Tumgik
nisafadila · 3 years
Text
Pengalaman Mengikuti Seleksi PCPM BI 35 Tahun 2020
Assalamu’alaikum teman - teman semua. Bagaimana kabarnya? Semoga kalian selalu sehat di situasi pandemi yang masih membersamai kita hingga saat ini. Dan semoga pandemi segera berakhir dan virus covid-19 ini bisa segera hilang dari muka bumi ini. Aaamiin....
Karena sudah lama tidak menulis teks panjang di tumblr, hanya share quote dan kata-kata motivasi, akhirnya saya mencoba untuk menulis kembali teks yang agak panjang di platform ini. Sebenarnya sudah lama saya ingin menulis topik ini, tapi karena kesibukan persiapan sidang tesis, revisi, yudisium, dan persiapan wisuda akhirnya baru punya kesempatan untuk menulis hari ini. Sesuai dengan judul di atas, saya ingin sharing pengalaman saya mengikuti seleksi PCPM BI Angkatan 35 Tahun 2020 kemarin. Sebelumnya apa sih PCPM BI itu? PCPM BI adalah singkatan dari Penerimaan Calon Pegawai Muda Bank Indonesia, yaitu salah satu jalur rekrutmen pegawai BI yang nantinya mereka akan dipersiapkan untuk menjadi pemimpin-pemimpin BI di masa depan. Kalau di bank umum semacam ODP gitu kata orang-orang. Mereka yang diterima lewat jalur PCPM ini akan menjalani pendidikan selama 1 tahun, setelah itu mereka akan ditempatkan di kantor-kantor Bank Indonesia baik itu kantor pusat maupun kantor-kantor perwakilan di daerah. Apabila lulus pendidikan PCPM dan mulai penempatan, jabatan mereka adalah asisten manajer. Begitu review singkat mengenai PCPM BI.
Nah untuk seleksi PCPM BI sendiri ada beberapa tahap, diantaranya seleksi administrasi, tes potensi dasar dan person organization fit (tahap 1), tes pengetahuan umum, kebanksentralan, dan bahasa inggris (tahap 2), psikotest, wawancara psikologi, dan LGD (tahap 3), tes kesehatan dan psikiatri (tahap 4), wawancara akhir (tahap akhir), dan Leadership Forum. Awal mula saya ikut seleksi ini karena mendengar info dari saudara saya mengenai rekrutmen PCPM ini. Pada waktu itu saya masih semester 4 studi S2 dan masih fokus garap tesis. Tapi karena saya pikir saya sudah semester akhir, gak ada salahnya coba ikut PCPM ini. Siapa tau jodoh hehe...
Singkat cerita akhirnya saya daftar lah PCPM BI 35. Pendaftaran melalui website resmi https://pcpm35rekrutmenbi.id/. Langkah pertama adalah membuat akun terlebih dahulu. Setelah akun kita diverifikasi, kita bisa mulai melakukan pendaftaran. Tahap awal adalah seleksi administrasi di mana kita harus mengisi daftar riwayat hidup yang formatnya sudah ada di dalam web, jadi kita tinggal mengisi sesuai kondisi kita. Aspek daftar riwayat hidup yang ditanyakan seingat saya adalah seputar identitas diri seperti tempat tanggal lahir, riwayat pendidikan, keluarga, hobi, kelebihan dan kekurangan dalam diri, motivasi ikut PCPM, organisasi, dll yang saya sudah agak lupa karena sudah beberapa bulan berlalu. FYI PCPM BI 35 kemarin dibuka pada bulan September. Jadi misal tahun ini ada lagi mungkin tidak jauh-jauh dari bulan itu. Selain mengisi daftar riwayat hidup, kita juga harus mengunggah dokumen persyaratan seperti KTP, ijazah, transkrip, sertifikat bahasa Inggris, SKCK. Untuk SKCK ini bisa menyusul karena saat itu waktu pendaftaran mepet sehingga upload dokumen seadanya dulu. Setelah kita selesai mengisi daftar riwayat hidup dan mengunggah dokumen, selanjutnya finalisasi dan menunggu hasil seleksi administrasi. Waktu itu hari terakhir pendaftaran adalah 10 September 2020 dan pengumuman seleksi administrasi adalah 23 September 2020. Kemudian tibalah hari pengumuman seleksi administrasi. Alhamdulillah saya lolos tahap seleksi adminstrasi dan lanjut ke tahap selanjutnya.
Setelah lolos seleksi administrasi, saya mulai menghadapi tes yang sesungguhnya. Tes tahap pertama adalah tes potensi dasar (TPD) dan person organization fit. Karena masih dalam situasi pandemi, sebagian besar tes PCPM dilaksanakan secara daring. Tes potensi dasar seperti tes-tes potensi akademik pada umumnya yang terdiri dari 3 bagian, yaitu verbal, numerik, dan mencocokkan gambar. Tips untuk menghadapi tes ini adalah banyak-banyak berlatih soal. Karena dengan begitu kita jadi terbiasa mengerjakan soal TPD. Soal-soal latihan TPD bisa didapatkan melalui buku kumpulan soal tes potensi dasar/potensi akademik atau bisa juga didapatkan dari browsing internet. Selain TPD, juga ada tes person organization fit (POF). Untuk POF hanya menjawab pertanyaan-pertanyaan terkait nilai-nilai organisasi dan teamwork. Tips untuk menghadapi POF adalah pelajari nilai-nilai organisasi yang dianut BI yang bisa didapat dari website resmi www.bi.go.id. Kalau pernah ikut organisasi InsyaAllah bisa menjawab pertanyaan POF ini. Selesai menjalani tes tahap pertama kita mesti menunggu hasil beberapa hari kemudian. Kalau tidak salah selisih tes tahap pertama dengan pengumuman hasil lebih dari seminggu.
Tibalah hari pengumuman hasil tes tahap pertama. Alhamdulillah saya lolos tes tahap pertama dan lanjut tahap kedua. Hasil ini merupakan kemajuan dari seleksi PCPM sebelumnya. Tahun 2018 saya pernah mengikuti PCPM BI 33, namun gugur di tahap pertama. Oleh karena itu, lolosnya saya ke tahap kedua ini merupakan hasil yang lebih baik dari sebelumnya. Tes tahap kedua adalah tes pengetahuan umum, kebanksentralan, dan bahasa Inggris. Tes pengetahuan umum seperti namanya, bertujuan menguji keluasan wawasan dan pengetahuan umum pesertanya terutama terkait dengan pengetahuan umum di bidang ekonomi. Tips ini untuk menghadapi tes ini adalah banyak-banyak baca berita-berita ekonomi terkini dan banyak baca buku, majalah, atau artikel yang membahas mengenai perekonomian. Setelah tes pengetahuan umum, terdapat tes kebanksentralan. Dalam tes ini peserta akan diuji pengetahuannya terkait seluk beluk BI sebagai bank sentral di Indonesia. Kalau tadi soal tes pengetahuan umum lebih bersifat universal, tes kebanksentralan lebih spesifik menanyakan mengenai segala hal terkait bank sentral seperti instrumen dan kebijakan moneter yang dilakukan BI, pengertian-pengertian seperti apa itu BI 7-days repo rate, apa itu BI RTGS, apa itu inflasi, nama pahlawan di dalam mata uang Rupiah, struktur organisasi BI, nama dewan gubernur BI, dsb. Tips untuk menghadapi tes ini adalah pelajari seluk beluk BI yang bisa didapatkan melalui website. Jadi kita tidak perlu menjelajah internet, cukup buka www.bi.go.id dan pelajari semua hal yang ada di dalam website tersebut. Tes terakhir di tahap 2 adalah tes bahasa Inggris. Tes ini seperti tes TOEFL pada umumnya hanya saja minus listening karena dilakukan secara daring sehingga tidak memungkinkan untuk tes listening. Tips untuk menghadapi tes bahasa Inggris adalah banyak latihan soal simulasi TOEFL. Soal-soal latihan bisa didapatkan dari internet. Selesai menjalani tes tahap 2 kita mesti menunggu beberapa hari untuk pengumuman lolos tes tahap selanjutnya.
Akhirnya hari pengumuman tiba dan saya lolos ke tahap selanjutnya. Di tes tahap 3 ini terdapat 3 macam tes yaitu tes psikologi, LGD (Leaderless Group Discussion), dan wawancara psikologi. Sebelum hari H pelaksanaan tes tahap 3, kira-kira H-2 atau H-3 saya lupa, diadakan briefing secara daring terlebih dahulu karena tes tahap ini mulai melibatkan interaksi dengan orang lain. Peserta yang lolos ke tahap 3 akan dibriefing langsung oleh pegawai BI yang menjadi panitia rekrutmen PCPM. Melalui akun pendaftaran masing-masing, akan dishare link untuk masuk ke briefing room. Briefing seperti technical meeting pada umumnya. Kita akan dijelaskan mengenai teknis dan tahapan yang harus dilalui pada tes tahap 3 ini. Saat hari H pelaksanaan tes, terlebih dahulu kita akan masuk ke room yang linknya sudah dishare sebelumnya. Di room tersebut peserta akan dipandu oleh pegawai BI. Jika pada tahap sebelumnya peserta tes sendiri-sendiri, kali ini peserta akan dikumpulkan terlebih dahulu secara daring dan dipandu dalam melalui setiap tahapan tes. Tes yang pertama adalah retest, yaitu kita akan dites ulang mengenai tes tahap sebelumnya yang sudah dilalui. Retest ini pada awalnya memang tidak ada pada tes tahap 3, namun pada saat brieifing kita akan diberi tahu untuk menjalani retest terlebih dahulu. Jadi retest ini diberi tahunya dadakan pada saat briefing. Pada waktu itu, retest yang diujikan adalah tes kebanksentralan. Setelah menjalani retest kita baru memasuki tes yang sesungguhnya yaitu yang pertama tes psikologi. Pada tes psikologi kita diminta untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar preferensi, manakah diantara daftar berikut yang lebih kamu sukai atau lebih menggambarkan dirimu. Kita diminta untuk mengurutkan mana yang paling kita sukai hingga yang tidak terlalu kita suka dan mana yang paling menggambarkan diri kita hingga yang bukan menggambarkan diri kita. Tips untuk menjalani tes psikologi adalah kerjakan dengan sejujur-jujurnya sesuai dengan keadaan kalian. Jangan dilebih-lebihkan dan jangan dikurang-kurangkan tapi jawablah apa adanya sesuai keadaan diri kalian. Karena apabila kita menjawab tidak jujur pasti akan ketahuan. 
Selanjutnya adalah LGD (Leaderless Group Discussion). Dalam LGD kita akan dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil dengan anggota 5-6 orang. Dalam kelompok itu kita akan mendiskusikan topik tertentu yang sudah ditentukan dan diskusi dilakukan secara natural tanpa ada moderator. Waktu itu saya mendapat kelompok yang terdiri dari 6 anggota termasuk saya. Dalam kelompok tersebut kita akan didampingi oleh 2 psikolog yang memantau jalannya LGD. Sebelum memulai LGD, terlebih dahulu akan diberikan satu kasus yang menjadi topik diskusi dan kita diberi waktu beberapa menit untuk membaca dan merumuskan hal-hal dan solusi yang ingin disampaikan. Selesai membaca dan membuat rumusan, barulah diskusi antar anggota dimulai. Karena dalam LGD ini tidak ada moderator, maka diskusi terjadi secara natural. Salah satu dari kelompok saya secara sukarela menjadi timekeeper untuk memastikan tiap anggota memiliki waktu yang sama untuk menyampaikan pendapatnya. Diskusi berlangsung dengan lancar dan masing-masing anggota juga kooperatif, tidak ada yang terlalu dominan atau pasif dan masing-masing mendapat porsi yang sama. Tips ini untuk menghadapi LGD ini adalah jangan terlalu dominan ataupun terlalu pasif, tapi sampaikanlah pendapat secara proporsional. Apabila kita ingin mengemukakan pendapat sampaikanlah dan apabila orang lain sedang mengemukakan pendapatnya, maka dengarkanlah dengan baik. Terlalu dominan justru menunjukkan kalau kita arogan. Begitupun apabila terlalu pasif juga tidak baik. Sampaikanlah pendapat dengan bahasa yang baik dan mudah dipahami. Apabila ingin menyanggah atau tidak sepakat dengan pendapat orang lain, lakukan dengan etika diskusi yang baik. Begitupun apabila ingin menambahkan pendapat orang lain. Karena LGD ini dilakukan secara daring, jalannya diskusi direkam oleh psikolog yang memantau LGD jadi nanti akan kelihatan bagaimana karakter dari masing-masing peserta.
Selesai LGD, masing-masing peserta akan dipindah ke breakout room untuk melakukan wawancara psikologi one by one dengan psikolog yang memantau LGD tadi. Meskipun terdapat 2 psikolog, kita hanya akan melakukan wawancara dengan salah satu psikolog saja. Dalam wawancara psikologi ini lebih ke pertanyaan seputar pengalaman hidup. Bagaimana kita mengatasi permasalahan hidup ketika sedang berada di titik terendah, atau bagaimana kita mengatasi konflik dengan orang lain atau konflik dalam organisasi. Kemudian bagaimana cara kita mencapai tujuan kita, bagaimana mengatasi kesulitan,dll. Tips untuk menghadapi wawancara psikologi adalah jalani dengan relax dan santai namun tetap serius. Jawablah pertanyaan dengan jujur dan apa adanya sesuai dengan pengalaman kita. Karena wawancara ini untuk mengetahui karakteristik peserta rekrutmen dan belum wawancara akhir dengan user jadi jalannya masih panjang. Alhamdulillah psikolog yang mewawancarai saya orangnya baik dan tidak terlalu kaku sehingga wawancara berlangsung lebih cair dan tidak terlalu menegangkan. Lamanya wawancara tergantung masing-masing peserta. Kalau saya dulu kira-kira 45 menit - 1 jam. Selesai wawancara psikologi, ada tahapan verifikasi dokumen seperti KTP,  ijazah, transkrip, sertifikat Bahasa Inggris, dan SKCK. Untuk verifikasi dokumen dilakukan melalui handphone karena umumnya kamera HP lebih bagus dari kamera laptop. Sebelumnya kita harus instal aplikasi cloudx di HP terlebih dahulu. Kemudian nanti akan dishare link beserta username dan password untuk verifikasi dokumen. Link tersebut harus dibuka di HP. Verifikasi dokumen dilakukan melalui kamera depan. Kita harus mengarahkan kamera HP ke dokumen yang diverifikasi, nanti dari pihak BI akan ada panitia yang melihat. Pada tahap verifikasi dokumen tidak terlalu strict semua dokumen harus ada saat verifikasi terutama untuk sertifikat Bahasa Inggris dan SKCK yang memang perlu waktu untuk mendapatkannya, yang penting dokumen yang sudah tersedia ditunjukkan terlebih dahulu. Apabila nanti lolos ke tahap selanjutnya, dokumen yang belum ada bisa dilengkapi. Waktu itu saya kurang SKCK karena memang belum buat pada saat itu. Kemudian saat verifikasi bilang saja secara jujur dokumen yang belum ada. Ketiadaan salah satu dokumen saat verifikasi hanya sebagai catatan, tidak menentukan lolos tidaknya kita ke tahap selanjutnya.
Selesai tes tahap 3 kita harus menunggu beberapa hari untuk pengumuman lolos tidaknya ke tahap selanjutnya. Hari pengumuman tiba dan saya dinyatakan lolos ke tahap selanjutnya yaitu tes kesehatan dan psikiatri. Tes kesehatan dilakukan secara luring karena kita akan menjalani tes secara langsung di laboratorium kesehatan yang sudah bekerja sama dengan BI. Oh ya pada tahap awal pendaftaran ketika kita harus mengisi daftar riwayat hidup, kita juga diberi pilihan kota tempat tes kesehatan apabila lolos ke tahap tes kesehatan. Ada beberapa kota di Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa yang menjadi pilihan tapi kotanya apa saja saya sudah lupa. Waktu itu saya memilih Semarang sebagai tempat tes kesehatan karena bisa dijangkau dengan tol dari tempat asal saya yaitu Ngawi, Jawa Timur. Tes tahap ini berlangsung 2 hari yaitu hari pertama tes psikiatri dan hari kedua tes kesehatan. Karena kedua tes tersebut dilakukan pagi hari, maka mau tidak mau saya harus menginap karena tidak mungkin untuk pulang pergi. Akhirnya saya menginap di sebuah hotel di dekat Simpang Lima ditemani dengan orang tua dan adik saya. Tes psikiatri dilakukan di Gumaya Tower Hotel yang tidak jauh dari tempat saya menginap. Tes psikiatri adalah tes untuk mengetahui kondisi kejiwaan seseorang. Pada tes tersebut kita diminta untuk menjawab pertanyaan terkait dengan kondisi psikis dan kejiwaan kita. Jumlah pertanyaan ada 500 lebih (saya lupa tepatnya berapa) dan kita harus menjawab di LJK  dengan pensil 2B seperti ujian pada umumnya. Waktu yang diberikan hanya 2 jam dan jumlah soal sangat banyak jadi harus pandai pandai mengatur waktu. Pada tes ini tidak ada jawaban benar salah. Jawablah dengan jujur sesuai kondisi psikis kalian. Tips untuk menghadapi tes psikiatri adalah berbahagialah. Karena kondisi mood kita akan mempengaruhi dalam menjawab soal. Jadi sebelum tes psikiatri saya sarankan untuk bahagiakan diri kalian terlebih dahulu. Lakukan hal-hal yang kalian sukai yang membuat kalian senang. Misal jalan-jalan, kulineran makan makanan yang kalian inginkan, nonton film atau drama korea yang kalian sukai, dan banyak hal lainnya yang membuat mood kalian baik. Dan lakukan hal-hal tersebut saat jauh-jauh hari sebelum tes. Jangan H-1 tes kalian baru “ngebahagiain” diri kalian. H-1 dibuat untuk persiapan. Pada saat hari H usahakan datang lebih awal jangan terlalu mepet. Maksimal 30 menit sebelum tes kalian sudah di lokasi sehingga bisa mengerjakan dengan tenang, nggak grusah grusuh. Selain itu, siapkan dokumen yang diperlukan jauh-jauh hari, jangan sampai ada yang tertinggal. Jangan lupa bawa alat tulis yang diperlukan terutama pensil 2B, penghapus, rautan, pulpen untuk tanda tangan absensi, dan alas ujian. Karena saat saya tes psikiatri kemarin sedang dalam situasi pandemi, maka jangan lupa bawa masker, hand sanitizer, dan face shield (opsional). 
Selanjutnya hari kedua adalah tes kesehatan. Tes kesehatan dilakukan di lab yang sudah ditunjuk oleh BI. Waktu itu saya tes kesehatan di Lab Pramita Semarang. Lokasinya juga tidak terlalu jauh dari tempat saya menginap. Sebelum tes, kita diharuskan untuk puasa terlebih dahulu. Maksudnya puasa di sini adalah tidak makan selama kurang lebih 12 jam. Mulai dari malam sehabis isya’ sampai pagi keesokan harinya tapi selama waktu itu diperbolehkan minum. Justru disarankan untuk banyak minum air putih. Pada saat hari H usahakan datang lebih awal agar bisa tes lebih cepat. Sebelum berangkat tes tidak diperbolehkan untuk sarapan atau makan apapun. Tes kesehatan terdiri dari tes darah pertama, tes urine, tes jantung, tes rontgen, tes fisik, dan tes darah kedua (setelah makan). Mengapa tes darah sampai dua kali? Seingat saya hal tersebut untuk melihat kadar gula dalam darah. Saat di lab kita nanti akan diberi makan dari sana. Sebelum itu, kita harus ambil darah terlebih dahulu kemudian baru makan. Kira-kira 2 jam-an selesai makan baru ambil darah yang kedua. Selama rentang waktu 2 jam itu kita menjalani tes yang lain seperti tes urine, jantung, rontgen, dan fisik. Tips untuk menghadapi tes kesehatan adalah banyak-banyak makan makanan bergizi seperti sayur dan buah, kurangi dulu makan junk food dan berminyak seperti gorengan, banyak minum susu bagi yang suka susu. Beberapa hari sebelum tes kesehatan saya minum susu “beruang” sehari sekali. Selain itu, olahraga ringan seperti jogging atau olahraga lainnya yang tidak terlalu berat. Jangan sampai saat hari H tes, kita mengalami cedera fisik akibat olahraga terlalu berat. Intinya jaga kesehatan dan kebugaran tubuh sebelum tes kesehatan.
Selesai tes psikiatri dan kesehatan, kita mesti menunggu pengumuman hasil. Waktu itu pengumuman hasil tes tahap ini agak lama dibanding pengumuman tahap-tahap sebelumnya. Maklum karena tes psikiatri dan kesehatan melibatkan pihak eksternal dari luar BI dan dilakukan tidak hanya di satu kota jadi pengumumannya lebih lama. Saat pengumuman tiba, saya dinyatakan lolos ke tahap selanjutnya yaitu wawancara akhir. Hasil ini memberitahukan dua hal kepada saya. Pertama, saya masih diizinkan berjuang ke tahap selanjutnya. Kedua, Alhamdulillah saya ternyata sehat-sehat saja hehe. Tahap wawancara akhir ini kita akan diwawancarai oleh orang BI langsung dan dilakukan secara daring. Jadi bisa dikatakan tahap ini adalah tahap pamungkas yang menjadi penentu apakah kita bisa menjadi bagian dari bank sentral di Indonesia atau tidak. Tips untuk menghadapi wawancara akhir adalah persiapkan diri sebaik mungkin. Buat list pertanyaan yang mungkin akan ditanyakan dan siapkan jawaban terbaik. Pelajari seluk belum tentang BI dan kondisi ekonomi terkini. Searching pengalaman peserta PCPM BI sebelumnya yang dishare di blog maupun youtube. Lihat tutorial interview kerja di youtube maupun platform lainnya. Dan yang tidak kalah penting adalah berdoa kepada Allah SWT agar diberi kelancaran dan minta restu kedua orang tua. Pokoknya usahakan yang terbaik dan selebihnya serahkan semuanya kepada-Nya. 
Sebelum hari H wawancara, seperti biasa diadakan briefing terlebih dahulu dengan pihak dari SDM BI. Kemudian akan ada trial untuk masuk ke room yang akan menjadi “tempat” wawancara. Wawancara akhir ini peserta sudah dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil. Waktu itu kelompok saya terdiri dari 6 orang dan kita akan giliran wawancara sesuai urut abjad. Pewawancara terdiri dari 3 orang. Seingat saya 1 orang dari bagian SDM, 1 orang dari Departemen Ekonomi Syariah sesuai latar belakang pendidikan saya, dan 1 orang lagi saya lupa dari bagian mana. Wawancara berlangsung kurang lebih 1 jam. Apa saja yang ditanyakan saat wawancara saya sudah lupa hehe tapi sebagian besar seputar pengalaman pribadi. Pengalaman di sini tidak terbatas pada pengalamana kerja tapi lebih kepada pengalaman hidup. Ada juga pertanyaan yang meminta kita untuk memberikan opini atas suatu kasus tertentu. Kunci untuk menghadapi wawancara akhir ini adalah PD alias percaya diri. Karena apabila kita sudah PD, insyaAllah pertanyaan apapun bisa dijawab meskipun mungkin pewawancara akan sedikit “menjatuhkan” untuk menguji kita. Apabila ada hal yang belum kita tahu, gapapa sok-sok tau dikit yang penting masih masuk akal, tapi apabila benar-benar tidak tahu jawab saja belum tahu karena bagaimanapun pewawancara lebih berpengalaman dari kita. Oh ya hampir lupa. Meskipun wawancara ini dilakukan secara daring, kalian tetap harus berpakaian dengan rapi dan sopan. Meskipun yang kelihatan mungkin cuma bagian atas doang tapi dengan berpakaian yang rapi akan memberikan vibes seolah-olah kita sedang wawancara langsung. Selain itu, persiapkan kamera dan lighting terbaik agar pewawancara bisa melihat wajah kita dengan jelas. Bisa menggunakan lampu ring light saat wawancara apabila ruangannya gelap atau kamera komputer/laptop kurang bagus. Jangan sampai kendala teknis seperti gangguan pada komputer/laptop, lighting, atau jaringan internet mengganggu jalannya wawancara. Persiapkan semua dengan baik mulai dari hal teknis hingga nonteknis.
Selesai wawancara kita menunggu pengumuman hasil. Pengumuman hasil wawancara akhir pada waktu itu agak lama kira-kira 3 minggu setelah saya wawancara. Dan hari pengumuman pun tiba dan perjuangan saya harus berakhir di sini. Mungkin hasil ini agak menyesakkan karena saya sudah sampai di tahap sejauh ini hingga wawancara akhir dan tinggal selangkah lagi untuk menjadi bagian dari BI, namun sekali lagi manusia boleh merencanakan tapi Allah SWT yang menentukan karena Dia-lah Yang Maha Tahu mana yang terbaik untuk hamba-Nya. Mungkin yang terbaik bagi saya memang di tempat lain. Seperti yang tertera di dalam Q.S.Al Baqarah ayat 216 : “Tetapi boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”
Kira-kira itu yang bisa saya share di sini. Semoga sharing ini bisa bermanfaat bagi kalian yang sedang memperjuangkan PCPM BI selanjutnya. Semoga kita selalu semangat dan istiqomah dalam menggapai cita-cita dan ridho-Nya. Tetaplah optimis dan janganlah putus asa dari rahmat Allah SWT. Wassalamu’alaikum Wr Wb.
22 notes · View notes
nisafadila · 3 years
Quote
Kita harus membuat keputusan akan hal-hal yang hendak kita kejar dan fokus kendati harus melewati masa sulit
Nofie Iman
0 notes
nisafadila · 3 years
Quote
Dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya yang berputus asa dari rahmat Allah hanyalah orang-orang kafir
QS Yusuf (12) : 87
0 notes
nisafadila · 3 years
Quote
Kesuksesan umumnya hadir ketika kita mampu disiplin mengatasi distraksi yang menggoda
Nofie Iman
0 notes
nisafadila · 3 years
Quote
Ada dua nikmat yang kebanyakan manusia tertipu di dalamnya yakni kesehatan dan kesempatan
HR Al Bukhari
0 notes
nisafadila · 3 years
Quote
Jika kau tak mampu menjadi pelita yang menerangi malam, jadilah kunang-kunang yang menghiasi malam
Hikmah
0 notes
nisafadila · 3 years
Quote
Bukanlah kebahagiaan yang menjadikan kita bersyukur, tapi bersyukurlah yang menjadikan kita bahagia
Irja Nasrullah
0 notes
nisafadila · 3 years
Quote
Jangan menyerah. Karena pada akhirnya segala sesuatu bisa saja terjadi. Kita hanya perlu fokus pada pilihan kita dan bekerja keras mengusahakannya
Nofie Iman
1 note · View note
nisafadila · 3 years
Quote
Individu yang mapan adalah individu yang berhasil melewati perjalanan untuk menjadi seorang pahlawan. Individu yang mapan adalah individu yang bertransformasi menjadi pribadi yang lebih kuat dan lebih bijak
Nofie Iman
0 notes
nisafadila · 3 years
Quote
Whenever you think that some situation or some person is ruining your life, it is you who are ruining your life
Charlie Munger
0 notes
nisafadila · 4 years
Quote
Kita akan menjadi pribadi yang sama lima tahun mendatang. Kecuali dua hal yang akan mengubah semuanya yaitu buku - buku yang kita baca dan orang - orang di sekeliling kita. #tumbuh
Yudha Permana dalam buku “Hati-Hati dengan Hati”
0 notes
nisafadila · 4 years
Quote
Jangan sampai cintamu bersebab, karena dia akan hilang bersama sebab itu. Dan bilapun harus ada sebab, maka menurutku itu cukup hanya iman.
Ibnu Hazm
0 notes
nisafadila · 4 years
Text
Gadget dan Media Sosial
Siapa di sini yang tidak memiliki gadget? Saat ini hampir tiap orang (yang mampu beli) memilikinya entah berupa smartphone, ipad, laptop, netbook, dll. Namun, sadarkah kita bahwa gadget yang kita miliki tersebut secara perlahan mengubah pola perilaku sosial masyarakat saat ini?
Contoh sederhana dan sering ditemui adalah smartphone. Teknologi telepon genggam yang sudah semakin maju saat ini memberikan manfaat tidak hanya sebagai alat komunikasi, tapi juga memudahkan segala pekerjaan manusia dengan kecanggihannya. Dulu awal muncul telepon genggam fungsinya hanya sebatas alat komunikasi untuk mengirim pesan teks maupun komunikasi via suara. Kemudian seiring berkembangnya teknologi, telepon genggam atau lebih dikenal handphone diengkapi fitur kamera yang memudahkan penggunanya untuk mengabadikan momen, music player untuk mendengarkan musik, web browser untuk akses internet hingga berbagai macam games di dalamnya. Era smartphone pun dimulai dengan menawarkan berbagai “kecerdasan” yang memudahkan urusan penggunanya. Sekarang mau cari tahu sesuatu tinggal buka google, cari alamat buka google maps, mau buka file dokumen sekarang sudah ada microsoft office khusus HP, mau dengerin musik buka spotify, mau kepoin orang tinggal cari akun sosmednya. Bahkan fungsi berkirim pesan teks dan telepon pun sekarang sudah ada dalam aplikasi pesan instan seperti whatsapp, line, wechat, kakaotalk, dll. Dulu untuk bisa menelepon dan mengirim sms pun harus punya pulsa. Sekarang fungsi pulsa sudah digantikan oleh paket data internet.
Dengan segala macam kecanggihan dan fitur yang dimiliki, manusia semakin bergantung dengan adanya smartphone. Tiada hari tanpa membuka smartphone. Hal itu bisa dimaklumi karena di era teknologi digital saat ini komunikasi merupakan salah satu kebutuhan penting. Namun, yang menjadi masalah adalah ketika manusia menggunakannya melebihi kebutuhan komunikasi yang seharusnya hingga mengubah pola perilaku sosial manusia. Dulu sebelum ada smartphone ketika teknologi HP masih sangat sederhana atau bahkan sebelum ada HP, ketika berkumpul dengan keluarga, saudara, dan teman-teman masih bisa bercengkerama, cerita sana sini, ngobrol ngalor ngidul, pokoknya saling berinteraksi dan berbagi cerita. Sekarang ketika sedang kumpul, raganya ada tapi masing-masing orang sibuk dengan gadgetnya sendiri-sendiri. Ketika lagi nunggu antrian, lagi naik kendaraan umum, yang kita lakukan untuk mengusir kebosanan adalah membuka gadget.
Kecanduan manusia dengan gadget pun juga dipengaruhi oleh perkembangan media sosial yang semakin menjamur seperti facebook, instagram, twitter, dan berbagai aplikasi pertemanan lainnya. Melalui smartphone mereka bisa mengakses media sosial dengan mudah. Lagi gak ada kerjaan scroll facebook, instagram, twitter, like status, foto, kepoin story-nya orang-orang. Lagi kejebak macet update status facebook, lagi dinner sama gebetan update ig story, dsb. Di media sosial seolah mereka berlomba-lomba menunjukkan eksistensinya. Namun, di dunia nyata tanpa sadar mereka telah bergeser menjadi pribadi yang lebih individualis. Hal ini sebenarnya tidak menjadi masalah selama seseorang mampu menempatkan dirinya dan bijak dalam menggunakan medsos. Namun, yang menjadi masalah adalah ketika seseorang tidak mampu membedakan identitas dirinya di dunia nyata dengan di dunia maya. Di dunia maya mereka bisa lebih atraktif, sering membagikan momen di medsos, like dan komen di postingan orang bahkan tidak jarang saling hujat satu sama lain. Sedangkan di dunia nyata mereka cenderung lebih pasif, individualis, acuh terhadap lingkungan sekitar. Ya meskipun tidak semua pengguna medsos seperti itu, namun fenomena di atas tadi pasti sering kita temui.
Medsos sebagai salah satu temuan tercanggih manusia abad ini juga tidak selamanya memiliki dampak negatif. Banyak dampak positif yang bisa kita ambil apabila menggunakan medsos dengan baik. Menjalin silaturahim dengan kawan lama, sarana mendapatkan informasi lebih cepat, sarana untuk berbagi ilmu yang bermanfaat hingga digunakan untuk berdagang. Semua itu kembali lagi kepada masing-masing pengguna. Apabila seseorang mampu menggunakan medsos dengan baik, maka medsos tidak akan menimbulkan distraksi pada kehidupan mereka tapi justru mendatangkan manfaat. Sebaliknya, apabila seseorang terlalu kecanduan dengan medsos hingga lupa waktu dan mengabaikan lingkungan sekitarnya, hal itu bisa menjadi masalah karena hidup mereka menjadi tidak produktif. Berapa banyak waktu yang terbuang percuma yang seharusnya bisa digunakan untuk menghasilkan karya terbaik tapi harus terbuang sia-sia di scroling medsos yang tiada habisnya. Jangan sampai medsos membuat kita menjadi tidak produktif dan individualis.
Gadget dan medsos adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia saat ini. Sekarang semua kembali pada diri kita sebagai pengguna. Memilih sisi positif dengan penggunaan yang bijak atau terjerumus ke dalam sisi negatif dengan penggunaan yang kurang baik.
1 note · View note
nisafadila · 4 years
Text
Menunda Kesenangan Sesaat Membuat Lebih Bahagia, Benarkah?
Beberapa waktu lalu, saya sempat membaca sebuah artikel di salah satu blog yang menurut saya cukup inspiratif. Topik artikel tersebut mengenai menunda kesenangan sesaat. Karena artikelnya sangat bagus menurut saya, maka saya mencoba me-review ulang artikel tersebut dengan bahasa saya sendiri. 
Di dalam artikel dikutip quote dari seseorang yaitu “Mereka yang sukses adalah mereka yang bisa menunda kesenangan sesaat”. Makna dari kesenangan sesaat di sini adalah kesenangan yang bersifat semu, sementara, dan cenderung didapatkan melalui proses yang instan, cepat, dan tergesa-gesa atau orang Jawa bilang grusah grusuh.
Contoh kecil yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari adalah ketika kita ingin mendapat nilai bagus ketika ujian, bukannya belajar dengan sungguh-sungguh kita justru mencontek dan melakukan hal-hal tidak terpuji lainnya. Atau ketika kita punya uang, kita cenderung ingin membelanjakan uang tersebut untuk hal-hal yang sebenarnya tidak terlalu kita butuhkan sehingga lupa menabung untuk masa depan. Contoh lainnya ketika kita ingin memenangkan suatu tender, kita justru melakukan penyuapan (gratifikasi) kepada pihak yang mengadakan tender agar memilih perusahaan kita sebagai mitranya. Dari sedikit contoh tersebut, mungkin kita bisa mendapatkan apa yang kita inginkan tapi tidak bertahan lama karena proses instan yang kita lalui dan cenderung menyalahi aturan. Kesenangan atau kepuasan yang didapat pun juga bersifat sementara karena bukan tidak mungkin perbuatan yang kita lakukan tadi mendatangkan kerugian bagi diri kita.
Lain halnya apabila kita belajar dengan sungguh-sungguh. Mau bersusah payah mengorbankan waktu, tenaga, dan pikiran untuk memahami materi. Kemudian saat ujian kita mendapatkan hasil yang baik. Tentunya pencapaian tersebut mendatangkan kesenangan yang lebih bermakna karena kita mendapatkannya melalui proses yang tidak mudah. Ketika kita sedang ada rezeki yang lebih, kita justru lebih memilih untuk menabung uang tersebut dan menyedekahkan sebagian untuk kaum dhuafa daripada menghabiskannya untuk hal yang tidak perlu. Mungkin untuk saat ini kita tidak bisa menikmati belanja dengan uang tersebut. Tapi di masa depan ketika kita tiba-tiba dihadapkan suatu hal yang tidak terduga dan memerlukan materi yang lebih, kita tidak risau karena kita telah memiliki tabungan sebelumnya.
Begitu pun dalam investasi dan bisnis. Ketika kita ingin melakukan investasi, maka kita akan menunda konsumsi saat ini dan mengalihkan uang yang kita punya untuk investasi dengan harapan akan mendatangkan return di masa depan. Dalam proses investasi itulah kita mengorbankan waktu dan materi yang mungkin tidak sedikit. Belum lagi kemungkinan terjadinya kegagalan dalam investasi yang kita lakukan. Tapi ketika investasi tersebut mendatangkan keuntungan, kita akan merasa puas karena pengorbanan kita selama ini tidak sia-sia. Dalam bisnis pun juga begitu. Kita harus rela bersakit-sakit dahulu untuk membesarkan bisnis kita, berkorban waktu, tenaga, pikiran, dan materi. Belum lagi peluang terjadinya kegagalan. Namun ketika bisnis kita berhasil, ada kesenangan yang hadir dalam diri kita karena kita mampu melewati proses yang tidak mudah untuk menggapainya.
Dari sini bisa kita simpulkan bahwa kesenangan yang abadi adalah kesenangan yang didapatkan melalui proses yang panjang bahkan rumit serta harus mengorbankan hal-hal tertentu yang kita punya seperti tenaga, waktu, pikiran, dan materi. Sedangkan kesenangan sesaat adalah kesenangan semu yang didapatkan melalui proses yang instan yang bukan tidak mungkin suatu saat malah akan mendatangkan kerugian. Makna dari quote di atas adalah orang yang berhasil adalah orang yang mampu menahan hawa nafsunya demi menunda kesenangan sesaat dan memilih untuk melalui proses yang panjang untuk mendapatkan kebahagiaan yang hakiki dan bermakna.
Semoga bermanfaat ^_^
*artikel ini terinspirasi dari http://nofieiman.com/menunda-kesenangan-sesaat/
0 notes
nisafadila · 4 years
Quote
Sebaik-baik penguasa adalah mereka yang memerintah demi kemakmuran rakyatnya dan seburuk-buruk penguasa adalah mereka yang memerintah tapi rakyatnya malah menemui kesulitan.
Umar bin Khattab RA
0 notes
nisafadila · 4 years
Text
Apakah Kemajuan Ekonomi Suatu Negara Mempengaruhi Jumlah Penderita Covid-19?
Halo....
Setelah beberapa hari lalu memutuskan untuk mengaktifkan kembali tumblr yang sudah lama vakum, kini penulis hadir kembali dengan tema yang tidak jauh berbeda dengan sebelumnya. Topik yang saat ini masih menjadi trending di seluruh dunia. Yes, Corona virus atau Covid-19. Sudah 3 bulan dan on going memasuki bulan ke-4 sejak pertama kali terdeteksi di Wuhan pada akhir 2019 lalu, kini jumlah penderita positif corona menurut data Worldometers per 5 April 2020 sebesar 1.235.732 jiwa dengan jumlah pasien meninggal 67.196 jiwa dan pasien sembuh 255.589 jiwa di seluruh dunia. Data ini mengindikasikan bahwa virus ini menyebar dengan sangat cepat dan dengan mudah berpindah dari satu orang ke orang lain. Total negara di dunia yang telah terinfeksi virus ini sebesar 208 negara, maka tidak salah WHO telah menetapkan virus ini sebagai pandemi karena penyebarannya yang masif. 
5 negara dengan jumlah penderita terbesar adalah Amerika Serikat, Spanyol, Italia, Jerman, dan Perancis. Cina sebagai negara asal virus ini menempati peringkat 6. Indonesia per 5 April 2020 jumlah pasien positif 2.273 jiwa dengan pasien meninggal 198 jiwa dan pasien sembuh 164 jiwa. Data ter-update mengenai jumlah penderita virus corona dapat dilihat di https://www.worldometers.info/coronavirus/
Jika Anda telah membuka link web di atas, Anda dapat mengetahui negara mana saja yang terinfeksi virus ini dan berapa jumlahnya di tiap negara. Fakta yang penulis temukan dari data di atas adalah negara dengan jumlah kasus positif paling besar didominasi oleh negara-negara maju seperti AS, Spanyol, Italia, Jerman, Perancis, UK, Turki, Swiss, Belgia, Belanda dan lain sebagainya yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Sedangkan terdapat negara-negara dengan jumlah kasus positif paling sedikit bahkan “hanya” mencapai satu digit. Negara-negara tersebut adalah Timor Leste, Papua Nugini, Malawi, Gambia, Botswana, Bhutan, Mauritania, Somalia, Zimbabwe dan masih banyak negara lainnya. Negara-negara yang “masih” satu digit tersebut mulai dari 1-9 penderita merupakan negara yang mungkin jarang didengar namanya dan secara ekonomi tergolong ke dalam negara miskin. Hasil analisis sederhana penulis mengapa negara maju justru lebih banyak penderita virus ini karena perekonomian mereka yang lebih mapan sehingga mengakibatkan mobilitas masyarakat di negara maju ke luar negeri juga tinggi. Penyebaran virus ini adalah melalui interaksi antar orang. Mereka yang baru saja bepergian ke luar negeri memiliki potensi mengidap virus ini lebih besar. Sedangkan masyarakat di negara miskin jangankan ke luar negaranya, untuk makan sehari-hari pun mungkin masih susah. Tidak dipungkiri bahwa kesenjangan ekonomi di negara miskin masih tinggi sehingga tidak semua orang memiliki kesempatan bisa bepergian ke luar negeri. Hal tersebut bisa dibilang merupakan suatu “keuntungan” bagi negara miskin di tengah pandemi seperti ini. Sedikit warganya yang bepergian ke luar negeri sehingga potensi penderita virus ini di dalam negeri juga kecil ya meskipun hal tersebut tidak bisa menjadi jaminan 100%. Siapa tahu mereka yang baru saja dari luar negeri justru berkumpul dengan keluarganya dan menulari mereka yang ada di sana, kita tidak tahu. Analisis ini masih analisis cara bodoh belum bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Tapi yang jelas timbul pertanyaan di benak penulis : apakah memang kemajuan ekonomi suatu negara berpengaruh terhadap jumlah penderita corona di negara tersebut? Apakah semakin maju ekonominya jumlah penderitanya semakin besar dan semakin miskin ekonominya jumlah penderitanya semakin kecil? Apakah kemajuan ekonomi suatu negara berbanding lurus dengan jumlah penderita corona? Tentu jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat dicari melalui riset ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan. Penulis hanya ingin mengeluarkan unek-unek yang selama ini ada di pikiran namun belum sempat dituangkan ke dalam tulisan. Niat untuk meneliti ini sudah ada namun nanti saja setelah perang melawan virus ini sudah selesai. Saat ini masih ada prioritas lain yang harus penulis kerjakan. Doakan saja semoga virus ini segera hilang dari muka bumi ini. Aamiin....
0 notes
nisafadila · 4 years
Text
Study from Home
Hello...
Lama tak bersua di tumblr. Kira-kira udah berapa tahun ya ini akun dianggurin? Hahaha. Selain karena kesibukan akademik pemilik akun, faktor lainnya adalah faktor M (baca:males) untuk mengasah dan berlatih menulis. Padahal Pramoedya Ananta Toer puluhan tahun lalu udah ngasih wejangan bahwa setinggi apapun kepintaran seseorang, selama ia tidak menulis maka ia akan hilang ditelan sejarah. Setelah ratusan purnama dan jutaan tahun cahaya lamanya, akhirnya pemilik akun berinisiatif untuk membuka kembali akun tumblr ini yang mungkin sudah dihinggapi banyak sarang laba-laba.
Oke, selesai basa basinya kita langsung ke inti dari judul di atas. Sebenernya kalau boleh cerita sedikit. Adanya keinginan untuk membuka tumblr yang sudah lama vakum ini dikarenakan suatu kondisi yang tidak bisa dihindari dan mau tidak mau harus dijalani. Ada yang tau kenapa? Yes, karena adanya wabah yang menjadi pandemi di seluruh dunia. Corona adalah istilah yang sedang menjadi trend saat ini, banyak dibicarakan oleh orang-orang di seluruh dunia. Tapi yang dibicarakan ini bukan suatu hal yang positif melainkan suatu hal yang negatif yang sangat tidak diinginkan oleh setiap orang yang sehat. Corona virus yang memiliki nama resmi COVID-19 adalah suatu virus yang menyerang saluran pernapasan yang menyebabkan penderitanya mengalami gangguan pernapasan (sesak), demam tinggi, batuk, pilek, hingga yang paling fatal dapat menyebabkan kematian. Virus ini ditengarai berasal dari salah satu kota di Cina yaitu Wuhan dan sudah memulai penyebarannya sejak akhir 2019. Namun, WHO baru menetapkan virus ini sebagai pandemi pada 12 Maret 2020 lalu karena penyebaran virus ini yang semakin meluas dan cepat ke seluruh dunia. Tiga bulan sejak pertama kali virus ini dideteksi sudah 686.276 orang di seluruh dunia yang positif mengidap virus ini dengan angka kematian mencapai 32.277 orang (Data worldometers per 29 Maret 2020). Tentu bukan angka yang sangat sedikit dan semakin hari jumlah penderita bukannya berkurang tapi justru semakin bertambah. Akibat pandemi tersebut, seluruh negara di dunia melakukan apapun upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah penyebaran covid-19 semakin meluas. Kebijakan yang dilakukan berbagai negara berbeda-beda salah satunya adalah social distancing atau pembatasan interaksi sosial antarmasyarakat. Social distancing inilah yang kemudian melatarbelakangi judul tulisan ini. Maaf kalo intronya kebanyakan padahal tadi bilangnya mau cerita dikit hehehe
Karena adanya kebijakan social distancing oleh pemerintah pusat, maka di daerah juga melakukan hal yang sama, memberlakukan social distancing di semua lini, masyarakat dilarang untuk berkumpul, bergerombol, mengadakan acara yang melibatkan banyak orang, hingga menetapkan work from home (WFH) bagi para pekerja. Karena penulis masih mahasiswa jadi kampus penulis juga memberlakukan hal yang sama yang namanya study from home (SFH). SFH ini mahasiswa menjalani kuliah jarak jauh dari rumah masing-masing via daring. Ya meskipun dalam praktiknya feel kuliah daring tidak bisa menggantikan sensasinya kuliah tatap muka langsung, but at least ikhtiar ini sebagai upaya bagi kampus untuk tetap memenuhi hak mahasiswa untuk memperoleh ilmu dan mencegah penyebaran virus di kalangan civitas akademika kampus. Kalo pendapat pribadi penulis setelah 2 minggu menjalani SFH dan beberapa kali kuliah online, memang rasanya ada yang kurang. Dosen masih tetap bisa memberikan materi via online namun ada hal-hal tertentu di dalam kuliah langsung yang tidak bisa ditemukan dalam kuliah online. Bisa bertemu dengan dosen dan teman-teman serta berdiskusi yang lebih intens dan mendalam adalah sesuatu yang mungkin tidak ada dalam kuliah online. Meskipun teknologi saat ini sudah semakin canggih sehingga jarak dan ruang tidak menjadi masalah, namun ada hal-hal tertentu dalam kelas konvensional (tatap muka) yang tidak bisa ditemukan dalam kelas online. Silaturahim. Ya itulah salah satu hal yang tidak dapat ditemukan dalam kelas online. Dalam kelas tatap muka, dosen dapat memberikan sebuah value yang mungkin tidak ada dalam buku teks seperti pengalaman pribadi dosen yang dapat diambil hikmahnya, bercerita mengenai kondisi terkini perekonomian (karena penulis anak ekonomi) maupun cerita hal-hal lain yang dapat menambah wawasan dan insight mahasiswa. Karena dalam kelas online menurut pengalaman penulis, dosen cenderung terpaku pada materi. Tapi memang seperti inilah keadaannya. Mau tidak mau harus dijalani demi kebaikan bersama. Harapan penulis semoga virus ini segera hilang dari muka bumi dan mereka yang terlanjur mengidap virus ini bisa segera sembuh. Sudah 2 minggu gak ke kampus, kangen juga sama kampus wkwkwk. 
Oke sekian dulu coretan dari penulis. Semoga tulisan ini bisa menjadi pemantik semangat untuk menulis lagi karena sejatinya menulis itu suatu hal yang menyenangkan. Sampai jumpa di lain kesempatan. See you :)
1 note · View note