Text
Shaliha...
Mau sampai kapan terus memberi udzur pada diri sendiri? Bukankah kemarin sudah berjanji untuk memperbaiki? Coba sejenak kau telusuri, tersebab apa kemalasan sering menghampiri? Apakah karena kemaksiatan yang terus kau ulangi?
Shaliha...
Jangan kau bandingkan dirimu dengan mereka yang berorientasi duniawi. Bandingkanlah dirimu dengan mereka yang serius kembali dan terus mempelajari ilmu syar'i. Ikhlaskan lagi niat dan jihad fi nafsi. Agar tak terkurung dengan pikiran-pikiran yang tak berarti.
Bismillah, kita mulai lagi.
اللَّهُمَّ أصْلِحْ لِي دِيْنِيَ الَّذِي هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِي ، وَأَصْلِحْ لِي دُنْيَايَ الَّتِي فِيهَا مَعَاشِي ، وَأَصْلِحْ لِي آخ��رتِي الَّتي فِيهَا مَعَادِي ، وَاجْعَلِ الحَيَاةَ زِيَادَةً لِي فِي كُلِّ خَيْرٍ ، وَاجْعَلِ المَوتَ رَاحَةً لِي مِنْ كُلِّ شَرٍّ
"Ya Allah, perbaikilah untukku agamaku yang merupakan penjagaan bagi urusanku, dan perbaikilah untukku duniaku yang menjadi tempat hidupku, dan perbaikilah untukku akhiratku yang di dalamnya tempat kembaliku, dan jadikanlah kehidupanku sebagai tambahan bagiku di dalam setiap kebaikan, dan jadikanlah kematianku sebagai istirahatku dari segala keburukan."
0 notes
Text
Teruntuk jiwa-jiwa yg lelah, bersabarlah...
Masih banyak peluang pahala yg terlalu berharga untuk kau lewatkan begitu saja.
Bukankah kau yakin bahwa Allah selalu bersama orang-orang yg sabar?
...إِنَّ ٱللَّهَ مَعَ ٱلصَّٰبِرِينَ
"...sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar." (2: 153)
Dalam Tafsir Ibnu Katsir disebutkan, Ali ibnul Husain Zainul Abidin mengatakan, apabila Allah menghimpun semua manusia dari yang pertama hingga yang terakhir, maka terdengarlah suara seruan, "Di manakah orang-orang sabar? Hendaklah mereka masuk ke surga sebelum ada hisab (tanpa hisab)!" Maka bangkitlah segolongan manusia, lalu mereka bersua dengan para malaikat yang bertanya kepada mereka, "Hendak ke manakah kalian, hai anak Adam?" Mereka menjawab, "Ke surga." Para malaikat bertanya, "Sebelum ada hisab?" Mereka menjawab, "Ya." Para malaikat bertanya, "Siapakah kalian?" Mereka menjawab, "Kami adalah orang-orang yang sabar." Para malaikat bertanya, "Apakah sabar kalian?" Mereka menjawab, "Kami sabar dalam mengerjakan taat kepada Allah dan sabar dalam meninggalkan maksiat terhadap Allah, hingga Allah mewafatkan kami." Para malaikat berkata, "Kalian memang seperti apa yang kalian katakan, sekarang masuklah kalian semua ke dalam surga, maka sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal adalah kalian."
https://quran.firanda.com
2 notes
·
View notes
Text
[Hampir] Bertemu Dewasa
Dari 2023 aku belajar, bahwa mengejar dunia tidak akan ada habisnya. Semakin dikejar, semakin banyak pula yang diinginkannya. Berbagai pembagian rezeki yang Allah beri terkadang membuat iri hati. Mulai dari ia yang Allah rezekikan mendapat beragam beasiswa, menyabet banyak penghargaan, mengunjungi beberapa negara, berelasi dengan orang-orang ternama, bekerja di perusahaan terkemuka, menyempurnakan separuh agama, hingga menjadi ayah-ibu muda.
Tidak ada yang gagal, terlambat, ataupun kalah. Hanya saja memang belum atau bukan rezekinya. Bisa jadi Allah tunda atau ganti bentuknya dengan sesuatu yang lebih indah di depan sana.
Dari 2023 aku juga belajar, bahwa mengejar akhirat pun tidak akan ada habisnya. Semakin dikejar, semakin sadar bahwa masih banyak jahilnya. Berbagai kemudahan yang Allah beri juga bisa membuat iri hati. Mulai dari ia yang Allah mudahkan dalam menyempurnakan bacaan Al-Qur'an, menghafal Al-Qur'an, mentadabburi Al-Qur'an, mempelajari bahasa arab, menghafal hadits, memahami hadits, mempelajari sirah nabawiyah, hingga ia yang Allah istiqomahkan diatas tauhid dan amalan-amalan sunnah. Semuanya terpancar indah dari perangainya dan kemuliaan adab-akhlaknya.
Beberapa kali kutemukan orang-orang yang sama dengan 'kegiatan-kegiatan' berbeda yang baru aku coba. Ternyata, secinta itu Allah pada hambanya. Tak pernah Ia buat merasa sendirian ataupun terlambat.
Dari 2023 aku mengambil hikmah, bahwa apa-apa yang dilakukan hanya karenaNya, tak akan pernah dibiarkannya sia-sia.
4 notes
·
View notes
Text
Putih Abu-abu
"Besok Senin ngadain bukber gimana yaa, kebetulan dapet dana banyak dengan akad buat buka puasa". Ahad ngajakin, Senin realisasi.
Sebelum Maghrib berkumandang, salah satu dari kami langsung memberi arahan buat membatalkan puasa dengan makan ringan lalu shalat Maghrib dahulu baru makan berat.
Setelah makan berat sambil berbincang kecil dengan masing-masing circle (circle cowo - circle cewe) lanjut sesi Qadhaya Rawa'i alias tanya-tanya kabar. Dan disini izinkan aku untuk mengabadikan beberapa percakapan selama sesi tersebut berlangsung, "Alhamdulillah skripsinya udah selesai"; "Kesibukanku sama kayak yang lain, masih ngerjain skripsi"; "Lagi persiapan ujian buat koas"; "Rencana mau kerja di luar negeri"; "Alhamdulillah kemarin ikut lomba mewakili Indonesia"; "Ini lagi ikut beberapa penelitian dosen"; "Lagi sibuk ngurusin bisnis"; "Berusaha cari duit sendiri"; "Kemarin coba daftar intern, doain yg terbaik ya"; "Kesibukan lainnya ngajar ngaji anak-anak dan orang tua di kampung"; "Masih berusaha buat ngonten di akun X"; "Doain ya ini masih ngulang beberapa matkul"; "Alhamdulillah lagi develop media buat wadah sharing"; "Kemarin daftar program fast-track S2"; dll.
Sebenernya mau kagum sama life plan mereka, tapi memang dari SMA sudah seperti itu. Di tambah dengan sudut pandang yg kian berkembang seiring waktu, pengalaman, dan amanah yg sudah terlewat maupun sedang dijalani.
Baarakallaahu fiinaa. Meskipun hanya bersama selama tiga tahun, tapi selalu berikhtiar untuk seterusnya menjaga ukhuwah.
Sebuah closing statement dari perjumpaan kemarin,
Mungkin saat ini kita sedang berada dipersimpangan jalan, dimana jalan yg kita pilih berbeda-beda. Tetapi satu hal yg perlu diingat, bahwa tugas kita sama, yaitu sama-sama memberikan manfaat melalui bidang ilmu kita masing-masing. Jadi, jangan pernah lupa untuk meniatkan semua kegiatan dunia untuk akhirat juga.
1 note
·
View note
Text
PUTUS ASA
Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Az Zumar : 53)
Saat terjebak dalam dosa. Jangan biarkan hatimu putus asa. Kembalilah dengan rasa hina dan baik sangka. Rabb-mu memaafkan semua, selama kau tak mendua.
Tidakkah kita berbahagia? Mengingat betapa Maha luas rahmatNya. Bukan agar maksiat kau anggap biasa. Justru agar berupaya taat sekuat tenaga.
Bagaimana mungkin cinta dibalas dengan dusta? Kau bilang mengharap ridhoNya, tapi hatimu condong pada syahwat dunia.
Bukankah ayatnya sudah sering kau baca?
wa nahan-nafsa 'anil-hawā, Fa innal-jannata hiyal-ma`wā.
Menahan nafsu dalam jiwa, mengantarmu menggapai puncak bahagia.
Teruslah beristighfar dan jangan berhenti meminta. Karena saat kau berhenti berharap dan berdoa, syaithan lah yang bersuka cita.
Bersujudlah padaNya sepenuh rasa,
Sambil berkata; "anâ ‘abduka..."
Ya Rabb aku datang sebagai seorang hamba, yang lemah tiada daya, dan sering tertipu hasrat rendah manusia.
Lâ yaghfirudz dzunûba illâ anta...
Siapa lagi yang bisa mengampuni dosa, kalau bukan Engkau Wahai Rabb semesta.
- Kang Riza
0 notes
Text
“mba, ibu boleh telfon?”
Untuk yang kesekian kali ibu guruku ini meminta izin dahulu sebelum menelfonku. Rasanya sangat tidak pantas karena posisiku yang lebih muda tetapi diperlakukan dengan sangat ‘hormat’ dari yang lebih tua. Sebuah izin yang selalu aku usahakan untuk tidak menolaknya, kecuali memang sedang tidak memungkinkan.
Antusias beliau dalam menceritakan keadaan sekolah secara detail membuatku kagum, sebegitu pedulinya pendidik ini:”). Permasalahan yang beliau ceritakan sepaket dengan solusi yang beliau coba tawarkan. Di satu sisi, peran pendidik adalah meluruskan apa yang belum lurus, menasihati apa yang keliru, dan mencontohkan apa yang benar. Tetapi disisi lain, respons dari para murid -bahkan wali murid- terkadang terlalu berlebihan. Sedikit-sedikit diviralkan, sedikit-sedikit dilaporkan, sedikit-sedikit diperbincangkan. Seakan-akan peran pendidik hanya sekedar menyampaikan materi pelajaran sekolah saja, tidak dengan perannya dalam membentuk karakter anak. Padahal apa yang mereka -guru kami- berikan adalah bentuk kasih sayang terhadap ‘anak-anaknya’.
Satu hal yang aku highlight dari solusi yang beliau coba tawarkan, yaitu peran lingkungan. Mungkin saat ini peran guru sebagai pendidik menjadi ‘terbatas’ karena munculnya kasus-kasus sensitif di beberapa sekolah. Tetapi masih ada kesempatan untuk memperbaiki karakter mereka melalui lingkungan tempatnya bertumbuh.
Dakwah lewat perbuatan/perilaku adalah dakwah termudah untuk diterima, sebab mereka melihat secara langsung, tanpa ada paksaan maupun doktrin tertentu. Pada hal ini, peran ‘kakak’ memang sangat besar untuk ‘adik’nya. Se-simple apa yang mereka lihat, itulah yang mereka contoh. Sayangnya, pembelajaran online 2 tahun ke belakang membuat turunnya kualitas adab, baik kepada guru maupun kepada sesama teman.
Bagaimana bisa keberkahan ilmu hadir jika kepada sang wasilah pemberi ilmu saja kita tidak beradab? Bagaimana bisa ilmu menempel ke otak dan bermanfaat untuk kehidupan jika dalam proses menimba ilmu saja kita tidak serius? Bagaimana bisa manfaat dari ilmu bisa tercermin kepada perilaku jika tak disertai doa dan niat yang lurus sebelum dan setelah belajar?
Note to myself, ayo perbaiki proses belajar; mulai dari meluruskan niat, memulai-mengakhiri dengan doa, serius, tidak membicarakan keburukan serta mendoakan kebaikan untuk sang pendidik(*).
(*)Pendidik tidak hanya sebatas orang tua, guru, dosen, dan alim ulama; mereka-mereka yang berperan dalam mencontohkan kebaikan -sekecil apapun- termasuk pula seorang pendidik. Salam takzim untuk para kakak kelas, kakak tingkat, adik kelas, maupun adik tingkat yang selalu berusaha menjadi sebaik-baik teladan. Baarakallaahu fiikum.
- Jakarta
1 note
·
View note
Text
Bukan sebuah kebetulan atas semua kesempatan yang diberikan kepada kita. Lingkungan baik, alhamdulillah, berarti kita diminta untuk belajar; charge iman. Lingkungan kurang baik, pun alhamdulillah, berarti kita diminta untuk memberikan teladan dari apa yang telah kita miliki/pelajari terlebih dahulu.
Tidak perlu berubah, hanya perlu sedikit berbenah, agar hadirnya kita disana akan diterima dengan mudah.
0 notes
Text
““Tidak semua itu bisa ditenangkan oleh nasihat atau pelukan seseorang, terkadang sesuatu yang berat itu baru akan hilang dan berkurang dengan tetesan air mata dan doa””
—
Sekuat apapun seseorang terlihat di depan manusia, ia sebenarnya tetap memiliki sisi terlemah, entah hatinya atau sisi lain dari kehidupannya. Kamu tahu? Ada seseorang yang segera beristirahat ketika malam baru tiba, sengaja ia melakukannya agar bisa bangun di sepertiga malam untuk mengadu dan menumpahkan lelahnya pada hidup yang harus ia jalani.
Jika Tuhan tidak akan membebanimu di luar kemampuanmu, seharusnya saat masalah itu tiba kamu harus segera menemui-Nya, untuk meminta arahan dan petunjuk dimana jalan yang harus kamu tempuh dan solusi apa yang harus kamu lakukan. Sayangnya, kamu menghindar dan lebih memilih bercerita pada manusia yang seringnya mengkhianati.
Yang besar pasti akan mengecil, yang rumit pasti akan menjadi mudah, dan yang buntu pasti akan ada jalan keluarnya, andai kamu dekat dengan-Nya.
@jndmmsyhd
807 notes
·
View notes
Text
Manusia Wajib
Ada 5 golongan manusia; manusia wajib kita hadirkan, manusia sunnah kita syukuri, manusia mubah kita ubah, manusia makruh kita tinggalkan, dan manusia haram kita gantikan dengan manusia berguna.
Jadilah manusia wajib, yang kehadirannya diharapkan, keberadaannya diakui, diamnya menginspirasi, kata-katanya memotivasi, keteladanannya menggerakkan aksi, suaranya didengarkan sepenuh hati, kebaikannya ditiru dan diduplikasi, kegagasannya dilanjutkan tiada henti, dipuncak peran menjaga akhlak terpuji, sehingga kepergiannya pun ditangisi.
Jadilah manusia wajib yang selalu bermanfaat sepanjang hayat~
- Ustadz Solikhin Abu Izzuddin
0 notes
Text
Dinamika Dakwah
Dakwah harus bersinergi satu sama lain, gabisa sendiri-sendiri. Banyak hal yg tercipta dari keterbatasan dan nantinya akan berdampak besar. Buat inovasi dan maksimalkan potensi, yakin pasti akan dapet pengaruh yg luas.
Dakwah harus unik dan menarik. Ketika berdakwah ga cukup modal semangat aja! Dakwah juga butuh niat, ilmu, serta strategi yg unik dan menarik. Jangan kalah dengan strategi apik mereka yg berorientasi dunia. Ga ada ruginya kalo kita memaksimalkan kondisi untuk all out dalam dakwah. Kuncinya, manfaatkan dan maksimalkan.
Istiqomah itu perlu lingkungan yg supportif! Maksimalkan kesempatan dan nikmat yg telah Allah berikan. Kontribusi sebisa mungkin karena dakwah yg kita lakukan ga akan membuat kita rugi. Inget tujuan utama kuliah yaitu untuk menuntut ilmu dibidang masing-masing dan diikuti oleh mengikuti organisasi-organisasi. InsyaaAllah kalo udah maksimalin keduanya, kita akan merasakan hasilnya dikemudian hari~
Catatan August, 2021
0 notes
Text
Kumpulkan alasan!
Kenapa ya kita ada disini? Kenapa ya kita harus bermanfaat untuk orang lain?
0 notes
Text
"Sampai saat itu, tidak ada orang yg lebih aku benci daripada Rasulullah. Bagaimana tidak, beliau telah membunuh ayahku dan suamiku..."
Ucapan ini disampaikan oleh Shafiyyah binti Huyay setelah mengetahui ayah dan suaminya terbunuh. Kebenciannya kepada Rasulullah timbul karena Shafiyyah telah kehilangan orang-orang tersayangnya.
Shafiyyah binti Huyay adalah seorang wanita yang cantik rupawan, cerdas, dan berasal dari keluarga terhormat (Yahudi). Sebenarnya Shafiyyah itu seorang wanita yang berhati baik nan lembut, tapi lingkungan dan keluarganya selalu memprovokasinya untuk memusuhi Rasulullah.
Kemudian, pada saat terjadi perang Khaibar, perang antara kaum muslimin dengan yahudi khaibar, Shafiyyah menjadi tawanan perang. Saat itu pula Rasulullah memilih Shafiyyah untuk dijadikan istrinya.
Setelah menikah, Shafiyyah bercerita akan kebenciannya pada saat itu dengan Rasulullah, kemudian Rasulullah menjelaskan bahwa ayahnya (Huyay bin Akhthab) itu dibunuh karena telah memprovokasi seluruh kekuatan Arab untuk membunuh Rasul. Dannn, suaminya (Kinanah bin Abul Huqaiq) dibunuh karena telah melakukan pengkhianatan. Di sini, Rasulullah terus meminta maaf dan memahamkan Shafiyyah hingga rasa benci kepada beliau benar-benar sirna!
Shafiyyah merasa sangat bahagia, karena selama ini tidak pernah terpikirkan akan menjadi seorang Ummul Mukminin. Karena sebelum menikah dengan Rasulullah dulu, Shafiyyah pernah bermimpi melihat bulan turun ke pangkuannya, pada saat itu suami Shafiyyah menamparnya karena mengingkan Raja Yatsrib (takwil dari mimpi tadi, jadi bulan yang jatuh itu Rasulullah).
Walaupun Shafiyyah adalah seorang yang lembut nan baik hati, tapi latar belakang keluarganya yang berasal dari kaum Yahudi membuatnya merasa sangat asing. Akan tetapi, kecerdasan Shafiyyah ga usah diragukan lagi, ia mulai menunjukkan sifat baiknya dengan memberikan hadiah. Hadiahnya spesial untuk putri kesayangan Rasulullah, yaitu Fatimah, dan tak terlupa hadiah untuk wanita-wanita lain yang saat itu sedang bersamanya.
Mengapa Shafiyyah memberi hadiah? Karena hadiah akan memberikan kesan yang sangat mendalam di hati setiap orang yang diberinya♡
Sebagai penutup, di sini Shafiyyah selalu berusaha keras menjalankan segala bentuk ketaatan untuk mengejar ketertinggalannya dari sekian banyak waktu dalam hidupnya yang terbuang sia-sia.
-edisi sirah shahabiyah
1 note
·
View note
Text
Personal Branding
Sebuah proses/usaha untuk mem-promosi-kan diri, baik dengan mengupgrade kemampuan, memaksimalkan potensi/keterampilan, meniti karir, dan lain sebagainya.
Kata orang, dititik -sebagai mahasiswa- inilah awal untuk akhir nanti. Maksudnya adalah semua yang kita lakukan akan mencerminkan besok kedepannya.
"Coba aja semuanya, ikut organisasi, komunitas, ukm, kepanitiaan, perlombaan, dll. Jangan jadi mahasiswa kupu-kupu (kuliah-pulang, kuliah-pulang). Bawa bekal sebanyak-banyaknya, karena dunia kerja tu ga didapet dari kuliah, malah dari hal diluar itu."
Yaapss. Soft-skill emang nggak akan didapat cuman dari materi kuliah. Dan dari kebiasaan itulah yang akan membentuk kepribadian baru kita. Apalagi pengalamannya nanti bisa buat nambahin list di CV wkw.
Niat?bisa kubilang iya. Buat apa?memudahkan cari kerja katanya.
Saat aku mulai jenuh oleh kepadatan jadwal yang membuatku sok-sibuk, sejenak aku berpikir.
Kalau usahaku mem-branding diri untuk orang lain udah se-niat itu, gimana usahaku buat mem-branding diri dihadapan Allah? Iya, dihadapan Allah, buat dapetin ridhaNya, buat ngeraih surgaNya.
Gimana ya, biar Allah tertarik dan memilihku jadi hambaNya yang dekat dengannya? Rasa-rasanya aku lagi kehilangan arah dan tak tau harus berbuat apa.
Apa jangan-jangan, selama ini aku hanya memikirkan tentang penglihatan manusia dan hanyut akan kenikmatan yang fana.
1 note
·
View note
Text
Inspirator Kebaikan
Inspirator kebaikan, sebuah kalimat singkat penuh makna. Kalimat itu pertama kali aku dapat dari tulisan gantungan kunci LDF. Tertulis sangat jelas dengan font besar, dan aku sadar memang amanahnya juga besar:)
Kalimat itu disusulkan dengan kutipan QS Ali Imran: 110, yang artinya:
“Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah"
2 notes
·
View notes