navyblushrose
UNTITLED
31 posts
shed of unpredictable thoughts
Don't wanna be here? Send us removal request.
navyblushrose · 3 years ago
Text
why it has to be someone i adore to?
im talking about Sunny. let me lay down my disappointment here..
ive been following her since... my sophomore year. i watched a lot of her videos, simply because i like the topics she brought, i like how she looked really friendly and honest to the viewers. she likes to tell us her day, her mood, just like we ever met each other. and i truly happy when i knew she is with Chris. i can say that they are my fav online couple—funny, and not cringey. a bit TMI here, im not usually interested on western people, but Chris really look humble, funny, and take a good care of person around him. the only western guy i adore tbh. and all this time, i dont really have issue on how they bring 'Indonesia' on their contents. because if you said she took advantage of indonesian people, or she only looks for viewers... in this 2021, who doesnt? 😂
thats why...
when those news blew up, i was super shock. if all of those rumors were true, ill be really... really disappointed. the most painful thing was actually people comments. somehow i knew that most of them actually heard the name Sunny just like.. one minute ago but rush into the most painful words they can pour out like they knew everything. maybe this sounds bias because its me who stated this, but thats the truth. how Indonesians are the rudest netizen in the world haha
she couldnt give a satisfying clarification on this.. now im losing one of my go-to-channel when i need entertainment. and yes, its like... knowing your old friend betrayed you, losing them, still couldnt process it well, and seeing how much hates people give. quite painful.
0 notes
navyblushrose · 3 years ago
Text
2021 Resolution: Checked #1
— 24 Agustus 2021, sehari sebelum wisuda sarjana
Nggak kerasa ya udah Agustus aja. Nggak deng, kerasa banget lah gila aja :))
Sejak terakhir nulis disini, ada banyaaak banget hal yang pengen diceritakan. Waktu itu aku pernah nulis tentang wishlistku sejak maba yang pengen jalan ke daerah sekitar Jogja sebelum lulus. Sebenernya cukup banyak sih resolusi yang aku buat di tahun 2021 ini. Jalan-jalan ke sekitar Jogja atau main ke kota temen, wisuda agustus, profesi agustus, dapet beasiswa atau menang lomba 1 kali lagi aja sebelum lulus, dan beberapa lainnya. You know.... ternyata aku bisa nyoret cukup banyak resolusi itu di tahun ini. Agak nggak nyangka karena beberapa kayak udah yang "dah lah ga mungkin kesampean" ada juga yang tau-tau aja kesempatannya dateng.
Pertama soal kuliah.
Sebenernya rencanaku adalah sidang di bulan Mei atau awal Juni. Tapi ternyata ya mundur karena beberapa faktor. Tetep harus mengucap alhamdulillah karena mundurnya nggak jauh-jauh. Semuanya berawal dari menemukan dosbing skripsi, yang sebenernya aku clueless karena bimbang mau masuk peminatan mana. Kayak... sebenernya aku suka sama beberapa bidang kayak klinis, industri, masyarakat regulasi juga oke. Terus tau-tau di tengah kebimbanganku, aku dichat sama temen diajakin gabung ke bimbingannya. Kebetulan aku lihat ibunya ini baik dan sabar, bidangnya juga menarik buat aku. Akhirnya gas lah. Sempat keduluan juga sama orang lain slotnya, tapi tau-tau ada yang ganti dosbing, so yeah 😭
Dimulai lah pertempuran itu. Bikin proposal masih ngawang banget ga yakin sebenernya nanti mau ngapain, bentuknya ngambil data rekam medik kaya apa gatau. Padahal awalnya mikir, oh rekam medik, kayanya enak tinggal ambil-ambil data yang udah ada kan? 🙂👍Ternyata ga semudah yang dibayangkan juga. Mulai dari daftarin penelitian di SIM-EPK, yang mana websitenya tuh kayak selalu lemot dan gagal-gagal terus gitu kalo ngesave, yang jelas bikin emosi. Terus nunggu surat perizinan, ethical clearance, jadi mundur 1 bulan dari rencana awal pengambilan data. Pas udah di lapangan, bersyukur karena datanya udah elektronik nih. Eits tapi seperti biasa, jangan senang dulu :) Datanya ternyata buuanyak ya kan, 1 pasien aja riwayatnya panjang gitu ya. Sehari jatah ambil data cuma 3 jam dan gabisa setiap hari juga karena gantian sama peneliti lainnya. Paling seminggu 2 kali. Pas awal-awal ambil data, dari 3 jam itu cuma dapet 2-4 pasien. Target sampelnya 100 orang, jadi overthinking 'Ini kerjaanku bener ga sih, kalo salah capek banget si ngulangnya. Sehari cuma dapet data pasien segini, aku kapan lulusnya😭' wkwkwk sekarang kalo inget jadi pelajaran sendiri, ga perlu banyak overthinking, lakoni ae. Tapi jujur ya susah banget ngontrol diri tuh.
Setelah 2 bulan ambil data, akhirnya masuk ke fase selanjutnya. Bikin tabulasi data, nyalin data yang kayak gaada habisnya, endlesssss. Sempat demotivasi karena ngerasa aman udah dapet data. Akhirnya sampe juga ke tahap sidang. Hari-hari menjelang sidang yang malah kayak udah pasrah dan udah capek duluan. H-5 sidang ada sedikit masalah yang sebenernya gaperlu dibikin panik banget, tapi gimana dasarnya emang overthinker sampe mental breakdown😂 Besoknya udah semangat lagi nyiapin sidang. Pas sidang ternyata harus banget durasinya cuma 20 menit (awalnya aku santuy aja soalnya mikir ya emang hasil penelitiannya banyak gimana dums🙂), akhirnya pas presentasi ngerap wkwkw pasti dosennya pada ngebatin. Sesi pertanyaan berlangsung selama 2 SKS alias beneran lama banget. Mulai jam 7 kelar jam 9. Banyak juga pertanyaan dan revisinya. Untungnya walaupun banyak kekurangan dan ada gabisa jawabnya, pengujinya pada baik :')
Pas penguji ngomong "Selamat sudah sampai di tahap ini," kayak haaah kalimat sederhana yang pasti diucapkan ke semua peserta sidang lainnya juga, tapi means a lot.
Setelah itu, pindah ke fase bermalah-malasan padahal tau kalo mau ngejar yudisium bulan itu :) Sejak sebelum sidang udah mikir mau self reward abcdefghj.. Baru sadar kalo revisi banyak dan kudu ngejar yudisium. Entry exam buat masuk profesi juga semakin dekat... belum belajar. And i just finished my thesis defense on the same day when my parent reminded me to take master degree💆 That time, it felt like a long endless ride. Baru relate banget sama kalimat "masuknya susah, mau lulus lebih susah lagi". Banyak hal yang menyita perhatian sampe aku yg pengen fangirling lagi setelah sidang ini malah lost interest wkwkw kayak.... dah lah💆
Penyesalan selalu datang belakangan fren, jadi pas ngerjain revisian yang cukup banyak itu, aku nyari jurnal sambil agak tertekan dikejar waktu wkwk. Sempat pesimis kalo ga bakal nutut yudisium awal Agustus (sebenernya gaada masalah ikut yudisium selanjutnya dan wisuda November, tapi tapi tapii...). Akhirnya keajaiban datang saat pengujiku yang terakhir langsung acc revisiannya hari terakhir sebelum pendaftaran yudisium ditutup. Wow another miracle. (Pelajaran lagi, jangan berhenti berusaha ya fren. Selalu ada jalan. Kalo buntu mungkin emang bukan jalanmu disitu wkwk)
Yang pasti, aku sangat terbantu sama temen-temen seperbimbinganku di RS PKU. Entah sebagai bahan bakar semangat atau uluran tangan kawan seperjuangan, wkwk. Tanpa mereka mungkin pembuatan skripsi ini bakal terasa beberapa kali lebih berat lagi.
Akhirnya... bisa ikut wisuda Agustus dan PSPA bulan ini juga🤧 Setelah melewati entry exam yang cukup membagongkan karena baru sadar seberapa sedikit ilmu yang nempel di otak selama 4 tahun ini :'') Semakin belajar, semakin ngerasa nggak ada apa-apanya. Pada akhirnya bisa lolos entry exam dengan nilai mepet passing grade wkwkw.
Yah, and here i am,
memulai bab baru lagi yang mungkin jauh lebih terjal. Semoga lancar dan bisa jadi apoteker 2022, aamiin.
(to be continued...)
1 note · View note
navyblushrose · 4 years ago
Text
— 11 Januari 2021
Halo, 2021.
Buatku, tahun 2020 adalah tahun yang... complicated. Tahun terakhir pendidikan sarjana, ketemu salah satu semester yang paling-paling berat dimana kita ketemu sama Farmasi Klinik, Ilmu Resep, dan kawan-kawannya yang udah kayak jadi momok dari lama haha. Bayanganku dulu kalo udah semester segini pasti udah paham apa-apanya farmasi lah. Ternyata nggak juga, malah makin ngerasa nggak seberapa :))
Walaupun tahun lalu penuh dengan transisi, adaptasi, yang serba ndadak.. i'm glad i can pass through. Meskipun mungkin banyak hal yang harus batal, tapi yang datang menggantikan juga nggak sedikit. KKN yang udah terbayang dari maba—bakal tinggal rame-rame sama temen, bakal ikut berbagai acara desa, bakal ribet bikin program dan laporannya, bakal packing dan boyongan rame rame— lhah corona. Bittersweet sih, enaknya gausah ribet dan adaptasi dan lalala, tapi kesempatan dan pengalamannya kan belum tentu ketemu lagi ya. Akhirnya KKN full daring, meeting virtual, penerjunan virtual, outputnya karena ndadak ya rata-rata dalam bentuk softfile :))
Sisi lainnya, ada beberapa checklist tahun 2020 yang akhirnya berhasil aku coret. Salah satunya sempro bulan desember. Oh, sekarang jadi paham rasanya skripsian, kenapa dia jadi sesuatu yang banyak dikhawatirkan orang. Bukan kaya tugas atau laprak biasa yang ada deadlinenya, bukan tugas kelompok yang bisa bagi tugas. Semuanya ya tergantung dirimu sendiri dan keberuntungan. Kalo motivasi tinggi dan rajin gas terus ya bakal cepet selesai. Gaada deadline pasti (selain keinginan untuk lulus tepat waktu di semester 7 atau 8), jadi ya kalo kamu demotivasi terus ya bakal mandeg. Kenapa keberuntungan juga turut andil? ada faktor dosen dan sebagainya yang di luar kemampuan kita untuk mengatur. Mau rajin banget tapi kalo dosennya susah dihubungi, ada hambatan lain di lingkungan yang bikin skripsian makin ribet, atau ada yang tiba-tiba bikin down, juga bakal susah. Sekarang ini prinsipku cuma i'll do the best and let God do the rest.
0 notes
navyblushrose · 4 years ago
Text
Rencana
Tumblr media
Kurang lebih sebulan terhitung sejak aku keluar dari gua dan kembali ke kos di Jogja. Sebulan ke belakang juga, aku akhirnya bertemu dengan orang-orang terdekat di sini. Mau cerita aja, kalau akhir akhir ini moodku lagi baiiik banget. Beda jauh lah sama semester lalu.. walaupun kondisinya lagi di rumah, makan terjamin, dan ada orang rumah, tapi beban kuliah online kemarin cukup bikin sakit kepala banget sih… Ditambah ternyata aku emang kurang bisa fokus kuliah di rumah dimana ada orang lalu lalang dan suasananya cocok banget buat rebahan :)) Selain itu dulu kalau lagi sambat, stres, atau pening pas lagi kelas atau pas mau ujian kan bareng-bareng ya, ada temen seperjuangan gitu, ini nggak. Makin makin deh. Mau keluar rumah juga ya mager, ya pandemi.
Sekarang udah di Jogja, kelas yang aku ambil udah dikit, paling tinggal mikirin skripsi. Kalau kalian lihat foto di atas, itu rumah sakit tempatku ambil data buat skripsi. Sekarang sudah jalan 1 bulan, semoga akhir bulan Maret ini bisa beres ambil datanya! 
(Selain menggarap skripsi dan kelas softskill) Sekarang aku lebih pengen chill, sambil melakukan hal-hal yang aku inginkan aja. Ketemu temen-temen yang bikin aku nyaman. Kalau bisa sih pengen juga jalan-jalan ke alam, kayak wacanaku dulu sebelum pandemi menyerang—pokoknya nanti tingkat akhir mau main-main! Ke kotanya temen di sekitar Jawa Tengah, ke Gunungkidul, Kulonprogo, kulineran.. Cakep banget lah ya ekspektasinya :)) Mungkin bagi yang baca ini ada yang heran juga, kenapa pas tingkat akhir malah pingin main-main, bukannya fokus nyekripsi nih? Aku pribadi semester-semester lalu nggak banyak punya waktu dan tenaga buat main di sela kuliah, jadi aku pikir tahun terakhir ini aku bisa menyelesaikan skripsi sambil sesekali mendinginkan kepala dan mencentang tempat-tempat yang ada di wishlistku. 
Semoga bisa terealisasikan ya, skripsi dan rencanaku itu.
0 notes
navyblushrose · 4 years ago
Text
Slap
Lagi, barusan nemu cuitan di twitter yang cukup menampar dan relate dengan aku sekarang.
Tumblr media
Kadang kita pengen hidup kita mulus, ngelamar di suatu tempat pengen langsung keterima, ikut lomba pengen langsung juara, baru ambil data skripsi pengen langsung lancar dan dapet banyak data (aku banget)... Lupa kalo di sisi lain dari tempat kita berdiri sekarang, ada orang-orang yang keinginannya hanya untuk bertahan di hari esoknya.
Kadang aku juga lupa apa yang udah aku genggam sekarang, adalah hal yang dulunya selalu kusebutkan dan kudoakan. Saat aku lupa, aku jadi menginginkan sesuatu yang lebih tinggi lagi, jauh lebih besar lagi. Tidak salah bila tujuannya untuk perkembangan diri, tapi pertama-tama, aku harap aku bisa lebih menyadari dan mensyukuri apa yang aku punya saat ini, juga menghargai diriku sendiri yang sudah mencoba berproses selama ini. Tidak harus percobaan pertama langsung sempurna, tidak selalu langsung berhasil dan mahir semuanya.
0 notes
navyblushrose · 4 years ago
Text
An Appreciation Post
This time i wanna share about some public figures i admire to.
Honestly i’m a person who easily impressed, but it never stays long. When i watch a film or drama, and i’m impressed by the actor/actress, i would search their profile on google and stop by their social media. Usually that feeling of interest will diminish by the end of the film and as time goes by. 
So far, i’m a fan of 2 person. 
First, Taylor Swift.
Tumblr media
I was a Swifty when i was in junior high school. I remembered that it was probably influenced by my 7th grade classmates (hi, Irta and Shafa haha). I turned to love her music, the lyrics are beautifully written, sometimes relatable. Maybe because TS wrote them based on experience in her life. Every awarding event that needs voting, i voted her through the website or twitter hashtags. Once there was an event held by Walls Cornett* ice cream, where we could redeem codes inside the ice cream packs with TS merchandises. With the limited money i had as a student, i managed to get 2 drawstring bags and i’m proud of it hahaha. 
There was a time too when my friend (hi Irta) and i joined a competition for TS birthday project. We made a short stop motion video and won a t-shirt that said “13 SWIFT”. I duplicated the t-shirt in a convection just so we both could have it lol. 
If you ask my favorite era among her albums... i think i can't decide one. I will choose Speak Now, RED, and 1989 as my favorites. Tbh i don’t really keeping a track on her since i entered my senior year in high school, but i love to see her giving us a surprise by releasing folklore album at this time of pandemic!
Now, let's go to the second person.
It seems like the pandemic changed our life in many different ways. For some of us, it means we go back to fangirl world or watch some drama again after a long hiatus. For me, i would never imagine that pandemic could make me adore an actor this much —Kim Dongwook.
Tumblr media
The first time i saw him was in Along With The Gods :  The Two Worlds (2017). The first thing i recognized special from him was his voice. Really, he has that deep voice i rarely heard from any actor. No wonder he got the news anchor role in Find Me in Your Memory. I was impressed by his voice and acting in AWTG as a haunting spirit lol. I searched his profile, but didn't follow his works afterwards.
And then suddenly in the early 2020, i got a news that he has a role in a melodrama, Find Me in Your Memory. I was curious to see his performance in a romance genre, and many people said that the chemistry is great, but i decided to watch it after the drama ended so i could do marathon. 
Turned out.. His role as anchor-nim here really impressed me!!
I love this drama so much from the chemistry, side characters, cinematography, dialogues, soundtracks, until the behind the scenes. They gave the best fan service, from the real Yeo Hajin’s IG account that managed by Moon Gayoung herself, until the IG live they had during the drama on going. I lost count on how many times i recommend this drama (click here if you wanna read my review), promoting it like i get paid :(
Tumblr media
Since then, i follow his news, watch the other projects of him (i really like The Guest too!), search his interviews including the old ones  (eventhough i don't understand Korean haha), made a second twitter account just for spamming and finding friends who i can fangirl with (haha), save his pictures and drama clips to a specific folder in my gallery, joined his fancafe which is full of hangul (thanks to google translate!), and furthermost.... learn hangul, so i can a bit more understand the info they shared lol.
The things i look up from him—besides his charming smile and voice— are that he is a talented, down-to-earth, hardworking, and family-man actor. I'm judging from his answers in some interviews and award speech. He started from the bottom, his debut in 2004 with some minor roles and college student’s film. Then he grows and more people recognize him. He can act, sing, dance. And his personality... seems like he is someone who didn’t talk much when we just know him, but he is taking care of people around him. He sometimes throw jokes and that’s cute. He always mentions his family, his little sister, and how he never regret of his previous works (because some of them maybe shameful or bad).
I don't regret anything because that's my choice. It's okay if the result is not good enough as long as i have done my best. Of course, there's a shameful work too. But it means i've grown up enough so that i could tell that was a shameful work. Wouldn't i have to acknowledge my past so that i could acknowledge my future too?
— Kim Dongwook's Vogue Magazine March Edition interview (translated by @kimdwook on twitter)
And the only thing i don't like from him is... he doesn't have any social media :(
It's kinda sad that once i have an idol, he has no social media and rarely appear even on variety show. He is that kind of public figure who we can only see from his projects. But i'm a bit understand when i read his reason why he has no SNS this day is because he doesn't want to keep revealing himself and feel pressured by people's expectation toward him. Come to think of it, it's understandable, it's better to take care of ourself first. So, here i am digging and digging his old interviews and films :')
Unconsciously, i did many things that are unlike me since i decided to be his fan. 
I won't regret it because one of the reason i can survive in this chaotic year is him. I'm not being cheesy, but if you ever admire someone or have an idol, you will understand. He gives a positive vibes and a motivation to learn something new, to have new friends, to work hard. And that just by getting his news is enough to lighten up my day.
Tumblr media
4 notes · View notes
navyblushrose · 4 years ago
Text
Working or doing house chores are hard, but pls can we just not belittle someone who are on their study? or just don't belittle anyone's effort or what they do. We never really know what others going through, aren't we?
Think of it. When we were child, we found it hard to just writing or reading. When we were a teenager, our biggest concern is to adapt to the high school life. When we go to college, it started to be more complicated. Every stage of our life has it own struggle, and we all have experienced it in many different ways.
Later i'll try to be an adult who listen to the children's opinion, and understand their feeling.
Tumblr media
0 notes
navyblushrose · 4 years ago
Quote
Saling menerima perbedaan satu sama lain dan kesenjangan itu akan berkurang. Aku tahu melalui pengalamanku sendiri, bahwa hal berat itu tidak hanya memerlukan usaha dari satu orang, tapi dari kedua belah pihak.
Yoo Jung, Cheese in The Trap
0 notes
navyblushrose · 5 years ago
Text
#Opinion : Cheese in The Trap
20 Mei 2020
[CONTAIN SPOILER]
Sudah hampir memasuki bulan kedua PSBB dilakukan dan 5 hari setelah UAS selesai. Kuliah online dan ujian online seperti ini ternyata beban banget. Jauh dari ekspektasi yang dipikir bisa less stress dari kuliah offline biasa. Karena kuliah online itu melelahkan, aku harus menyeimbangkan dengan rebahan dong.
Salah satu hasil rebahanku ketika PSBB ini adalah menyelesaikan berbagai playlist tontonan hehe. Sebenarnya Cheese in The Trap ini tidak ada dalam list. Awalnya aku tertarik karena sering melihat potongan klip dramanya di Instagram, adegan antara Baek bersaudara yang lucu itu. Penasaran, akhirnya aku memutuskan baca webtoonnya dulu sebelum dramanya biar lebih ngeh. 
Tumblr media
Turned out the webtoon is incredible! :’)
Webtoon ini sebenarnya sudah ada sejak 2015 dan tamat pada 2017. Sudah ada drama dan filmnya juga. Aku tahu ini sudah sangat terlambat sih hehe
There are 304 chapters in 4 seasons, and i finished it on 2 weeks. Jadi rutinitas tiap malam setelah begadang UAS dan sebelum tidur. Thank you, Soonkki, for making such a great storyline! This is the first comic that made me really into the storyline and mesmerized by a two-dimensional character :’) 
Sepertinya alasanku dulu tidak tertarik dengan Cheese in The Trap adalah karena sinopsis di webtoon maupun di versi filmnya yang kurang meyakinkan. Sinopsisnya sesederhana ada seorang mahasiswi yang merasa hidupnya semakin sial sejak bertemu salah seorang seniornya. 
Aku akan menceritakannya dengan bahasaku sendiri saja lah ya. 
Tokoh utama laki-laki, Yoo Jung, adalah definisi kesempurnaan.  Dia mempunyai wajah rupawan, kekayaan, kecerdasan, dan kemurahan hati. Tidak heran banyak orang yang tertarik dan mendekat padanya, tidak sedikit juga yang menghampirinya demi berbagai kepentingan belaka. Sejak kecil, ayahnya menuntut Jung untuk menjadi orang yang sempurna di depan semua orang. Selalu sopan, baik, dan tersenyum. Bahkan saat ada orang yang mencoba mengambil barang berharga miliknya, ayahnya tetap tidak melunak. Bagi ayahnya, Jung adalah anaknya yang tidak boleh memiliki kekurangan seperti dirinya di masa lalu. Secara tidak langsung justru prinsip seperti itu yang membuat Jung tersiksa di balik senyuman selama hidupnya. Jung merasa tidak ada orang yang benar-benar tulus padanya, bahkan ayahnya sendiri. 
Jung tumbuh menjadi orang yang jarang mengatakan tidak pada orang lain, sekaligus seseorang dengan trust issue. Baginya semua orang yang mendekatinya tidak ada yang datang atas dasar ketulusan. Begitu lah sudah terlalu banyak hal yang direnggut darinya, sehingga ia akan melindungi apa yang dimilikinya saat ini sebaik-baiknya, dan tidak segan untuk memanipulasi orang lain bagi mereka yang telah melampaui batas. Sisi ini lah yang membuatnya menjadi seseorang yang misterius, dan terkadang menakutkan. 
Setelah mengambil cuti wajib militer di tingkat 2, Jung kembali kuliah di tahun ketiga. Saat penyambutan mahasiswa baru, Jung dikenalkan dengan seorang mahasiswi tingkat 2 bernama Hong Seol. Awal pertemuan mereka dan yang selanjutnya bukan lah pertemuan yang menyenangkan, cenderung penuh dengan rasa tidak suka. Jung yang terus-menerus muncul di saat-saat yang menyusahkan Seol. Hari-harinya cukup terintimidasi hingga Seol berencana untuk mengambil cuti karena masalah keuangan sekaligus untuk menghindari Jung. Tapi tepat di saat ia memutuskan untuk cuti, perilaku Jung terhadapnya berbalik 180 derajat, beasiswa tiba-tiba datang dan memaksanya untuk melanjutkan kuliah saat itu juga. 
Tumblr media
Hal yang kusuka dari drama ini adalah cerita-cerita di dalamnya yang mungkin banyak kita temukan dalam kehidupan kuliah. Dalam drama digambarkan suasana perebutan kelas di awal semester, tugas kelompok yang akan menggambarkan karakter teman-temanmu, hingga pinjam-meminjam catatan menjelang ujian. Dosen favorit akan kebanjiran mahasiswa di kelasnya, sementara yang tidak kebagian kursi harus masuk ke kelas dosen killer.  Tidak hanya kehidupan kuliah, pertengkaran dan kehangatan dalam keluarga juga diangkat di sini. Cerita yang sangat dekat dengan kehidupan kita, sesuai dengan genrenya slice of life. Bedanya mungkin dalam kehidupan Seol, ada banyak sekali orang yang menyebalkan parah :(
Sepanjang cerita sebenarnya kita dihantui oleh pertanyaan apakah penyebab di balik perubahan perilaku Jung yang begitu tiba-tiba, dan apakah alasan di balik itu bukan lah sesuatu yang justru membahayakan Seol. Masalah pun bertambah ketika hadir orang-orang dari masa lalu Jung, Baek bersaudara (Baek In Ha & Baek In Ho). Hubungan keluarga Jung dengan Baek bersaudara di masa lalu turut memberikan andil terhadap sifat Jung saat ini dan hancurnya kehidupan Baek In Ho. 
Cheese in The Trap cukup banyak menyinggung masalah psikologis. Dimana beberapa tokoh memiliki kecenderungan mengidap masalah psikologis yang menyebabkan mereka melakukan sesuatu. Ini juga salah satu alasanku menyukai ceritanya. 
Oh iya, aku juga kagum dengan perkembangan hubungan Jung & Seol, bagaimana mereka pada awalnya saling membenci karena ketidakpahaman akan satu sama lain. Lalu hubungan itu membaik dan mereka justru membuatku ingin sekali memiliki hubungan seperti itu nantinya haha. Aku suka bagaimana mereka perlahan-lahan menemukan kekurangan dan mengenali satu sama lain. Cara mereka bertengkar adalah perdebatan pasangan terkompleks yang aku temukan di webtoon :( Mungkin karena keduanya sama-sama mahasiswa terpintar di jurusan dan sama-sama punya pikiran yang ruwet pula. 
Tapi selain itu mereka juga gemes banget loh, sepanjang webtoon bikin senyum-senyum, tapi no cringe. Si Jung ini satu-satunya two-dimensional character yang bikin aku ngefans!
Tumblr media
Pada akhirnya menurutku akar masalah dalam cerita ini adalah kesalahpahaman. Sebuah inti masalah yang terdengar simple tapi penyelesaiannya tidak semudah itu, ferguso.
Kisah ini mengandung banyak pesan sekaligus banyak kamera, alias bikin senyam-senyum :))))
Awal-awal baca webtoonnya mungkin akan sedikit bingung karena latarnya yang banyak berpindah dari masa lalu ke masa sekarang. Tapi percaya lah disitu serunya, bikin pengen lanjut terus ke chapter selanjutnya. 
Dramanya sendiri, aku suka dengan pemilihan aktornya yang sudah pas dengan karakter di webtoon. Alurnya juga 90% persis webtoon. 
Tumblr media
Sayangnya cerita Jung disini menurutku kurang digali sehingga menyebabkan banyak mispersepsi soal sifat Jung. Padahal sebagaimana pun baiknya In Ho, aslinya orang yang paling pantas untuk Seol adalah Jung. Karakter ayah Jung dan Baek In Ha menurutku kurang sesuai dengan cerita aslinya, dimana mereka seharusnya bisa lebih mengintimidasi lagi. In Ha yang diperankan Lee Sung Kyung disini justru malah lebih loveable karena cerewet dan lucu.
Banyak yang bilang akhir dramanya buruk. Aku agak setuju karena angin darimana tiba-tiba mereka harus pisah? :( Tapi untung lah ada adegan terakhir yang cukup menyelamatkan ending drama ini di mataku hehehe.
Kalau filmnya apalagi, pasti sulit meringkas cerita serumit ini ke dalam durasi 2 jam saja. Banyak konflik yang tidak terangkat, Baek bersaudara juga hanya tampak sebagai hiasan dalam film dan kurang digali kisahnya. Tapi aku cukup puas dengan beberapa pergantian pemeran yang menjadikannya lebih sesuai dengan webtoon, dengan suasana yang lebih dark, dan sinematografi yang bagus.
Tumblr media
Dari drama ini, aku bisa mengambil pesan bahwa dari setiap tingkah laku atau sifat seseorang saat ini selalu ada alasan. Tidak ada yang benar-benar hitam atau benar-benar putih. Dan bagaimana kita kadang perlu untuk tegas dan berkata tidak. Lalu betapa komunikasi itu penting, baik antara teman maupun pasangan.
Saling menerima perbedaan satu sama lain dan kesenjangan itu akan berkurang. Aku tahu melalui pengalamanku sendiri bahwa hal berat itu tidak hanya memerlukan usaha dari 1 orang, tapi dari kedua belah pihak.
- Hong Seol
Rate  Webtoon : 11/10 alias bagus banget Drama : 8/10 Film : 8/10
0 notes
navyblushrose · 5 years ago
Text
#Opinion : Find Me in Your Memory / Memoir of The Man (2020)
Setelah sekian lama nggak nonton melodrama, akhirnya pilihanku jatuh kepada : Find Me in Your Memory!
Tumblr media
Drama yang termasuk baru, tayang di MBC mulai Maret sampai awal Mei kemarin. Banyak yang review kalo cerita dan lead couplenya bagus. Selain itu aku penasaran sama akting lead malenya, aka Kim Dong Wook hehe. Udah tertarik sama penampilannya sejak liat di Along With The Gods.
—————
Drama ini mengangkat topik hyperthymesia yang diidap seorang pewarta atau news anchor. 
People with so-called “hyperthymesia” have highly superior autobiographical memories.
Orang dengan gangguan neuropsikologis ini mampu mengingat segala hal yang terjadi dalam hidupnya dengan jelas, dengan kata lain dia tidak bisa lupa. Tokoh utama cerita ini (Lee Jeong Hoon) diperankan oleh Kim Dong Wook. Banyak adegan yang mengambil latar di studio berita tv yang jarang ditampilkan, ala-ala The East yang dulu tayang di NET itu. Memang sih Korea Selatan nggak ada habis-habisnya punya ide dengan berbagai topik dan profesi👍
Here i will share my opinion about it. 
Which i really love the casts, the emotions, the dialogue, the soundtracks, and the cinematography— it's beautifully made.
This may contain spoiler.
Tumblr media
Sebagai orang yang punya kemampuan super dalam mengingat, mungkin kita akan merasa beruntung karena jarang sekali melupakan hal-hal penting di keseharian. Kemampuan itu juga sangat bermanfaat bagi Lee Jeong Hoon sebagai seorang news anchor dan reporter. Tapi, gimana dengan ingatan buruk yang sangat ingin kita lupakan? Tentu saja memori buruk seperti itu juga diingat dengan jelas oleh Lee Jeong Hoon, seakan-akan baru terjadi kemarin.
Bayangan kematian mantan kekasihnya yang jatuh dari atap gedung di malam yang bersalju, disaksikan kedua matanya sendiri. Kejadian itu membuat ia trauma setiap salju turun. 8 years has passed, yet he still remember how Jung Seo Yeon died, vividly.
Sampai suatu hari, wawancaranya dengan seorang aktris yang sedang naik daun, Yeo Ha Jin (Moon Ga Young), tidak berjalan seperti wawancara biasanya. Jeong Hoon sosok yang tegas dan terkenal sadis dalam membantai narasumbernya. Tapi satu per satu hal dalam diri Ha Jin justru mengingatkannya pada Seo Yeon, bahkan sempat membuatnya beku di tengah siaran langsung di tv. Sesuatu dari masa lalu mereka ternyata memiliki benang merah yang tersambung.
I can’t even imagine how she must be feeling, living a life without precious memories. Which one of us more pitiful? Me who can’t forget my memories for the rest of my life? or she who had to forget her memories to live?  - Lee Jeong Hoon
Haduhh pokoknya harus tonton sendiri! Salah satu melodrama terbaik yang kutonton sejauh ini :')
Sebenarnya dari keseluruhan plot, aku merasa tidak jauh dari karakter melodrama pada umumnya. Dimana ada keterkaitan erat dari masa lalu antar tokoh, ada konflik-konflik yang menyangkut kriminalitas seperti kemunculan stalker, lead male yang menyelamatkan lead female, dan saat dimana keadaan memaksa keduanya untuk berpisah. Walaupun aku sudah familiar dengan alur seperti itu, setiap cerita punya penyelesaian dan detail yang berbeda. Ada kocaknya. Ada bumbu misteri juga, kejar-mengejar stalker. Tipe yang alurnya tidak rumit, tapi tidak membosankan. Bisa membuatku bertahan sampai akhir. Light and healing.
Alasan yang membuatku betah nonton drama satu ini adalah chemistry dari first leadnya! Memory couple! Bukan cuma aku, it is approved by sooo many people. Perbedaan usia 13 tahun sama sekali tidak tampak. They're simply a great combination.
Jeong Hoon yang berkarisma dan kalem. Ha Jin yang ceria, polos, dan sangat jujur— iya, loveable. He's really charismatic and she is so bright. Aku juga suka karena walaupun genrenya melodrama, romance, but it's not cheesy. It's a healthy relationship where they always talk every problem out. One by one. Konflik di cerita ini sebenarnya banyak berasal dari orang lain, bukan dari mereka sendiri.
The chemistry is undeniable that they made it look real. Salah satu adegan paling nampol adalah saat mereka bertemu lagi setelah sekian lama. Seolah-olah mereka benar-benar lama berpisah dan menunggu satu sama lain, lalu betapa leganya saat dipertemukan dalam perasaan yang masih sama. 
Kim Dong Wook’s acting, smile, and the way he stares disini berhasil membuatku ngefans dan penasaran dengan penampilannya yang lain :’) Percaya lah aku gapernah ngefans sama aktor segininya haha
And the second lead, you can't resist their cuteness! Ngakak kalo inget gimana lucunya reporter Jo dan garangnya Ha Kyung yang ala anak SMA:(
Tumblr media
Aku juga suka bagaimana Ha Jin dan Ha Kyung tampil sebagai saudara yang saling peduli, jujur, dan bikin ngakak. Adiknya jago judo, lebih galak dari kakaknya, tapi sangat melindungi kakaknya saat dia jadi manajer Ha Jin. They're just like real sisters!
You'll smile over simple acts the characters did. They're too good to be just a fictional characters :(
Alasan lain aku suka drama ini adalah pengambilan gambarnya yang apik. Banyak adegan dengan latar belakang yang bagus banget! Jadi pengen ke tempatnya langsung.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Ada lagi yang spesial dari drama ini. Dari awal teaser drama keluar hingga credits episode terakhir, mereka menyelipkan hint warna biru untuk Jeonghoon dan kuning untuk Hajin pada beberapa scene. Sampai setelah dramanya tamat pun warna biru dan kuning ini jadi semacam warna official mereka yang dipakai di sosial media. Keren sih!
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Last but not least, i really love their main soundtrack : 
Listen to : Here We Are - Jooyoung
Mulai dari alunan gitarnya di awal, suara penyanyinya yang smooth, sampai puncaknya di chorus. Liriknya menceritakan seseorang yang terjebak dalam suara-suara dan adegan di masa lalunya, sampai pada akhirnya dia bertemu seseorang yang berhasil membawanya kembali ke masa ini. The words are beautiful, especially when it reach the bridge. Sedih :(
Dari cerita ini, aku mendapatkan bayangan tentang kehidupan seorang public figure. Penuh dengan rumor dan prasangka netijen. Kehidupan pribadi tidak ada privasinya lagi, banyak yang perlu dikorbankan, mentalnya harus kuat. Menurutku kita tidak berhak untuk menuntut mereka ini itu dan selalu jadi apa yang kita harapkan sebelum kita tahu kisah di balik itu. 
Dan tentang masa lalu, kita tidak harus melupakannya. Kita mengingat untuk tidak mengulang kesalahan yang sama, dan menerimanya agar bisa hidup pada hari ini dan esok lagi. Kesempatan saat ini mungkin tidak datang dua kali, jadi jangan lewatkan dan terjebak pada masa lalu.
Now i know how to etch those memories in my heart, and move forward. I know how those memories can become good memories, not wounds. I just need to live this moment beautifully.
- Lee Jeong Hoon
Akhir kata, aku sangat rekomendasikan drama ini untuk kalian karena 9.5/10 adalah rating yang aku berikan. Kurang 0.5 karena alur tipikal melodrama. Tapi aku jamin bakal banyak senyum sepanjang nonton dan susah move on setelah tamat hehe. Favorit!!
0 notes
navyblushrose · 5 years ago
Text
mahasiswa
[this was written on 2019] 
2 subjects left guys!
rasanya ujian setelah lebaran memang ngga enak. vibesnya udah liburan, pengennya rebahan terus.
gak ding, tiap hari juga begini :)
ternyata kuliah itu gini. setelah hampir 2 tahun kuliah di jurusan ini, kalau diperhatiin, siklus hidup selalu sama. dimulai dari hari pertama tahun ajaran baru di tiap semesternya, aku menginjakkan kaki di kos dengan "ah, sepi lagi". lalu mulai beres beres kos dan merindukan rumah lagi.
lalu kuliah pun dimulai, dimulai lah hari-hari yang membuatku ngantuk di kelas dan terjaga di larutnya malam. laporan sementara, pretest dengan dosen, laporan resmi yang sedikitnya ada 4 mata kuliah yang dipraktikumkan tiap semesternya.
saat-saat tergupuh biasanya mendekati uts/uas. aku curiga para dosen bersekongkol mengeluarkan semua tugasnya di akhir, menjelang ujian, supaya kita makin pusing. belum lagi responsi, tulis dan osce.
it apparently isn’t easy though, being a college student. but i’m grateful for where i’m standing now. as we get older, or higher, the things will keep coming back and forth in our head. randomly, we just want to go back to childhood. no drama, no much pressure, just us explored everything. 
but look, we’ve been walking this far. sure we can make it through another steps too.
0 notes
navyblushrose · 5 years ago
Text
Oh, Corona
Terhitung udah 6 hari sejak kuliah tatap muka ditiadakan.
Sekarang kuliah online, berasa lagi video call an. Ada juga yang diganti tugas, banyak. Praktikum ditunda, entah sampai kapan. Mau pulang kampung bimbang. Takut pulkam malah jadi carrier penyakit atau malah kena di jalan (naudzubillah). Tapi di kos juga udah sepi, gaada dapur atau kulkas untuk amunisi. Mau wifian di kampus, walaupun udah disediain 1 TB free wifi, apa fungsinya kalo lagi masa kaya gini. Akhirnya mengurung diri di kos, delivery makanan kalo bosen, nonton film, youtube, beresin kamar. Beruntung karena aku udah biasa dengan rutinitas itu, hahahah
Tumblr media
Dampak virus corona yang nggak disangka-sangka dan terduga hadir di awal 2020 ini. Setelah sebelumnya ada rentetan kejadian yang nggak kalah heboh dalam menyambut 2020.
Semua orang pasti merasakan perubahan atau dampak negatifnya. Mulai dari kerjaan pindah semua ke rumah, acara-acara ditunda bahkan ditiadakan, harus ngurangi jalan keluar sama temen, gabisa olahraga atau nonton di bioskop bagi yang suka. Buat akademisi, mahasiswa harus kuliah online, kampus bingung atur jadwal baru, ujian ditunda, nggak bisa ngelab, yang lagi tugas akhir jadi terhambat dan mundur.
Buat mereka yang mengandalkan penghasilan harian, mungkin kehilangan banyak pelanggannya karena daerah sekitar jadi lebih sepi. Di saat seperti ini pun, ada yang malah harus, wajib, tetep kerja. Mereka yang kerja di rumah sakit, pemerintahan, yang kerja di pelayanan bagi masyarakat banyak, yang kerja di ekspedisi, di pabrik. Ada yang harus jaga jarak dari keluarga, menahan ego supaya nggak membawa penyakit bagi mereka.
Sederhananya, nggak ada yang nggak ngerasa kesulitan di masa-masa ini.
Mungkin ini juga cara dunia untuk mengistirahatkan dirinya dari hiruk pikuk selama ini. Supaya beberapa orang punya waktu di rumah dengan keluarga. Supaya beberapa orang mendapatkan jedanya. Supaya kita membiasakan lagi hidup lebih sehat, memberi perhatian pada kesehatan diri kita sendiri.
Penduduk sedunia ini dibuat chaos sama makhluk sekecil itu yang bahkan nggak tampak di mata kita.
Alhamdulillah nya, kita hidup di jaman yang udah canggih. Mau kuliah, bisa online, sumbernya bisa ditemukan dimana aja. Informasi soal penyakit, sebaran, perkembangan soal obatnya, sampai cara pencegahannya bisa dengan mudahnya kita dapetin di sosial media. Ada online food, belanja barang kebutuhan pun bisa online, selama belum lockdown. Jadi selama masih bisa, apa salahnya untuk stay di rumah?
Tumblr media
Emang sih, aku baru di kos 6 hari aja udah bosen. Beruntung ada wifi, jadi bisa berselancar di dunia maya sepuasnya. Tapi pas aku liat lagi sekeliling, mungkin ada buku yang belum sampat terbaca? Mungkin ada pekerjaan rumah yang belum beres? Mungkin ada resep-resep masakan yang udah kita simpan sejak lama? atau ada film-film yang udah lama pengen ditonton?
Yah, semoga pandemi ini segera mereda dan berlalu. Solusi yang terbaik segera ditemukan dan bisa digunakan. Kembali ke aktivitas kita yang biasa.
Waspada harus, panik jangan.
Tumblr media
3 notes · View notes
navyblushrose · 5 years ago
Text
Tips dalam Berharap ke Manusia
Tau Rachel Vennya?
Aku pernah dengerin satu podcast di spotify, tapi lupa siapa yang bikin, di suatu episode dia ngundang Rachel Vennya sebagai tamu ngobrolnya saat itu.
Mereka bahas tentang gimana tamunya ini dulu pas remaja–pas dia masih belum sesukses sekarang, pas masih merintis bisnisnya itu– pernah dikhianati sama temennya. Sampe ada 1 kalimat yang nyantol di kupingku,
"Semua orang itu emang bakal ngecewain kita saat kita berharap 100% ke mereka, jadi berharap ya cuma sama Tuhan"
jlep
jlep
Jadi, kalo selama ini kita sering ngerasa kecewa dengan respon atau sikap orang lain, secara nggak langsung mungkin penyebabnya dari kita juga. Terlalu memasang harapan di tempat yang tinggi, berharap pada sesuatu yang di luar kontrol kita, tanpa ada komunikasi dulu, ke manusia lagi.
Jadi, tips dalam berharap ke manusia : don't.
0 notes
navyblushrose · 5 years ago
Text
Stay
Itu nggak mudah.
Kadang kamu pontang panting sendiri, karena merasa sudah cukup merepotkan orang lain. Berpikir ini saatnya kamu memutuskan dan melaksanakan sesuatu dengan tanganmu sendiri, lagi. Itu nggak mudah, karena mungkin di saat yang lain bersiap diri menghadapi ujian yang sebenarnya prioritasmu juga, dirimu tak bisa semudah itu fokus dengannya. Ada amanah yang harus dilaksanakan, ada kepercayaan yang harus dijaga, ada orang-orang yang tidak ingin kamu kecewakan. Itu juga nggak mudah, saat ternyata yang kamu usahakan sepenuh hati, cuma tampak sepintas di depan yang lain. Yang kamu sempatkan, ternyata nggak sebesar itu harganya bagi yang lain. Yang kamu dahulukan, ternyata jadi nomor kesekian bagi yang lain. Bahkan kadang sekelebat pikiran itu lewat di kepala, semangatmu sempat goyah— sepadan kah apa yang kamu lakukan ini?
Its okay.
Mengeluh itu kadang perlu, demi menjaga kewarasan jiwamu. Tapi untuk bertahan itu pun pertimbangan utamamu.
Dulu, kamu mau, karena kamu pikir kamu bisa. Amanah tidak jatuh pada bahu yang salah. Toh, langkah sudah sejauh ini.
Siapa pun itu, memang akan mengecewakan kita jika kita berharap 100% pada manusia—berharap lah pada-Nya. Luruskan niat. Lapangkan hati. Tersenyum, karena senyum dan syukur adalah salah satu obat terbaik untuk lelahmu. 
0 notes
navyblushrose · 5 years ago
Text
24 jam
Tumblr media
akhir akhir ini banyak banget hal yang harus dilakukan. banyak kewajiban yang memanggil-manggil untuk segera ditunaikan, enggan untuk dibiarkan sedikit lebih lama lagi. semua ingin diprioritaskan. tapi namanya juga prioritas, harus tetap memilah dan memilih.
entah kenapa, sibuk sibuknya, kecer kecernya, selalu terjadi saat mendekati akhir semester. ada orang di rumah yang mulai bertanya kapan ujian akhir dimulai, apakah aku tidak mencicil belajar dari sekarang. ada pula tugas kuliah, diskusi, yang meminta perhatian. di sisi lain, ada amanah yang baru pertama kali aku emban, ada orang orang yang aku ajak berjalan bersama, dan tidak ingin aku kecewakan. ada lagi kewajiban yang harus dikerjakan sebelum satu hal ini akhirnya selesai. ada kepercayaan orang lain yang diberikan pada guratan gambarku yang cukup menyita waktu dan tenaga.
sampai sampai 24 jam sehari terasa kurang.
susah juga, karena dalam mengerjakan sesuatu, aku biasanya punya standar. mengerjakan dengan sebaik-baiknya, hingga kadang tidak sedikit waktu yang dibutuhkan. aku pun tidak suka mengecewakan orang. yah, rasanya kepala ini tidak bisa berhenti berpikir seharian.
"ini gimana ya, enaknya kapan ya, oh iya harus gini, harus gitu.."
walaupun kalau udah limit ya akhirnya cuma bisa "yaudah lah".
capek nggak sih, merasa harus selalu memenuhi ekspektasi?
capek lah!
tapi kadang aku lebih baik begini.
bergerak terus.
tidak sempat scroll ig atau twitter lama lama. tidak sempat merasa sepi di kosan. tidak melulu memikirkan kapan bisa pulang kampung. dan tanpa disadari, justru aku dapat banyak pelajaran dan kekuatan ya dari sini, aku banyak menghasilkan buah karya dan pikiran ya sekarang ini, dengan segala lelah dan peningnya.
seperti kata orang orang,
semoga lelah menjadi lillah.
Tumblr media
1 note · View note
navyblushrose · 5 years ago
Text
in everyone
there's this one friend came up with complaints about his life. until he came up with a statement,
"why cant i be lucky, just like you? you got everything in your life"
at that time, i was a bit surprised. hah, there is someone thought how lucky I AM ?
sure, i have completely consious about what i've got until i stand on this point now. that's about the struggle and of course, Allah SWT. but, sometimes when i hear that sentence, it feels like they say "you're all good. you got something you want by no need to pursue it"
dude, i work for what i want, or need. i didnt just sit here. and Allah helps me.
but there's no such thing as a perfect life.
have you ever feel so wrong, like it's just a failure? being one of a kind, that cant be just like other people do? cant control but feeling so wrong, because its just you. you ask no one but to the person in the mirror, what the hell is wrong with you?
— you cant see it, doesnt mean its not there.
1 note · View note
navyblushrose · 5 years ago
Text
Right Before The Jungle
*tring*
smartphone ku berbunyi.
gak ding, kan dimute hehe
.
barusan ada follow request dan dm masuk ke ig ku. wah siapa ni, soalnya pas aku liat di notif ga kenal sama usernamenya.
pas aku accept dm nya, ternyata ini adek kelas entah darimana, mau tanya tanya tentang kampusku.
waw, seketika aku langsung keinget tahun lalu ada juga anak yang tanya tanya tentang ujian ptn dan kampusku lewat dm juga. dua duanya aku ga kenal dan sepertinya bukan anak smanti. gatau juga kenapa mereka bisa random nyari orang, and.. ended up with me.
aku yang pengangguran ini iseng scroll nyari dm mereka yang dulu pernah ngontak lewat dm itu. eh ketemu chatnya sama 2 orang. aku buka profil mereka..
i dont know, but i'm really happy when i read their instagram's bio, that they got accepted in the major they told me last year.
weird i know.
i dont even know them, it was just a chat that took less than a day, and i'm happy to hear that they both already in the place they dreamt of.
umm, maybe it feels like we share about the same struggle? glad to hear that people who are facing the same fight with you are able to go through it successfully.
and,
.
welcome to the next jungle...... college life.
1 note · View note