Tumgik
noviachooo · 11 months
Text
Palestine has completely changed my prespective on life
one of the best teacher so far,
thankyou palestine, specially gaza
you have been my biggest teacher
you have strengthened my faith
you have strengthened my humility
you have strengthened my understanding of what this life is all about
among the many, many life lesson
you also teaching me, how to live on faith, even with a broken heart, loosing the one we love
benar benar mengajariku menghabiskan sisa hidup dengan baik, se sederhana tidak menunda shalat, se sederhana menjaga wudhu, sesederhana menghidari percakapan yang ngga perlu, se sederhana menghindari hal hal yang ngga guna,
Aware, to avoid all the bad things, i know thats impossible one, but i do really hope to be able to keep my faith
so i dont have to be around with israel in the next path of life, naudzubillah😢
i dont know what happen with myself
tears fall everytime i see the clips of palestininas suffering, but i do know they must be more more more exhausted mentally, psychologically
be strong, be tough, my dear dear palestinians family, my prayer all goes to you
حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ
Hasbunallah wa ni’mal wakiil
Cukup Allah sebagai penolong dan sebaik baik pelindung
Dear palestine, may your nights once be filled with the serenity of peace
aameen aameen yarabbal alamin🤲🏻
0 notes
noviachooo · 1 year
Text
Dear, Bapak…
Akhirnya opy mulai menulis disini lagi
kepergian bapak. Hari yg tak pernah opy bayangkan. Ternyata 252 hari berlalu kehidupanku tidak hanya berubah
ia terkoyak…
hilang arah…
hancur tak tau sembuhnya kapan….
Tak tahu harus hidup seperti apa. Tak tahu pilihan yg mana harus ku ambil. Tak tahu siapa yg harus ku utamakan. Tak tahu menyerah atau menerima yg harus ku genggam. Tak tahu siapa yg harus ku pertahankan. Tak tahu sampai mana batas waktu yg harus terima. Tak tahu sampai kapan lukaku ku biarkan tak diobati. Tak tahu jalan mana yg harus ku lalui.
Tak tau, harus bagaimana menguatkan sekitar, sementara aku sendiri hancur tak tau sudah berapa lebur
Bapak, satu yang opy tau
Allah tidak mungkin melepaskan, tak mungkin meninggalkan
opy percaya opy selalu dalam penjagaannNYA, begitupun juga Bapak disana
Bapak tidak pernah pergi, selalu disini
kita hanya beda dimensi
Sampai bertemu lagi, cinta pertamaku
Doakan putrimu selalu ❤️🕊️
Tumblr media
3 notes · View notes
noviachooo · 1 year
Text
#1
Kepergian Ayah hampir setahun yang lalu, menyisakan luka dan dampak yang luar biasa besar bagiku. Meski tentu, mungkin itu tidak nampak bagi orang banyak. Sebab empat hari setelahnya, aku sudah tiba-tiba muncul di ruang rapat zoom padahal aku diberi izin cuti hingga 2 minggu. Kurang dari sebulan kemudian, aku sudah kembali ke Solo-Jogja dan beraktifitas seperti biasa.
Aku ingat, waktu aku muncul di ruang zoom itu, Ayu mengirimkan pesan padaku;
"I'm sure you're not healed yet and though you shouldn't be here until middle August, but I'm not going to judge how you procees everything, if going back to work makes it easier then go with it. You know where to find me if you need anything."
Dan teman baikku satu itu banyak benarnya. I'm not healed yet. I'm a lot better maybe, but definitely not healed.
Aku pernah merasakan berbagai pengalaman emosi. Marah, sedih, jatuh cinta, putus asa, putus cinta, gagal, jatuh cinta lagi, kecewa, bahagia, berbunga-bunga. Tapi berduka, adalah hal yang amat sangat baru bagiku.
Dan Ayah adalah orang pertama dalam lingkup terdekatku yang pergi. Sialnya, Ayah jugalah tempat aku bertanya dan datang setiap kali aku punya pengalaman emosi yang tidak mengenakan. Ayah memberitahuku cara menerima kegagalan, cara terbaik dalam marah, cara menyembuhkan rasa sedih, cara mengelola cinta, juga cara mengobati kecewa.
Maka ketika aku berduka, aku ingin sekali bertanya padanya bagaimana jalan untuk melewati semua ini. Dan aku amat yakin, dia pasti punya jawabannya. Tapi kali ini, aku dibiarkan mencari 'jawaban itu sendiri.
Dan perjalanan menyembuhkan diri itu ternyata..... luar biasa. Aku pernah ada di tahap setiap kali tidur aku akan bermimpi tentang Ayah, lalu menangis sesenggukan hingga terbangun dengan dada sesak dan sakit. Berlangsung berbulan-bulan sampai di tahap dimana aku takut untuk tidur karena aku takut bermimpi dan merasakan sakitnya.
Kematian Ayah tidak hanya membuatku kehilangan seorang Bapak, aku pun kehilangan setengah keberanianku. Aku kehilangan guruku. Kehilangan mentorku. Kehilangan laki-laki yang mampu meladeni aku mengobrol sampai setengah tiga pagi.
Aku selalu bisa melangkah dengan pasti, mengambil keputusan dengan percaya diri, tegas dan keras terhadap prinsip, sebab aku tau Ayah ada untuk aku kembali, akan selalu menjaga, membelaku, mendidikku dan akan tetap mencintaiku seburuk apapun aku.
Dan yang membuatku lebih bersedih adalah menyadari bahwa kualitas seperti itu dan kemampuan mencintai seperti itu, hanya mampu diberikan oleh seorang Ayah.
Aku pernah bertanya-tanya: apakah aku ini kurang beriman ya sampai begini?
Tapi setelah aku renungkan aku sepertinya tidak pernah mengutuki kepergiannya. Ayah pergi dengan tenang. Merapihkan banyak hal sebelum berpulang. Tidak meninggalkan kesulitan apapun bagi kami yang masih hidup. Menyisakan kesan-kesan baik bagi begitu banyak orang.
Kepergiannya adalah takdir terbaik baginya. Aku menerima itu semua.
Tapi ya tetap saja sedih. Amat sangat. Lalu aku baca kisah Fatimah waktu Rasulullah meninggal. Dan aku rasa... duka cita ini masih cukup wajar. Tidak apa-apa, mari proses pelan-pelan.
Aku mulai dengan belajar, membaca teori tentang duka, menganalisis emosiku sendiri, merangkum jurnal tentang duka (kaku banget, iya tahu sttt) Aku juga banyak bertanya, pada orang-orang yang menghadapi hal macam ini lebih dahulu. Dan ternyata, memang hanya yang pernah ada di posisi ini yang bisa jadi teman bercerita paling baik.
Dan dari semua itu, ada banyak cara untuk menyembuhkan diri. Pergi ke dokter, berkonsultasi dengan psikolog, pergi bertapa, mendalami agama, bercerita, merenung, terapi, berkarya, menulis atau mengontrol diri. Kali ini, aku coba dua cara terakhir.
Menulis selalu (dan tidak pernah gagal) menjadi cara terbaik ku mengekspresikan dan memahami emosi. Hanya saja baru bisa aku lakukan ketika semuanya sudah tertata rapi. Maka ketika duka ini mulai tidak menggebu-gebu, aku menulis. Sampai saat ini, aku menulis 12 halaman tentang Ayah dan aku, juga tentang kepergiannya.
Aku belajar mengontrol diri dengan berusaha melakukan beberapa rutinitas yang bisa menyembuhkan diriku. Aku anggap ini sebagai salah satu cara terapi. Agar dalam kemelut duka, aku tidak kehilangan kuasa atas diri.
Aku menentukkan jadwal harian yang teratur, masak, cuci piring, liat matahari terbit dan tenggelam, hirup angin dari ruang terbuka, lihat bunga-bunga yang sedang bermekaran, mendengar lagu, berkeliling kota. Ternyata hal simpel ini cukup bisa menenangkan ya.
Maksudku, lucu juga ketika aku cuci piring, perasaan yang timbul dari air yang mengalir dan terkena sabun bisa begitu menyenangkan. Proses memasak yang lumayan butuh waktu juga bisa membuat pikiranku berjalan lebih lambat dari biasanya. Memotong sayuran, menunggu berubah kecoklatan, menghirup aroma dari campuran sayur. Memperhatikan sekeliling, bunga-bunga yang tiba-tiba jadi elok ketika hujan membuatnya tumbuh subur dan ciptakan semburat warna-warna manis.
Ada yang pernah bilang, salah satu mekanisme untuk mengatasi kondisi buruk yang bisa diandalkannya yaitu dengar lagu. Aku juga mencobanya. Indah. Aku kemarin, iseng sih, akhirnya menghubungi salah satu pembuat playlist di Spotify. Jam 2 malam, seperti orang yang sedang mabuk, aku jelaskan rasa syukurku atas playlist yang dia buat.
Bodoh sih kalau dipikir, aku juga baru sadar itu sangat memalukan ketika sudah bangun. Dan ternyata dibalas dengan sangat baik. Aku kehabisan kata-kata. Aku senang.
Perjalanan ini juga membuatku tidak lagi punya penilaian apa-apa tentang orang-orang. Dulu, kadang aku bingung dengan orang yang betah dengan rutinitas yang terulang, pekerjaan yang monoton, circle pertemanan yang sempit, obrolan yang itu-itu aja, dan tidak punya hasrat terhadap hidup. Sekarang, sudah tidak lagi.
Karena, aku sedang menjalani kehidupan yang seperti itu: rutinitas yang itu-itu saja, pekerjaan yang itu-itu saja, orang yang ditemui itu-itu saja, dan merubah prinsip tentang mimpi bahwa mimpi ternyata tidak perlu besar-besar, yang penting baik-baik. Dan aku amat mensyukuri kesemuanya.
Tapi, semua tentu tidak semulus dan semudah itu. Ada banyak waktu (atau hampir setiap waktu?) aku menjadi orang yang sangat sulit bagi orang terdekatku. Dan tidak melulu, orang-orang berhasil menemukan cara menghadapiku yang sedang sulit itu.
Meski begitu, aku tau dia berusaha untuk menghadirkan apa-apa yang sekiranya membuatku nyaman. Meski kadang dia sering kehilangan kesabaran juga, tapi ya aku tau dia berusaha.
Sepertinya sih, dalam menghadapiku yang sangat sulit itu, dia seharusnya sudah punya banyak alasan untuk pergi. Tapi, dia tetap bertahan (setidaknya hingga hari ini). Jadi, terimakasih ya, untuk tidak menyerah.
Apakah dengan itu semua duka ku menjadi kecil? Sepertinya tidak. Aku hanya jadi terbiasa. Dan aku hanya bisa terus belajar menjadi lebih besar dari duka itu.
Aku belum sempurna selesai dengan urusan ini, tapi, bagi siapapun yang ada dalam kemelut yang sama, atau dalam keadaan penyembuhan diri lain aku ingin bilang; you're doing great, trust on yourself. Lakukan apa yang membuat dirimu paling nyaman.
Because there's no right way to heal. There's no shortcut or safety net. Your way of coping might not meet other people's expectations, but please keep in mind that you don't heal for other people. You do it for yourself.
Heal in silence, if you need to.
Heal with your windows open and the wind in your hair, if you feel like it.
Heal with your friends or heal in solitude.
Whatever works for you.
Take all the time and space you need and realize for yourself when it's time to take another step--do it because you're ready, not because someone else tells you to.
Breathe in and breathe out.
13 notes · View notes
noviachooo · 4 years
Text
Wth? Hahahahahahaha! Is there such thing as overeducated?
“Allah mudahkan jalan ke syurga bagi orang yang menuntut ilmu”
Theres nothing wrong with women who love studying. Takkan awak nak bini yg mcm katak bawah tempurung pula. Dahtu siapa nak jd contoh dekat anak2?
4 notes · View notes
noviachooo · 5 years
Text
“Besar sungguh rahmat Tuhan. Kita bukan tak sedar perangai kita macam hantu, tapi Dia hantar juga manusia yang perangai macam malaikat untuk bantu.”
— Syukurlah.
230 notes · View notes
noviachooo · 5 years
Text
Bahkan Sepi pun tak dia percayai
Dia 'tak pandai berteman', itu kesimpulanku. Cerita yang diceritakan hanya jadi cerita, tak berbalas dan berkomentar apa-apa. Sampai pada masanya aku akan menggerutu "lebih baik tak usah bercerita padanya."
Dia selalu memuji langit. Sebab dia mau kesana katanya. Walau bukan jasadnya, cita-cita nya katanya. Satu lagi yang dia sangat kagumi, dirinya sendiri. Dia selalu puji-puji dengan semua kata-katanya yang indah itu. Aku pun bingung mengapa sebegitu 'kagumnya' dia pada diri sendiri. Tapi aku yakin itu cara terbaiknya untuk memompa semangat saat-saat dia kehilangan hal mahal itu.
Katanya dia tak pandai menulis, tapi mengapa tulisannya selalu menarik untuk dibaca dan dinikmati. Sama-sama gila pada buku dan bacaan. Itu awal perkenalan (asyek). Dia selalu bisa membaca dengan ebooknya, saat aku selalu menghindarinya. Dari kecintaannya itu dia selalu berkhayal-khayal yang tak biasa. Tapi itu cara yang tepat di waktu yang tepat.
Keinginannya yang gula-gula itu tepat diimpikan nya di masa yang ia punya kesempatan dan kemampuan untuk itu. Dulu dia bercerita tentang Jerman, negeri yang sekarang dia mencoba menikmatinya. Apakah dia menikmatinya dengan baik, atau hanya berpura-pura menikmatinya? Entahlah, yang kutahu dia punya ambisi yang besar.
Dia tak percaya siapa-siapa, apa-apa (kecuali tuhan dan kedua orangtuanya mungkin). Kekesalannya yang ntah darimana akarnya, membuatnya kadang mengeluh, mengutuk dan marah. Dia memegang erat persahabatan (bagi yang dia ingin persahabatannya). Dia punya dunia yang tak bisa saya juga. Dunia yang digambarkan nya dengan kata-kata yang rumit dan penuh tafsiran.
Apapun itu tentang sosoknya, doa ku supaya semua maunya tercapai, semua cita-cita nya tergapai, semua doanya sampai. (Terkhusus pintanya untuk sosok tempat ia bisa menyandarkan semua keluh dan berbagi kisah dan kesah). Sebenarnya dia sedang tidak merasa sepi, dia ramai dengan semua bacaan dan impiannya. Ia hanya butuh sandaran saat ia membaca dan tangan yang kuat untuk menggenggamnya menggapai impian.
92 notes · View notes
noviachooo · 5 years
Text
"I'm Surrounded by Your Love.."
Rutinitas sederhana yang dilakukannya setiap hari, dengan ekspresinya yang tenang dan senyum yang tak pernah hilang dari sudut bibirnya ketika mengantarkan anaknya kedepan pintu.. melisankan do'a-do'a baik dan ciuman dikening.
Meninggalkan apapun yang sedang dikerjakannya ketika kami kembali kerumah, dengan pelukan hangatnya. Lalu menemani kami makan dan meminta kami bercerita banyak hal yang kami lakukan ketika tak bersamanya..
Selalu begitu.. seolah olah tidak sedang melakukan hal yang luar biasa.
Sederhana, namun penuh cinta. Bagaimana aku tidak rindu pulang, mama?
183 notes · View notes
noviachooo · 5 years
Text
Mencintai Orang Baik
Kebaikan itu magis. Kita senang melihat perbuatan baik. Kita senang pada orang yang berbuat kebaikan. Orang baik punya daya tarik.
Kita pun boleh jadi mencintai seseorang karena dalam pandangan kita, orang tersebut baik. Tak peduli jika orang lain tak sepakat dengan kita. Kita selalu bisa melihat sisi baik dari orang yang kita cintai. Dan berharap kita bisa membuat orang lain juga melihat sisi baik tersebut.
Mencintai orang baik seperti mudah. Ada banyak hal yang bisa kita kagumi darinya secara spontan. Semua orang akan berpikir kita begitu beruntung memilikinya sebagai seseorang yang dicintai.
Tapi, pada kenyataannya tidak selalu semudah itu.
Mencintai orang baik berarti memahami bahwa kebaikannya dibutuhkan oleh banyak orang. Bukan hanya oleh kita. Sebagai konsekuensi dari menjadi orang baik, tentu ia juga disayangi oleh banyak orang. Bukan hanya oleh kita.
Kita tahu bahwa ia baik bukan hanya pada kita. Tetapi pada semua orang. Itu berarti selain ia sebagai kekasih, atau suami, istri, ayah atau ibu yang baik, ia pun seorang anak yang berbakti pada kedua orang tuanya, teman yang suka membantu, pelayan masyarakat yang mengayomi, pekerja yang profesional, atau pemimpin yang berdedikasi.
Mencintai orang baik berarti memahami bahwa di hatinya bukan hanya ada kita. Hatinya memiliki banyak ruang untuk mengasihi banyak orang. Waktunya dibagi kepada banyak orang yang membutuhkan. Akalnya digunakan untuk memikirkan banyak orang.
Mencintai orang baik juga berarti memahami bahwa kita tak bisa egois dan berpikir bahwa ia milik kita. Karena akan selalu ada celah-celah yang dimanfaatkan para penggoda untuk mengembuskan perasaan iri dan cemburu.
Sejak detik pertama, mencintai orang baik berarti rela. Rela untuk tidak selalu jadi yang utama. Rela untuk mendukung tanpa keluh kesah. Rela untuk mendoakan tanpa lelah.
Berharap dipersatukan dengan orang baik ibarat mendambakan hujan. Kita tak bisa memintanya untuk jatuh di halaman rumah kita saja.
@urfa-qurrota-ainy
4K notes · View notes
noviachooo · 5 years
Text
"Jadilah yang sesuai Ingin-Nya"
Jangan sampai kita habiskan usia kita dalam upaya memenuhi ekspektasi manusia. Jika demikian, usia kita akan habis, sementara kita tidak juga menjadi pribadi sebagaimana yang diinginkan oleh mereka, dan -bahkan- oleh diri kita sendiri.
Oleh karena itu, jadilah diri kita sebagaimana yang diinginkan dan dicintai Allah Rabbul Izzati. Dengan demikian, kelak pada hari pertemuan dengan-Nya, kita pun menjadi sosok sebagaimana yang diinginkan dan diangan-angankan oleh manusia untuk ada pada (diri-diri) mereka pada saat itu.
https://instagram.com/gsatria
264 notes · View notes
noviachooo · 5 years
Text
“kejujuran dan kebenaran adalah dua hal yang berbeda. kebenaran adanya di luar, sedangkan kejujuran adanya di dalam. tak semua yang jujur benar. tak semua yang benar jujur. ada yang bisa jujur dan benar. jujurlah untuk menjadi benar dan jujur. sebab kebenaran tak bisa hilang. namun kejujuran selalu menang.”
32 notes · View notes
noviachooo · 5 years
Photo
Tumblr media
Perempuan
Saat Kecil dia membuka pintu Syurga untuk ayahnya.
Saat dewasa dia menyempurnakan agama untuk suaminya
Saat menjadi ibu, Dia menjadi penggerak semua doa
oleh kerana itu dia dimuliakan Allah dengan menempatkan syurga di telapak kakinya
ketika seorang perempuan sudah menjadi IBU, maka Allah akan menganugerahkan kepadanya satu senjata yang sangat ampuh di muka bumi.
“Tahukah kalian apa itu?”
Itu adalah Lisannya.
Lisannya akan menjadi Berat timbangannya.
Lisannya akan menjadi pembuka pintu-pintu langit.
Ucapannya akan diijabah. doanya akan diangkat tanpa penghalang.
doa ibu akan mampu menjadi penghancur kesulitan bagi anak keturunannya..
Dan mengeluhnya seorang ibu akan menjadi pemberat langkah setiap anggota keluarganya, termasuk bagi suaminya.
Maka pantang bagi seorang ibu untuk mengeluh, kerana keluhannya pun akan menjadi kenyataan, sebagaimana harapan dan doanya pun akan menjadi kenyataan.
ucapan buruknya akan menjadi musibah bagi dirinya dan keluarganya
Lisan seorang ibu layaknya seperti Karomah para wali.
Maka berhati-hatilah wahai para ibu ketika anda menggunakan senjata terampuh ini.
gunakan untuk bermunajat meminta kepada Allahagar suamimu dimudahkan dalam mencari nafkah.
Jangan mengeluhkan tentang dirinya.
Itu akan semakin memberatkan dan menyukarkan kehidupan anakmu.
Gunakan untuk bermunajat meminta kemudahan dan Kesolehan atas anak-anakmu jangan mengeluhkannya.
Kerana itu akan menjadi benar adanya.
Subhanallah untuk para Ibu. . #abuhanifah #alhamdulillah #dakwahituseni #harinidahingatmati #muhasabah #muhasabahdiri #thedaiegraphy #perempuan #ibu #doa #kebaikan #kongsi https://www.instagram.com/p/Bwl9tQ7nVHw/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=1gjuip4sqr4n3
197 notes · View notes
noviachooo · 5 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Serene apartment overlooking Paris | more here | photos by Laura Muthesius & Nora Eisermann
THENORDROOM.COM - INSTAGRAM - PINTEREST - SUPPORT THE BLOG
2K notes · View notes
noviachooo · 5 years
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
dear my family
my one and only
Bapak...
“Tak apa..” jawabmu
tapi lagi lagi..
“Tak apa..” jawabmu
Bapak...
“Tak apa...” jawabmu
tapi bapak, semoga lelahmu, sakitmu, sedihmu , peluhmu dalam melayani dan ditambah omongan orang yang tak sepenuhnya benar tentangmu
membawamu pada pintu pintu kebaikan aamiin...
0 notes
noviachooo · 5 years
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
masih segar dipikiranku tentang apa apa yang aku mau
tentang mimpi mimpi yang sama sekali tidak sederhana
tentang pekerjaan impian yang kudambakan, kupikir dengan itu aku dapat mendapatkan barang barang yang selalu kuinginkan
tapi hari ini, aku belum bekerja bahkan jauh dari pekerjaan impian, tapi sudah Allah cukupkan segala angan yang kudamba dambakan
tak tau datangnya dari mana, tapi ajaib rasanya semesta ikut bekerja
hari ini mimpi mimpi lain pun sudah tersimpan, lagi lagi mimpiku tak pernah sederhana , mereka kuar biasa bahkan terkadang aku takut memikirkannya bahkan menempatkannya di jejeran daftar impian
tapi kuingat , beberapa waktu yang berlalu ini pernah kurasa
aku berjuang aku berdoa aku berusaha
Allah cukupkan Allah kabulkan dengan cara yang tan kusangka sangka
Maka dengan yakin hari ini aku percaya mimpiku yang tak pernah sederhana itu pasti akan kembali terjadi dengan cara cara ajaib yang tak pernah kuduga sebelumnya
mungkin akan kulwati lagi suka dan duka tuk meraihnya namun selama Allah selalu ada tak kan ada yang perlu ditakutkan
layaknya senja yang menutup hari hari berat dengan indah
rencanaNya pun begitu akan bahagiakanku dengan indah pula
Alhamdulillah
MashaAllah Tabarakallah
Tumblr media
1 note · View note
noviachooo · 5 years
Text
Di Antara Kita
Di antara kita, tidak ada yang sempurna.
Kurang dan lebih itu ada; mengingatkan kita untuk tidak semena-mena, pada sesama.
Kurang dan lebih itu memberi arti; bahwa saling melengkapi selalu lebih baik, dari bekerja sendiri.
Beri kepercayaan pada diri sendiri, beri kepercayaan pada orang lain, biarkan mereka mengisi: segala kosong, segala yang butuh diisi.
Irawati Ningsih
Jakarta, 16 Agustus 2019
17 notes · View notes
noviachooo · 5 years
Text
Akan Tetap Pergi
Tumblr media
Suatu waktu, ada seseorang yang tiba-tiba hadir di hidupmu. Bagimu, ia sosok yang tepat. Tidak sempurna, tentu saja, tetapi sebagian besar yang ada di dirinya sudah sesuai kriteria.
Tidak salah lagi. Kali ini, kamu cukup yakin keluarga dan lingkunganmu akan menerimanya dengan tangan terbuka. Akan ada satu dua yang saling berbisik tentang ketidaksempurnaannya, tentu saja, tetapi tidak apa-apa. Itu tandanya ia masih manusia.
Ini pasti konspirasi semesta, batinmu. Tiba-tiba harimu jadi penuh bunga.
Lalu, tanpa menunggu lama, kamu diam-diam mendekatinya. Mencari tahu apa yang disuka dan tak disukanya. Menciptakan pertemuan-pertemuan kecil yang seolah tak sengaja. Melakukan aneka tindakan bodoh untuk mencuri perhatiannya. Merancang strategi tahap demi tahap untuk memenangkan hatinya.
Sayangnya, ia tampak acuh tak acuh pada setiap usahamu. Setelah semua yang kamu lakukan, baginya dirimu hanyalah seorang teman, sebagaimana orang-orang lain di sekitarnya.
Kamu marah, entah pada siapa. Tetapi bisikan itu terus terngiang di telingamu: amour vincit omnia … cinta menaklukkan segalanya. Belum lagi imaji tentang betapa indahnya dunia bila kamu bisa selalu bersama dengannya. Maka, meski masih sibuk menyatukan potongan-potongan hati yang patah, kamu tak berhenti berusaha.
Hatinya pasti kan luluh bersama waktu, ucapmu meyakinkan diri.
Sayangnya lagi, ia benar-benar ingin pergi. Kamu sedih, tentu saja, tetapi mau bagaimana lagi?
Memang begitu cara dunia bekerja. Tak semua yang kita damba jadi nyata. Tak semua cita bertemu dengan izin Sang Pencipta.
Sekuat apa pun kamu berusaha menahannya, yakinlah: yang ingin pergi akan tetap pergi.
Sehebat apa pun upayamu untuk memenangkan hatinya, percayalah: yang tak benar-benar mencintaimu akan meninggalkanmu.
Semua hanya soal waktu.
14 Januari 2019
2K notes · View notes
noviachooo · 5 years
Text
“ كن جميلاً في كل شي ، صداقتك ، حبك ، اخلاقك ، حتى في البعد ”
Be beautiful in everything, your friendship, your love, your manners, even in parting
35K notes · View notes