nurhaya afifah| 6 mei 1995| Marine Science and Technology IPB 2012| wanna be : a diver. good moslem. moslem scientist. writer. *ibuyangbaik(lol).
Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
entahlah
apa mungkin terlalu dini atau karena aku yg biasa men setting sesuatu harus berdasarkan goal terlebih dahulu
rasanya harus dituangkan karena bukan hanya di pikiran, namun sudah ke perasaan baper baper
memang mungkin aku yg seperti kebanyakan manusia, yg akhirnya tidak menjadi unik, step life yg kukira seperti hal nya naik kelas lalu selesai s1 dan juga lulus s2 dan rencana s3 maybe
ya kukira jenjangnya seperti itu, i think in a married life ada mimpi sebuah hunian bersama lalu ibadah ke tanah suci bersama atau kendaraan mungkin, (meski belum tertarik)
ingin nya tentu punya anak solih dan solihah lalu mendidiknya bersama.
ya tentu itu juga, namun ternyata kehidupan kami belum sampai disana, Allah knows the best time
kembali ke topik sebelumnya
ya karena ku merasa bulan ini terlalu banyak alokasi yg tidak pada tempatnya karena rancunya goals ini.
yakin untuk tidak kpr seharusnya menjadi pecutan untuk lebih disiplin menabung, ya kalo kpr kan otomatis ya dipaksa untuk membayarkan sekian misalnya
sebenarnya ya doi sudah sangat disiplin dan rasanya bismillah target taun ini akan tercapai di akhir taun
namun sebenarnya yg saya risaukan bukan tentang pendanaan nya. namun setting goals nya tersebut. rasanya tidak ada keinginan dari dirinya untuk punya kehidupan seperti kebanyakan yg lain
hanya ragu jika doi membuat dalih orang tuanya sebagai alasan untuk akhirnya tidak mencari opsi kehidupan lain. i don’t know
mungkin sebenarnya dia pun bingung kehidupan seperti apa yg diimpikan. rasanya generasi kita terlalu dibuai dengan hidup untuk hari ini. iya ga sih? entahlah. hanya perasaanku saja
‘kalo emg dia belum mau dan lu ngebet banget kenapa ga sendiri aja sono lah urus sendiri bayar sendiri’
ini bgt nih yg di pengen
ku terbiasa mengatur uang dengan se apa adanya lalu aku press untuk menabung dan akhirnya bisa mencapai kebutuhan
dan pengen banget buka tabungan haji duluan misal, ya dan ini pun belum direstui. dia belum mau tapi juga tak mau jika aku duluan yg membuka.
entahlah entah
padahal ngobrol tadi sudah ditempat terbaik
tapi timingnya mungkin yg kurang
disaat laper kali ya jadi bawaanya emosi
padahal kukira bisa menyampaikan dg sangat baik dg melempar issue nya
dan dia bisa juga menanggapi dg pandangan dia
dan ya memang ditanggapi dan kesimpulannya tidak ada
tidak ada kesepakatan bagaimana
mungkin aku saja yg terlalu duniawi ya. hingga inginnya kehidupan itu seperti kebanyakan
padahal kehidupanku saat ini pun baik baik saja
namun entahlah jika menurutnya dinikmati saja kehidupan saat ini, namun diriku belum bisa menikmati
0 notes
Text
It's been 272days after diagnosed PCO and i don't know why this body don't getting better. Just feel getting worst and ready to diagnose PCOS
Hanya tau bahwa Allah yg Maha Segalanya. Jdi yg tak mungkin akan menjadi mungkin.
Hanya tau bahwa meski dengan tangis di setiap perjuangan, akan ada akhirnya, entah terlampaui atau berhenti..
Saat ada beberapa hal tak bisa kulalui, malah cari masalah baru, yeay i got obsessed by home. Kepengen bgt punya rumah karena kelulusan dan keturunan belum menjadi rejekiku hingga hari ini. Barangkali Allah mau kasih hadiah lain, jd kucari tau. Mungkin itu rumah 😅
Jadi sedang butuh insight dan sharing tentang rumah pertama. Optimis bisa dalam waktu dekat DP dengan skema pembayaran cash bertahap. Sedang dan terus mendoakan agar pos keuangan taun ini bisa dialokasikan kesana. Setelah 2 taun teralokasikan untuk hal hal yg tak terduga.
Bolehkah yaa Rabb? Jika taun ini teralokasikan sesuai harapan kami? Kuharap Allah perkenankan niatan kami..
0 notes
Text
Tentang PCO
doi udah balik dari RS tapi lagi ke kamar mandi, sempet kayaknya nulisin ini biar bisa beres urusan rasa sebelum tidur. tentang pengalamanku 30 Juni 2020. berangkat dari modal ingatan dulu niken pernah nyinggung kliniknya. berangkat dari gugel dan gmaps. klinik spesialis sehati, target ke dokter Ong. tau menau beliau sudah tidak praktek. tapi ada dokter handojo yang juga humble sekali. alhamdulillah tsumma alhamdulillah dapat antrian setelah 2 bulan. di kala wabah saat ini, klinik juga membatasi dengan memberlakukan tes rapid berbayar bagi pasien dan pendamping. karena pertama kali, masuklah kami berdua. gapapalah rapid juga meski mengahbiskan setengah total biaya pengobatan. begitulah hal yang perdana selalu menakjubkan. dokter han telat datang 1 jam karena harus membantu persalinan pasien di omni tempat dinasnya. tapi kami setia menunggu. menjadi pasien pertama datang dan regis duluan, otomatis jadi pasien pertama hari itu yg bertemu dokter han. first impression, baik, menenangkan, humble dan semua yg dikatakan reviewer memang benar adanya pada dokter senior satu ini, setelah sedikit analisa dan menyampaikan maksud tujuan bahwa kami ingin ikut program hamil. to the point dokter mempersilahkan saya untuk usg transv yang dibantu suster nya. dokter santun sekali, tidak ada sembrono ataupun melakukan perbuatan yg tidak menyenangkan. dan dokter menyampaikan dengan pelan bahwa:
1. ada polip di rahim tapi bukan berarti kelainan. ini bisa terus di observasi dan dilihat perkembangannya apakah memanjang atau tidak. yang pasti tidak perlu risau. karena ini normal. 2. kanan dan kiri ovarium banyak indung telur yang kecil2. tidak terlihat adanya sel telur dominan yang siap dibuahi. padahal ini sudah masuk waktu masa subur. dokter sampaikan: saya PCO ga sedih. ga kaget. di depan dokter rasanya ingin terlihat kuat karena dokter menyampaikan dengan sangat baik dan seakan bukan hal yang mustahil. itu semua baik baik saja. saya ajukan banyak pertanyaan, kenapa bisa? atau apa yg saya lakukan dan menyebabkan demikian? dokter menjawab: bawaan. ‘harusnya bisa’ dokternya bilang gitu. kasih resep dan lain lain. tidak ada pantangan makanan atau anjuran olahraga atau apapun. kukira PCO banyak terjadi pada ia yang harus diet atau pola hidup yang kurang baik. tapi dokter bilang ini bawaan, gapapa. minum saja obat. kita coba di siklus berikutnya kita kasih obat agar sel telur ada yang besar. di akhir dokter bilang: ada yang mau ditanyakan. rasanya kayak di kelas ketemu profesor yang baik hati. pelan dan bisa dimengerti. keluar klinik baru sadar, aku tuh boleh sedih ga sih kalo kayak gini? ya. aku 1 hari setelah berobat baru bisa menerima bahwa diri ini punya PCO bahwa kemungkinan hamil dibawah rata-rata. karenanya harus lebih berjuang dibanding yang normal lainnya. di malam tadi masih terpukul dan menyalahkan diri. meminta maaf bahwa aku tidak sempurna. memang tiada yang sempurna. tapi rasanya memaafkan diri sendiri itu perlu. setelah menerima, menyerap rasa sedih ini, aku mulai cari2 apa yang terbaik yang bisa kulakukan di hari hari mendatang. resep jsr sedari dulu sudah kucoba. berbagai opsi saran sudah kucoba. dan semua saat ini ku combine. meski tetap kata ka fur, ga perlu diet atau memantang diri sendiri. jadi meski aku mulai resep lagi pun aku tidak memantang makanan apapun. selagi itu halal dan thoyyib, hehe. meski bulan ini tak berharap banyak. karena ka fur juga sedang mobile untuk perawatan bapak, jadi tak apa. kita jalani saja ya! kita ikhtiarkan. kita coba jalani jalan yang sudah Allah buka saat ini. dari saya, pejuang PCO.
3 notes
·
View notes
Text
Tentang memulai Promil
tiap balik ke Tumblr selalu diawali. haai welcome back saking ga pernah dibukanya, dan bener bener dibuka kala ga bisa lagi ngungkapin perasaan selain ditulis 30 Juni 2020 setelah 2 bulan lalu meneguhkan mau cek ke dokter dan ambil program. setelah 1 bulan lalu datang ke klinik yang ternyata belum buka dan harus antre. setelah akhirnya kesampean ketemu dokter dan mendapatkan jawaban. dulu kenapa menunda nunda adalah aku yang memang pelit dan sangat pikir2 alokasiin uang untuk program. saat ini justru ketika lagi krisis dan kondisi keluargapun krisis, tetapi Allah kayak buka timing terbaiknya saat ini. entah kenapa harus sekarang. tapi satu hal yang dipercaya, pasti karena Allah tau ini timing yang terbaik, dimana aku ‘mungkin’ akan sanggup mencerna maksud Allah ketika di waktu ini. ya dikala waktu krisis ekonomi negara, pun disaat harus banyak yang dikorbankan untuk pengobatan Bapak, juga tidak egois untuk hanya memikirkan kestabilan ekonomi sendiri. tapi ada banyak tim manajemen yang bergantung di usaha hingga tak pantas lah untuk mem ‘PHK’.
ya kita memang berada dalam krisis itu, tapi bukan alasan untuk akhirnya berhenti. akan selalu ada janji Allah yang pasti membuka pintu rezeki hambanya jika berusaha. intinya kami dalam kondisi krisis tapi dikasih kesempatan untuk memulai program hamil ini. di satu sisi ngerasa takut egois karena banyak juga yang harus diprioritaskan. satu sisi merasa, hayu sekarang aja jangan ditunda lagi. membarengi dengan selalu nyimak podcast keuangan radit yang collab sama pakar, read mba wina dan pakar zap finance. setidaknya semuanya kami amankan. Bapak siap kemo kami tanggung tanpa asuransi, tim manajemen akan kami up terus hingga benar2 new normal, dan dana darurat stak di kebutuhan dasar ka apip selama 6 bulan. minimal itu aja dulu. hehe tak lupa dana ukt udah aku sisihin jauh2 hari karena tekad menyelesaikan tesis harus semester ini. tabungan buat mengejar harapan harus dipupuskan. ga apa.. itu mah bisa di nanti nanti.. tidak mendesak meski penting sih. tapi yap. program ini sudah dimulai. meski terseok tapi menjadi yang harus dianggarkan sampai kami dapat jalan terbaik. selain aspek ekonomi, saat ini aspek kejiwaanku sedang meronta-ronta. muncul 1 tweet dari kawan yang dulu juga sempat menjadi alasanku tak mau menikah. dia adalah alasan yang menunjukkan betapa egoisnya orang dewasa. dan aku takut menjadi orang dewasa itu. saat ini kita tak pernah tau tentang rahasia diri kita di masa depan. masihkah diri ini lurus sesuai track mimpi2 kita hari ini atau menjadi orang berbeda di masa depan. di masa depan hidup kita tak hanya tentang diri kita namun akan ada yang menggantungkan hidupnya pada keberadaan kita: read anak, keluarga, orang tua dll. kawanku seakan sekali lagi ditendang dari kehidupan ibu nya. it hurts me a lot. i dont wanna be a mom like that. but i dont know how i am in the future. aku sangat sangat takut anak yang aku perjuangkan saat ini dalam promil akan kecewa pada kehidupannya dan berkata: aku ga minta dilahirin dari rahim ibu!. sakit? ah aku saat ini kesakitan mikirin hal yang tidak pasti. itu seharusnya bisa aku prevent selama masa kehidupan dia. bisa ku prevent agar ia tak kecewa. still. aku butuh menulis ini untuk meluapkan sakit itu. kekhawatiran itu. meski aku tau, itu ga akan terjadi selama aku berusaha sebaik mungkin menjadi ibu yang benar. ibu yang memang tidak menggantungkan harap duniawi ke anaknya. aku hanya harus tetap sadar dan awas kalo anak itu hanya titipan.. dia milik tuhannya. dan dia bukan milik orangtuanya. yaaAllah jadikan diri ini tetap waras dan sadar tujuan mendidik anak ini.. lanjut lagi di part program nanti ya.. yang dari RS udah pulang
0 notes
Text
Saya malu membuka tumblr tapi rasanya input diri terasa miskin sekali. Setidaknya jadi ada motivasi diri untuk memperkaya wawasan sebelum berkunjung lagi ke laman ini. Peer hay! Segera kerjakan. Agar kamu bisa olah emosi lagi, ayo cepat cari wawasan.
1 note
·
View note
Quote
Ya Allah, ampuni kami yang sering mengaku bertaubat & menitik air mata sendu; namun masih saja kembali pada dosa yang itu-itu.
Salim A. Fillah (via theheartbook)
Allah..
629 notes
·
View notes
Conversation
Rindu
Haura : Ya Allaah, Bun.. Kenapa sih susah banget ngapalin surat yang satu ini..
Bunda : Sabar, Nak. Diresapi per huruf.. Makhrajnya diperhatiin. Ayat per ayat dan artinya juga..
Haura : Udah, Bun. Udah semua tapi surat satu ini lamaa baru nempel di kepala. Yang lain cepet :(
Bunda : Mungkin ayatnya kangen sama kamu, jadi minta diulang terus
Haura : Iyakah?
Bunda : Bisa jadi, abisnya kamu lebih sering ngulang ngulang surat yang lain, juz yang lain, ayat yang pendek ketimbang surat ini dan ayat ini.
Haura : :")
98 notes
·
View notes
Quote
Rasanya aku mulai sunyi kata. Sunyi cengkerama. Maka pergi melihat lautan dengan dua buah buku cukup rasanya untuk aku kembali mereguk rindu.
Dini hari 301216
0 notes
Quote
Diam bukan berarti berhenti. Dalam diam kita berdzikir, berharap keberkahan dalam setiap kontribusi dakwah yang kita usahakan. Dalam diam kita berfikir, seberapa banyak manfaat kita dalam dakwah. Dalam jalan ini, tak peduli besar kecil kontribusi. Cukup dengan keberpihakan diri sudah mampu memperlihatkan pada kita mana surga mana neraka. Seperti kisah semut dan cicak pada tragedi dibakarnya Ibrahim AS. Aku harap dalam diam ini, aku kamu saling mengingatkan. Aku harap dalam diam ini, kamu tidak lelah dengan sifat jelek ku yang tak hentinya berulang. Duhai sahabat. Jangan lelah, ajak aku dalam kebaikan bersama kalian. Bukankah bersama akan jadi sinergi (?) -Dramaga dalam sunyi -31102016
0 notes
Text
Keluarga Mangga
hidup dalam kedamaian dan ketenangan~
sejatinya inginnya seperti itu, benar?
namun jawabannya hanya pada jiwa yang merasa. diri sendiri yang menjalani.
ada berbagai hal yang kita jalani, -dengan keyakinanku-, semuanya saling bertaut-menaut. bersebab akibat.
seperti sepekan ini, akhirnya sakit nya seorang anak bisa menjadi ‘problem solving’ bagi kekacauan sementara prahara rumah tangga, wk
Alkisah anak yang dari dulu sebagi tong sampah kedua orangtuanya ini merasa terbebani, terlalu difikirkan dan menjadi penyakit bagi anaknya. terjadilah insiden berdarah yang menyebabkan ortunya kembali berpura baik baik saja dan lupakan prahara lalu karena anak jadi prioritas utama.
kuharap~
i always can be their reason.
Aku bahagia melihat perjalanan hidup bersama keluarga ini.
1. Gengsi tingkat tinggi
yang ga peduli akan ada nya tanggal tanggal spesial, yang ga bisa banget ngucapin sayang apalagi cinta, yang nanya kabar aja susahnya kayak orang sembelit, beuh apalagi cipika cipiki jangan harap, salam aja cukup.. tapi rasa sayang kita emang bukan lewat ungkapan. biarkan tingkat kegengsian ini menunjukkan betapa pedulinya kita sebenarnya.
jadi jangan heran klo pribadi diri ini ya seperti ini, ga biasa dengan suatu yang spesial karena yang flat itu bukan berarti ga ada apa apa.
seumur umur baru sadar, pernah ngasih something spesial ga ya buat mereka? hmm. maybe. tapi karena mereka menganggap ga spesial jadilah semuanya biasa saja. yaudahlah ga penting.
2. Selera Humor Rendah
sebenernya ini khususon buat AA sama ibu sih yang suka ketawa ngelucu padahal ga lucu menurut ‘gue’ tapi mereka suka ketawa lebay. juga bapak yang jarang ketawa. kalo ketawa jadi nya nangis saking bahagianya. dan yang jago banget berekspresi ketawa gue dengan sang adik, yang kalo udah ketawa mangap kayaknya bayi bisa ketelen. asli ga bisa banget ketawa anggun(?)
3. Selera sinetron kampung
hanya beberapa film yang diriku ingat sekali kita nonton sekeluarga, yaampun inget banget sama film ‘jadu’ india sama avatar nya Cameron yang keren pada zamannya. terakhir brave nya disney tapi aa ga ada kayaknya. ya nontonnya kita ya nonton di tipi. -emak bapa ga ada yg tau anaknya suka ke bioskop padahal-
karena sumbernya tipi jadilah suka nonton sinetron, ga pernah absen itu dari PPT jilid berapa sampe berapa, terus jodha akbar, trus asoka, ranveer ishani, dan sekarang bermuara pada cinta yang tertukar yang maen yuki kato di sctv. ampun deh,kalo udah suka jam tayang jam berapa wae ge ditungguin.
beda kalo jadwalnya nonton bola sama tinju. ini bapa yang nguasain, ya kalo yang maen persib semua ikut kan ibu ceritanya orang bandung jadi masih lah ada jiwa bobotohnya. heboh kalo nonton semuanya jago jadi komentator. zzzz
4. Pemurah beda versi
setiap orangnya beda dalam menggelosorkan uangnya. ya bebas sih. tapi dari semuanya aku belajar tentang berbagi. ibu itu baiknya sama keluarga nya, jadi kalo tau anaknya beli buku suka sedikit marah, padahal aku suka banget invest buku
beda sama bapak yang lebih perhatian sama anak anak di kampung, kalo ada yang ga berangkat sekolah, padahal anak orang lain. yaampun dicariin, ditanyain, klo ga punya ongkos ya diongkosin. haha . -nanti paling diinterogasi sama ibu-
5. Ga ada namanya galleri foto
ini kacau emang. dari jaman punya anak 3 ga pernah foto lengkap. karena ritme dan plan keluarga dengan anak harus rantau jadi ga pernah dapet kesempatan full team, hingga cuma sekali akhirnya aku mohon bgt harus ambil foto saat aa pulang dari simposium di singapur mampir ke indo.
aa nikah pun si eneng ga ada. dan aku yakin, aku wisuda pun ga akan komplit. entahlah, kayak udah biasa dengan ketidak komplitan jadi bukan suatu yang harus juga buat komplit. yang penting sehat weeeh
tapiii, yang lebih kacau karena semua kita ga suka akan sebuah memori, jadi ga pernah ada dokumentasi ataupun album. jangan tanya foto aku waktu kecil ke ibu. jawabannya pasti, ibu ga punya.
minta pendapat sih, apa artinya sebuah memori gambar? akupun ga terlalu tertarik. hanya sekedar bukti kah? haha. memori dalam ingatan menurutku cukup. entahlah. karena biasa seperti ini jadi ya seperti ini. tapi wajar ko, ga sampe benci klo liat org lebay collecting photo and album.
but, semenjak punya ipar, kalo tau ipar aku. kan teteh suka bgt ya sama yang namanya photo, jadi sedikit adaaaaa lah yaa mengerti arti photo. photo teteh di madinah, di gua hiro, jadi tau oooh yg itu gua nya. xixixixi. kemajuan laah.
sedikit yang bisa ditulis mah
dan kelebihannya ga ditulis, intinya mah berharga weeeh mereka teh.
وَاعْلَمُوا أَنَّمَا أَمْوَالُكُمْ وَأَوْلَادُكُمْ فِتْنَةٌ وَأَنَّ اللَّهَ عِنْدَهُ أَجْرٌ عَظِيمٌ
semoga apa yang kia cintai didunia selalu menyadarkan bahwa yang hakiki ialah pemilikNya.
الْمَالُ وَالْبَنُونَ زِينَةُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَالْبَاقِيَاتُ الصَّالِحَاتُ خَيْرٌ عِنْدَ رَبِّكَ ثَوَابًا وَخَيْرٌ أَمَلًا
Allah, jadikan keluarga sebagai perantara aku beramal salih
وَمَا أُوتِيتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَمَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَزِينَتُهَا ۚ وَمَا عِنْدَ اللَّهِ خَيْرٌ وَأَبْقَىٰ ۚ أَفَلَا تَعْقِلُنَ
jadikan kami faham hanya Engkaulah tempat kembali
3 notes
·
View notes
Text
LEMAH LEMBUT
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّهِ لِنتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لاَنفَضُّواْ مِنْ حَوْلِكَ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الأَمْرِ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّهِ إِنَّ اللّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ ﴿١٥٩﴾3
Ali ‘Imran-159: Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.
sebab turun dari ayat ini adalah tentang kekalahan pasukan muslimin di perang uhud.
sang nabi berkata: “Apapun yang terjadi, sekalipun kamu melihat kami pasukan dibawah bukit ini sudah termakan burung gagak, jangan kamu tinggalkang bukit ini”
namun apa yang terjadi?
kita tau sendiri, perkataan itu tidak dipenuhi oleh semua. sebagian pasukan menganggap perang ini sudah selesai.
sebagian mengira bahwa umat islam sudah menang.
sebagian besar kaum pemanah turun dari bukit bergabung bersama pasukan di bawah yang sedang mengumpulkan ghanimah
naasnya,
pasukan kopasus dari kholid bin walid tau ini saat yang tepat untuk memutar balik. memutar fakta yang belum sempurna. umat islam belum menang.
pemanah pasukan muslimin yang tersisa di atas bukit hanya sedikit, musab bin umair salah satunya.
pastinya kewalahan. tak mampu menyapu habis pasukan kafir yang kembali menyerang.
begitulah hingga pasukan muslim terdesak dan mundur melarikan diri ke atas bukit.
rasul terluka, sahabat pun, banyak syuhada, bahkan tersebar isu rasul telah tiada. tentulah terpukul kaum muslimin.
Hamzah, paman rasulullah diperlakukan tak manusiawi setelah syahidnya.
SIAPA YANG HARUS DISALAHKAN(?)
Allah menurunkan surat ini, ALI IMRON:159
jika kau berkeras hati, maka mereka akan menjauh.
Tak ada yang pantas disalahkan
maafkan mereka, mintakan ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah terkait perkara itu.
betapa Rasul memberikan sebaik baiknya teladan.
tak ada yang pantas disalahkan atas apa yang telah terjadi, bahkan atas salah yang telah kau perbuat.
yang harus dilakukan adalah memaafkan diri sendiri khususnya, meminta ampunan dari Maha Pengampun, dan selesaikan dengan bermusyawarah.
bagaimana agar hal tersebut tak terulang(?)
hai selamat rehat!
0 notes
Text
Inspirasi 3 (Anggi Tri H)
Sudah lama sekali semenjak tulisan terakhir. Saya memang tak pernah menjadwalkan untuk mrnulis. Menunggu hati tergerak itu harus dominan sekali melankolisnya.
Kawan satu ini berinisial eska mengatakan saya masih nulis. Boro boro sejauh ini saya terlalu banyak mengamati hingga lupa menyimpulkan
Terlalu banyak mengurusi bahkan yang tak seharusnya.
Dan malam ini tersadar, bahwa tak semua bagian hidup seseorang harus saya campur adukan dengan kepentingan saya (?). Entahlah.
Akhirnya sebuah kepedulian pun ada batasnya.
Dan ini berkat seorang dengan inisial #hujandesember#
Terimakasih membuat saya tersadar sejenak
Okay let's start to point of view
Ini adalah hutang yang harus saya lunasi.
Tak perlu menunggu hingga ramadhan selanjutnya untuk akhirnya menjadi seorang melankolis.
Malam ini walau dengan kondisi dominansi koleris saya coba menguraikannya dengan baik.
Kamu tau dek, tulisan ini tak pernah berarti apaapa dibanding apa yang kau jalani
Alasan terbesar adalah ketakutan diri sendiri. Kamu tau dek, selalu terbayang apa kira kira ujian terberat yang akan diri ini hadapi. Kau bilang setiap orang akan diuji. Dijatuhkan sejatuh jatuhnya selama periode kehidupannya. Tak pernah menunggu karena masa itu pasti sangat sulit.
Usia ini masih terlalu belia untuk akhirnya bisa memahami segala sesuatu. Namun terlalu terlambat untuk Berdiam diri memberi manfaat.
Pada dasarnya manusia memang hanya singgah di dunia ini. Tapi dalam singgahnya ia jalani roda kehidupan
Satu siklus ia diatas, tenar, sukses, bahagia, tertawa, menganggap bahwa posisinya tersebut maksimal sebagai nikmat. Namun sayangnya ada hakikat ujian puka didalamnya.
Namun siklus yang berlawanan, saat posisinya dibawah, bangkrut, kesedihan, ditinggalkan, kegagalan, kemurungan, dia anggap sebagai cobaan seutuhnya tapi sayang sedikit sekali yang menyadari bahwa posisi ini adalah cara Allah yang lebih efektif untuk memanggil hambanya. Allah sedang rindu.
Dan diri ini belajar darimu. Wahai sahabat. ANGGI TRI HANDAYANI
Terimakasih telah menjadi inspirasi bagi kawan satu ini.
Kamu mengajari bahwa dalam siklus perjalananmu yang ada dibawah tetap membesarkan hatimu seperti tetap berada di posisi sebaliknya.
Semua yang pernah kaulalui tentulah tak satupun sama denganku. Bagian hidupku masih flat berada dalam kadar secukupnya. -Mungkin karena sudut pandang diri ini yang menganggap seperti itu-
Kau mengalami posisi dibawah dengan penuh rasa syukur. Kenapa menyimpulkan seperti itu?
Karena dalam ujiannya kau mencari jalan keluar dengan maksimal
Entah adakah orang lain yang berusaha seperti yang kau usahakan.
Pastinya yang kau lakukan jauh diatas rasionalitas batasan kemampuanku.
Tak mungkin aku bisa merekamnya dengan baik. Namun semoga esensinya tak hilang.
Kamu itu yang selalu dilihat sebagai sosok yang adem ayem. Penuh kekaguman. Karena banyaknya kesenangan dalam hidup mungkin orang liatnya. Itulah yang terlihat jika dalam sekejap mata. Teh anggi yang pinter pisan. Yang geulis pisan. Yang jago basket. Yang kalem. Yang aktif pisan. Dan sagala weh ya.
Itu semua berlangsung seperti biasa. Kita sama sama punya mimpi. Kamu yang kekeuh pisan pengen jadi dokter gigi. Gigih weh. Sampai kayaknya aku yang nonton aja cape sorangan. *nanaonan sih*
Tapi memang yang jalani hidup ya kita sendiri. Gausah liat penilaian orang. Kmu memperjuangkan mimpi sampai saat ini tentu dengan tujuan mulia. Pertahankan dek niatanmu. Negeri ini butuh duta dokter gigi yang peduli pada agama dan negaranya.
Sampai akhirnya masing masing dari kita mulai menetapkan jalannya sendiri. Sibuk sendiri namun tetap ber say ‘hi'
Kau juga ternyata. Namun sibuk kau berbeda. Kesempatan satu tak kaudapatkan, perjuangan lainnya kau mulai. Lebih dari banyak tes aku katakan (karena aku tak tau pastinya) akhirnya mengantarkanmu pada satu singgahan. Unpas tekpang kau singgahi sedang tetap fokusmu pada satu hal. Dokter gigi. Jarak jauh kau tempuh. Biaya lebih besar kau keluarkan. Lelahmu pasti lebih besar. Hujan jalanan pasti kau alami. Semuanya yang tak pernah aku alami.
Satu taun kau jalani. Dan itu menjadi kekuatan tersendiri bagimu. Bahagia yg berbeda untukmu. Saat teman yg lain bercerita sebagai mahasiswa baru kamu punya cerita lain yang lebih seru.
Tak apa bukan tertinggal dalam waktu saja (?)
Kau punya lebih..
Teman lebih banyak (?). Kesabaran lebih luas (?). Pelajaran hidup lebih mengolah hati(?). Apalagi dek(?) tolong ajari aku untuk berlapang sepertimu. Tersenyum dalam getirnya perbedaan takdir tersebut.
Orangtuamu sayang sekali bukan padamu. Semoga bapak selalu sehat ya dek. Dan ibu bahagia selalu karenamu.
Saat aku sibuk menyambut mahasiswa baru calon adek kelasku. Kau justru sedang berjuang mendaoat kursi to be a dentist.
Seperti itu. Aku denganku. Kau denganmu. Hingga hanya bersapa dalam waktu singkat dan bertemu saat mampu.
Taun kedua. Perjuanganmu berbeda kawan. Berbagai tes kau lakukan (lagi). Jawa. Sumatera mungkin kau lirik. Kau coba. Karena ini kesempatan terakhir jalur birokrasi negara kita untuk mendapat kursi. Namun tentu yang menjadi jalur pengokohan sosokmu adalah Unpad biologi. Deket iya kalo dari rumah mah tapi perjuanganmu belum usai ternyata. Masih dengan aktivitasmu berjuang. Melawan takdir sementara.
Kmu yakin ada cara lain. Ada takdir lain dari hasil perjuanganmu. Kmu yakin tak akan berhenti disana dan kau terus perjuangkan itu.
Maka lagi..
Dalam singgahanmu, tetap fokusmu pada satu hal. Dokter gigi. Jarak jauh kau tempuh. Biaya lebih besar kau keluarkan. Lelahmu pasti lebih besar. Hujan jalanan pasti kau alami. Semuanya yang tak pernah aku alami.
Satu taun kau jalani. Dan itu menjadi kekuatan tersendiri bagimu. Bahagia yg berbeda untukmu. Saat teman yg lain bercerita sebagai memulai kesibukannya dengan aktivitas kampus. Organisasi. kamu punya cerita lain yang lebih seru.
Tak apa bukan tertinggal dalam waktu saja (?)
Kau punya lebih..
Teman jauh lebih banyak (?). Kesabaran jauh lebih luas (?). Pelajaran hidup jauh lebih mengolah hati(?). Apalagi dek(?) tolong ajari aku untuk semakin berlapang sepertimu. Tersenyum dalam getirnya perbedaan takdir tersebut.
Orangtuamu sangat sayang sekali bukan padamu. Semoga bapak selalu sehat ya dek. Dan ibu bahagia selalu karenamu.okay?
Apa kau bisa menjalani setengah hati yg tak kau inginkan. Sungguh sulit.
Maka itu berdampak pada kondisimu di taun ini.
Bagaimana rasanya dek?
Aku bahagia karena kamu punya sekawan yang selalu menemanimu dalam suka dukamu.
Dan dalam perjalanannya itu ternyata belum usai.
#bersambung
0 notes
Photo
Ashva Nikah
Hari ini, 2 Januari 2016 Alhamdulillah salah satu kesayangan kami melepas status jomblo quality nya. Iya, Ashva Afkarina si kabid Lingkungan Hidup yang heboh, rempong, banyak fans, supel, pintar, ceking tapi kalo makan bisa tiga kali nambah, dan kata Eca kalo ketawa kayak orang kehabisan nafas haha.
Bahkan sampai hari ini aku masih ingat masa-masa awkward bersama Ashva di pondok kami Husnul Khotimah nun jauh disana. Sok-sokan ngejiplak kembar hollywood Mary-Kate dan Ashley Olsen, karna kita berdua kebetulan sama-sama suka nonton filmnya si kembar itu akhirnya kita jadi heboh sendiri (soalnya jarang yang tau filmnya Olsen bersaudara). Biar ikut ngetop jadilah plesetin nama kita jadi Mary-Deim dan Ashvey Olsen wakakak. Tiap ketemu musti ngomong british (dan kebetulan emang wajib conversation pake bahasa kan kalo di pesantren), ngga tau random ngomongin apa aja. Angelina Jolie sama Brad Pitt kita aku-akuin jadi mommie and daddy.
“Iya Mary pokonya kita should go home to Beverly Hills secepatnya, kasian mommy sama daddy pasti wait for us di rumah.”
“Okay Ashvey. Jangan lupa calling tante Victor biar dia jemput kita di airport.”
Dan segudang conversation nggak jelas lainnya tapi kita nyerocos aja terus yang penting happy lol.
Ashva…. Ah sahabat kami yang polos dan kami bersyukur Ashva bukan tipikal orang yang gampang dimodusin ikhwan wkwk, jugaa yang paling bikin kami bahagia ialah ia dipertemukan dengan seseorang yang super-duper-warbiyasa. Seorang mapres visioner dan inspirasional di Universitas Brawijaya.
Sama-sama punya banyak fans, tapi mereka tetap menjaga kehormatan dirinya masing-masing untuk tidak menjual cintanya kepada lawan jenis. Jawwad yang memang sudah mantap ingin nikah muda, lantas tanpa chat-chit-chut ke Ashva langsung menghadap ke ayah-ibunya. Ini baru gentleman!
Yang jelas, kami semua terharu juga bahagia luar biasa. Kata Ustad Anis Matta dalam khutbahnya di hari pernikahan mereka tadi, istri ialah tempat berlabuh yang mendatangkan ketenangan. Ibarat jihad yang memerlukan energi dalam sebuah rumah, jihad ialah halaman depan dan keluarga adalah halaman belakangnya. Menikah ialah seperti berlabuh di halaman belakang untuk berjihad di halaman depan. Wah…
Ashva & Jawwad, selamat mengemudikan kemudi perjalanan yang panjang! Semoga menjadi pasangan yang sama-sama menginspirasi dunia. Baarakallahu, Olsenku sayang. Semoga kami segera mengikuti jejak baik kalian :)
Salam sayang,
Twins & Sahabatmu😘 2 Januari 2016
15 notes
·
View notes
Text
membuka file lama
sedang iseng membuka sent email dan menemukan beberapa tulisan yang pernah dikirim. tidak pas sekali eventnya tapi semoga tak mengurangi esensinya
Berwibawa dan Melimpah Kasih Seperti Rasululloh Nurhaya Afifah Rasulullah adalah sosok teladan bagi seluruh ummat manusia. Beliau merupakan adalah pemimpin politik dan panglima perang yang dikagumi oleh kawan ataupun lawannya. Beliau adalah sosok yang mampu diteladani diberbagai bidang kehidupan, baik ekonomi, komunikasi, sosial, politik, budaya, mu’amalah dan bidang lainnya. Dakwah yang dilakukan di awal masa kenabiaanya adalah da’wah secara sembunyi-sembunyi. Pada saat itu objek da’wah Beliau adalah orang-orang terdekat terutama keluarganya. Dari sinilah, maka muncul tersebarnya agama bagi semesta alam yang sempat terlenyapkan dari risalah nabi sebelumnya. Maka Allah menegaskan bahwa Rasulullah merupakan utusan terakhir, tak ada lagi kitab yang lebih sempurna dibandingkan dengan Al-qura’an, mu’jizat yang Allah turunkan kepada Nabi Muhammad SAW, dan tidak ada lagi Nabi ataupun Rasul setelahnya karena Beliaulah penutup dari bangunan yang telah dibangun oleh para nabi dan Rasul pendahulunya. Nabi Muhammad SAW adalah sosok yang tegas sekaligus lembut dan penuh kasih sayang. Dalam lingkungan keluarga, Muhammad SAW juga merupakan ayah dan suami yang tegas namun penuh kelembutan dan kasih sayang. Diceritakan bahwa Nabi Muhammad suka bermain-main seperti anak kecil dengan istrinya Aisyah sehingga membuat Aisyah selalu merasa bahagia. Selain itu, Nabi Muhammad SAW juga diceritakan sebagai seseorang yang tampan dan bercahaya karena kebaikannya. Selama 23 tahun menyebarkan agama Islam, Nabi Muhammad mengalami berbagai cobaan yang tidak sedikitpun membuatnya menyerah. Nabi Muhammad selalu membalas setiap cibiran yang datang padanya dengan senyuman dan kebaikan. Beliau bahkan datang menengok orang yang pernah melempari wajahnya dengan kotoran saat orang itu sakit, bahkan sampai menyuapinya. Kelembutan dan kasih sayangnya membuat mereka yang tadinya sangat membencinya malah berbalik memeluk Islam. Kelembutan dan kasih sayangnya tentulah melimpah bagi umatnya. Walaupun Rasululla tidak membeda-bedakan, semua sahabat Rasulullah dulu selalu merasa bahwa dirinya yang teristimewa karena sikap Rasul yang selalu memberikan kenyamanan dan kasih sayang pada semua orang, begitupula kasih sayang untuk keluarganya. Seorang wanita yang sangat cerdas adalah anak bungsu dari Rasulullah, namanya Fathimah, darinya lahirlah kedua sosok cucu mengagumkan bernama Hasan dan Husein. Dalam suatu riwayat, pernah suatu kali jamaah shalat Jum’at dikagetkan dengan tindakan Nabi Muhammad SAW di sela-sela khotbahnya. Rasulullah mendadak turun dari mimbar lantaran kedua cucunya yang masih kecil, Hasan dan Husain, menangis. Nabi segera menghampiri Hasan dan Husain yang saat itu sedang ikut di masjid dan berusaha menenangkan keduanya. Melalui bahasa isyarat dan kelembutan hatinya, tangisan mereka mereda, dan Beliau pun melanjutkan khotbahnya hingga selesai. Tak pernah Nabi membaca khotbah lebih panjang dari shalatnya. Selain itu, Peristiwa lain tentang terjadi saat Rasulullah sedang mengerjakan shalat sunnah dua rakaat, dimana Rasulullah memperpanjang sujud dan menunda duduk tasyahud karena kedua cucunya bermain di punggung Rasulullah saat itu. Rasulullah mencontohkan betapa kasih sayang terhadap keluarga dan anak kecil adalah sikap yang harus diutamakan. Sikap Nabi ini juga mencerminkan kepekaannya tentang menghargai keterbatasan seseorang, baik dalam hal kondisi fisik, daya tangkap, ataupun tingkat pengetahuan. Keluhuran akhlak Nabi terpancar justru saat segenap keputusannya tersebut menjadi prioritas, melebihi ritus keberagamaan. Namun era kehidupan kini berbeda, lihatlah betapa maraknya kejahatan dalam lingkup keluarga, seperti ayah atau kakek yang bertindak asusila pada anaknya. Selain itu, keluarga kini sangat bersifat hierarki, banyak kasus dimana seorang anak pejabat pemerintahan yang terkena kasus narkoba ataupun kasus lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa sikap meneladani Rasul dengan benar sudah mulai luntur bahkan tidak ada. Seorang ayah yang merasa bahwa ia memiliki jabatan di luar rumah dan akhirnya bersikap angkuh dan ingin dihormati oleh keluarganya atau tetangganya, dalam kasus lain pejabat pemerintahan ini terlalu sibuk akan dunianya sendiri dan lupa akan kasih sayang yang dibutuhkan oleh keluarganya. Rasulullah haruslah menjadi teladan di setiap zaman. Kepadanyalah hendaknya kita mencontoh untuk selalu berbuat kebaikan agar setiap bidang kehidupan dapat diseimbangkan. Menjadi seorang bos di kantor bukan berarti menjadi bos pula di lingkungan masyarakatnya. Kasih sayang kepada keluarga tetaplah harus pula diseimbangkan dengan kesibukan di luar rumah. Wibawa yang dimiliki diluar rumah bukan berarti harus ditanamkan pula di dalam rumah karena hal itu dapat menyebabkan kesungkanan sang anak atau anggota keluarga lain. Allah Subhanahu wa Ta’aala berfirman: Apa saja yang diberikan Rasul kepada kalian, terimalah; apa saja yang dilarangnya atas kalian, tinggalkanlah. (Qs. al-Hasyr: 7) Pada kesempatan maulid ini, diharapkan setiap insan muslim di dunia menyadari akan keteladanan yang telah dicontohkan Rasululloh. Hakikatnya adanya peringatan maulid Nabi SAW bukan untuk di ramaikan seperti halnya kegiatan ulang tahun bangsa barat, namun peringatan maulid Nabi SAW ini sebagai ujung tombak perbaikan moral setiap ummat yang mengikuti langkah Beliau. Nurhaya Afifah
0 notes
Note
kaka terkait bukan perkara mudah, apa sekarang pun kaka masih sangat hati hati?
harus :)
1 note
·
View note
Quote
Ada saatnya dadamu terasa sesak sempit dan mata ingin sekali menumpahkan airnya..
0 notes
Quote
Kisah sinetron itu ada di kisah kawan saya ATH. I'll try to tell this person tomorrow. Wait :))
Kisah malam 26 ramadhan
0 notes