Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Salah satu kengerian yang sangat mungkin terjadi pada kita adalah: ketika kita "pernah" merasakan nikmatnya hidayah, namun ia dicabut lagi.
Itulah mengapa doa di awal Ali Imran begitu mendebarkan, "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau condongkan hati kami kepada kesesatan setelah Engkau berikan petunjuk kepada kami..." (QS 3:8)
359 notes
·
View notes
Text
Andai ada seseorang yang menangis di hadapan Allah, maka dia tidak akan menemukan rasa kecewa. Bahkan ia akan mendapatkan ketenangan sebab ia menangis pada Tuhan yang memiliki solusi dari semua keraguan dan kekhawatirannya hari ini dan masa depan.
— jndmmsyhd
729 notes
·
View notes
Text
Manajemen Futur
@edgarhamas
"Jadi, bagaimana caranya agar kita tidak futur?" begitulah yang teman-teman tanya dalam banyak sharing.
Alih-alih menjawab tips dan trik, saya malah selalu menjawab, "rasa futur itu pasti ada. Justru Baginda Rasul mengabarkan bahwa amal itu pasti ada masa semangat dan futurnya."
Ini menarik sekali, Rasul begitu pas menjelaskan bahwa manusia itu tak bisa selalunya on fire. Ada masa turunnya, ada saat-saat lemahnya. "Sesungguhnya segala sesuatu ada masa semangatnya. Dan setelah masa semangat itu ada saat-saat lelahnya." (HR Ahmad)
Maka seorang guru pernah menasihati, "jika kamu sedang futur, itu fitrah. Semua orang pernah merasakannya. Namun ada caranya agar ia tak terlampau lama." Beliau mengajarkan, sefutur-futurnya kita, jangan sampai memutus 100% amal yang biasa kita kerjakan.
Jika kita biasa shalat tahajud, setidaknya kita tak meninggalkan 1 rakaat witir ketika futur. Jika kita biasa baca zikir pagi-sore yang panjang, setidaknya kita tetap membacanya meskipun sebagian kecil wiridnya.
Sebab futur bukan memberhentikan amal. Lemas bukan berarti mati.
Itulah mengapa Rasul bersabda, "siapa yang futurnya tetap pada sunnahku, ia telah mendapatkan petunjuk."
Sebagian ulama berkata, "maksudnya sunnah di hadits itu adalah; meski sedang lesu beramal, hendaknya ia masih melakukannya meski kuantitas dan kualitasnya tak seperti biasa."
Wahb bin Munabbih melengkapi narasi tentang hal ini, "Siapa yang tetap mencoba untuk beribadah meski lelah; justru kekuatannya akan bertambah. Dan siapa yang memilih untuk tunduk pada kemalasan; rasa futurnya justru akan bertambah lama." (Kitab Az Zuhd, Imam Ahmad)
Dan kita tahu akhirnya, justru dengan mengilmui futur; kita tahu ia bukanlah terjunnya iman kita hingga roboh tak bersisa. Ternyata ia episode; kelak akan berakhir, kelak ia akan bergulir.
Seperti gelombang yang naik turun; nyatanya ia tetap mengalir, tak diam dan berhenti.
474 notes
·
View notes
Text
Sang Nabi ﷺ Pun Berproses
@edgarhamas
Salah satu inspirasi terbesar kehidupan Rasulullah ﷺ yang relate dengan semua orang adalah: betapa pentingnya sebuah proses.
Syaikh Hasan Diddou menyampaikan, "bahwa salah satu tiang yang menyangga kesuksesan Rasul ﷺ adalah At Tadarruj Al Marhaliyah", maknanya: berlevel dan berproses.
Baginda Rasul ﷺ menjadi manusia besar yang dipilih jadi utusan Allah tentu bukan dengan persiapan yang serba tiba-tiba.
Masa kecil dan remaja beliau menunjukkan pada kita semua bahwa Nabi ﷺ benar-benar dididik oleh Allah untuk jadi manusia yang kuat fisik dan mentalnya. Beliau ﷺ telah menjadi yatim sejak kecil, sang ibu wafat saat usianya 6 tahun, disusul sang kakek yang berpulang saat beliau 8 tahun.
Baginda Nabi muda telah bekerja mandiri sejak usia beliau 15 tahun, menggembala domba: yang ternyata hikmahnya pun luarbiasa.
Setidaknya, kata Ibnu Hajar Al Asqalani, Rasul muda dididik Allah sebagai penggembala domba dengan hikmah istimewa: agar terbiasa dengan kesepian, supaya memiliki sifat yang rendah hati, dan punya gambaran bagaimana cara memanajemen.
Rasul menjadi manusia hebat dengan proses.
Aku pun ingin bertanya padamu: bukankah Allah Mahakuasa untuk memenangkan Nabi Muhammad ﷺ 1 hari saja setelah beliau diutus menjadi Rasul ﷺ?
Ya, Allah Mahakuasa atas itu. Namun dengan hikmah luarbiasa, kita disuguhkan kisah perjuangan Nabi yang 23 tahun; panjang dan penuh tantangan.
Agar umatnya tahu bahwa berproses adalah cara kita mengimani sunnatullah. Allah adalah Rabb yang Mahabijaksana, Al Hakim. Dia menetapkan sebuah sistem dimana siapapun yang ingin berjaya; janganlah ia nafikan proses.
Bahkan, kau tahu kan? Langit dan bumi diciptakan dalam 6 masa.
"Jika Allah berkehendak, Dia Mahakuasa untuk menciptakan semesta sekejap saja", tulis Imam Al Qurthubi, "namun Allah mengajarkan hamba-Nya tentang kelembutan dan ketelitian pada segala hal..."
Maka, kawan, hargailah proses. Di situ sabar dan syukurmu terasa sangat bermakna.
Bekasi, 25 Januari 2023
357 notes
·
View notes
Text
Sesekali aku menarik nafas panjang untuk menghilangkan sesak sesak di dalam hati dan bertanya apakah aku benar-benar terlambat membuat dia bahagia.
Kata-kata selalu terngiang dalam hati. Ku terdiam dan bertanya dalam hati Sudah aku buat dia bahagia?
Dia adalah ibuku...
Bu, minta maaf anakmu belum bisa buat ibu bahagia.
Ibu silakan minta saja dariku apa yang ibu inginkan... Rumah, perhiasannya, sawah ladang, dll. Insya Allah akan kupenuhi
Tapi ibu jangan pergi dulu...
1 note
·
View note
Text
Begitu banyak orang yang bangga atas seragam dinas yang dimiliki (misalnya seragam PNS, polisi, tentara, seragam kantor, dll). Seragam dinas yang menampilkan tempat bekerja di suatu institusi besar serta populer sehingga membuat bangga bila memakai seragam kerja tersebut. Terlebih bila institusi tersebut merupakan idaman orang banyak.
Namun terkadang kita lupa ternyata seragam dinas yang dimiliki itu sifatnya hanya sementara. Tak perlu kita terlalu membanggakan diri apalagi menyombongkan diri atas seragam yang dimiliki. Tak perlu kita merendahkan mereka yang tak punya seragam (pekerja lepas, pengangguran).
"Janganlah engkau terlalu bangga. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang terlalu membanggakan diri." (QS Al-Qasas: 76)
Karena pada hakikatnya kita semua akan mendapatkan seragam yang sama. Seragam itu berwana putih polos tanpa jahitan. Ia adalah seragam yang sesungguhnya digunakan pada akhir hayat kita digunakan saat memasuki alam kubur. Moga Kematian menjadi pelajaran buat kita. Karena semua yang bernyawa akan mengalami kematian.
Astaghfirullah, astagfirullah, astaghfirullah.....
Moga Allah menjadikan kita hamba yang bersyukur dan menjauhkan kita diri sifat terlalu membanggakan diri.
5 notes
·
View notes
Text
Aku yang selalu bercita-cita ingin mendapatkan jodoh dan segera menikah dengan segala rencana ingin bahagia, namun terkadang aku lupa jodoh yang sesungguhnya adalah kematian yang senantiasa menguntit dari kiri, kanan, depan dan belakang yang setiap saat bisa saja terjadi...
Astaghfirullah....
Robbi inni lima anzalta ilayya min khairin faqir
3 notes
·
View notes
Text
Seorang pemuda/pemudi dengan suara lirih memohon kepada Tuhan nya agar diberikan yang terbaik.
Namun Allah lebih tahu sedang kita tidak tahu.
Jika dia memang jodohmu, Allah pasti akan permudah segalanya untukmu. Ketika kamu sudah mencapai usia matang dan cukup dewasa menikah, maka rasanya sudah tak ada waktu untuk main-main dalam hubungan. Cuma kadang hati masih dilanda rasa ragu. Dia kah jodohmu? Atau jangan-jangan semua yang kamu rasakan itu semu belaka?
Doa adalah senjata
dzurriyyatina qurrata a’yuniw, waj’alna lil muttaqiena imaamaa.
“… Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS: Al-Furqon ayat 74)
Semoga Allah segera mendekatkan pasangan buatmu dan menjadikan kalian keluarga yang rahmah dan penuh berkah. Amin. Wallahu a’lam.
#pemuda #doa #jodoh #Allah #tawakkal
1 note
·
View note
Text
Ada yang tengah malam bangun dan mengadu pada Tuhannya, perihal ujian yang datang tanpa henti dan bertubi-tubi. Ia tahu bahwa pagi hari nanti ujian itu tetap harus ia hadapi, hidupnya akan tetap ia jalani. Yang berbeda hanya hatinya lebih kuat, pundaknya lebih kokoh.
Tersebab ia menyandarkan dirinya pada pemilik semesta.
@jndmmsyhd
947 notes
·
View notes
Text
Saat kamu belum mendapatkan apa yang kamu doakan, semoga kamu tetap berprasangka baik pada-Nya. Yakinkan diri bahwa Dia menciptakanmu sudah dengan takdir terbaik-Nya.
Ingat, terbaik menurut-Nya, bukan menurutmu.
Dan, saat kamu sudah mendapatkan apa yang kamu harap dan selalu kamu doakan di setiap sujud panjang, semoga kamu tidak melupakan siapa yang sudah memberimu itu semua.
306 notes
·
View notes
Text
Dan kalaupun keinginan kita benar benar tidak sejalan dengan apa yang Allah takdirkan untuk kita, maka mari sama-sama bersabar dan bersyukur karena sejatinya kita benar-benar tidak tahu apa yang baik untuk kehidupan kita....
Allah Tahu Yang Terbaik
Jangan terlalu sedih atas cobaan hidup yang kita terima, karena kita tak pernah tahu apa yang Allah berikan kepada kita sebagai gantinya. Boleh saja bahagia kita Allah ambil saat ini, tapi ingatlah bahwa bahagia yang kita sayangkan juga Allah yang memberinya, lalu untuk apa resah dan khawatir? Sebab sudah pasti Allah akan menggantinya dengan yang lebih baik pastinya. Yakin dan percayalah bahwa Allah akan selalu memberi kita jalan terbaik-Nya, karena memang Allah tak pernah sedetikpun meninggalkan kita.
Allah selalu dekat dengan kita, Allah selalu bersama kita, tapi karena kecilnya pengharapan kita pada-Nya terkadang kita melupakan semua itu, sehingga ujian yang ada seakan-akan sangat membelenggu. Maka, apapun masalah kita hari ini, seberat dan sesulit apapun itu jangan sampai kita berputus asa pada rahmat-Nya. Teruslah berharap yang terbaik dari-Nya. Allah membersamai kita dengan seseorang yang kita butuhkan untuk mendampingi dan menuntun kita untuk selalu di jalannya bukan dengan apa yang kita inginkan sesuai ego kita saja. Karena Allah SWT telah berfirman:
وَعَسَىٰ أَن تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ ۗ وَاللَّـهُ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS Al-Baqarah: 216).
1 note
·
View note
Text
Sederhana saja,
aku ingin menjadi surat kabar yang menemuimu dalam pagi yang baik atau buku harian yang pasrah kau cari di penghujung hari yang kelam.
Sederhana saja,
aku ingin menjadi angin sejuk yang terpaannya kau puja dengan lega hati atau kersik pantai yang singgahnya kau jamah tiada henti.
Sederhana saja,
aku ingin menjadi perayaanmu yang paling pongah atau segala gusarmu yang membuat jengah.
Sederhana saja,
aku ingin menjadi apapun yang rekat dan erat bersinggungan denganmu.
— @lompatjauh
202 notes
·
View notes