akhir ini memang terasa semakin jauh dengan tuhan. Selalu merasa mengerjakan yang wajib aja udah cukup, dan menunda nunda ibadah yang lain, dengan alasan sibuk, kerja atau alasan alasan klise lainnya. Padahal kalau difikir fikir, pun ketika aku ingin memiliki pasangan, bukankah seharusnya aku mendekatkan diri pada sang Pemilik nya ya (?) tapi kehidupan duniawi selalu buat aku lengah.
Ada kalimat yang selalu aku ucapkan, sebuah nasihat untuk diriku sendiri setiap aku mulai merasa semakin jauh dari tuhan:
Apasih sebetulnya tujuan aku diciptakan? bukankah untuk beribadah? Toh aku bekerja, belajar dan melakukan segala hal demi mendapat keridlaan dariNya kan?
dan semoga setelah ini aku semakin bisa mendekatkan diri pada Tuhan, bukan hanya mencurahkan tanpa melakukan apa apa, karena siapalah aku ini tanpa Dia?
Oke, mungkin cukup segini dulu cerita random ku, dan akan dilanjut dengan kisah lainnya *kalau ga males dan lupa*
Minggu, Di penghujung Juni 2019
Morning Glory Tasikmalaya
1 note
·
View note
Text
SURA(T)KARTA
Perjalanan ini dimulai.
Selembar kertas dalam amplop berwarna merah marun tergeletak di atas meja. Entah surat itu milik siapa, dan aku tak merasa bahwa itu untukku. Ibu yang menerima surat itu dari tukang pos, katanya ini untuk orang bernama Barus. Itu mengapa ibu mau mengambil surat itu dan meletakkannya di atas meja, dengan tujuan agar aku tak kebingungan ketika mencari surat itu—padahal aku tak merasa akan mendapat surat itu.
Bagaimana aku tahu bahwa itu adalah surat, sementara amplop merah marunnya pun belum kubuka? Tepat di pojok atas sebelah kiri amplop tersebut, tertulis ‘SURAT’. Bagaimana mungkin ketika aku melihat tulisan itu, kemudian aku berpikir bahwa isinya adalah bibit pohon cemara untuk kutanam esok hari, agar nanti ketika natal tiba pohonnya sudah tumbuh besar? Tidak mungkin, dong.
Di balik amplop tersebut terpampang jelas namaku, Barus Mandala Putra. Dengan tulisan tangan yang amat rapih dan tegas. Aku tidak bisa menebak tulisan ini berasal dari tangan seorang wanita atau pria. Yang dapat kutebak, tulisan ini dibuat dengan pulpen bertinta hitam. Karena tulisannya memang berwarna hitam. Tidak mungkin dong, ketika aku melihat tulisan berwarna hitam, dan aku berpikir…. (oke, jokes itu baru saja dipakai).
Kubawa amplop itu ke kamarku, di lantai dua. Rasanya jauh lebih asyik jika membaca surat ini di sebuah ruangan yang sunyi, sehingga aku bisa membacanya dengan penuh perasaan. Siapa tahu ini adalah surat cinta dari Marsinah. Meskipun tidak mungkin—karena dia akan menikah bulan depan.
Di atas mejaku, aku simpan amplop merah marun itu. Membiarkannya tergeletak beberapa saat. Aku biarkan dia menungguku membersihkan badan yang sudah seharian ini beraktifitas. Dua puluh menit berlalu, ternyata ia masih di atas meja dan tidak bergerak.
Bulan Delapan.
Manusia terlahir karena cinta. Manusia hancur karena cinta. Manusia mati karena cinta.
Sudah nyaris dua tahun kau tenggelam pada perasaan cintamu yang bodoh itu. Kau membawa semua angan dan masa depanmu ke tempat gelap, dan meninggalkannya tanpa pesan.
Kau kubur semua mimpimu, kau hancurkan semua yang telah kau buat. Hanya karena sesuatu yang kau anggap cinta.
Marsinah telah pergi. Dan kau telah ditinggalnya pergi. Jangan berharap ia akan kembali membawa seluruh perasaan cinta yang pernah kau beri. Itu mustahil, bodoh!
Marsinah adalah masa lalumu. Marsinah bukan cinta. Marsinah adalah perempuan yang akan memberimu arti sebuah cinta jika kau mau melepasnya.
Aku tahu hatimu belum terbuka sempurna. Luka yang lama masih membekas dengan amat sempurna. Luka yang dibuat Marsinah sungguh sangat indah. Barangkalai kau akan terkesima jika melihat bagaimana ia mengukir luka di inti jantungmu.
Pergilah. Pergilah.
Datangi Marsinah di kotanya. Katakan padanya bahwa kau akan datang di hari pernikahannya bulan depan. Kau masih punya waktu untuk menjadi seorang pria sejati. Jangan sia-siakan.
Pergilah.
Salam.
“Setan!”
“Aku takkan pernah mau menginjakkan kakiku di Jogja!”
“Persetan!”
Aku tak peduli dengan isi surat itu. Aku pun tak tahu siapa yang mengirimnya. Untuk apa aku percaya dengan isi surat itu? Bodoh saja aku jika percaya.
Kubiarkan surat itu tergeletak di atas lantai kamarku. Malas rasanya harus mengambil dan meletakkannya di atas meja. Surat itu terlalu hina untuk kupegang. Bahkan penulisnya jauh lebih hina dibandingkan surat dan tulisannya yang sok mengatur hidupku.
Matahari sudah tenggelam seluruhnya, bertukar tugas dengan rembulan. Hari ini rembulan nampak berbentuk sabit, manis seperti senyuman seorang wanita. Di luar rumah sudah tidak ada aktifitas yang berarti, selain suara kucing yang mengorek tempat sampah dan pedagang tahu yang lima menit lagi akan sampai tepat di depan rumahku dan berteriak “Tahuuu.. Bade tahuna Ibuuu? (Mau tahunya Ibu?)”.
Ibu sudah menyiapkan menu makan malam hari ini. Makan malam yang selalu terasa romantis, karena hanya kami berdua. Seperti biasa. Tahu semur, tempe goreng, ayam goreng, tumis kangkung, dan sambal menjadi menu makan malam kami kali ini. Ini luar biasa.
“Surat dari siapa, Bar?”
“Gak tahu, Bu. Gak jelas. Gak ada nama pengirimnya.”
“Kok bisa?”
“Gak tahu juga.”
“Isinya apa?”
“Halah. Gak penting.”
“Lho, kok gitu?”. Ibu terlalu mencecarku dengan pertanyaan yang tak putus. Terpaksa aku ceritakan isi suat itu. Mau tak mau.
“Iya. Intinya surat itu menyuruhku pergi ke Jogja. Temui Marsinah, lalu bilang kalau aku akan datang bulan depan di pernikahannya”.
“Terus kamu punya rencana ke sana?”
“Gaklah!”
“Hhh, belum move on ternyata anak ibu.”
“Bu!”
Dari nada bicaranya, aku tahu Ibu merayuku untuk mau menemui Marsinah di Jogja. Memang sedari dulu Ibu tidak setuju aku menjauhi Marsinah dengan cara seperti ini. Ibu selalu bilang “Marsinah punya andil besar di hidup kamu. Kecewa boleh. Membenci jangan”.
Tapi yang aku rasakan jauh lebih rumit dari yang Ibuku selalu bilang. Ada sesuatu yang menahanku untuk berdamai dengan masa lalu.
Aku bukan tanpa usaha untuk melupakan Marsinah. Dalam dua tahun belakangan ini, aku sudah dua kali berpacaran dengan perempuan lain, tapi memang tak bisa. Perasaan yang aku beri memang tidak seperti yang seharusnya aku beri. Entah ke mana perasaanku pergi, sebenarnya.
***
“Anjing. Kayaknya si Setan penulis surat itu ada benarnya.”
Aku bergumam cukup hebat. Mataku tak lepas dari langit-langit kamarku. Menelentangkan tubuhku yang sudah sangat malas untuk bangun dan melangkah sedikit, memencet saklar lampu. Denting jam dinding terdengar sangat nyaring. Dedaunan yang tertiup angin seperti sedang mengiringi seluruh lamunanku tentang Jogja dan Marsinah.
Sebenarnya malam itu cukup dingin, atau bahkan sangat dingin. Akan tetapi kepalaku tak berhenti bekerja dan tubuhku rasanya tak butuh selimut untuk menahan suhu dingin yang mulai masuk lewat jendela kamar yang belum kututup.
Beberapa saat berselang, di balik jendela itu aku mendengar samar-samar suara seorang wanita. Membuyarkan seluruh lamunanku tadi, menghilangkan rasa malas untuk beranjak dari tempat tidur. Dengan sekejap aku terbangun dan mencoba mencari sumber suara itu dengan posisi duduk dan sedikit mendekatkan telingaku ke arah jendela. Namun suara itu kemudian hilang entah ke mana. Aneh rasanya.
Ini sudah terlalu larut untuk otakku terus bekerja, aku perlu istirahat. Kemudian kututup jendela itu dan menguncinya. Tetapi ada yang menarik perhatianku di luar sana. Tepat di ujung jalan depan rumahku, aku melihat sebuah mobil barang dengan kaca yang ditutupi stiker berwarna putih. Di kaca belakang mobil itu terpampang sebuah gambar motor trail dan pengendara dalam bentuk kartun yang mengacungkan jari jempol. Tak hanya itu, plat nomornya pun unik buatku. Di sana tertulis AD 60 NOW, jelas itu bukan kendaraan yang berasal dari kotaku dan kota sekitar sini.
Dari mana asalnya mobil itu?
Yogyakarta, April 2020
Rasanya, aku terlahir kembali di Yogyakarta. Yogyakarta yang damai; yang ceria; yang istimewa. Hari ini aku tinggal di sebuah rumah singgah yang letaknya tak jauh dari Kraton Jogja. Tempat yang akan menjadi tempat tinggalku selama satu minggu ke depan.
Rumah singgah ini sangat nyaman dan unik. Halaman dengan pohon-pohon rindang menyambut tamu yang datang. Bangunan dengan arsitektur yang sangat khas seperti rumah-rumah zaman dulu membuat suasana terasa sangat hangat dan menyejukkan. Ruang tengah yang di-desain dengan kursi tua dan meja bundar, dilengkapi dua wayang besar yang disimpan di kedua sudut ruangan memberikan nuansa yang sangat estetik. Tembok bercat putih, lantai kuning kusam seperti rumah tua pada umumnya, dan aroma kayu jati yang khas mengisi seisi ruangan.
Pak Hadiman, pemilik rumah singgah yang sangat ramah. Umurnya sekitar 64 tahun, sudah tinggal bersama tamu-tamu yang singgah di rumahnya sekitar 10 tahun terakhir. Sejak anak-anaknya menikah, rumah yang mereka tinggali mulai terasa sepi dan kosong. Kamar-kamar yang awalnya menjadi tempat anak-anaknya tidur, kini disewakan. Ditambah lagi ketika istrinya pergi untuk selama-lamanya, rumah ini mulai terasa sangat dingin dan tak bersahabat.
Pak Hadi, biasa ia dipanggil, hanya tinggal dengan pembantu rumah tangga yang setia bersama keluarganya sejak ia baru memiliki satu orang anak. Mbok Harti namanya. Sekarang Mbok Harti memang sudah tidak terlalu muda, umurnya terpaut delapan tahun lebih muda dari umur Pak Hadi. Namun semangat dan kesetiaannya pada keluarga Pak Hadi memang tak ada tandingannya. Meskipun sekarang ia harus pulang di kala maghrib tiba, untuk mengurus keluarganya di rumah dan meninggalkan Pak Hadi berkutat dengan rasa sepinya.
“Empat puluh tahun usia pernikahan kami, banyak hal yang sudah kami lalui bersama. Suka dan duka dalam proses kehidupan sudah kita rasakan. Dulu, saya dan istri nyaris tidak jadi menikah. Sebab bapak dari istri saya tidak setuju dia menikah dengan saya.” Pak Hadi memulai cerita dengan menyeruput segelas teh tawar panas yang dibuat Mbok Harti—itu hal wajib yang dilakukan Pak Hadi di pagi hari. Biasanya setelah itu ia baca koran, sembari menjemur burung-burung kesayangannya. Kebetulan hari ini ada aku, jadi Pak Hadi memilih berbagi cerita denganku.
“Kenapa beliau tidak menyetujui, Pak?”
“Saat itu saya belum punya pekerjaan tetap. Memang saat itu saya hanya sebagai pekerja serabutan. Jika ada pesanan untuk membuat ukiran dari kayu, saya buatkan. Jika ada pesanan untuk membuat wayang kulit, saya buatkan. Kalau tidak ada pesanan, ya, saya tidak bekerja. Paling-paling setiap hari Minggu saya mengirimkan tulisan saya ke koran untuk dimuat. Dari situ saya dapat uang mingguan”
“Pak Hadi penulis juga?”
“Ya, sedikit-sedikit saya dulu belajar nulis. Sebenarnya jika disebut penulis, terlalu berlebihan. Saya hanya menulis cerita pendek untuk dibaca anak-anak. Toh, cerita itu adalah cerita yang sering saya dengar dari orang tua-orang tua zaman dulu, kemudian saya ubah menjadi cerita yang relate dengan bacaaan anak-anak sekarang.”
“Wah, saya harus baca juga, nih, tulisan Bapak. Hehehe”
“Boleh. Saya ada beberapa arsip. Saya ambilkan dulu, ya”
Kemudian Pak Hadi berjalan menuju lemari kayu jati yang tak jauh dari tempat kami mengobrol. Sembari Pak Hadi mencari-cari berkas yang ia maksud, ia juga sedikit berpesan:
“Zaman sekarang itu, jangan cuma mengandalkan gadget untuk mendapat informasi. Baca buku itu penting. Baca koran juga penting. Karena beda, lho, baca berita di tulisan di koran dan di gadget. Tulisan yang dimuat di media cetak biasanya melalui proses yang lebih panjang dan teliti. Isinya pun ada analisanya, tidak hanya sekadar opini mentah dari pikiran penulisnya. Wawasan kita jadinya tidak hanya luas tapi mendalam.”
Belum selesai ia memberi nasihat, nampaknya ia menemukan yang ia cari.
“Nah, ini.” Sembari membawa selembar surat kabar yang nampaknya sudah sangat berdebu ke arahku.
“Ini, Nak. Coba baca. Ini tulisan Bapak waktu pertama kali dimuat di koran.”
“Suratkarta?”
“Ya. Itu menceritakan seorang anak yang mendapat surat dari ayahnya setelah dua puluh tahun ditinggal pergi. Surat itu berisi pemberitahuan bahwa ayahnya sudah sakit-sakitan dan minta anak satu-satunya itu untuk datang menjenguk. Ayahnya adalah abdi dalem di Kraton Surakarta. Sementara anaknya sudah tinggal di Kota Turin, Italia. Ayahnya tahu alamat anaknya dari tetangganya yang juga bekerja di kota yang sama dengan anaknya tinggal. Singkat cerita, anaknya pulang dan bersamaan dengan itu ia harus menerima kenyataan pahit bahwa ayahnya sudah pergi untuk selama-lamanya.”
“Cerita yang indah, Pak. Boleh tulisan ini saya foto? Biar saya bisa unggah di media social saya, Pak. Hehe.”
“Boleh.. silakan..”
“Terima kasih, Pak!”
“Bukan masalah.”
“Oya, Pak, Bapak pernah tinggal di Surakarta?”
“Saya lahir dan besar di sana. Saya bertemu istri saya juga di sana. Kenapa? Mau ke sana juga?”
“Iya, Pak. Saya jadi penasaran.”
“Pergilah. Di sana menyenangkan. Tapi saya tidak akan memberimu tempat yang bagus untuk kau kunjungi. Bagusnya kau cari sendiri. Biar puas. Haha”
“Siap!”
Pagi itu adalah pagi yang sangat membahagiakan. Tidak hanya untukku, tapi juga untuk Pak Hadiman. Ia sudah lama tidak berbincang hebat tentang masa lalunya yang kelam sampai ia seperti sekarang ini. Ia juga sudah sangat lama tidak ditemani minum teh oleh anak-anaknya. Menjadi sangat menyenangkan ketika ia bisa menikmati teh panas di pagi hari dengan orang yang umurnya tidak jauh dengan anaknya. Setidaknya, imajinasi itu ada padaku.
Namun Surakarta bukan tujuan utamaku. Tujuan utamaku adalah menemui Marsinah di Jogja. Karena memang ia akan menikah di Jogja dan rumahnya pun berada di Jogja. Aku memang tak perlu menanyakan alamat rumahnya, karena ingatanku masih cukup kuat untuk menghafalkan jalan menuju rumahnya. Bahkan warna tembok dan pagar rumahnya, tanaman apa saja yang ada di halaman rumahnya, berapa banyak kursi dan meja yang ada di luar, serta posisi lonceng yang harus digoyangkan oleh tamu setiap kali ke rumah Marsinah aku masih ingat. Marsinah dan segala yang menyangkut dirinya aku ingat.
***
Tok.. tok.. tok…
Tok.. tok.. tok...
“Eehh lupa. Kan ada lonceng”
Teng.. teng.. teng..
“Yaa, sebentar..” Aku tahu suara itu. Aku tahu! Itu adalah suara Mbok Jum! Satu-satunya pembantu yang sangat aku rindukan.
“Lho! Mas Barus? Masuk.. masuk, Mas!”
“Lho.. lho.. lhoo.. kok tidak bilang kalau mau ke sini? Naik apa ke sini, Mas?”
“Euu..”
“Mas Barus mau minum apa? Ha? Teh? Kopi? Jahe?” Inilah Mbok Jum yang aku rindu. Mulutnya seperti gilingan padi yang sedang macet tapi mesinnya nyala terus, berisik!
“Jus sirsak ada, Mbok?”
“Ya gak ada, toh, Mass”
“Hahaha. Air putih aja, Mbok”
“Oh iya, se’ Mbok ta’ ambilkan dulu, ya, Mas”
“Iya. Hati-hati di jalan, Mbok.”
“Halah.. halah.. halah.. memangnya ngambil airnya di Wonosobo? Pake hati-hati segala”
“Hahahahaha!”
Tawa yang pecah Bersama Mbok Jum tiba-tiba reda ketika melihat seisi ruang tamu sudah dipenuhi foto-foto Marsinah saat wisuda. Aku yakin kau pasti tahu apa yang aku lihat dan yang membuatku sedikit termenung.
Aku sangat memimpikan untuk punya foto bersama kekasihku saat hari wisuda tiba. Setidaknya foto itu akan kupajang dengan bangga di kamarku. Foto yang kemudian akan kupasang di tembok sebelah barat, sehingga sesaat sebelum aku tidur, aku bisa memandangi foto itu dengan penuh rasa bangga. “Aku adalah lelaki yang bisa menemanimu sampai di titik ini. Aku sangat bangga. Aku sangat bangga memilikimu”. Yang kemudian itu sirna dan hanya meninggalkan bekas angan-angan yang mulai samar.
“Inii minumnya, Maasss. Monggo.”
“Terima kasih, Mbok.”
“Sama-sama. Sebenarnya, ada perlu apa, toh, Mas? Tumben mampir ke sini? Lagi ada kerjaan di Jogja?”
“Oh, enggak, Mbok. Aku mau ketemu Marsinah. Ada perlu.”
“Oalaahh. Marsinahnya lagi ke Solo e, Mas. Lagi ada kerjaan katanya.”
“Waduh! Ke Solo, ya? Sudah berapa lama, Mbok?”
“Kemarin siang baru pergi. Katanya, sih, 14 hari di sana.”
“Haduh.. duh.. duh..”
Tidak ada acara lain untuk bisa bertemu Marsinah selain mengabarinya kalau aku ingin bertemu. Agar semua ini tidak sia-sia dan perasaanku pada Marsinah segera selesai. Aku segera mengabarinya.
Hai, Nah. Apa kabar? Nah, hari ini kebetulan aku lagi di Jogja, ada kerjaan. Tadi aku sempet ke rumah kamu, tapi kata Mbok Jum kamu lagi gak di rumah. Sengaja aku gak berkabar ke kamu biar kesannya suprprise gitu hohoho.
Kalau kamu udah selesai sama pekerjaanmu, kabari aku, ya. Aku pengin ngobrol sama kamu. Rasanya obrolan ini akan sangat penting buatmu dan buatku. Semoga kamu berkenan, ya.
Kalau kontakku sudah kamu hapus, ini aku, Barus.
Sampai keesokan harinya, Marsinah belum juga memberi jawaban. Namun pesanku sudah ia baca sejak tadi malam. Aku tak tahu apakah dia masih sangat kecewa dan marah padaku, atau tidak. Kuharap Marsinah mau bertemu denganku, agar semua ini jelas dan tidak ada lagi hal-hal yang mengganggu kehidupan kita di masa yang akan datang.
Langit sore di Jogja menembus jendela kayu kamarku. Jendela yang menghadap ke arah tenggelamnya matahari memang cukup menyenangkan. Untungnya hari ini langit berwarna oranye sempurna. Langit seperti jus jeruk segar dan awan menyempurnakannya dengan warna putih yang mulai pudar. Kulihat anak-anak mulai terlihat berlarian dengan memutar-mutarkan sarungnya seperti sedang memegang pecut. Rambutnya masih sangat basah, sehingga cahaya matahari dapat memantul dengan jelas di kepalanya. Jogja yang damai; Jogja yang ceria; Jogja yang istimewa, aku cinta.
*getar ponsel*
Hai, Bar. Maaf baru sempat balas. Aku baik, kamu bagaimana? Oh kamu di Jogja? Iya aku dua minggu ke depan tinggal di Solo, ada kerjaan juga. Mungkin aku gak bisa nemuin kamu di Jogja, kalau kamu ke Solo, gimana? Besok aku gak ada jadwal, sih. Kayaknya besok kita bisa ketemu.
Kita janjian aja, ya. Ada tempat bagus dan enak juga di sini. Nama tempatnya Soga Resto, di Jln. Slamet Riyadi no 261, Kota Surakarta. Nanti kamu pakai google maps aja biar gak susah. Jam 10 pagi aku tunggu di sana, ya.
Sampai ketemu di sana, Bar. Bye~
Malam ini akan sangat panjang untukku. Seluruh pertanyaan dan bahan pembicaraan sudah kupersiapkan dengan matang. Bayangan indah di masa lalu, sudah mulai datang menembus sela-sela jendela kamar yang menghadap ke barat itu. Aku tak henti tersenyum simpul, meski terkadang ada usaha untuk mengubahnya menjadi amarah—seperti yang biasa aku lakukan ketika membayangkan segala sesuatu tentang Marsinah. Namun ini hari baru, ini babak baru. Aku harus bisa menyelesaikan ini semua dengan semestinya.
2 notes
·
View notes
Text
Fashion akil balig Terbaru
tidak menekuni umur kebutuhuan pakaian dalam kehidupan mungkin menduduki kebututuhan yg kedua setalah keperluan perut kamu Kapanpun dan kemanapun pasti memungut baju Atas basic itulah orang akan melihat bahkan menghakimi dengan cara apa fashion yang kamu kenakan. sampai saat ini di kalangan gemuk muslim syari lagi jadi fashion terbanyak yg dikenakan. tidak cuma lebih nyaman pun membangun lebih kece dan betul seseorang muslimah. Fashion akil balig paling baru tambah tak angkat tangan menjiplak hijab lah yang banyak dipilih oleh tidak sedikit akil balig muslim. terlalu banyak menyita kala bisa jadi menjadi salah satu alasan kenapa kini tidak sedikit mulai dewasa muslim yg memutuskan berpaikan syari. mengapa dikatakan seperti itu, sampai hri ini ketangkasan sedang tidak sedikit diburu oleh beberapa. Bukan cuma urusan perut tapi kembali yg yang lain mengecilkan pengaturan rambut diwaktu berdandan menjadi salah satu elemen mempersingkat dandannya anak remaja muslim sekang. tidak hanya itu pula banyak pendesain yg merancang apik baju dan jilbab terhadap Fashion mulai dewasa paling baru sehingga menarik banyak peminat Salah satu Fashion mulai dewasa terbaru muslimah yaitu hijab instan. jilbab inovasi mulai sejak beberapa pendesain buat memperpendek kala pemakaian dan terhadap pemula masih tidak butuh aktif � aktif mencari ala sampai-sampai pada anda kenakan hri ini. Penyeimbang berasal adanya jilbab syari terhadap salah satu Fashion mulai dewasa terbaru baju dan celana berulang dibuat tidak serba serasi di badan Seperti lancingan sebab memakai hijab beberapa muda muslimah lebih meilih tukar memakai celana kulot. celana yang serba longgar dan nyaris dua kali lipat mulai sejak takaran jeans yg ngetat ini dianggap lebih tepat untuk dipadukan bersama hijab. Warna yg dipilih remaja muslimah juga condok ke warna pastel dan warna yg netral. mengapa sanggup lantaran beberapa muslimah remaja berpikir biar beberapa mix and match nanti lebih enteng dan masuk kemana saja. Warna Fashion taruna paling baru yang lagi hits seperti warna biru dongker, debu � abuk lanjut usia hitam, kream, coklat susu dan pink. Warna terkandung dipilih lantaran dianggap menggampangkan mix and match dan berbudipekerti terhadap penggunanya. bagi memblokir Fashion muda terupdate muslimah, kamu dapat sejak mulai mengoleksi tas � tas dan sepatu. Tas yg kamu pilih harus terbelah dengan tas yg lazim diperlukan sekolah. produsen baju busana muslim umur tentu pun memilih tas yang sama pada sekolah dan bepergian, itu tak hal selama nyaman dan mengembangkan rasa yakin diri terhadap dirinya Namun mampu menjadi opsi beberapa tas gendong lain yang lebih kecil berasal bersumber takaran tas sekolah. Berbahan apapun pas terhadap muda muslimah, namun berhati-hatilah dalam memilih warnanya. Begitupun sepatu, sneakers yg tidak sedikit diburu akil balig zaman now bisa jadi pilihan Fashion muda terbaru muslimah. Beberapa aksesoris lain dapat kamu kenakan, bagi mensupport Fashion akil balig terupdate Seperti jam tangan, singkat tambahahan gelang, kalung dgn tafsiran tak terlalu onar cincin atau sampai-sampai belt.
1 note
·
View note