#Adam AlahisSalam
Explore tagged Tumblr posts
Text
“Adam a appris le Nom, quels étaient les Noms? Étaient-ils des codes spirituels profonds qui n'ont pas été transmis à l'humanité avant l'apparition du principe de plaisir?
N'avez-vous jamais pensé à quels étaient les codes? N'avez-vous jamais pensé à ce qu'ils pourraient être?
Ne vous souvenez-vous pas de la première révélation?
— Mle. AainaA-Ridtz A R, Le Secret des Secrets
#Lumière#Ayn Sof#Ladunni#AainaA_Ridtz#Le Secret des Secrets#Sainte Communion#Conscience Christique#Connaissance intérieure#Réalités supérieures#Omniscient#Gnose#Citations de livres#Citation du mois#Amour#Adam AlahisSalam#Adam#Révélation#Ma'rifah#aainaa-ridtz#tasawwuf#citation d'amour
3 notes
·
View notes
Text
“Ketika Jatuh Cinta”
Salah satu ujian terberat bagi insan yang sedang jatuh cinta adalah mengendalikan hawa nafsu. Ketika syaithan kembali mengendalikan diri kita pada hal-hal yang tak diridhai-Nya. Akankah kita akan mengikuti perintahnya? Terjerumus dalam dosa yang semakin dalam?
Tidak ada larangan untuk jatuh cinta atau menyukai lawan jenis, karena ini sudah fitrah manusia. Bersyukur kalau kita diberikan anugerah menyukai lawan jenis. Hanya saja cinta itu hadirnya bukan untuk di legalkan atas dasar suka sama suka dalam suatu hubungan sebelum masuk gerbang pernikahan. Bukan seperti itu, karena sebelum terikat ikatan suci, Allah turunkan di setiap hati sebagai ujian.
Apapun namanya, walaupun tidak pacaran sekalipun, yang diharamkan adalah aktivitas didalamnya.
Yang menjadi ujian adalah bagaimana cara "me-manage" hati agar tidak terjerumus pada hal-hal yang mengotori hati, seperti mengkhayalkan hal-hal yang tak sepantasnya di bayangkan, membicarakan hal-hal yang belum sepantasnya dilisankan kedua insan, melihat kepada hal-hal yang diharamkan, hati-hatilah di tataran ini.
Dengan alasan hanya LDR, tidak ketemuan, hanya via chat dan VC. Akankah dengan alasan yang demikian menjadi halalkah semua aktifitas kita dengan lawan jenis yang bukan mahram?
Apakah dengan alasan demikian sudah terbebas dari larangan ini:
1. Tidak boleh Khalwat (berduaan) dengan yang bukan mahram. Dalam salah satu hadits tentang larangan berduaan dengan yang bukan mahram ini dikaitkan langsung dengan keimanan kepada Allah dan hari akhir.
“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka janganlah ia berkhalwat dengan seorang wanita tanpa ada mahram wanita tersebut, karena syaitan menjadi orang ketiga diantara mereka berdua.” (HR. Ahmad dari hadits Jabir 3/339 dengan sanad shahih).
2. Ikhtilat, bercampur baur antara laki-laki dan perempuan tanpa ada kepentingan dan tanpa aturan.
3. Melembut-lembutkan suara untuk menarik hati lawan jenis (baca surat Al-Ahzab ayat 32).
Ini baru 3 saja, belum lagi aturan tentang hal yang membangkitkan syahwat, dan masih banyak lagi. Allah menetapkan beberapa batasan dalam pergaulan antara lelaki dan perempuan untuk menjaga kehormatan, melindungi harga diri dan kesucian hati dan juga kerusakan moral yang ditimbulkan.
"Sesungguhnya Allah menetapkan atas anak Adam bagian dari zina. Dia akan mendapatkannya dan tidak bisa dihindari: Zina mata dengan melihat, zina lisan dengan ucapan, zina hati dengan membayangkan dan gejolak syahwat, sedangkan kemaluan membenarkan semua itu atau mendustakannya." (HR. Bukhari dan Muslim)
Jika tahu itu adalah suatu kesalahan dan dosa, tetapi sulit meninggalkan. Ingatkan pada diri sendiri, bahwa jika kita ingin mendapatkan ridha Allah, maka ambil jalan yang DIA ridhai.
Dan jika kita merasa bahwa memutuskan untuk tidak berhubungan dulu sebelum memutuskan untuk menikahinya itu adalah hal yang berat, ingatlah kisah pengorbanan Nabi Ibrahim 'alahissalam dan juga Nabi Ismail 'alaihissalam.
Nabi Ibrahim diperintahkan untuk berpisah dengan anaknya sendiri, darah dagingnya sendiri, anak yang ia besarkan sendiri, anak yang ia cintai dan ia sayangi. Dengan cara mengorbankannya atas nama ketaatan kepada Allah. Tapi Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail percaya, perintah Allah Ta'ala adalah untuk jalan kebaikan. Dan akhirnya Nabi Ibrahim melaksanakan perintah Allah tersebut.
Beliau mengutamakan perintah Allah di atas perintah-perintah selainNya termasuk perintah akal dan perasaannya. Artinya, beliau selalu "sami'na wa atha'na" (patuh dan ta’at) tanpa pikir-pikir dalam melaksanakan perintah-Nya meskipun perintah tersebut dirasakan sangat bertentangan dengan akal dan perasaannya. Tetapi karena perintah itu sudah jelas dari Allah, beliau tunduk kepada kehendakNya.
Apakah Nabi Ibrahim setelah itu marah pada Tuhan? Tidak. Karena beliau tahu, perintah Allah adalah perintah menuju kebaikan. Kisah ini mengajarkan kita, bahwa menjalankan perintah Allah Azza wa Jalla itu perlu pengorbanan dan perjuangan yang besar.
Contoh bagaimana beliau telah merelakan putranya Ismail 'alaihissalam untuk disembelih karena atas perintah Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Kecintaan kepada Allah mengalahkan kecintaan kepada putranya, Ismail. Nilai inilah yang terus menerus diwariskan dan ditanamkan kepada anak keturunannya termasuk kita umat Islam. Allah telah mengingatkan di dalam Al-Quran surat At-Taubah ayat 24 jika kita lebih mencintai dan lebih mengutamakan perintah Allah dan rasulNya.
Nabi Ibrahim saja menuruti perintah Allah untuk menyembelih anak yang disayanginya, masa kita hanya menahan diri saja begitu sulit. Tidak perlu dengan cara memenggal, cukup dengan menjaga interaksi, cukup datangi dia ketika sudah siap mendatangi walinya.
342 notes
·
View notes
Photo
Menguak TIPUAN DOKTRIN PLURALISME melalui sejarah. PLURALISME mengambil dasar dari konsep 3 Agama yang terlahir dari bapak semua Agama yaitu NABI IBRAHIM. Dari sinilah masing-masing Agama mengklaim bernasabkan dari manhaj NABI IBRAHIM, sehingga kaum kaum Pluralisme menyerukan persamaan antara tiga Agama ini. Apakah semua itu benar? Doktrin jahat yang mengakar ratusan tahun ini akan sirna. Biidznillah. Didalam pelajaran sekolah anak-anak diajarkan bahwa : 🙊Kitab Taurat diturunkan kepada nabi Musa untuk agama Yahudi 🙈Kitab Injil diturunkan kepada nabi Isa untuk agama Nasrani Merupakan kesalahan fatal, karena Allah menurunkan kitab : 👍 Zabur kepada nabi Daud 👍 Taurat kepada nabi Musa 👍 Injil kepada nabi Isa 👍 Al Quran kepada nabi Muhammad ❤️ Semua kitab untuk agama ISLAM. Surat 2 ayat 140 : Al baqarah : Ataukah kamu (orang-orang Yahudi dan Nasrani) berkata bahwa Ibrahim, Isma´il, Ishaq, Ya´qub dan anak cucunya adalah penganut agama Yahudi atau Nasrani ?" Katakanlah: "Kamukah yang lebih tahu ataukah Allah, dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang menyembunyikan kesaksian dari Allah yang ada padanya?" Allah tidak lengah terhadap apa yang kamu kerjakan. ➡Nabi Ibrahim adalah bapak para Nabi. Berikut sebutan Nabi ibrahim oleh beberapa umat beragama yang menisbatkan dirinya kepada NABI IBRAHIM. ⏩disebut ABRAHAM oleh umat Nasrani, ⏩disebut AVRAM oleh umat Yahudi, ⏩disebut IBRAHIM, oleh orang islam, Sampai saat ini kurikulum pelajaran anak-anak sekolah (SD-SMA) dalam buku-buku pelajaran agama disebutkan : - Taurat adalah Kitab agama Yahudi, - Injil adalah Kitab agama Nasrani (Kristen), - Al Qur’an adalah Kitab Agama Islam. Benarkah pelajaran tersebut ? Sekarang kita minta bukti, fakta atau dalil secara Ilmiah, dari kitab apa yang menyebutkan bahwa Taurat adalah kitab agama Yahudi. Mana fakta, bukti dan dalil yang mengaatakan bahwa Injil adalah kitab agama Nasrani ? Adakah fakta bahwa kitab orang Yahudi adalah Taurat ? Apakah dalam AlQur’an atau Hadits pernah dikatakan bahwa Kitab orang Yahudi adalah Taurat? Atau adakah fakta atau dalil bahwa kitab orang Nasrani adalah Injil ? Dalam kitab pelajaran agama di sekolah-sekolah dari tingkat SD – SMA di seluruh Indonesia dikatakan bahwa Islam adalah agama yang dibawakan oleh Nabi Muhammadshollallahu ‘alaihi wasallam. Benarkah demikian faktanya ?. Bila memang benar faktanya demikian sebagaimana tersebut di atas, lalu agama Nabi Isa ‘laihissalamapa ? Agama Nabi Musa‘alaihissalam apa, dan seterusnya agama para nabi-nabi sebelumnya apa? Demikian itulah yang membuat anak-anak kita lari dari Islam. Padahal penduduk Indonesia mayoritas (85%) adalah Islam. Maka doktrin sejarah di atas yang menjadikan anak-anak kita dan saudara-saudara kita keluar dari Islam dan ikut menjadi Nasrani. Terutama di daerah-daerah dihembus-hembuskan sejarah yang salah sebagaimana disebutkan diatas. Dengan mengatakan : Islamdibawakan oleh Nabi Muhammad saw. Kristen dibawakan oleh Nabi Isa, lebih dahulu ada sebelum Islam. Itu salah- satu yang menjadikan anak-anak kita menjadi kacau Tauhidnya. Lihat Surat Al Haj ayat 78 : سُوۡرَةُ الحَجّ وَجَـٰهِدُواْ فِى ٱللَّهِ حَقَّ جِهَادِهِۦۚ هُوَ ٱجۡتَبَٮٰكُمۡ وَمَا جَعَلَ عَلَيۡكُمۡ فِى ٱلدِّينِ مِنۡ حَرَجٍ۬ۚ مِّلَّةَ أَبِيكُمۡ إِبۡرَٲهِيمَۚ هُوَ سَمَّٮٰكُمُ ٱلۡمُسۡلِمِينَ مِن قَبۡلُ وَفِى هَـٰذَا لِيَكُونَ ٱلرَّسُولُ شَهِيدًا عَلَيۡكُمۡ وَتَكُونُواْ شُہَدَآءَ عَلَى ٱلنَّاسِۚ فَأَقِيمُواْ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتُواْ ٱلزَّكَوٰةَ وَٱعۡتَصِمُواْ بِٱللَّهِ هُوَ مَوۡلَٮٰكُمۡۖ فَنِعۡمَ ٱلۡمَوۡلَىٰ وَنِعۡمَ ٱلنَّصِيرُ (٧٨) Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia (Allah) telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan. (Ikutilah) agama orang tuamu Ibrahim. Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang Muslim dari dahulu, dan (begitu pula) dalam (Al Quran) ini, supaya Rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia, Maka dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu pada tali Allah. Dia adalah Pelindungmu, Maka Dia-lah sebaik-baik pelindung dan sebaik- baik penolong. Bahwa Allah subhanahu wata’alatelah memutuskan bahwa Islam adalah agama untuk umat manusia sejak dahulu kala. Yaitu agama Nabi Ibrahim ‘alaihissalam yang Muslim (Islam). Yahudi dan Nasrani tidak pernah diturunkan oleh Allah subhanahu wata’ala. Yahudi adalah bikinan manusia (keturunan dari Yahuda) cucu Nabi Ya’qub ‘alahissalam. Nasrani dibikin oleh Konstantinus dan Paulus pada tahun 325 Masehi. Padahal yang benar adalah : Nabi Musa ‘alaihissalam mengajak kepada Islam kepada kaumnya (Bani Israil). Nabi ‘Isa ‘alaihissalammengajak kepada Islam kepada kaumnya (Bani Israil). Lihat Surat Yunus ayat 84 : سُوۡرَةُ یُونس وَقَالَ مُوسَىٰ يَـٰقَوۡمِ إِن كُنتُمۡ ءَامَنتُم بِٱللَّهِ فَعَلَيۡهِ تَوَكَّلُوٓاْ إِن كُنتُم مُّسۡلِمِينَ (٨٤) Berkata Musa: "Hai kaumku, jika kamu beriman kepada Allah, maka bertawakkallah kepada-Nya saja, jika kamu benar-benar orang yang berserah diri. (Muslim). Lihat Surat Ash Shaff ayat 6 – 7 : سُوۡرَةُ الصَّف وَإِذۡ قَالَ عِيسَى ٱبۡنُ مَرۡيَمَ يَـٰبَنِىٓ إِسۡرَٲٓءِيلَ إِنِّى رَسُولُ ٱللَّهِ إِلَيۡكُم مُّصَدِّقً۬ا لِّمَا بَيۡنَ يَدَىَّ مِنَ ٱلتَّوۡرَٮٰةِ وَمُبَشِّرَۢا بِرَسُولٍ۬ يَأۡت��ى مِنۢ بَعۡدِى ٱسۡمُهُ ۥۤ أَحۡمَدُۖ فَلَمَّا جَآءَهُم بِٱلۡبَيِّنَـٰتِ قَالُواْ هَـٰذَا سِحۡرٌ۬ مُّبِينٌ۬ (٦) وَمَنۡ أَظۡلَمُ مِمَّنِ ٱفۡتَرَىٰ عَلَى ٱللَّهِ ٱلۡكَذِبَ وَهُوَ يُدۡعَىٰٓ إِلَى ٱلۡإِسۡلَـٰمِۚ وَٱللَّهُ لَا يَہۡدِى ٱلۡقَوۡمَ ٱلظَّـٰلِمِينَ (٧) 6. Dan (ingatlah) ketika Isa Ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, Sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)." Maka tatkala Rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata." 7. Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mengada-adakan dusta terhadap Allah sedang dia diajak kepada Islam? Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim. Artinya Yahudi tidak pernah diturunkan oleh Allah subhanahu wata’ala, Yahudi adalah sebuah nama suku bangsa keturunan anak-cucu Nabi Ya’qub a.s. yang bernamaYahuda dan ia yang paling banyak anaknya di antara anak-anak Nabi Ya’qub ‘alaihissalam. Yahudi bukan nama agama. Nashrani adalah sebutan para pengikut Nabi Isa’ yang menolong (Nashron) Nabi Isa dalam menyebarkan agama Allahsubhanahu wata’ala ketika itu. Nashrani bukan nama agama. Maka dengan ini kami menyeru agar kita kembali kepada Tauhid yang benar bahwa : Hanya Islam agama dari Allah subhanahu wata’ala sejak Nabi Adam sampai hari Kiamat kelak. Hilangkan pikiran-pikiran tentang agama Yahudi dan Nasrani yang memang bukan agama itu. Sedangkan Moshe Sharon seorang Dosen Sejarah di Universitas Hebrew di Tel Aviv dia juga salah seorang tokoh Yahudi, berpendapat bahwatidak ada agama Yahudi atau Nashrani. Dia berpendapat bahwa Islam adalah satu-satunya agama di dunia yang diturunkan oleh Allah Ta’ala. “Islam adalah dimunculkan kembali di masa Nabi Muhammad saw”.Demikian kata Moshe Sharon yang hafal Taurat, Injil dan AlQur’an. Awal mula pendapat tersebut adalah karena di kalangan orang Barat (Yahudi Nashrani) berpendapat adaAgama Samawi (Agama Langit) yaitu agama yang berasal dari Allah Ta’ala, ialah Yahudi, Nashrani dan Islam. Pendapat itu bathil, dusta dan salah. Karena Allah subhanahu wata’ala tidak pernah menurunkan agama Yahudi dan agama Kristen (Nashrani). Paham adanya Agama Samawi adalah paham peninggalan zaman Belanda yang sampai sekarang masih ada di pikiran kita. Demi Allah, paham tersebut bathil, karena Allah subhanahu wata’ala tidak pernah menurunkan Agama Yahudi dan Nashrani. Yang diturunkan adalah Kitab Taurat, Kitab Injil dan Kitab AlQur’an semuanya adalah Islam. Sebagaimana disebutkan dalam Surat Ash Shaff ayat 6 dan 7tersebut di atas. Bahwa Nabi Musa a.s. dan Nabi Isa a.s. mengajak kepada Islam. Nabi Sulaiman juga mengajak kepada Islam, demikian kata Ratu Bilqis yang diajak oleh Nabi Sulaiman untuk memeluk Islam. Demikian pula Nabi Ya’qub ‘alaihissalambeserta anak-anaknya, adalah mengajak kepada Islam. Tidak pernah ada satu Nabi-pun yang mengajak kepada Nasrani atau Yahudi. Tidak pernah. Maka paham istilah “Agama Samawi” adalah konsep orang Belanda yang kafir. Kata Belanda itu bahwa agama Samawi adalah agama dari Tuhan, yaitu Yahudi, Nashrani dan Islam, semuanya sama semua baik. Tidak demikian. Paham itu kita tolak. Satu-satunya agama adalah Islam. Maka marilah kita tegakkan kebenaran serjarah Islam di Indonesia. Mereka orang-orang Barat menuduh bahwa Nabi Ibrahim yang menciptakan agama Yahudi, Nashrani, Sunni, Syi’ah, dst. Yang jelas semua itu bertentangan dengan AlQur’an. Lihat Surat Al Baqarah ayat 136 : سُوۡرَةُ البَقَرَة قُولُوٓاْ ءَامَنَّا بِٱللَّهِ وَمَآ أُنزِلَ إِلَيۡنَا وَمَآ أُنزِلَ إِلَىٰٓ إِبۡرَٲهِـۧمَ وَإِسۡمَـٰعِيلَ وَإِسۡحَـٰقَ وَيَعۡقُوبَ وَٱلۡأَسۡبَاطِ وَمَآ أُوتِىَ مُوسَىٰ وَعِيسَىٰ وَمَآ أُوتِىَ ٱلنَّبِيُّونَ مِن رَّبِّهِمۡ لَا نُفَرِّقُ بَيۡنَ أَحَدٍ۬ مِّنۡهُمۡ وَنَحۡنُ لَهُ ۥ مُسۡلِمُونَ (١٣٦) Katakanlah (hai orang-orang mukmin): "Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma'il, Ishaq, Ya'qub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun diantara mereka dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya". Maksudnya bahwa Nabi Ibrahim ‘alaihissalam beserta anak-cucunya sampai kepada Nabi Isa‘alaihissalam adalah muslim (Islam). Dan semua Nabi-Nabi dari sejak Nabi Adam sampai kepada Nabi Muhammad shollallahu a’aihi wasallam adalah Islam. Maka hendaknya jangan sampai kita ikut-ikutan menyebut Yahudi dan Nasrani sebagai agama. Agama satu-satunya yang ada di muka bumi hanyalah Islam. Dan itu ada faktanya dan termuat dalam buku-buku sejarah manapun di dunia ini. Mulai sekarang luruskan Tauhid kita : Taurat adalah Kitab orang Islam di zaman Nabi Musa ‘alaihissalam. Zabur adalah Kitab orang Islam di zaman Nabi Dawud ‘alaihissalam. Suhuf Ibrahim adalah Kitab orang Islam di zaman Nabi Ibrahim ‘alaihissalam. Injil adalah Kitab orang Islam di zaman Nabi ‘Isa ‘alaihissalam. AlQur’an adalah Kitab orang Islam sejak Nabi Muhamad shollallahu ‘alaihi wasallam. Itulah yang harus ditanamkan kepada anak-anak kita dan juga saudara-saudara kita kaum Muslimin yang masih salah dalam ber-Tauhid. Nabi Ibrahim ‘alaihissalammempunyai isteri dua orang : Sarahdan Hajar. Oleh orang Yahudi/Nashrani (Belanda) dikatakan bahwa Hajar adalah seorang budak. Padahal tidak ada sama sekali baik dalam AlQur’an maupun Hadits maupun kitab-kitab sejarah Islam yang bukti yang mengatakan bahwa Hajar adalah budak. Karena Hajar adalah isteri Nabi Ibrahim a.s. yang menurunkan Nabi Ismail dan turun-temurun sampai Nabi Muhammadshollallahu ‘alaihi wasallam. Mereka (Belanda) mengatakan bahwa Hajar adalah budak, sehingga Ismail bukan Nabi, termasuk Nabi Muhammad shollallahu ‘alaihi wasallam adalah keturunan budak, bukan Nabi. Itu kata mereka (Belanda) yang menulis sejarah untuk pelajaran sekolah-sekolah di Indonesia. Padahal yang benar adalah : Hajar (isteri Nabi Ibrahim a.s.) adalah anak Raja Hexos dari Mesir yang terbunuh oleh Amr bin Amru, dan Amr bin Amru bertemu dengan Nabi Ibrahim bersama Sarah suami-isteri. Rupanya Amr bin Amru tertarik kepada Sarah. Lalu ditanyakan kepada Ibrahim, siapa Sarah itu. Ketika itu dikatakan oleh Nabi Ibrahim bahwa Sarah adalah adiknya (Adik Nabi Ibrahim). Lalu Amr bin Amru mengambil Sarah sebagai isterinya. Dan Amr bin Amru memberikan (menyerahkan) Hajar yang ketika itu adalah tawanan dan Hajar adalah anak raja Hexos yang dibunuh oleh Raja Amr bin Amr. Hajar diserahkan dan dinikahkan kepada Ibrahim. Belanda sengaja menulis sejarah bahwa Hajar adalah budak. Untuk menghinakan kepada keturunan Ibrahim (Ismail dan selanjutnya menghinakan kepada Nabi Muhammad saw, karena beliau masih keturunan Ismail). Maka orang-orang Barat (Yahudi) tidak mengakui bahwa Ismail adalah Nabi dan Nabi Muhammad adalah Rasul). Tega-teganya mereka mengatakan bahwa Nabi Ismail dan Nabi Muhammad shollallahu ‘alaihi wasallam adalah keturunan budak. Sejarah demikian itulah yang harus diluruskan. Dalam perjalanan sejarah selanjutnya Nabi Ibrahim a.s.kembali ke Babilonia (Irak Kuno) punya anak Ismail dari ibu Hajar dan Ishaq dari Ibu Sarah. Ibrahim lahir tahun 1979SM, Ismail lahir pada tahun 1882 SM, Ishaq lahir tahun 1879 SM. Ketika mereka berkumpul dalam satu keluarga Nabi Ibrahim selalu memerintahkan kepada keluarganya (anak-anaknya) untuk selalu menyembah Allah subhanahu wata’ala, bukan yang lain . Lihat Surat Al Baqarah ayat 132: سُوۡرَةُ البَقَرَة وَوَصَّىٰ بِہَآ إِبۡرَٲهِـۧمُ بَنِيهِ وَيَعۡقُوبُ يَـٰبَنِىَّ إِنَّ ٱللَّهَ ٱصۡطَفَىٰ لَكُمُ ٱلدِّينَ فَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسۡلِمُونَ (١٣٢) Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya'qub. (Ibrahim berkata): "Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama (Islam) ini bagimu, Maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam". Demikian wasiat Nabi Ibrahim kepada anak-keturunannya. Agar mereka beragama Islam dan jangan mati kecuali dalam memeluk agama Islam. Sekian bahasan, m,udah-mudahan bermanfaat. SUBHANAKALLAHUMMA WABIHAMDIKA ASYHADU AN LAILAHA ILLA ANTA ASTAGHFIRUKA WA ATUBU ILAIK. Wallahualam #Akhirzaman #Daulahislamiyah
1 note
·
View note
Photo
Terdapat beberapa hadits yang menjelaskan bahwa wanita diciptakan dari tulang rusuk laki-laki.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ الْمَرْأَةََ خُلِقَتْ مِنْ ضِلَعٍ, لَنْ تَسْتَقِيْمَ لَكَ عَلَى طَرِيْقَةٍ, فَإِنِ اسْتَمْتَعْتَ بِهَا اِسْتَمْتَعْتَ بِهَا وَفِيْهَا عِوَجٌ, وَإِنْ ذَهَبْتَ تُقِيْمُهَا كَسَرْتَهَا وَكَسْرُهَا طَلاَقُهَا
“Sesungguhnya wanita diciptakan dari tulang rusuk, ia tidak bisa lurus untukmu di atas satu jalan. Bila engkau ingin bernikmat-nikmat dengannya maka engkau bisa bernikmat-nikmat dengannya namun padanya ada kebengkokan. Jika engkau memaksa untuk meluruskannya, engkau akan memecahkannya. Dan pecahnya adalah talaknya.”(HR. Muslim)
Demikian juga sabda beliau,
اسْتَوْصُوْا بِالنِّسَاءِ خَيْرًا، فَإِنَّ الْمَرْأََةَ خُلِقَتْ مِنْ ضِلَعٍ … -وَفِي رِوَايَةٍ- الْمَرْأَةُ كَالضِّلَعِ
“Berwasiatlah kalian dengan kebaikan kepada para wanita (para istri), karena wanita itu diciptakan dari tulang rusuk…” Dalam satu riwayat: “Wanita itu seperti tulang rusuk….” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Dalam beberapa ayat Al-Quran ada beberapa ayat yang mengisyaratkan bahwa Hawa tercipta dari Nabi Adam ‘alaihissalam.
Allah Ta’ala berfirman,
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُواْ رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيراً وَنِسَاء وَاتَّقُواْ اللّهَ الَّذِي تَسَاءلُونَ بِهِ وَالأَرْحَامَ إِنَّ اللّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيباً
“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan istrinya; dan daripada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahmi. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.” (an-Nisaa : 1)
Dan firman Allah,
هُوَ الَّذِي خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَاحِدَةٍ وَجَعَلَ مِنْهَا زَوْجَهَا لِيَسْكُنَ إِلَيْهَا فَلَمَّا تَغَشَّاهَا حَمَلَتْ حَمْلاً خَفِيفاً فَمَرَّتْ بِهِ فَلَمَّا أَثْقَلَت دَّعَوَا اللّهَ رَبَّهُمَا لَئِنْ آتَيْتَنَا صَالِحاً لَّنَكُونَنَّ مِنَ الشَّاكِرِي
“Dialah Yang menciptakan kamu dari diri yang satu dan daripadanya Dia menciptakan istrinya, agar dia merasa senang kepadanya. Maka setelah dicampurinya, istrinya itu mengandung kandungan yang ringan, dan teruslah dia merasa ringan (beberapa waktu). Kemudian tatkala dia merasa berat, keduanya (suami istri) bermohon kepada Allah, Tuhannya seraya berkata: “Sesungguhnya jika Engkau memberi kami anak yang sempurna, tentulah kami termasuk orang-orang yang bersyukur”. (al-A’raf: 189)
Demikianlah jika dipadukan bahwa hadits dan AL-Quran tidak dipertentangkan. Hawa tercipta dari tulang rusuk nabi Adam ‘alahissalam.
Dijelaskan dalam Fatwa Al-Lajnah Ad-Da`imah (semacam MUI di Saudi) yang diketui oleh Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz rahimahullah:
“Dzahir hadits menunjukkan bahwa wanita (yang dimaksud di sini adalah Hawa ) diciptakan dari tulang rusuk Adam. Pengertian seperti ini tidaklah menyelisihi hadits lain yang menyebutkan penyerupaan wanita dengan tulang rusuk. Bahkan diperoleh faedah dari hadits yang ada bahwa wanita serupa dengan tulang rusuk. Ia bengkok seperti tulang rusuk karena memang ia berasal dari tulang rusuk.
Maknanya, wanita itu diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok maka tidak bisa disangkal kebengkokannya. Apabila seorang suami ingin meluruskannya dengan selurus-lurusnya dan tidak ada kebengkokan padanya niscaya akan mengantarkan pada perselisihan dan perpisahan. Ini berarti memecahkannya.
Namun bila si suami bersabar dengan keadaan si istri yang buruk, kelemahan akalnya dan semisalnya dari kebengkokan yang ada padanya niscaya akan langgenglah kebersamaan dan terus berlanjut pergaulan keduanya. Hal ini diterangkan para pensyarah hadits ini, di antaranya Al-Hafizh Ibnu Hajar dalam Fathul Bari (6/368) semoga Allah l merahmati mereka semua. Dengan ini diketahuilah bahwa mengingkari penciptaan Hawa dari tulang rusuk Adam tidaklah benar.”
(Fatwa no. 20053, kitab Fatawa Al-Lajnah Ad-Da`imah lil Buhuts Al-Ilmiyyah wal Ifta`, 17/10)
kesimpulannya:
1.Makna wanita diciptakan dari tulang rusuk laki-laki bukan makna kiasan tetapi itulah makna dzahirnya
2. para suami selayaknya memaklumi kebengkokan wanita dan bersabar, misalnya ketika sensitif datang bulan, dan selayaknya suami mengingat kebaikan-kebaikan istri yang merawat anak-anak dan bersabar di dalam rumah demi untuk suami
3. para istri juga harus sadar bahwa terkadang dia bengkok dan mungkinsering menyusahkan suami, membentak suami dan kadang jarang bersyukur dengan kebaikan suami. Ingat juga bahwa kebanyakan penduduk neraka adalah wanita, karena seringnya mengingkari kebaikan suami.
Demikian semoga bermanfaat
@Gedung Radiopoetro, FK UGM, Yogyakarta Tercinta
Penyusun: Raehanul Bahraen
Artikel www.muslimafiyah.com
silahkan like fanspage FB dan follow twitter
1 note
·
View note
Video
youtube
Surah yang menceritakan iblis menggoda Nabi Adam Alahissalam agar makan buah khuldi, yang menyebabkan Nabi Adam Alahissalam dikeluarkan dari Syurga & turun ke bumi. by falasik
0 notes
Text
[Resume] : Sunnah-Sunnah di Bulan Dzulhijjah, Oleh: Ustadz Adi Hidayat Hafidzahullahu ta’ala
Masjid An Nur, 2 Dzulhijjah 1440 H
بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ
اَلسَلامُ عَلَيْكُم وَرَحْمَةُ اَللهِ وَبَرَكاتُهُ اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ,أَمَّا بَعْدُ MUQADDIMAH
Beberapa dalil yang mendasari keutamaan bulan Dzulhijjah adalah:
HR. Al Bukhari 518. Dari Abdullah Ibnu Abbas radiyallahu��anhu
HR. Al Bukhari 3179, HR. Muslim 1976. Dari Abu Bakroh radiyallahu’anhu
QS. At Taubah 36
Ibnu Abbas kecil, sering dibawa oleh ayahnya ke ta’lim Rasulullah. Masa kecilnya sudah tinggal dan hidup bersama Rasul. Kita kalau mau belajar hadist, jangan cuma pelajari isinya, tapi lihat periwayatnya dan cari tau kisah hidup beliau.
Abdullah namanya, tapi lebih dikenal dengan nama Ibnu Abbas. Abbas adalah ayahnya. Kenapa malah nama ayahnya yang populer? Dalam ilmu hadist, jika nama ayah yang dilekatkan pada anaknya, maka ada hikmah dan kisah istimewa dari sang ayah yang bisa menjadi contoh untuk para ayah dalam mendidik dan menciptakan generasi terbaik. Abbas ketika mengajak anaknya, selalu mendoakan anaknya agar dimudahkan untuk belajar sesuatu yang bagi dia susah untuk dipahami.
“Jika bukan aku yang paham, jadikan anakku yang paham. Jika bukan aku yang ahli Al Quran, jadikan anak keturunanku yang ahli Al Quran.”
Seperti yang dicontohkan oleh Nabi Ibrahim ‘alahissalam dan Nabi Ismail ‘alaihissalam yang berdoa kepada Allah agar diutusnya seorang hamba terbaik, seorang Rasul dari keturunan mereka. Lalu kapan terwujudnya? Setelah 30 generasi setelah beliau berdoa, lahirlah manusia terbaik yaitu Muhammad bin Abdullah shalallahu’alaihi wasalam. Seperti dalam QS. Al Baqarah 129, “Ya Tuhan kami, utuslah untuk mereka sesorang Rasul dari kalangan mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab (Al Quran) dan Al-Hikmah (As-Sunnah) serta mensucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana.”
Abbas ini bukanlah seorang ustadz. Beliau hanya seorang pedagang yang sama seperti kita. Tapi beliau mempunyai visi yang sudah jauh sampai ke surga. Abbas adalah orang pertama yang Rasul bebaskan dari riba. Anak pertama beliau, Fadhal ibnu Abbas beliau khitbahkan untuk membantu Rasulullah. Dalam sebuah riwayat Al Bukhari disebutkan bahwa Rasulullah wafat dipangkuan Aisyah, dan sebelum wafatnya beliau meminta bejana berisi air yang ada dihadapannya lalu mengusapkan tangannya ke wajah beliau. Dan yang membawakan bejana tersebut adalah Fadhal ibnu Abbas.
Anak Abbas yang lainnya beliau investasikan menjadi ahli ilmu, yaitu Abdullah ibnu Abbas yang kita kenal hafal hampir 2000 hadist.
Seorang anak yang berhasil, sholeh, maka ayah dan ibunya pasti akan mendapatkan pahalanya juga. Begitu juga sebaliknya. Kita di dunia saja kalau anak teriak nangis pasti kita kejar, kita ga tega dan berusaha menenangkan. Lalu bagaimana kalau nanti di akhirat kita melihat anak kita meminta tolong menangis tapi dari neraka? sanggupkah? Begitu juga sebaliknya, sanggupkah kita sebaga anak melihat orang tua kita kesakitan meminta pertolongan dari neraka? Naudzubillahi min dzalik. Semoga kita dan orang tua kita kelak dimasukkan kedalam surganya Allah. Aamiin...
————————————————————————
HR. Al Bukhari No. 518 Tentang Keutamaan 10 Hari Bulan Dzulhijjah
Dari Abdullah Ibnu Abbas, Rasulullah shalallahu ‘alaihiwasallam bersabda “Tidak ada hari yang amal shalih lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari yang sepuluh ini (10 awal Dzulhijjah).” Para sahabat bertanya: “Apakah lebih baik daripada jihad fii sabiilillaah ?” Beliau bersabda, “Iya. Lebih baik daripada jihad fii sabiilillaah, kecuali seseorang yang keluar berjihad dengan harta dan jiwa raganya kemudian dia tidak pernah kembali lagi (mati syahid).”
Amal shalih kalau dikerjakan insyaa Allah bernilai pahala, minimal 10 pahala. Seperti yang di Allah firmankan di QS. Al An’am 160, “Barangsiapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan barangsiapa yang membawa perbuatan jahat maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan).” Makanya, berdoalah agar kita dimudahkan untuk selalu mengamalkan amalan yang bernilai pahala. Salah satu doa yang diajarkan adalah QS. Al Baqarah 201 “Dan di antara mereka ada orang yang berdoa: "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka". Membaca Al Quran saja 1 huruf nya bernila pahala. Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Siapa yang membaca satu huruf dari Al Quran maka baginya satu kebaikan dengan bacaan tersebut, satu kebaikan dilipatkan menjadi 10 kebaikan semisalnya dan aku tidak mengatakan الم satu huruf akan tetapi Alif satu huruf, Laam satu huruf dan Miim satu huruf.” (HR. Tirmidzi)
Nah setelah kita mengerjakan amalan-amalan tersebut, apakah sudah diterima? Insyaa Allah iya. Tapi apakah dicintai oleh Allah? belum tentu. Abdullah bin Mas’ud, adalah salah satu sahabat Rasulullah yang bacaan Al Quran nya dicintai Allah dan Rasulullah. “Siapa yang ingin membaca Al-Quran sebagaimana ia diturunkan, maka hendaklah ia membacanya seperti bacaan Ibnu Ummu Abd (Abdullah bin Mas’ud).” (HR. Ibnu Majah)
Ibadah itu dibagi 3:
Ibadah fisik. Contohnya shalat.
Ibadah harta. Contohnya sedekah.
Ibadah fisik dan harta. Contohnya Haji, datang ke ta’lim.
Di 10 hari pertama bulan Dzulhijjah ini, setiap amalan shalih nilanya sama dengan syahid. Baca Al Quran, dinilai syahid. Tahajjud, dinilai syahid. Kerja dengan niat lillahi ta’ala, bernilai syahid. Maasyaa Allah..
Terdapat 2 kaidah utama dalam 10 hari pertama bulan Dzulhijjah, yaitu pengampunan semua dosa dan didatangkan pahala dengan komposisi yang sangat besar. Darimana taunya? Dari kalimat “Allah mencintai amalannya.” Agar Allah mencintai kita, kita juga harus mencintai Allah. Bagaimana dan apa makna cinta dalam Al Quran? QS. Ali Imran 31, “Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu". Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Kalau satu saja amalan kita dicintai oleh Allah, apa yang Allah kasih kepada orang itu?
Allah akan gugurkan dosa-dosa selama hidupnya. QS. Al Adzab 71, “Niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar."
Pahala Jihad
Bagaimana taunya Allah cinta dengan kita? Diukur dari ketaatan kita kepada Allah. Jangan pikir kita dikasih banyak nikmat sama Allah itu artinya Allah sayang sama kita. Belum tentu, siapa tau itu istidraj. Tergantung kita menyikapi nikmat yang Allah kasih, apakah untuk ketaatan atau malah untuk maksiat. Contoh, kita dikasih nikmat motor sama Allah, kita bawa ke masjid, kita bawa ta’lim dan ke tempat-tempat baik. Insyaa Allah itu tanda Allah sayang kita. Tapi tiba-tiba itu motor hilang. Jangan buru-buru suudzon sama Allah, siapa tau Allah sedang mengeluarkan harta haram kita yang mungkin dulu pernah kita gunakan untuk membeli motor tersebut.
Contoh lain, dosa mata. Ketika kita bertaubat dari dosa mata, bagamana taunya taubat kita diterima oleh Allah? Allah jadikan kita benci dengan apa yang biasa kita lihat sebelumnya. Ada sebuah kisah nyata seorang pramugari yang ingin bertaubat, dia tinggalkan dunia nya, dia ikut ta’lim. Sampai suatu hari teman nya datang kepada ustadz megabarkan kalau dia sedang sakit, mohon doa untuk kesembuhannya. Ustadz bilang, baiklah setelah ini kita sama-sama doakan beliau. Sebelum itu terjadi, datang kabar kalau ternyata pramugari tersebut sudah meninggal dunia. Maasyaa Allah, ketika ta’ziah, dapat dilihat yang datang mendoakan adalah sahabat-sahabat ta’lim nya, sedangkan rekan kerjanya dulu? bisa dihitung. Apa makna dari kisah ini? Allah terima taubat pramugari tersebut (Insyaa Allah), Allah jaga dirinya dari perbuatan yang tidak baik sebelum dia menghadap Allah. Bukankah sakit dapat menggugurkan dosa? Allah gugurkan dosa-dosanya sebelum dia menghadap Allah. Maasyaa Allah.
Manusia itu, pasti ada di dalam hatinya suara kecil yang menyuruh kita untuk kembali ke fitrah kita sebagai hamba Allah. Menyuruh kita untuk berbuat baik. Minimal, akan ada terbesit dalam hati kita ketika melihat orang baik “Dia saja bisa, kita mau sampai kapan seperti ini?” Ketika kita menyadari suara hati itu, cepat kembali! Itulah tanda Allah sayang kita, Allah berikan sinyal hidayah untuk kita. Jangan sia-siakan.
Berbuat maksiat, pasti hati gelisah. Yg pertama dicabut oleh Allah ketika kita bermaksiat adalah kenikmatan. Ga akan tenang hidupnya.
Ketika berbuat dosa, segeralah istighfar, segeralah memohon ampun. QS. Al Mu’min 3, “yang Mengampuni dosa dan Menerima taubat lagi keras hukuman-Nya. Yang mempunyai karunia. Tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Hanya kepada-Nya-lah kembali (semua makhluk).” Tapi kalau dosa dibiarkan tanpa mohon ampun, lama-lama dosa kecil itu akan menjadi lebih besar.
Dalam Al Qur’an, salah satu amalan shalih adalah taubat dari maksiat. Kenali diri kita. Introspeksi diri kita. Dosa apa yang pernah kita lakukan. Turunan bahasa arab, Arafat artinya kenal (kata sifat). Kalau banyak yang dikenal, berubah menjadi Arafaaat. 9 Dzulhijjah, kenapa pada tanggal itu ada amalan namanya puasa Arafah?
Berhubungan dengan kisah nabi Adam yang pernah berbuat salah dengan sifat keduniawiaanya. Ketika bertemu lagi dengan Hawa, mereka telah saling introspeksi diri dan saling mengenal kembali satu sama lain. Pada saat sudah bertemu, keduanya timbul kembali rasa kasih sayang (sayang dalam bahasa arab = Rahmah), tempat bertemu keduanya disebut Jabal Rahmah.
Keduanya sadar kalau mereka dipisah karena telah berbuat maksiat. Lalu apa yang keduanya lakukan? Mereka menerima tuntunan taubat dari Allah, seperti dijelaskan dalam QS. Al Baqarah 37 “Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, maka Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang." Setelah itu Nabi Adam bertaubat dengan memanjatkan doa yang tertulis dalam QS. Al A’raaf 23, “Keduanya berkata: "Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.” Dan setelah itu dalam QS. Al A’raaf 27 nya Allah menyampaikan wasiat pertama nabi Adam untuk seluruh anak keturunannya (Bani Adam), “Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga.....”
Karena di Padang Arafah, akan ada 1 hari dalam setahun, orang-orang akan datang dan mengenali dirinya sendiri (Wuquf, diam untuk bermuhasabah). Ketika sedang bermuhasabah, biasanya kita akan tersadar bahwa maksiat itu hadir karena kita sendiri. Bukan karena faktor eksternal. Kitalah yang tidak bisa mengendalikan emosi kita.
Ini ada hubungan nya dengan ibadah selanjutnya yaitu lempar jumrah. Sesuatu yang tidak bisa kita kontrol dalam diri kita dan jumlahnya besar, namanya Aqabah. Pengaruh lingkungan yang mempengaruhi perilaku kita namanya Wustha. Sedangkan faktor jauh lannya yang bisa mempengaruhi perilaku kita namanya Uula. Dari kata dalam bahasa arab Zalafa yang artinya terpeleset jauh, sifatnya disebut Mudzdalifah.
Di Mudzdalifah, kita lempar jumrah, kita keluarkan semua energi-energi negatif yang kita sadari setelah bermuhasabah sebelumnya saat Wuquf. Setelah melempar jumrah, kita disunnahkan menghadap kiblat dan berdoa, “Aku hadapkan wajahku kepada Dzat yang Maha Pencipta langit dan bumi sebagai muslim yang ikhlas dan aku bukan termasuk orang yang musyrik. Sesungguhnya shalatku, sembelihanku, hidupku dan matiku, hanya semata-mata untuk Allah Rabb semesta alam. Tidak ada sekutu bagiNya. Oleh karena itu aku patuh kepada perintahNya, dan aku termasuk orang yang aku berserah diri.”
Setelah rangkaian ibadah itu selesai, kemudian kita kembali merenung di Mina. Merenung untuk menjadi lebih baik. Sudah berubah belum? Kalau belum, lempar jumrah lagi. Berubah belum? Kalau masih belum, lempar lagi. Sampai 3 hari.
Sifat baik yang datang setelah sifat buruknya hilang disebut Birrun. Birrun yang melekat pada diri seseorang disebut Mabrur. Haji Mabrur artinya haji yang telah dilakukan bisa mengubah orang tersebut dari buruk menjadi baik. Hanya ibadah haji yang sifat ibadahnya dilekatkan pada orangnya. Al Hajj Mabrur.
Lalu, yang tidak berhaji apakah bisa mabrur? Insyaa Allah bisa.
Bisa dengan mengerjakan amalan seperti orang haji, walaupun dia sedang tidak disana. Amalan apa? Puasa hari Arafah. Kenapa disebutkan bukan tanggalnya saja tapi malah momentum ibadahnya? Karena, kalau cuma menahan lapar dan haus, untuk apa menunggu tanggal 9 Dzulhijjah. Momentum dari arafah, kerjakan amalan saat orang sedang wuquf disana. Kita disini berpuasa diiringi dengan muhasabah diri juga.
Bayangkan, disana melontar jumrah, disini qurban. Disana wuquf, disini puasa Arafah. Insyaa Allah pahalanya sama.
Puasa Sunnah 1 - 9 Dzulhijjah. Saat berpuasa, selalu iringi dengan koreksi diri. Puncaknya ada di hari Arafah, 9 Dzulhijjah
Dari subuh sampai selesai shalat Id, disunnahkan menahan makan dan minum
Sembelih hewan qurban di waktu Dhuha
Doa melontar jumrah dan menyembelih, sama. Bismillahi Allahu Akbar
Sunnah menyembelih, sembelih sendiri hewan qurban kita. Diiringi dengan muhasabah, kalau kita harus buang jauh-jauh sifat hewani kita.
Disunnahkan jangan potong kuku dan rambut bagi yang berqurban. Kenapa? Khawatir, maksiat yang dulu ada di kuku dan rambut kita sebelum bertaubat nantinya akan menjadi saksi kita di hari Akhir.
Wallahu a’lam bishshawwab
Wasalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
0 notes
Text
Kisah dan Mukjizat Nabi Nuh Alaihissalam serta Keturunannya
Kisah Nabi Nuh Alaihissalam Nabi Nuh Alaihissalam adalah keturunan ke 10 nabi Adam Alaihissalam Ayah nuh Bernama lamik, lengkapnya Nuh bin Lamik bin Matu Syalih bin Idris. dialah salah seorang nabi yang pandai berhujah, fasih berbicara tajam pikiran dan cerdas akhlaknya sifat nya sabar dan sangat tenang. antara nabi Adam dan nai Nuh Alaihissalam berjarak 12 abad. disaat nabi nuh Alaihissalam diangkat menjadi rasul, kehidupan manusia sedang kacau. dimana ejahatan merajalela dan manusia tidak memiliki sifat kemanuasiaan.
Perjuangan Nabi Nuh Alaihissalam adalah ancaman bagi para pembesar. Nabi Nuh Alaihissalam termasuk rasul ulul azmi, yaitu rasul yang sabar dan kuat dalam menghadapi hardik dan ancaman kaumnya. nabi nuh Alaihissalam hidup ditengah kaum yang kehilangan syar'iyyah. undang-undang agama allah telah musnah setelah kurang lebih 1200 tahun sejak nabi adam Alaihissalam mereka menyembah patung wad, suwa, yaghuts, ya'uuq, dan nasr. yang dianggap sebagai tuhan nenek moyang nya. mereka percaya bahwa patung-patung itu memberikan manfaat dalam kehidupannya selama 12 abad. nabi nuh Alaihissalam berusaha agar para kaumnya kembali ke jalan Allah. dengan berbagai perjuangan. nuh termasuk pandai berhujah menyampaikan risalah allalh. dengan fasihnya berpidato, bersama cara-cara yang mendasar dan mengena. dia adalah retorik terhebat dimasanya dan setiap penyampaiannya selalau masuk akal dan dapat diterima dengan mudah. dalam perjuangannya nabi nuh mendapatkan tentangan dan rintangan dari para pembesar, dakwah yang disampaikannya tidak serta merta diterima oleh kaumnya, walaupun telah disampaikan secara baik dan muah dipahami, apalagi para pemilik harta, dan pemilik jabatan. mereka menentang dakwah yang dilakukan oleh nabi Nuh Alaihissalam namun nabi Nuh tidak pernah gentar malah makin giat berdakwah. tidak jera melakukan kegiatan keagamaan dengan berbagai cara, diantaranya berdakwah, diskusi, propaganda dan memberikan contoh akhlak yang baik kepada kaumnya. dengan harapan banyak yang mengikuti jejak nabi nuh as. sehingga pengikut nabi Nuh Alaihissalam bertambah menjadi 80 orang. namun para pembesar malah menantang dan mengajaknya berdebat. nabi nuh Alaihissalam tidak gentar. Menciptakan kapal Atas doa dan wahyu dari allah Subhanahu Wa Ta'ala sebagaimana tertuang dalam surah huud ayat 36-37. Akhirnya nabi nuh Alaihissalam membuat kapal sebagai wahyu dari allah Subhanahu Wa Ta'ala untuk menyelamatkan para pengikutnya bila datang siksa dari Allah. nabi nuh Alaihissalam kehutan menanam kayu, untuk membuat kapal. dan nabi nuh menunggu bertahun-tahun sampai pohon tersebut besar dan dapat diolah untuk membuat kapal. Bentuk Ukuran kapal Nabi Nuh Alaihissalam membuat perahu selama dua tahun. panjangnya 300 dzira lebar 50 dzira, tinggi 30 dzira. terbuat dari kayu jati dijadikan tiga tingkat, dimana tingkat paling bawah berisi binatang-binatang liar, binatang-binatang buas, tingkat tengah berisi binatang melata, binatang ternak, dan tingkat paling atas manusia. Banjir 6 Bulan Tiba-tiba Allah Subhanahu Wa Ta'ala menurunkan hujan yang yang tiada henti dan banjir selama 6 bulan. Melihat air sudah memancar sebagai banjir dan topan akan melanda dunia, nabi nuh Alaihissalam dan pengikutnya langsung memasuki kapal. dimana mereka berlawanan jenis. kapal nabi Nuh Alaihissalam mengangkut 80 orang, 40 orang laki-laki dan 40 orang perempuan. anak nabi Nuh Alaihissalam yang durhaka dan tidak termuat dalam kapal adalah kan'an dan istrinya. sedangkan keluarga nuh yang selamat hanya syam, ham, dan yafist sekaligus istri mereka.
Recommended Author
banjir semakin mengamuk, selama 6 bulan mengombang-ambingkan kapal nabi nuh Alaihissalam dan pengikutnya. tepat tanggal 10 muharam sekitar tahun 2370 sm. baanjir sudah surut bersama terdamparnya nabi nuh Alaihissalam dan pengikiutnya dipegunungan al-judi (armini). mereka turun dan selamat atas penjagaan dan wahyu Allah taala. wallahu a'lam bis showab. Allah subhanahu wa ta’ala mengutus Nuh ‘alaihissalam ketika berhala dan para thaghut disembah dan orang-orang mulai terjerumus ke dalam kesesatan dan kekufuran. Allah mengutusnya sebagai rahmat bagi para hamba-Nya. Nuh ‘alaihissalam adalah rasul pertama yang diutus kepada penghuni bumi. Tatkala Allah mengutus Nuh ‘alaihissalam ia menyeru kaumnya untuk mengesakan peribadatan kepada Allah semata, tidak ada sekutu bagiNya. Menyeru agar mereka tidak menyamakan peribadatan kepada Allah dengan patung-patung, berhala, dan thaghut. Mereka harus mengakui (meyakini) keesaan Allah serta mengakui bahwa tidak ada ilah yang berhak diibadahi dan tidak ada Rabb selain-Nya.” “Dan mereka berkata: ‘Janganlah sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) tuhan-tuhan kamu dan jangan pula sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) wadd, dan jangan pula Suwaa’, Yaghuts, Ya’uq, dan Nasr. “‘ (QS. Nuh: 23). Dari Ibnu ‘Abbas, ia berkata, Ini merupakan nama-nama orang yang shalih di kalangan kaum Nuh. Ketika mereka meninggal, syetan membisikkan kepada kaum mereka untuk memasang patung di majelis-majelis yang dahulu biasa mereka gunakan. Mereka namakan patung-patung itu dengan nama-nama orang-orang shalih tersebut. Mereka pun melakukannya dan saat itu patung-patung tersebut belum disembah. Hingga setelah mereka meninggal, dan ilmu mulai punah, maka patung-patung itupun disembah. Nabiyullah Nuh ‘alahissalam menyeru mereka kepada Allah dengan beragam metode dakwah, baik di waktu malam atau siang hari, sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan, dengan metode targhib (anjuran) dan tarhib (ancaman), namun semua metode ini tidak membuahkan hasil. Bahkan kebanyakan mereka tetap berada dalam kesesatan, kesewenang-wenangan, serta menyembah patung dan berhala. Mereka menampakkan permusuhan kepada Nuh serta merendahkannya. Merendahkan orang-orang yang beriman kepadanya serta mengancam mereka dengan rajam dan pengusiran. Mereka mampu merenggut sebagian orang-orang yang beriman dan berhasil mencapai tujuannya. Waktu terus berjalan dan perdebatan antara Nuh ‘alaihissalam dan kaumnya terus berkelanjutan, sebagaimana Allah subhanahu wa ta’ala berfirman: “Ia tinggal di antara mereka seribu tahun kurang lima puluh tahun. Maka mereka ditimpa banjir besar, dan mereka adalah orang-orang yang lalim.” (QS. Al-Ankabut: 14) Meskipun dengan rentang waktu yang sangat panjang ini, namun sangat sedikit sekali kaumnya yang mau beriman kepadanya. Setiap kali pergantian generasi, maka mereka senantiasa berwasiat kepada generasi berikutnya untuk tidak beriman kepada Nuh, berupaya memeranginya serta menyelisihinya. Karakter yang mereka miliki adalah enggan beriman dan mengikuti kebenaran. Nabiyullah Nuh ‘alaihissalam mendoakan keburukan untuk mereka, suatu doa yang muncul dari kemarahan karena Allah. Allah pun mengabulkan permohonannya. Maka, saat itulah Allah memerintahkan Nuh untuk membuat bahtera. Bahtera tersebut terdiri dari tiga tingkat, yang tiap-tiap tingkatnya memiliki ketinggian sepuluh hasta. Tingkat bawah diperuntukkan untuk hewan ternak dan binatang buas. Bagian tengah untuk manusia, sedangkan tingkat atas untuk bangsa burung. Badai taufan melanda seluruh hamparan bumi: “Dan Nuh memanggil anaknya.” (QS. Hud: 42) Nama anak Nabi Nuh ini adalah Yam, saudara Sam, Ham, dan Yafits. Ia adalah seorang yang kafir, maka ia pun binasa bersama orang-orang yang binasa. Ketika penduduk bumi telah binasa dan tidak ada seorang pun yang tersisa darinya dari para penyembah selain Allah, maka Allah memerintahkan bumi untuk menelan airnya dan memerintahkan langit untuk menahan air hujan. Tatkala air telah surut dari permukaan bumi dan memungkinkan lagi untuk bekerja dan tinggal di atasnya, maka atas perintah Allah, Nabi Nuh ‘alaihissalam turun dari bahtera yang berhenti di atas puncak Gunung al-Judi, yaitu gunung yang berada di tanah jazirah yang sudah teramat masyhur. Orang-orang yang berada di atas bahtera bersama Nuh berjumlah delapan puluh orang beserta keluarganya. Ketika Nuh turun ke kaki Gunung al-Judi, ia membangun satu perkampungan yang ia namakan dengan perkampungan tsamanin (delapan puluh), sehingga datang suatu hari ketika lisan-lisan mereka mengucapkan bahasa yang bercampur aduk sebanyak delapan puluh bahasa. Salah satunya adalah bahasa Arab. Sebagian mereka tidak memahami pembicaraan sebagian yang lain, sehingga Nuh ‘alaihissalam menjadi juru bahasa di antara mereka. Allah berfirman: “Dan Kami jadikan anak cucunya orang-orang yang melanjutkan keturunan.” (QS. Ash-Shaffat: 77) Semua jenis keturunan Adam yang berada di muka bumi saat ini, nasabnya kembali kepada tiga anak Nuh, yaitu: Sam, Ham, dan Yafits. Dari Samurah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sam bapak bangsa Arab, Ham bapak bangsa Habasyah, sedang Yafits bapak bangsa Romawi.” Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya Nabiyullah Nuh ‘alaihissalam ketika menghadapi kematian, ia berkata kepada anaknya, ‘Sesungguhnya aku wasiatkan kepadamu bahwa aku memerintahkan kepadamu dua hal dan melarangmu pula dari dua hal. Aku perintahkan kepadamu untuk mengucapkan kalimat La ilaha illallah; karena iika sekiranya tujuh langit dan tujuh lapis bumi diletakkan di satu telapak tangan dan kalimat la ilaha illallah diletakan di telapak tangan yang lain, niscaya akan lebih berat kalimat la ilaha illallah. Dan (aku perintahkan kepadamu) mengucapkan kalimat: ‘Subhanallah wa bihamdih’, karena kalimat tersebut adalah shalatnya (doanya) segala sesuatu dan karenanya makhluk diberi rezeki. Aku melarang dirimu dari berbuat syirik dan berlaku sombong.’ Mengenai kubur Nabi Nuh, Ibnu Jarir dan lainnya meriwayatkan bahwa kubur Nuh berada di Masjidil Haram. Pendapat ini lebih kuat bila dibandingkan dengan pendapat para ulama muta’akhkhirin yang menyatakan bahwa kuburannya berada di daerah al-Biqa yang sekarang dikenal dengan sebutan Kark Nuh. Wallahu a’lam bis shawwab. Baca Juga Artikel Tentang Rencana Israel Mendirikan Kembali Haikal Sulaiman DI SINI Related Keyword: kisah nabi ibrahim, kisah nabi musa, video kisah nabi nuh, biografi nabi nuh, kisah nabi luth, sejarah nabi nuh dan keturunannya, kisah nabi nuh versi kristen, kisah nabi muhammad from Blogger https://ift.tt/2kxfFYh via IFTTT
0 notes
Photo
. Habib Abdullah bin Muhammad bin Alwi bin Abdullah bin Syahab Hafizhahullah (Ainu Tarim)] "Janganlah kalian menjadi sombong karena kalian adalah penduduk suatu kota yang hebat (Tarim, atau Madinah, atau Makkah). Ingatlah Adam Alaihissalam, dulu penduduk syurga lalu diturunkan ke bumi karena maksiat. Janganlah kalian menjadi sombong karena ilmu. Ingatlah Bal'am bin 'Aura (murid didikan Nabi Musa Alahissalam sehingga menjadi ulama, namun murtad karena tawaran dunia), ilmunya tidak memberikan manfaat bagi dirinya. Jangan kalian menjadi sombong karena nasab yang mulia. Ingatlah anak Nabi Nuh Alaihissalam termasuk orang yang celaka, padahal ia adalah anak seorang nabi. Janganlah kalian menjadi sombong karena pernah bertemu dan melihat orang-orang soleh. Ingatlah Abu Jahal dan Abu Lahab bertemu dan melihat Nabi Muhammad ﷺ tetapi pertemuan itu tak bermanfaat bagi mereka. Janganlah kalian menjadi sombong karena ibadah kalian. Ingatlah Iblis yang telah sujud beribadah di setiap jengkal tanah di bumi ini, tetapi semuanya itu tak bermanfaat baginya". ---------------- Al Imam Al Habib Umar BSA saat mengunjungi guru mulia Al Imam Al qutubh Al Habib Umar Bin muhammad Bin Hud Al Attas RA. . ════◎۩◎════ IG:@matankotamlg TWIT: @matan_kita FB: MATAN Kota Malang ════◎۩◎════ . #MATAN #SrikandiMATAN #MATANKotaMalang #SrikandiMATANKotaMalang #Indonesia #JATMAN #nkrihargamati #NKRI #Malang #KotaMalang #habibluthfi #habib #kiai #suluk #matan #sultan #sholawat #santri #haul #kajiannusantara
#suluk#santri#matankotamalang#srikandimatan#kiai#kajiannusantara#indonesia#matan#malang#sultan#jatman#nkrihargamati#haul#habib#kotamalang#nkri#srikandimatankotamalang#sholawat#habibluthfi
0 notes
Text
Thought via Path
Seringkali kita menginginkan sesuatu, namun kita tidak berhasil meraihnya, padahal sudah banyak berkorban dan banting tulang dalam mengusahakannya. Wajar jika kecewa, tapi jangan larut di dalamnya. Sadarlah bahwa kita hanya seorang hamba. Allah-lah Raja, penentu segalanya. Mungkin Raja ingin agar kita ingat, tidak sombong dan durhaka. ----- Kita juga sering merasa telah banyak berdoa, tapi mengapa tidak diijabahi, padahal Dia sangat pemurah, dan hal itu juga sangat mudah bagi-Nya? Ingatlah bahwa Anda hanya seorang hamba. Keputusan bukan di tangan Anda. Kedepankan husnuzhon (berbaik sangka) kepada Allah. Mungkin Allah ingin agar engkau banyak berdoa, sehingga banyak mendapat pahala. Mungkin nikmat yang kau harapkan belum pantas engkau dapatkan. Mungkin sikonnya belum tepat bagimu. Mungkin nikmat itu menimbulkan mudharat yang lebih besar bagimu. Dan masih banyak kemungkinan lainnya. Teruslah berdoa, dan yakinlah bahwa Dia pasti nanti mengabulkannya. Tanamkan keyakinan, bahwa Allah tidaklah menangguhkannya melainkan untuk kebaikanmu. ----- Sering pula lewat di benak kita, mengapa si fulan mendapatkan nikmat itu, padahal aku lebih berhak mendapatkannya? Ingatlah bahwa Anda hanya seorang hamba. Dunia ini bukan milik Anda, sehingga tidak mungkin selalu sesuai harapan. Ingatkan diri bahwa semua itu karunia dari Allah, Dia bebas memberikannya kepada pilihan-Nya dan Dia Yang Maha Tahu siapa yang lebih pantas menerima karunia itu. ----- Jika semua yang kita harapkan harus tercapai, lalu apa bedanya surga dengan dunia? Tidak ingatkah engkau, bahwa dunia ini adalah tempat hukuman leluhurmu, Adam alahissalam, bahwa dunia ini penjara bagi seorang mukmin, bahwa dunia ini tempat ujian dan cobaan? Oleh karena itu, jalanilah hidup dengan hati tenang dan lapang, teruslah berusaha sebaik mungkin,,dan nikmatilah proses usahamu dan rasa lelahmu. Allah sangat mampu menjadikan nikmatmu pada proses usahamu mencapai tujuan. Dan harapkanlah pahala dari setiap gerak langkahmu agar engkau tidak merasa rugi, karena di sisi Allah tidak akan ada yang sia-sia, bahka pahala di akhirat, pasti akan lebih membahagiakan kita nantinya. Di dunia, kita hanya sebentar dan sementara. Dunia hanyalah proses yang engkau jalani menuju akhiratmu. Waktu akan terus berjalan membawamu menuju akhir kehidupan. Jangan terlena dengan dunia. Carilah celah untuk memanfaatkannya dalam beribadah kepada-Nya. ---- Ya Allah.. Karuniakanlah kepada kami kehidupan yang berkah dan kematian yang husnul khotimah. Aamiin.. Ustadz Musyaffa' Ad Dariny, MA -hafizhahullah ----- #repost #reshare SALAFI #kalokita #sabar #yakin at SDN 4 Menteng – Read on Path.
0 notes
Quote
Jika proses hijrah kita membuat kita menilai diri kita lebih mulia dibanding orang lain yang belum mengenal sunnah, lalu apa bedanya dengan Iblis?
Iblis terusir dari surga tersebab telah berlaku sombong, berani menginterupsi Allah karena dirinya merasa lebih mulia dari nabi Adam 'alahissalam.
136 notes
·
View notes
Photo
Menguak TIPUAN DOKTRIN PLURALISME melalui sejarah. 🍃🍃 PLURALISME mengambil dasar dari konsep 3 Agama yang terlahir dari bapak semua Agama yaitu NABI IBRAHIM. Dari sinilah masing-masing Agama mengklaim bernasabkan dari manhaj NABI IBRAHIM, sehingga kaum kaum Pluralisme menyerukan persamaan antara tiga Agama ini. Apakah semua itu benar? Doktrin jahat yang mengakar ratusan tahun ini akan sirna. Biidznillah. Didalam pelajaran sekolah anak-anak diajarkan bahwa : 🙊Kitab Taurat diturunkan kepada nabi Musa untuk agama Yahudi 🙈Kitab Injil diturunkan kepada nabi Isa untuk agama Nasrani Merupakan kesalahan fatal, karena Allah menurunkan kitab : 👍 Zabur kepada nabi Daud 👍 Taurat kepada nabi Musa 👍 Injil kepada nabi Isa 👍 Al Quran kepada nabi Muhammad ❤️ Semua kitab untuk agama ISLAM. Surat 2 ayat 140 : Al baqarah : Ataukah kamu (orang-orang Yahudi dan Nasrani) berkata bahwa Ibrahim, Isma´il, Ishaq, Ya´qub dan anak cucunya adalah penganut agama Yahudi atau Nasrani ?" Katakanlah: "Kamukah yang lebih tahu ataukah Allah, dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang menyembunyikan kesaksian dari Allah yang ada padanya?" Allah tidak lengah terhadap apa yang kamu kerjakan. ➡Nabi Ibrahim adalah bapak para Nabi. Berikut sebutan Nabi ibrahim oleh beberapa umat beragama yang menisbatkan dirinya kepada NABI IBRAHIM. ⏩disebut ABRAHAM oleh umat Nasrani, ⏩disebut AVRAM oleh umat Yahudi, ⏩disebut IBRAHIM, oleh orang islam, Sampai saat ini kurikulum pelajaran anak-anak sekolah (SD-SMA) dalam buku-buku pelajaran agama disebutkan : - Taurat adalah Kitab agama Yahudi, - Injil adalah Kitab agama Nasrani (Kristen), - Al Qur’an adalah Kitab Agama Islam. Benarkah pelajaran tersebut ? Sekarang kita minta bukti, fakta atau dalil secara Ilmiah, dari kitab apa yang menyebutkan bahwa Taurat adalah kitab agama Yahudi. Mana fakta, bukti dan dalil yang mengatakan bahwa Injil adalah kitab agama Nasrani ? Adakah fakta bahwa kitab orang Yahudi adalah Taurat ? Apakah dalam AlQur’an atau Hadits pernah dikatakan bahwa Kitab orang Yahudi adalah Taurat? Atau adakah fakta atau dalil bahwa kitab orang Nasrani adalah Injil ? Dalam kitab pelajaran agama di sekolah-sekolah dari tingkat SD – SMA di seluruh Indonesia dikatakan bahwa Islam adalah agama yang dibawakan oleh Nabi Muhammad shollallahu ‘alaihi wasallam. Benarkah demikian faktanya ?. Bila memang benar faktanya demikian sebagaimana tersebut di atas, lalu agama Nabi Isa ‘alaihissalam apa ? Agama Nabi Musa‘alaihissalam apa, dan seterusnya agama para nabi-nabi sebelumnya apa? Demikian itulah yang membuat anak-anak kita lari dari Islam. Padahal penduduk Indonesia mayoritas (85%) adalah Islam. Maka doktrin sejarah di atas yang menjadikan anak-anak kita dan saudara-saudara kita keluar dari Islam dan ikut menjadi Nasrani. Terutama di daerah-daerah dihembus-hembuskan sejarah yang salah sebagaimana disebutkan diatas. Dengan mengatakan : Islam dibawakan oleh Nabi Muhammad saw. Kristen dibawakan oleh Nabi Isa, lebih dahulu ada sebelum Islam. Itu salah- satu yang menjadikan anak-anak kita menjadi kacau Tauhidnya. Lihat Surat Al Haj ayat 78 : سُوۡرَةُ الحَجّ وَجَـٰهِدُواْ فِى ٱللَّهِ حَقَّ جِهَادِهِۦۚ هُوَ ٱجۡتَبَٮٰكُمۡ وَمَا جَعَلَ عَلَيۡكُمۡ فِى ٱلدِّينِ مِنۡ حَرَجٍ۬ۚ مِّلَّةَ أَبِيكُمۡ إِبۡرَٲهِيمَۚ هُوَ سَمَّٮٰكُمُ ٱلۡمُسۡلِمِينَ مِن قَبۡلُ وَفِى هَـٰذَا لِيَكُونَ ٱلرَّسُولُ شَهِيدًا عَلَيۡكُمۡ وَتَكُونُواْ شُہَدَآءَ عَلَى ٱلنَّاسِۚ فَأَقِيمُواْ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتُواْ ٱلزَّكَوٰةَ وَٱعۡتَصِمُواْ بِٱللَّهِ هُوَ مَوۡلَٮٰكُمۡۖ فَنِعۡمَ ٱلۡمَوۡلَىٰ وَنِعۡمَ ٱلنَّصِيرُ (٧٨) Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia (Allah) telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan. (Ikutilah) agama orang tuamu Ibrahim. Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang Muslim dari dahulu, dan (begitu pula) dalam (Al Quran) ini, supaya Rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia, Maka dirikanlah sholat, tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu pada tali Allah. Dia adalah Pelindungmu, Maka Dia-lah sebaik-baik pelindung dan sebaik- baik penolong. Bahwa Allah subhanahu wata’ala telah memutuskan bahwa Islam adalah agama untuk umat manusia sejak dahulu kala. Yaitu agama Nabi Ibrahim ‘alaihissalam yang Muslim (Islam). Yahudi dan Nasrani tidak pernah diturunkan oleh Allah subhanahu wata’ala. Yahudi adalah bikinan manusia (keturunan dari Yahuda) cucu Nabi Ya’qub ‘alahissalam. Nasrani dibikin oleh Konstantinus dan Paulus pada tahun 325 Masehi. Padahal yang benar adalah : Nabi Musa ‘alaihissalam mengajak kepada Islam kepada kaumnya (Bani Israil). Nabi ‘Isa ‘alaihissalam mengajak kepada Islam kepada kaumnya (Bani Israil). Lihat Surat Yunus ayat 84 : سُوۡرَةُ یُونس وَقَالَ مُوسَىٰ يَـٰقَوۡمِ إِن كُنتُمۡ ءَامَنتُم بِٱللَّهِ فَعَلَيۡهِ تَوَكَّلُوٓاْ إِن كُنتُم مُّسۡلِمِينَ (٨٤) Berkata Musa: "Hai kaumku, jika kamu beriman kepada Allah, maka bertawakkallah kepada-Nya saja, jika kamu benar-benar orang yang berserah diri. (Muslim). Lihat Surat Ash Shaff ayat 6 – 7 : سُوۡرَةُ الصَّف وَإِذۡ قَالَ عِيسَى ٱبۡنُ مَرۡيَمَ يَـٰبَنِىٓ إِسۡرَٲٓءِيلَ إِنِّى رَسُولُ ٱللَّهِ إِلَيۡكُم مُّصَدِّقً۬ا لِّمَا بَيۡنَ يَدَىَّ مِنَ ٱلتَّوۡرَٮٰةِ وَمُبَشِّرَۢا بِرَسُولٍ۬ يَأۡتِى مِنۢ بَعۡدِى ٱسۡمُهُ ۥۤ أَحۡمَدُۖ فَلَمَّا جَآءَهُم بِٱلۡبَيِّنَـٰتِ قَالُواْ هَـٰذَا سِحۡرٌ۬ مُّبِينٌ۬ (٦) وَمَنۡ أَظۡلَمُ مِمَّنِ ٱفۡتَرَىٰ عَلَى ٱللَّهِ ٱلۡكَذِبَ وَهُوَ يُدۡعَىٰٓ إِلَى ٱلۡإِسۡلَـٰمِۚ وَٱللَّهُ لَا يَہۡدِى ٱلۡقَوۡمَ ٱلظَّـٰلِمِينَ (٧) 6. Dan (ingatlah) ketika Isa Ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, Sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)." Maka tatkala Rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata." 7. Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mengada-adakan dusta terhadap Allah sedang dia diajak kepada Islam? Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim. Artinya Yahudi tidak pernah diturunkan oleh Allah subhanahu wata’ala, Yahudi adalah sebuah nama suku bangsa keturunan anak-cucu Nabi Ya’qub a.s. yang bernamaYahuda dan ia yang paling banyak anaknya di antara anak-anak Nabi Ya’qub ‘alaihissalam. Yahudi bukan nama agama. Nashrani adalah sebutan para pengikut Nabi Isa’ yang menolong (Nashron) Nabi Isa dalam menyebarkan agama Allah subhanahu wata’ala ketika itu. Nashrani bukan nama agama. Maka dengan ini kami menyeru agar kita kembali kepada Tauhid yang benar bahwa : Hanya Islam agama dari Allah subhanahu wata’ala sejak Nabi Adam sampai hari Kiamat kelak. Hilangkan pikiran-pikiran tentang agama Yahudi dan Nasrani yang memang bukan agama itu. Sedangkan Moshe Sharon seorang Dosen Sejarah di Universitas Hebrew di Tel Aviv dia juga salah seorang tokoh Yahudi, berpendapat bahwatidak ada agama Yahudi atau Nashrani. Dia berpendapat bahwa Islam adalah satu-satunya agama di dunia yang diturunkan oleh Allah Ta’ala. “Islam adalah dimunculkan kembali di masa Nabi Muhammad saw”.Demikian kata Moshe Sharon yang hafal Taurat, Injil dan AlQur’an. Awal mula pendapat tersebut adalah karena di kalangan orang Barat (Yahudi Nashrani) berpendapat ada Agama Samawi (Agama Langit) yaitu agama yang berasal dari Allah Ta’ala, ialah Yahudi, Nashrani dan Islam. Pendapat itu bathil, dusta dan salah. Karena Allah subhanahu wata’ala tidak pernah menurunkan agama Yahudi dan agama Kristen (Nashrani). Paham adanya Agama Samawi adalah paham peninggalan zaman Belanda yang sampai sekarang masih ada di pikiran kita. Demi Allah, paham tersebut bathil, karena Allah subhanahu wata’ala tidak pernah menurunkan Agama Yahudi dan Nashrani. Yang diturunkan adalah Kitab Taurat, Kitab Injil dan Kitab AlQur’an semuanya adalah Islam. Sebagaimana disebutkan dalam Surat Ash Shaff ayat 6 dan 7 tersebut di atas. Bahwa Nabi Musa alaihissalam dan Nabi Isa alaihissalam. mengajak kepada Islam. Nabi Sulaiman juga mengajak kepada Islam, demikian kata Ratu Bilqis yang diajak oleh Nabi Sulaiman untuk memeluk Islam. Demikian pula Nabi Ya’qub ‘alaihissalam beserta anak-anaknya, adalah mengajak kepada Islam. Tidak pernah ada satu Nabi-pun yang mengajak kepada Nasrani atau Yahudi. Tidak pernah. Maka paham istilah “Agama Samawi” adalah konsep orang Belanda yang kafir. Kata Belanda itu bahwa agama Samawi adalah agama dari Tuhan, yaitu Yahudi, Nashrani dan Islam, semuanya sama semua baik. Tidak demikian. Paham itu kita tolak. Satu-satunya agama adalah Islam. Maka marilah kita tegakkan kebenaran sejarah Islam di Indonesia. Mereka orang-orang Barat menuduh bahwa Nabi Ibrahim yang menciptakan agama Yahudi, Nashrani, Sunni, Syi’ah, dst. Yang jelas semua itu bertentangan dengan AlQur’an. Lihat Surat Al Baqarah ayat 136 : سُوۡرَةُ البَقَرَة قُولُوٓاْ ءَامَنَّا بِٱللَّهِ وَمَآ أُنزِلَ إِلَيۡنَا وَمَآ أُنزِلَ إِلَىٰٓ إِبۡرَٲهِـۧمَ وَإِسۡمَـٰعِيلَ وَإِسۡحَـٰقَ وَيَعۡقُوبَ وَٱلۡأَسۡبَاطِ وَمَآ أُوتِىَ مُوسَىٰ وَعِيسَىٰ وَمَآ أُوتِىَ ٱلنَّبِيُّونَ مِن رَّبِّهِمۡ لَا نُفَرِّقُ بَيۡنَ أَحَدٍ۬ مِّنۡهُمۡ وَنَحۡنُ لَهُ ۥ مُسۡلِمُونَ (١٣٦) Katakanlah (hai orang-orang mukmin): "Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma'il, Ishaq, Ya'qub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun diantara mereka dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya". Maksudnya bahwa Nabi Ibrahim ‘alaihissalam beserta anak-cucunya sampai kepada Nabi Isa‘alaihissalam adalah muslim (Islam). Dan semua Nabi-Nabi dari sejak Nabi Adam sampai kepada Nabi Muhammad shollallahu a’aihi wasallam adalah Islam. Maka hendaknya jangan sampai kita ikut-ikutan menyebut Yahudi dan Nasrani sebagai agama. Agama satu-satunya yang ada di muka bumi hanyalah Islam. Dan itu ada faktanya dan termuat dalam buku-buku sejarah manapun di dunia ini. Mulai sekarang luruskan Tauhid kita : Taurat adalah Kitab orang Islam di zaman Nabi Musa ‘alaihissalam. Zabur adalah Kitab orang Islam di zaman Nabi Dawud ‘alaihissalam. Suhuf Ibrahim adalah Kitab orang Islam di zaman Nabi Ibrahim ‘alaihissalam. Injil adalah Kitab orang Islam di zaman Nabi ‘Isa ‘alaihissalam. AlQur’an adalah Kitab orang Islam sejak Nabi Muhamad shollallahu ‘alaihi wasallam. Itulah yang harus ditanamkan kepada anak-anak kita dan juga saudara-saudara kita kaum Muslimin yang masih salah dalam ber-Tauhid. Nabi Ibrahim ‘alaihissalam mempunyai isteri dua orang : Sarah dan Hajar. Oleh orang Yahudi/Nashrani (Belanda) dikatakan bahwa Hajar adalah seorang budak. Padahal tidak ada sama sekali baik dalam AlQur’an maupun Hadits maupun kitab-kitab sejarah Islam yang bukti yang mengatakan bahwa Hajar adalah budak. Karena Hajar adalah isteri Nabi Ibrahim alaihissalam yang menurunkan Nabi Ismail dan turun-temurun sampai Nabi Muhammad shollallahu ‘alaihi wasallam. Mereka (Belanda) mengatakan bahwa Hajar adalah budak, sehingga Ismail bukan Nabi, termasuk Nabi Muhammad shollallahu ‘alaihi wasallam adalah keturunan budak, bukan Nabi. Itu kata mereka (Belanda) yang menulis sejarah untuk pelajaran sekolah-sekolah di Indonesia. Padahal yang benar adalah : Hajar (isteri Nabi Ibrahim a.s.) adalah anak Raja Hexos dari Mesir yang terbunuh oleh Amr bin Amru, dan Amr bin Amru bertemu dengan Nabi Ibrahim bersama Sarah suami-isteri. Rupanya Amr bin Amru tertarik kepada Sarah. Lalu ditanyakan kepada Ibrahim, siapa Sarah itu. Ketika itu dikatakan oleh Nabi Ibrahim bahwa Sarah adalah adiknya (Adik Nabi Ibrahim). Lalu Amr bin Amru mengambil Sarah sebagai isterinya. Dan Amr bin Amru memberikan (menyerahkan) Hajar yang ketika itu adalah tawanan dan Hajar adalah anak raja Hexos yang dibunuh oleh Raja Amr bin Amr. Hajar diserahkan dan dinikahkan kepada Ibrahim. Belanda sengaja menulis sejarah bahwa Hajar adalah budak. Untuk menghinakan kepada keturunan Ibrahim (Ismail dan selanjutnya menghinakan kepada Nabi Muhammad saw, karena beliau masih keturunan Ismail). Maka orang-orang Barat (Yahudi) tidak mengakui bahwa Ismail adalah Nabi dan Nabi Muhammad adalah Rasul). Tega-teganya mereka mengatakan bahwa Nabi Ismail dan Nabi Muhammad shollallahu ‘alaihi wasallam adalah keturunan budak. Sejarah demikian itulah yang harus diluruskan. Dalam perjalanan sejarah selanjutnya Nabi Ibrahim a.s.kembali ke Babilonia (Irak Kuno) punya anak Ismail dari ibu Hajar dan Ishaq dari Ibu Sarah. Ibrahim lahir tahun 1979 SM, Ismail lahir pada tahun 1882 SM, Ishaq lahir tahun 1879 SM. Ketika mereka berkumpul dalam satu keluarga Nabi Ibrahim selalu memerintahkan kepada keluarganya (anak-anaknya) untuk selalu menyembah Allah subhanahu wata’ala, bukan yang lain . Lihat Surat Al Baqarah ayat 132: سُوۡرَةُ البَقَرَة وَوَصَّىٰ بِہَآ إِبۡرَٲهِـۧمُ بَنِيهِ وَيَعۡقُوبُ يَـٰبَنِىَّ إِنَّ ٱللَّهَ ٱصۡطَفَىٰ لَكُمُ ٱلدِّينَ فَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسۡلِمُونَ (١٣٢) Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya'qub. (Ibrahim berkata): "Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama (Islam) ini bagimu, Maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam". Demikian wasiat Nabi Ibrahim kepada anak-keturunannya. Agar mereka beragama Islam dan jangan mati kecuali dalam memeluk agama Islam. Sekian bahasan, mudah-mudahan bermanfaat. SUBHANAKALLAHUMMA WABIHAMDIKA ASYHADU AN LAA ILAHA ILLA ANTA ASTAGHFIRUKA WA ATUBU ILAIK. Wallahualam #Akhirzaman #Daulahislamiyah
0 notes