Text
Beberapa Malam Terasa Seperti Bait-Bait Terakhir Sebuah Lagu
Ada kalanya malam-malamku berakhir tragis. Aku membayangkan tadi siang aku tertawa dan malam ini aku merasa sangat sedih. Rasanya seperti menusuk tubuhku dengan pisau. Ternyata aku banyak berbohong kepada diriku sendiri. Ada malam-malam aku jatuh tertidur lebih cepat dan terbangun pukul 12 malam lewat dan aku mendapati diriku seperti mayat hidup yang menyedihkan.
Kudapati diriku mendengarkan Don't Forget Me-nya RHCP dan energiku seperti petikan gitar listrik milik John Frusciante di detik-detik terakhir lagu akan berakhir. Tragis dan putus asa. Aku tidak tahu apakah ini waktu yang tepat untuk menangis karena selama ini aku sudah membangun tembok pertahanan begitu tinggi. Tapi sialnya tembok itu runtuh juga. Bagaimana bisa aku merasa baik-baik saja jika memang ternyata ada hal-hal dalam diriku yang bahkan tidak bisa kukontrol.
Monster yang lelap dalam diriku terbangun berkat kegaduhan dunia. Rasanya seperti melayang dan tidak pernah hinggap di surga. Aku tidak tahu mana yang lebih baik: jatuh tidur dan melupakan semuanya untuk menunda perasaan atau merayakannya seperti orang menyedihkan dan tahu bahwa nanti hal ini akan terjadi lagi.
Bagaimana bisa kita merasa baik-baik saja jika ternyata dunia berputar berlainan arah dan kita terus menerus menentangnya? Bagaimana bisa aku terus menari jika tidak ada musik yang mengirinya? Menyedihkan sekali menjadi seseorang yang terlalu pemikir meski berkali-kali aku menyerap pelajaran untuk mematikan perasaan.
Aku sudah melakukan sebuah ritual yang selama ini kupikir hebat: aku selalu berusaha melindungi diriku dan memutus duniaku dari orang-orang. Tapi sekalinya aku membuka mata lebar, realita seakan membuatku babak belur bahwa ini semua adalah sebuah kenihilan. Manusia adalah makhluk sosial. Kita hidup di lingkaran penuh setan.
Andai saja aku bisa memilih bahwa aku lebih baik menghilang dalam kedamaian saja karena kupikir dunia sudah terlalu gaduh. Aku enggan merajuk apa-apa lagi karena aku juga seringkali kehabisan cara. Harus bagaimana? Apa yang bisa kulakukan selanjutnya? Apa ini semua layak kudapatkan?
Seringkali aku berpikir, jika ini cinta, mengapa ini semua terasa sulit?
Padahal, orang-orang selalu berpikir bahwa aku adalah orang yang beruntung itu.
8 notes
·
View notes
Text
semuanya semakin terlihat buram sekarang
aku ingin berbaring di dadamu tanpa memikirkan apa-apa. aku ingin menceritakan tentang mengapa aku selalu marah pada hal-hal kecil dan hal-hal besar. aku ingin menceritakan soal langit kelabu yang lalu dan hari cerah yang akan datang esok hari. aku ingin memperbincangkan mengapa aku lebih pilih menonton video lucu anjing dan kucing daripada menonton film romantis picisan yang membuatku semakin berharap hidup seperti tokoh utama di dalam film. bersamamu aku ingin melupakan khianat dan kebohongan. aku ingin melupakan hidup pahit ini dan bersenang-senang. aku ingin aman. aku tidak ingin menangis sendirian. aku ingin terus hidup dan hidup seperti hari terakhir. aku ingin kamu berjanji padaku kamu akan menuruti semua keinginanku sebagaimana kamu ingin aku selalu tersenyum. aku ingin kamu berjanji kita sehidup dan semati. aku ingin semua berjalan dengan baik-baik saja hingga semua orang sedunia iri kepadaku. aku ingin berlagak sombong pada dunia jika hidupku ini adalah hidup yang mereka idam-idamkan. bersamamu. aku ingin melambai tanpa mengucapkan selamat tinggal. aku ingin menempuh jalan pulang yang sama, jalan menuju rumah yang sama. mengapa ini semua begitu sulit. mengapa kamu melihat pada semua arah mata angin dan kamu menaruhku di sudut. katakan padaku kalau kamu berjanji padaku. padaku. jangan taruh aku di sudut. lihat aku. dan katakan di mana janjimu sehingga aku dapat melihat segalanya dengan jelas.
tapi, sayang, ada malam-malam di mana mataku semakin buram. kamu semakin pudar.
5 notes
·
View notes
Text
saya lebih percaya pada hal kecil daripada hal besar.
saya lebih percaya pada hari yang dingin, daun yang jatuh ke tanah, atau awan yang menebal. saya lebih berharap pada pagi yang senyap atau keheningan pukul lima sore. saya tidak takut sendiri karena saya tahu itu adalah saat-saat yang paling membuat saya aman. saya tidak berdaya bila mulut besar berteriak atau sudut mata yang menyipit sibuk menahan air mata.
saya lebih percaya pada video kucing dan anjing menggemaskan daripada atap baja sebuah rumah. saya lebih memilih untuk berdiri sendirian di ujung jalan dan menatap keramaian dengan sedikit lamunan daripada harus berdiam di bawah selimut dan menangis. saya lebih memilih untuk mengingat satu hari di pintasan udara (yang akan selalu menggerogoti ingatan saya seumur hidup) daripada mengingat bahwa hari-hari saya di bawah sebuah atap rumah begitu buruk.
saya lebih percaya pada titik salju yang putih atau paris pukul empat pagi yang sangat dingin hingga ke tulang. saya menolak percaya kasih sayang ibu kepada anaknya atau teriakan suami kepada istrinya. saya masih tidak percaya bahwa hal-hal besar yang penting seringkali menyakiti saya.
nyatanya memang begitu. saya harus percaya pada hal-hal kecil dan hal-hal besar seperti memeluk batang mawar yang berduri. saya harus percaya pada hal-hal yang menyakiti saya meski seringkali saya ingin terlepas dan lebih baik hanyut saja entah ke mana.
0 notes
Text
about fly amanita, "c'est la vie", and seine river.
life is like fly amanita
aku mencintai kata-kata dengan takjub. aku beruntung bisa menjadikan mereka teman-teman, mempelajarinya, merangkainya, dan memaknai hubunganku dengan kata-kata. ada sinar tersendiri yang muncul dari garis lurus maupun lekukan huruf-huruf yang berbaris rapi. mereka memilin kisahnya tersendiri, seolah-olah mereka bisa menggambarkan isi sudut-sudut dalam otakku yang aneh. ah, perasaan ini mungkin aneh bagi sebagian besar orang. tapi beginilah hubunganku dengan kata-kata.
aku pernah menganggap kata-kata adalah misteri yang harus kupecahkan. dalam satu kali kisah yang kutulis, seringkali aku membongkar dan memasangnya ulang dengan skema yang acak. cahaya-cahaya itu berubah sudut dan jatuh di sisi bidang yang berbeda. terkadang mereka membuatku kebingungan dan putus asa. aku selalu bilang di mana pun: jika kamu mencintai sesuatu atau seseorang, betapa sulitnya, kamu akan meluangkan waktumu untuk sesuatu atau seseorang itu. aku mencintai kata-kata, jadi aku berusaha dan selalu berusaha untuk memberikan apa pun yang kata-kata inginkan dariku.
bahkan terkadang mereka merenggutku, menjadikanku gila, karena aku gagal mencintai mereka.
life is like fly amanita. hidupku berubah sejak perpisahan di bukit itu. sore hari. sahabat-sahabatku. cahaya keemasan. mungkin ini adalah salah satu kelemahanku: gemar meromantisasi suasana. sejak hari itu berakhir, aku tahu aku akan selalu sendirian dalam menyelami kehidupan ini bersama miliaran kata-kata yang menuntutku untuk selalu memahami mereka, mempelajari mereka. aku sendirian.
hidup penuh kekacauan seiring bertambahnya usia. jika di laut ada ribuan pusaran, aku dipaksa (atau mungkin terpaksa) untuk tenggelam pada salah satunya. di dalam pusaran itu, aku banyak ditemani ikan-ikan, gurita, kuda laut, dan ikan menyengat. tapi aku tak suka laut. pusaran di laut terlalu menyeramkan. meski terkadang pusaran itu membawaku pada tepi pantai, tapi aku lebih suka hutan.
di tepi hutan, aku hanya dapatkan kesunyian. begitu jauh dari hiruk pikuk dan harapan-harapan palsu. tapi di hutan, kata-kata mengalir deras. mereka tidak membiarkanku untuk mencintai mereka. bagaimana pun juga, aku hidup untuk diriku sendiri. kulihat jamur merah. mesin pencari otomatis bilang jika itu adalah jamur terindah berwarna merah dengan totol putih. jamur yang sering kulihat di cerita-cerita peri. jamur-jamur itu sangat indah. aku terkadang terlena. aku dan hutan adalah hidup. tapi jamur itu, ah.
hidup itu seperti fly amanita. indah tapi beracun.
c'est la vie
itulah kehidupan. kita menciptakan dunia seperti apa yang hendak kita tinggali di masa lalu, masa kini, dan masa depan. setelah membayangkan hijaunya hutan karena meranti dan tanaman pakis, aku membayangkan hidup di sebuah rumah kecil di tepi hutan dengan halaman yang luas. rumah yang mengisi hari-hari di masa sepia, masa senja. aku membayangkan tenggelam dalam duniaku sendiri: daftar putar connie francis atau diah iskandar sambil minum teh.
di masa-masa itu, aku berharap aku hilang ingatan. aku tidak ingin banyak berpikir karena begitulah begitulah kehidupan. c'est la vie. di hari-hari itu, aku hanya ingin mengosongkan pikiran bersama riak ikan di kolam dan suara burung gereja yang bertengger di tali jemuran yang membentang. walaupun potret usang menuntut kenang, tapi apalah maksudnya. beginilah kehidupan. kita tidak perlu berpikir setelah apa yang kita ciptakan telah merengkuh kita selamanya.
bagaimana dengan jamur yang indah dan beracun? beginilah menjadi dewasa dan tua. jamur yang indah dan beracun tidak akan mematikanmu. mereka membuatmu kebal dari rasa-rasa yang sudah tidak terasa asing untukmu.
di tepi sungai seine
tepat sebulan lagi, aku akan terbang ke paris. aku membayangkan diriku duduk di tepi sungai seine dan memandang wajah seseorang di atas permukaannya, entah siapa. satu hal yang pasti, seseorang itu akan memilih untuk merasuki duniaku beserta seisinya. secara sukarela ia hidup berada di antara isi kepalaku yang suram dan gelap gulita. karena begitulah konsekuensi. ada dunia lain yang kadang kala sulit untuk ditembus, meskipun kamu mengaku kamu begitu mencintai seseorang.
tapi tenang saja, aku berupaya menyalakan lilin. seseorang itu tidak perlu khawatir kalau duniaku bakal gelap (meskipun aku tidak berjanji). tapi beginilah hidup di sebuah rumah di tepi hutan yang dipenuhi jamur fly amanita. kita terbiasa menghindari hal-hal menyedihkan alih-alih menerimanya dan meresapinya.
di tepi sungai seine, aku akan merindukan masa laluku. masa-masa yang indah, penuh tawa, dan hari-hari berjalan dengan penuh kebaikan dan rasa senang. tapi bagaimana pun juga, terkadang aku perlu tenggelam dalam pusaran lautan agar aku tahu bagaimana rasanya hancur berkali-kali namun semakin kuat. beginilah kehidupan, terkadang kita tidak harus membahasnya. karena kehidupan adalah kehidupan itu sendiri. ada hal-hal yang berada di luar kuasa diri kita karena tangan-tangan tak terlihat senang mengotak-atiknya.
di tepi sungai seine, aku akan membuang hantu-hantu yang menggerogoti jiwaku. di sana, aku akan membebaskan diri dari hal-hal yang kerap kali menyakitiku tanpa menyalahkan apa atau siapa yang membuatku merasa begitu. barangkali sungai seine akan berbaik hati menampungnya selamanya. dan kelak aku kembali lagi menuju rumahku di tepi hutan yang dipenuhi fly amanita dengan tertawa-tawa, terbang, dan bahagia selamanya.
meski terkadang hal-hal yang terlihat indah adalah racun. ya, ya. hidup seperti fly amanita, jadi kita harus membiarkannya begitu saja, dan membiarkan segala racun kubuang di sungai seine.
#thoughts#deep thoughts#shortstory#kontemplasi#kematian#puisi#sajak#seine river#fly amanita#kehidupan#tulisan
10 notes
·
View notes
Text
saya menciptakan tokoh fiksi bernama lenna. kami sudah bersahabat sejak 1 tahun yang lalu. tokoh fiksi lenna saya adaptasi dari karakter di game lgr; superstar lenna, swimsuit lenna, dan white lenna. dari ketiga karakter itu, kemudian saya membuat lenna versi saya sendiri; sewaktu kecil terobsesi ingin jadi orang terkenal, independen, dan tenang tapi dalam dirinya penuh gejolak.
lenna adalah seorang wartawan junior. dia harus berurusan dengan musuh bebuyutannya yang jadi aktivis, menggali ulang hubungannya dengan sang pacar yang hilang di kalimantan, berseteru dengan ibunya yang sakit mental, dan menghadapi kenyataan ayahnya yang koruptor. anjay. perih bgt:(
i fall in love with her. seperti sudah kenal dengannya sejak lama. dan saya begitu kejam karena membuat cerita hidupnya harus diliputi rasa iri, dendam, dan kerapuhan. i hope @peterspaperplane can love her too as much as i do.
ingin banget kisah lenna dibaca sama semua orang.
6 notes
·
View notes
Text
Pada akhirnya, kegagalan bukanlah musuh. Kegagalan adalah temanmu dan kamu harus membiasakan diri hidup berdampingan dengan mereka. Kemudian kamu akan menyadari semakin hari akan semakin banyak teman-teman barumu itu datang berbondong-bondong menghampirimu. Mereka merangkulmu sekaligus menyakitimu dalam satu waktu. Itu semua akan memecutmu menjadi dua orang sekaligus: (1) rentan, (2) semakin kuat.
6 notes
·
View notes
Text
Lucu, ya. Orang yang paling dipercaya ujung-ujungnya mengecewakan juga. Intinya apa coba? Don’t put high expectation on other people. Terus kalau udah kayak gini apa coba yang bisa dilakuin? Cuman bisa ngedoain diri sendiri agar cepat pulih dari rasa kecewa dan stay silent.
Because in the end, you will be forgotten. You will.
21.59
4 notes
·
View notes
Text
a letter to my inner child.
Bandung, 31 Januari 2021
halo, kamu. lucu sekali, kamu adalah aku dan aku adalah kamu. kita berdua hidup bersama-sama untuk waktu yang cukup lama. 22 tahun lebih kita telah bersama. apa yang kau rasakan hari ini? apakah kau cukup berbahagia? apa kau bisa mendengar suaraku? apa kau masih hidup di masa lalu - di kubangan kenangan - yang kita sama-sama mengetahui bahwa itu menyedihkan?
suatu hari, saat kita berdua masih duduk di bangku merah putih. kau dimusuhi oleh kedua teman-temanmu karena kau adalah gadis pintar. iya, tenanglah. perkara dimusuhi itu bukanlah salahmu. itu adalah salah mereka yang terlalu iri padamu. atau mereka mengejekmu dengan sebutan “gajah” dan cinta monyet pertamamu menolakmu dengan terang-terangan karena kau bertubuh gempal? tenang saja, mereka menyesalinya sekarang. mereka telah melihat kau yang jauh lebih baik daripada itu. sekarang setiap orang menyebut dirimu “kecil” karena pada akhirnya tinggi badanmu sekarang hanya 153 cm. ya, dirimu yang sekarang adalah aku.
ingatkah kau ketika dahulu kau pulang dan pergi - dari maupun menuju sekolah, kau dilecehkan dan kau hanya mampu terdiam. kau takut tapi kau belum memahami apa itu namanya. kau hanya mampu terdiam bisu dan memendamnya untuk sementara waktu. dan suatu hari, saat kau jauh lebih besar dan memahami unwated touch itu, kau menangis terisak-isak. dan kau baru menyadari bahwa itu tak seharusnya terjadi. benar, bukan? kini, ketika seseorang hendak menyentuhku, aku harus benar-benar yakin bahwa dia adalah satu-satunya orang yang tepat untukku. aku tidak ingin kau terluka kembali. percayalah, aku tidak ingin kau terluka kembali.
ingatkah kau, ketika kau duduk di bangku putih biru, teman-temanmu memperlakukanmu dengan spesial. mereka selalu menunggumu di depan kelas, melakukan hal-hal konyol, bermain, berpetualang, menyanyi lagu someone like you-nya adele di saat cinta pertamamu mematahkan hatimu. halo, kamu. kini, saat aku mengenangnya kembali, aku merasa kesakitan karena waktu berlalu dan orang-orang pergi. setidaknya masa-masa itu adalah masa-masa terbaik darimu dan kini aku tidak mendapatkannya kembali.
dan kau terjebak dalam hubungan yang buruk - dengan beberapa orang - yang kau sendiri hanya mampu menangis dan meronta dalam hati.
di masa putih abu-abu, kau meraih banyak mimpi-mimpimu dalam perkara menulis tapi kau lebih kehilangan segalanya. anggaplah masamu usai saat usiamu menginjak delapan belas tahun lantas kau berubah menjadi aku. aku yang kini. aku yang kini menemukan cinta kembali dan aku harus kembali bergelut dengan masa lalu yang kini berubah menjadi hantu-hantu yang muncul di mana pun aku singgah. aku harus berpura-pura untuk tidak mengetahui apa-apa yang dapat menyakiti diriku, karena aku ingin selalu melindungimu, Gadis Kecil.
aku merasakan sesuatu yang buruk kala berbagai macam peristiwa terjadi dan kupikir itu berasal darimu. itu semua ulahmu. aku sering merasa kecewa, aku sering marah dan meledak-ledak, aku sering menangis, dan aku menyalahkanmu. menyalahkanmu karena kau terlampau kecil untuk berbesar hati. karena kau pernah sangat kecewa di masa kecil. maafkan aku karena sempat berburuk sangka padamu. tapi, percayalah, aku bersyukur kau telah melewati itu semua dan kini adalah saatmu untuk tertidur pulas dan biarkan aku tumbuh dewasa dan menghadapi semuanya secara “dewasa” dan berbesar hati.
ya, kau. kau adalah satu-satunya kawanku hingga hari ini. tahukah kau, aku banyak berdebat dengan diriku sendiri. things happened and it hurts me. a lot. mereka pergi dan berpikir i’m not funny anymore. mereka menggunjing. mereka benar-benar hilang. i still don’t get a job and still can’t proove anyone that i’m live properly. mereka mengharapkan lebih dariku. padahal semua yang kuinginkan segalanya adalah bebas. aku ingin bebas tanpa harus takut untuk mengecewakan siapa-siapa. aku ingin bebas tanpa harus berada di bawah naungan bayang-bayang siapa pun, bahkan kau. kau, Gadis Kecil, yang pernah sangat-sangat-sangat merasa sakit dan cengeng.
sekarang, maukah kau membantuku dengan cara memaafkanku? maukah kau melupakan semua penyesalan dan rasa sakit yang pernah kau terima dan biarkan aku melanjutkan sisa hidup dengan baik? maukah kau membiarkanku untuk selalu kuat, ramah, dan berbahagia?
kau tahu, aku tidak bermaksud mengabaikanmu. hanya saja, aku merasa bahwa inilah saatnya aku berdiri lagi dan mencari kehidupan itu sendiri. kehidupan yang “kita berdua” dambakan. dengan aku dan kau yang “sehat”, tentu saja kelak aku akan bisa menjadi seorang perempuan sekaligus ibu yang kuat. seorang ibu yang tidak akan membiarkan anak gadisnya merasakan apa yang pernah “kita” rasakan. aku tidak ingin siapa pun merasa kesakitan lagi karena ulah “kita”. di masa lalu.
dear, my inner child. aku selalu ada di sini. untukmu selalu.
4 notes
·
View notes
Text
Latihan roadtrip pake motor menyusuri jalanan jatihandap-ujungberung-palintang-maribaya -dago-tamansari-antapani-jatihandap. Menyusuri hutan, diam di pinggir danau, meratapi jalan setapak berbatu, ngobrolin berbagai macam rencana, dan mengkhayal. Nanti kalo udah mapan roadtripnya pake benelli.
0 notes
Text
di jalan pulang aku menangis.
postingan ini adalah kenangan singkatku bersama kucing spesial, bernama bio. bio berusia 3 bulan, kucing ras persia medium full white.
bio adalah hadiah ulang tahunku yang ke 22. aku mengadopsinya tanggal 23 november. saat itu keadaannya bio sangat sehat, suhu normal, semuanya normal, hanya saja bio belum vaksin. dokter menyarankan agar bio adaptasi dulu di rumah selama seminggu baru bisa divaksin.
bio pun aku bawa pulang. seisi rumah menyambut kehadiran bio dengan senang hati. semakin hari bio semakin terlihat karakternya: senang bermain, cari perhatian, kebluk, dan setia. iya, bio adalah kucing yang setia karena setiap ada orang lagi makan di ruang makan, bio akan menunggu orang tersebut sampai selesai makan. bio juga menemaniku nugas dan bahkan menungguku dengan setia di depan pintu kamar mandi jika aku sedang mandi.
semua berubah semenjak hari ke-7 bio di rumah. bio tidak ingin makan sejak siang. aku paksa bio makan dan minum di sore dan malam hari. ternyata bio mencret. jam 12 malam, bio ditemukan muntah. semua isi perutnya keluar. jam setengah 4 pagi, bio ditemukan muntah berwarna kuning. di pagi hari, tak terhitung berapa kali bio muntah kuning.
(ini bio saat dibawa ke dokter, kondisinya lemas)
akhirnya aku membawa bio ke zoom petcare arcamanik karena direkomendasikan teman. setibanya di sana, bio demam tinggi dan menunjukan gejala virus distemper/panleu. dokter menyarankan agar tes darah supaya hasil akurat. maka aku pun mengiyakan. bio diambil darah dan hasilnya positif. bio anemia dan sel darahnya sudah tidak terdeteksi lagi.
dokter neni memvonis bio mengidap virus distemper atau panleu dan memberitahu jika kesempatan bio selamat dari virus ini hanya 10-20%. akhirnya bio diputuskan untuk dirawat inap. pas tau itu, sumpah nangis kejer banget. gak terima.
hampir tiap hari aku tengok bio. progress bio benar-benar naik turun. setiap hari gak tenang. di hari ke 7, drh. prananda mengatakan bahwa bio sudah berhenti mencret dan muntah. demamnya pun sudah turun. hal itu memberiku harapan lebih. tapi bio masih belum mau makan sendiri.
harapanku itu ternyata meleset.
ternyata bio memberi gejala lain yaitu alergi infus, di mana kaki depan bio dua duanya bengkak parah dan luka yang cukup besar. bio iseng banget suka gigitin infus dan menggulungkan badan ke selang infus. ya, namanya juga kitten.
di hari ke 9, infus bio dilepas karena dia alergi infus yang parah. alergi ini hanya dimiliki oleh 1:10000 kucing, kata dokter ariani. saat aku tengok, bio hanya bisa duduk dan melamun. saat dipanggil bio sudah tidak merespon. hal itu sudah menjadi pertanda bagiku kalau bio nggak bakal kuat lagi 😢 perawat pun sudah menyerahkan keputusan sepenuhnya kepadaku tapi aku masih tetap ingin bio di rawat karena khawatir aku tidak bisa mengurus bio di rumah karena komplikasi tadi.
hari ke-11, aku chat dengan drh. ariani. beliau takjub dengan bio yang kuat bisa bertahan hingga detik itu. tapi lagi lagi dokter mengingatkan bahwa kesempatan kitten untuk sembuh sangat kecil. akupun langsung ciut lagi. disitu aku bilang pada zian kalau aku sudah pasrah dan aku serahkan semua keputusan kepada allah.
hari ini, hari ke 12, jam setengah sembilan pagi, drh. prananda memberi kabar duka. Iya, bio meninggal. saat bio diambil, bio sudah terbungkus kain kafan. aku menangis. dengan kesepakatan antara aku, zian, dan owner bio sebelumnya, akhirnya bio akan dikuburkan di lembang. kami pun pergi ke lembang dan berduka.
sekarang, saat aku menulis ini, aku sudah di rumah. membayangkan wajah gemas bio. bio sudah tenang, sudah damai, dan sudah tidak kesakitan lagi. terima kasih dokter neni, dokter prananda, dan dokter ariani yang sudah merawat bio selama 12 hari penuh. hebat sekali bio bisa bertahan selama itu dari virus mematikan. itu bisa jadi bukti kalau bio adalah kucing yang kuat! kuat banget. aku percaya semua pihak sudah melakukan yang terbaik untuk bio.
terlalu cepat kamu pergi, meng. only love can hurt like this. rest in peace, bio sayang. sampai jumpa di surga, kucing pertamaku💜🌷🐱
5 notes
·
View notes
Text
lega banget hari ini berhasil mengantarkan doi menuju gerbang sarjana. terus kita makan malam sama ibu, mpah, a dila, teh putri. jadi inget rasanya bangunin kamu pagi2 kalo ada kuliah pagi, pas jeda kuliah pergi keliling kota, beres rapat atau kuliah selalu mampir di susu murni du. sekarang kamu udah sarjanaaaaa aaaaa. seneng, sedih, bangga pokonya nyampur jadi satu. selamat ya! wishing all your dreams come true. 💖
1 note
·
View note
Text
setelah terbangun di pagi hari, ada sesuatu yang memberatkan diri. aku ingin bebas. aku ingin tidak merasakan terbelenggu. aku tidak ingin merasa harus bertanggung jawab atas segalanya. aku ingin bebas. aku ingin bebas. aku ingin bebas. do things without being worry. ingin kabur dari rumah. having fun. pergi ke tempat-tempat yang ingin aku datangi. pernah kau merasa seperti itu?
5 notes
·
View notes
Text
in the end, you don’t have to deal with the person, but with the feelings.
7 notes
·
View notes