Tumgik
#30hbc2101
iradatira · 4 years
Text
Tahun lalu, memulai 30 hari bercerita dengan menulis tentang resolusi. 2020 harus belajar banyak hal dan produktif karena mau lulus. Begitu bersemangatnya diri ini, sampai membuat list resolusi yang banyak dan tidak realistis. Misalnya berlatih bahasa inggris, cut off makanan tidak bergizi, mandiri finansial, membaca lebih banyak buku dsb.
Saat awal tahun bersemangat sekali. Semua resolusi itu berjalan mulus. Hingga tibalah saat pandemi. Mendadak aku harus mengatur ulang semuanya. Energiku membangun habits positif itu hilang, sibuk beralih untuk bertahan, menyesuaikan keadaan. Bubar jalan sudah semuanya.
Tengah tahun, merasa kecewa dengan diri, terbayang mengapa belum bisa menjalankan habits yang dibentuk? Mana komitmennya? Bagaimana aku bisa berkembang, sementara aku cuma bisa fokus pada bagaimana bisa bertahan di situasi sulit itu.
Kupunguti lagi satu persatu, ku atur ulang ritmenya. Hanya beberapa kebiasaan yang berhasil terbangun, bisa berjalan dan mengantarkanku hingga akhir 2020. Mereka adalah meditasi, exercise, dan membaca.
2020 telah membuatku belajar banyak. Ternyata, aku kelebihan banyak muatan. Banyak keinginan belajar yang ingin ku kuasai dalam sekejap. Ternyata dalam perjalanan belajar membangun habits aku malah menemui medan yang terjal. Seperti truk yang kelebihan muatan, aku kesulitan melewati medan yang terjal itu.
Beberapa memang harus diikhlaskan, di-ya udah-in, supaya bisa melaju terus melewati medan yang terjal ini.
Kini 2021, aku tidak membuat resolusi khusus. Resolusiku sama seperti tahun lalu. Tahun ini semoga aku bisa melakukannya dengan lebih baik, lebih konsisten, dan lebih sabar membangun prosesnya secara bertahap. Tidak semuanya harus dibangun dan dipelajari sekarang.
Sesuaikan kapasitas. Karena tahun ini medannya masih sama terjalnya dengan tahun lalu. Maka diri ini harus pandai mengenali mana kebutuhan yang perlu diangkut seberat apapun medannya. Mengurangi beban mana yang tidak perlu. Lalu dilepaskan di tengah perjalanan. Supaya nanti diri ini bisa melewati jalan yang terjal dengan beban yang terukur.
Surabaya, 01 Januari 2021
7 notes · View notes
chocolatosdingin · 4 years
Text
[1/30] ; memulai.
Hallo, 2021.
Lama banget sejak entah kapan terakhir kali aku dengan semangat menggebu selalu menyambut hari baru. Tiap awal bulan selalu bikin to-do-list, supaya pas akhir bulan bisa dievaluasi dan mensyukuri yang sudah dijalani. Tapi sejak menikah, ngga ada sama sekali. Apalagi setelah punya anak, bagiku hari berlalu gitu aja. Satu-satunya hal penggembira adalah bagaimana tingkah Gista hari ini, itu saja.
Selain kehilangan bagaimana cara memberdayakan diri; entah karena sempitnya kesempatan, entah karena bingung memosisikan diri, atau engah juga karena peran yang susah ditinggalkan, meski barang sejenak. Aku juga kehilangan lingkaran pertemanan. Bahkan bisa dibilang aku sama sekali nggak punya teman, kecuali suami. Gilaaaa, curhat aja aku ngandelin bagikata, euy. Gimana, ya?
Memang, semakin bertambah usia, berada dalam ikatan rumah tangga, cenderung susah memulai pertemanan. Eh, ini aku pribadi lo, ya. Selain segan sama suami, aku juga membatasi diri. Berkaca dari beberapa kasus di sekitarku, sih. Meski aku sadar, aku nggak bakal keluar jalur kayak mereka. Aku cuma nggak mau mengabaikan keluargaku dengan kegiatan pertemananku.
Cuma jadinya ya begini. Kadang kesepian, kalau suami pulang, nggak ada obrolan yang menarik. Alias ya itu-itu aja. Dan berujung kami jarang ngobrol banyak, ya karena nggak ada topik yang bisa kami bicarakan. Sedih, ya? Hehe.
Satu lagi masalah utamaku, aku jarang bisa ngobrol panjang di chat. Nggak tahu kenapa. Maaf ya teman-teman kalau chatnya jarang kubalas. Huhu.
Kok nggak berteman dengan istrinya temen-temen suami?
Waaah, buat aku yang selalu kesusahan memulai pertemanan itu jelas susah. Eh, lagian suami juga hampir nggak pernah ngumpul sama temennya. Abis kerja ya pulang, kecuali pas masih LDR dulu. Ternyata pertemanan kami beneran menyempit.
Makanya tiap pulang ke Jember tuh aku selalu main ke rumah mbok Yem. Ketemu orang-orang di sana lumayan buat ngecharge kebutuhan sosialku. Ngobrol sama mbok Yem, mak Ni, mbal Ririn, bek Ris, dan tetangga-tetangga di sana, mayan bikin aku nggak terlalu spaneng.
Tahun 2021 ini aku ingin memulai memperbanyak obrolan dengan suami. Apa aja. Aku mau merawat kebiasaan ini, supaya ketika tua nanti, ketika cuma obrolan yang bisa dilakukan, itu tidak akan membosankan. Emang bisa? Ya, mari dicoba dulu. Doakan, ya. Semoga aku makin betah memperbanyak interaksi dengan orang lain dan nggak kebanyakan bermonolog di sini. Lama-lama beneran merasa, "aku ini kok ya nggak ngapa-ngapain sama sekali, nggak punya progress blas." Hhhh.
See u.
Oh iya, tulisan ini adalah pembuka jurnal 30 hari bercerita, tapi emang sengaja kutulis di sini karena males spam di instagram. Hehe hehe. Doakan juga supaya istiqomah. Cheers.
2 notes · View notes
aisyahnuraeni · 4 years
Photo
Tumblr media
dan buku kecilnya. Kalau aku buat video "What's on my bag?", pasti aku akan mengeluarkan satu barang penting yang terkadang kehadirannya lebih penting daripada dompet yaitu: Buku Kecil. Sebagian orang menyebutnya notebook, diary, buku agenda, buku catatan atau planner. Kalau aku sih sesederhana buku kecil aja, karena sebenarnya nggak ada fungsi yang khusus untuk setiap buku kecil yang aku punya. Buku kecil ini biasanya aku isi dengan journalling, weekly goals atau monthly goals, catatan rapat organisasi dan kepanitiaan, catatan utang piutang, catatan utang puasa ramadhan, quotes inspiratif, catatan siklus haid ataupun tulisan random buat sekadar meluapkan perasaan sedih, marah, senang, dongkol, ataupun malu. Malah waktu di MAN dulu, aku biasa merekam nilai ulangan harian matematika supaya bisa melihat perkembangan nilai yang aku dapatkan setiap kali nilainya dipajang di koridor kelas. Matematika doang emang yang aku pantau, karena langganan re-re-remed. Tahun 2020 udah kelar, alhamdulillah. Thank you 2020 for the journey. Tahun ini buku kecilnya cuma satu, karena awal tahun jarang banget nulis sampai akhirnya ada pandemi dan mulai rajin nulis di buku kecil lagi meskipun nggak setiap hari. Ada satu hal baru yang aku coba kenalkan kepada buku kecil, namanya Morning Page. Aku lupa tepatnya dapat inspirasi ini dari mana. Morning page itu mirip journalling, tapi karena namanya morning ya jadi ditulis hanya ketika pagi hari. Bahkan kalau bisa bangun tidur nih habis baca do'a bangun tidur langsung nulis, kalau habis sholat shubuh juga gapapa. Tujuannya apa sih nulis pagi buta begitu? Kalau yang aku alami setelah nulis morning page adalah perasaan tenang, lebih kalem dalam memulai hari karena biasanya bangun tidur adaaa aja yang dipikirkan (dasar overthinking). Nah, yang dipikirkan itulah hal yang dituangkan dalam buku kecil ini. Jadi ibarat teko yang udah penuh, buku ini menampung pikiran-pikiran itu supaya nggak semrawut. Naaah, sekarang aku mau mengenalkan buku kecil ijo botol ini ke teman-teman barunya yang lain dan tidak bukan adalah buku-buku kecilku sejak SMP. "Welcome to the club, bruh!" (Slide 3) @30haribercerita #30hbc2101 #30haribercerita https://www.instagram.com/p/CJftFj6M9_R/?igshid=1nplycy46u0gk
2 notes · View notes
triastariirfiani · 4 years
Text
Pergantian tahun ini ada sesuatu yang berbeda, sesuatu yang tak pernah saya pikirkan sebelumnya akan ada disituasi tersebut.
Sebenarnya seumur hidup saya adalah orang yang santai dan pernah merayakan yang namanya tahun baru. Tidak pernah begadang hanya untuk menunggu yang namanya pergantian jam. Bagi saya tak ada yang istimewa disana, bukankah tidur lebih awal jauh lebih baik. Itu menurut saya. Kecuali di dua kondisi. Pertama di tahun 2016 menuju 2017 sedang dalam perjalanan seorang diri dan pesawat delay. Kedua, 2019 menuju 2020. Qadarullah anak sahabat perjuangan saya semasa SMA dipanggil kembali kepada Allah dan menghabiskan waktu di depan ruang forensik menunggu proses jenasahnya. Bayi tak berdosa itu kini telah pulang selamanya. Menunggu kita yang entah kapan akan menyusul nya.
Di tempat ini saya disadarkan oleh Allah tentang bagaimana refleksi kematian kepada diri sendiri. Akhir tahun yang biasanya di sertai puluhan catatan resolusi tapi abai mencantumkan mau meninggal seperti apa dan dimana, amal apa yang akan jadi bekal ketika kelak kita telah tiada. Padahal ini adalah sesuatu yang pasti kita tahu bahwa destinasi terakhir adalah akhirat! Dunia adalah tempat mengumpulkan bekal perjalanan.
Ditempat ini saya menyadari pentingnya setiap profesi kita berbeda, perkara kecil seperti pengurusan jenasah menjadi sesuatu yang paling penting kala ada sanak keluarga yang meninggal. Ditengan profesi lain yang dikenalkan kepada anak-anak saya belum pernah mendengar PKU (Perkumpulan Urusan Kematian). Betapa amal jariyah yang ia dapatkan terus mengalir, mulai dari membantu pengurusan mandi, sholat, hingga transportasi udara. Sesuatu yang tak mudah tentunya. Respect! Coba bayangkan bagaimana seorang yang kehilangan keluarga dalam kondisi sendiri dan tak ada siapa-siapa untuk membantu mengurus segalanya, PKU ini hadir dengan sigap. Tabarakallah. Betapa setiap profesi punya privilege masing-masing.
Semoga hari-hari kedepannya menjadi lebih baik, lebih prepare lagi dengan tamu yang misterius ini. Hingga ketika ia tiba tak ada penyesalan yang hadir.
Untuk Annisa, bayi mungil Sholehah yang insya Allah menjadi tabungan amal bagi ayah ibunya. Sekarang kamu tak sakit lagi nak, bahagia disana ya. Terima kasih nak telah mengajarkan kami untuk tak hanya fokus dengan masa depan gemilang duniawi yang hakikatnya hanya sementara.
Tumblr media
RS Sardjito, Januari 1 st 2021
2 notes · View notes
catatansuci · 4 years
Photo
Tumblr media
01.01.2021 Untuk semua doa ku yang sedang terbang menuju Sang Pencipta semoga kalian sampai dan berhasil mengetuk pintu langit-Nya. Banyak memang doa yang ku pinta, tapi aku juga yakin dan percaya satu persatu doa ku akan kembali ke bumi. Kembali karena Allah menyetujui dan mewujudkan pinta ku. Kalau pun ada doa yang harus masuk daftar antrian terlebih dahulu tidak masalah, silahkan kembali pada waktu yang tepat. Aku akan terus mengulang dan berusaha agar doa berhasil keluar dari daftar antrian lalu mendapat persetujuan-Nya lalu meluncur bebas ke bumi untuk menemuiku. Mengajak ku untuk kembali berpetualang. Terbanglah tinggi, ketuk pintu langit-Nya. Mari kita lihat doa yang mana saja yang akan terwujud di tahun ini. ~30 Hari Bercerita Edisi Rapel~ #30haribercerita #30hariberceritarapel #30hbc2101 @30haribercerita https://www.instagram.com/p/CKGRIpBj_UQ/?igshid=1u4ihsvlmico8
1 note · View note
aaequanimitas · 4 years
Text
Hai, aku ingin bercerita. Cerita apa saja. Random.
Apa yang aku rasakan, apa yang aku pikirkan. Apa yang aku lakukan.
Aku mencintai platform ini, aku bisa menuliskan apapun yang aku mau, kepada yang mau membaca, yang ingin melihat.
Meskipun anonim, tak apa bukan?
Terima kasih, telah mendengarkan.
Kau tau, hal apa yang paling disukai manusia dengan kebutuhan sosialnya?
Tentu, didengarkan tanpa dihakimi
Terima kasih, Tumblr!!
Tumblr media
1 note · View note
ruang-rahasia · 4 years
Photo
Tumblr media
⁣ 2020⁣⁣ Tahun yang paling ampuh⁣⁣ Membuat hati tersentuh⁣⁣ Melihat kenyataan dengan utuh⁣⁣ Tanpa distraksi⁣⁣ Sampai lupa mengolah emosi⁣⁣ ⁣⁣ 2020⁣⁣ Terasa cepat waktu bergerak⁣⁣ Tapi diri terasa masih disini aja⁣⁣ ⁣⁣ 2020⁣⁣ Makin banyak melihat ke dalam diri⁣⁣ Terasa banyak luka yang ternyata nyaris tak tersentuh oleh mata hati. ⁣⁣ Ditimbun. Diabaikan. Dipaksa hilang. ⁣⁣ Efeknya? ⁣⁣ Meletus sewaktu-waktu.⁣⁣ Membuat diri belajar. ⁣⁣ Emosi apapun yang mampir, ⁣⁣ Hendaknya tidak diusir paksa. ⁣⁣ Diterima. Dirasakan. Berdamai. ⁣⁣ ⁣⁣ 2021⁣⁣ Semoga makin mawas diri⁣⁣ Semoga makin pandai mengolah emosi⁣⁣ Semoga bisa selalu menjaga kewarasan diri⁣⁣ Semoga tetap sehat jasmani rohani 💞⁣⁣ ⁣⁣ ⁣⁣ #30hbc2101 #30haribercerita https://www.instagram.com/p/CJfyusxBAME/?igshid=bipgsvth3aka
1 note · View note
annisaxrahma · 4 years
Text
30hbc21
akhir tahun kemarin, banyak sekali kabar bahagia yang berdatangan. saling susul satu per satu. bahagia juga saya menyambutnya. seperti ingin mengingatkan saya, bahwa setelah kesedihan (tentu karena covid19), pasti akan ada kebahagiaan. pasti ada hikmah yang bisa diambil. pasti ada cerita yang dapat dijadikan pelajaran. setidaknya, tidak mungkin kesedihan akan terus menghantui diri. . janji Tuhan itu nyata adanya. hanya saja, saya sering lupa, bahwa yang berhak mengatur ya hanya Dia. semangat untuk kita semua. semoga kebaikan dan kebahagiaan senantiasa mengalir untuk kita. dikuatkan lagi bahunya. dikencangkan lagi ikatnya. dijaga semangatnya. .
0 notes
ramengir · 4 years
Photo
Tumblr media
Keberhasilan kecil yang berbuah manis "Akhirnya panen juga." ucap opung. Tidak sia-sia pohon strawberry itu dirawatnya setiap hari. Tadinya opung sempat ragu karena kontur tanah dan kelembaban udara tak banyak membantu rupanya karena beda suhu. Namun, opung tidak putus asa setelah berkali-kali mencoba ini adalah hasil panen pertamanya. Lalu aku termangu, sebegitu bahagiakah beliau hanya karena strawberry nya berhasil tumbuh lagipula apa susahnya kan bisa beli saja. Melihat raut wajah ku opung kemudian tersenyum. "Kamu tahu kenapa opung sangat bahagia? Karena selama hidup opung selalu mendapatkan kemudahan dan saat panen strawberry pertama gagal. Opung marah, kesal dan benci sekali berkebun. Sama dengan pikiran mu kenapa tidak mencari yang mudah dengan membeli strawberry yang ada." Lalu opung menghela nafas Selagi muda bersyukurlah atas kemudahan yang kamu dapat dan hargailah keberhasilan kecil yang kamu raih. Semua itu akan membuatmu kaya dan cukup. Ujarnya sambil memberikan beberapa buah strawberry ke tanganku. "Nih, makan meskipun manis tapi opung ga suka strawberry." "Kalau opung ga suka strawberry kenapa malah nanam strawberry?" Tanyaku heran "Yah gak semua harus sesuai keinginan mu kadang kita hanya harus berdamai dengan kenyataan agar bisa menerimanya." #30haribercerita2021 #30hbc2101 #30haribercerita202104 https://www.instagram.com/p/CJnZremHQWH/?igshid=1n4gemkaii4f2
0 notes
i-diary · 4 years
Text
Dear 2021..
Boleh kah aku berharap,
Boleh kah aku menggangungkan asa,
Boleh kah aku bermimpi?
Tidak banyak
Tidak rumit
Aku hanya ingin, apa yang belum terwujud di 2020 bisa terwujud di 2021
Semoga kita bersahabat ya
Semoga kita bisa melangkah beriringan
0 notes
widayunina · 4 years
Text
Pertama
Pada suatu awal, mari menengadah meminta segala upaya dicatat sebagai kebaikan.
Pada suatu masa, yang terlewat biarlah tetap di belakang dan menjadi perbaikan.
Tiba saatnya untuk meringkas dan mengabadikan dalam bait-bait yang kelak akan terbaca ketika lemah mulai menyerbu ingatan.
Karena keterbatasan juga berlaku pada pikiran.
Mari berusaha sesuai batasan dan kemampuan saja. Dalam deret-deret kata yang mungkin akan terlewat tanpa diacuhkan.
Bukan suatu masalah. Cukup ingat kembali, kita menulis untuk (si)apa?
Selamat mengawali 2020+1. Selamat kembali ke #30haribercerita
0 notes
penaku · 4 years
Photo
Tumblr media
Senja bukan hanya tentang matahari yang masih memberikan cahayanya, tapi juga tentang hangatnya sore penuh makna. Bagiku senja bukan hanya "bentar lagi magjrib woy, ayo pulang", tapi juga tentang takjubnya akan keindahan yang sudah Allah ciptakan. Senja bukan sekedar kata yang terdiri dari lima huruf, s e n j a, tapi juga tentang bersyukurnya diri masih bisa menikmati suasana romantis. Ya, bagiku senja itu romantis. . Dulu, senja selalu menjadi teman perjalananku sekaligus melepas penat dari segala hal berbau pekerjaan.. kini senja menjadi waktu yg langka kunikmati sendiri dengan tenang. Tidak, aku tidak menyesalinya, hanya mengutarakan betapa senja menjadi banyak latar cerita setiap orang. . Dulu, aku berfikir ingin menjadi pencari senja, kini bukan lagi soal aku dan senja, tapi dengan siapa kelak aku menghabiskan usia senja ku. . Dulu aku berfikir tak ada yg menarik dari senja selain memanjakan mataku, kini aku merasa banyak senja yg terlewat dan tidak bisa dikembalikan padaku, karena senja yg dulu adalah senja saatku masih sendiri, kini senjaku menjadi penuh cerita pada gadisku, Makayla. . "Nak, itu namamya senja, mama suka sekali, indah bukan langit, warna dan suasananya?" Itu yang kuucapkan saat kami melewatkan senja diperjalanan bersama papanya. Lalu Kay merespon "silauman yaa mama" Mama gak jadi mau romantis Nak kalau jawabmu begitu 🙃 . Foto ini diambil di Jambi pada 29 November 2020 pukul 17.45 WIB . Foto senja jadi barang langka di ponsel mama, karena kalau lagi jalan sore suka susah mengabadikan momen. #30haribercerita #30hbc2101 #penaku #penamamakay #senja #sore #jambi https://www.instagram.com/p/CJiZQoAsX_O/?igshid=1dssggw6otjxm
0 notes
heriana13 · 4 years
Photo
Tumblr media
Ikutan #30HariBercerita tuh sebenernya biar ada alesan apload foto. Terus nulis kepsen panjang juga gak apa-apa. Gak diregram pun tidak masalah karena sudah pernah. Hahaah duluuuu 😅. Semacam buat simpan - menyimpan moment aja saat ini untuk dilihat nanti kapan-kapan. Gituuu 😁 . H-1 menjelang back to work, mari habiskan jatah makan 'All You Can Eat' nol rupiah masakan emak sambil siapin karung buat diisi bekal dan oleh-oleh. Hahahhh sungguh tida tahu diri. . . @30HariBercerita #30HariBercerita2021 #30HBC2101 #DesaKedungjati #DesaKedungjatiTegal https://www.instagram.com/p/CJh_dd-Aui5/?igshid=pnwjp1zwn395
0 notes
superbmomstories · 4 years
Photo
Tumblr media
(1/3) Aku kembali! Dari perjalanan panjang yang kulalui bersama Duphi-duphi lainnya. Kami memang dibuat untuk bergerak dengan formula dan cara yang aneh. Kadangkala, kami harus menjadi seperti sesuatu yang sudah semestinya ada. Tak jarang pula, kami berubah sesuai keinginan. Tentunya, bukan keinginan kami. Eh, pernah pula kami sekadar berjalan tanpa arah. Semuanya kami lakukan demi mencapai sebuah tujuan. Akhir. Sederhana, bukan? . Kami, para Duphi, tidak pernah tahu dan tidak pernah berusaha mencari tahu apa yang dikerjakan satu sama lain. Sejak awal kami bertemu hingga nanti kami tiba di titik akhir perjalanan kami. Lucunya, para manusialah yang sebegitu penasarannya dengan apa yang kami kerjakan. Kami heran, apa yang mereka cari dari kami? . Ada yang menarik dari makhluk yang kami sebut manusia. Mereka tidak punya kekuatan spesial seperti kami tetapi mereka bebas memilih Duphi mana yang ingin mereka miliki. Tak seperti kami yang sudah ditugaskan sejak awal mendampingi mereka, tanpa bisa memilih manusia mana yang akan kami temani. Namun, obsesi mereka untuk memiliki kami sungguh besar. Aku bahkan terkejut dengan manusia yang saat ini bersamaku. Ia senang sekali mengaitkanku dengan banyak hal melalui kata-kata. Katanya, aku itu sangat kaya untuk ia jadikan sebuah tulisan dan banyak yang bisa ia gali dariku. . Andai aku punya sebuah emosi bernama ego, tentunya aku sudah menjadi Duphi yang sombong. Aku kaya? Oh, kawan… percayalah manusia ini lebih kaya. Tanpanya, aku bukanlah apa-apa. Dengannya, aku bisa bergerak dengan bebas. Meski, ketidakbebasan seringkali ia tempelkan kepadaku. Aku bisa bergerak dengan mudah meski ketika ia bingung, aku ikut kesulitan menentukan arahku bergerak. . Ah, manusia memang aneh! Namun, lebih aneh kalian yang berusaha menebak siapa aku. Jangan terlalu pusing dengan mencari tahu siapa aku, atau berusaha memilikiku. Pikirkan saja Duphi kalian yang saat ini menunggu segala keputusanmu. Kami harus tetap bergerak, kami akan bergerak. Karena meski kau tidak tahu siapa kami, kami akan terus bersamamu, wahai manusia. Manusiaku kelelahan mengetik, nih! Kita lanjutkan di #30haribercerita esok, ya! Sampai jumpa. . #30hbc2101 #30hbc21 #cerpen https://www.instagram.com/p/CJgQHwVldkT/?igshid=1xdjb5iq2e39h
0 notes
s-ulfanita · 4 years
Photo
Tumblr media
The Kings and The Jesters As a human being, sometimes we need to be criticized for our mistakes or bad behaviours we made without awaring of the result that may wounds or bother other people around us. But have you ever heard about the jesters who were allowed to criticize their kings? The kings did not relinquish their control over them but they understood that criticism was more beneficial to them than lavish pleasantries. Then, be the kings who allowed the jesters to criticize them. #fragments #selfreminder #selfcare #selfhealing #quotesandsayings #quotes #thoughts #sunquotes #latepost📷 #30hbc2101 #30haribercerita https://www.instagram.com/p/CJhjZnjpYaP/?igshid=1b7lmknt9u1fi
0 notes
utarimutiaa · 4 years
Text
Pembelajar 📝
Selalu, kita menjadi pembelajar pada banyak tingkah lucu pemilik kaki-kaki kecil.
Sepasang kaki kecil itu, kini, dua tahun tujuh bulan usianya. Tak jarang menghadirkan kagum juga rasa terkesan sebab laku dan katanya. Menghadirkan kesadaran bahwa Dzat Yang Maha Luar Biasa adalah Pemilik Kuasa atas segala, itu yang utama. Menginsyafi bahwa pada tiap-tiap pengajaran, penjagaan, pun segala daya dan upaya dalam membesarkan kaki-kaki kecil itu adalah tentang mengharap petunjuk dan kesanggupan dari-Nya. Pun, meyakini bahwa tiada pengajaran dan penjagaan yang lebih baik selain dari Allaahu Rabbuna.
Hari ini, seperti hari-hari lainnya, jawaban spontan dari si kaki kecil membuat mata berkaca dan tersentak jiwa.
B: “BoNis takut”, jawab sang tante.
S: “Jangan takut BoNis, kan ada Allaah”, balasnya.
Atau di suatu hari yang lain, di bulan Dzulhijjah lalu.
P: “Kan udah malam, papa mau tidur, mama mau tidur. Jadi kalo ‘Iya’ ga tidur, nanti ‘Iya’ sama siapa?”, bujuk papanya agar ia menyerah untuk tidur.
S: “Sama Allaah”, jawabnya.
Lalu kami tersenyum atas sebuah pembelajaran menyentil; bocah kecil ini bisa jadi -biidznillaah- sudah (hanya) memahami muraqabatullaah sekadar pada lisannya tersebab dialog-dialog iman yang diupaya menjadi kebiasaan. Tetapi, konsep muraqabatullaah bagi para tua dengan akal yang berkembang jauh di atasnya ini, sudah sampai di mana?
Lalu di detik kemudian kami tersentil lagi atas sebuah keinsyafan; bahwa belajar kami untuk menanamkan tauhid dan mendidik si kecil sungguh masih jauh tempuhannya, bahwa belajar kami untuk mendidik diri sendiri menjadi sebaik-baik manusia utuh menurut versi-Nya, masih amat panjang jalannya.
Maka sungguh, Allaah An-Naashir adalah sebaik-baik penolong, Allaah Al-Qawwiy pula lah sebaik-baik pemberi kekuatan🌻
0 notes