#10 syawwal 1441
Explore tagged Tumblr posts
Text
Orang-orang yang paling layak untuk ditemani adalah orang-orang dalam jalan hijrah. Semangatnya masih menyala-nyala. Ketakutan akan kembali berbuat salah senantiasa membuntutinya. Tapi, dia sadar tak bisa jalan sendirian. Dia butuh teman. Dia butuh dorongan. Dia butuh tumpuan. Andaikata nanti pada jalannya banyak ia temui bebatuan dan jalanan terjal, ia tahu ia harus melangkah ke mana.
Pagi tadi, tiba-tiba sekali, sebuah nomor asing mendaratkan pesan di WhatsApp. Mengenalkan diri, menjelaskan asal mendapatkan nomor telepon, berikut tujuan menghubungi. Katanya baru hijrah, butuh teman agar istiqomah.
Mbak, terima kasih sudah datang pagi ini membawa tamparan. Bahwa sejatinya bukan mbak yang butuh ditemankan, tapi aku. Allah sedang kirim sinyal, ada yang harus dibenahi di diriku, syahdan Dia kirimkan teman yang mau sama-sama berjuang di jalan kebaikan.
Terima kasih sudah mau mengajakku berteman. Sekuat semampuku menjadi sebaik-baiknya.
Insyaallah ta'ala..
2 notes
·
View notes
Text
#17 Menyingkap Rahasia
Kadang ada beberapa hal yang tak mampu kita pahami.
Kita tak pernah mengerti, seolah tak ada jawaban.
Ya... manusia dengan segala keingintahuannya, memberi celah untuk kita memaksa.
Memaksa akan tabir rahasia yang terjaga oleh-Nya.
Tak semua hal selalu harus kita tahu.
Hingga tak jarang akhirnya kita menyangka-nyangka, jadi sok tahu.
Yaa.. barangkali ada hal-hal yang memang sengaja Allah jadikan rahasia, hingga kita takkan pernah tahu alasannya didunia.
Karena bisa jadi, rahasia itu adalah bagian terbaik untuk kita.
Dan Allah jauh lebih tahu, selalu begitu.
Jadi, belajar lagi ya...
Belajar untuk menerima bahwa tidak segalanya harus kita tahu alasannya saat ini juga...
Biarlah jadi rahasia dulu, bila Allah izinkan mungkin kita baru memahaminya suatu saat nanti... ya, bila Allah izinkan tabir itu terbuka, tapi jika belum, yasudah tak perlu memaksa, tak perlu terlalu banyak menyangka-nyangka dari tiap tabir rahasia...
"Alif laam raa......" (QS. Yusuf: 1)
Seperti salah satu penggalan dari surat cinta-Nya... hingga saat ini, kalimat 'alif laam raa' adalah bagian rahasia Allah yang tak dapat kita pahami apa makna dibaliknya...
Ditulis dimalam ke sembilan belas Syawwal 1441 H
Cilacap, 10 Juni 2020 (22.11)
8 notes
·
View notes
Text
Ternyata… Menjadi Moderator Itu Cukup Mudah
Pukul 11.00 WIB, 16 Mei 2020/23 Ramadhan 1441 H
Sabtu siang, saat itu sedang santai selepas sholat Dhuha dan baca Al-Quran, tiba-tiba ada notifikasi whatsapp yang masuk. Sepintas mata memandang handphone lalu melihat nama “Seminar Nasional 3 Kampus”.
“Ini apa ya?”, gumamku dalam hati.
Tak lama kemudian, muncul pesan di grup whatsapp tersebut, bahwa dalam waktu dekat akan dilaksanakan Webinar Nasional dengan tema “Pengembangan HOTS (Higher Order Thinking Skills) dalam Pembelajaran Bahasa Arab” pada hari Rabu tanggal 20 Mei 2020. Adapun acara ini diadakan oleh dua prodi, prodi Magister Pendidikan Bahasa Arab UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan prodi Pendidikan Bahasa Arab IAIN Bukittinggi bekerjasama dengan IMLA (Ittihad Mudarris al-Lughah al-‘Arabiyyah bi Indonesia/Persatuan Pengajar Bahasa Arab se-Indonesia).
Persiapan demi persiapan dilakukan, mulai dari pembuatan flyer, pendaftaran via google form, membagikan informasi acara, melayani pertanyaan dari para peserta, sampai pada teknis pelaksanaan acara yang menggunakan aplikasi Zoom.
Di tengah-tengah persiapan acara – singkat cerita – ditunjuklah yang menulis sharing pengalaman ini menjadi moderator. “Eh, moderator?”, lagi-lagi ku bergumam dalam hati. Deg.. Deg.. Selama pernah menjadi moderator di beberapa momen dan kesempatan, baru kali ini gugupnya bukan main. Mungkin karena acara ini membawa nama IMLA, jadi rasanya kalau tak bisa membawa diskusi dengan baik gimanaa gitu, rasanya kayak gak bisa memberikan kesan yang baik. Akhirnya, malam sebelum hari-H, aku membuka channel Youtube, menyimak penjelasan tentang “tips menjadi moderator yang baik” (tumben banget memang ini dilakuin, balik lagi alasannya karena itu. Apa karena diri ini orangnya cukup perfeksionis, jadi apa-apa harus perfect “nak akui itu”, hihihi).
Tibalah Hari-H acara. Setelah beberapa sambutan dimulailah dengan sesi diskusi. Saat sebelum mulai acara, hingga saat mengawali diskusi, seperti biasanya aku gugup panggung. Lalu kuucapkan basmalah dan shalawat, lama-kelamaan mengalir tenang tanpa ngerasa gugup lagi. Di akhir, ku hela napas dan mengucapkan “Alhamdulillaah”.
Ternyata, ini rasanya jadi moderator. Cukup mudah juga...
Benar, tak sulit. Mungkin beberapa dari sahabat pernah merasakan bagaimana memandu suatu diskusi pada kegiatan seperti seminar, kuliah umum, workshop, konferensi, simposium, lokakarya, talkshow, diskusi dalam lingkup kecil, dan lain sebagainya. Dari pengalaman ini, aku simpulkan beberapa hal penting untuk diperhatikan dan dilakukan, yaitu:
1. Berani mengcut pemaparan narasumber. Maksudnya adalah ketika waktu untuk pemaparan hampir selesai, kita harus berani memberitahukan narasumber bahwa waktu tinggal 5 menit misal, dan pastinya harus menggunakan kalimat yang sopan dan santun. Ini yang betul-betul dirasain saat memandu acara kemarin. Walaupun materi yang disampaikan masih banyak, namun jika waktu sudah tinggal beberapa menit lagi, mau tak mau harus dipotong. Di samping itu, beberapa peserta ada yang komentar “sebentar sekali penjelasannya, kita gak bisa nikmatin webinarnya niih”, “jangan dipotong-potong doong penjelasannya”. Di sini, kita tak perlu ambil pusing, sampaikan saja kepada peserta bahwa karena keterbatasan waktu, jadi pembahasan hanya 10 atau 15 menit, selebihnya bisa dilanjutkan dalam sesi tanya jawab.
2. Pandu diskusi dengan apik dan dinamis. Artinya, jangan monoton, jangan kaku, kalau bahasa anak milenialnya santuy aja. Gunakan kalimat yang komunikatif dan informatif. Tak cukup fokus dengan pemaparan narasumber saja, namun kita juga harus bisa berinteraksi secara baik dengan peserta. Perlu diperhatikan juga, bahwa tiap kegiatan ilmiah itu memiliki teknis yang berbeda-beda, ada yang santai seperti talkshow, dan ada yang serius seperti seminar dll. Jadi, kita sesuaikan saja pembawaannya.
3. Sinergikan antara fokus menyimak pemaparan narasumber, mencatat poin-poin penting dan melihat waktu. Ini yang lumayan sulit, ini pula salah satu tantangannya kalau jadi moderator. Bagaimana caranya dalam satu termin kita harus menyimak, mencatat, dan melihat waktu. Jadi, ini adalah cara melatih kelihaian untuk melakukan banyak hal dalam satu waktu.
4. Bersikap percaya diri. Ini penting sekali, mengingat moderator adalah tombak kelancaran dan kesuksesan suatu kegiatan diskusi ilmiah. Oleh karena itu, hal ini harus dimiliki oleh seorang moderator. Kalau kita gugup, terbata-terbata dalam berkomunikasi, diskusi tidak akan berjalan dengan baik. Sebaliknya, kalau kita bersikap santai, percaya diri, ramah dalam membawa diskusi, in syaa Allah akan terkesan baik, tidak hanya bagi penyelenggara acara, melainkan juga seluruh peserta yang mengikutinya.
5. Dan yang pasti, jangan lewatkan kesempatan untuk mengeksplor diri. Jadi moderator adalah salah satu jembatan kita untuk belajar mengembangkan potensi diri. Jangan biarkan diri kita terperangkap dalam zona nyaman. Jangan takut untuk membuka diri lebar-lebar, bahwa dunia ini luas banget. Bisa kenal banyak orang dan membangun relasi. Belajar public speaking, bagaimana menghadapi banyak orang, bagaimana berbicara di depan orang banyak secara terbuka.
Sekian sharing pengalamannya.. sobat, semoga bermanfaat...
Jumat, 6 Syawwal 1441 H/29 Mei 2020
1 note
·
View note
Photo
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ " THA'UN (Wabah), AHAH (Virus) dan BINTANG TSURAYYA " ========================================= Sayyidina Al-Mustafa Muhammad Rasulullah SAW bersabda: إِذَا ارْتَفَعَ النَّجْمُ رُفِعَتِ الْعَاهَةُ عَنْ أَهْلِ كُلِّ بَلَدٍ “Jika bintang (najm) naik, maka diangkatlah penyakit/virus dari penduduk seluruh negeri". [HR.At-Thabrani] إِذَا طَلَعَ النَّجْمُ صَبَاحًا رُفِعَتِ الْعَاهَةُ عَنْ أَهْلِ كُلِّ بَلَدٍ “Jika bintang (najm) terbit pada pagi hari, maka diangkatlah penyakit/virus dari penduduk seluruh negeri". [HR.Abu Daud] مَا طَلَعَ النَّجْمُ قَطُّ وَفِي الْأَرْضِ مِنَ العَاهَةِ شَيْئٌ إِلَّا رُفِعَ “Tidaklah terbit bintang (najm), sementara di bumi tengah dilanda penyakit/virus, melainkan (penyakit/virus) itu diangkat”. [HR.Ahmad] Al-Hafidz Ibnu Hajar al-‘Asqalani dalam kitab Badzl al-Ma’un (hal.369), menyatakan : وكانت الطواعين الماضية تقع في فصل الربيع بعد انقضاء الشتاء وترتفع في أوّل الصيف "Wabah (Tha) pada masa lalu, terjadi pada musim semi, setelah berakhirnya musim dingin. Wabah berakhir di permulaan musim panas". ========================================= Apabila ditinjau dari khazanah keilmuan falak kuno, maka dengan adanya wabah Covid-19 pada tahun ini bisa dan telah diprediksi sejak awal. Seperti dalam kitab Abu Masyar, dikatakan bahwa jika awal Muharram (Tahun Baru Hijriah) terjadi pada hari Ahad, maka diprediksi akan terjadinya wabah pada tahun tersebut. Selain itu pada sumber khazanah klasik ilmu perbintangan lainnya, wabah yang muncul pada Rabiul Awwal akan menyusahkan para pemimpin. Hal tersebut ternyata telah terjadi semuanya sesuai dengan prediksi. Bilamana prediksi ini berlanjut dan sesuai dengan prediksi ilmu falak, maka hilangnya wabah pun dapat dihitung atau diprediksi dengan ilmu falak. Jika merujuk hasil hitungan ilmu falak maka wabah ini diprediksi akan hilang antara awal Bulan Juni atau Juli. Atau juga sekitar pertengahan bulan Juni 2020, waktunya pas shubuh di Buruj Sarathan (rasi Cancer / kepiting) yang mana bersamaan dengan munculnya bintang penanda musim panas, dengan sebutan lain bintang Tsurayya atau Pleiades atau Bintang Kartika atau sebagai Bintang Tujuh Bersaudari, yang mana gugusan bintang-bintang tersebut merupakan yang paling kaya dengan kandungan logam. Yang terdiri dari Alcyone, Atlas, Electra, Merope, Taygete, Pleione dan Maia. Maka perhitungannya seperti ini: ========================================= Penyakit/virus hilang pada saat bintang (najm) terbit di waktu pagi. Waktu pagi yang dimaksud adalah waktu fajar. Najm (نجم) yang dimaksud adalah Bintang Tsurayya (الثريا) Pada periode 12 Mei - 6 Juni, matahari berada di buruj Tsaur (rasi Taurus) dan buruj Jawza’ (rasi Gemini), di manzilah (posisi) Bintang Tsurayya. Namun, yang muncul pada pagi harinya adalah bintang Syarthin (Alnath/Beta Tauri) pada tanggal 12 Mei dan Bathin (allothaim) pada tanggal 25 Mei. Tanggal 7 Juni, Matahari berada di buruj Jawza’ (Gemini), di manzilah (posisi) Bintang Huq’ah (Alchatay). Pada waktu Fajar, bintang yang terbit (Thali) adalah Bintang Tsurayya (Alchaomazon). Kemunculan Bintang Tsurayya (atau Bintang Kartika atau Bintang Tujuh Bersaudari) pada waktu fajar ini, sekaligus menandakan masuknya musim panas (الصيف) dan berakhirnya musim semi (الربيع). Waktu Fajar untuk wilayah Ternate (dan sekitarnya) masuk pada pukul 05:10 WIT. Sedangkan Tsurayya mulai terbit di ufuq timur (Thali) pada pukul 05.18 WIT. ========================================= Jadi berakhirnya wabah virus Covid-19 adalah pada hari Ahad tanggal 7 Juni 2020 M / 15 Syawwal 1441 H. Yakni bertepatan pada saat Bintang Tsurayya terbit atau muncul di pagi hari, di waktu fajar, yang sekaligus menandai masuknya musim panas. Untuk Indonesia, khususnya yang berada di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua, adalah masuknya musim kemarau. Namun kemungkinan pada tanggal 7 Juni, Tsurayya belum bisa terlihat muncul di pagi hari. Sebab Tsurayya baru saja terpisah dari Matahari, sehingga masih ada dampak sinar matahari terhadapnya. Waktu yang paling cepat munculnya Tsurayya adalah setelah melewati setengah perjalanannya, yakni 6 hari. Itu berarti pada hari Sabtu tanggal 13 Juni 2020 M / 21 Syawwal 1441 H. Pada tanggal inilah (13 Juni 2020) waktu yang kemungkinan Tsurayya terlihat muncul pada pagi hari atau waktu fajar. Sekaligus virus yang mewabah ini baru (mulai) terangkat dan hilang. Inshaa'Allah. Aamiin. Kesimpulan : ========================================= [TERNATE] Masa awal berakhirnya Covid-19 / Tsurayya mulai muncul : - Ahad, 07 Juni 2020 M / 15 Syawwal 1441 H Fajar : 05:10 WIT Tsurayya : 05:18 WIT Terbit : 06:24 WIT (azimuth 67 derajat) Masa Terbit Tsurayya secara sempurna / Covid-19 berakhir : - Sabtu, 13 Juni 2020 M / 21 Syawwal 1441 H Fajar : 05:10 WIT Tsurayya : 05:18 WIT Terbit : 06:26 WIT (azimuth 67 derajat) Demikianlah yang dapat saya sampaikan tentang perihal yang bertalian langsung dengan ilmu falak ini. Sabda Sayyidina Al-Mustafa Rasulullah pastilah benar adanya. Namun yang berpeluang salah adalah perhitungan dan penafsiran saya. Atau keduanya benar. Namun semoga Allahu Rabbul Izzati yang Maha Pengasih Maha Penyayang, berkenan mengangkat serta menghilangkannya di waktu yang lebih cepat dan tidak sampai di bulan Juni. Aamiin Yaa Rabbal A'lamiin. "Qauwluhu Al-Haqq wa Kalamusshaddiq" Dzuriyyatun Al-Fuqah' Was-Syuhada Minal Jaziratul Mulk - Fakhrurrazi bin Djufri bin Salim JoiSangadji - ==================================== Pustaka & referensi : dari berbagai sumber.
1 note
·
View note
Video
instagram
@daengviantamren HARAMNYA GAME ON-LINE PUBG . بسم الله الرحمن الرحيم والحمد لله رب العالمين والصلاة والسلام على رسول الله ﷺ وعلى آله وأصحابه أجمعين. أما بعد. . Seorang ikhwah mengirimi saya, pagi ini, berita tentang pembaruan (update) game PUBG, yang berisi kekufuran yang nyata, yaitu adanya penyembahan berhala agar mendapatkan senjata yang kuat. Mereka menunjukkan kepada saya video-video dari game ini yang berisi kekejian dan kefajiran antara wanita dan pria, dan gambar-gambar yang jorok. Dan hal-hal lain yang mereka sebutkan kepada saya. . Berdasarkan hal ini, maka diharamkan bagi setiap muslim yang beriman kepada Allah ﷻ dan hari akhirat untuk memainkan game ini, terutama dengan pembaruan (update) terbaru ini, yang mengandung kekufuran yang nyata. . Dan waspadalah kalian wahai kaum muslimin dalam menjaga agama kalian dan agama anak-anak kalian dari makar orang-orang kafir! Dan perhatikanlah bagaimana ini termasuk dalam cara mereka menyebarkan keyakinannya (kekafiran) sampai mereka dapat mewujudkannya, dan ini juga dilakukan orang-orang nashara dengan salib dalam game buatan mereka. . Maka waspadalah kalian, semoga Allah ﷻ memberkahi kalian, karena agama dan aqidah kalian menjadi target (sasaran) dari seluruh musuh-musuh Islam dengan seluruh cara sampai pun pada game-game ini. والله أعلم. . Ditulis oleh Asy-Syaikh Abu Al-Hasan Ali bin Mukhtar Ar-Ramli حفظه الله . 9 Syawwal 1441 H. . Ditafsirkan oleh: RiR & Mabes Rappokalling. . ----------------- . ﷽ Game PUBG ada kesyirikan di dalamnya. Hentikan dan laranglah keluarga Anda jika Anda masih mencintai diri anda dan mereka . Ada tiga golongan manusia yang tidak akan dilihat oleh Allah (dengan pandangan kasih sayang) pada hari kiamat nanti, yaitu: orang yang durhaka kepada kedua orang tuanya, perempuan yang menyerupai laki-laki, dan ad-dayyuts…” . (HR. An-Nasa-i, no. 2562, Ahmad, 2/134 dan lain-lain. Dishahihkan oleh Adz-Dzahabi dalam Kitabul Kaba-ir, hal. 55 dan dihasankan oleh syaikh al-Albani dalam Silsilatul Ahaaditsish Shahihah, no. 284. . Makna ad-dayyuts adalah seorang suami atau bapak yang membiarkan terjadinya perbuatan buruk dalam keluarganya (Lihat Fathul Baari, 10/406. (di daengvt_store) https://www.instagram.com/p/CA958raHSTQ/?igshid=1q7wb1hxdlmf5
0 notes
Text
#10 Belajar (lagi)
Pada akhirnya, perjalanan memang selalu membawa kita untuk banyak belajar.
Mendidik dan membentuk kita dari waktu kewaktu dengan hikmah yang baik.
Tinggal kita mau memaknainya baik-baik atau malah memilih jalan terbalik.
Seperti kisah-kisah terbaik dari jaman ke jaman yang mengajarkan kita untuk tidak terjebak dalam kebinasaan.
Untuk meniti jalan yang terang meskipun masih bergelimpangan dengan maksiat dan kesia-siaan.
Selalu ada pilihan untuk menjadi baik, mendidik diri agar semakin terdidik, dan berupaya dengan hal-hal yang apik.
Agar cahaya itu tak lantas hilang atau meredup.
Untuk menambah kadar agar tak hanya informasi yang hambar.
Untuk titian tinggi nan mulia meski diri masih sering terjebak dalam lumpuran dosa.
Tetaplah berusaha, dengan sebaik-baiknya...
Dan terus percaya...
"Dan orang-orang yang berusaha meniti jalan hidayah, Allah tambahkan hidayah untuknya dan menjadikan mereka taqwa" (QS. Muhammad : 17)
Ditulis di malam ke sebelas Syawwal 1441 H
Cilacap, 3 Juni 2020 (21.12)
2 notes
·
View notes