poesia23-blog
Poesia . . .
129 posts
Sayidah Anis, From Bandung Indonesia.. Follow @anisayidah page counter
Don't wanna be here? Send us removal request.
poesia23-blog · 10 years ago
Text
Thought via Path
Sepatu yang kehilangan jejak di beranda rumah, adalah sepatu yang menemukan jalan baru. #anssydh – Read on Path.
0 notes
poesia23-blog · 10 years ago
Text
Thought via Path
Topi yang paling cocok untuk kepala yang keras adalah penyesalan #anisquote 😀 – Read on Path.
1 note · View note
poesia23-blog · 10 years ago
Photo
Tumblr media
aku dan lukisan hanafi at Galeri Sumardja – View on Path.
0 notes
poesia23-blog · 10 years ago
Text
Listening to Another Brick In the Wall, Pt. 2 by Pink Floyd
We don't need no education  We don't need no thought control  No dark sarcasm in the classroom  Teachers leave them kids alone  Hey teacher leave them kids alone  All in all it's just another brick in the wall  All in all you're just another brick in the wall – Preview it on Path.
0 notes
poesia23-blog · 10 years ago
Photo
Tumblr media
Pas sekali untuk bacaan di musim hujan seperti saat ini.. #PartiturHujan IDR 35.000 (exclude Ongkir) 😍❤🌼🌺🌁 #edisipromobukusuami 😁 with Faisal – View on Path.
1 note · View note
poesia23-blog · 10 years ago
Photo
Tumblr media
#puisi #DuriSendiri #AanMansyur – View on Path.
0 notes
poesia23-blog · 10 years ago
Photo
Tumblr media
#QuoteOftheDay #MotherTeresa – View on Path.
0 notes
poesia23-blog · 10 years ago
Photo
Tumblr media
Siap-siap mau bacakan puisi ini 📃 at Taman Menteng – View on Path.
0 notes
poesia23-blog · 10 years ago
Photo
Tumblr media
💕 #poem #poetry #PabloNeruda – View on Path.
0 notes
poesia23-blog · 11 years ago
Text
Watching Snowpiercer
Suatu ketika dunia akan kiamat manusia mencoba mempertahankannya, tetapi manusia hanya bisa berulah, bukan malah membuat kiamat versi mereka : membeku. Kereta Api akhirnya menjadi alternatif tempat tinggal baru. Dari gerbong paling belakang dihuni koloni miskin, sampai gerbong terdepan dihuni koloni borjuis. Selamat menikmati... with Faisal – View on Path.
0 notes
poesia23-blog · 11 years ago
Text
Puisi variasi tentang Bandung masa kini
Pikiran Rakyat, 18 Mei 2014
Puisi Anis Sayidah
Braga Culinary Night
ini bukan malam perjamuan dari langit sebab tak ada yang jatuh dengan gratis. memasuki labirin lapar, dendam rasa haus tak berkesudahan.
sepanjang jalan braga perutku tiba-tiba ingin sebesar angkasa, menelan apapun di sana. sampai mulutku tak bisa mengeja setiap keinginan lidah. sampai tubuhku terasa sesak dipenuhi sosis, batagor, cireng bercampur susu dan jus.
tiba-tiba aku terasa dipanggang di atas mimpi kota, di mana orang leha-leha melepas akhir pekannya yang penat belaka.
tiba-tiba aku terasa digoreng dalam peluh kota, setelah seminggu lebih bekerja menggerus pikirannya.
ah malam itu, setiap orang adalah pengantin tanpa undangan, tanpa pelaminan.
2014
Taman Pasopati
tak ada pohon yang tumbuh dari beton, tak ada burung yang hinggap di dahan besi. hanya ada suara lalu-lalang kendaraan berburu keinginannya sendiri.
seorang pengamen menikmati roti dalam mimpi. seorang gelandang tertidur pulas sendiri.
bayang kota yang memanjang dalam jalan layang, terbelah sungai membawa kisi-kisi kenangan. di dinding-dinding tertoreh doa lewat grafiti.
lalu keganasan kota apalagi yang mesti kita taklukan dalam diam. jika di taman ini, siang dan malam saling berkirim kegelisahan.
2014 Taman Centrum
lagu kota apa yang akan terdengar bila sekumpulan anak sekolah pulang akan singgah ke taman itu. lalu sepasang kekasih mengibaratkan dirinya langit senja yang indah. ada pengamen ceria memetik gitar dari kalbu paling dalam.
dunia ini adalah ruang akustik paling kaya dan apapun menjadi musik. bahkan retakkan dahan akan disahut suara kepak burung terbang. bahkan guguran daunan adalah orkestra sunyi dalam batin ini.
2014
Taman Pustaka Bunga
kota tak bisa mengundang kupu-kupu untuk berumah di jantungnya. maka tanamlah seratus ribu bunga dan biarkan mereka datang dengan sendiri.
kota ini selalu memaksa kita melihat dunia sebagai hitam-putih belaka. tentang gedung-gedung yang angkuh atau hotel-hotel mewah yang tumbuh. di sudut lain, tentang jalanan berlubang dan macet kiriman akhir pekan.
kota ini membutuhkan tangkai jiwa yang memekarkan warna impian. orang-orang ini memandang keteduhan dalam setiap tatapan.
apakah mesti menjadi kupu-kupu untuk mencintai sebuah taman?
2014 Biodata
Anis Sayidah, lahir 23 Desember 1989 di Bandung. Alumnus Jurusan Komunikasi Bisnis Universitas Padjadjaran, Bandung. Pada Mei 2012 Mengikuti Forum Penyair Internasional Indonesia 2012 di Surabaya. Bergiat di Komunitas sastra Malaikat, Bandung.
3 notes · View notes
poesia23-blog · 11 years ago
Text
2 Puisi Bali Post 4 Mei 2014
Pemetik Kenangan
engkau yang menanam bayangmu di tangkai-tangkai jiwaku, aku sendirian yang menerima setiap kelopak sepi yang berguguran.
engkau yang menggali lubang di sepasang mataku, jadi sumur tanpa sebuah dasar, aku sendiri yang harus jatuh dan terkapar ke dalam getir takdir.
engkau yang memupuk duri dalam ingatan aku yang menanggung lilitan semak belukar di padang kekosongan.
2014
Sepotong Hujan
papa tidak bisa membelikanku sebuah boneka apalagi sepatu cantik yang berkilau menyala. papa hanya milikku dalam mimpi masa lalu saja.
maka dari sedari kecil, aku sering memotong hujan yang turun dari sebuah jendela terbuka. aku sering membingkai hujan yang telah kugunting menjadi hiasan di dinding dengan pigura sederhana.
sepotong hujan yang akan kupajang di langit-langit kamar, di depan pintu masuk dan di halaman pertama buku catatan.
agar aku bisa mendengar rintik air yang menimpa kesunyianku, dan tertutuplah telingaku dari suara kegaduhan dunia yang ganjil nan sementara.
2014
- Anis Sayidah
2 notes · View notes
poesia23-blog · 11 years ago
Photo
Tumblr media
#puisi #poem – View on Path.
0 notes
poesia23-blog · 11 years ago
Photo
Tumblr media
Puisiku Pemetik Kenangan dan Sepotong Hujan di Bali Post 4 Mei 2014.. Repost dari Teh Ratna yang puisinya juga ada disana 👍👍👍 with Ratna Ayu – View on Path.
0 notes
poesia23-blog · 11 years ago
Photo
Tumblr media
Chubbydut cubidap paaw 💑 with Faisal – View on Path.
0 notes
poesia23-blog · 11 years ago
Text
Thought via Path
Udara di luar seperti mempermainkan malam, kita di bawah bayang-bayang saling memberi warna pada doa. – Read on Path.
0 notes
poesia23-blog · 11 years ago
Video
23-09-2012 @faisal_syahreza
0 notes