#5 kecelakaan pesawat terparah di indonesia
Explore tagged Tumblr posts
Text
Catatan Kecelakaan Pesawat Indonesia Sepanjang Sejarah
Belum lama ini dunia di atas awan alias penerbangan di Negara Indonesia kembali berduka, dimana berita duka tersebut berasal dari tumbangnya Pesawat Sriwijaya Air SJ- 182pada Sabtu, 9 Januari 2021. Kabar lenyap kontak sampai ditemuinya puing- puing pesawat Sriwijaya Air SJ- 182 ini jadi berita dukacita yang sangat disayangkan untuk keluarga korban, keluarga kru/ awak pesawat serta segala orang di Indonesia.
Tercatat, paling tidak terdapat 62 orang yang terletak di pesawat Sriwijaya Air SJ- 182, yang meliputi 50 penumpang( 40 berusia, 7 kanak- kanak serta 3 balita), serta 12 kru. TS ikut berdukacita serta berharap supaya paling tidak jenazah dari para korban bisa ditemui.
Musibah pesawat bisa diakibatkan oleh bermacam aspek, semacam cuaca kurang baik, kesalahan/ kehancuran teknis serta aspek lain yang dapat kamu amati disini. Musibah pesawat memanglah sangat disayangkan terjalin, tetapi musibah Sriwijaya Air SJ- 182 tidaklah salah satunya yang terjalin di Indonesia ataupun dunia. Berikut ane rangkum sebagian musibah pesawat terparah yang sempat terjalin di Indonesia.
1. Lion Air JT- 610- Karawang, Jawa Barat
Musibah Lion Air JT- 610terjadi pada 29 Oktober 2018 yang direncakan terbang dari Jakarta( Lapangan terbang Soekarno- Hatta) ke Pangkal Pinang. Pesawat dengan tipe Boeing 737 MAX 8 ini lenyap kontak sehabis 13 menit lepas landas dari Jakarta( Jam 06. 33), dimana sehabis ditelusuri nyatanya pesawat ini jatuh di lepas Tepi laut Karawang. Walhasil segala penumpang serta kru pesawat sebanyak 189 orang( 179 penumpang berusia, 1 penumpang anak, 2 penumpang balita, 2 pilot serta 5 kru) dinyatakan tewas.
2. AirAsia QZ8501- Perairan Kalimantan Tengah
Musibah Pesawat AirAsia QZ8501terjadi pada 28 Desember 2014. Pesawat dengan jenis Airbus A320 direncanakan berangkat dari Surabaya( Lapangan terbang Juanda) mengarah Singapore. Musibah Pesawat ini dimulai dengan berita lenyap kontak sepanjang 50 menit sehabis lepas landas. Dalam informasi yang di tulis di catatan, jumlah korban dari musibah AirAsia QZ8501 di perairan Kalimantan Tengah ini sebanyak 162 orang( 138 penumpang berusia, 16 penumpang kanak- kanak, 1 penumpang bayi, 4 kru kabin, serta tiap- tiap 1 pilot serta kopilot).
3. Sukhoi Superjet 100- Gunung Salak
Musibah Sukhoi Superjet 100terjadi pada 9 Mei 2012 di Gunung Salak, Sukabumi. Sukhoi Superjet 100 sendiri hadapi musibah dikala lagi melaksanakan demonstrasi pesawat jenis baru. Tetapi Sukhoi Superjet 100 malah menabrak tebing batu Gunung Salak, jadi sirna serta memunculkan korban jiwa sebanyak 45 orang( penumpang serta kru pesawat).
4. Adam Air KI- 574- Selat Makassar
Pesawat Adam Air KI- 574yang direncanakan berangkat dari Surabaya ke Manado hadapi musibah pada 1 Januari 2007 di Selat Makassar. FDR( Flight Informasi Recorder) Pesawat Boeing 737- 4Q8 ini baru ditemui pada 27 Agustus 2007, serta CVR( Cockpit Voice Recorder) baru ditemui satu hari setelah itu pada 28 Agustus 2007. Walaupun FDR serta CVR ditemui, baik penumpang ataupun kru dari Pesawat Adam Air KI- 574 tidak ditemui, serta dinyatakan tewas dengan jumlah 96 orang penumpang( 85 berusia, 7 kanak- kanak serta 4 bayi), 4 kru serta 2 pilot.
5. Mandala Airlines RI 091- Medan
Musibah Mandala Airlines Ri 091terjadi pada 5 September 2005 di Medan. Musibah Pesawat tipe Boeing 737- 200 terjalin sebab kegagalan lepas landas yang menyebabkan Mandala Airlines RI 091 menerobos pagar lapangan terbang Polonia serta kesimpulannya menabrak perumahan penduduk Medan di Jalan. Jamin Ginting. Total korban jiwa dari musibah ini meliputi 100 penumpang serta 41 warga setempat. Walaupun banyak memakan korban, terdapat 17 penumpang yang selamat dari insiden ini.
6. Garuda Indonesia GA- 152- Sumatera Utara
Salah satu Kecekakaan Pesawat yang akan di inget oleh seluruh masyarakat Deli Serdang, Sumatera Utara ini adalah Garuda Indonesia GA- 152terjadi pada 27 September 1997 sebab menabrak bukit di Kecamatan Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara. Bencana Pesawat tipe Airbus A300- B4 dengan arah Jakarta( Soekarno- Hatta) ke Medan ini diucap bagaikan salah satu musibah terburuk dalam penerbangan Indonesia. Alasannya musibah ini memunculkan korban jiwa sangat banyak dibanding musibah pesawat lain, ialah sebanyak 234 orang( 222 penumpang serta 12 kru pesawat tercantum pilot).
Seperti itu sebagian musibah pesawat yang sempat terjalin di Indonesia. Bila dihitung semenjak 1945 sampai 2021( Januari), sudah terjalin 104 musibah pesawat di Indonesia.
1 note
·
View note
Text
Jalur Kecelakaan Probolinggo Sangat Rawan
Jalur Kecelakaan Probolinggo Sangat Rawan
Setidaknya seputuh orang meninggal dunia dalam kecelakaan yang terjadi di daerah Probolinggo. Bagi seluruh pengguna jalan sangat diharapkan untuk berhati-hati saat melintasi jalur tersebut. karena kejadian kecelakaan lalu lintas sepertin bukan lah yang pertama kali terjadi.
Related Search :
3 kecelakaan bus di hutan blora,3 kecelakaan di air,3 kecelakaan kerja,4 kecelakaan paling unik pada…
View On WordPress
#3 kecelakaan bus di hutan blora#3 kecelakaan di air#3 kecelakaan kerja#4 kecelakaan paling unik pada kelamin wanita#5 kecelakaan astronot#5 kecelakaan kerja#5 kecelakaan kerja di laboratorium#5 kecelakaan pesawat#5 kecelakaan pesawat di indonesia#5 kecelakaan pesawat terparah di dunia#5 kecelakaan pesawat terparah di indonesia#5 kecelakaan terburuk di taman bermain sepanjang masa#5 kecelakaan terparah di indonesia#5 kecelakaan yang pilotnya sengaja menjatuhkan pesawat#6 kecelakaan genetika yang aneh#6 kecelakaan pesawat#6 kecelakaan termahal di dunia#7 kecelakaan kereta api terparah di dunia#7 kecelakaan maut di indonesia#7 kecelakaan misterius di segitiga bermuda#7 kecelakaan misterius korban kutukan segitiga bermuda#7 kecelakaan pesawat#7 kecelakaan pesawat paling mengerikan#7 kecelakaan pesawat terbesar di dunia#7 kecelakaan pesawat versi on the spot#7 kecelakaan terparah di dunia#7 kecelakaan tragis karena cinta#8 kecelakaan yang bikin korbannya mendadak jadi jenius tingkat tinggi#a pink kecelakaan#b 1119 pka kecelakaan
0 notes
Photo
Budaya Sungkan dalam Jatuhnya Korean Air Penerbangan 801
MALANGTODAY.NET- Kecelakaan dalam penerbangan di penjuru dunia bukan hal yang baru lagi. Berbagai peyebab seperti cuaca buruk, human error, atau bahkan serangan teroris. Namun ada yang berbeda dengan kejadian jatuhnya Korean Air Penerbangan 801 (KE801, KAL801) jatuh 22 tahun yang lalu, tepatnya pada tanggal 6 Agustus 1997 di Bandar Udara Internasional Antonio B. Won Pat, Guam sebuah wilayah pulau Amerika Serikat. Dalam kecelakaan ini menewasakan 228 orang, 26 luka-luka, dan 16 orang selamat. Meskipun sesuai investigasi yang dilakukan, menyebut jika Korean Air Penerbangan 801 jatuh lantaran menabrak gunung disebabkan adanya malafungsi "Glideslope" disertai cuaca buruk. Ada pandangan lain yang mencoba menguak penyebab lain dari peyebab kecelakaan salah satu penerbangan terparah di maskapai penerbangan nasional Korea Selatan ini. Ada beberapa pihak yang melihat penyebab kecelakaan tersebut lantaran budaya yang berkembang di lingkungan kerja Korean Air. Sekitar sepuluh tahun yang lalu, Geert Hofstede yang merupakan psikolog berkebangsaan Belanda melakukan penelitan yang dinamakan dengan Power Distance Index (PDI).
Power Distance Index (PDI)
PDI merupakan sikap terhadap tingkatan (hierarki), lebih khusus lagi indeks yang bagaimana budaya dalam menghargai otoritas pimpinan. Seperti dikutip dari laman linkedin.com, Geert menanyakan beberapa pertanyaan untuk mengukut PDI. Seperti “Seberapa sering dalam pengalaman anda hal seperti ini terjadi: karyawan takut untuk mengungkapkan ketidaksetujuannya dengan manajernya”, “Berapa banyak orang tua yang dihormati dan ditakuti”, dan “Apakah pemegang kekuasaan mempunyai hak-hak khusus yang berbeda dengan yang lain”. Geert keliling ke 66 negara untuk melakukan penelitian, hasilnya dari 66 negara, 5 besar Negara dengan PDI tertinggi adalah: Malaysia, Guatemala, Panama, Filipina, dan Mexico. Korea Selatan ada di urutan nomor 40 dengan PDI tertinggi. Sedangkan 5 negara dengan PDI terendah adalah: Austria, Israel, Denmark, Selandia Baru, dan Irlandia. Bagaimana dengan Indonesia? Indonesia ada di urutan 16 dengan PDI tertinggi. Semakin tinggi IPD menunjukan rasa menghormati dan takut kepada orang lain yang mempunyai otoritas yang juga tinggi. Hal ini berlaku untuk negara Korea Selatan, terbukti dengan struktur bahasa Korea yang memiliki 6 strata bertingkat, antara lain formal dengan rasa hormat, informal dengan rasa hormat, kasar, familiar, intim, dan datar. Dalam kasus Korean Air Penerbangan 801 juga tercipta 'budaya sungakan' seperti teknisi maupun wakil pilot alias co-pilot tentunya tidak berani menggunakan Bahasa yang familiar atau intim kepada pilotnya. Karena dalam cockpit pesawat, Pilot mempunyai tingkat kekuasaan tertinggi, dibawah co-pilot, kemudian baru teknisi. Tepat setelah pesawat keluar dari awan Cumolonimbus, co-pilot dan teknisi sudah meragukan keputusan sang kapten untuk melakukan pendaratan visual. Co-pilot sudah mengerti bahwa dengan kondisi hujan dan gelap akan sangat susah jika melakukan pendaratan visual. Namun karena takut dan sungkan, ucapan yang keluar adalah:
“Kapten, sepertinya hujan lebih deras daripada biasanya yang terjadi di area ini”.
Co-pilot menggunakan kalimat dengan maksud yang tersembunyi. Yang dia maksud adalah :
“Kapten, kita sekarang akan mendarat dengan cara visual. Namun diluar sana cuaca buruk dan hujan sangat deras, serta tidak ada lampu sorot di runway bandara. Bagaimana jika rencana tidak berhasil? Apakah ada rencana cadangan?��
Tidak lama kemudian, teknisi juga mengucapkan kalimat dengan maksud yang tersembunyi. Dia sudah mengetahui bahwa ada badai di depan sehingga tidak mungkin melakukan pendaratan dengan cara visual. Dia seharusnya bisa memperingatkan kapten pesawat lebih awal, namun yang dia ucapkan adalah :
“Kapten, radar cuaca ini sangat canggih dan sangat membantu kita”.
Namun yang sebenarnya dia maksud adalah :
“Kapten, radar cuaca memperlihatkan bahwa di depan cuaca sangat buruk sekali. Ada badai di depan. Kita tidak bisa melakukan pendaratan dengan cara visual.”
Seandainya co-pilot dan teknisi berani mengungkapkan ketidaksetujuannya lebih awal, mengesampingkan rasa sungkan dan takut yang merupakan produk dari budaya mereka, maka 228 orang tidak akan tewas pada malam itu.
Korean Air berbenah
Pasca kejadian terebut, Korean Air menunjuk David Greenberg untuk menjadi pengawas operasional penerbangan. David memiliki tugas untuk mengingatkan setiap orang yang ada di dalam cockpit berkomunikasi menggunakan Bahasa Inggris. Seperti yang kita ketahui bersama jika Bahasa Inggris berbeda dengan Bahasa Korea maupun Bahasa Indonesia yang tidak memiliki herarki kebahasaan. Berkaca dari jatuhnya Korean Air penerbangan 801, Bahasa Inggris sangat membatu dalam berkomunikasi dengan baik, tanpa ada keraguan dan ketakutan menyinggung perasaan orang lain. Penulis: Endra Kurniawan Sumber : linkedin.com dan id.wikipedia.org
Source : https://malangtoday.net/inspirasi/budaya-sungkan-dalam-jatuhnya-korean-air-penerbangan-801/
MalangTODAY
0 notes