panjisakti
panjisakti
Panji Sakti & Co.
9 posts
Penyanyi Solo, Penulis Lirik dan Lagu
Don't wanna be here? Send us removal request.
panjisakti · 4 years ago
Text
Suatu malam, sebelum sahur, saat itu memang masuk pertengahan Bulan Ramadan 2019 (1440 H). Sore harinya saya terlibat pertengkaran ringan dengan istri saya, entah apa yang kami perdebatkan, lupa. Malam itu kami tidur lebih awal, salah satu cara meredam kemarahan selain bicara sambil duduk, atau dibaptis dengan air wudhu, bisa dicoba: tiduranlah, tanpa mengangkat kepala saat bicara meski seberapapun kita ingin lawan bicara kita tahu kalau kita serius. Sekitar pukul 12 malam lewat sedikit, saya tiba-tiba terbangun, membawa telepon genggam menuju ruang tengah, mengambil gitar, meraih selembar kertas dan pulpen, lalu menuliskan tiga bait syair yang sejak saya menuliskan kalimat pertama, nadanya sudah mengalun dalam kepala sambil keluar gumaman dari mulut saya. Begini bunyi syairnya:
youtube
demi jiwaku yang ada dalam genggaman-Mu
bawa aku menuju jalan-jalan ke arah-Mu
demi kekeringan yang melanda kampung halamanku
beri aku benih yang tumbuh di jari manis-Mu
bantu aku mencintai jalan pulang
demi bertemu dengan-Mu Lumbung Keabadian
bantu aku merindukan-Mu
tanpa apa tanpa aku hanya Engkau
demi nafasku yang ada dalam pusaran-Mu
bawa aku menuju tebing pendakianku
demi syahdu teduh dan sedihnya tatapan-Mu
beri aku cairan yang membukukan rindu
Sayang saya lalai dan abai pada kertas di mana saya menuliskan lirik itu, jadi tidak bisa saya foto dan saya unggah di sini.
Lanjut. Seingat saya, saya benar-benar tidak berpikir saat menuliskannya, energi yang saya keluarkan hanya untuk menuliskannya saja. Dan ketika saya menuliskan kalimat akhir lagu itu, saya berhenti menulis dengan perasaan yang ajaib, saya merasa "dicukupkan". Seolah jika suasana itu dituliskan lebih-kurang begini: "OK, Panji, udah cukup, lirik sama lagunya segini aja!"
Gitar yang saya pegang dini hari itu adalah Ardiyanti Binti Murtiko. Saya menyanyikan lagu itu pelan sekali, dan tidak pernah selesai karena nangis terus dan seingat saya, saya tidak berhasil merekam lagu itu secara utuh dengan aplikasi perekam suara di telepon genggam saya. Saya rekam sebagian-sebagian sambil berjibaku menahan diri biar tidak menangis. Hahaha .... malam itu memang saya "banjir" banget! Di antara waktu berusaha merekam lagu itu, saya sudah mendapatkan judul: "Tanpa Aku".
Siang harinya saya pikir saya lebih siap merekamnya, gagal rekam beberapa kali, akhirnya ada juga yang layak jadi demo. Saya konsulkan lirik yang baru saya tuliskan tersebut berikut dengan contoh audionya kepada Kang Zam, melalui istri beliau saya disarankan menukar kata "cairan" dengan kata "curahan".
Saya setuju, dan saya coba melantunkannya kembali, maka kejadian semalam berulang, bedanya tangisan saya makin menjadi! Dahsyat betul!
youtube
Jadi, energi saya pada saat menerima lagu itu hanya saat menuliskannya, bikin judul dan saat konsultasi lirik. Lahirnya lagu "Tanpa Aku" ini hampir mirip dengan lagu "Dia Danau". Sama-sama di Bulan Ramadan, bedanya lagu "Dia Danau" menyertakan tambahan lirik hasil pikiran saya dan judulnya mendapat arahan dari Bapak Arip Senjaya. Demikian sekilas cerita tentang kronologik lagu "Tanpa Aku". #SeeYouNextSong
0 notes
panjisakti · 4 years ago
Text
Herry Mardian: "Tanpa Aku", Panji!
youtube
"Tanpa Aku" menggambarkan proses Panji Sakti yang sedang belajar meniadakan ke-aku-an pada dirinya, lewat kecintaannya mengikuti kajian-kajian sufistik. 
"Tanpa Aku" adalah istilah sederhana, ringan dan cocok untuk judul sebuah lagu, namun sebenarnya menggambarkan cita-cita tertinggi para sufi: bahwa dirinya sudah sesuai dengan apa yang Tuhan kehendaki. Dengan kata lain, dirinya tidak lagi berisi kehendaknya sendiri, namun hanya sebuah wadah yang siap untuk menyambut kehendak Tuhan. inilah arti istilah "hamba Tuhan". Apa yang Tuhan kehendaki, dia akan melaksanakan. 
"Tanpa Aku" adalah sebuah proses—dan memang bukan proses yang mudah. Ketika seseorang hamba diberi bakat tertentu seperti menciptakan lagu, maka Sang Hamba sedapat mungkin akan menggunakan bakat pemberian Tuhan itu bukan untuk bicara bukan tentang dirinya, melainkan tentang Tuhan—yang boleh saja disamarkan dalam bentuk dan kata apapun. 
Bagi seorang Panji, ketika lagunya membuat seorang pendengar mengingat Tuhan, cukuplah membuatnya bahagia. 
Itulah intinya. Konser "Tanpa Aku" adalah bagian dari perjalanan Sang Pemusik untuk menuju ke sana. (Ditulis oleh: Herry Mardian)
: :
youtube
0 notes
panjisakti · 4 years ago
Text
Lagu ini adalah bentuk penghormatan kepada Tuhan dengan takdir-Nya yang suci dan mensucikan. Biasanya orang menangis saat dihadiahi ujian berat, tapi dalam lirik lagu ini ujian kesusahan maupun ujian kesenangan menjadi sama saja dalam pandangan seorang hamba. "Tuhan bersama hamba-hamba yang retak hatinya", karena hanya dengan hati yang retak cahaya Tuhan meski sedikit bisa masuk dalam diri seorang hamba dan itu adalah hal yang paling dirindukan, kan?
youtube
Lagu ini bicara tentang seorang hamba yang memohon agar Tuhan memelihara air matanya, dia tidak peduli jika harus bersedih sepanjang hidupnya jika kesedihan itu bisa menjadi jalan mendekatkan dirinya pada Tuhan. Rasul Muhammad yang sudah maksum, kakinya sampai bengkak dan sering menangis dalam salatnya.
youtube
0 notes
panjisakti · 4 years ago
Text
Watch "HEART WORKER | KOMPONIS LAGU | PANJI SAKTI | LIVE INTERVIEW | 2021" on YouTube
youtube
0 notes
panjisakti · 4 years ago
Text
Watch "Dia Danau #lagupanji" on YouTube
youtube
0 notes
panjisakti · 4 years ago
Text
youtube
Menulis lagu secara profesional sejak 2006 di bawah naungan KRU Music Publisher Sdn. Bhd.. Selesai dengan KRU, tahun 2009 hingga sekarang saya masih bersama oleh Sony Music Publisher Malaysia.
Berharap suatu hari akan ada lagu saya di Indonesia, alhamdulillah tahun 2017 ada yang bisa hits di Indonesia, dibawakan oleh Jaz Hayat lagu berjudul "Kasmaran.
Tahun 2018, Novita Dewi menggunakan lagu saya berjudul "Saat Cinta" melengkapi playlist albumnya.
Pada akhir tahun 2019, akhirnya saya punya single sendiri, berjudul "Aku Sudah Tahu" setelah sebelumnya saya mengeluarkan single "Jiwaku Sekuntum Bunga Kemboja" yang jadi soundtrack sebuah sinetron di Malaysia.
Lagu "Aku Sudah Tahu" berkisah tentang dua orang yang saling mencintai tanpa harus bilang cinta, dan meski pada akhirnya mereka nggak jadian.
Enjoy.
0 notes
panjisakti · 5 years ago
Text
Malam Ini
Composed by @panji_sakti & @utamiisharyani
Pandang-pandanglah aku lebih lama
Atau Engkau biarkan saja
Aku larut dalam rindu bahasa
Andai Kau tak datang malam ini
Biarkan aku mati sekali lagi
Duduk-duduklah Engkau bersamaku
Mari ku hidangkan kegemaran-Mu
Ini saja ketakberdayaanku
Andai Kau tak datang malam ini
Biarkan aku musnah sekali lagi
Bergumamlah padaku
Yang Kau suka, aku ikut saja
Menarilah denganku
Irama-Mu buat aku tak jemu
Andai Kau tak datang malam ini
Biarkan aku lebur berkali-kali
Andai Kau tak datang malam ini
Biarkan aku mati sekali lagi
0 notes
panjisakti · 5 years ago
Text
Dia Danau
Composed by @panji_sakti
Ada yang sedang seperti menyendiri
Tapi nyatanya dia tidak sendiri
Dia sedang asyik bercengkrama dengan semesta
Yang membuatnya menjadi tiada
Duduknya menghamba
Duduk dalam danau air mata
Ingin rasanya aku tenggelam bersamanya
Mensyukuri luka perjalanan cinta
Meski akhir cerita tak seperti doa dan rencana
Sungguh dia tak pernah menjadi kecewa
Hidupnya menghamba
Menghamba hanya pada Allah saja
0 notes
panjisakti · 9 years ago
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Practice and jam-session with @kleptosign
2 notes · View notes