Text
Pengharapan Pada Allah
Allah berfirman, “Jika seorang hamba mendekati-Ku sejengkal, niscayacAku mendekatinya satu hasta. Jika ia mendatangi-Ku dengan berjalan kaki, niscaya Aku mendatanginya sambil berlari kecil.” (Hadis Qudsi)
Barangkali, sampai detik inipun kita masih sering gagal fokus. Terlalu sibuk pada hal-hal yang fana terhadap dunia dan berpikiran buruk tentang Allah ‘azza wa jalla.
Langkah awal menuju kekuatan emosional yang baik terhadap Allah
1. Mengubah fokus: Alih-alih berfokus pada apa yang tidak bisa kita ubah/hal-hal negatif. Fokuslah untuk menyelaraskan diri pada hal-hal yang baik.
Dalam psikologi, ini disebut “mencari manfaat”
Karena banyak hal di dunia ini yang bisa kita syukuri, setidaknya keberadaan kita di dunia sebagai seorang muslim adalah nikmat besar yang kadang kita luput untuk bersyukur atasnya.
2. Bertanya kepada diri sendiri, “Apakah ini membantu atau menyakitkan?”
Berhenti melihat sesuatu yang membuyarkan fokus. Berhenti membandingkan pencapaianmu dengan orang lain. Tanyakan pada diri, apakah hal itu membantu atau justru merugikan diri?
InsyaAllah langkah ini membantu proses penyembuhan atas luka masa lalu.
Mencintai diri sendiri adalah tugas kita, maka cintailah ia dan sandarkan pengharapan sepenuhnya kepada Allah
Wallahua’lam bisshowab, Baarakallahu fiikum ✨
source: healing your emptiness -YasminMogahed
#moslem#islamic knowledge#allahuakbar#lifelessons#islamic life#spirituality#health#islam help#emptiness
0 notes
Photo
حَدَّثَنِي عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ الْجُعْفِيُّ، حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ، أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ، عَنْ هَمَّامٍ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ـ رضى الله عنه ـ عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ “ بَيْنَمَا أَيُّوبُ يَغْتَسِلُ عُرْيَانًا خَرَّ عَلَيْهِ رِجْلُ جَرَادٍ مِنْ ذَهَبٍ، فَجَعَلَ يَحْثِي فِي ثَوْبِهِ، فَنَادَى رَبُّهُ يَا أَيُّوبُ، أَلَمْ أَكُنْ أَغْنَيْتُكَ عَمَّا تَرَى قَالَ بَلَى يَا رَبِّ، وَلَكِنْ لاَ غِنَى لِي عَنْ بَرَكَتِكَ ".
Narrated Abu Huraira:The Prophet (ﷺ) said,
"While Job was naked, taking a bath, a swarm of gold locusts fell on him and he started collecting them in his garment. His Lord called him, ‘O Job! Have I not made you rich enough to need what you see? He said, 'Yes, O Lord! But I cannot dispense with your Blessing.”’ (Sahih Al-Bukhari)
110 notes
·
View notes
Text
Berbicara baik atau diam
Mungkin di antara kita ga asing lg sama hadits ini:
((من كان يؤمن بالله واليوم الآخر فليقل خيراً أو ليصمت))
“Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, berkatalah baik atau diam.”
Ada beberapa jenis diam:
1. Diam bodoh : diam orng yg tidak mengerti sama sekali (tapi ini lebih baik diam dripda sok tau)
2. Diam malas : kurang baik, hrusnya bisa mengatakan ssuatu tp dia tidak mau
3. Diam sombong : diamnya orng yg gamau ngmng krena ngerasa gak level sm orng yg diajak ngmng
4. Diam khianat : diamnya orng yg sharusnya bersaksi, tp dia tidak mau
5. Diam marah : bisa buruk bisa baik, dripda dia mngatakan yg mnyakitkan itu lbih baik, tp diamnya orng mrah, ga menyelesaikan masalah
6. Diam utama/aktif : mampu menahan diri tidak berbicara untk kemaslahatan yg lbih luas. Diam untk menghindari perkataan dusta, menghindari perkataan yg sia-sia, mngindari komentar spontan dan nyeletuk. Kata yg berlebihan. Keluh kesah. Khawatir ria dan mengeluarkan kata2 yg menyakitkan, sok tau atau sok pintar.
📝 notes kajian ustadzah ani hanifah
5 notes
·
View notes
Text
Al fudhail bin iyadh berkata : “Ada lima indikator kesengsaraan: hati yang keras, mata yang sulit menangis (karena Allah), sedikitnya rasa malu, cinta kepada dunia, dan panjang angan-angan”
Madarijus Salikin
2 notes
·
View notes
Text
Sekarang…
Aku tak begitu khawatir perihal siapa yang akan membersamai di masa depan.
Karena bukankah Allah telah menuliskan takdir semua makhluk-Nya sebelum Dia menciptakan langit dan bumi lima puluh ribu tahun sebelumnya?
Lalu, hal besar apa yang sampai-sampai membuatku begitu menghawatirkannya? Seharusnya tidak ada.
Maka, fokuslah menebar kebaikan, dan teruskanlah…
Sisanya, biar Allah yang menentukan 🌷
#islamic knowledge#moslem#allahuakbar#islamic life#lifelessons#love#quotes#religion#spirituality#womenempowerment#books and novels
0 notes
Text
PUJIAN ITU BERACUN
Pujian itu beracun,
Sangat kuat untuk merusak niat baik dan mengubahnya menjadi niat buruk
Dengan itu jiwa kita mulai diandalkan dan ingin di puji.
Tanpa sadar kita sangat menyukainya sehingga mulai menginginkannya lagi dan lagi
Ya Rabb…
Kami adalah hamba yang tidak tulus,
Kami tak mampu melawan nafsu kami sendiri
Diri ini telah tercemar dengan dosa-dosa yang telah kami ciptakan sendiri
Hingga kegelapan menyelimuti hati kami
Tapi sungai belas kasih-Mu terus mengalir,
Ya Rabb, Kami meminta setetes saja untuk diri kami yang hina ini
Ya Rabb …
Murnikan hati kami
Ya Rabb …
Bantu kami untuk mengingatmu
Bantu kami untuk selalu bersyukur dan menyembah-Mu
Dengan cara terbaik
Jadikan kami sebagai muslim terbaik yang kami mampu
Dan selalu berada di jalan terbaik
Dengan cahaya dan kecemerlangan yang mampu kami ikuti
Segala puji dan syukur kepada-Mu
Wahai Rabb semesta alam ✨
source : ytb : Series I’m The Best Muslim
0 notes
Text
Kadang-kadang masih suka membeli sesuatu yang ga terlau penting. Bahkan ga jarang juga, I don’t really know the benefits behind those things.
That’s why beberapa waktu lalu coba mencari jawaban lewat buku Dr. Oni Sahroni “Fiqih Prioritas”
Definisi Fiqih Prioritas yang beliau jelaskan, sederhananya begini “Mendahulukan sesuatu yang penting/sangat dibutuhkan saat itu dan menunda sesuatu yang belum terlalu penting, atau bahkan tinggalkan saja kalau memang tidak terlalu perlu”
Prioritas disini terkait 3 hal :
1. Time (waktu)
2. Skills (Kemampuan)
3. Cost (Biaya)
Ketiganya di prioritasakan menyesuaikan dengan kebutuhan kita saat itu dan dahulukan sebelum kebutuhan-kebutuhan lainnya.
Manfaatnya :
Kebaikan yang berlipat atau kebaikan yang bertambah dalam waktu terbatas bisa menghasilkan pekerjaan yang berlipat ganda kebaikannya.
InsyaAllah kalau ‘hasrat’ membeli sesuatu yang unpriority bisa kita batasi, Allah akan beri jalan bagi kita untuk memperbanyak melakukan kebaikan-kebaikan yang berlipat pahalanya.
Semoga Allah menjaga selalu beliau dan keluarganya dalam ketaatan 🤲🏻
#islamic knowledge#moslem#islamic life#lifelessons#quotes#love#religion#spirituality#womenempowerment#books and novels#make money from home#fiqh#muamalah
0 notes
Text
“That fire began to flicker and fade, I’m getting cold” She said.
0 notes
Text
Aku tenggelam pada sesuatu yang tak berkesudahan
Aku tenggelam pada ketamakan diriku sendiri
Merenungi tiap sudut masalah dan penyesalan masa lalu, membuatku ingin berhenti saja. Karena takkan ada yang menolong,
Selain Allah rabbul’alamin ✨
#catatan2020
#islamic knowledge#moslem#lifelessons#quotes#islamic life#love#spirituality#religion#womenempowerment#books and novels#allahuakbar#storyline#sadnees#happier than ever#trust
1 note
·
View note
Text
L-O-S-E
Untuk segala sesuatu yang hilang, pasti akan ada ganti yang lebih baik.
Tapi bagi Allah, jika kau kehilangan-Nya takkan kau temukan gantinya.
Bantarwaru, 16/10
#allahuakbar#islamic knowledge#islamic life#lifelessons#moslem#love#religion#quotes#womenempowerment#books and novels#spirituality
0 notes
Text
Walau pada hakikatnya, mengajar bukan hanya tentang men-transfer ilmu. Tapi jauh lebih berat dari itu, mengajar adalah soal menjadi tauladan untuk mereka.
#islamic knowledge#moslem#islamic life#lifelessons#quotes#religion#spirituality#ilmu sosial#womenempowerment#love
0 notes
Text
"لا حول ولا قوة الا بالله "
Dan segala macam dzikir yang bisa aku ucapkan berkali-kali.
Agar aku tetap baik-baik saja.
1 note
·
View note
Text
Patients
Ada sebuah hadits Nabi ﷺ yang menurutku outstanding banget, i try to write it down 👇🏻 :
Dari Abu Sa’id Al-Khudri dan dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhum, Nabi ﷺ bersabda :
“Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu kelelahan, atau penyakit, atau kehawatiran, atau kesedihan, atau gangguan, bahkan duri yang melukainya melainkan Allah akan menghapus kesalahan-kesalahannya karenanya”
(HR. Al-Bukhari no. 5642 dan Muslim no. 2573)
Tak ada rasa sakit, lelah, sedih, bahkan musibah yang menimpa seorang muslim. Melainkan Allah akan hapus segala kesalahan-kesalahannya.
Bukankah hadits ini seharusnya jadi kabar gembira buat kita karena setiap rasa sakit, sedih, luka, dll. ga akan sia-sia. Our pain is being rewarded 🥹
Rasa sakit yang kita hadapi saat ini barangkali punya tujuan besar, yakni agar semakin dekat pada Allah rabbul’alamin.
Maa shaa Allah, Laa quwwata illa billah…
#islamic knowledge#islamic life#moslem#lifelessons#allahuakbar#quotes#religion#spirituality#womenempowerment#hadits#rasulullah
1 note
·
View note
Text
Ayahku adalah islam. Tiada lagi selain islam.
Apabila orang bangga dengan suku, bangsa, kelompok, marga, perkumpulan.
Aku bangga karena nasabku adalah islam
(Syair para sahabat)
⚡️The Incredible Moslem
-Edgar Hamas-
1 note
·
View note
Text
Mencoba mengambil beberapa kutipan dari tafsir bagian akhir surah at-taubah. Berikut penjelasannya :
Dalam surah ini penulis (mufassir) membagi empat kelompok masyarakat yang hidup di masa Rasulullah pada saat itu, baik masyarakat kota maupun desa yang ditinjau dari kacamata keimanan.
1. Assabiquunal Awwalun (Golongan terdepan dan terkemuka yang terdiri dari kaum muhajirin wal anshor)
2. Golongan munafik yang durhaka baik warga madinah maupun dari kalangan badui
3. Golongan yang mencampurkan yang hak dan batil
4. Golongan yang ditangguh status hukumnya, sehingga Allah yang memutuskannya.
Pembahasan menarik dan membangkitkan semangat juang menurutku datang dari golongan Assabiquunal Awwalun, kemunculan mereka di tengah-tengah masyarakat madinah merupakan basis terbaik untuk menjaga eksistensi umat muslim yang kokoh dan bersih.
Kaum Muhajirin dan Anshar, keduanya begitu teguh, kokoh dan solid dalam menghadapi semua kondisi, fenomena dan keguncangan yang kadang-kadang terjadi. Mereka siap menghadapi risiko yang kadang timbul dari sebagian unsur masyarakat yang belum matang pembinaan dan penataan (keimanannya).
Memang, dalam suatu masyarakat pasti kita temukan perbedaan tingkatan keimanan, hal itu wajar terjadi karena perbedaan tingkatan yang ditimbulkan oleh gerakan akidah dalam diri mereka sendiri.
Namun, perbedaan peringkat kadar keimanan yang ditimbulkan ini tidak menjadi penghalang kedekatan antara mereka, untuk menjalin kesaruan masyarakat madinah mendekati masa fathu makkah. Sehingga bisa dikatakan bahwa secara umum masyarakat madinah merupakan kaidah atau fondasi islam.
Dari beberapa kutipan diatas, sangat jelas bagi kita posisi Assabiquunal Awwalun dari kalangan muhajirin dan anshor dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, memberikan efek besar bagi mereka hingga membawa mereka ke tingkatan iman tertinggi dan tahan uji dalam pergerakan.
Hingga Allah memuji mereka dengan firman-Nya “… Allah ridha kepada mereka, dan mereka pun ridha kepada Allah…” Hufft, Maa shaa Allaah :,)
Gambaran kehidupan orang-orang terdahulu yang Allah kisahkan lewat celah-celah nash Al-Qur’an, menjadi pedoman penting bagi kita dalam hidup bermasyarakat dan Iman ialah kunci bagi segala kebaikan itu.
Ya, begitulah keadaan mereka bersama Tuhannya, “… Allah ridha kepada mereka, dan mereka pun ridha kepada Allah…”
Disana, di akhirat sana, mereka sedang dinantikan oleh tanda-tanda keridhaan Allah “Allah menyediakan bagi mereka syurga-syurga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang besar”
So, kemenangan besar apalagi setelah ini?
Kutipan-kutipan di atas bersumber dari karya terbaik
- SAYYID QUTHB - dalam kitabnya yang berjudul
(Di bawah naungan Al-Quran) في ظلال القرآن
#islamic knowledge#moslem#islamic life#lifelessons#love#quotes#religion#spirituality#allahuakbar#womenempowerment#quran#tafseer
0 notes
Text
Ya Rabb…
Sekiranya aku memaksa dalam meminta
Menuntut balas dalam berbuat
Ampuni aku ya rabb…
Jangan usir aku dari negeri akhirat (syurga) itu
Ya Rabb…
Sekiranya aku bersekutu dengan nafsu
Dan menyeru pada kesesatan
Tunjukki aku jalan kebenaran-Mu. Wahai Rabb Semesta Alam
Ya Rabb…
Sekiranya aku berlebihan dalam mengejar dunia
Hentikan langkah ini, agar hanya berlari menuju syurga-Mu
5 notes
·
View notes
Text
Mereka yang haus
Merasa terbatas perihal ilmu dan pengalaman, membuat orang-orang sholih justru semakin haus dengan ilmu.
Semakin banyak ilmu yang ia terima, pengalaman yang ia jalani, semakin membuatnya khusyuk dalam majelis, tunduk pada nasihat (sekalipun nasihat itu disampaikan oleh seseorang yang pandir)
Sungguh beruntunglah mereka yang keluhuran Ilmu dan pengalaman tak membuatnya bengah, besar cakap. Justru sebaliknya, membuatnya semakin dekat pada Allah.
Semoga kita jadi bagian dari mereka yang “haus” itu.
#thoughts#islamic knowledge#moslem#islamic life#lifelessons#quotes#womenempowerment#religion#spirituality#books and novels#allahuakbar#love
0 notes