shabrinafillahi
pembelajar
862 posts
karena hidup tentang belajar menjadi seorang hamba
Don't wanna be here? Send us removal request.
shabrinafillahi · 4 years ago
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
taruh sini biar gak lupa :(
36 notes · View notes
shabrinafillahi · 4 years ago
Text
wah ada yg repost ke tumblr 🙈
luka yg dihadirkan orang lain pada diri kita, harus menjadi janji pada diri sendiri agar tidak demikian di kemudian hari. (Shabrina Fillahi)
21 notes · View notes
shabrinafillahi · 4 years ago
Text
semakin bertambahnya umur, semakin memahami bahwa tidak semua perasaan harus diungkapkan dan disalurkan. ada yang lebih baik disimpan, dan seiring berjalannya waktu mampu mengalihkan. meski tidak untuk melupakan.
17 notes · View notes
shabrinafillahi · 5 years ago
Text
FOTO BLUR
saya pribadi adalah satu dari sekian golongan ukhti ukhti kalau masih diakui yang menganut mazhab tidak sensor foto dan bercocok tanam di wajah sendiri. kalau mau upload ya upload aja, siap dengan konsekuensi untuk dilihat orang. kalau ga pengen dilihat, ya saya ga upload foto. berusaha mikir sesimpel itu.
tapiii.. saya tau betul banyak teman teman saya yang menganut mazhab kebalikan dari saya. suka berkebun di wajah sendiri, ngeblur foto, dan tetep upload. hihii ya ga masalah kan hak mereka. saya ga memaksa pendapat saya untuk diterapkan mereka. proses penjagaan setiap orang kan berbeda.
karena saya juga memahami, sensor foto atau upload foto atau ga pasang foto itu sama sekali bukan klasifikasi iman seseorang. jadi bebas, asal dia masih menyembah Allah, mengimani 6 rukun, sok gaskeeen.
huru hara yang sakjane ga puenting pol ini jadi introspeksi semua pihak aja.
buat yang mempermasalahkan blur bluran, coba diingat lagi narasi toleransi yang digaungkan. kalau memang kita dituntut memiliki toleransi tinggi, maka menerima APAPUN pilihan orang itu bentuk toleransi terendah. tanpa perlu memaksakan pendapat kita untuk diakomodasi setiap golongan atau kelompok.
kalau bawa bawa consent, mereka yang diblur foto juga punya legitimasi. mereka menerima. mereka bersedia. kalau masih ga terima karena mungkin memaksakan pendapat pribadi pada kelompok, ya dasarnya emang setiap orang pasti pengen berpengaruh kan. mereka yg kontra blur juga memaksakan pendapat pribadi/ kelompok ke pribadi lain/ kelompok lain.
jadi ya fastabiqul khairat aja coy 🤣 coba chill sekali kali. gausah lebay dibesar besarin kek dunia sudah tidak menerima perempuan. posisi perempuan di fungsionaris bem hima apapun itu udah bukti kalau dunia masih menerima. dunia tidak menyingkirkan. mengkorelasikan blur foto sama patriarki atau misoginis juga kejauhaaan.
TERUUUS.... buat yang pro blur bluran.
buat siapapun yang sudah menekadkan dirinya menjadi pelayan orang banyak, melalui bem hima ormawa atau bahkan lembaga dakwah juga kudu siap konsekuensinya. konsekuensi untuk dikenal dan dilihat. konsekuensi untuk nampak secara physical appearance. orang butuh tau wajah kita, identitas kita, itu sangat wajar. dan harus.
lho kok harus? ya iya. bukti kalau pemangku amanah itu manusia. yang bisa salah. yang ga selalu benar. yang ga bisa terus terusan dituntut. yang kalau salah kudu diingetin.
ketika kita terjun ke aktivitas orang banyak, maka logika yang diterapkan ya yang bisa diterima orang banyak. tapi tetap dengan nilai nilai dasar yang diyakini. lho lho emang bisa? ya itu tantangan jadi pemuda muslim. kudu serba bisa. serba tau.
jangan sampai, kita jadi sekuler secara tidak sadar. iya memisahkan dan membedakan kehidupan pribadi dengan kehidupan kelompok. baik ketika bersama orang, tapi kendur ketika sendiri. atau sebaliknya.
bahasan ini bisa melebar terkait bagaimana sikap makeup dan sebagainyaa. tulisan lain aja kali ya.
ayuk berdoa yang kenceng, semoga Islam mendarah daging dalam diri saya, diri kita semua. bukan hanya terlihat dari fisik, tapi juga perilaku pemikiran dan cara kita bersikap.
pada akhirnya kita sadar, ga bakal ada abisnya dah kalau ngikut standar bener dan kebahagiaan orang lain. foto bareng salah. ga foto salah. disensor salah. dipamerin salah. bakal ada aja yg nyalahin. untungnya kan kita yang hamba penuh dosa ini cuma berusaha ngikut standar bener menurut Allah. jarkan ae sakarep karepnya.
mengutip nasehat Syaikh Hasan Al Banna : Terpujilah Allah. Mereka sibuk membicarakan kita. Kita sibuk beramal dan berbuat baik.
pokoke semangat terus berkarya dan melakukan perbaikan. kalau kata prinsip gerakan saya; perbaikan adalah tradisi perjuangan.
Surabaya, 12 Februari 2020. 13.00
117 notes · View notes
shabrinafillahi · 5 years ago
Text
berteman dengan waktu
"gendeng kon shab.."
adalah respon yang saya dapat ketika menceritakan ke teman teman perjalanan hidup dari surabaya ke mojokerto saat menghadiri nikahan salah satu dari empat anggota geng kami semasa SMA. tentu motoran dan iya masih sendiri.
akhir pekan kemarin saya ada agenda selama 3 hari 2 malam di surabaya. tapi sejak akhir tahun 2019 saya sudah janji ke teman saya untuk datang ke nikahannya. alhasil saya harus datang. karena saya tidak bisa meninggalkan acara di surabaya lama lama, saya berencana untuk pulang ke mojokerto ahad pagi ba'da shubuh.
antara yakin ga yakin karena forum acara di surabaya selesai jam satu malam, sedangkan bada shubuh saya harus perjalanan ke mojokerto. ditambah kondisi sedang tidak ada kewajiban untuk bangun shubuh. tapi yowes bismillah aja. alhamdulillah sukses bangun dan perjalanan ke mojokerto kondisi masih gelap gulita.
begitu bertemu teman-teman, sukses dapat pujian seperti kalimat pertama tulisan ini. sedari awal cuma berdoa terus, agar ga ngantuk ketika balik surabaya siangnya karena 3 hari istirahat 3/4 jam saja. dan berdoa agar kekejar sesi dimana saya harus menghadiri. syukur alhamdulillah, sekitar jam 2 siang saya sampai kembali di tempat acara.
ketika ada dalam kondisi yang terlihat tidak mungkin dan tidak bisa memilih, ya cuma bisa ikhtiar dan doa agar dimampukan untuk tidak dzolim terhadap keduanya. tentu ini bukan pertama kali saya dihadapkan pada proses berteman baik dengan waktu.
tapi saya akhirnya menyadari satu hal dari proses berteman dengan waktu hari itu. kadangkala, nikmat terbesar setelah iman dan islam yang saya miliki adalah kesempatan waktu luang dan terlibat dalam kebaikan. bisa saja saya memilih untuk goleran di rumah, memilih tidak hadir keduanya, atau hanya hadir salah satunya dan abai dengan kewajiban lainnya.
namun surat al ashr selalu mampu mengingatkan bahwa manusia akan rugi kecuali jika kita melibatkan diri dalam kebaikan, dan saling mengingatkan satu sama lain.
Surabaya, 10 Februari 2019. 22.10
6 notes · View notes
shabrinafillahi · 5 years ago
Text
sore bersama aiza
sore kemarin saya silaturrahim ke rumah seorang senior di surabaya. pertama kali sampai, saya langsung disambut oleh gadis kecil yg manis, namanya aiza.
"waah ada ammah.."
saya? shock dong jelassss. mana amminya coba udah dipanggil ammah aja 🤣
tapi selain itu yg buat saya kaget, aiza sekarang lebih talkative dibanding 6 bulan lalu. tak cukup menyambut saya, dia melanjutkan curhatan ala anak kecil
"ammah amma tadi aiza lagi bersihin itu, kotor. tapi aiza ga bisa. karena ga ada kakak yg bantu."
reflek saya tanyakan, "mau dibantu?"
sontak aiza jawab "iya mauu"
memasuki ruang tamu rumah aiza, sembari menunggu abinya keluar dan siap siap, saya mengajak aiza berbincang terkait buku favoritnya.
"aiza suka baca buku apa?"
"suka baca buku ini *sambil ke etalase mengambil buku favoritnya*"
lalu saya ajak dia membaca bersama, yg membuat kaget saya lagi, dia mengambil posisi duduk di pangkuan saya.
cuma mbatin: percaya bener ini anak kecil yak. ga takut apa saya terkam 🤣
aiza banyak sekali bercerita. bahkan ketika saya ngobrol dengan abinya, dia juga sesekali mencuri waktu untuk mengajak saya bermain. untuk teman dekat saya yg saling simpan kontak di WA, pasti lihat story saya kemarin sore.
diajak pula saya bercocok tanam ala aiza. mengambil setangkai daun, lalu ditanamnya di pot kecil. digali tanahnya, disiram dengan air bersih yg dia bawa di sebuah mangkuk.
gemasss sekali. khas anak kecil. yg membuat saya meleleh adalah, ketika saya pamitan pulang, aiza di dalam kamar, saya sudah diatas motor. ketika mau pergi, aiza menghentikan saya dan berkata "tunggu sebentar amah.."
lalu dia menghampiri saya, memeluk saya erat. haruuu sekali malam itu. saya merasakan kasih sayang yg tuluss sekali dari gadis kecil nan sholihah ini.
semoga tumbuh menjadi anak sholihah dan mushlihah ya nak. seperti ayahmu yg mampu menghadirkan jiwa raga dan fikirannya tiada henti untuk kami para junior juniornya.
Surabaya, 4 Feb 2020. 18.50
8 notes · View notes
shabrinafillahi · 5 years ago
Text
pelajaran tentang keberkahan
pagi hari ini dalam perjalanan balik dari mojokerto ke surabaya qodarullah ban motor saya bocor. syukurlah sudah dekat kontrakan sehingga tidak jauh nuntun menyiksa motor saya karena saya paksakan naik haha.
saya cari tambal ban terdekat, dapat. karena kondisi ban belakang yang sudah bocor beberapa kali dalam waktu dekat ini, saya inisiatif untuk minta diganti ban dalam. lalu saya tinggal, karena antri banyak. kurang lebih sejam kemudian, saya ambil motor saya. ngobrol dengan bapak tambal bannya.
B: bapak tambal ban | S: saya
S: "pak tadi saya bocor di dekat taman pelangi, disitu ada yang nyebar paku kah biasanya pak? karena beberapa teman saya juga kena bocor sejak semalam"
B: "oh iya mba hati hati emang suka ada orang nakal buat cari duit. ga cuma disitu mba, biasanya di daerah X juga banyak. bahkan ada yang ngaku ke saya kalau suka begitu disana biar laris tambal bannya.."
S: "yaAllah sampe gitu ya pak.."
B: "iya mba. padahal ngga berkah cara yang begitu kan. jadi darah daging itu nanti."
S: "karena masuk jadi makanan ya pak"
B: "nah itu mba. kalau saya memilih engga mba. takut saya kalau ga berkah apalagi buat anak istri. buat makan keluarga. masa dikasih makan dari kerja yang ga berkah. jadi darah daging. buat anak sekolah pun begitu. kerja yang berkah berkah aja mba. meskipun ga ramai gapapa.."
S: "masyaAllah bener sekali pak.. yasudah kalau gitu pak, saya pamit dulu. semoga lancar dan berkah selalu rejekinya ya pak....."
**percakapan diatas tentu sudah diterjemahkan dari bahasa krama yang terselip
_____________________________________
obrolan tidak berlangsung lama karena saya terburu ada janji. tapi dari percakapan singkat bersama Bapak Tambal Ban itu, saya belajar kembali arti berkah dalam hidup. saya diingatkan kembali bahwa hidup ini, sengoyo apapun dikejar untuk segala pencapaiannya, apakah sudah memastikan hadirnya berkah disetiap langkahnya? bahwa ada yang lebih penting dibanding segala hitungan materi. yakni Ridho Allah, berkah dari Allah.
terima kasih banyak Bapak atas pengingat luar biasa pagi ini.
Surabaya, 30 Januari 2020. pukul 21.30.
7 notes · View notes
shabrinafillahi · 5 years ago
Text
ingin seperti ini saja. masih diberi Allah rasa takut untuk sekedar menyimpan sedikit rasa.
11 notes · View notes
shabrinafillahi · 5 years ago
Text
penjagaan
hari ini saya merasakan cinta Allah yang datang bertubi-tubi melalui seorang mbak.
berawal dari chat seorang mbak siang ini yang menanyakan terkait kedekatan saya dengan seorang teman laki-laki. bermaksud tabayyun sebuah prasangka terhadap saya. prasangka yang hadir karena balasan balasan di medsos dengan seorang teman tsb, juga story kami yang sama.
awalnya memang kami memposting story yang sama itu iseng. dasarnya suka iseng dan bikin heboh, jadilah demikian. dan wajar jika akhirnya orang yang melihat berprasangka.
ingat betul kata-katanya mbak; "disini agak salah nya si shab, karena memancing orang lain jadi punya prsangka gitu. mereka yg berprasangka, mereka yg dosa soalnya. tapi bisa jadi nih, bisa jadi.. kita yg mancing kehebohan itu jadi wasilah dosanya mereka. karena kita membuat mereka berprasangka."
satu hal yang sudah saya fikir beberapa hari ini. dan mengingatkan saya lagi bahwa kita tidak bisa mengontrol pikiran orang lain, yang bisa kita lakukan adalah mengontrol perilaku kita dan cara kita bersikap atau bertutur kata.
membaca setiap kata kata chat tabayyun dari mbak membuat saya begitu terhanyut dan larut dalam setiap nasihatnya. nasihat yang tidak sama sekali menyinggung, justru saya baca berkali kali hingga derasss air di pipi.
meminta saya jujur kepada diri sendiri. jujur apa yang sebenarnya dirasa, dilakukan, dan untuk apa. membuat saya menyampaikan semuanya dengan jujur apa adanya. begitu mengalir tanpa beban saya menyampaikan.
sampai pada akhirnya ditutup kalimat pamungkas dari mbak; "iyaa shab itu bener bangeettt.. yang terpenting adalah "maa fii qolbiy ghoirullah." jangan sampai ada yang lain di hati kita, selain Allah. ga akan pernah utuh memang. tapi kita berupaya."
privilege persaudaraan karena Allah yang begitu saya syukuri. selain karena nasihat nasihat yang saya dapat, juga alasan mbak memberikan hujan cinta kepada saya yang membuat saya semakin berderai: "harus dijaga ini adek aku. jangan sampai kebermanfaatannya jadi berhenti karena prasangka tak bertanggung jawab yg bisa jadi muncul."
__________________________________
saya sadari bahwa diri ini masih banyak sekali lalai. banyak sekali dosa. tapi hari ini saya merasa, Allah Maha Baik sekali, melalui wasilah seorang mbak, saya merasa ditangkap jauuh sebelum saya berada di pinggir jurang dan tergelincir.
meski niat dan maksud diri hanya mengungkapkan keakraban bersama teman, tapi kita tidak bisa memaksa semua orang lain berfikir demikian. yang bisa kita upayakan adalah, menjaga diri. luar biasa sekali cara Allah mencintai para hamba. meminta kita untuk menjaga. agar mengalir selalu RidhoNya.
15 notes · View notes
shabrinafillahi · 5 years ago
Text
"sambil dinikmati, mudah mudahan jadi amal."
dalam percakapan virtual siang ini bersama seorang kawan, membicarakan aktivitas satu sama lain yg syuro syuro mulu meskipun weekend.
entah keberapa kalinya saya dibuat terharu oleh kata kata spontan teman saya ini. saking terharunya, cuma bisa balas emot atau stiker. dalam hati nyesss. kayak es batu dikasih air panas. alay si hehe maafkan.
7 notes · View notes
shabrinafillahi · 5 years ago
Text
tentang seorang teman
"gapapa santuy dulu aja shab. kalau ga urgent ga perlu dibalas.."
sebuah respon teman saya ketika saya tanyakan bagaimana kondisi dia. pada saat itu memang, beberapa orang cukup offense ke dia karena satu masalah yg sebetulnya teman saya juga tidak tahu menahu.
sudah lama saya ingin bercerita tentang teman saya satu ini. saya sudah mengenalnya sejak akhir 2018. tapi baru akrab akhir tahun kemarin karena bertemu lagi pada suatu acara. saya percaya bahwa setiap orang yang datang pada hidup kita pasti membawa sebuah pelajaran. pun begitu dengan teman saya ini.
kutipan perkataan diatas salah satu pelajaran yang saya ambil dari dia. berusaha untuk tetap chill, seramai apapun kondisinya. berusaha untuk tetap menggunakan kepala dingin dan hati yang jernih untuk menghadapi masalah. mungkin karena laki-laki ya, jadi cenderung bisa santuy.
berbincang dengan dia, saya seperti tersetrum pada setiap energi positif yang seolah selalu tersalurkan. kalimat-kalimat positif yang selalu terucap atau terketik. seperti: gapapa shab, itu artinya banyak kesempatan menggugurkan dosa.
pelajaran selanjutnya yakni untuk sebisa mungkin berbagi hal yang baik, sekecil apapun meski dengan chat. cukup membutuhkan effort untuk saya yang memang kadang malas berlama lama chat kecuali benar benar urgent. tapi akhirnya, saya mencoba itu beberapa waktu ini. dan ternyata ga susah ya. bisa.
cara dia untuk bangkit dan memperbaiki dari cerita masa lalu, juga menjadi pelajaran untuk saya. tidak berlarut larut, bangkit dan kemudian membuktikan pada dunia, untuk semakin bersinar dan berkarya. kalau saya bilang, cepat dan tepat. masih banyak hal baik lain yang saya ambil, tapi nanti lah disambung lain kali kalau ingat. hehe
memang betul ya, salah satu indikator pertemanan sehat itu yang bisa kasih positive vibe bangeet. saya dan dia lahir di tahun yang sama, tapi dia jauh lebih dewasa. meski sama-sama anak pertama. sempat nyesel kenapa ya ga kenal dari dulu, kan enak punya teman ngobrol seangkatan yang nyambung karena satu organisasi tapi bisa ngimbangi sisi logicnya. tapi ya, disyukuri. tetep bisa ambil hal baik.
terima kasih teman 🤙
17 notes · View notes
shabrinafillahi · 5 years ago
Note
Aktivitas teteh padat sekali sepertinya, ya. Minta kiat untuk jaga kesehatan di sela padatnya kegiatan dong, teh
hai anon. terima kasih sekali sudah husnudzon pada saya. sejujurnya 2019 kemarin kesehatan saya bisa dibilang parah... sering ambruk dan terkapar. 2/3 kali masuk igd dan diinfus. hampir setiap bulan harus bedrest sekian hari. teman2 terdekat saya pasti tau dan sudah bosan dengan kabar sakit saya.
ya kebanyakan dosa ini ya, makanya Allah kasih wasilah untuk menggugurkan.
kalau langkah preventif ya makan dijaga. saya meskipun sering ambruk, makan tetep rajin. emang dasarnya doyan makan sih. kalau kerasa mau ambruk, minum vitamin atau susu beruang atau vit c. dan kalau udah bener2 ambruk, mengisolasi diri dari aktivitas eksternal. ga maksain keluar. kasih waktu bener2 istirahat. seusai itu, kembali ngamen2 lagi.
mohon maaf ya kalau aku bukan orang yg tepat untuk ditanyai macem gitu 😂
3 notes · View notes
shabrinafillahi · 5 years ago
Text
"kita doakan orang2 yg sering ada didepan panggung agar senantiasa ikhlaaas dan terjaga niatnya. karena tentu berat godaan ujian ketulusan yg harus dilalui.."
sebuah doa tempo hari dari mahaguru yg membuat saya tertegun dalam. serasa mampu membaca isi hati. ambyar seketika.
meresapi potongan ayat وَكَلِمَةُ اللَّهِ هِيَ الْعُلْيَا, menyadari bahwa ada hal besar yg lebih penting untuk mendunia, melebihi apapun itu. Dia. segala tentang Dia.
10 notes · View notes
shabrinafillahi · 5 years ago
Text
muslimah?
membaca salah satu tweet yang berbunyi kurang lebih begini: "menyusui itu pilihan masing-masing ibu, tidak ada kewajiban. kodrat yang selama ini ada di masyarakat, itu buah dari konstruksi sosial". rasanya ingin menangis, sedih, marah, campur aduk. benar kata balasan-balasan di tweet tersebut, feminis overdose dan sjw ga jelas itu berbahaya.
kasus seperti ini -salah satunya- yang membuat saya menghindar ketika diminta mengisi kajian kemuslimahan bertemakan cinta atau virus pinky pinky. selain karena saya tidak pandai untuk urusan itu, saya merasa ada hal lain yang lebih penting untuk dipelajari bersama oleh muslimah di seluruh dunia.
teringat pada kesempatan kemarin, ada beberapa pertanyaan yang saya dapat:
"mba kenapa sih dalam islam itu ada poligami? lalu menjelaskan pada mereka yang salah paham bagaimana?"
"kenapa perempuan berpendidikan tinggi tapi ujung-ujungnya cuma ngurusi rumah? dan sebaliknya gimana menyadarkan agar perempuan mau sekolah/ kuliah?"
"apa seorang muslimah itu boleh bekerja ketika sudah menikah?"
dll. banyak pertanyaan pertanyaan serupa yang barangkali sudah tidak asing di benak teman-teman.
tentu pertanyaan tersebut bukan salah mereka yang masih mencari jawaban. kita apresiasi muslimah yang mau bertanya dan mencari tau lebih lanjut, tentang islam dan perempuan sebenarnya.
satu hal yang membuat saya termenung sejenak adalah, selama masih banyak pertanyaan-pertanyaan serupa, selama masih banyak yang lempar narasi ngawur seperti tweet diatas, selama itu pula tugas kita tidak akan pernah selesai.
saya tidak mendeklarasikan diri apa yang saya sampaikan itu yang terbaik, tulisan ini dan sekian upaya upaya kecil lainnya hanya setitik langkah untuk membuat muslimah kembali bangga dan butuh hanya pada Islam saja. tidak ada yang lain. karena saya tau, ini tugas kita bersama.
bagaimana bisa kita menyebut diri seorang muslimah, tapi yang menjadi landasan laku, kata dan fikiran adalah isme yang tidak menguntungkan Islam?
29 notes · View notes
shabrinafillahi · 5 years ago
Text
Saya dan Tahun 2019
saya yakin sudah sangat banyak tulisan terkait refleksi 2019 di media sosial. adapun tulisan saya ini murni sebagai pengingat di kemudian hari untuk diri saya sendiri. sekaligus rekaman bahwa saya pernah ada di masa itu.
jika diharuskan mendefinisikan tahun 2019 dalam satu kata, maka saya akan menyebut kata yg menjadi salah satu nama fakultas di kampus saya tercinta; tarbiyah. iya anak-anak UIN pasti paham kalau nama fakultas pendidikan di UIN yakni FTK, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan.
tarbiyah jika di kampus uin secara harfiah berarti pendidikan, maka bagi saya 2019 adalah tahun banyak belajar. belajar hal-hal baru, belajar bagaimana cara belajar, belajar menemukan apa yg tidak pernah saya sangka, atau justru belajar menjaga yg seharusnya tidak terungkap, membina diri saya sendiri sembari melaksanakan kewajiban kewajiban sosial.
memasuki angka 23 tahun membuat saya khawatir akan keberkahan umur saya, apakah yang saya lakukan selama ini betul bermanfaat atau justru tidak berdampak? itu alasan mengapa pada tahun ini saya belajar untuk lebih mengenali diri saya sendiri.
mencari apa yang benar-benar saya suka, apa yang menjadi passion saya. memulai podcast bersama sahabat saya, mulai ngamen di beberapa tempat, memperbanyak kenalan, sampai pada akhirnya: AH NEMU! ini dia saya. dan ini yang harus saya lakukan.
mengutip kata izza, tahun 2019 ini tahun dimana saya banyak berkutat di dunia tarik suara. hehe dunia ngoceh dan ngamen. mulai dari online karena punya podcast, sampai offline untuk belajar bareng ciwi ciwi di Surabaya. tidak pernah membayangkan sebelumnya ada di posisi ini.
saya yang lebih suka berkutat pada konsep dan belakang layar, pada akhirnya maju kedepan dan turut bersuara. bisa silaturrahim ke kampus-kampus yang belum sempat saya kunjungi selama di Surabaya. tapi dari sini saya belajar sekali bahwa menjadi muslimah itu tidak membatasi. justri itu anugrah yang indah dari Illahi.
dari sekian panjang proses belajar saya itu, saya juga belajar hal baru; yakni legowo terhadap proses belajar orang. barangkali kita pernah sebal, ketika orang di sekitar kita sering sekali tanya hal hal yang mungkin menurut kita ga perlu ditanyakan. atau adik adik yang dirasa  kok belum paham paham ya. namun seiring berjalannya waktu, saya mendapat kelapangan hati yang alhamdulillah cukup untuk menerima proses belajar orang lain.
tentu ini tidak instan. sebal mbatin tak jarang dirasa. tapi saya mengingat saya juga pernah ada di fase itu. sama sama pernah jatuh, dan bangun lagi. maka penerimaan terhadap proses belajar orang lain sangatlah penting. jangan sampai saya menjadi alasan dia untuk terhambat berkarya, tapi seharusnya menjadi alasan untuk semakin semangat berkarya.
tidak cukup itu, saya juga belajar banyak untuk mencintai diri sendiri. yang mungkin sebelumnya begitu egois dan abai pada diri. sering sekali jatuh sakit, mulai diinfus beberapa kali sampai bedrest sekian hari membuat saya tersadar bahwa ada diri sendiri yang harus dibahagiakan sebelum menebarkan cinta ke sekitar kita.
tidak segan berjarak pada satu rutinitas, kemudian kembali lagi ketika kondisi jauh membaik. tidak segan untuk menolak jika memang betul betul tidak sanggup. dan tidak segan untuk mencurahkan cinta yang banyak pada diri sendiri.
ini bukan hikmah terakhir, karena masih banyaak sekali yg tidak akan cukup dituliskan, seperti ceritamu tentu. tapi penutup refleksi untuk diri saya sendiri; saya banyak belajar untuk menerima kegagalan dan kesalahan. menjadi manusia tentu tidak asing dengan gagal dan salah. pun begitu dengan saya.
berkali-kali saya tanamkan pada diri dan adik adik di sekitar, salah itu tidak apa-apa. harga dirimu tidak akan hancur seketika hanya karena mengakui kesalahan dan bertekad memperbaikinya. karena saya juga belajar untuk tidak denial terhadap emosi, maka menerima kesalahan dan kegagalan menjadi pilihan. tentu dengan konsekuensi untuk menjadikan itu pelajaran, kalau kata prinsip organisasi yang saya ikuti; perbaikan adalah tradisi perjuangan.
pada akhirnya saya belajar bahwa ayat Iqro' yang menjadi dasar dari setiap proses belajar yang selama ini saya ketahui tidak semata menuntun saya untuk membaca, melihat dan memahami. tapi dibarengi juga dengan bismirabbikalladzi khalaq. bahwa sebanyak apapun buku yang dibaca, kajian yg didengar, orang orang yang ditemui atau peristiwa dalam hidup yang dialami, mestinya membawa kita untuk semakin memaknai Keagungan dan KeEsaan Allah. iya, menjadikan Allah satu-satunya tujuan.
Mojokerto, 31 Desember 2019
13 notes · View notes
shabrinafillahi · 5 years ago
Text
mendarat di surabaya disambut hujan deras. alhamdulillah. membuat pikiran saya melayang pada momen beberapa hari ini. momen yg selalu menyisakan kenangan tersendiri. mulai dari jalannya acara, momentum diantaranya, cerita cerita yg terjejak hingga individunya. menyadarkan sesuatu yg telah lama tiada hadirnya. dingin dan syahdu dataran tinggi membuat saya belajar tentang apa yg waktu hadirkan. menegaskan apa yg dirasa, dan belajar untuk menutup rapat yg seharusnya disimpan tanpa perlu digenggam erat. biarlah ia tenggelam dalam kotak di tengah lautan beserta kunci yg hilang entah kemana agar tidak sanggup dibuka dan ditemukan. ia indah, jika tetap pada porsinya. terima kasih, selamat menjaga.
Tumblr media
7 notes · View notes
shabrinafillahi · 5 years ago
Text
Hal Kecil Yang Sering Luput
Sebuah nasihat pagi dari gurunda di sebuah Whatsapp grup. Sengaja saya copy-paste secara utuh di sini, karena menurut saya kontennya bagus untuk bahan renungan bersama.
Reminder saja … 
Sering semangat anak muda aktivis dakwah dalam berbisnis sangat menggebu untuk memberi impact kepada “umat,” sehingga lupa bahwa tidak selalu impact itu lahir dari langkah-langkah bisnis yg kita lakukan, tapi dari barokah.
Dan barokah itu hadir dari kejelian dan kemampuan kita menangkap dan memenuhi harapan orang-orang terdekat kita. 
Sekitar 3 bulan yg lalu Bang Arief ditegur oleh seorang Ustadz. Kira-kira dia bilang begini, 
“Akh Arief, antum mati-matian banting tulang sebagai seorang profesional dll.
Kapan terakhir kali antum bertanya pada orang tua antum, istri antum, dan juga naqib antum, apa yg sebenarnya mereka harapkan dari antum? 
Sudahkah antum sungguh-sungguh berupaya memenuhi harapan mereka?
Jangan-jangan antum habis-habisan berjuang, tapi sebenarnya antum lalai terhadap hal-hal kecil dan sederhana yang diharapkan orangtua dan guru antum dari diri antum. 
Jika demikian akh Arief, barokah itu jauh …..” 
Dan ketika itu saya menangis.
174 notes · View notes