#137.Nasihat
Explore tagged Tumblr posts
indiejones · 1 year ago
Text
MAESTRO CORNER! - Indies Top 165 Greats' Films, From World Cinema's No. 1 & No. 5 Greatest Actors! No.1 RAJESH KHANNA - 120 Films -115 Films in Top 1800 (of Indies Top 3600 Hindis) & 100 Films in Top 1600 & 83 Films in Bolly's Top 1000 ! & No.5 DILIP KUMAR - 45 Films in Top 1800 (of Indies Top 3600 Hindis) & 38 Films in Top 1000 !
Position Title Year 1 Sangdil 1952 2 Uran Khatola 1955 3 Mughal-E-Azam 1960 4 Aradhana 1969 5 Amar Prem 1972 6 Anand 1971 7 Devdas 1955 8 Tarana 1951 9 Naya Daur 1957 10 Aavishkar 1974 11 Dil Diya Dard Liya 1966 12 Jogan 1950 13 Maalik 1972 14 Aan 1952 15 Shikast 1953 16 Arzoo 1950 17 Khamoshi 1970 18 Sachaa Jhutha 1970 19 Tinku 1977 20 Daag 1952 21 Gunga Jumna 1961 22 Baharon Ke Sapne 1967 23 Yahudi 1958 24 Paigham 1959 25 Do Raaste 1969 26 Disco Dancer 1982 27 Bandhan 1969 28 Naukri 1978 29 Haathi Mere Saathi 1971 30 Bawarchi 1972 31 Karm 1977 32 Dil-E-Nadaan 1982 33 Khudai 1994 34 Ram Aur Shyam 1967 35 Naukadubi 1947 36 Musafir 1957 37 Amar 1954 38 Aaj Kaa M.L.A. Ram Avtar  1984 39 Hulchul 1951 40 Dushmun 1971 41 Deedar 1951 42 Namak Haraam 1973 43 Bairaag 1976 44 Dastaan 1972 45 Aadmi 1968 46 Sunghursh 1968 47 Souten 1983 48 Aakhri Khat 1966 49 Kati Patang 1970 50 Agar Tum Na Hote 1983 51 Shaheed 1948 52 Daag: A Poem of Love 1973 53 Safar 1970 54 Mehbooba 1976 55 Saudagar 1991 56 Madhumati 1958 57 Apna Desh 1972 58 Mere Jeevan Saathi 1972 59 Ajanabee 1974 60 Mehboob Ki Mehndi 1971 61 Bhola Bhala 1978 62 Janta Hawaldar 1979 63 Anurodh 1977 64 Ittefaq 1969 65 Anokha Rishta 1986 66 Babul 1950 67 Foot Path 1953 68 Prem Bandhan 1979 69 Nazrana 1987 70 Prem Kahani 1975 71 Dhanwan 1981
72 Gopi 1970 73 Andaz 1971 74 Awara Baap 1985 75 Thodisi Bewafaii 1980 76 Joroo Ka Ghulam 1972 77 Andaz 1949 78 Nadiya Ke Paar 1948 79 Aap Ki Kasam 1974 80 Adhikar 1986 81 Bundal Baaz 1976 82 The Train 1970 83 Dharam Kanta 1982 84 Ghar Ka Chiraag 1989 85 Mela 1948 86 Rajput 1982
87 Mazdoor 1983
88 Palkon Ki Chhaon Mein 1977 89 Ghar Ki Izzat 1949 90 Aashiq Hoon Baharon Ka 1977 91 Humshakal 1974 92 Anuraag 1972 93 Aakhir Kyon? 1985 94 Chakravyuha 1978 95 Qila 1998 96 Kudrat 1981 97 Maryada 1971 98 Aan Milo Sajna 1970 99 Hum Dono 1985 100 Shatru 1986 101 Amrit 1986 102 Avtaar 1983 103 Asha Jyoti 1984 104 Doli 1969 105 Jugnu 1947 106 Swarg 1990 107 Babu 1985 108 Dil Daulat Duniya 1972 109 Aanchal 1980 110 Aurat 1967 111 Amar Deep 1979 112 Raja Rani 1973 113 Prem Nagar 1974 114 Dard (Conflict of Emotions) 1981 115 Aaina 1977 116 Avam 1987 117 Shehzada 1972 118 Chhoti Bahu 1971 119 Tyaag 1977 120 Chalta Purza 1977 121 Chhailla Babu 1977 122 Naya Kadam 1984 123 Badnam Farishte 1971 124 Goraa 1987 125 Fiffty Fiffty 1981 126 Awaaz 1984 127 Phir Wohi Raat 1980 128 Raaz 1967 129 Shakti 1982
130 Kranti 1981 131 Insaniyat 1955 132 Anokha Milan 1972 133 Karma 1986 134 Roti 1974 135 Dharm Adhikari 1986 136 Ashanti 1982 137 Aakraman 1975 138 Maqsad 1984 139 Zamana 1985 140 Nasihat 1986 141 Nishaan 1983 142 Vijay 1988 143 Bandish 1980 144 Bewafai 1985 145 Rupaye Dus Karod 1991 146 Begunaah 1991 147 Kohinoor 1960 148 Insaaf Main Karoonga 1985 149 Oonche Log 1985 150 Masterji 1985 151 Dharm Aur Qanoon 1984 152 Alag Alag 1985 153 Woh Phir Aayegi 1988 154 Ghar Parivaar 1991 155 Maha Chor 1976 156 Jaanwar 1982 157 Sitapur Ki Geeta 1987 158 Paapi Pet Ka Sawaal Hai 1984 159 Pyaar Zindagi Hai 2001 160 Durgaa 1985 161 Sautela Bhai 1996 162 Aa Ab Laut Chalen 1999 163 Wafaa 2008 164 Mamata Ki Chhaon Mein 1989 165 Main Tera Dushman 1989
1 note · View note
derdiderun · 5 years ago
Text
Tumblr media
137. Layık olmadığın halde sana övgüler gönderiyorsa, layık olduğu şekilde sen O’nu öv.
Açıklama: İnsanlar senin nefsinde gizlenmiş olan kötülükleri bilseler seni methetmez, bilakis sana kızarlardı. Allah Teâlâ senin bu kusurlarını gizledi de layık olmadığın halde insanlara seni methettirdi.
Ehil olmadığın halde seni methettiren yüce Allah’a layıkıyla hamdet. Çünkü asıl övgüye layık olan O’dur.
Hikem-i Atâiyye - İbn Atâullah el-İskenderi (k.s)
53 notes · View notes
mamadkhalik · 3 years ago
Text
Cerita Dari Buya
Tumblr media
Ulama-ulama Nusantara terdahulu selalu menimbulkan rasa penasaran bagi saya pribadi, tak terkecuali seorang Buya Hamka. Pertama kali mengenal beliau, saya menemukannya diparagraf singkat buku pelajaran IPS SMP. Seorang Ulama asal Sumatera Barat, yang nama HAMKA merupakan kepanjangan dari Haji Abdul Malik Karim Amrullah.
Bagi saya dulu, nama ini tak memiliki keistimewaan apapun. Namun semua berubah kala saya meminjam sebuah buku berjudul “Ayah” milik seorang kakak tingkat. Pikir saya dalam hati, Indonesia pernah sekali memiliki orang hebat.
Saya terbayangkan, di dalam buku Ayah yang merupakan tulisan anaknya, Irfan Hamka, sosok Buya Hamka merupakan pejuang sejati. Diceritakan Beliau melakukan gerilya dari tempat ke tempat, bahkan tak pulang dalam jangka waktu yang lama. Tak jarang ketika kembali, baju dalam keaadan terkoyak dan tanpa alas kaki.
Buya Hamka merupakan seorang aktivis Muhammadiyah. Seorang Ulama yang memiliki kecakapan ilmu agama dan juga siasat, Pada Masa Mudanya, Hamka dikenal sebagai orang yang pemberontak. Hal ini dikarenakan dia sudah mendapatkan Pendidikan yang keras dari ayahnya, Haji Rasul. Sang ayah berharap kelak Hamka akan meneruskan perjuangan dakwahnya. Hamka melewati masa Pendidikan SD lalu ke Sekolah Diniyah, namun masih belum bisa disiplin hingga akhirnya oleh Haji Rasul dimasukan ke Sumatera Thawalib, pondok pesantren yang didirikannya sendiri, namun tak berubah karakter hamka sama sekali. Ia hanya merasa bosan dengan metode yang monoton dari sang ayah.
Hamka bukanlah orang yang bodoh namun dia adalah orang yang cerdas dalam melihat keadaan yang sekitarnya, hal yang sejatinya membuat bosan adalah sistem, dan akhirnya dia mencari pelarian. Pelarian itu bukan sembarang pelarian, pelarianya adalah sebuah perpustakaan yang bernama Bibliotek Zainaro, milik dari guru di Sumatera Thawalib.
Ada kisah menarik dalam pelariannya ini, adalah ketika perpustakaan ini tidak dapat meminjam buku keluar dan hanya boleh ditempat. Sedangkan dengan kehausan ilmu pengetahuan membuat dia memikirkan cara bagaimana dapat meminjamnya. Akhirnya beliau menawarkan buku-buku itu untuk dibawa diberi sampul lalu dikembalikan esok harinya, dan tawaran itu disetujui sehingga buku-buku itu akhirnya dibawa, esoknya dikembalikan dengan bersampul dan semalam sebelumnya buku-buku tersebut sudah dilahapnya.
Menarik sekali mengikuti cerita dan nasihat Buya Hamka, saya banyak membeli dan mengoleksi beberapa buku-buku karangan beliau. Diantaranya, Prinsip & Kebijaksanaan Dakwah Islam, Ghirah Cemburu Karena Allah, Dari Perbendaharaan Lama, 4 Bulan di Amerika, Bohong di Dunia, dan masih banyak yang lainnya. Terkhusus untuk novel, saya banyak membeli, membaca dan menghadiahkan kepada beberapa kawan. Novel-novel karya beliau sarat akan kritik sosial, terutama kepada manusia modern saat ini. Membaca tulisan beliau seperti sedang dinasihati akan lalainya diri kita kepada Allah dan sesama makhluk sosial.
Selain itu saya juga banyak mengoleksi buku yang menuliskan tentang beliau, salah satunya berjudul “Buya Hamka, Ulama Rakyat Teladan Rakyat”  di tulis oleh Ustadz Yusuf Maulana. Di buku ini lebih banyak menggali dari sisi lain beliau, seperti hal dosa beliau terhadap Orang tua, saudara tirinya yang murtad, bagaimana beliau gampang untuk jatuh cinta kepada seorang wanita, dan masih banyak lainya. 
Saya menangkap bahwa buku tersebut mencoba mengajak kita untuk memandang bahkan seorang Buya Hamka pun bukanlah sosok yang sempurna, beliau hanyalah manusia biasa yang tak lepas dari masalah dan khilaf. Masa lalunya banyak memberi kita pelajaran akan pentingnya pertobatan, ikhtiar untuk mendekat kepada Allah dan jangan banyak memberi waktu kepada diri sendiri untuk berlama-lama berada dalam kubangan dosa.
Terakhir, saya ingin mengutip nasihat Beliau dalam di bab Tegar Menolak Judi. Hal ini mengacu kepada cerita Hamka yang menolak judi sebagai wadah pendanaan PON dan Pemerintahan Jakarta saat itu, hingga beberapa kawan-kawanya ditahan oleh pihak KODIM karena menentangnya. Hal-hal tersebur terjadi akibat dari sekularimsme, dan banyaknya orang yang mengakali agama.
Sekularisme, menurut Hamka, bertumbuh bukan saja dari negeri ilmiah, tetapi dasar jiwa yang tidak disadari dipenuhi kebencian yang ditanamkan terhadap Islam. “Sehingga meskipun berkali-kali pemerintahan bertukar, namun sikap terhadap Islam itu sendiri sama saja. Hendaklah kaum muslimin semata-mata menjadi kelas yang diperintah dan jangan sekali-kali agama menjadi pegangan hidupnya.” Sindir Hamka.
Kiranya kalimat sindirian tersebut masih relevan saat ini, serupa ketika umat Islam hendak menuntut keadilan justru dibui dan dipersekusi. Bahkan umat Islam secara umum kena imbasnya dengan stigmatisasi, yang seakan-akan menguatkan ungkapan Hamka. “Kalau si Mayoritas sadar akan haknya, lalu dia bersatu, maka diusahakanlah dengan berbagai macam jalan untuk memecah belahnya kembali. Dan setelah mereka berpecah belah dijadikan objek tertawaan: ‘tuh coba lihat! Kaum Muslimin tidak bisa bersatu’.”
(Buku “Buya Hamka, Ulama Rakyat Teladan Rakyat” hlm. 136-137)
Kalimat itu menyadarkan pentingnya dalam menegakan persatuan umat itu berasal dari kesungguhan dari umat muslim sendiri. Hal itu lebih penting daripada memikirkan adanya peluang rekayasa atau konspirasi dari pihak di luar umat Islam. []
Surakarta, 13 Juli 2021
@abanurkholik​
20 notes · View notes
amirkazuma · 3 years ago
Text
Wacana Ringkas 137 : Tipu Daya Kemahsyuran
Apabila seseorang sudah masyhur dan menjadi figura penting yang menjadi kunci utama dalam pembinaan naratif, ia mampu menjadikan seseorang mengabaikan kapasiti dan kemampuan diri semata-mata untuk kekalkan sokongan orang ramai yang berpihak kepadanya.
Apabila seseorang itu masyhur, seseorang itu akan menjadi ikon rujukan dan paksi kepada arus aliran semasa. Disebabkan seseorang itu popular, dia akan diminta fatwa daripadanya, ditanyakan pendapatnya dan diambil kalamnya sebagai pemberat.
Oleh sebab orang ramai berpusu-pusu mencarinya kerana dia diangkat dan dijulang, ia benar-benar akan mengujinya sejauh mana dia berwaspada dengan kemampuan yang dia dapat pikul.
Bayangkan jika seseorang ada capaian pengaruh kepada sepuluh ribu orang. Boleh jadi tujuh ribu daripadanya akan berpihak padanya dan dua ribu daripada mereka akan jadi penjilat tegar yang fanatik kepadanya sehinggakan yang jelas silap pun masih ingin duduk bernaung di bawah ketiaknya. Dengan dua ribu orang ini sahaja sudah memadai untuk dia gerakkan dan manipulasi dengan dakyahnya.
Siapa sahaja yang tidak takjub dengan perolehan ini? Dari sinilah dia akan diuji.
Apabila ada pengaruh, dia membina kekukuhan keegoan dan serta mempersiap hulubalangnya untuk menyergah mana-mana lawan yang mendepaninya. Apabila ramai yang memberikan nobat adiwangsa, dia merasakan bahawa dia layak memimpin, mengetahui, mengepelai dan mengemudi gerakan yang dia bawa dan perjuang.
Terbinalah satu falasi daripada sini. Iaitu, Argumentum Ad Populum, penyandaran kepada yang popular atau seangkatan dengannya. Oleh sebab banyak pengaruh dan ramai kawan, maka orang itu dianggap sebagai pihak benar. Dengan ramai hulubalang yang bersamanya membantai seterunya, maka yang dihinjak dan yang dinista itu adalah di pihak yang salah. Cukup hanya memainkan sentimen mereka di sekelilingnya, dua ribu daripada mereka akan menjadi pembela dan penggiat kepada gagasan dan rintisannya.
Oleh sebab ramai yang menyokongnya, maka dia dianggap memiliki upaya yang besar untuk merangkul apa yang dia mahu di hadapan matanya. Oleh sebab ramai yang mejadi teman seperjuangannya, maka dia merasakan bahawa dia memiliki kedudukan untuk gah setara. Hakikatnya, dia tidak lebih daripada sang Apache yang rapuh yang ingin merempuh kubu musuh hanya kerana bergantung kepada jumlah ramai di belakang bersamanya.
Perlu diwaspadai bahawa bukan semua yang rapat dan bersama kita semuanya tulus. Sebahagiannya penunggang, sebahagiannya tidak lebih daripada simp kerana terpesona dengan rupawan yang menggoda, sebahagiannya opportunis yang ambil kesempatan dan sebahagiannya hanya menumpang kemahsyuran sahaja. Malah, lebih teruk, sebahagiannya sekadar bermuka-muka sahaja.
Sampai masa, akui kekurangan diri dan sentiasa cakna dengan had kemampuan kita. Jangan kerana majoriti menyukainya, seseorang itu membebankan diri daripada apa yang tidak sepatutnya. Misalnya, jika orang ramai ingin mengangkatnya dalam jawatan tertinggi, tetapi dia menyedari dia tidak ada keupayaan itu, maka janganlah dia menggalasnya. Ingatlah betap besar tanggungan amanah dan dosanya apabila gagal merencanakannya dengan saksama.
Kemudian, bina jaringan dengan bijak pandai, cendekiawan dan mereka yang berkeahlian dalam bidang tersebut. Di samping ia menampung kekurangan kita, ia menjadi faktor pembantu untuk kita memperbaiki diri dan mengawasi kapasiti kita.  Jika kita ingin berjuang secara berkelompok, maka binalah kelompok yang berkualiti. Barisan perjuangan kita akan mudah tumbang jika kita dikelilingi dengan orang yang tidak kompeten dan sang bodoh.
Ramai pengikut bukan semestinya kita ini benar, apatah lagi apabila kelompok seseorang mendiamkan diri daripada berkomentar sesuatu yang sepatutnya mereka menyuarakannya atau kelompok kita bukan dari kalangan mereka yang berkeahlian dalam sesuatu bidang. Ada sebahagiannya tidak menyuarakannya kerana ingin menjaga air muka masing-masing atau tujuan tersendiri ketika bergabung dan berjuang bersama dengannya.
Adakalanya, lebih baik mendengar kritikan atau pandangan yang berbeza. Boleh jadi kritikan lebih bermakna berbanding nasihat daripada teman. Jangan sama sekali mengabaikan kritikan sekalipun keras kerana jika kita terlalu bergantung kepada diri atau kelompok kita sahaja, kemampuan diri kita sendiri terhad dan kelompok kita hanya berfikir apa yang masing-masing berkongsi bersama. Terbuka dengan pandangan yang lebih luas sekurang-kurangnya boleh menjadi pengisian berguna ketika melakukan pertimbangan dan perancangan.
Ambilan : https://www.wattpad.com/1127902402-al-h%CC%B1i%E1%B9%AD%C5%8Db-al-waj%C4%ABz-wacana-ringkas-137-tipu-daya
Tumblr media
0 notes
rmolid · 5 years ago
Text
0 notes
rudeehermawan-blog · 8 years ago
Text
Nama anak perempuan yang indah
NAMA2 BAYI PEREMPUAN YG BAGUS Nama bayi Awalan A 1. AFIFA FITIYA Anak perempuan yang suci dan memiliki harga diri 2. AFRA NAILA ARKARNA Anak perempuan sebagai anugerah di malam ke-13 bulan purnama yang menerangi hati 3. AINA TALITA ZAHRAN Mata seorang gadis yang berkilau 4. AINIYA FAIDA AZMI Anak yang memiliki ketegaran hati dan bermanfaat bagai pohon rimbun yang bersemi 5. AINUN MAHYA Mata yang bersinar 6. AISHA ALIFA Keramahtamahan yang hidup 7. AISHA FARHANA Anak perempuan yang hidup dan bergembira 8. AKIFA NAILA Wanita yang raji beritikaf di masjid dan suka memberi 9. ANNISA FAIHA Anak perempuan yang memiliki banyak kelebihan 10. ANNISA KASTURI NAIM Anak perempuan penghuni surga yang harum bagai bunga kasturi 11. ARIQA FATINA Anak perempuan baik budi dan menarik hati 12. ASKANA SAKHI Anak perempuan yang baik hati dan murah hati 13. ASSYIFATU HAIFA Anak perempuan yang bagaikan obat penawar dahaga 14. ATHIFA FARIHAN WARDA Anak perempuan yang memiliki perasaan gembira bagai bunga mawar 15. ATIKA BALQIS AZIZAH Ratu mulia yang pemurah 16. ATIKA ZAHRA RATIFA Anak perempuan yang berakhlak baik, pemurah dan berseri- seri 17. ATIQA FAIRUZ KHALISA Anak perempuan yang cantik bagai permata murni 18. AULIA IZZATUNNISA Anak perempuan yang penuh rasa cinta dan kemuliaan Nama bayi Awalan B 19. BADRIYYA SHALIHA anak perempuan yang cantik dan shalihah 20. BAHIYYA ATIQA FAIHA anak perempuan yang cantik yang memiliki keindahan dan banyak kelebihan 21. BAITI DURRIYA Rumahku adalah cahaya mutiara 22. BALQIS ADZRA Ratu yang terhormat 23. BARIA KAMILIA Anak perempuan yang bagaikan pepohonan yang selalu hijau dan unggul 24. BASIMA SHALIHA Senyuman anak perempuan yang shalihah 25. BASIMA WARDATUL ZHAHIRA Anak perempuan yang tersenyum bagai bunga mawar yang bercahaya 26. BASYASYA AFIFA Anak perempuan yang memiliki wajah berseri-seri sedang mensucikan diri 27. BILQIS FAIHA RIFDA Ratu yang memiliki banyak kelebihan pemberi pertolongan 28. BILQIS UFAIRA Ratu yang pemberani 29. BURAIRA BALQIS FAIHA Ratu yang memiliki banyak kelebihan dan selalu berbuat baik 30. BUSYRA FITRIYANI Kabar gembira dari anak perempuan yang suci 31. BUTSAINA IFTITAH NAILA Permulaan dari anak perempuan yang cantik adalah anugerah Nama bayi Awalan D 32. DALIYA ZAHRA KHASIEB Anak perempuan yang bagaikan bunga pohon anggur yang subur 33. DARY ARRIFDA Anak perempuan pemberi pertolongan yang lemah lembut 34. DARY AZZALFA Anak perempuan yang bagaikan permukaan mutiara yang lembut 35. DIANA DURRIYATUL JANNA Agama yang bercahaya bagai mutiara surga 36. DIANA SYAUQIA Anak perempuan yang bagaikan agama yang dirindukan 37. DURATU ANNASIHA Mutiara nasihat 38. DURATUL HIKMAH Mutiara Hikmah 39. DURRATUL JINAN Mutiara Surga 40. DURRRIYA NAILA TALITA Gadis yang suka memberi bagaikan cahaya mutiara 41. DZAKIRA AFTANI Anak perempuan yang memiliki ingatan yang mengagumkan 42. DZAKIRA TALITA ZAHRA Gadis yang berzikir bagai bunga 43. DZAKIYYA TALITA SAKHI Gadis cerdas yang murah hati Nama bayi Awalan F 44. FADYA JAMIL ANNIDA Seruan indah yang menyelamatkan 45. FAIDA ANNAILA Pemberian yang bermanfaat 46. FAIHA NADA ZALFA Anak perempuan yang bagaikan embun di kulit mutiara yang banyak kelebihannya 47. FAIZA ALYA AZIZA Pemenang yang tinggi dan mulia 48. FAJRA NADA NADIFA Anak perempuan yang bagaikan embun pagi yang bersih 49. FAKHIRA SALWA NABILA Burung puyuh yang bagus dan cerdik 50. FANY AZHAR AZIZA Bunga yang fana dan mulia 51. FARAH AZHAR Anak perembuan yang bagaikan Bunga-bunga dan kesenangan 52. FARHANA RAQWANI Kemajuan yang menggembirakan 53. FARIDA KAMILA ZUHDI anak perempuan yang bagaikan permata yang mahal dan sempurna yang rendah hati 54. FATIHA RUSYDA ADDIEN Agama pembuka jalan yang lurus 55. FAUZIA RAFIFA Anak perempuan yang berakhlak baik adalah kemenangan yang gemilang 56. FITRI SYAFIA Anak perempuan yang suci dan sehat Nama bayi Awalan G 57. GHAZIYA HAFIZA anak perempuan pejuang yang menjaga kesuciannya Nama bayi Awalan H 58. HAFIZA KHAIRA LUBNA Kebaikan dan kecerdasan yang terpelihara kesuciannya 59. HAIFA AISH FAIHA Anak perempuan yang ramping dan memiliki banyak kelebihan 60. HAMDA SAKHIA Anak perempuan yang banyak bersyukur dan murah hati 61. HANA AISH SALMA Anak perempuan yangyang bahagia dan selamat 62. HANA KHAIRUNNISA Sebaik-baiknya anak perempuan yang bahagia 63. HANIA SYAKIRA Ucapan selamat dan rasa syukur 64. HANIFA RASYIDA Muslimah yang teguh dan tegar 65. HASNA NABILA Anak perempuan yang cantik dan cerdik 66. HAURA NAZHIFA Anak perempuan yang berkulit putih dan bersih 67. HUSNIA RANI ZAHRA Bunga yang indah dan mempesona Nama bayi Awalan I 68. IFFA ASTILA RAHMA Anak perempuan yang memiliki keturunan yang baik, rasa hormat dan kasih sayang 69. IFTINA ASSYABIYA RAFIFA Gadis kecil yang berakhlk baik yang mengagumkan 70. ILMI SUHAIMA Anak perempuan yang memiliki ilmu tentang keberuntungan 71. IMA SHABIRA Pemimpin yang penyabar 72. INAYA AZMI ATHIFA anak perempuan yang memiliki perhatian, keteguhan hati dan perasaan 73. INAYA AZMI ATHIFA anak perempuan yang memiliki perhatian, keteguhan hati dan perasaan 74. INAYA RAFA Anak perempuan yang memiliki perlindungan yang tinggi 75. INSYIRA FAUZIA Kegembiraan atas kemenangan yang gemilang 76. IRTIA NAZIHA Kesenangan yang jauh dari hal-hal yang buruk 77. IZA NAJDA Anak perempuan yang memiliki keberanian dan kehormatan diri Nama bayi Awalan J 78. JAMILA RAFIF LUTHFIA Anak perempuan yang cantik dan lembut yang berakhlak baik 79. JANNATU SAUQIYA Anak perempuan bagaikan surga yang dirindukan 80. JARIA SALSABILA Amal yang tak terputus laksana mata air surga 81. JAUHARA ZAHRANI anak perempuan yang bagaikan permata yang berkilauan 82. JAUZA JAHIRA Anak perempuan yang bagaikan buah kenari yang berkilau 83. JIHAN TALITA ULFA Gadis berwawasan luas yang ramah 84. JUHAINA ZAKIYA anak perempuan yang bagaikan kebun yang tumbuh dengan baik Nama bayi Awalan K 85. KALILA RIFDA Anak perempuan yang memberi pertolongan dengan lemah lembut 86. KAMILIA ULFA Persahabatan yang sempurna 87. KARIMA HAURA ZUHDA Anak perempuan berkulit putih yang mulia dan rendah hatiWanita berkulit putih yang mulia dan rendah hati 88. KHADZIYA NISRINA Bunga mawar putih yang harum baunya 89. KHAIRA TALITA RUMI Gadis yang baik hati laksana seorang penyair Ibnu Rumi 90. KHAIRUNNISA SALSABILA Sebaik-baiknya wanita laksana mata air surga 91. KHALIFA SAKHI Anak perempuan sebagai pemimpin yang murah hati 92. KHANSA SABIHA Semoga seperti seorang pejuang muslimah yang wajahnya berseri-seri 93. KHATAMI SAHIRA Mata air terakhir 94. KHAZANA RIDHA NAILA Anak perempuan yang suka memberikan hartanya dengan ikhlas Nama bayi Awalan L 95. LABIBAH ZAKIYYA Anak perempuan yang cerdik dan cerdas 96. LAILA FAIHA Malam yang memiliki banyak kelebihan so 97. LAIMUNA HAURA HASNA Gadis berkulit putih yang cantik laksana jeruk yang manis 98. LATIFA QOTRUNNADA anak perempuan yang lembut bagaikan tetesan embun 99. LUJNA KAMILA Bukit datar yang ditumbuhi pepohonan yang selalu hijau 100. LUQYANA FARHA Perjumpaan kita yang menggembirakan 101. LUTHFIA NISRINA Gadis yang lembut bagaikan bunga mawar putih 102. LUTHFIA ZAHRA TALITA Gadis lemah lembut yang selalu berseri-seri Nama bayi Awalan M 103. MAHDIYATU SYAUQIYA Anak perempuan yang selalu rindu mendapatkan hidayah 104. MAHIRA HASNA KAMILA Kepandaian dan kecantikan yang sempurna 105. MAISYARA SALSABILA Ketenangan mata air surga 106. MARDIYATU EL-HAZIMA Anak perempuan yang teliti dan mendapatkan keridhoan Allah 107. MAWADDATU SHIFWA Kasih sayang seorang sahabat akrab 108. MUAZARA ULFA Anak perempuan yang mendapatkan pertolongan dari persahabatan 109. MUFIDA SALSABILA Anak perempuan yang bermanfaal laksana mata air surga Nama bayi Awalan N 110. NABILA HASNA AMIRA Kecerdikan dan kecantikan seorang ratu 111. NADA FAJRIA SALSABILA Embun pagi dari mata air surga 112. NADHIFATUL AZHAR Bunga-bunga yang bersih 113. NAFLA SYAKIRA Bunga matahari yang pandai bersyukur 114. NAILA MUAZARA ULFA Anak perempuan yang suka memberi pertolongan dan keramahan 115. NAJWA KHAIRA WILDA Bisikan kebaikan dari seorang bidadari 116. NAURA HASNA ANNIDA Anak perempuan yang mempesona bagai bunga yang indah 117. NAURA NADHIFA AKMAL Bunga yang bersihnya lebih sempurna 118. NIDA RANIA FAJRIA Seruan yang mempesona di pagi hari 119. NISRINA ARIJ HISANA Bunga mawar putoh yang sangat harum dan cantik 120. NUDA BAHIRA RAMADHANI Pelangi yang indah di bulan Ramadhan Nama bayi Awalan Q 121. QONITA ISMAN TAQIYYA Anak perempuan yang taat kepada suami dan bertaqwa kepada Tuhannya 122. QOSAMA AFKAR BASHIRA Keindahan dari buah pikiran yang bijaksana 123. QOTRUNNADA SALSABILA Tetesan embun dari mata air surga Nama bayi Awalan R 124. RAFIA FATINA Anak perempuan anggun yang menarik perhatian 125. RAFIFATU RIFDA Anak perempuan yang berakhlak baik dan suka memberi pertolongan 126. RAHIMA TALITA SHALIHA Gadis baik yang penuh kasih sayang 127. RAHMA SHAFIYYA Kasih sayang dari seorang kawan yang tulus 128. RAIDA FAKHIRA Pemimimpin perempuan yang membanggakan 129. RAIHANA YASMINA FAIHA Bunga melati yang harum dan memiliki banyak kelebihan 130. RANIATU JANNA Surga yang mempesona 131. RASYIDATU MARWA Petunjuk jalan yang lurus di bukit Marwa 132. RASYIDATU NAJA Petunjuk yang menuju keselamatan 133. RASYIDATU SHAFA Petunjuk jalan yang lurus di bukit Shafa 134. RAUDHATU JANNA Taman surga Nama bayi Awalan S 135. SAHLA SAIDA Anak perempuan yang mendapatkan kemudahan dan kebahagiaan 136. SAKINATU MARWA Ketengangan saat berada di bukit Marwa 137. SALIMA NAZIHA Anak perempuan yang selamat dan bersih dari noda 138. SALSABILA NADHIFA Mata air surga yang bersih 139. SALWA ZAKIYYA Burung puyuh yang tumbuh dengan baik 140. SAYYIDA HAKAMA Pemimpin perempuan yang bijaksana 141. SAYYIDATU HAIBA Pemimpin perempuan yang berwibawa 142. SHOFIE SALSABILA Mata air surga yang jernih 143. SUHAILA ILMA NAFIA Kemudahan dalam mendapatkan ilmu yang bermanfaat 144. SUKAINA FARIHA Anak perempuan yang tenang dan periang s 145. SYAFIYYA RAHMA Seorang teman yang tulus penuh kasih sayang 146. SYAWWAL HUSNAYAN Bulan Syawwal yang penuh kemenangan 147. SYIFA SAUQIYA Anak perempuan laksana obat penawar rindu Nama bayi Awalan T 148. TAHANY SYAKIRA Ucapan selamat dan rasa syukur 149. TALITA HASNA HUMAIRA Gadis yang cantik yang pipinya kemerah-merahan 150. TAMIMATU EL-QAIDA Pemimimpin perempuan yang kuat 151. TASMIRA KAMIL Permata yang indah dan sempurna 152. TASNIM THUFAILA Angin semilir yang lembut dan halus 153. TSABITA SHIFWA Sahabat yang memiliki keteguhan hati Nama bayi Awalan U 154. UFAIRA NUR AFIFA Anak perempuan pemberani yang memancarkan cahaya kesucian diri 155. ULFA ALIYA FITRI Anak perempuan yang memiliki rasa persahabatan yang tinggi dan suci 156. ULFA KHAIRUNNISA Sebai-baik wanita yang ramah terhadap orang lain 157. ULFA RAHMA HAYATI Wanita yang penuh rasa persahabatan dan kasih sayang dalam kehidupanku 158. UZDA JAMILA Anak perempuan yang memiliki kelebihan yang indah 159. UZDA SHAFIYYA Kawan yang tulus dan memiliki kelebihan Nama bayi Awalan W 160. WAFIYATU WARDA anak perempuan yang bagaikan bunga mawar yang sempurna 161. WARDA FATINA Bunga mawar yang mengagumkan 162. WAZIRA HUWAIDA Menteri wanita yang lemah lembut Nama bayi Awalan Y 163. YAFIA AZHAR Bunga-bunga yang tinggi 164. YASMINA KHAIRUNNISA The best woman like jasmine 165. YUMNA FARIHA Anak perempuan yang mendapatkan beruntung dan bahagia 166. YUSRIYYA KAMILA Anak perempuan yang bagaikan kemudahan yang sempurna Nama bayi Awalan Z 167. ZAHIDA QALBI NADHIFA Anak perempuan rendah hati yang memiliki hati yang bersih 168. ZAHIRA FAIRUZ Anak perempuan yang bercahaya bagaikan permata 169. ZAHIYA KAMILIA Indah bagaikan pepohonan yang selalu hijau 170. ZAHRA ALMAIRA RAHMAN Putri (kerajaan) bunga yang penuh kasih 171. ZAHRA AMIRA RAHMANI Anak perempuan yang bagaikan Bunga yang memimpin dengan kasih sayang penuh kasih 172. ZAHRATU NIDA Bunga yang mempesona 173. ZALFA NAQIYYA Permukaan mutiara yang jernih 174. ZARA NADIA AKHYAR Fajar menyingsing yang mengawali segal Kebaikan Jika Bermanfaat silahkan …. #Beritahu yang lain
6 notes · View notes
123beruntung · 8 years ago
Text
DARI GARUT UNTUK DUNIA
Perawakannya kecil, namun suaranya lantang. Setiap kali ia hendak naik ke podium, para santri bertanya-tanya kali ini ia akan menyampaikan materi apa. Termasuk saya. Karena selalu ada hal baru dalam ceramah-ceramahnya. Itulah A Adi yang saya kenal semasa di pondok. Orang kini menengalnya sebagai Ustadz Adi Hidyat. Seorang dai, seorang ustadz, seorang hafiz, dengan kaliber ulama Quran dan Hadits yang mumpuni. Ribuan jamaah melingkar untuk menyimak tausiyah dan dedahan ilmunya. Di pondok, saya dan Ust. Adi Hidayat terpaut dua angkatan. Saya adik kelasnya sewaktu kami nyantri di Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Garut. Saya tahu waktu itu banyak santri yang tak suka pada A Adi, termasuk saya kadang-kadang (hehehe). Tetapi itu bukan karena perangainya yang buruk... Lebih karena ia begitu baik, taat beribadah, berprestasi, dekat dengan guru dan pembina... Dan tentu saja karena ia sangat "ngustad". Banyak orang tak suka padanya jelas karena iri alias cemburu pada keilmuan dan akhlaknya. Soal bahwa mengapa banyak santri putra enggan bertemu dan mengobrol dengannya, mungkin karena takut diceramahi. Siapa sih yang suka diceramahi? Padahal, seandainya mereka tahu, selalu ada mutiara dalam nasihat-nasihatnya. Saat tumbuh di pesantren, saya menjadikan A Adi sebagai salah satu benchmark dalam menggapai prestasi, di bidang apapun. Bagaimana tidak, sejak saya masuk sebagai santri kelas 1, semua orang sudah membicarakan Adi Hidayat (santri kelas 3) yang bisa berprestasi di berbagai bidang: Ranking 1 pelajaran umum, ranking 1 pelajaran pesantren, juara aneka lomba dari debat hingga cerdas cermat, bahkan kompetisi olahraga. Then I grew up by looking up at him as one of my role models. Saya berusaha menyusulnya dengan meraih prestasi yang pernah diraihnya juga, ranking 1 pelajaran umum maupun ranking 1 pelajaran pesantren pernah saya raih. Urusan lomba-lomba juga saya tak mau kalah, saya ikuti puluhan lomba dari tingkat pondok hingga tingkat nasional dan menjuarai beberapa di antaranya. Di bidang olahraga, saya juara tenis meja dan masuk ke dalam tim elit basket pesantren. Saya berusaha mengamalkan apa yang dinasihatkan Kiai Miskun, kiai kami di Pondok, sebagaimana tercantum dalam Al-Quran, "Wa likulli wijhatun huwa muwalliha," bahwa setiap sesuatu termasuk setiap orang memiliki kebelihannya masing-masing. Dan yang harus kita lakukan adalah, "Fastabiqul khairat," berlomba-lomba dalam kebaikan. Sampailah saya pada satu titik di mana saya dan A Adi sudah sama-sama duduk di bangku Aliyah. Ia kelas 3 dan saya kelas 1. Kami sudah sama-sama tumbuh dengan rekam jejak masing-masing... Dan persaingan, kompetisi, untuk tak menyebutnya rivalitas, menjadi tak terhindarkan lagi. Kami sering terlibat dalam debat terbuka yang disaksikan banyak santri, bersaing dalam lomba bahtsul kutub, dan lainnya. Saya berusaha "mengalahkan" semua prestasi yang pernah diraihnya di aneka level, Provinsi maupun Nasional. Di beberapa bidang saya berhasil menang dan membuat rekor yang lebih baik, di sejumlah bidang yang lain A Adi tak mungkin terbendung lagi. Tetapi, satu hal yang tak bisa saya susul darinya dengan cara apapun adalah ketakwaan dan budi pekertinya. Saya tahu diri soal itu. Ia sepertinya tak pernah merasa tersaingi, itulah yang membuat saya menarik diri dari "persaingan" dengannya. Dan juga karena ternyata kami pada akhirnya memilih jalur dan peminatan yang berbeda. Jika Kiai Miskun punya dua pilihan untuk para santrinya: Mau jadi intelektual yang ulama atau ulama yang intelktual? Saya lebih tertarik pada jalur yang pertama sementara kelihatannya A Adi fokus di pilihan yang kedua. Saya ingat setelah "islah" itu semua jadi berubah. Saya mulai dekat dengan A Adi. Di masjid, saya mulai sering berdiskusi dan tak malu untuk bertanya hal-hal yang tidak saya mengerti. Sayangnya waktu itu A Adi sudah akan keluar dari pondok... Di satu sisi saya menyesal mengapa "pengakuan" saya datang terlambat, sementara seandainya saya "bersahabat" dengannya sejak lama mungkin saya bisa belajar lebih banyak darinya--sejak kelas 1. Tetapi di sisi lain saya juga bersyukur, semua "kompetisi" saya dengannya bagaimanapun telah membentuk siapa diri saya hingga saat ini. Saya ingat hal yang paling mengesankan adalah selanjutnya kami sering berada dalam satu kontingen, terutama untuk lomba debat bahasa. Suatu kali kami berada dalam satu tim dan bekerjasama untuk memenangkan perlombaan... dan menang. Kini, Ust. Adi Hidayat telah tumbuh menjadi sosok ulama yang intektual dengan kapasitas yang luar biasa. Saya sudah bisa menduganya sejak lama. Sejak kami pertama bertemu di masjid di tahun 1999. Kini ceramahnya ditunggu banyak orang, ilmunya menerangi ummat. Saya memang berjuang di "jalan dakwah" dan "medan jihad" yang lain, tetapi tentang A Adi saya selalu punya stock kekaguman dan rasa bangga yang cukup untuk ingin bisa bersama-sama dengannya. Semalam kami bertemu. Usai mendengarkan kajiannya di Al-Ihsan PTM Bekasi, kami berbincang tentang banyak hal: Tentang tentang tantangan dakwahnya, tentang pihak-pihak yang berusaha menjatuhkannya, tentang komitmennya pada masa depan ummat, tentang rencana-rencana sinergi dan kolaborasi. Tak lupa juga sejumlah cerita nostalgia. Dari sejumlah nasihatnya semalam, saya catat baik-baik satu hal, bahwa perjuangan untuk memberikan manfaat pada umat bukan hal gampang dan bisa dilakukan sendirian. Mulai hari ini, kita harus melakukannya bersama-sama... Semua itu saya catat baik-baik di buku catatan saya halaman 137 sebelah kanan bagian atas. Ciputat, 7 April 2017 Fahd Pahdepie
1 note · View note
belajarislamonline · 7 years ago
Link
Kemenangan dan kekalahan hanyalah variabel yang menjalankan fungsi bernama seleksi. Dalam putaran itulah Allah memisahkan hamba-Nya yang beriman dan munafik. Kekalahan ibarat perasan untuk memisahkan air gula dan serabut tebu. Itu salah satu pelajaran penting dari Perang Uhud.
Meski para ulama masih memperdebatkan kekalahan umat Islam di medan Uhud, namun jika dilihat dari ‘skor pertandingan’ itu, korban di kalangan umat Islam jauh lebih banyak. Menurut Ibnu Hisyam jumlah yang terbunuh dari kaum Muslimin pada perang Uhud mencapai 70 orang. Hal ini sesuai dengan riwayat Bukhari dan Tirmidzi dari Ubay bin Ka’ab. Adapun jumlah yang gugur dari kaum musyrikin sebanyak dua puluh dua orang.[1]
Kekalahan itu benar-benar telak. Yang membuat dada kaum kaum Muslimin amat menyesak adalah lantaran kekalahan itu tak perlu dianalisa oleh kalangan ilmuan. Kekalahan itu benar-benar nyata akibat ‘pembangkangan’ atas nasihat Nabi saw. Beliau menginstruksikan kepada 50 pasukan panah pimpinan Abdullah bin Jubair agar tetap berada di lereng bukit Rumat apa pun yang terjadi: kalah atau menang. Namun ketika kemenangan itu hampir berada di depan mata, mereka lalai. Justru yang melalaikan mereka adalah tergiur harta rampasan perang yang sudah diingatkan Allah usai Perang Badar sebelumnya.
Bagi kaum Muslimin, kekalahan itu ibarat obat. Ia ibarat jamu. Pahit memang, tapi mengandung khasiat ampuh yang menyehatkan. Pelajaran itu tak hanya bagi para sahabat Rasulullah saw, tapi juga kaum Muslimin  saat ini.
Di antara pelajaran berharga itu adalah:
Pentingnya Musyawarah
Dalam Perang Uhud ini, tampak jelas Rasulullah saw mengedepankan prin­sip syura. Begitu jelas keberpihakan Rasulullah saw kepada hasil mu­syawarah. Wa­laupun pendapat Rasulullah saw pribadi cenderung menunggu musuh di Ma­dinah, tapi  keputusan awal jualah yang diambil, yaitu menyongsong musuh di luar Madinah.
Ini menunjukkan bahwa suatu masalah yang sudah diputuskan secara syura, tak boleh digugat lagi. Apalagi kalau hal tersebut berkaitan dengan masalah yang menuntut ketegasan dan kepastian sikap. Mereka yang semula tidak setuju, seharusnya mengikuti hasil keputusan syura.
Dalam konteks kekinian, pelajaran ini menjadi penting. Hasil keputusan ra­­pat, tak boleh hanya tertulis di atas kertas dan menjadi dokumen yang akan die­­valuasi pada rapat-rapat yang akan datang. Apalagi kalau keputusan itu ber­­kaitan erat dengan hajat orang banyak yang menuntut pelaksanaan sesegera mungkin.
Bahaya Kaum Munafik
Dalam peperangan ini, orang-orang munafik menunjukkan belangnya. Hal ini juga menjadi pelajaran penting bagi umat Islam. Pembelotan Abdullah bin Ubay dan tiga ratus orang teman-temannya yang merupakan bukti kemunafikan menjadi nyata bagi para sahabat, yang sebelumnya tidak kelihatan. Kekalahan kaum Muslimin di akhir perang, juga membantu memperjelas identitas orang-orang munafik.
Namun, kemunafikan selalu saja ada dalam setiap zaman. Setiap masa se­lalu muncul manusia-manusia “bermuka ganda”. Karenanya, kekalahan kadang  tak hanya berfungsi untuk menguji keimanan, tapi juga membersihkannya dari sifat-sifat nifaq. Kekalahan menjadikan jati diri orang-orang munafik tampak jelas.
Berbagai kekalahan yang saat ini menimpa umat Islam, sesungguhnya menyimpan hikmah tersendiri yang kadang tak disadari. Tragedi demi tragedi melanda kaum Muslimin. Di Afghan umat Islam diburu dan dituduh sebagai pelaku kejahatan. Di Palestina, mereka diusir dari tanah air sendiri. Di Chechnya kaum Muslimin dianggap pemberontak yang harus dibasmi.
Namun di balik segala kekalahan itu, tersimpan hikmah yang sangat ber­man­faat. Umat Islam jadi sadar, mereka punya musuh yang harus dilawan. Se­marak kajian keislaman di Dunia Islam, tak bisa dilepaskan begitu saja ko­relasinya dengan tragedi yang dialami kaum Muslimin di berbagai belahan bumi.
Tak Boleh Minta Bantuan dari Orang Kafir
Dalam perang ini Rasulullah saw tidak meminta bantuan dari orang-orang kafir. Muhammad Said Ramadhan al-Buthi mengutip sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Saad, “Kami tidak akan pernah meminta bantuan dari orang-orang musyrik untuk menghadapi orang-orang musyrik.”
Walaupun secara fisik, jumlah kaum Muslimin  saat itu masih sedikit, tapi Rasulullah saw tidak mau menerima bantuan kaum musyrikin. Ini menunjukkan, dalam menghadapi orang-orang musyrik, kaum Muslimin  tak boleh bekerja sama dengan mereka. Sebab, hal ini akan berdampak pada masa depan kaum Muslimin . Akibatnya akan berbalik kepada kaum Muslimin  sendiri. Jika kemenangan bisa diraih, ia bukan hasil murni umat Islam. Dalam Islam antara kebatilan dan kebenaran tak boleh dicampur. Allah  berfirman, “
Namun, sebagian ulama, di antaranya Imam Syafii, membolehkan meminta bantuan dari orang kafir, dengan syarat orang kafir itu mempunyai pandangan yang bagus dan jujur.[2]
Kecanggihan Strategi Perang Rasulullah saw
Tak bisa dipungkiri, strategi perang yang dipraktikkan Rasulullah saw dalam Perang Uhud sungguh luar biasa. Penempatan pasukan panah dan pengaturan pasukan sedemikian rupa, benar-benar merupakan benteng pertahanan se­ka­li­gus strategi canggih untuk mengalahkan lawan. Kepiawaian Khalid bin Walid, Abu Sufyan bin Harb dan para tokoh Quraisy menemukan batunya. Jumlah me­­re­ka yang tiga kali lebih banyak dari jumlah kaum Muslimin , tak bisa  berbuat banyak. Kalau bukan karena kelalaian pasukan panah yang melalaikan instruksi Rasulullah saw, hampir dapat dipastikan kemenangan akan berada di pihak kaum Muslimin .
Kecanggihan Rasulullah saw mengatur strategi tak hanya nyata dalam Perang Uhud. Sebelumnya, ketika hijrah ke Madinah dan dikejar oleh kafir Qu­rai­sy, Rasulullah saw juga menunjukkan kematangan strateginya. Beliau tahu musuh akan mengejarnya ke arah Madinah. Karenanya, bersama Abu Bakar, Ra­sulullah saw berbalik ke arah selatan yang berlawanan dengan arah Madinah, dan selanjutnya bersembunyi di Gua Tsur.
Kecanggihan mengatur strategi inilah yang mesti diteladani kaum Muslimin. Ibarat permainan asah otak, umat Islam harus berpikir tiga langkah ke depan, dan harus pandai-pandai membaca siasat lawan. Berbagai strategi yang dipraktikkan Rasulullah saw ini sangat tampak pada pasca Perang Uhud. Be­liau berhasil mengembalikan wibawa kaum Muslimin  yang kalah. Bahkan, ia mam­­pu membuat pasif musuh-musuhnya dalam waktu yang bisa dia perhi­tung­kan.
 Kesalahan Kecil Berakibat Fatal
Jika kita perhatikan rentetan peristiwa dalam Perang Uhud ini, kita dapat menarik sebuah kaidah “tingkat ketaatan kaum Muslimin  terhadap al-Qur’an dan Sunnah berbanding lurus dengan tingkat kekalahan mereka”. Semakin tinggi tingkat kepatuhan mereka, semakin rendah tingkat kekalahannya. Semakin rendah tingkat kepatuhan mereka, semakin tinggi risiko kekalahannya.
Rasulullah saw sangat mewanti-wanti agar kaum Muslimin  tidak melakukan kesalahan. Sebab, dampaknya tak hanya melanda sang pelaku tapi juga orang lain. Kesalahan yang dilakukan pasukan panah telah menimbulkan bencana tragis yang menimpa banyak orang,  bahkan ikut menimpa Rasulullah saw. Ini adalah hal yang sangat alami.
Bandingkan dengan keadaan kaum Muslimin  saat ini. Manakah yang lebih besar, kesalahan yang dilakukan pasukan pemanah dibandingkan kesalahan yang dilakukan umat Islam pada hari ini dalam berbagai aspek. Allah Maha Penyayang yang masih menjaga kita di tengah menggunungnya kesalahan yang kita lakukan.[3]
Hikmah bagi yang Kalah:
Berbeda dengan ayat-ayat Qur’an yang turun setelah Perang Badar yang berisi banyak kritikan, firman Allah yang diwahyukan setelah Perang Uhud justru bersifat hiburan dan sanjungan kepada kaum Muslimin. Begitulah semestinya kita memperlakukan kaum yang kalah. Allah SWT punya cara tersendiri untuk mengajari hamba-Nya bagaimana menghadapi kekalahan. Maka, berbicaralah Allah dalam QS surah Ali Imran: 121-179. Berikut sebagian uraiannya:
Mengembalikan Rasionalitas Umat
Mengawali “komentar-Nya” tentang kekalahan kaum Muslimin  pasca Perang Uhud ini, Allah SWT tidak mengungkit-ungkit peringatan yang pernah diturunkan se­belumnya. Allah mengenyampingkan semua kesalahan kaum Muslimin  itu dan mengalihkan perhatian mereka kepada satu sudut: rasionalitas. Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya telah berlalu sebelum kamu sunnah-sunnah Allah[4]  Karena itu berjalanlah kamu di permukaan bumi dan perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul),” (QS Ali Imran: 137).
Dalam ayat ini Allah SWT ingin menghibur kaum Muslimin . Dia ingin mengingatkan tentang  sunnatullah dalam peperangan, bahwa kalah dan menang adalah hal yang wajar. Bagi kaum Muslimin , kalah dan menang bukanlah tujuan. Sebab, kalau Allah berkehendak ia akan memberikan kemenangan kepada kaum yang inginkan dan menimpakan kekalahan kepada mereka yang Dia kehendaki. Dalam ayat lain Allah SWT berfirman, “Katakanlah, “Wahai Tuhan yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki,” (QS Ali Imran: 26).
Di sinilah letak kearifan Allah SWT dalam memahami kondisi hamba-Nya. Ketika dilanda kekalahan, manusia umumnya akan merasa galau, putus asa dan tidak mustahil menyalahkan teman atau mungkin dirinya sendiri. Bahkan, tak sedikit yang kehilangan akal sehat. Karenanya, yang pertama kali disentuh adalah rasionalitas mereka dengan menjelaskan bahwa kekalahan ini adalah hal yang sangat wajar dan telah menimpa umat-umat sebelumnya.
Karena itu, menghadapi berbagai keterpurukan dan kekalahan saat ini, bu­kan saatnya bagi kaum Muslimin  untuk saling menyalahkan dan mencari-cari orang-orang yang bersalah. Kalau tidak, berbagai kekalahan yang dialami umat Islam di beberapa belahan bumi hanya akan membuat putus asa. Akan muncul anggapan, umat Islam akan selalu kalah dan tak berdaya menghadapi musuh. Sebaliknya, umat harus disadarkan bahwa segala yang terjadi atas kehendak Allah, dan apa pun keadaan umat Islam, mereka tetap lebih baik daripada musuhnya jika mereka beriman.
Lebih dari itu, dalam benak umat Islam hendaknya selalu ditanamkan bahwa mereka pasti akan menang. Kemenangan bukan tujuan, tapi sarana meraih ridha Allah.
Allah SWT juga memerintahkan kaum Muslimin  untuk memperhatikan sekitarnya dan banyak belajar dari hukuman yang menimpa orang-orang yang mendustakan para rasul. Allah SWT sengaja menggunakan kata fanzhuruu kaifa kaana ‘aaqibatul mukadzdzibiin.  Allah SWT tidak menggunakan kata fanzhuruu ‘aaqibatal mukadzdzibiin tetapi kaifa kaana untuk menunjukkan “proses akibat” yang menimpa pendustaan orang-orang terdahulu.
Selanjutnya Allah mengingatkan pada ayat berikutnya, “Al-Qur’an ini adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa,” (QS Ali Imran: 138).
Al-Qur’an adalah penjelas dan penerang (بيان للناس ) bagi manusia secara umum. Dalam penggalan ayat ini Allah menggunakan  للناس  (bagi manusia). Tapi lanjutan ayat Allah menggunakan هدى وموعظة للمتقين (petunjuk dan pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa).
Maksudnya, al-Qur’an merupakan penjelas dan penerang bagi manusia semesta, namun menjadi petunjuk dan pelajaran hanya bagi orang-orang bertakwa.
Memulihkan Kepercayaan Diri Kaum Muslimin
Setelah mengembalikan rasionalitas kaum Muslimin, Allah memulihkan kepercayaan diri mereka dengan firman-Nya: “Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman,” (QS Ali Imran:139).
Pada ayat ini Allah ingin mengembalikan kepercayaan diri kaum Muslimin . Se­ca­ra psikologi, di antara kemungkinan yang akan melanda orang-orang kalah ada­lah pesimisme. Apalagi kalau melihat kelemahan dirinya dan kebesaran kekuatan lawan. Karena itu, di antara hal yang harus segera dipulihkan bagi orang-orang ka­lah adalah rasa percaya diri. Bahwa bagaimana pun keadaan kaum Muslimin , ba­ik kalah maupun menang, mereka tetap berada pada derajat yang paling tinggi, se­bagai hasil dari keimanan mereka.
Jadi, bagi Allah, kalah dan menang dalam sebuah peperangan tidak penting. Yang penting adalah beriman atau tidak. Rasa percaya diri inilah yang menyebabkan Rasulullah saw dan kaum Muslimin tetap kukuh “menantang” lawan. Tanpa rasa percaya diri ini, tak mungkin Rasulullah saw menyongsong musuh kembali di Hamraul Asad dan menantang pasukan Quraisy. Tanpa rasa percaya diri ini juga tak mungkin berbagai gejolak yang muncul pasca Perang Uhud bisa dipadamkan.
Ketika umat Islam sedang dirundung kekalahan, kepercayaan diri menjadi se­bu­ah keniscayaan untuk ditumbuhkan. Kekuatan dan keangkuhan musuh-musuh Islam ketika menginjak-injak hak asasi kaum Muslimin  jangan sampai membuat kita patah semangat.
Dalam ayat ini juga Allah menjelaskan dua hal: pertama, memberikan semangat, kepercayaan diri, dan menghidupkan kembali gairah kaum Muslimin . Kedua, memberikan hiburan bahwa derajat mereka tetap lebih tinggi.[5]
Menurut Muhammad asy-Syaukani dalam tafsirnya Fathul Qadir, salah satu makna pernyataan ayat “Padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman,” menerangkan bahwa kaum Muslimin  setelah Perang Uhud ini lebih hebat daripada mereka (musuh-musuh kaum Muslimin  pada Perang Uhud) dan orang-orang selain mereka. Buktinya, setelah Perang Uhud, kaum Muslimin  selalu menang.[6]  Ini juga yang dimaksud dengan ungkapan Rasulullah saw setelah perang Khandaq, “Sekarang kitalah yang akan menyerang mereka, bukan mereka yang akan menyerang kita. Kitalah yang akan mendatangi mereka.”[7]
Bersambung pada tulisan berikutnya:  Hikmah Ilahiyah bagi yang Kalah: Belajar dari Perang Uhud
Catatan Kaki:
[1] Ibnu Hisyam: II/122-129, Fathul Bari: VII/351
[2] Fiqhus Sirah, Muhammad Said Ramadhan al-Buthi 224.
[3] Fiqhus Sirah, Muhammad Said Ramadhan al-Buthi, 227-228.
[4] Ibnu Katsir menyebutkan, hal ini (kekalahan) telah juga menimpa para pengikut para Nabi sebelumnya. Akibatnya bagi mereka, dan bergulir juga atas orang kafir, Tafsir Ibnu Katsir, II/409.
[5] Zaadul Maad, II/100
[6] Fathul Qadir, I/484
[7] HR Bukhari  I:411, Kitab Maghazi II, 590
Baca selengkapnya di: https://tarbawiyah.com/2018/02/10/pil-pahit-dari-medan-uhud/
0 notes
terjemahanquran · 7 years ago
Text
surah asy-syu'ara ayat 131 - 140
Tumblr media
Maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku. (QS. 26:131)
Tumblr media
Dan bertakwalah kepada Allah yang telah menganugerahkan kepadamu apa yang kamu ketahui. (QS. 26:132)
Tumblr media
Dia telah menganugerahkan kepadamu binatang-binatang ternak, dan anak-anak, (QS. 26:133)
Tumblr media
dan kebun-kebun dan mata air, (QS. 26:134)
Tumblr media
sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa azab hari yang besar. (QS. 26:135)
Tumblr media
Mereka menjawab: Adalah sama saja bagi kami, apakah kamu memberi nasihat atau tidak memberi nasihat, (QS. 26:136)
Tumblr media
(agama kami) ini tidak lain hanyalah adat kebiasaan orang dahulu, (QS. 26:137)
Tumblr media
dan kami sekali-kali tidak akan di azab. (QS. 26:138)
Tumblr media
Maka mereka mendustakan Hud, lalu Kami binasakan mereka. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Allah), tetapi kebanyakan mereka tidak beriman. (QS. 26:139)
Tumblr media
Dan sesungguhnya Tuhanmu, Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang. (QS. 26:140)
0 notes
eyuparican-blog · 8 years ago
Text
ESMAÜN NEBİ Allahumme salli ve sellim ve barik ala menismuhu : ALLAHIM ŞU MÜBAREK İSİMLERİN SAHİBİ OLAN PEYGAMBER EFENDİMİZ (sav)in üzerine salat eyle selamet ver ve bereketler ihsan eyle. 1-Seyyiduna MUHAMMED(SAV);ÇOKCA METHOLUNMUŞ 2-Seyyiduna AHMED(SAV);ÇOKCA HAMD EDEN 3-Seyyiduna HAMİD(SAV);HAMD EDİCİ ALLAH (C.C) HAZRETLERİNİ HAMDİN EN MÜKEMMELİ İLE HAMD EDEN 4-Seyyiduna MAHMUD(SAV);KENDİSİNE MEDH VE SENADA BULUNULAN.ÖVÜLEN MEDH EDİLEN 5-Seyyiduna AHYED(SAV);CEHENNEM ATEŞİNİ DEĞİŞTİREN 6-Seyyiduna VEHİYD(SAV);TEK , İKİNCİSİ OLMAYAN 7-Seyyiduna MAHİN(SAV);ZULMÜ MAHVEDEN(zulmü ve küfür karanlıklarını yok edip iman ve irfan nuru ile aydınlatan) 8-Seyyiduna HAŞİR(SAV);İNSAN VE CİNLERİ HAYIR ÜZERİNE TOPLAYAN. MAHŞER GÜNÜ İLK DİRİLECEK OLAN 9-Seyyiduna AGIB(SAV);KENDİSİNDEN SONRA PEYGAMBER GELMEYEN 10-Seyyiduna TAHA(SAV);EY İNSAN , EY NEBİ 11-Seyyiduna YASİN(SAV);YA SEYYİDÜL BEŞER (ey insanlarıne fendisi) EY ŞANLI RASUL 12-Seyyiduna TAHİR(SAV);TEMİZ , PAK 13-Seyyiduna MUTAHHER(SAV);TERTEMİZ EDİLMİŞ , KUTSİ 14-Seyyiduna TAYYİB(SAV);KOKUSU GÜZEL , LATİF 15-Seyyiduna SEYYİD(SAV);İNSANLARIN YÜCESİ , SEYYİDİ 16-Seyyiduna RASUL(SAV); ALLAH(c.c)'ın ELÇİSİ ( ALLAH(C.C) tarafından kullarına islam dinine davet için gönderilmiş) 17-Seyyiduna NEBİ(SAV); ALLAH (c.c)IN VARLIĞINI VE EMİRLERİNİ HABER VEREN 18-Seyyiduna RASULÜR RAHMEH(SAV);RAHMET PEYGAMBERİ 19-Seyyiduna GAYYİM(SAV);GÜZEL AHLAK VE İYİ HUYLARI ÜZERİNDE TOPLAYAN 20-Seyyiduna CAMİ(SAV);BÜTÜN İLİMLERİ VE GÜZEL AMELLERİ ÜZERİNDE TOPLAYAN 21-Seyyiduna MUGTEFİN(SAV);KENDİSİNE UYULMUŞ ÖNDER 22-Seyyiduna MUGAFFİN(SAV); NEBİLERİN YOLLARINA TABİ OLUCU 23-Seyyiduna RASÜLÜL MELAHİM(SAV);DÜŞMANLARIYLA CESURCA SAVAŞAN(cenk yerleri rasülü) 24-Seyyiduna RASULÜR RAHATİ(SAV);ÜMMETLERİNİ RAHATLATAN, ONLARA İLAHİ NİMETLERLE RAHATLIK VEREN 25-Seyyiduna KAMİL(SAV);KEMALDE NOKSANSIZ 26-Seyyiduna İKLİYL(SAV);BAŞLARIN TACI 27-Seyyiduna MÜDDESSİR(SAV);ÖRTÜSÜNE BÜRÜNEN 28-Seyyiduna MÜZZEMMİL(SAV);ÖRTÜSÜNE BÜRÜNMÜŞ , ÖRTÜNMÜŞ 29-Seyyiduna ABDULLAH(SAV);ALLAH(C.C.)IN KULU 30-Seyyiduna HABİYBULLAH(SAV);ALLAH(C.C)IN SEVGİLİSİ HABİBİ 31-Seyyiduna SAFİYYULLAH(SAV);ALLAH(C.C.)IN SAF , TEMİZ VE MÜKERREM KULU 32-Seyyiduna NECİYYULLAH(SAV);ALLAH(C.C)IN SIRDAŞI 33-Seyyiduna KELİYMULLAH(SAV);ALLAH(C.C) İLE KONUŞAN 34-Seyyiduna HATEM ÜL ENBİYA(SAV);NEBİLERİN SONUNCUSU 35-Seyyiduna HATEMÜR RUSUL(SAV);PEYGAMBERLERİN SONUNCUSU 36-Seyyiduna MUHYİN(SAV);İNSANLIĞI İMAN NURU İLE DİRİLTEN 37-Seyyiduna MÜNECCİN(SAV);(müncin) KURTULUŞA SEBEP OLAN 38-Seyyiduna MÜZEKKİR(SAV);NASİHAT EDİCİ , HATIRLATICI 39-Seyyiduna NASİR(SAV);HAK YOLDA YÜRÜYENLERE YARDIM EDEN 40-Seyyiduna MENSUR(SAV);CENAB-I HAK TARAFINDAN YARDIM OLUNMUŞ 41-Seyyiduna NEBİYYÜRRAHMEH(SAV);RAHMET PAYGAMBERİ , RAHMETE SEBEP 42-Seyyiduna NEBİYYÜTTEVBE(SAV);TEVBE PEYGAMBERİ,ONUN VESİLESİYLE TEVBE KABUL EDİLEN 43-Seyyiduna HARİYSUN ALEYKÜM(SAV);MÜMİNLER ÜZERİNE KALBİ ÇOK DÜŞKÜN İRŞAD VE DAVETTE YORULMAYAN 44-Seyyiduna MAĞLUM(SAV);BİLİNEN,BEKLENEN,GELMESİ KESİN OLAN NEBİ 45-Seyyiduna ŞEHİYR(SAV);MEŞHUR OLAN NEBİ 46-Seyyiduna ŞAHİD(SAV);KIYAMETTE MÜMİNLERE VE BÜTÜN İNSANLARA ŞAHİD OLACAK İNSAN 47-Seyyiduna ŞEHİYD(SAV);ÇOKCA ŞAHİDLİK EDEN 48-Seyyiduna MEŞHUD(SAV);MELEKLER VE GEÇMİŞ PEYGAMBERLER TARAFINDAN PEYGAMBERLİĞİNE ŞAHİTLİK EDİLMİŞ OLAN 49-Seyyiduna BEŞİYR(SAV);ALLAH(C.C.)IN LÜTUFLARINI CENNETİ VE CEMALİ MÜJDELEYEN 50-Seyyiduna MÜBEŞŞİR(SAV);ÇOKÇA MÜJDE VEREN 51-Seyyiduna NEZİR(SAV); GÜNAHKARLARI AZAP VE CEZA İLE KORKUTAN,UYARAN 52-Seyyiduna MÜNZİR(SAV);ASİ VE FASIK OLANLARIN KALPLERİNE KORKU DÜŞÜREN 53-Seyyiduna NUR(SAV);ALLAH(C.C.)IN NURLU PEYGAMBERİ 54-Seyyiduna SİRAC(SAV);MÜHMİNLERİN KALPLERİNİ NURLA DOLDURAN,NURLANDIRAN.NURU BÜTÜN ALEMİ KIYAMETE KADAR BİR KANDİL GİBİ PARLATAN 55-Seyyiduna MİSBAH(SAV);HİDAYET NURU,ALEMİ GÜNEŞ GİBİPARLATAN 56-Seyyiduna HÜDEN(SAV);HİDAYETİ,DOĞRU YOLU BULMAYA SEBEP OLAN 57-Seyyiduna MEHDİYYÜN(SAV);İRŞAD EDEN MÜRŞİD 58-Seyyiduna MÜNİR(SAV);ALEMLERİ VE MÜMİNLERİ NURLANDIRICI,NUR SAÇAN 59-Seyyiduna DAİN(SAV);HAKKA ÇAĞIRICI , DAVET EDİCİ 60-Seyyiduna MED'UVVÜN(SAV);DAVET OLUNMUŞ 61-Seyyiduna MUCİYB(SAV);ALLAH(C.C.)IN DAVETİNE HERKESTEN ÖNCE İCABET EDEN BOYUN EĞMİŞ. 62-Seyyiduna MÜCAB(SAV);DAVETİNE İCABET EDİLMİŞ 63-Seyyiduna HAFİYY(SAV);SORULAN SORULARA NET CEVAP VEREN 64-Seyyiduna AFÜVV(SAV);ÇOKCA AFFEDİCİ 65-Seyyiduna VELİYY(SAV);ALLAH(C.C)IN DOSTU İRFAN SAHİBİ 66-Seyyiduna HAGG(SAV);DAVET ETTİĞİ DİN HAK OLAN 67-Seyyiduna GAVİYY(SAV);İYİLİĞİ EMREDİP,KÖTÜLÜKTEN SAKINDIRIRKEN,GÜÇLÜ KUVVETLİ 68-Seyyiduna EMİYN(SAV);TEBLİĞDE VE AHLAKTA DOĞRU,KENDİSİNE GÜVENİLEN 69-Seyyiduna ME'MUN(SAV);EMİN OLUNMUŞ,GÜVENİLMİŞ 70-Seyyiduna KERİYM(SAV);ÇOK CÖMERT,KEREM İHSAN SAHİBİ 71-Seyyiduna MÜKERREM(SAV);ALAH(C.C) TARAFINDAN ÇOKCA İKRAM OLUNMUŞ 72-Seyyiduna MEKİYN(SAV);YÜCE MAKAM SAHİBİ,HAK KATINDA ULU MENZİLE VE SAYGI MERTEBESİNE ERMİŞ 73-Seyyiduna METİYN(SAV);GÜÇLÜ,KUVVETLİ,GAYRETLİ 74-Seyyiduna MÜBİYN(SAV);PEYGAMBERLİĞİ HERKESİN KATINDA AŞİKAR,APAÇIK 75-Seyyiduna MÜEMMİL(SAV);ÜMMETİNİ CENNET GİBİ YÜCE EMELLERE KAVUŞTURAN VE BUNUN İÇİN RİCACI OLAN 76-Seyyiduna VESUL(SAV);YAKINLARINI AKRABALARINI ÇOKCA ZİYARET EDİP,ONLARA İHSAN VE İKRAMDA BULUNAN 77-Seyyiduna ZÜ GUVVEH(SAV);BÜYÜK KUVVET SAHİBİ 78-Seyyiduna ZÜ HÜRMEH(SAV);BÜYÜK HÜRMET SAHİBİ 79-Seyyiduna ZÜ MEKANEH(SAV);BÜYÜK MEKAN(büyük mekanet ve vakar sahibi) 80-Seyyiduna ZÜ İZZİN(SAV);İZZET SAHİBİ 81-Seyyiduna ZÜ FAZLİN(SAV);FAZİLET SAHİBİ 82-Seyyiduna MUDA'(SAV);İTAAT OLUNAN,ASHAB VE ÜMMETİ TARAFINDAN İTAAT OLUNAN 83-Seyyiduna MUDI'(SAV);ALLAH(C.C.)A TAM İTAAT EDEN 84-Seyyiduna GADEMU SIDK(SAV);ŞEFAATİ MAKBUL VE DOĞRU OLAN ZAT 85-Seyyiduna RAHMEH(SAV);RAHMET KAYNAĞI 86-Seyyiduna BÜŞRA(SAV);BÜTÜN NEBİLER TARAFINDAN MÜJDELENEN,KENDİSİDE MÜMİNLERİ RAHMET VE CENNETLE MÜJDELEYEN 87-Seyyiduna ĞAVS(SAV);CEHENNEME DÜŞECEK MÜMİNLERİ KURTARAN 88-Seyyiduna ĞAYS(SAV);ÖLÜ KALPLERİ DİRİLTMEDE YAĞMUR GİBİ BEREKETLİ 89-Seyyiduna ĞIYAS(SAV);CEHENNEMDEN KURTARIP CENNETE NAİL KILAN 90-Seyyiduna Nİ'METULLAH(SAV);ALLAH(C.C)NİMETİ 91-Seyyiduna HEDİYETULLAH(SAV);ALLAH(C.C)IN HEDİYESİ 92-Seyyiduna ÜRVETÜN VÜSGA(SAV);KENDİSİNE TUTUNULACAK SAĞLAM KULP,BAĞ 93-Seyyiduna SIRADULLAH(SAV);ALLAH(C.C)IN DOĞRU YOLU 94-Seyyiduna SIRADUM MÜSTEĞİYM(SAV);DOĞRU YOLUN MÜRŞİDİ 95-Seyyiduna ZİKRULLAH(SAV);ALLAH(C.C.)IN ZİKRİ,MÜBAREK VARLIĞI ALLAH(C.C.)IN ZİKRİNE SEBEP OLAN 96-Seyyiduna SEYFULLAH(SAV);ALLAH(C.C.)IN KILICI 97-Seyyiduna HİZBULLAH(SAV);ALLAH(C.C.)IN TARAFTARI 98-Seyyiduna ENNECMUSSAGIB(SAV);IŞIK SAÇAN DELİCİ YILDIZ 99-Seyyiduna MUSTAFA(SAV);HALİS SAF KILINMIŞ 100-Seyyiduna MÜCTEBA(SAV);ALLAH(C.C.)IN SEÇİLMİŞ KULU 101-Seyyiduna MÜNTEGA(SAV);EN TEMİZ PAK 102-Seyyiduna ÜMMİYY(SAV);İLMİNİ HAK TEALA DAN VAHİY İLE ALAN,ONDAN BAŞKA HİÇBİR KİMSEDEN İLİM ÖĞRENMEMİŞ OLAN 103-Seyyiduna MUHTAR(SAV);ALLAH(C.C)IN SEÇKİN KULU 104-Seyyiduna ECİR(SAV);MÜ'MİNLERİ KURTARAN KORUYAN 105-Seyyiduna CEBBAR(SAV);ALLAH(C.C.)IN İZNİYLE KÜFRÜ TERKETTİRİP GALİP GELEN 106-Seyyiduna EBULKASIM(SAV);KASIM IN BABASI 107-Seyyiduna EBU TAHİR(SAV);TAHİR İN BABASI 108-Seyyiduna EBUTTAYYİB(SAV);TAYYİB İN BABASI 109-Seyyiduna EBU İBRAHİM(SAV);İBRAHİM İN BABASI 110-Seyyiduna MÜŞEFFEUN(SAV);ŞEFAATİ KABUL ZAT 111-Seyyiduna ŞEFİYUN(SAV);ŞEFAATKAR,ŞEFAAT EDİCİ 112-Seyyiduna SALİH(SAV);GÜZEL HUYLU AHLAKI BOZUK OLMAYAN 113-Seyyiduna MUSLİH(SAV);ÜMMETİNİ ZAHİRİ VE BATINI YÖNDEN İMAN NURU İLE ISLAH VE İRŞAD EDEN 114-Seyyiduna MÜHEYMİN(SAV);KORKUDAN EMİN KILAN,ŞAHİT ,GÖZETLEYEN 115-Seyyiduna SADIG(SAV);DOĞRU,ADİL,SADIK 116-Seyyiduna MUSADDIG(SAV);SÖZLERİN DOĞRULUĞU ALLAH(C.C.)TARAFINDAN TASDİK EDİLMİŞ 117-Seyyiduna SIDK(SAV);SÖZÜ DOĞRU,SÖZÜNDE KESİNLİKLE ŞÜPHE OLMAYAN 118-Seyyiduna SEYYİD ÜL MÜRSELİYN(SAV);RASULLERİN EFENDİSİ 119-Seyyiduna İMAMÜL MÜTTEGIYN(SAV);MÜTTEKİLERİN(haram ve günahlardan sakınanların) ÖNCÜSÜ,ÖNDERİ 120-Seyyiduna GAİDÜL ĞURRİL MUHACCELİYN(SAV);YÜZÜ VE BEDENİ NURLU ÖNDER 121-Seyyiduna HALİLÜR RAHMAN(SAV);RAHMANIN DOSTU(ALLAH tan başka herkesden dilediğini kesmiş) 122-Seyyiduna BERR(SAV);BÜTÜN SALİH AMELLERİ İŞLEYEN 123-Seyyiduna MÜBERR(SAV);BÜTÜN HAYIRLI AMELLERİ İŞLEMEK ADETİ OLAN 124-Seyyiduna VECİYH(SAV);VARLIKLARIN KENDİSİNE YÜZ TUTTUĞU ŞANLI,ŞEREFLİ,İTİBARLI ZAT 125-Seyyiduna NESİYH(SAV);ÇOKCA NASİHAT EDEN 126-Seyyiduna NASİH(SAV);ÖĞÜTÇÜ,NASİHATÇİ 127-Seyyiduna VEKİYL(SAV);ALLAH(C.C.)IN VEKİLİ 128-Seyyiduna MÜTEVEKKİL(SAV);ALLAH(C.C.)A GÜVENEN ,O'NA TEVEVEKKÜL EDEN,DAYANAN 129-Seyyiduna KEFİYL(SAV);KULLARIN CENNETE GİRMELERİNE KEFİL OLAN,ALLAH (C.C)A İTAATKAR 130-Seyyiduna ŞEFİGY(SAV);ŞEFKATLİ,MERHAMETLİ 131-Seyyiduna MÜGIYMÜSSÜNNEH(SAV);KENDİSİNİN VE ÖNCEKİ PEYGAMBERLERİN SÜNNET VE GÜZEL HASLETLERİNİ YERİNE GETİREN,UYGULAYAN 132-Seyyiduna MÜGADDES(SAV);MADDİ VE MANEVİ KİRLERDEN TEMİZLENMİŞ 133-Seyyiduna RUH UL KUDÜS(SAV);AYIP VE KUSURLARDAN UZAK,KUTSAL RUH SAHİBİ 134-Seyyiduna RUHUL HAGG(SAV);DİN,İMAN VE HAKKI'IN RUHU 135-Seyyiduna RUHUL GISDİ(SAV);ADELETİN RUHU 136-Seyyiduna KAFİN(SAV);YETER,KAFİ BAŞKASINA (başka şeriat ve kitaba) MUHTAÇ OLMAYAN 137-Seyyiduna MÜKTEFİN(SAV);ALLAH(C.C.)IN YÖNÜNÜ SEÇİB ONA KANAAT EDEN ALLAH(C.C.) KENDİSİNE KAFİ OLAN YETEN 138-Seyyiduna BALİĞ(SAV);EN ÜSTÜN MAKAMA ULAŞAN 139-Seyyiduna MÜBELLİĞ(SAV);KENDİSİNE UYANLARI YÜCE MAKAMLARA VE HER İKİ CİHAN SAADETİNE ULAŞTIRAN 140-Seyyiduna ŞAFİN(SAV);ALLAH(C.C.)IN İZNİYLE ŞİFA İHSAN EDEN 141-Seyyiduna VASIL(SAV);DERECELERİN EN YÜKSEĞİNE ERİŞEN 142-Seyyiduna MEVSUL(SAV):KENDİSİNE UYANLARI DA YÜKSEK DERECELERE ERİŞTİREN 143-Seyyiduna SABİG(SAV):NURU İLK ÖNCE YARATILAN VE HER FAZİLETE NAİL OLMADA ÖNCÜ OLAN 144-Seyyiduna SAİG(SAV):CENNETE SEVK EDEN 145-Seyyiduna HADİN(SAV):HİDAYET EDİCİ 146-Seyyiduna MÜHDİN(SAV):HEDİYE VEREN,HİDAYETE SEBEP OLAN 147-Seyyiduna MUGADDEM(SAV):ÖNDE OLAN,ÖNDER RASUL 148-Seyyiduna AZİYZ(SAV):BÜTÜN DİNLER ÜZERİNE KENDİ DİNİ ÜSTÜN OLAN,YÜZ GÜZELLİĞİNDE YARATIKLAR ARASINDA EŞİ OLMAYAN 149-Seyyiduna FAZIL(SAV):ÜSTÜN YARATILAN,ÜSTÜN VASIFLI 150-Seyyiduna MUFAZZAL(SAV):FAZİLET VE ŞEREFİ ZİYADE OLAN 151-Seyyiduna FATİH(SAV):HİDAYET VE KURTULUŞ KAPILARINI AÇAN 152-Seyyiduna MİFTAH(SAV):HAYIRLARIN ANAHTARI 153-Seyyiduna MİFTAHUR RAHMET(SAV):RAHMET ANAHTARI 154-Seyyiduna MİFTAHUL CENNEH(SAV):CENNETİN ANAHTARI 155-Seyyiduna ALEM- ÜL İYMANİ(SAV):İMAN ALAMETİ 156-Seyyiduna ALEMÜL YAKIYNİ(SAV):YAKİYN ALAMETİ,BAYRAĞI 157-Seyyiduna DELİYLÜL HAYRAT(SAV):HAYIRLARA DELİL OLAN 158-Seyyiduna MUSAHHİHÜL HASENAT(SAV):HASENATI İYİLİKLERİ KABUL VE MAKBUL ETTİRİCİ,YANLIŞ VE EKSİK OLANLARI DÜZELTEN 159-Seyyiduna MUGIYL_ÜL ASERAT(SAV):GÜNAHLARIN AFFI ONUN SEBEBİYLE OLAN,HOŞGÖRÜCÜ 160-Seyyiduna SAFUHUN ANİZ ZELLAT(SAV):KENDİSİNE KARŞI YAPILAN KUSURLARI ÇOKCA AFFEDEN,HOŞGÖRÜLÜ 161-Seyyiduna SAHİBÜŞ ŞEFAAT(SAV):ŞEFAAT SAHİBİ 162-Seyyiduna SAHİBÜL MAKAM(SAV):MAKAM SAHİBİ 163-Seyyiduna SAHİBÜL KADEM(SAV):MÜBAREK AYAKLARININ İZİ BAKİ KALAN 164-Seyyiduna MAHSUSUN BİL IZZİ(SAV):EN YÜKSEK İZZET SAHİBİ 165-Seyyiduna MAHSUSUN BİL MECDİ(SAV):ŞAN VE EN BÜYÜK RÜTBE KENDİSİNE AİT OLAN 166-Seyyiduna MAHSUSUN BİŞŞEREFİ(SAV):YÜKSEK ŞEREF KENDİSİNE AİT OLAN 167-Seyyiduna SAHİBÜL VESİYLEH(SAV):VESİLE DENEN CENNET MAKAMININ SAHİBİ OLAN 168-Seyyiduna SAHİBÜS SEYFİ(SAV):KILIÇ SAHİBİ 169-Seyyiduna SAHİBÜL FAZİLEH(SAV):FAZİLET SAHİBİ 170-Seyyiduna SAHİBÜL İZAR(SAV):İZAR DENİLEN ELBİSEYİ ÇOK GİYİNEN 171-Seyyiduna SAHİBÜLHÜCCEH(SAV):MÜCUZE,DELİL SAHİBİ 172-Seyyiduna SAHİBÜS SULDAN(SAV):HÜCCET,BÜRHAN,BUYRUK SAHİBİ 173-Seyyiduna SAHİBÜR RİDA(SAV):RİDA DENİLEN ÖRTÜYÜ GİYEN 174-Seyyiduna SAHİBÜD DERACETİR RAFİYAH(SAV):YÜKSEK DERECE SAHİBİ 175-Seyyiduna SAHİBÜT TAAC(SAV):TAC SAHİBİ,SARIK GİYEN 176-Seyyiduna SAHİB ÜL MİĞFER(SAV):MİĞFER(savaş başlığı) SAHİBİ 177-Seyyiduna SAHİB ÜL LİVA(SAV):LİVAÜL HAMD(hamd sancağı) SAHİBİ 178-Seyyiduna SAHİBÜL Mİ'RAC(SAV):MİRAC SAHİBİ,MİRACA YÜKSELTİLEN 179-Seyyiduna SAHİBÜL GAZIYB(SAV):GAZIYB DENİLEN KILIÇ SAHİBİ,ASA SAHİBİ 180-Seyyiduna SAHİBÜL BURAK(SAV):BURAK SAHİBİ,BURAK DENİLEN BİNİTLE MİRACA YÜKSELEN 181-Seyyiduna SAHİBÜL HATEM(SAV):MÜBAREK SIRTLARINDA NÜBÜVVET MÜHRÜ BULUNAN 182-Seyyiduna SAHİBÜL ALAMET(SAV):ALAMET SAHİBİ,KENDİSİ GELEMDEN ÖNCE GELECEĞİNE DAİR ALAMETLERİ GÖRÜLEN 183-Seyyiduna SAHİBÜL BURHAN(SAV):BURHAN,KESİN DELİL SAHİBİ 184-Seyyiduna SAHİBÜL BEYAN(SAV):BEYAN SAHİBİ 185-Seyyiduna FESİYHÜL LİSAN(SAV):ÇOK GÜZEL VE ANLAŞILIR KONUŞAN 186-Seyyiduna MUDAHHERUL CENAN(SAV):KALBİ TEMİZLENMİŞ OLAN 187-Seyyiduna RAUF(SAV):ŞEFKATLİ,ACIYICI 188-Seyyiduna RAHİYM(SAV):MERHAMET EDİCİ 189-Seyyiduna ÜZÜNÜ HAYRİN(SAV):HAYIR KULAĞI 190-Seyyiduna SAHIYHUL İSLAM(SAV):İSLAMI BEYAN EDEN,GERÇEK İSLAMIN SAHİBİ OLAN 191-Seyyiduna SEYYİDÜL KEVNEYN(SAV):İKİ DÜNYA(dünya ve ahiret) SEYYİDİ,EFENDİSİ 192-Seyyiduna AYNÜN NEIYMİ(SAV):NİMETLERİN KENDİSİ,NİMETLER ONUN VASITASIYLA VERİLEN 193-Seyyiduna AYNÜL ĞURRİ(SAV):NEBİ VE RASÜLLERİN REİSİ,EN FAZİLETLİSİ 194-Seyyiduna SA'DULLAH(SAV):ALLAH(C.C.)IN UĞURLU,MÜBAREK,MES'UD KULU 195-Seyyiduna SA'DUL HALG(SAV):YARATILMIŞLARIN EN MESUT KULU 196-Seyyiduna HADİYBÜL ÜMEM(SAV):BÜTÜN İNSANLARIN(halkların) HATİBİ 197-Seyyiduna ALEMÜL HÜDA(SAV):SELAMET VE HİDAYET SANCAĞI 198-Seyyiduna KAŞİFÜL KÜREBİ(SAV):SIKINTI VE KEDERLERİ GİDEREN 199-Seyyiduna RAFİURRÜTEBİ(SAV):RÜTBESİ ÜCE OLAN 200-Seyyiduna IZZÜL ARABİ(SAV):ARAP KAVMİNİN EN ŞEREFLİSİ,EFENDİSİ 201-Seyyiduna SAHİBÜL FERECİ SALLALLAHÜ ALEYHİ VE ALA ALİHİ:KEDER VE HÜZÜNDEN KURTARIP SEVİNÇ İHSAN EDEN Allahümme Rabbi bicahi nebiyyikel Mustafaa ve Rasulikel Murtezaa tahhir gulubena min kulli vesfin yubaiduna an müşaahedetike ve mehabbetike ve emitna ales sunneti vel cemaati veşşevki ila likaaike ya Zel Celali vel İkrami ve sallallahu ala seyyidina ve mevlana Muhammedin ve ala alihi ve sahbihi ve sellim tesliyma. ALLAH'ım, EY RABBİM, PEYGAMBERİN MUSTAFA'NIN (S.A.V) VE RASÜLÜN MURTAZA'NIN MÜBAREK MAKAMI VE MENZİLİ HÜRMETİNE SENİ GÖRMEKTEN VE SENİN SEVGİNDEN UZAKLAŞTIRAN HER TÜRLÜ VASIFTAN KALBİMİZİ TEMİZLE. EY CELAL VE İKRAM SAHİBİ ALLAH'IM.O'NA KAVUŞMAYI ARZU EDERKEN,ONUN CEMAATİ VE SÜNNETİ ÜZERİNE İKEN BİZİM CANIMIZI AL. ALLAH'IM! EFENDİMİZ, SAHİBİMİZ MUHAMMED MUSTAFA (S.A.V)'E O'NUN AİLESİNE,ASHABINA SALAT EYLE VE ONA BÜTÜN SELAMET YOLLARINI VE KAPILARINI AÇ.(AMİN) http://www.siryolu.com/veliler/esmaun-nebi.ht
0 notes