sudut-hilang

[sudut-hilang]

Terkadang

Relakan Saja

Jika seseorang yang kamu inginkan berusaha menjauhimu, mungkin baginya kamu memang payah. Ia punya standar yang gagal kamu penuhi, karena itu ia pergi. Relakan saja. Bila perlu, beri ia sayap agar dapat terbang sejauh yang ia mau. Setidaknya, dengan begitu, kamu punya ruang untuk introspeksi diri. Merenung tentang hal-hal yang harus kamu perbaiki. Setidaknya, dengan begitu, kamu punya keleluasaan untuk menemukan seseorang yang lain. Menanggalkan kaca mata kuda yang selama ini kamu kenakan dan mulai mencari dengan sudut pandang lebih luas. Pasti ada seseorang di sana. Yang kamu inginkan dan menginginkanmu. Yang kamu hargai dan menghargaimu. Yang kamu terima kelemahannya dan bersedia memaafkan ketidaksempurnaanmu. Pasti ada seseorang di sana, yang hatimu bergetar kala menatapnya dan tersipu saat kamu memujinya. Ia yang tak rela membiarkan sebelah tanganmu menepuk-nepuk udara. Ia menyambut sebelah tanganmu dengan tepukan, lalu terdengarlah suara cinta.

…

21 Januari 2019

[sudut-hilang]

Seperti ini kah rasanya dewasa? Dipermainkan apa yang dinamakan cinta? Atau aku hanya terlalu berharap saja? Namun mengapa kamu begitu indah dahulu namun sekejap berubah tanpa alasan dan berlalu?

“Bagaimana bisa aku menyalahkanmu karena telah jatuh hati padanya? Dia memang lebih pantas untuk bersanding denganmu karena dia memiliki segala hal yang tidak aku punya. Tidak heran jika kamu jatuh hati kepadanya. Yang aku sesalkan adalah sebelum bertemu dengannya, kamu sempat bersikap seakan benar-benar peduli denganku. Dan aku hampir percaya itu.”

—

You were just a dream that I took too far. // A.W.

Bandung, 3 Mei 2018.

(via surat-pendek)

[sudut-hilang]

Mengawali kembali dari runtuh nya hidup dimasa lalu

Hai aku di januari 2019, sudah puas melewati tahun 2018 yang letih dalam kehidupan?, diguncang isi masalah yang tak hentinya datang mengisi penat nya kepala, satu lalu ditimpa yang kedua pun berikutnya nominal masalah yang tak kunjung reda, mungkin masalah sudah terlewati dalam waktu, namun belum reda pada isi kepala ku, mencoba menghadapi satu persatu bagai tentara yang mencoba tidak lari pada medan tempur dihadapannya, namun aku berakhir pada darah darah yang aku terima, pada masalah yang kini telah berlalu menghasilkan cerita, yang terkenang pada pengalaman seperti halnya pahlawan, namun tetap saja menghantui segala langkah ku di kehidupan kemudian, ya, kini aku telah berbeda, entah kah lebih baik atau lebih buruk setelah semua yang telah ku lewati sebelumnya, meniti kembali masalah lalu, mencari kesalahan perbuatan ku, dan sekarang aku kembali mencari sisi diri ku, aku sadar aku tidak lagi sama, namun entah apa yang hilang kini dari sebelumnya, seperti sejarah yang terhapus dalam ingatan kepala, dan roda kehidupan yang telah berbeda hanya dalam satu tahun dalam kehidupan ku sebelumnya, kini 2019 titik kembali untuk aku memulai sejarah kembali, membangun lagi dinding yang telah terbengkalai, menyusun batu batu tuk menjadi pondasi, diri ku kini benar benar sudah remuk tak berbentuk yang mencoba bergerak dengan seadanya tenaga tanpa ada yang memeluk, semesta, terima kasih sudah memberikan pelajaran bagi ku untuk hidup terkatung katung pada harapan, ya 2019 ini penuh dengan segala harap yang ku langitkan, apalagi dikala hujan turun sebegitu derasnya, semakin ku menghilang dalam imajinasi yang ku buat sendiri diawali dengan harapan kini, hingga di dunia nyata aku tak menghiraukan siapa siapa disaat aku terdiam dalam lamunan kosong ku pada khayalan yang tak bertepi, namun sejarah akan tertulis mulai hari ini

[sudut-hilang]

Maaf, aku belum mampu pergi dari mu, meski aku sering mengatakan pergi namun hatiku tetap tinggal

[sudut-hilang]

Barang kali aku hanya bisa terpaku membisu dengan rindu yang menggebu tanpa pernah kenal apa itu kelabu

[sudut-hilang]

Biarlah rasa ini menjadi prasasti dalam hati, yang hanya akan aku simpan pada laci kecil disudut ruang sepi, sebab aku dan kamu tak lagi berbincang tentang kita, sebab aku yang terlalu berharap namun kamu tidak

Kamu yang Tidak

Aku rasa, kita tidak saling jatuh cinta.

Kita, hanya dua orang yang tak sengaja dipertemukan dalam satu keadaan, lalu kebetulan bahagia berkat kehadiran masing-masing. Tapi, tidak untuk lebih.

Kita, hanya dua orang yang saling membutuhkan untuk membunuh kesepian di sisi kita, lalu merasa nyaman karena memiliki seseorang untuk diajak berbagi. Tapi, itu sudah cukup.

Aku, tidak memerlukan lagi jawaban atas pertanyaan “kita ini apa?”. Kamu, juga mungkin tidak pernah berniat menjanjikan “kita”. Aku, kamu, tau itu.

Aku, mungkin sudah terlanjur jatuh sebelum kamu mencegahku. Kamu, mungkin pernah sekali saja kagum padaku. Tapi, perihal perasaan kita, biarlah kita mengetahuinya dengan cara yang paling indah.

Aku rasa, kita memang tidak saling jatuh cinta. Atau mungkin, aku saja, kamu yang tidak.

[sudut-hilang]

Ada pertemuan yang menciptakan keheningan,

Dan ada jarak yang menyimpan kerinduan,

Namun penyesalan lah yang akan datang,

Hanya bisa berlarut larut menjadi pecundang.

[sudut-hilang]

Forever my girl

Comedy Romance genre yang selalu aku pilih dimana aku inggin menghabiskan waktu sepi ku tanpa mu,

Mengetahui sisi bagaimana cara ku untuk memperlakukan wanita dengan baik dan bahagia sampai akhir tuk bersama mu,

Merayu dan merindu yang hebat tanpa saling berkabar dalam kata kata,

Mencintai dan menyayangi tanpa batas waktu yang seirama,

Saling menunggu dengan jarak yang memisahkan kita,

Dan akhir nya kamu tahu? Aku tetap menyayangimu dalam diam sejuta kata, dalam hari hari tanpa batas waktu, dan dalam jarak yang tak sanggup untuk kita bertemu

Aku sayang kamu

[sudut-hilang]

Ada yang pudar pada rona jingga sore ini,

Akan kah ini pertanda hujan yang kan meneduhi

[sudut-hilang]

Diam mu yang banyak arti

Kini, dalam diam ku bertanya,

Kau tersudut dalam hening tanpa kata,

Aku yang diam tak memiliki jiwa yang seperti semestinya,

Diam mu seperti pedang yang terhunus di dada,

Tanpa darah namun perih yang aku rasa,

Entah apakah aku hanya sebagai pengganggu,

Ataukah aku sudah tak seperti harap mu,

Hati, jangan lah terlalu banyak mengartikan tanda tanya,

Dia pun sudah berkata bahwa jangan membaca statusnya dengan baper translate tentang nya,

Namun nyatanya aku yang tak mampu tuk bertanya,

Apakah kamu masih tetap singgah dan kelak kan bersama?

Atau kah hanya sebatas ini dan kamu pun berubah tak seperti sedia kala,

Namun yang jelas kini kamu irit dengan kata kata,

Yang sulit bagiku tuk mengartikan segala rasa,

Tolong kata kan lah.

[sudut-hilang]

saat pertama melihatmu kupikir beginilah seharusnya embun berkilau pada kelopak bunga beginilah mestinya bayangan bulan pada permukaan laut tenang

terima kasih tuhan, sudah menciptakan cahaya

[sudut-hilang]

Pada kecupan yang selalu tertuju bumi, ku layangkan doa mengharapkan kelak kita nanti, merindu mu dalam bersama, cita cita indah yang mengawali hidup dewasa, meniti benang pada kain polos, kita tenun cerita kehidupan garis demi garis

[sudut-hilang]

Seberapa besar kecemburuan ku, tak akan mampu menutupi arah dan pikiran ku, hanya satu yang mungkin akan luluh, pelukan hangat dari mu menghilangkan cemas dan rindu disetiap malam yang akan kita lewati bersama menempuh goncangan dunia

Karena dekapan seorang yang ku inginkan di tiap malam sunyi, lunturlah segala kecemburuan dan kecemasan ini, suatu saat nanti telah membersamai mu dalam suka duka menyelimuti

[sudut-hilang]

Seberapa sering kita menemukan kekurangan yang ada, perdebatan yang tiada habisnya, ku nikmati masing masing hidupku yang ada kamu didalamnya

[sudut-hilang]

Kini yang semakin ku rasakan

#KitayangSebatasPernah

[sudut-hilang]

Kembali mencintai mu dalam diam, suatu hari nanti cinta ini kan ku ungkapkan, sepenuhnya

#AkuMencintaimuDalamDiam

[sudut-hilang]

I dont care to beg your pardon, We should live... until we die.

terkadang, kamu menyebalkan. pernah ada saat, aku tidak menyukai cemburumu, marahmu, atau bahkan sesuatu hal yang kamu lakukan untukku. tetapi itulah kamu. seorang yang menyebalkan, namun selalu kusayang. seorang yang kuinginkan tinggal di hidupku. . aku tersenyum sendiri, setiap kali mengingat kita. kita yang terkadang saling mempertahankan ego masing-masing, kita yang sering bertengkar hanya karena masalah kecil, atau kita yang tidak ingin mengakui lebih dulu bila sedang rindu. ya, itulah kita. dua kepala yang sama keras kepalanya. dan kembali lagi, inilah aku, seorang yang tak ingin menghabiskan hidup, kecuali bersamamu. . sayang, dengarkanlah apa yang ingin kukatakan kepadamu. sesuatu yang mungkin harus kamu ingat-ingat ketika suatu hari nanti kamu ingin pergi dariku. yaitu bahwa tidak ada di dunia ini yang serba kebetulan, bahwa Tuhan sudah menggaris-takdirkan apa pun yang sudah kita alami, pun sedang kita hadapi saat ini, percayalah, Tuhan menempatkan kita dalam susah senang yang bersama-sama, dalam kebahagiaan dan penderitaan, Tuhan memeluk cinta kita. apalah arti bahagiaku, jika harus kulewati tanpamu. bagiku seperti duka yang panjang, jika kamu harus hilang. . berikan kekuranganmu kepadaku, aku akan dengan setulus hati menerimanya. jangan kamu merasa hina, hanya karena kamu merasa memiliki kekurangan yang selalu dipandang sebelah mata oleh seorang yang selain aku. . ketahuilah, sayang. suaramu, tawamu, senyummu, sesuatu yang kuinginkan tetap ada— di masa tuaku. . hiduplah denganku, jangan sampai aku punya segalanya, namun kamu tak ada. sungguh, hanya bersamamulah, aku ingin menua dalam usia. . . #dearyou