penapendosa

[penapendosa]

Tulisan: Menata Usia

Ada beberapa orang, yang semakin bertambahnya usia maka semakin bertambah banyak pula kegelisahannya. Semisal perihal jodoh yang belum juga datang, atau rezeki yang sepertinya tidak bertambah. Seakan ia sedang berpacu dan dikejar oleh pencapaian dan usianya. Jika ada, coba tata kembali untuk apa hidupnya hari ini?

Tidak semua yang kita khawatirkan harus soal dunia, cobalah sejenak menenangkan diri dan bercermin pada kekhawatiran mengapa amal ibadah dan kebaikan kita tidak bertambah? Soal salat yang sampai hari ini masih tergesa-gesa? Perihal dzikir selepas salat yang tidak lagi kita rutinkan? Atau mungkin semakin jarangnya kita membuka lembaran Al-Quran padahal usia kita semakin menua.

Barangkali, kegelisahan kita itu semu, bias, sedikit yang mengkhawatirkan akhiratnya. Dan barangkali itu adalah aku sendiri, sang penulis nasihat ini.

Mari mulai menata usia, kembali bertanya untuk siapa hidup kita ini? Apa yang sebenarnya sedang kita perjuangkan? Kemana akhir dari perjuangan hidup ini?

Benar, menata usia. Agar tidak mubadzir usia kita, agar lebih terarah waktu yang akan kita gunakan yang ia pun akan terus berputar. Sampai masanya jatah waktu kita habis.

Menata waktu dan usia.

@jndmmsyhd

[penapendosa]

Lesson of the day

Hakikatnya, hidup dibagi menjadi dua jalan menuju kebahagiaan akhirat.

Yang pertama, hidup steril. Maksudnya apa? Hidup steril ialah orang yang hidup dengan sholeh berusaha mencapai ridho Allah dengan tidak terlalu peduli terhadap sesama makhluk dan mengambil jalan tasawuf yang lurus. Orang yang menempuh jalan ini akan terasa lebih dekat dan lebih selamat.

Yang kedua adalah hidup sebagai imun. Hidup sebagai imun disini berarti orang yang menempuh hidup sebagai orang yang mampu menjadi pertahanan bagi orang sekitarnya agar tidak melakukan keburukan. Atau jalan pengajaran atau ta'lim dan bimbingan atau irsyad.

Hakikatnya memang sederhana, namun masih banyak diantara pejuang dakwah kita yang begitu. Lebih memilih jalan hidup steril dibanding harus bergabung dengan yang lain dan menjadi imun disana.

Semoga semua apa yang bisa diusahakan untuk mencapai kebahagiaan akhirat dapat tercapai dengan indah dan mendapat hasil husnul khotimah. Aamin

⬛⬛⬛⬛⬛

Fz

[penapendosa]

Prasangka.

Dzon atau prasangka merupakan suatu keadaan hati mencurigai sesuatu entah itu baik ataupun buruk. Dzon dibagi menjadi dua yaitu dzon ke arah positif dan dzon ke arah negatif. Dzon positif atau husnudzon yang melihat sesuatu atau perilaku yang ke arah kebaikan sedangkan dzon arah negatif berarti kebalikannya.

Suatu dzon bisa dianggap baik ketika menuju arah kebaikan. Nah, jikalau ada seseorang yang terlanjur menganggap orang lain baik terhadap dirinya dan sedikit merasa ada sesuatu lebih diantaranya. Lantas, apakah itu tetap jadi husnudzon?

Wallahu a'lam bisshowab

Dzon atau prasangka yang baik tersebut dapat muncul karena perbuatan atau sikap baik yang ditunjukkan kepada orang lain. Bagaimanalah jika, orang yang menjadi objek kebaikan tersebut merasa terlalu diperlakukan dengan baik dan merasa ada sesuatu lebih diantaranya atau sekedar berharap lebih?

Hey, kita ini sudah dewasa. Sama sama tau adab dalam bersikap terhadap orang lain. Janganlah biarkan objek mu ini terlarut dalam pikiran nya sendiri. Yang bahkan sangat jauh dari jadi nyata.

Di lain sisi, bukan pula salah si subjek yang baik terhadapnya. Toh, ternyata dia baik terhadap semua orang. Dan ternyata begitu asik dengan yang lain. Bukan hanya dengan si objek saja.

Ada sesuatu yang dapat membutakan si objek jikalau begini jadinya. Sesuatu yang ya semua orang taulah apa itu. Walau tidak semua orang tau makna dan arti sesungguhnya.

Jadi,apa yang perlu kita lakukan kemudian?

Hey objek, jangan jadi orang yang lembek. Jangan pula jadi orang yang terlalu perasa. Rasa mu tidaklah salah namun sikapmu yang berlebihan membuat semua ini menjadi semu.

Wahai subjek, pertegaslah sikap mu. Jangan kau seolah membuat pelangi palsu di angannya. Tidaklah pula kau terlalu baik, wajar saja lah. Nggak semua orang bisa mengartikan sikap terlalu baikmu itu.

Terakhir, bukan siapa yang salah.

Namun, sikap yang masih perlu diperbaiki

◾◾◾

Fz

[penapendosa]

Tahan.

Ada sesuatu yang tidak perlu di ucap

Ada bahagia yang tak perlu diungkap

Ada senyum yang sebaiknya disimpan

Ada hal yang sebaiknya ditahan

Daripada dikeluarkan dapat menimbulkan hal yang tidak bisa dikendalikan nantinya

Tidak semua hal kau harus bagi dengan dunia

Cukup kau dan Allah yang mengetahui nya

Agar apa? Agar kau tidak lupa

Cinta yang paling tinggi harus kepada Allah

Bukan untuk makhluk

Pengharapan paling tinggi hanya kepada Allah

Bukan ciptaanNya

Lantas bagaimana? Doakan

Doa bagaikan investasi kita terhadap pengharapan yang kita inginkan

Jika memang jalannya, maka insya Allah terjadi, investasi mu berhasil

Namun bila bukan yang terbaik, Allah menyimpan investasi mu untuk nanti

Nanti saat waktu yang tepat

Nanti saat manusia tepat yang datang

[penapendosa]

Hay, aku

Sudah kah sejatinya aku mengenal diriku?

Atau selama ini hanya menjadi seseorang yang terlalu melihat keluar, tanpa melihat kedalam

Pertanyaan yang kerap kali kutanyakan pada diriku

Sebenarnya, siapa aku?

Bagaimana karakterku?

Apakah benar ini aku?

Aku sangat sulit untuk memahami diri sendiri

Bahkan untuk sekedar berdamai dengan batin pun susah naudzubillah

Maka untuk mengenal diri sendiri perlu menutup keirian kepada orang lain

Cukup kita melihat orang lain dari baiknya saja

Dan kita ambil kebaikannya

Jangan paksakan diri kita

Untuk sama dengan orang lain

Penilaian orang akan sangat mempengaruhi dalam hal ini

Maka, seberapa penting pandangan orang terhadap karakter diri?

Jawabannya, tentu sangat .

Apalagi orang tipe pemikir kaya aku

Cape banget mikirin pendapat orang tentang aku

Tanpa sadar, aku pun mulai menggunakan topeng untuk menutupi diri asli

Karena titel ukhtivis lah, karena petinggi bem lah dan sebagai bagainya

Lelah cuy

Cape pura2

Ya trus gimana ?

Ya jadi diri sendiri, upgrade dulu tapi

Upgrade diri tuh ga perlu kok sampe aku harus sering kaya gini biar sama kaya si A

Aku kan ini jadi harus sama dong sama si B

Nggak cuy

Coba jadi diri kamu versi upgrade.

Itu intinya