ini aku yang lari dibayang-bayang, dari semuanya, termasuk darimu, sembari berharap engkau melihatnya, mengertiku diam-diam.
Don't wanna be here? Send us removal request.
Photo
Aku menemukan tempat (lagi) untuk suatu saat mungkin kau (akhirnya) mau untuk mengunjunginya bersamaku. Selagi aku masih sekota denganmu. Terdengar memaksa ya?
0 notes
Text
Kau ingin tahu apa yang aku rasakan ketika kau bercerita perihal betapa bahagianya kau bertemu dengannya? Ah ya, aku lupa engkau tidak peduli
0 notes
Text
Aku kembali lagi, masih dengan visi yang sama. Bercerita dibalik bayang, sambil berharap engkau menemukanku.
0 notes
Text
Tahu kau mengapa aku sayangi kau lebih dari apapun? Karena kau menulis. Suaramu takkan padam ditelan angin, akan abadi, sampai jauh, jauh di kemudian hari
A. Toer, Pramoedya
0 notes
Photo
1 note
·
View note
Audio
Hangatnya tawa dalam perjalanan, merasakan denyut nadi kehidupan terdalam, terhanyut dalam setapakan pelajaran, lalu lupa jalan pulang
0 notes
Photo
Apakah engkau masih menilai seseorang dari perilakunya? Maka cukup sepuluh orang sepertimu untuk membunuh bangsa ini. Bukankah jalanan terhampar? Sementara, engkau masih memilih untuk mengurusi perilaku orang lain dari sisi subyektivitas busukmu daripada mengurus dapuranmu sendiri? figure it out - royalbloods
0 notes
Conversation
Aku berubah
Dirimu: Kamu lebih serius gini jadinya kalo ngomong, hihi
Aku: Iya nih aku banyak dirubah ruang dan waktu, haha
Dirimu: Aku ga mau kamu berubah, cukup kamu yang dulu, yang ngomongnya belepotan tapi lucu
1 note
·
View note
Audio
"....I tried last night to pack away your laugh Like a key under the mat But it never seems to be there when you want it..."
1 note
·
View note
Photo
Solo, yang ramah berseri-seri Walaupun harus ditempuh dengan 200ribu rupiah naik bus binal (kena tipu calo, hati-hati ya) yang diduga telah banyak mendzalimi pengguna jalan, Solo menawarkan banyak keramahan dan kesederhanaan. Ramahnya menghangatkan, senyumnya berseri-seri, warga Solo harus banyak bersukur memiliki semua ini. Buktinya diriku yang bermodal bahasa jawa kromo yang terseok-seok mampu mendapatkan keramahanya bahkan mampu bersambung dengan guyonanya. Kulinernya benar-benar akan mengembalikanmu ke kekhasanahan Jawa. Manis khas senyum orang jawa. Suka yang pedas menghangatkan? Tenang sambal yang jenisnya tidak kurang dari 27 macam tersedia di sini. Jangan lupa juga bahwa beberapa dekade yang lampau kota ini diayomi oleh kerajaan. Engkau tidak akan kesulitan menemukan buktinya, tembok-tembok tinggi menjulang khas kerajaan mataram, ukiran-ukiran kuno, bahkan budaya-budaya khas keraton masih luas tersedia. Jadi yakin dirimu lebih suka mengunggah foto dengan latar gedung-gedung tinggi hasil pengencangan sekrup kapitalis? 16 Juni 2017, Tenggelam dibalik hangatnya kekeluargaan dan budayamu, Solo the spirit of java.
2 notes
·
View notes
Quote
You say that you love rain, but you open your umbrella when it rains. You say that you love the sun, but you find a shadow spot when the sun shines. You say that you love the wind, but you close your windows when wind blows. This is why I am afraid, you say that you love me too
Shakespeare, William
1 note
·
View note
Photo
“Sejak kapan? Kenapa kamu ga pernah ngomong?” Kalimat itu mengakhiri percakapan, seketika kita seakan terjerembab pada masa itu. Aku tak mampu menjawab. Apakah semua sebanding? Tentu, waktu selalu dapat memberikan jawaban. Hanya saja, diri kita yang selalu mempecundangi sang waktu, menganggapnya tak pernah ikut andil dalam perubahan. Sungguh aku ingin mengungkapkannya, pada waktu itu, sesegera mungkin. Tapi apakah engkau mampu percaya padaku? Bahwasanya seberapa sering menyapa dan berbincang denganmu tidak akan menentukan apapun? Aku harap kita berada di langit yang sama yang kini kutatapi, meskipun kita ada di koridor masing-masing.
5 notes
·
View notes
Photo
“Kamu nanti kalau udah gede mau jadi apa?” Engkau membalut pertanyaan dengan kasih sayang.
“Aku pengen jadi tentala, nembakin olang jahat, dol dol dol!” Jawabku saat aku masih belum fasih mengucap abjad R.
“Kalau mau jadi tentara, jangan cengeng, biar nanti engga kalah sama penjahat, hahaha” Engkau tertawa sambil menyubit pipiku dengan lembut.
“Aku engga cengeng, aku udah gede, aku belani” Balasanku pada usiaku yang saat ke kamar kecil pun harus ditemani sambil diriku terus memanggilmu, memastikan bahwa engkau tak meninggalkanku di luar sana.
Aku benci dengan cubitanmu, selalu saja meninggalkan rasa sakit di pipiku yang katamu seperti balon. Tapi aku lebih suka rasa sakit yang itu, dibanding rasa sakit harus berjauhan dan terus menerus mengingat raut wajahmu yang makin lama makin menua.
Pa, meski aku tidak pernah mengatakan seberapa rasa sayangku padamu, meski aku tidak pernah mengatakan aku mencintaimu, meski aku belum mampu membalas rasa sayangmu (yang tentu tidak akan mampu) dan membanggakanmu, aku ingin engkau percaya, selalu ada namamu di tiap sujudku dan selalu ada sayangku di tiap kali ucapan salamku tiap menelponmu.
Aku segera pulang pa, tunggu ya, kita akan sholat ied lagi bersama Ibu dan Kakak.
Photo source: William, Chandra
24 notes
·
View notes
Quote
Semakin banyak jaring yang kamu tebar, semakin banyak ikan yang kamu dapat
Bapak, perbincangan tentang keharusan mengabdi dan berbuat baik
2 notes
·
View notes
Quote
Perjalanan mengajarkan musafir bersyukur atas tiap tetes embun dan embusan napas, untuk setiap berkas sinar dan desau angin, ledakan tawa dan persahabatan. Itu adalah kebahagiaan tanpa syarat
Wibowo, Agustinus. Titik Nol
3 notes
·
View notes
Photo
Aku suka malam, entah mengapa saat mentari berpamitan, diriku merasa lebih menghidupi hidup. Lampu-lampu bersahutan menyala, para pelapak warung kopi bersiap menghidangkan racikan terbaiknya, karyawan karyawati beramai-ramai meninggalkan tempat kerjanya bak selesai melalui masa hukuman. “Ah ini baru hidup” sapaan khas temanku untuk malam yang menyuakan kekeluargaan.
5 notes
·
View notes
Audio
Lagu ini menuliskan, betapa mesranya menunggu itu.
1 note
·
View note