r-nie
pengingat-ku
68 posts
Last active 60 minutes ago
Don't wanna be here? Send us removal request.
r-nie · 1 month ago
Text
Hujan di sore hari
Tumblr media
Ku katakan kepada diriku, berulangkali, bahwa seindah apapun sebuah takdir, selalu terkandung ujian di dalamnya.
Tak ada takdir yang sempurna di dunia ini. Hanya ada takdir terbaik dari-Nya sepaket bersama ujian yang mengiringi. Tanpa ujian, darimanakah kita mampu melihat sebening apa keimanan dan keikhlasan kita? Tanpa ujian, darimanakah kita tahu bahwa kita ini sudah baik atau masih dalam genangan kesalahan?
Jadi, jika di depan nanti banyak rintangan yang membuat hati terasa pedih, kaki berat melangkah dan diri ingin menyerah. Maka itulah bagian dari guratan sebuah takdir yang tidak bisa dipisahkan. Bahwa kita hidup untuk diuji isi hatinya dan keimanannya oleh Tuhan.
Semoga kita selalu dikuatkan dan tolong oleh-Nya, aamiin..
Usai gerimis, 18 November 2024 (post pengumuman SKD)
258 notes · View notes
r-nie · 2 months ago
Text
Prestasi Perempuan
Menjadi seorang perempuan yang tidak terikut arus dan menjadikan tiktok/sosmed sebagai standar pemikiran dan pandangan adalah sebuah prestasi yang menurutku besar. Keep it up :)
I’m not generalizing about that. Tapi rasanya tak sulit menemukan postingan yang viral di sana tentang berbagai bias pemikiran dari perempuan, oleh perempuan, untuk perempuan. And you know what’s the effect dear?
Pemikiran yang bias bisa bikin kita salah dalam memandang sesuatu. Kesalahan cara pandang bisa jadi sebab salah mengambil sikap dan kesimpulan. Salah mengambil kesimpulan berakibat pada salah dalam mengambil keputusan dan tindakan. So keep it in mind. Tidak semua orang bisa diambil pandangannya meskipun viral, meski terlihat benar hanya karena banyak yang ngelike dan mewakili sisi perasaan. Jangan lupakan bahwa kamu masih punya kecerdasan untuk menimbang kebenaran dari sebuah pernyataan. 'Dear My Future' | Quraners
187 notes · View notes
r-nie · 2 months ago
Text
Jurang
Hi semua. Tulisan ini mungkin cukup sensitif dan membutuhkan empati untuk membacanya dengan hati-hati, karena akan menggunakan sudut pandang perbanding-bandingan. Sesuatu yang mungkin tidak nyaman untuk dibaca bagi sebagian orang.
Dalam proses mengamati sekaligus menjalani kehidupan selama 34 tahun ini, terasa sekali bahwa fase yang sedang dijalani saat ini itu benar-benar jelas sekali garis batas kehidupan satu sama lain, antara diri kita dengan orang lain itu kelihatan sekali.
Dulu sewaktu kecil, sewaktu seru-serunya menjadi anak-anak, tidak memandang dunia dari sisi materi, tidak bingung bangun tidur harus bekerja, bahkan ini mungkin terjadi hingga kita SMA. Antara kita dengan teman kita itu sama, sama-sama di fase berjuang. Lagi di fase belajar untuk mewujudkan mimpi masing-masing. Ngerasain kelas yang panas tanpa AC bareng-bareng, naik motor iring-iringan, dan semua aktivitas yang membuat kita terasa tidak ada bedanya satu sama lain. Coba deh perhatikan, teman-teman kita semasa TK, SD, SMP, ataupun SMA dulu. Inget nggak serunya bermain bersama, paling satu-satunya hal yang membuat kita berkompetisi saat itu adalah rangking kelas. Itu pun kadang sadar diri kalau udah ada yang langganan juara kelas berturut-turut, kitanya juga nggak berkecil hati karena tidak juara kelas, enjoy aja, dan ya berjalan sebagaimana biasanya.
Tapi coba lihat semuanya sekarang. Perbedaan antara kita dan teman-teman bisa kayak bumi dan langit dari sisi kehidupan. Di umur yang sama, ada yang masing single, ada yang sudah punya anak mau masuk SD. Ada yang sudah punya rumah, ada yang masih ngontrak. Ada yang kerja dengan gaji puluhan bahkan ratusan juta per bulan, ada yang berjuang biar bisa UMR aja alhamdulillah. Ada yang lagi jalan-jalan ke berbagai kota atau negara, ada yang lagi langganan ke psikolog/psikiater. Ada yang berubah jadi kriminal, ada yang menjadi seorang alim. Ada yang lagi kesulitan finansial, ada yang lagi lapang banget sampai bisa bersedekah tanpa berpikir panjang. Ada yang pernikahannya bahagia, ada yang sudah menjadi duda dan janda.
Perbedaan itu terpampang secara nyata. Dan itu dialami oleh diri kita sendiri dan juga orang-orang yang dulu sekali, tidak begitu lama, mungkin 15 atau 20 tahun yang lalu adalah orang-orang yang bareng sama kita. Yang dulu sama-sama memikirkan tugas sekolah, les bareng-bareng, kalau libur sekolah bikin agenda kelas, kalau ramadan bikin acara bukber kelas. Kalau lebaran, rame-rame keliling antar rumah-rumah.
Tapi perbedaan nasib, garis takdirnya bisa sejauh itu. Kadang, diri sendiri pun merasa begitu asing dengan segala jurang yang ada, begitu tinggi perbedaan yang dimiliki. Kadang, diri juga mengukur-ukur diri sendiri, bertanya-tanya mengapa ada yang bisa sejauh itu sementara kita terasa jalan di tempat, gitu-gitu aja.
Tanpa sadar, bahwa "gitu-gitu aja"nya diri ini juga ternyata jadi sesuatu yang amat berharga bagi teman kita yang lain. Hidup yang saling melihat ini, rasanya semakin membelalakkan mata di umur sekarang. Umur-umur yang menurut kita harusnya sudah bisa mencapai hal-hal tertentu dalam hidup, tapi kita baru mencapai sebagian kecil atau bahkan belum sama sekali.
Kemarin waktu baca threads, ada sebuah utas yang kurang lebih bilang begini : "Umur 42, belum punya rumah sendiri, masih ngontrak pindah-pindah, kendaraan cuma motor ada 1, anak ada dua udah sekolah semua, tiap bulan gaji ngepres buat semuanya. Nggak apa-apa kan?" Dan jawaban orang lain yang membalas, begitu "nyesss" pada baik-baik.
Kadang mulai mikir juga, apa selama ini kita terlalu lama hidup dalam bubble. Hidup dalam perspektif bahwa keberhasilan-keberhasilan itu harus mencapai ini dan itu. Ditakut-takuti jika kita tidak begini dan begitu, nanti hidup kita akan menderita. Hidup kita akan gagal. Gagal menurut orang yang menebar ketakutan tersebut.
Dan kita lupa dan tidak pernah diajari untuk bagaimana caranya bisa bahagia dengan alasan-alasan yang amat sederhana. Kebahagiaan kita penuh dengan syarat, syarat yang kita buat sendiri, tapi sekaligus syarat yang amat sulit untuk kita sendiri penuhi. (c)kurniawangunadi
210 notes · View notes
r-nie · 2 months ago
Text
Tumblr media
Yakinlah, ada sesuatu yang indah menantimu selepas kesabaran yang kamu lakukan selama ini. Bukan tidak mungkin Dia memintamu menanti selama ini, kecuali sudah ada sesuatu yang indah dipersiapkan untukmu. Khusus untukmu.
Sebuah skenario yang indah nan menawan, yang akan membuatmu terpana hingga lupa betapa pedihnya rasa sakit yang kamu derita selama ini. Kemudian di saat itu kamu akan tersadar, betapa Maha Adil-Nya Dia terhadapmu.
Hanya saja, semua itu tidak akan sempurna jika kesabaran yang telah kamu ukir selama ini tidak kamu sertakan keyakinan yang utuh pada-Nya, di awal, pertengahan, dan juga ujungnya.
Oleh karenanya, betapapun mungkin proses yang kamu jalani saat ini mungkin terlihat sukar, berliku seolah tidak ada titik temu, atau apapun itu, tetaplah pupuk keyakinan itu di dalam hati.
Yakinlah, janji-Nya akan datang ketika Dia menilaimu sudah layak untuk menerima kado terindah itu. Di waktu yang tepat, di keadaanmu yang sudah siap. :)
415 notes · View notes
r-nie · 7 months ago
Text
"JANGAN MAINKAN SEMUA PERAN"
Tumblr media Tumblr media
Sebagai renungan atas kejadian bunuh diri kakak beradik di Bandung. Kedua korban menderita gangguan jiwa setelah ibunya meninggal dunia.
SUATU SAAT KITA AKAN MENINGGALKAN MEREKA JANGAN MAINKAN SEMUA PERAN
(Senior Psikolog dan Konsultan, UI)
Kita tidak pernah tahu, anak kita akan terlempar ke bagian bumi yang mana nanti, maka izinkanlah dia belajar menyelesaikan masalahnya sendiri .
Jangan memainkan semua peran,
ya jadi ibu,
ya jadi koki,
ya jadi tukang cuci.
ya jadi ayah,
ya jadi supir,
ya jadi tukang ledeng,
Anda bukan anggota tim SAR!
Anak anda tidak dalam keadaan bahaya.
Tidak ada sinyal S.O.S!
Jangan selalu memaksa untuk membantu dan memperbaiki semuanya.
#Anak mengeluh karena mainan puzzlenya tidak bisa nyambung menjadi satu, "Sini...Ayah bantu!".
#Tutup botol minum sedikit susah dibuka, "Sini...Mama saja".
#Tali sepatu sulit diikat, "Sini...Ayah ikatkan".
#Kecipratan sedikit minyak
"Sudah sini, Mama aja yang masak".
Kapan anaknya bisa?
Kalau bala bantuan muncul tanpa adanya bencana,
Apa yang terjadi ketika bencana benar2 datang?
Berikan anak2 kesempatan untuk menemukan solusi mereka sendiri.
Kemampuan menangani stress,
Menyelesaikan masalah,
dan mencari solusi,
merupakan keterampilan/skill yang wajib dimiliki.
Dan skill ini harus dilatih untuk bisa terampil,
Skill ini tidak akan muncul begitu saja hanya dengan simsalabim!
Kemampuan menyelesaikan masalah dan bertahan dalam kesulitan tanpa menyerah bisa berdampak sampai puluhan tahun ke depan.
Bukan saja bisa membuat seseorang lulus sekolah tinggi,
tapi juga lulus melewati ujian badai pernikahan dan kehidupannya kelak.
Tampaknya sepele sekarang...
Secara apalah salahnya kita bantu anak?
Tapi jika anda segera bergegas menyelamatkannya dari segala kesulitan, dia akan menjadi ringkih dan mudah layu.
Sakit sedikit, mengeluh.
Berantem sedikit, minta cerai.
Masalah sedikit, jadi gila.
,
Jika anda menghabiskan banyak waktu, perhatian, dan uang untuk IQ nya, maka habiskan pula hal yang sama untuk AQ nya.
AQ?
Apa itu?
ADVERSITY QUOTIENT
Menurut Paul G. Stoltz,
AQ adalah kecerdasan menghadapi kesulitan atau hambatan dan kemampuan bertahan dalam berbagai kesulitan hidup dan tantangan yang dialami.
Bukankah kecerdasan ini lebih penting daripada IQ, untuk menghadapi masalah sehari-hari?
Perasaan mampu melewati ujian itu luar biasa nikmatnya.
Bisa menyelesaikan masalah, mulai dari hal yang sederhana sampai yang sulit, membuat diri semakin percaya bahwa meminta tolong hanya dilakukan ketika kita benar2 tidak sanggup lagi.
So, izinkanlah anak anda melewati kesulitan hidup...
Tidak masalah anak mengalami sedikit luka,
sedikit menangis,
sedikit kecewa,
sedikit telat,
dan sedikit kehujanan.
Tahan lidah, tangan dan hati dari memberikan bantuan.
Ajari mereka menangani frustrasi.
Kalau anda selalu jadi ibu peri atau guardian angel,
Apa yang terjadi jika anda tidak bernafas lagi esok hari?
Bisa2 anak anda ikut mati.
Sulit memang untuk tidak mengintervensi,
Ketika melihat anak sendiri susah, sakit dan sedih.
Apalagi menjadi orangtua, insting pertama adalah melindungi,
Jadi melatih AQ ini adalah ujian kita sendiri juga sebagai orangtua.
Tapi sadarilah,
hidup tidaklah mudah,
masalah akan selalu ada.
Dan mereka harus bisa bertahan.
Melewati hujan, badai, dan kesulitan,
yang kadang tidak bisa dihindari.
_Selamat berjuang untuk mencetak pribadi yg kokoh dan mandiri_
457 notes · View notes
r-nie · 1 year ago
Text
Exsistence Is Resistance, Palestine Will Be Free! 🇵🇸
Tumblr media Tumblr media
Palestina hari ini barangkali menjadi barometer keimanan seorang hamba. Jika dalam hadits disampaikan:
"Barangsiapa dari kalian melihat kemungkaran, ubahlah dengan tangannya. Jika tidak bisa, ubahlah dengan lisannya. Jika tidak bisa, ingkarilah dengan hatinya, dan itu merupakan selemah-lemahnya iman.” [HR. Muslim, no. 49]
Hadits diatas secara gamblang menegaskan keharusan kita untuk mengubah kemungkaran sesuai kadar kemampuan kita. Mulai dari tangan (tindakan) sampai yang paling minimal yaitu penolakan pada hati. Jika hati saja tidak tergerak, maka bisa jadi sedang bermasalah kondisi iman kita.
Jika hari ini, dalam konteks Palestina, Allah tidak titipkan pada diri kita, sesuatu yang darinya memiliki peluang untuk merubah keadaan dengan tangan (aksi nyata/secara langsung). Maka pastikan di dalam hati kita, seminimal-minimalnya ada pengingkaran yang jelas akan kedzoliman yang terjadi saat ini menimpa saudara kita disana.
Sebab, pada dasarnya, meskipun isu Palestina dapat dilihat dari segi manapun, untuk berpihak dan peduli bagi seorang muslim sangat simpel. Disana ada kedzoliman, tugas kita wajib melawan dan menentangnya. Ya, sesederhana itu.
Maka, teman-teman. Pada kondisi hari ini, ditengah keterbatasan apapun yang sedang menimpa diri, pastikan hadirkan sikap dan kepedulian kita terhadap mereka. Bagaimanapun bentuknya. Pastikan setidaknya hati kita hadir, kalau belum, paksakan agar apapun yang membuat ia keras, akan melunak.
Juga, cukup fokuskan diri terhadap apa-apa yang kita perlu dan bisa hadirkan dalam sikap pembelaan kita. Tidak perlu sibuk melihat bagaimana sikap saudara kita, apa yang telah diperbuat, dsb. Hal itu yang juga akan menjaga ritme dan nafas keikhlasan amalan kita.
Ingat, isu Palestina adalah isu yang panjang. Maka, jaga nafas keistiqomahan kita melalui amalan-amalan yang konkret dan strategis.
Nyalakan api semangat, pupuk optimisme di dalam jiwa, yakin bahwa kemenangan adalah nyata! 🔥
Exsistence Is Resistance, Palestine Will Be Free! 🇵🇸
151 notes · View notes
r-nie · 1 year ago
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Al Quds adalah tanah suci yang penuh berkah. Al Quds tanah para nabi. Allaah menjadikannya kiblat pertama Muslim. Kesinilah wajah menghadap saat sholat dahulu.
Rasulullaah shallahu allaihi wassalam memerintahkan Usamah bin Zaid ra membawa pasukan untuk membebaskannya. Dibawah kekhalifahan Umar bin Khaththab ra, Al Quds bebas dari penguasaan Romawi, hingga Yahudi bisa masuk kembali dan kesucian Nasrani tetap utuh.
Sholahuddin Al Ayyubi kembali mencontoh Umar, membebaskannya dari The Crusaders, kaum salib Eropa sehingga Al Quds kembali menjadi pusat ilmu dan peradaban Islam.
Saat Zionist Internasional mengirimkan Yahudi Eropa ke Palestina pada tahun 1900-an, jumlah Yahudi di Al Quds tak sampai 10%. Mayoritasnya adalah Muslim.
Dimana logika pembenaran Al Quds/ Yerusalem dijadikan Ibu Kota Penjajah yang tidak punya hak berdiri di tanah suci?!
SAY NO!!! to Al Quds/ Yerusalem for Israel!!!
©smart_171
3K notes · View notes
r-nie · 1 year ago
Text
Menutup hari ini, tidaklah terlalu penting siapa yang lebih kaya dan lebih enak hidupnya hari ini. Yang terpenting adalah siapa yang lebih bisa menikmati salatnya tanpa terburu-buru, dan siapa yang lebih banyak tabungan untuk kematiannya. Tidak semua orang bisa menikmati salat, dan tidak semua orang banyak tabungan pahalanya.
618 notes · View notes
r-nie · 1 year ago
Note
Nasihat/motivasi terbaik untuk hari ini
Langsung saya balas ya, mumpung lagi buka Tumblr lalu ada notif ask masuk.
"Tidak ada manusia yang sempurna. Memang itulah kenyataannya. Akan tetapi, dalam waktu yang bersamaan kita diperintahkan untuk berusaha agar menjadi sempurna. Atau, setidaknya mendekati kesempurnaan."
Inilah masalahnya. Adakah kesalahan dalam perintah itu?
Jawabannya tidak. Namun, kenapa kita diperintahkan untuk berlaku sesuatu yang agaknya mustahil untuk diwujudkan?
Jawabannya adalah, kesempurnaan itu relatif. Ukuran kesempurnaan itu adalah batas maksimum dari setiap individu untuk berkembang. Karena Allah hanya membebani setiap individu seusai dengan kemampuannya. (QS. Al-Baqarah : 256)
Jadi pada apapun yang saat ini kamu atau siapapun yang hari ini sedang berjuang, menjalani amanah yang masih dan telah dititipkan, seorang Ayah pernah berpesan pada anaknya :
"Kalau kamu masih dikasih amanah, artinya, pertama orang tuh masih percaya sama kamu. Kedua, Allah sayang sama kamu, sebab dengannya kamu akan terjaga dari hal-hal yang menjauhkanmu dari bantuan Allah, maka maksimalkan usahamu. Jangan suka ngeluh."
Lakukan yang terbaik semampumu, jika lelah boleh istirahat sekedar melepas penat, setelahnya bangkit dan tuntaskan apa yang telah kamu mulai. Semoga Allah memberi kita hidayah dan taufik-Nya.
51 notes · View notes
r-nie · 1 year ago
Text
Meminta sebuah kelapangan hati..
Dikarunia hati yang lapang itu, menentramkan ya. Kita tidak lagi gusar pada apa-apa yang belum kita miliki, sekalipun banyak hal yang terlewat perihal teman-teman seusia kita yang langkahnya sudah sangat jauh.
aku melihat orang-orang yang ridho terhadap takdir dalam hidupnya. Semuanya adalah orang-orang yang begitu lapang hatinya. Luas sekali kesabarannya, bagi mereka urusan dunia itu hanyalah sebuah sarana jalan mereka untuk menggapai akhirat, kehidupan yang lebih kekal lagi.
Allaah karuniakan mereka kelapangan hati, sehingga melihat suatu urusan dunia yang membuatnya bersedih sekalipun, mereka kembalikan kepada Allaah. Bahwa apa yang telah Allaah kehendaki semuanya baik dan terbaik untuk mereka.
Dan benarlah, kelapangan hati tidak bisa didapatkan dengan begitu saja. Ada banyak ujian yang harus dilalui, dan ilmu yang telah dipelajari. Ilmu Tauhid, ilmu tawakal, ilmu penyerahan diri dengan totalitas penuh kepada Allaah. Lalu, dengan usaha berdoa setiap harinya, setiap waktu. Meminta agar diberi keridhoan dan kelapangan hati dalam menjalani setiap fase kehidupan ini.
Semoga Allaah selalu tolong dan kuatkan. Dan memang hanya Allaah yang bisa menolong dan menguatkan, tidak ada yang lain..
لا حولا ولا قوات إلا بالله
348 notes · View notes
r-nie · 2 years ago
Text
Jangan cepat menilai buruk apa² yang tak sesuai dengan inginmu. Karena bisa saja ia justru memberi lebih banyak manfaat, bahkan menjadi peluang untuk beramal shalih.
#selfreminder #ntms
3 notes · View notes
r-nie · 2 years ago
Text
Nano - nano Hijrah
Katanya "yang membuat diri kita sekarang berbeda dgn kita di masa lalu adalah orang yg kita temui, buku yg qt baca" dan kalau aku ditambah kajian yg aku ikuti.
Pernah ngobrol sm orang sefrekuensi, ternyata ada kesamaan, ada efek hijrah yang ngebuat orang seperti kita jd lebih membatasi diri, bukan introvert maksudnya.. toh kita ga minder dan anti sosial. Tp lebih menyadari bahwa rasanya mengurangi pergaulan yang tidak berfaedah membuat kita lebih tenang tidak bising dengan kabar miring/ silau dengan pencapaian orang lain dan justru memicu diri untuk semakin produktif.
Seperti menyederhanakan hidup membuat kita lebih fokus pada apa yang penting dalam hidup itu sendiri. Karena ternyata banyak peran yang Allah amanahkan namun belum maksimal dijalankan sementara menyempurnakan yang wajib lebih utama daripada memperbanyak yang sunnah.
Kadang sekarang jadi agak susah masuk kedalam circle obrolan orang kebanyakan. Berusaha nyambung untuk menghormati. Tapi di satu sisi kita seperti memiliki dunia sendiri, sering memikirkan apa yang tidak orang lain pikirkan , menyukai apa yang tidak disukai orang kebanyakan dan itu membuat kita sedikit kesepian. Tapi rasa sepi itu jadi sebuah kenikmatan karena satu2nya tempat yang nyaman untuk berbagi hanya Dia dan kepadaNyalah kita kembali. Pada akhirnya Iman dan Keyakinan yang membuat kita bertahan meski berbeda sendirian.
Kata Ust. Nuzul Zikri Hafidzahullah "orang hijrah itu akan lebih semangat hidupnya karena ada yg dituju sebuah misi yg mulia" Dan outputnya orang2 lihat kita lebih cerah, optimis, banyak tersenyum. Memang betul tapi selain sering bahagia kita juga sebenarnya banyak bersedih, ketika menginsyafi diri yang sering alfa, lupa dan masih saja berbuat dosa. Untungnya kata Ustadzah. Yunda Faizah "Allah jadikan penentu hidup seseorang di akhir hidupnya. Agar diantara kita tidak ada yang tertipu dengan amalnya. Allah rahasiakan diterimanya sebuah amal agar kita merasa cemas dengan status kita yang belum jelas, belum bisa bernafas lega sebelum benar2 menapak kaki di surga, tapi Allah juga selalu buka pintu taubat agar kita selalu punya harapan" semoga kita semua jadi orang sukses dan berhasil mati dalam keadaam Husnul Khotimah.
65 notes · View notes
r-nie · 2 years ago
Text
ANTARA BERKAH DAN MUSIBAH
Sudah aturannya Allah Subhanahu wa Ta’ala bahwa antara berkah dan musibah itu terkadang saling membutuhkan.
Ada kalanya... musibah kita adalah keberkahan orang lain. Sebaliknya, musibah orang lain pun jadi jalan terbukanya keberkahan bagi kita.
Kesulitan orang atas ban bocornya jadi rezeki bagi tukang tambal ban.
Rusaknya barang milik kita jadi rezekinya tukang servis.
Bahkan meninggalnya seseorang yang jadi sebab sedih keluarganya... ternyata jadi sebab senyumnya keluarga si penggali kubur. Sebab jadi wasilah rezeki yang dibawa pulang lantaran adanya pekerjaan di hari itu.
Sudah jadi rumusnya...
Antara berkah dan musibah saling berkaitan. Dan harus ada bagi berlangsungnya hukum perputaran Rezeki.
Maka sebagai orang beriman..
Jangan sesali setiap kesulitan. Jangan mengutuk setiap musibah...
Sebab itu adalah cara Allah mengalirkan rezeki dari satu hamba ke hambaNya yang lain.
Setiap keadaan adalah wasilah rezeki.
Senangmu bisa jadi sedihnya orang lain.
Dan sedihmu adalah kesenangan bagi orang lain.
Jangan egois hanya melihat hidup dari kacamata kepentinganmu sendiri.
Hidup tak hanya berisi cerita tentangmu...
Tapi tentang orang lain dan makhluk lainnya.
Dan cerita yang paling penting adalah...
Cerita tentang ke Maha Kuasaan Allah yang memiliki segala kekuasaan di alam semesta.
Jangan mendramatisir cerita dan keadaanmu, karena itu tidak penting. Namun jadikan kisah hidupmu sebagai bahanmu menceritakan tentang Allah.
"Allah tuh hebat ya...
"Gara-gara ditipu, kita jadi ketemu sahabat baru yang banyak mengubah hidup kita sekarang..."
"Allah itu keren ya...
Karena sakit ini, Allah jadi bikin keluarga kita lebih banyak sedekah..."
"Allah itu luar biasa...
Sebab ini kita jadi begini..., sebab itu kita jadi bisa begitu..."
Pokoknya... semua musibah dan kemudahan adalah rumus Allah menyempurnakan kehidupan, termasuk kehidupanmu.
Semua keadaan tergantung bagaimana hati yang penuh iman kita melihatnya.
Sehingga akhirnya...
Setelah paham itu semua. Mulut dan hati akan lebih mudah berkata.. "Alhamdulillah.."
✍🏻 Ust. Andre Raditya
0 notes
r-nie · 2 years ago
Text
Tidak semua mata mau dan mampu melihat sisi baik kita... Kenyataan di dunia selalu begitu.
Ada orang yang melihat kita dengan cara yang baik. Namun ada juga orang yang hanya mau melihat kita dalam keadaan yang selalu buruk.
Ada orang yang senang menceritakan kebaikan kita layaknya malaikat. Namun akan ada masanya kita mendengar cerita dari mulut orang lain tentang diri kita yang begitu buruk layaknya setan.
Ada orang yang begitu berterimakasih. Namun ada orang yang selalu menghujat.
Ada orang yang mendoakan kita agar selalu diliputi kebaikan. Namun ada pula yang mungkin saat ini berdoa agar kita celaka.
Begitulah dunia...
Selalu ada 2 versi diri kita di mata orang lain. Tidak selalu setiap orang punya kesempatan untuk melihat sisi baik kita.
Ada kalanya Alloh hadirkan orang-orang yang justru melihat sisi buruk kita.
Maka sikap terbaik agar hidup senantiasa tenang dan tentram adalah...
Cukup fokuskan energi kepada mereka yang menyayangimu. Dan tak perlu sibuk mencari tahu apa kata orang tentangmu.
Karena terkadang.... mengetahui banyak hal adalah sebuah masalah.
Ust. Andre Raditya
0 notes
r-nie · 2 years ago
Text
APAKAH ALLAH MENCINTAIKU ?
(Ustadz Boris Tanesia)
Pertanyaan yg merayuku untuk instropeksi...
Kemudian kucoba membaca Al Qur'an...
Kudapati ternyata Allah mencintai orang-orang yg sabar. Kulihat diriku..., Aaahh betapa sedikitnya kesabaranku.
Kudapati Allah mencintai orang-orang yang berjihad. Kulihat diriku..., Aaahh amat lemahnya aku, melawan nafsuku. Kurang kesungguhan ku menaatiNya.
Kudapati Allah mencintai orang-orang yang berbuat Ihsan. Apalagi ini..., teramat jauh diriku dari derajat ihsan.
Hatiku gundah...
Tak ada tanda pada diriku bahwa Allah mencintaiku...
Ku coba lagi membuka lembaran yang lain dalam Al Qur'an...,
Lalu aku dapati... ternyata Allah mencintai orang-orang yang suka bertaubat.
Aku segera merenung...
Mungkin ayat ini untukku dan yang sepertiku.
Segera lisanku berucap...
Astagfirullah wa atuubu ilaihi...
Semoga dengan ini, Allah mencintaiku....
🥺😢😭
1 note · View note
r-nie · 2 years ago
Text
Engkau tidak menikahi aku
Engkau tidak menikahi aku yang kau lihat postinganya di sosial media.
Engkau tidak menikahi aku yang kamu kenal ketika kita berkomunikasi di whatsapp ataupun line.
Kamu tidak pula menikahiku yang kamu lihat pernah memimpin sebuah organisasi ataupun mengisi sebuah acara
Karena
Kamu menikahi seorang anak yang dilahirkan kedua orang tuanya puluhan tahun yang lalu
Kamu menikahi seorang manusia yang memiliki masalalu dan masih berjuang untuk masa depannya
Kamu menikahi seseorang yang memiliki pengalaman hidupnya sendiri yang membentuk pribadinya sendiri.
Kamu menikahi seseorang yang mungkin kamu tidak mengenalnya secara utuh.
Maka
Jangan pernah berhenti untuk terus mengenaliku. Karena awal dari sebuah kekecewaan adalah sebuah ekpektasi dan khayalan.
Berusahalah untuk mengenalku sepanjang waktu. Karena aku akan terus bertumbuh dan berubah. Dan semoga dengan bersama nya kita, perubahan itu mengarah lebih baik. Bukan sebalik nya.
Begitu pula aku. Aku hanya mengenalmu sebatas yang kau tunjukan kepadaku. Aku akan terus berusaha mengenalmu sejak pertamakali janji itu di ucapkan.
536 notes · View notes
r-nie · 3 years ago
Text
Menikmati Doa
Mungkin ada, seseorang yang Allah kabulkan doanya hanya dengan sekali ucap dan meminta, akan ada pula seseorang yang harus berkali-kali berdoa dan mengharap barulah Allah berikan. Bahkan ada yang mungkin berdoa sepanjang usianya dan hari ini belum pula Allah berikan.
Kamu tahu? Doa itu bukan perihal apa yang kamu harapkan dan doakan juga pengkabulan, sebab apa yang Allah beri belum tentu menjadi rezeki, ia bisa saja menjadi petaka atau ujian.
Doa itu soal ketenangan hati dan kedekatan antara hamba dan Tuhannya, doa itu perihal hubungan baik dan kenyamanan jiwa antara apa yang diharap dan kepada siapa ia melabuhkan kecemasannya.
Dan satu lagi, andai doa kita hari ini belum juga Allah kabulkan, maka teruslah berdoa dengan menikmati setiap doa yang keluar dari lisan dan air mata yang mengalir karena ketulusan hati.
Andai kamu siap, pasti akan Allah beri sebagai bentuk hadiah dan pemberian. Andai kamu belum siap, Allah juga akan memberi sebagai bentuk ujian atau sesuatu yang harus kamu selesaikan dengan baik.
Doa kita sama, hanya saja cara Allah mengabulkannya dengan jalan yang berbeda. Sabar, ya :')
@jndmmsyhd
662 notes · View notes