KAKA (yang masih dan terus belajar) || sebab ada yang tak tersampaikan lewat suara || ( IG @mulyandha)
Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
(GOALS) TERJEBAK
“You can’t change someone’s behaviour, all you can do is remind them, and hope that Allah will change their heart” (Nouman Ali Khan)
Jika kalian tau ada hal yang unik dari sebuah kata “hubungan” yang dengannya setiap jiwa memiliki ikatan hak maupun kewajiban. Dan jenakanya itu berawal dari hal yang paling sederhana hingga menetapkan status hukum sebab akibat, sebut saja hubungan akibat ucapan akad berupa pernikahan, hubungan darah berupa keluarga maupun hubungan non darah ialah ikatan iman. Hubungan satu yang lainnya itu unik, hingga kita tidak bisa memilih pada rahim siapa ditempatkan atau memilih kondisi seperti apa suatu pertemuan karena itu semua misteri hanya Sang Khalik yang Maha Merencanakan.
begitupun dengan kisah kita dik, hubungan kita yang unik dan rasanya ingin sekali ku abadikan lewat tulisan. (dan taraaa() lahirlah tumblr tulisan ini sebagai penyambung cerita kehidupan jika usiaku sudah terhenti angka serta sebagai bahan renungan pribadi atau mungkin untuk orang lain agar diambil hikmahnya,(semoga) tulisan ini kelak bisa menjadi warisan perpanjang langkah semangat perjuangan kalian kelak.
Baiklah, cerita itu bermula tepat tanggal 170717. Saat tubuhku menjerit minta haknya bersamaan dengan usiaku yang bertambah. Jika diingat dalam-dalam, lebih 6 bulan kita perang emosi dan 4 bulan perang dingin. Gila gak tuh kalo diingat penyebabnya karena ke-egoan mengikuti zaman dunia digitalmu, yang sangat memaksakan (kelak jika kau sadar, sungguh pengorbanan itu tidak perlu terjadi jika kau sabar)
tepat ditanggal itu, diwaktu istrirahatku. Banyak pertanyaan yang masuk ke lubuk hati hingga tak mampu kubendung lagi- dan memilih untuk berserah dalam sepertiga malam mengadu tanpa sisa untuk perbaikan sembari menatap dinding kamar penuh dengan tulisan impian hidupku yang rasanya tak bergerak maju.
dan esok paginya entah kenapa kau bertanya, apa pintaku di hari bertambahnya usia., jawabku hanya sekenanya ialah “damai dan renungi kesalahan kita”. saat itu aku sadar dinding ego kita runtuh bersamaan dengan sikap canggung itu, seluruh emosi maupun kegengisan mulai kudekap untuk sebuah kata damai. Berterima dengan kondisi dirimu yang sudah tau namun belum siap, memahami posisimu yang mungkin masih ingin mencoba seperti diriku dimasa lalu, dan membiarkan dirimu untuk tumbuh sesuai dengan pilihan dalam resiko yang siap dipikul. Jujur itu bagian terberat, untuk mencoba bersabar lebih lama yang semestinya kulakukan ialah bersabar di awal waktu.
seketika aku mulai memikirkan pendekatan yang lebih merasakan kondisi tahun 2011, ketika kita lebih harmonis sebelum aku melangkahkan untuk hijrah. Aku mulai mendalami posisi yang dahulu dilupakan. tak ingin dinasehati, namun ingin lebih banyak dimengerti. Tak ingin terluka namun sangat suka menyambut tantangan. seakan melawan titah Tuhan adalah kesuksesan. Aku seakan amnesia- melupakan bagian itu. dan Kini celakanya kau mengikuti bayangan masa lalu itu. Seketika terkenang ucapan sahabat yang sering menjadi luapan curahan hatiku “kau dulu juga begitu, cobalah untuk paham dan bersabar. buat tindakan teladan dan minimalisir ucapan. menyebalkan sih tapi bukankah itu cara Allah mendidikmu?”
Aku mulai bercermin lagi dan memulai mengganti semua pertanyaan dari sumber subjek “aku” menjadi mereka dan dia. seperti “kenapa sih, mereka susah banget liat jalan yang lebih baik padahal itu jalan kebenaran? kenapa mereka gak mau sholat?” dan kuubah “hei diri yang banyak tanya, kenapa kau mempertanyakan mereka tanpa bertanya cara apa ya yang paling baik agar mereka merasakan kebahagiaan sepertimu? apa meraka bahagia atau merasa kau telah menjadi hakim atas setiap laku yang menyimpang?”
perenungan panjang itu mendidik egoku untuk memaafkan diri sendiri, mulai berterima dengan tantangan yang Allah telah siapkan untuk menguatkan lagi jalan yang telah dipilih, bersama untuk berjuang menuju Ridhonya dan mulai menyelaraskan langkah. dan aku mulai kembali belajar membuka hati dan wawasan untuk berfikir kreatif dalam membuat perangkap baru yang menyenangkan. sebelumya diri ini mengacu pada ucapan syaikh Jum’ah Amin Abdul Aziz yang merumuskan langkah dalam mengajak dengan hikmah ialah
1. Al-Qudwah Qablad dakwah yang bermakna keteladanan mendahului ajakan
2. At-talif qabla ta’rif - melakukan penautan hati sebelum mengenalkan nilai-nilai
3. At-tarif qabla taklif - pengenalan terhadap nilai-nilai sebelum membebani dengan kewajiban maupun larangan
4. Yassir wa laa tu’assir -semangat memudahkan bukan mempersulit
5. Basysyir wa laa tunaffir - membawa kabar gembira bukan membuat lari
Rumusan itu amat menohok sebab mungkin saat kita hijrah melihat bahwa yang lain kok seakan penuh dosa dan ingin ‘tergesah-gesah’ dalam men-samaratakan dengan perubahan langkah kita, seolah ketika hijrah diri ini menjadi suci. Nyatanya, tidak demikian kawan, bukankah kita harus merangkul dan mencoba memaknai spektrum warna yang berbeda itu?
If you have friends or family who are not practicing, give them your company and not your judgment. They need your patience and your love. Allah is sufficient for judgment and He subhanahu wa ta'ala is a perfect Judge. We are not. (NAK)
cobalah memahami cara didikan Allah ialah menyelesaikan perkara dengan memberi masalah serupa. untuk itulah pola pergerakanku kurancang berawal dari hati, meniatkan untuk merebut cinta mereka dan menyerahkan seluruhnya kepada Sang Maha Cinta tanpa menyisahkan sedikitpun untuk diri. Mengapa demikian? bukankah jika disisahkan ke diri akan bergelayut rasa kecewa jika tak sesuai dengan ekspektasi? maka buatlah cara paling menarik untuk menyentuh hati. dan setiap orang memiliki kesanggupan unik dalam mencoba ragam cara ciaminya.
-----
20 Agustus 2017 akhirnya kalian masuk dalam jebakan yang kurancang jauh hari dik. (hahah sumpah itu kocak bgt) Ekspektasi kalian ialah hangout dan beli buku dimall namun Realita berkata lain, ialah transit di Masjid dengerin kajian ust. hanan Attaki, Makan Mie dipingir jalan serta beli novel yang membuat aku merogoh kantong terdalam
kalau diingat mungkin ada rasa mengelitik, kalian yang sudah dempulan dan pakai celana pendek, kurayu dengan mengganti celana panjang dengan alibi kasian si Bitoh (nama motor meticku) kalo boncengan bertiga dan gak enak aja dipangan orang sekitar. perdebatan sengit mulai menjama namun aku tetap tak gentar sambil menyiapkan jaket dan jilbab yang disembunyikan untuk mereka. dan Akhirnya kalian mau berterima. sepanjang jalan kalian bertanya mau kemana, dan kujawab sekenanya ketika sudah berada di gapura masjid. hahahah (kalo ada rekamannya ekspresi muka kalian itu lucu banget) antara mau pulang tapi malu karena dikepung ratusan motor dan terpaksalah kalian ikut. hahaha maapkan kakamu yang alay ya..
hem.. sejujurnya mau menuliskan lebih panjang lagi tentang kekocakan saat kalian masuk perangkap ini, tapi biarlah kenangang kita yang masuk dalam alam bawah sadar kelak.
Dan Bagian paling seru saat akhirnya kita lebih banyak berdiskusi tentang agama kita. mempertanyakan masa depan kita serta memikirkan cara menyiapkannya, namun cukuplah foto ini menggambarkan Takdir Allah yang sangat indah. yang tak pernah salah alamat. membuat lika-liku yang jika dilihat dalam waktu dekat sangat merumitkan hati, namun saat telah berhasil keluar dari labirin ujian merasa bahwa perjalanan itu sangat singkat.
sebab Allah tau terhadap setiap persoalan, Allah dengar atas jerit yang memohon atau lirih yang mendengung direlung hati, Allah lihat atas usaha yang tak kunjung berhasil Namun Allah biarkan untuk melihat kesungguhan mahluknya.untuk merasakan keindahan tak terukur dalam sebuah kata “berproses”
Kelak kalian akan berterimakasih kepada Allah atas jebakan yang sudah ditakdirkan itu. dan aku adalah orang pertama yang bahagia sebab kalian ingin memulai belajar lagi. (semoga) Kalian akan merindukan masa-masa gila untuk mengikuti ku. hahaha
kini aku paham makna kata
Do not force the religion on your family. Show them the beauty of the Religion through your own practice.
In Frame : dapat mencoret satu dari 100 goals, 6 tahun akhirnya bisa foto seperti ini dengan senyum lepas. semoga Allah selalu menuntun kita menuju tangga RidhoNya
23082017 disisa waktu cuti sebelum ujian sim :”)
Salam PeaceLoveNGaul
KAKA (ygmasihharusbelajar)
4 notes
·
View notes
Text
Bagian itu Ada
Ada cerita didalam hening yang tersembunyi dalam suasana manusia ditengah hiruk pikuk dan sunyi Ada kisah dalam hati yang tak terurai dengan setiap daya mereka memilih diam dan menikmati
Ada pola pikir yang tak semuanya harus sama atau disamakan memandang suatu keputusan untuk bersiap menerima atau memilih jalan yang telah ditata sediakala belajar paham dengan segala akibat dan menyiapkan diri akan kejutan lainnya
adapun itu dikenal dengan Doa Usaha dan Takdir - Ada yang diam-diam berbisik tentang impian Ada yang lantang berkisah tentang citanya Ada yang berkorban untuk menutup lembar impian Ada yang demikian acuh tentang hidup dan pilhihannya Ada yang membatin tentang usahanya Ada yang mengutuki tentang gagalnya Ada yang rela menerima setiap kejutan dari Ilahi Ada yang memilih terus memperjuangkan Ada yang mengawali dengan kuatnya keyakinan Ada yang memandang sederhana kata bahagia
Ada yang melihat bahagia dari sudut pihak lain Ada yang mengakhiri sebelum memulai Ada yang menyesali dengan kesia-siaan Ada yang melupakan dan kembali mengikuti arus Ada yang gagal memaknai itu semuanya Dan yang seperti itu banyak adanya -
Lalu, dibagian manakah kita? Lalu, kita berada dipilihan yang mana? Apakah kita siap untuk berjuang dan memperjuangkan? Adakah seganggupan ditengah perjalan, nantinya? Bisakah kita menerima setiap hasilnya? Adakah didalamnya kesabaran dan hikmah yang dipetik, kelak? Adakah keyakinan yang utuh bahwa Allah sesuai Prasangka hambanya dan mengubah takdir sesuai usahanya, pada waktu yang tepat?
Dan kita hanya bisa menjalani untuk berjuang. setidaknya orang-orang yang dihadirkan dalam hidup kita menjadi khasanah dalam diri.
kalau kata @kurniawangunadi “bagaimana mungkin kamu merasa kalah padahal kamu tidak pernah berjuang?”
Kalau kata Ketua Bem Fe 2015 “Memang sudah kodratnya menetapkan mimpi itu lebih berat dari pada merawat mimpi itu serta mengusahakan mimpi itu”
Poto : suasana Pagi di lantai 21 Kawasan antar Bangsa. menjadi hiburan untuk menikmati hangatnya mentari
Selamat mengarungi Bagian itu,
saat lembur awal waktu,ketika mereka belum mendiami mesin-mesin penghubung dunia angka
Dari seorang yang (masih) belajar berjuang
MA
1 note
·
View note
Text
BEKERJA TETAP X TETAP BEKERJA
2016 Bulan Desember tanggal 13, keseharianku berubah total. Pribadi Mulyanti Andhani yang mengisi waktu luang dengan lebel “pengacara” (pengangguran banyak acara) membaca, menulis, meneliti, mengajar, sharing dan belajar menjadi Ibu, kini menjadi keseharian ketetapan waktu pukul 08.30-17.30. Mendiami gedung pencakar langit di kawasan bisnis DKI Jakarta.
Segala Puji hanya Milik Allah Sang Pemberi Rezeki yang menakdirkan langkah ini untuk belajar lebih banyak dengan mengabulkan setiap harapan isi hati. Aku tak pernah menebak dapat diterima dengan baik di kantor shipping company dengan proses argumentasi yang lama serta panjanganya masa ketidakpastian.
Jika boleh aku menegang…
banyak sekali keraguan atas diri ini, saat seorang sarjana pendidikan yang seharusnya bekerja di laboratorium kelasnya manusia, namun mengadu nasib di dunia belakang layar. Tak sedikitnnya penolakan dari label S,pd yang melekat dalam seleksi administrasi atau penolakan halus hingga pedas ketika test final bernegosiasi dengan pihak atasan yang selalu gugur tersebab mereka melihat kain yang menjulur kepala hingga dadaku atau salam yang tak pernah aku sambut dengan mengengam.
terkadang ada rasa sesak ketika mereka yang tidak professional meletakkan budaya diatas kemampuan personal. Dan aku selalu yakin bahwa ini jalan yang Dia pilihkan untuk menguji kesungguhan makhluknya. Agar kuat mengenggam keindahan nilai agama “mentaati dalam setiap lini”. Bagiku, bekerja adalah ladang beribadah, sarana berikhtiar agar tak menjadi peminta yang bermujung kufur nikmat, serta wadah aktualisasi diri untuk memadukan nilai prinsip sengan sosial realita, dan aku tetap berusahaa ingin menjadikan ketaatan baku dari Sang Pemilik Rezeki melebihi ketaatan dari aturan pemilik modal. (mungkin terkesan naif hehe, namun rasanya akan menjadi sesal jika perjuangan ini runtuh dengan mudah hanya dengan negoisasi prinsip yang tak diperlukan)
Sejujurnya batinku ingin mengabdi sebagai pendidik. namun Ada sepasang malaikat tak bersayap yang belum merestui keputusanku. Hingga Aku tetapkan untuk melaksanakan keinginan mereka yang berharap Allah meridhoi.
Berat tentulah pasti. seorang sarjana pendidikan harus berlari berlawanan untuk memenuhi kebutuhan pokok yang menjadi standar ibu kota. Ada ruang kosong dihati saat mendapati setiap teman yang bercerita akan tantangan maupun benturan keluar dari zona nyaman yang bersarang di menara gading. hingga kata “kalo mau idealis harus hidup ideal” keluar dari lisan yang mulai kepayahan memperjuangkan hak itu.
apakah teman-teman sependapat? atau pernah serasa diantara dua pilihan besar?
dan aku masih saja tetap meyakini bahwa Hidup yang ideal itu berubah standar setiap saat. Waktulah si aktor utama dalam memburu manusia untuk selalu meningkatkan taraf hidup ideal. hingga kata “ideal” menjadi sesuatu yang dinamis setiap capaiannya. Ada mahluk bernama nafsu yang mengubah kata “cukup” menjadi berubah tidak statis.
maka bersyukurlah akan hidup ini, sebab hidup yang kita inginkan barang kali dirindukan, dimimpikan serta diperjuangkan oleh orang lain untuk menukar kehidupan barang sejam saja dengan kita.
Sahabatku, aku meyakini bahwa prinsip idealis harus beriringan dengan kehidupan dinamis yang realis, mungkin terdengar naif. namun itu kalimat yang menjadi rem agar tak kebablasan saat menjalani kehidupan serta motivasi yang menghiburku untuk selalu men(syukur)i dan me(nikmat)i rangkaian takdir yang telah DIA telah siapkan dan tak pernah salah alamat
sebab bekerja tetap adalah suatu pilihan, tetap bekerja adalah keharusan. maka diladang apapun yang kau semai, sertakan Allah agar keberkahan mengalir seiring dengan ikhiar yang perjuangkan
Selamat Merajut Perjuangan
24 Juli 2017
(tulisan yang telah menjadi draf selama 260 hari) :”)
@mulyandha
1 note
·
View note
Text
Dualisme Permadani
Sejenak bibir tak mampu berucap kata
Kemudian sajak di kepala tak mampu lagi teruraikan
dan aksara tak kuasa menyampaikan
ketika hati yang mulai berdesir membatin
sepasang bola mata yang memiliki muara air
menatap langit dengan permadani tinggi tak terukur
melihat bumi sebagai alas rendah menapaki kenyataan
itukah jarak kita?
pemandangan gedung pencakar langit yang beradu antara rumah kerdil
tak ada sisa untuk kami berlari sekedar bermain layangan.
pasak-pasak itu menjadi simbol pengikat siapa yang berkuasa
Aroma khas berlalu-lalang melengkapi warna dasi, rok, kemeja, jas dan mobil mengkilap sebagai primadona
sedang saat senja menjelma di sudut trotoar ada mereka yang mendorong gerobak mengais sedikit dari sisa makanan atau plastik yang dapat mengubah rupiah.
ketika bintang menghiasi langit, mereka tidur nyengak bagai di hotel bintang lima beralas koran
ah, nestapa!
pemandangan macam apa ini
Saat kaum adam menunaikan kewajiban jumat,
aku mendaki dan keluar menikmati udara dilantai 28, itu adalah caraku merenung di akhir pekan
dan melihat dengan jelas bangunan pencakar langit itu mengambil lahan Tanah air manusia terpinggirkan
sungguh ironi bahwa pribumi tak punya kuasa menikmati bangku mewah lengkap dengan pendingin ruangan.
mereka berjibaku dengan dinginnya air di tempat orang besar buang hajat.
dimana perlingunganmu wahai hukum?
tak adakah pengerem agar mereka terlidung secara hak?
Ah, outsourcing.
mengingat suatu sistem penguasa modal untuk menghimpun sumber daya
bagai kuda yang dipaju dan diikat untuk terus memperkaya si empunya
hingga setiap tahunnya kaum buruh harus menjerit kompak untuk menaikan digit angka atas keringat yang diperas
Hey, Tuan..
Kau jadikan primadona bagi mereka yang materilnya tak berseri
Menjadi fakta pribumi menjadi budak dalam negerinya sendiri
ini rumah kami bukan rumah mereka!
mengapa harus mereka yang menikmati?
mereka bilang ini soal kemampuan dan pendidikan?
Tak mampukah pungutan wajib yang Kau kumpulkan untuk melindungi hak pendidikan, kesehatan dan penghidupan yang layak?
agar Jurang pemisah itu memiliki jembatan sesuai Sila kelima itu.
sudahlah, Mata menjadi saksi setiap jiwa yang sakit,
Telinga mendegar jeritan hingga rongrongan barisan yang bersuara
bahkan aksi menjadi makanan pelengkap sebagai bukti kedukaan.
Jangan lagi kau tutup mata Tuan,
atas dualisme permadani
-
rangkaian kata ini disusun sebagai perenungan saat diri ini mendengar suara hati mereka, peluh mereka, dan meneropong perjuangan mereka
aku menulis ini sebagai bentuk syukur sebab Mata dan Hati menjadi perenungan atas izin-Nya untuk berfikir tentang jenakanya ibukota.
aku membayangkan kelak, jika lautan di DKi Jakarta tumbuh gedung pencakar langit hingga air menjadi daratan, ada tanya besar meraung dalam raga.. “itu siapa yang menikmati, Tuan?”
Katanya dan Nyatanya negeri maju Singapura adalah hasil reklamasi, hingga ketika aku mengunjungi negeri itu, tak dapat membedakan mana penduduk asli mana pendatang,
hingga makanan dan fasilitas indah hanya yang si berdasi yang menikmati.
padahal Indonesia negeri marintim, laut sebagai kekayaan penyambung hidup.
kelak, mereka harus bekerja seperti apa?
saat nenek moyang yang mendidik dengan mental pelaut.
dan kini, laut itu akan dijadikan daratan.
sebenarnya untuk siapa daratan baru itu dibuat?
Bagaimana jika reklamasi DKI Jakarta menjadi kenyataan total. dampak apakah yang akan terjadi? hanya waktu yang menjawab Mungkin aku, atau kamu adik adikku atau anak cucuki kelak. Saat itu hanya katas yang bercerita tentang dualisme primadona
saat mencuri waktu jeda, 13 April 2017 diruang pendingin melengkapi tulisan seminggu setelah resmi menjadi penduduk di Kawasan antar Bangsa
Mulyanti Andhani
menerima kritik dan saran di line @mulyandha
3 notes
·
View notes
Text
ANAK TANGGA
kata Rumli, “Dunia adalah anak tangga yang ada untuk dipijak lalu ditinggalkan begitu saja, bukan untuk dihuni lama-lama”
aku belajar membaca kondisi yang mulai berubah seiring berjalannya waktu
saat sahabatku mulai bercerita tentang pilihan masa depan yang kami pahami bersama bahwa bercerita bukanlah memberi solusi namun hanya membagi rasa.
dan aku belajar dari kalimat yang pernah dilontarkan Uzumaki Naruto “manusia tak akan pernah merasakan kepedihan sebelum mengalaminya” begitulah kalimat yang sama-samar ada di otakku.
namun kalimat itu tak ku benarkan secara mutlak, sebab aku percaya bahwa dengan mendengarkan kisah orang lain, kita akan belajar memahami dan membentuk jaring pola pikir untuk mengurai masalah.
buat apa sejarah ditulis jika untuk dipelajari hikayatnya? bahkan pak presiden pertama dengan lantang berucap
“JAS MERAH- jangan melupakan sejarah” begitu
anak tangga yang sedang kita alami adalah menentukan pilihan dan menjalaninya, dengan beragam pertimbangan yang menghiasi variabelnya..Adapun hasil pengaruhnya? signifikan positif atau negatif, tentulah Hanya Dia yang menjawab setiap daya dan upaya atas hipotesis yang kita coba ujikan dengan beragam metode. (berasa skripsi-ilmiah banget)
malam itu, kamis tepatnya 12 Januari 2017 kita duduk disudut ruang ber-Ac dengan menu ayam barat saus pedas pilihanmu dan ketoprak pilihanku. masih kukenang setiap tawa lepas kita yang sedang menanggapi permasalahan anak tangga pertama. menertawai politik yang abu-abu, menertawi tentang rasa. atau mengutuki masa lalu yang hanya dapat ditambal dengan kebaikan dengan waktu kini. serta kebingungan untuk menentukan pilihan sebab kita sama-sama paham lantangnya tertawa kita malam itu adalah bukti bahwa hati ini masih menutupi ketakutan yang terbesar untuk bergerak.
dan kita menyudahi rumusan permasalahan dengan satu kesimpulan yang tak kita utarakan namun aku yakin kau juga menarik garis merah itu, bahwa
“menjalani pilihan adalah bukti bahwa diri ini masih eksis untuk melawan ketakutan dan berusaha mengatakan all is well, sebab inilah hidup dan pilihanlah yang membedakan cerita setiap insan. Bukan soal hasil yang berharap berhasil, namun proses yang mendewasakan diri tentang nikmatnya menjalani pilihan yang diambil”
sebab Rasa takut akan penderitaan, kata Paulo Coelho, lebih me-nyiksa dari pada penderitaan itu sendiri
16 januari 2017, Pagi yang penuh dengan teka-teki,
0 notes
Text
“CERITA TE-TOILET”
“ada pembelajaran dalam ruang toilet, saat cermin merekam percakapan, ketika layar beningnya merefleksikan rupa kala itu...”
hai cermin.. bisakah kau tunjukkan kepadaku, selama 21 hari selama aku bertemu dengan wajah- wajah itu..?
bolehkah aku bercerita tentang wajah yang terekam di layar beningmu..? perkenankalah aku berkisah setiap wajah yang kutemui sebelum melangkah menuju kubik dingin dengan misteri rupa angka yang terus bergerak. ah sudahlah, aku tak mau bercerita misteri angka yang tak mampu bernegosiasi.
Pagi hari di lantai 21 saat pintu masih tersegel, lampu belum menyala. sudut gedung itu menjadi pelarianku untuk “bermeditasi”. mengeluarkan zat detoksifikasi dan bercermin. Orang yang pertama kali ku temui pasti mba-mba pembersih toilet atau bahas kerennya cleaning service.
singkat cerita hari pertama lembar itu terurai dengan kisah Mba Yani yang heroik,. usia 29 tahun sudah single parents ditinggal sang suami. Kini anaknya berusia balita dititp sang nenek di Jawa Tengah, Sebab gaji yang didapat harus disetor setiap bulan dan diatur untuk tinggal di pinggir kali manggarai dengan biaya perbulan Rp. 150.000,-. Beliau bercerita sambil membersihkan marmer toilet.
Aku membatin “tempat macam apa yang dihuni untuk pinggir jakarta dengan 150.000/bulan? layakkah buatnya”
beliau harus bekerja 9 jam dan harus sigap setiap 20 menit membersihkan 4 lantai. Ajaibnya, beliau sosok yang pandai bersyukur dan energik sekali walau pernah kudapati beliau menahan lapar untuk menyisihkan rupiah.
Lain cerita dengan Mba yana, ada sosok wanita berjilbab dan sebaya dengan usiaku. namanya Mba Una. gadis manis asal jawa timur ini rela merantau dan bekerja menjadi CS untuk biaya keluarga dan kuliah 2 adiknya serta dirinya. Mba Une selalu berada pada Shift pagi jam 06.00- 14.00, agar jam 17.00-20.00 bisa kuliah PGSD di univ swasta. Beliau adalah teladan, sebab tak pernah malu bekerja apapun asal bisa mewujudkan cita-cita keluarga, minjem laptop bahkan berjuang untuk menahan keinginan agar biaya kuliah sang adik bisa terpenuhi.
batin kagumku bersuara “pengorbanan yang tulus untuk memerdekakan diri.. luar biasa”
percakapan berakhir kala waktu menunjukkan pukul 07.00 saat aku berpesan agar tidak membersihkan toilet sebelum aku datang, “ karena pasti lantainya dibuat becek oleh aku yang ingin berwudhu”
cerita lain, kala toilet sudah bersih dan asri..
ada banyak wajah wanita kantoran dengan aroma berkelas. banyak kicauan saat wanita dengan kain penutup kepala panjang menjadi bagian dari mereka yang rata-rata kelas atas bahkan asing. Aku hanya tersenyum saat mereka melirik wajah yang berdempul tipis atau bibir yang pucat tak semerakah itu.
walau ada perasaan tak nyaman, tapi kuputuskan untuk mencoba mengawali pembicaraan seadaanya.
hingga pada hari ke 4 bekerja, tepatnya hari jumat. yang kuketahui adalah hari jeans atau dikenal dengan “free style day”. dan mata itu menatapku tak biasa sebab yang kugunakan adalah baju long dress (alias gamis) yang menyebabkan percakapan semakin seru.
sebut saja Mba bunga (nama disamarkan) yang sudah 8 tahun menikah belum dikarunia buah hati, suatu hari menanyakan
“kamu punya banyak baju panjang begitu?” tanyanya dengan nada minor
aku berkisah panjang tentang diriku hingga beliau berkisah
“aku juga dulunya berjilbab, tapi karena orang tua yang kolot. sekarang orang tua sudah meninggal jadi bebas buka lagi deh. kamu tau gak jilbab itu budaya arab karena disana panas, jadi wajib bercadar, kaka saya nurse di Arab. dan dia bercadar. tapi kalo di Indo ya kayak saya”
aku hanya tersenyum dan berucap “bagiku, kain ini menutupi segalanya...” melihat reaksinya dan beliau bertolak ketika semprotan aroma di bajunya.
aku ingin bercerita panjang, tapi aku ingin buat dia penasaran sebab pertemuan pertama sudah bercerita tentang keluarga, dan pertemuan kita tidak pernah memiliki satu kesimpulan, suatu hari beliau bercerita tentang kasus habib riziek, tentang gubernur DKi, atau tentang ibadah..
dilain waktu beliau pernah bertanya, “eh.. mba yanti.. kamu syahadatnya bagaimana?”
spontan aku menyebutkan “ syhadu an-laa ilaaha illallaah Wa asyhadu anna Muhammadan rasuulullaah” diikuti oleh Mba bunga.
tetiba beliau berucap, makna syahadat dan pengelompokkannya. hingga terucap pernyataan
“eh mba..yanti.. arti syahadat ialah persaksian. nah, kita gak menyaksikan apalagi melihat tuhan, ngapain janji terus harus taat?. Islam itu ada marifah, tarekhat, dan syariah. mba itu mah mentingin syariah, dengan pakaian yang panjang. padahal kalo udah marifah gak perlu lagi syahadat. Yang penting hati, kita baik mba jadi gak perlu berucap demikian..”
hatiku yang geram hanya bisa menahan lisan sebab Mba bunga yang tanpa cela melanjutkan pembicaraan, hingga ketika cela itu terbuka aku hanya berucap
“mba, saya mah masih bodoh akan hal itu. tapi sepengetahuan saya kalo sudah cinta sama Allah maka kita akan taat”
seperti biasanya Beliau meninggalkan aku dengan beberapa pernyataan
“eh mba.. jangan mau cuma ketemuan dimasjid terus nikah” yang saya sambung dengan guyonan “ya harus kerumah saya lah. kalo dimasjid mah nanti jadi imam sholat jamaah”
Ah.. suara di toilet yang membentuk percakapan penuh pembelajaran. tentang kerja keras, berkorban, atau belajar rasa syukur atas apa yang dimiliki, sabar atas setiap frame yang Allah sedang perlihatkan serta terus belajar mendalam islam memaknai ajaran Alquran sebab diluar sana masih banyak pernyataan sadis yang tak kuuraikan disini..
Cermin menjadi saksi atas wajah kami, atas apa yang diutarakan serta dinding yang membisu menjadi saksi bahwa diri ini masih perlu belajar minimal mau ikutan ITJ (Indonesia tanpa Jil) tapi itu agendanya malem. yaa perbanyak khasana ilmu dengan buku kali ya hehe
closhing story dari cerita te-toilet
“HIDUP YANG KITA KELUHKAN, KADANG DIDAMBAKAN ORANG LAIN. KADANG KENIKMATAN YANG KITA INGKARI MENJADI KEBAHAGIAN TERBESAR BAGI SEBAGIAN ORANG YANG MENANTIKA INGIN BERADA DI POSISI KITA, SO YUK BERSYUKUR”
judulnya te-toilet, karena lagi hits bunyi telolet bunyi klakson mobil yang berirama. yang memberi makna bahwa bahagia Itu sederhana dan bagiku
BAHAGIA ADALAH SUDUT PANDANG SUATU PILIHAN
Mulyanti Andhani
0 notes
Photo
“HIMPUNAN PELAJARAN CINTA”
-----------------------------------------------------------------------------------------------
“dan Yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman). Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Gagah lagi Maha Bijaksana.” (Q.S. Al-Anfal:63)
Malam Hari di awal Desember 2016,
mata ini tak bisa terpejam, membayangkan aksi yang katanya #superdamai . bahkan sudah banyak teman-teman memilih jalan jauh atas kesungguhan ditengah rintangan untuk hadir aksi besok. Heroik sekali.
sedangkan aku? diruang yang nyaman dan berselimut. hatiku geram jika tak ikut aksi #212, rasanya aku malu sama mereka yang berjalan kaki dari Ciamis ke Jakarta, hingga alas kaki mereka lusuh berlubang, lebih malu jika muncul pertanyan dariNya. kalau ditanya “Mulyanti, kemana saja kau saat kitabmu dinistakan?” Alasan apa nanti yang akan ku utarakan di mahkamah Akhirat?
sekejab kuputuskan memegang dunia digital untuk mengajak yang lain ikut serta dalam aksi doa, atau laku perbuatan
sebelum terlelap, aku berdoa “ya Allah.. yang membolak-balikan hati, izinkan raga ini kuat untuk datang menyaksikan pelajaran esok hari, buka-kan hati orangtua agar diri ini diizinkan. Ya Allah, aku ingin menyaksikan dan belajar dari indahnya islam”
Pagi harinya Jumat #212
saat cahaya matahari mulai menembus tirai jendela yang terbuka dan televisi mulai menyiarkan kondisi disepanjang landmark Jakarta. Dengan nafas panjang aku memulai percakapan inti
“hem..Bapak, kalo bapak gak mau ikut aksi hari ini, yanti aja ya. yanti malu sama sodara kita yang jalan kaki dari Ciamis, dan malu kalo ditanya Allah, keluarga Bapak gak ada yang berangkat kesana. insyaAllah yanti sehat dan akan baik-baik aja. Mama sama bapak liat dan doain yak. Ini Aksi damai, kita doa bareng-bareng”
terbayang dengan percakapan semenit tu, membuat semua penghuni rumah terdiam dan saling menatap. Ada getar hati ketakutan tentang penolakan mereka. hingga aku pasrah dan mengulang-ulangi lagi pertanyaan serupa kepada Bapak.
Aku merengek bagai anak kecil tak diberi balon,. seketika saat hendak berangkat kerja beliau memberi isyarat
“iya boleh.. pergilah..jaga diri,!”
Ya allah.. karunia-Mu hingga menggerakkan hati kami.
Saat aku mulai memahami sesuatu, dengan beragam upaya ingin kuperjuangakn hingga tuntas. Selama mengikuti perjalanan Aksi, saat aku mengetahui pentingnya bersuara, mengungkapkan keluh kesah serta solusi. Aku ingin menghadirkan raga ini untuk merasakan sensasi itu. Menjadi bagian kecil dari panorama perang di zaman Nabi (lebay mungkin, tapi itulah yang kugambarkan sejak bersuara tentang aksi palestina, jilbab, pergerakan mahasiswa hingga aksi kali ini)
---
Karena ketinggalan rombongan, alhasil si Okta yang harusnya kerja, aku hasut untuk ikutr serta bareng si BITO (Pangeran mesin beroda yang setia menemaniku). jam 07.00 waktu Jakarta menjadi kepungan warna putih, sepanjang mata memandang berbondong-bondong manusia menuju satu tujan MONAS. Sepanjang Jalan Meruya sudah banyak pejalan kaki, dan aku mengikuti rombongan yang tak kukenal sama sekali, ada dari Pamulang, tanggerang, perumahan Elit BSD,
Aku yang bingung meletakkan dengan sembarang si BITO di parkiran liar Tanah Abang. aku mulai berjalan dan mencoba mengamati himpuan hikmah.
himpunan itu bermula tentang perjuangan,
Pengelihatan ini menjadi saksi tentang daya juang setiap rupa manusia.
Bola mata ini menjadi saksi setiap kegigihan manusia yang hadir, dengan menggunakan kursi roda, ada Bapak yang menggunakan tongkat terseok berjalan namun enggan ingin dibantu, nenek rentan yang dituntun ingin datang, mereka semua punya alasan untuk berselimut, namun enggan dilakukan.
bahkan mereka yang kuat raganya lengkap dengan hiasan tindikan pada alat indra serta lukisan dibadan selangkah menuju monas. Terhimpun dalam satu rasa ketika kitab suci dinista. dan aku merasa perjuangan ini seperti nantinya di Padang Masyar, ketika setiap jiwa manusia dari awal hingga akhir berbondong memenuhi pengadilan Allah atas apa yang diperbuat didunia.
seketika disudut mataku ada air bening berlinang, hatiku membatin “ya allah, apakah di padang pengadilan itu, nantinya seluruh makhluk berkumpul dan dipertontonkan seluruh kisah hidup?” jutaan manusia saja suadah sebanyak ini, apalagi manusia dari zaman Adam hingga kini?
Selanjutnya Aku belajar himpunan kisah cinta dari Berbagi, Aku tau bahwa islam Mengajarkan itsar kepada saudaranya, Namun dalam kondisi tertentu, nafsu mendominasi hingga kata itsar menjadi samar.
namun saat aksi damai 212, jelas sekali itsarnya
saat mobil logistik mendatangkan makanan mewah (bukan hanya lontong dan air, tapi donat, nasi padang bermerk dll) seketika banyak yang bilang “buat yang lain aja, kami masih kenyang” ya allah.. padahal aku tau mereka serasa dengan perutku yang mulai berbuyi sebab energi terkuras.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Orang yang paling dicintai oleh Allah ‘Azza wa jalla adalah yang paling banyak memberi manfaat kepada orang lain. Amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah kesenangan yang diberikan kepada sesama muslim, menghilangkan kesusahannya, membayarkan hutangnya, atau menghilangkan rasa laparnya. Sungguh, aku berjalan bersama salah seorang saudaraku untuk menunaikan keperluannya lebih aku sukai daripada beri’tikaf di masjid ini (Masjid Nabawi) sebulan lamanya. Barangsiapa berjalan bersama salah seorang saudaranya dalam rangka memenuhi kebutuhannya sampai selesai, maka Alloh akan meneguhkan tapak kakinya pada hari ketika semua tapak kaki tergelincir. Sesungguhnya akhlak yang buruk akan merusak amal sebagaimana cuka yang merusak madu.” (Diriwayatkan oleh Ibnu Abid-Dunya dengan sanad hasan)
Pelajaran selanjutnya aku menyaksikan tentang Saling menasehati dengan baik . entang sampah sisa makanan, tentang rumput yang punya hak hidup atau tentang ucapan agar selalu berdzikir dan bershalawat.
dan seketika saat Hujan Turun semakin membuktikan kekuatan Muslim, tak gentar untuk teduh tetap bersimpu menunggu waktu sholat, sambil berdzikir. bahkan pegawai kantoran sepanjang BI yang hendak menuju Masjid memutuskan menggelar sajadah di lantai jalan, dan kutatapi mukanya memerah menatap jamaah yang sedang bersholawat.. Nyatanya air hujan menutupi isak tangis kami, menyucikan wudhu kami, membuat sejuk dengan angin.
seketika aku lemas dan mengatur posisi duduk (posisi wanita petugas kebersihan yang terjebak diantara shaff lelaki- di trotoar)
“ya Allah. terus saja kau beri kesadaran mata dan hati ini. Indah banget sejarah ini, sepanjang jalan dan gang diisi manusia yang memohon hanya kepadaMu. sungguh kau maha Besar, kau himpun kami, kau gerakan hati, kau lembutkan jiwa, dan kau gerakan badan hingga berangkat dalam keadaan ringan maupun berat. Aku malu dengan Mu jika semua doaku berisi keluhan, bukan berdoa tentang soudara muslim di Indonesia, Palestina, Rohingya, Bosnia, Suriah dan keberkahan Negeri. Aku Malu jika belum selesai dengan perut dan tak berlapang dalam Doa untuk saudari yang sedang memegang teguh keimanan disaat mereka bias dengan mudah menggadaikan keimanan. Ya allah kau bulatkan hikmah saat hujan turun, Dingin ini tak seberapa dengan perjuangan muslim dengan mesiu. Aku Malu, dan rasanya tak punya Muka menatap langitMu”
sekali lagi, aku nyatakan bahwa banyak pelajaran saat aksi yang tak selaras dengan yang duduk mengamati. membuat hati menjadi lembut dan belajar dari keberagaman. sebab sejarah akan mencatat siapa yang menjadi pemain atau sekedar penonton. maka aku ingin menjadi bagian pemain, walau hanya dipinggaran sebagai penyapu jalanan atau memunguti sampah.
memang hukum manusia bagai pisau, menusuk kebawah, tumpul keatas. namun hukum Allah tak pernah pilih tebas. dan kami datang untuk memohon, membuka pintu langit. tak berharap pada manusia. sebab berharap dengan manusia berujung pada kekecewaan, maka Kami hanya meminta kepada Mu. dalam deras hujan agar negeri ini tetap berkah dengan pemimpin yang FAST. Serta keadilan yang mampu menegakkan izzah kami.
dan saat muslim dihinakan, maka kami akan semakin merapatkan barisan. aku ingat betul saat aksi mahasiswa Bela Islam 1 hanya beberapa shaf, bahkan orang dibalai kota menyinyirkan aksi kami. namun saat ULAMA memberi fatwah. maka semua orang tergerak. memang sudah saat nya kita satu komando dengan ulama. dan semakin dekat dengan Alquran.
Himpunan hikmah aksi 212 memberikan makna bahwa kita yang memiliki legalitas sebagai pemeluk agama islam perlu untuk peka terhadap kondisi agama. berusaha untuk diam dan memahami sebelum bersuara tanpa ilmu. Beragam cara bisa menjadi laku sebagai jawaban saat muncul pertanyaan dari Allah “Hai kamu, dimana posisimu saat itu?”
semoga kita terus belajar dan selalu memegang erat nikmat iman, islam dan bersaudara
jumat terakhir di bulan desember 2016, tulisan yang ternyata masih tersimpan rapih dalam draf tumblr
hamba yang Malu
mulyanti andhani
2 notes
·
View notes
Photo
“MELIHAT LEBIH DALAM”
“Pagi hari sekali ya mba. Jam 05.00 usahakan sudah ambil anteran” Ujar seorang petugas. Saat hari sabtu, aku ke rumah sakit terbesar di Jakarta.
Ternyata senin harinya pukul 07.00, banyak sekali orang berlalu lalang dan darah disekitar koridor, ada yang ditopang dengan tongkat, didorong dengan kursi roda atau didorong dengan kasur berjalan. Beraneka macam aku melihat manusia saat itu
wow, pagi yang Indah sekali, seolah Sang Fajar ingin memberiku kotak kejutan.(frame yang lazim mungkin di pusat rumah pengobatan)
yang membuat seketika aku lemas. Lemas sekali melihat banyak pasien yg ditemani keluarga lengkap dengan beraneka rupa ujian. Ada yg kepalanya besar, selang di hidung, kakinya kecil. Gak sanggup melihatnya, aku duduk dan mencoba menghibur dengan menjama perlahan membuka percakapan setiap orang yg duduk disampingku.
seperti biasa percakapan dimulai dengan mulai dengan cerita dilema pasien jaminan nasional, hingga berujung pada hal pribadi dari tinggal dimana, dateng jam berapa, sakit apa hingga hikmahnya. Banyak yang menitipkan ke orang lain agar lancar saat menjalani prosesnya, dan aku hanya tersenyum seorang diri mengurusi berkas.
Belum sampai disana. Alur Jaminan Nasional yang membuat aku harus berjalan lebih jauh serta menunggu. Lengkap dengan perbekalan tempur yang sudah kusiapkan. yaitu BUKU, ketika hampir 7-8 jam di RS maka itu waktu yang tepat untuk mensiasati waktu Luang, dengan BACA surat Cinta-Nya maupun buku atau MENULIS di blog atau BERINTERAKSI. itu penting banget. sesuka hati kalian yang membuat waktu menjadi kualitas, daripada mengrutu atau mengutuk alur yang panjang itu.
seketika 2 buku yang kubawa menjadi tak menarik saat melihat momen untuk pengingat diri agar hati menjadi lembut.
tepat sekali didepanku, dengan lorong ruang bedah yang terdiri dari bedah tumor, urologi, onkologi, torax, bedah plastik. dan Manusia saat itu, membuat aku malu. Malu sejadi-jadinya. Hingga tak jarang ditengah perbincangan dengan keluarga pasien ada air di kelopak mataku.
Aku melihat ketegaran pasien, berbalut kegigihan
keluarga yang setia mendukung untuk berikhtiar
Ketika melihat mata mereka, ada Pasrah berbalut harap
Cerita bermula dari narasumber yang harus 2 kali periksa ginjal karena batu ginjal, atau kanker hati, atau kanker otak, atau jantung. Dan yang paling pilu cerita Pak Iwan- 30 tahun-belum berkeluarga, Dititipkan ponakan tak memiliki bapak dan Ibu. Sebut saja ponakannya itu Bunga, gadis 20 tahun yang masa depannya menjadi kelabu sebab kecelakaan hantaman motor VS Truk molen yang menjadikan sebagian daging di paha dan kakinya menghilang.
“3 kali operasi dek 3 minggu dirumah sakit dan udah ratusan juta keluar, inimah sudah mending, mau liat gak fotonya” ujar pak iwan sambil mengeluarkan telepon pintarnya yang tanpa diminta
TERKEJUT dan tetiba hape bapak Iwan saya jatuhkan di kursi. (bisa diliat saya mabil gambar fotonya jauh, sebab aslinya lebih horor)
Sambung Pak iwan “adik bisa liat gambar ini, sedih saya dengan masa depan dia. saya berusaha menepati janji almarhumah untuk membesarkan Bunga, Saya memang supir motor online tapi saya berusaha bekerja keras untuk masa depan dia dek”
Ya Rabbi, jika selama ini saat mengendarai motor aku selalu berucap “yang penting sampai” sekarang aku bulatkan dengan doa “semoga sampai dengan selamat dan tepat waktu”
buat pengendara motor, hati-hati ya di jalan. sebab kita tidak pernah tau kejutan saat dijalan (misal ditilang lebih dari 6 kali, ujian sim gagal terus #curhat)
setelah berwara wiri dengan banyak pasien, kuputuskan untuk diam dan mengatur kondisi tubuh yang ternyata gemetar karena harus menuju ruang Patologi Anatomi dengan melewati Kamar Jenazah.
aduh! makin gak bisa bangunlah ini badan dari kursi. takut banget buat liat keranda atau ruangan itu. sebab awal mula titik balikku saat melihat diri ini terbujur kaku.
Kini, aku mencoba melawan ketakutan aku, dengan memberanikan diri datag serta mewawancari petugas kamar Jenazah yang luar biasa tegar banget melihat manusai yang tak berdaya tanpa RUH.
rada horor, aku iseng menanyakan, apakah ada hantu gentanyangan? berasa film JUON kali ya. wk
“gak pernah, karena saya tau akhir kehidupan saya meningalkan dunia, dan tak ada urusan dengan dunia kecuali hanya makhluk jail. Saya mah udah pernah liat mayat yang lebih serem dari hantu” JLEP tausiyah Bapaknya
pantas saja si mahasiswa Koas semester 8 (Clay dan Maya) berucap “kitamah udah biasa bongkar Mayat, dan banyak misteri di dalam tubuh manusia, jadi gak takud lagi, udah seperti makanan sehari-hari”
“dan misteri kedokteran. ketika Tuhan sudah berkehendak mba, jadi tetap opitims ya, mba” sambung Mas Dokter Bedah Tumor (gak mau di panggil bapak, karena merasa jiwa muda
dalam 8 jam keseharian di Rumah Sakit Cukup Megah di Jakarta membuat aku merasakan Up and down misteri kehidupan,. kami menertawai kekuatan pengabdian dokter dan guru dengan menahan kebutuhan perut saat mengabdi, membuat sumpah jabatan kami sebagai jiwa dalam profesi. Cerita Tentang tubuh manusia yang ketika DIA sudah berkendak maka tak ada yang dapat menahan kuasaNya, berbicara tentang fase kehidupan. dan seketika aku memberanikan diri menatap keranda yang selama ini aku takuti. setelah usai berdoa dengan menahan segala aroma yang membuat bulu tegak
aku merenung dan berkata pada diri
“renungkanlah disisa waktuMu”
kelak kau akan terbujur kaku
tak tau kapan dan dimana
yang terpenting adalah bagaimana
saat akhir waktu menjadi kenangan
dan raut muka menunjukaan rupa gerbang akhir
sudah kah kau siap?
seketika, aku inget pesan @celotehanna yang berucap: “ada orang yang bisa mengambil pelajaran hidup orang lain, dan ada juga orang yang tersadar saat ia merasakannya”
dan jawabannya ada pada percakapan kedua sahabat saat di akhirat. dalam Surat CintaNya, Q.S. as-saffat 51-61
Berkata pulalah ia: “Maukah kamu meninjau (temanku itu)?” (51) , yang berkata: “Apakah kamu sungguh-sungguh termasuk orang-orang yang membenarkan (hari berbangkit)? (52) Apakah bila kita telah mati dan kita telah menjadi tanah dan tulang belulang, apakah sesungguhnya kita benar-benar (akan dibangkitkan) untuk diberi pembalasan?” (53) berkata pulalah ia: “Maukah kamu meninjau (temanku itu)?” (54) Maka ia meninjaunya, lalu dia melihat temannya itu di tengah-tengah neraka menyala-nyala. (55), Ia berkata (pula): “Demi Allah, sesungguhnya kamu benar-benar hampir mencelakakanku, (56), jikalau tidaklah karena nikmat Tuhanku pastilah aku termasuk orang-orang yang diseret (ke neraka). (57), Maka apakah kita tidak akan mati?, (58). melainkan hanya kematian kita yang pertama saja (di dunia), dan kita tidak akan disiksa (di akhirat ini)? (59). Sesungguhnya ini benar-benar kemenangan yang besar. (60).Untuk kemenangan serupa ini hendaklah berusaha orang-orang yang bekerja” (61).
Malam penuh perenungan dan perencaan disisa waktu hidup
29 Nov 2016
3 notes
·
View notes
Photo
GURUKU INSPIRASIKU
“setiap orang adalah guru, setiap peristiwa adalah pelajaran, setiap tempat adalah sekolah. Dan ku masih perlu belajar dari semua itu”
25 November hari yang istimewa disematkan untuk memperingati sang pendidik. Sosok yang menjelma sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. Padahal pendidikan adalah sektor jasa, namun nilainya (ilmu) tak dapat dikalkulasikan dengan bilangan angka.
-guru dan ilmu-
sebab dengan ilmu, pola pikir akan terbuka dan berkembang hingga mengubah sikap tentang kehidupan untuk diaplikasikan. Ajiaibnya, seseorang dapat mengetahui arah hidup dan menggapai cita. Itulah letak berharganya
-guru dan profesi-
Guru begitu berjasa dalam kehidupanku, mengantarkan ilmu dengan bekal ikhlas. jumlah rupiah yang diberikan sebagai pokok kehidupan tak mampu membalas setiap kata-kata yang mencerdaskan diri. sebab pantaslah Bang Tere liye berucap “guru bukanlah profesi untuk mencari uang. sebab Guru adalah profesi pengabdian kalau mau cari uang dengan menjadi pengusaha”. tak melulu soal perut namun soal hati yang bahagia saat melihat proses pendidikan mengantarkan perubahan yang menjadi lebih baik
-guru dan panggilan hati-
mau tidak mau, suka atau tidak setiap manusia menjadi guru, minimal untuk diri sendiri atau kelak untuk sekolah pertama anaknya. Peradaban awal seseorang dari tangan keluarga (Ibu dan Bapak). Maka menjadi guru adalah panggilan hati untuk terus belajar dari setiap orang dan tempat
bermodal suara atau laku perbuatan yang menjadi pelajaran teladan untuk orang lain.
Teruntuk Guru sejatiku, Muhammad SAW, begitu istimewa setiap kisah hidupmu, bagai lautan terdalam yang memiliki keindahan dan tak cukup dituliskan dalam shiroh, kau teladan manusia dalam berlaku yang terbaik. kau menghadirkan cinta dan cahaya dalam kehidupan baru islam. aku selalu merindukan perjumpaan terbaik dengan mu ya Rasul. Izinkan aku untuk terus mencintaimu dan mempelajari mutiara lautan kehidupanmu
murrobiku tersayang, terimakasih atas teladan terbaik yang kau berikan, ilmu, kelembutan, cinta dan indahnya Islam yang kau ajarkan. pribadimu adalah kerinduanku akan pertanyaan dalam hidupku. jazakillah khair atas kesabaran mengajarkan aku yang buta untuk melihat lautan keindahan islam. engkau selalu mengajarkan keikhlasan dalam berbuat untuk jalan dakwah ini
Guruku terimakasih atas kesabaran dalam mendidik, atas cakrawala pengetahuan yang kau tuangkan dalam alam sadarku, atas segala yang kau ajarkan dengan hati untuk memberiku ruang belajar. menyajikan materi ilmu dengan cara yang membangunkan sanubari.
Sahabatku, terimakasih atas bingkai kehidupan yang kau ajarkan dengan sikap terhadap kehidupan yang jenaka, kalian istimewa dengan cahaya yang kalian hadirkan kepada penglihatanku.
adik-adikku, kalian pelajaran berharga agar kaka dapat kuat dan merasa bodoh untuk terus belajar, tidak menyerah untuk bersikap kepada kalian. kalian itu misteri pelajaranku.
“dan bentuk kesyukuran terhadap semua keindahan pengetahuan adalah dengan menjadi guru, tersemat dalam profesi dan tertanam dalam hati. karena peradaban dapat berubah dari ilmu, untuk generasi cerdas, sholih, berdayaguna”
Foto diatas mengingatkan aku akan pengabdian dalam hidupku, seperti Kuliah Kerja Nyata di desa Kamasan, PKM SMKN 17, Bimbel, Privat, atau kisah relawan mengajar untuk anak buruh migran di Malaysia. dan Foto ini menggambarkan betapa sederhananya bahagia, saat ilmu masuk dalam rongga hati menjelma menjadi kebutuhan. hingga kata bahagia tak melulu soal harta maupun tahta. ketika senyuman mereka menjadi obat atas kondisi yang tak berpihak, atau saat semangat mereka menjadi alasan untuk terus berkarya. terimakasih karena kalian adalah pelajaran terindah
ya allah, boleh kah ku sebutkan pintaku, agar engkau izinkan agar aku dapat menjadi bagian membangun generasi emas. yang cerdas, sholih berdaya guna.
nantinya, jika kelak waktuku tak sampai. semoga tulisan ini dapat menyadarkan kamu, adikku atau siapapun yang tergerak hatinya untuk pendidikan yang lebih memanusiakan dan menginspirasi
dan aku berhadap, nantinya aku berada diantara barisan saat Rasul menyematkan lencana terbaik sebagai penyambung risalahnya berada di taman terindahNya (semoga).. lencana yang dapat menjadi kunci agar aku dapat berjumpa dan mendengar langsung Kisah indahmu..
penuh khilaf nan merasa bodoh,
Mulyanti Andhani
#25nov #hariGuru #teachersday #murrobi #pendidikan #hati
1 note
·
View note
Photo
‘kisah Generasi harapan’
“Jika tuhan mengizinkan perpanjang waktu hidup ini, maka aku ingin menjadi bagian membangun peradaban Cerdas, Sholih, dan Berdayaguna” _(MA)
aku melihat dari bawah maupun keatas tentang garis nasib manusia, apakah garis itu bisa diubah? tentunya Bisa, asalkan kita Mau berusaha dan Berdoa. Adapun pintunya dengan ilmu lebih tepatnya melalui pendidikan.
yang maha dahsyat dengan ilmu dapat mengubah pola fikir dan tingkah laku. Hingga simpul Garis nasib menjadi cerah, lalu bagaimana dengan akses pendidikan yang berkualitas namun mahal?
dilema memang berbicara tentang pendidikan yang terjangkau serta berkualitas dengan harapan mencetak generasi emas dan mulia
Nyatanya, ketika mata ini mau melihat sekitar dan hati ini berusaha bekerja. Maka betapa banyak anak di sekitarku yang tak bisa perkalian, bercakap bahas inggris atau gagap mengetik di komputer. sedangkan kurikulum memaksa agar anak mengikuti perkembangan zaman yang sangat cepat berubah.
seketika diberi kesempatan berkelana, melihat pendidikan anak- anak di Banten melalui KKN, anak migran di Malaysia melalui VTIC serta pingiran Jakarta dalam program PKPU dalam program bantuan Inisiatif zakat Indonesia (IZI).
kali ini, memoriku membuka tentang pentingnya bercerita bersama IZI.
diminta bercerita adalah kebiasaanku. namun untuk mendongeng yang sifatnya dadakan adalah bukan gayaku, terlebih perlu menguasai suara maupun karakter. tantangan banget sebab selalu di konfirmasi H-1 sebelum tampil
tapi modalku hanyalah nekad dan percaya diri. walhasil cerita asal tentang cita-cita menjadi dialeg tersendiri diantara sekolah hewan. dengan pelengkap hadis gerakan dan kisah lainnya (wong secara diminta dongeng 120 menit) jadilah cerita 1 film. wkwkw
aku mengambil tugas ini sebab selain mendongeng didepan banyak orang adalah impianku, ada pengantar makna hikmah dibalik cerita, tantangan dalam kreatif mengemas pesan serta alur yang dihadirkan ke adik-adik
awalnya malu, namun aku melihat mata mereka yang masih kosong tentang belajar, sekolah dan cita-cita. sedang orang tua mereka bekerja. Ah lagi-lagi masalah perut yang belum selesai, hingga ada peradaban masa depan yang ditinggalkan.
DONGENG
bukan kisah sang putri bertemu dengan pangeran berkuda
bukan dunia dengan dentuman musik seolah mengurai masalah
bukan dunia digital berselimut tabir berarak dan terkotak
Namun, dunia kehidupan penuh makna
dikemas melalui media dan imajinasi penuh indah
hingga kehangatan keluarga diraih
membulir makna ruang masa depan
untuk tumbuh kembang sang anak
dongeng, karena setiap orang mendengarnya
sejak aku sadar bahwa pendidikan amat nyata dampak bagi pendewasaan manusia, sebab Pendidikan adalah sektor jasa, yang tidak nampak barang yang diperjual belikan namun sangat signifikan dalam membentuk sikap, pola dan perilaku para pembelajar.
Maka buat adik-adik atau buat pembaca, yuk kita mulai dari mendidik dari rumah. belajar bercerita lagi dengan anggota keluarga. tanyakan impian atau hal yang membuat keluarga menjadi lebih ceria dan bahagia.
karena bahagia itu sudut pandang suatu pilihan. dan kita bisa memilih bahagia dengan kondisi apapun
selamat mereguk samudra kehidupan di jalan yang berliku
untuk generasi yang akan datang.
penghujung november 2016, dalam hikmah berkisah
KAKA (yang masih belajar)
2 notes
·
View notes
Photo
411 - 2016
————————————————–
ini angka penuh makna dan menjadi catatan pengukir sejarah baru. tahukah kalian tentang tanggal itu?
tepat hari Jumat, 411-2016 banyak sekali orang berbondong datang ke Jakarta untuk melakukan #aksidamai membela al-qur’an. yang jumlahnya tak terhitung lagi sebab pusat Jakarta menjadi lautan putih manusia yang bersuara satu visi.
“kenapa perlu aksi, sih?”
ketika ada banyak pertanyaan seperti itu rasanya hatiku mulai sesak mengingat betapa telah bersabarnya berusaha mentaati sang pemimpin yang lahir dari demokrasi yang kadang pilih kasih,
aksi itu, menjadi bentuk kasih sayang pengawalan bahwa pemimpin harus mendengar karena jargonnya kan dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat, beragam cara menyuarakan aksi bisa berupa tulisan, diplomatis atau aksi langsung turun kejalan menyuarakan puncak keresahan.
Banyak sekali dik, gayanya yang dahulu aku saluti dengan ketegasan ternyata banyak kepentingan menghiasi kinerja dan media menjadi bungkam saat meliputi kinerja yang terdapat maskud besar dalam setiap program, sebut saja proyek reklamasi, atau sumber waras, atau relokasi atau kebijakan printilan yang tak menyenangkan didunia pendidikan. aku mengingat sekali dahulu dengan lantang menyamakan seragam untuk guru dengan wajib berpakaian daerah, sedang masalah kurikulum dan 8 standar pendidikan yang menjadi koreksi masih tersumbat. dan lagi-lagi soal sikap dan perkataan seorang pemimpin sebagai public figur untuk dicontoh dengan nada tinggi di depan layar kaca dan banyak yang menonton.
tak apalah jika itu tabiat aslinya, namun ada perkataan yang membuat banyak orang termasuk aku terluka didalamnya, yaitu perkataan yang mungkin ia ucapkan tak sengaja namun sangat fatal. tentang ayat suci yang tak pernah di amandemen pada setiap butir ayatnya. kini diucapkan dengan gamblang ‘pembodohan dan pembohongan’ saat beliau masih bertahtah sebagai pemimpin daerah.
karena nila setitik rusak susu sebelanga, satu saja ucapan yang membuat perilaku yang dahulu banyak pembenaran menjadi tak termaafkan.
sebab apa nona dan tuan, ingatkah kasus nenek yang diduga mencuri kayu? kini si nenek mendekam dijeruji besi sedangkan maaf bahkan sujud dilakukan sebagai bentuk tak berdaya mendapati usia rentan dalam bilik yang dingin.
Pak, kau yang begitu tegas dengan Kerja Jakarta Baru dan jarang berucap maaf dikalangan publik kini meminta maaf, itu sungguh perbuatan luar biasa, walau perlu waktu desakkan.
“dik manis, 411-2016 itu momen bola es, banyak kebobrokan yang menggunung hingga perlu ada aksi untuk mengetahui posisi. dik, rasanya begitu sia-sia jika hanya berpayah untuk si Bapak Gubernur non aktif Jakarta, karena ada banyak kinerja yang dikritisi namun tak digubris, diplomatis, tertulis seperti angin lalu. maka aksi jadi jalan kami bersuara tentang kebaikan negeri ini dan harga diri dan pedoman al-quran. Tuhan begitu adil, hingga dengan ucapan saja menjadi cela kami untuk melampiaskan puncak kesabaran atas ketidakadilan” ujar sang pengemudi online yang mengantarkan kami dari jakarta utara menuju jakarta timur.
duhai tuan dan nyonya apakah tidak ada rasa kesamaan sakit ? dengan kita berTuhan sama, surat cinta kita sama. daripada menghujat perjuangan 411 maka cukup melihat, menghayati atau pilihlah diam.
pahit rasanya, melihat komentar menyiyir perjuangan itu..
“….dik, walau saya seorang supir online, tapi kami sejalan untuk turun saat 411. nyatanya kasian calon no 1 dan 3 yang menjadi kambing hitam dengan perkataan ditunggangi. ada politisi membayar gerakan esok. ah ringan sekali pemikiran itu. padahal itu diucapkan sebelum dia mencalonkan kembali,. Negeri ini apakah akan jadi boneka ya dik? Rasanya media tak jernih lagi memberikan informasi,. Alurnya demikian pelik. Bapak sedih menyaksikan pergantian kepemimpinan yang begitu pilu dengan dampak pil pahit” papar analisis si bapak yang sepanjang jalan membicarakan aksi 411
Tuan dan Nyonya yang aku hormati, aku mohon dengan sangat. cukup kita yang tak turun langsung tanpa tahu kondisi dijalan, dengan memainkan peran bijak atau memilih diam tidak menodai #aksidamai itu dengan perkataan sembarang
bukankah ini bentuk usaha penyampaian aspirasi yang dilegalkan dalam hukum demokrasi?
bulu kuduku tegap mengingat aksi mereka yang berpendidikan tinggi, ulama yang hafalannya purnama, orang yang memberikan fatwa untuk kebaikan warga hingga turun kejalan untuk ke 2 kalinya tak dapat penjelasan sikap langsung dari presiden.
seketika aku mengingat saat perjuangan sebelumnya kami para mahasiswa dengan motor BEM SI, rekan profesi guru, rekan dokter, rekan buruh yang jumlahnya ratusan sampai ribuan ingin menyampaikan aspirasi langsung harus mengantongi asa sebab presiden tak mau menyapa kami selayak gaya blusukannya dahulu.
dimana letak salahnya?
butuh berapa banyak lagi jumlahnya, perlu berapa ratus kamera lagikah agar bapak hendak menengok kondisi aspirasi?
-
Sebab 411-2016 itu banyak sekali jumlahnya manusia terhampar di pusat Jakarta hingga media bernurani tak berani melintirkan jumlah dengan meyebut ratusan atau ribuan lagi. dan kau berdalih lagi tak mau menjumpai masyarakat yang ingin meminta kejelasan ini dengan agenda dadakan? apakah begitu mudah menghindar?
ya Tuhan ada apa dengan negeri ini?
mengapa pemimpin tak mau mendegar ditengah demokrasi yang dilegalkan?dengan cara yang sudah sesuai prosedur, dengan masa bertumpah menyuarakan tuntutan. Dengan media yang memburu kabar hangat untuk digoreng
sedang sepanjang hari 411-2016 aku melihat dalam layar kaca betapa bersungguh-sungguhnya mereka bersatu hingga air mata sakit hati dibayar dengan gas air mata yang menyakitkan fisik lengkap dengan hujan air berjumlah banyak, atau letupan bom molotov untuk mengentarkan prajurit itu.
apalagi membaca kisah ini yang ditulis langsung oleh ust salim A.fillah di lapangan
https://www.instagram.com/p/BMZ1cgdgJ-0/
sungguh sedih, lirih hati ini tuan dan nyonya..
dibalik sana ada yang tersenyum dan bertepuk tangan dengan kondisi ini. Ada duri dalam daging, yang ingin merusak lapisan daging lainnya.
namun aku bersyukur, sebab Tuhan yang Maha Melihat atau mungkin sedang menyeleksi dengan gamblang daging mana yang baik, danging mana rusak, atau busuk diantara pernyataan kesakisan Tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad utusan Allah.
sebab Indonesia bukan hanya masalah lokasi namun di hati, maka tidak ada yang menghendaki keburukan pada negeri tumpah darah ini kecuali, yang berniat jahat terhadap negara. Sungguh aksi menjadi bentuk kasih sayang dan kepedulian untuk menjaga harap kebaikan negeri indah ini.
adikku sayang, 411-2016 adalah gerbang perjuangan perlawanan ini seperti drama hunger games yang memiliki lapisan episode tak terduga
kakakmu hanya menuliskan sesempit mata memandang dan sedangkal kinerja otak. kaka hanya menyaksikan di balik layar kaca. Pasti Tak serasa mungkin tak sebanding dengan rasa yang turun kelapangan. Jika kelak kau dewasa, semoga kau menjadi barisan pejuang untuk kebenaran ya dik,^,^ minimal kau diam tak asal berucap walau kaka masih berharap kau menghadirkan jiwa dan raga dalam perjuangan pembelaan lainnya. (semoga Allah mengehendaki yang terbaik)
dan secara kebetulan setelah membaca ayat sucinya yaitu surah al-anfal. aku merenungi kembali suratnya dengan membaca terjemahannya.
aku bersyukur sekali sebab membaca surat cintanya membuat hati tenang dan berfikir terang. Ada kisah dahsyat seorang umar bin khatab yang gahar nan ditakuti pada masahnya mampu luluh jinak dengan bacaan surat Taha. Hingga beliau menjadi pemimpin bijak nan gagah penegak kebenaran. begitupun aku yang luluh dengan surat ar-rahman hingga ingin sekali mengajak orang lain merasakan kelezatan itu, dan atau mungkin dia yang akan luluh dengan surat al-maidah tersebab hikmah 411-2016
maka seketika bacaan terjemahan al-anfal (surat ke-8) pada ayat 41-75 menjadi penjelasan tentang aksi 411. Didalam ayat 41-75’ dipaparkan dengan Jelas tentang pemimpin, tentang mayarakat, perjuangan kebenaran tentang ketetapan dan hukum.
ternyata kisah hari itu sudah tergambar dengan prediksi tanpa revisi ya, itu tersusun tanpa celah dalam surat cinta yaitu: al-quran. bersyukur dengan momentum ini menjadi banyak yang kembali mendekat, mengaji dan mengkaji pada surat cinta nan suci.
ah cara Allah memang romantis untuk menunjukan hitam dan putih dengan jelas. Sejelas sikap manusia atas momen 411-2016
dan aku masih percaya kelak akan ada pemimpin yang sebenar-benar mengamalkan konsep FAST- (faathonah Amanah Sidiq dan tabliq). marilah kita berdoa dalam setiap ibadah untuk kebaikan atas pemimpin dan negeri yang penuh cinta ini
buat teman, nona dan tuan serta adikku, maafkan kaka jika tulisan ini tak berlandas, kalimat ini hanya berdasar opini atau perkataan langsung berdampak luka
aku minta maaf. sungguh aku ini manusia yang sangat lemah, maka tegurlah dan nasihatilah untuk saling membangun berharap tak memusuhi
maafkan ya.
ya allah ampuni saya yang masih dhoif ini
- Dalam sudut tenang, disamping sang adik, menanti bergilir memasuki kamar periksa //= ====
Manusia lemah yang masih belajar
@mulyanti Andhani
1 note
·
View note
Photo
POHON KEPEMIMPINAN UNTUK GUBERNUR
——————————————————————-
Pohon itu pemimpin alam
terhampar menghijau di sebidang lahan
menyatu dengan indahnya
menghasilkan udara sejuk bagi mahluk lainnya
Tetap teguh menjulang untuk mengaung ke langit
Meski erosi memaksa untuk tumbang jatuh
Hebatnya, ia tetap teguh untuk meresap air dan bangkit
Kemudian berbuah untuk dipetik hikmah
Amat bermanfaat.. itulah pohon kepemimpinan
Tiba saat alam memilih garis demokrasi
Sang pemimpin lahir dengan nama kepemimpinan
Berharap sifat itu tertanam dalam diri
tentu akan jadi seperti pohon elok nan menyejukan
Pemimpin yang berwajah teduh meski ada halauan
Besatu dengan kalangan lain tanpa pandang kepentingan
Tetap teguh walau erosi masalah menerjang hebat
Tetap sejuk walau oksigen kemacetan masih menyeruak
belum selesai disana..
tapi tetap berbuah karya walau masih ada tembok penghalang
menjadi panutan untuk menuntun kami dalam ketaatan sebagai bingkai
menjadi berarti untuk Jakarta
inilah pohon kepemimpinan kau
jangan ditutupi lagi
tapi, bersatulah dan belajarlah.
Kelak semua itu ada pertanggungjawabannya
Berharap ada sosok FAST sebagai jubahnya
Fathonah, Amanah, Sidiq, Tabliq
ditulis ulang dari publikasi puisi UNJkita.com
http://unjkita.com/pohon-kepemimpinan-untuk-gubernur/
oya buat kalian ya dik, yang wawancarai aku tentang pemimpin. ini ada tulisan essayku tahun 2012 dan ku revisi tentang pendapat pemimpin ideal
http://unjkita.com/fast-sosok-yang-di-nanti-seorang-pemimpin/
2 notes
·
View notes
Photo
Tentang rasa.. ———————————------------ Kupejamkan mata dan mencoba mendalami getaran di hati.. Getaran yang membuat makna frekuensi tak menentu.. Kadang ia gembira, gusar. Marah, semangat, sedih, atau mungkin galau. Hambar.. Menjadi tak karuan maknanya hingga sang tubuh enggan untuk bertindak..
Ah hati.. Kenapa kau demikian??+.. Saking pentingnya kau ada diurutan pertama sebelum akal, Bahkan sang guru manusia terbaik berucap “Ada satu bagian jika baik, maka baiklah seluruhnya, jika buruk hancurlah semuanya..dan itulah HATI”
Maka munculah perkataan “Hati-hati dengan hati”
Jika sedang tak menentu mungkin ada bijaknya perlu mengisi energi hati dengan menepi.. Menepi untuk menghayati makna pancaran signal-Nya. Memperkuat jaringan dengan Sang Pengenggam Hati.. Memohon dengan ucapan terbaik agar ditetapkan hanya pada ketaatan karenaNya..
Karena hati amatlah rentan.. Maka aku memohon agar Engkau selalu menguatkan Untuk meraih ridho yang bermuara hanya kepada-Mu Untuk mendapatkan senyuman-Mu Yang menghiasi hanya dengan ketaaatan Dan membingkainya pada syariatMu..
Duhai hati… Aku memilih berdamai denganmu Dengan menikmati setiap perubahan frekuensi.. Bermodal tali kuat keyakinan… Bahwa semua ini pasti berlalu dan akan baik baik saja.. Hingga akhirnya ragam getaran ini akan membuahkan seri cerita nan bermakna.. Aku yakin..
Walau itu masih berupa misteri Dan rahasia langit..
Penghujung #rocktober Disepanjang hujan dalam sudut kesendirian.
MA
#poem #heart #frekuensi #allah #waiting #thebest #way
7 notes
·
View notes
Photo
Ayah.. Izinkan aku bercerita
=============================================================
Dear Ayah Dedi.. Assalamualaikum Ayah.. dengan kehormatanmu izinkan aku menuliskan
“Aku bertemu dengan mu dengan kondisi kebanggaan dan beberapa pertanyaan, aku satu diantara ratusan anakmu yang ingin mencurahkan isi hati selama berada dimenara gadingmu”
Ayahku, ayah dedi, apa kabar? Semoga sang Pengasih memberikan kenikmataan iman, islam, dan sehat untuk selalu menjaga ayah.. (Aamiin)
tepat 61 hari telah terlewat masa saat kau mengambil gelar mahasiswaku menjadi Wisudawati FE UNJ 2016. seketika aku dapati banyak tantangan terulang dan lebih terjal dalam kehidupan baruku.
Ayah maukah kau membaca kisah terdahuluku? Cerita keromantisan kita saat berjumpa, berdialog, atau sikap dingin saat duduk bersama?
Semoga ayah membaca tulisan ini hingga tuntas ya ^,^
ayah.. izinkan aku bercerita tentang perasaanku tinggal dirumahmu.. tulisan ini murni ingin aku dedikasikan kepada menara gading Ayah. Mungkin ayah tak terlalu kenal dengan aku, mungkin kita hanya saling mengingat beberapa adegan dramtis kita, apalagi anak ayah banyak sekali ya.. hehe
Baiklah aku mulai bercerita.. Ayah ingat, tahun 2012 adalah tahun ke 7 Peresmian rumah ayah bernama FE bukan lagi tergabung dalam FIS. seketika aku yang masih baru menginjakan kaki merasa kagum dengan rumah baru ayah yang melahirkan orang-orang hebat sehingga harumlah rumah itu, bukan karena kebesaran nama rumah ayah namun karena manusia didalamnya. dan aku menyadari pewarisan tahtah dari ibu menjadi ayah banyak polemik hingga membuat kepekaan anak-anak untuk mengawal FE lebih baik..
sungguh penyambutan yang sangat tegang dan haru biru. Ayah..waktu 4 tahun telah terlewati dan aku masih ingat aroma cat baru, kursi, perkenalan singkat kita. kakak yang mengajarkan kami tentang ��Darah Juang”. yang membakar jiwaku,. Aku bersyukur, bahwa cintaku tak bertepuk sebelah tangan. Sebab ada basis perjuangan yang mendukung segala citaku di FE UNJ. yaitu paket MAGENTA dengan sebuah nama berbalut lantunan doa (MAhasiswa GEnerasi TerbAik),
Naluriku yang seorang kuli tinta amatir memburu fakultas mana lagi yang memiliki warna panji yang menjadi ciri khas sepaket doa didalamnya? Dan kudapati fakta bahwa hanya rumah baru Ayahlah yang sangat romantis dengan doa demikian.
Ayah tau tidak ternyata setahun setelahnya, aku menjadi pewaris peradaban sang kaka, untuk melanjutkan program Magenta sebagai pembekalan Mahasiswa Baru dengan prinsip mengajarkan attitude, sikap, jiwa ekonomi, pengembangan penulisan ilmiah, kepemimpinan, yang tergabung dalam banyak acara termasuk mentoring. Entah kenapa untuk yang satu itu ayah memberi ruang khusus, sehingga aku perlu bertemu dengan ayah atau utusan ke-3ayah yang tak jarang kutemui ada diruang kebesaran ayah.
ayah.. aku berharap, walaupun MAGENTA hanyalah payung yang mengikat semua agenda. aku harap ayah memiliki saturasa terhadap perjuangan kami yang menjadi team. untuk melindungi kami dengan payung hukum yang kau bubuhi tanda tangan. sebab terlalu romantic dilematis masalah sertifikat dan fungsinya, atau ketegasan terhadap adik yang enggan menikuti kegiatan untuk mereka. 3 tahun kami menjadi sasaran adik-adik yang merengek meminta haknya yang tertunda dan tak tahu arah.
Ayah, aku adalah seorang diantara ratusan yang merasakan kebermanfaatan program MAGENTA melalui, Good Morning, PPBI, PKMJ, Softskill, MENTORING, WISE, KJ yang membuat manusia apatis menjadi tahu, paham, bahkan menemukan bahkan melejitkan potensi diri dari tujuan pengembangan ini.
aku ingat saat sahabatku menjadi leader dan diakhir acara penutupan MAGENTA kami makan nasi kuning bersama ratusan mahasiswa baru hingga orang utusan ke-3 mu menggelengkan kepala dan tersenyum jenaka. Serta celotehan maba yang senang dengan program magenta,
Maka aku berharap semoga program ini tetap berlanjut meskipun ayah telah mengesahkan pergantian panji menjadi cooper, sehingga adik-adikku yang tidak bisa beralih dari kata “magenta” hanya mengubah menjadi MAGNET untuk satu harap, menjadi MAHASISWA GENERASI TERBAIK
Ayah.. aku harap kau memiliki rasa yang sama dalam menunaikan hak kami untuk keberlangsungan hajatan acara semesteran ini. Untuk mendukung dan bersama mensukseskan pembentukan sikap diawal ini agar mahasiswa paham akan gelarnya untuk setulus hati mengamalkan tri dharma perguruan tinggi sebagai cita-cta mulia
Ayah.. boleh aku bercerita tentang ‘teman-teman’ ayah lainnya yang mendidik kami? Mungkin ceritaku biasa saja, karena banyak juga kisah yang serupa dalam berjuang. jika saja ayah dan teman-teman ayah, memahami perjuangan kami yang perlu tertatih belajar tanpa bimbel, berangkat dari anak SMK yang tak mengerti numeric dalam sin cos tan, serta sulitnya meminjam buku dengan teman yang sudah bimbel, jangankan internet untuk mengunduh soal. untuk mengcopy soal saja kami perlu menabung, aku yang dahulu sudah terdaftar sebagai akuntan perusahaan memilih mundur sebab kudapati kabar bahwa perjuangan aku beserta sahabat di SMK membuahkan hasil bahwa sekolah kami mendapat akses BIDIKMISI.
ayah.. ada luka disana, saat mengutarakan kepada salah seorang pendidik tempat aku belajar tentang niatan anak ‘KEJURUAN’ ingin sekolah lagi. tak sedikit menertawakan, dan mencibir, bahkan ada yang berucap didepan rekan sejawab dengan kata kata “anak SMK jangan berminmpi kuliah, jika kamu anak SMA XX, bolehlah bercita bermimpi duduk di bangku kuliah. SMK itu tertakdir untuk kerja”
aku yang masih bergejolak langsung memilih keluar dari ruangan dengan banyak tatapan sekitar dan menangis sejadi-jadinya di ruangan persembunyian (OSIS). Aku paham ada jurang berlipat antara SMA dan SMK yang mana saat itu bayaran uang pangkal kami lebih kecil 2 kali dari mereka, kehidupan kami sederhana, bahkan fasilitas yang kami dapat juga seadanya. Kami yang notabane anak ekonomi ke dua paham bahawa takdir kami dipersiapkan untuk kerja,. Namun salahkah kami memperjuangakan impian kami?
Gambaran itu membuat kami semakin kokoh untuk mewujudkan cita, sebab aku berfikir karena aku memiliki 5 adik yang akan menjadi generasi kedepan, maka bekal mewarisinya adalah ilmu, bukan harta. yang mengubah simpul kebodohan, mengubah pola piker dan memahai makna kehidupan itulah hadiah orang berilmu. sebab sejak aku tau kata-kata indah Ali bin Abi Thalib tentang
“ ilmu lebih baik dari pada harta, ilmu menjaga engkau, dan engkau menjaga harta”
Tantangan sang Tuhan begitu misteri, entah keberanian dari mana hingga tawaran kontrak kerja kulipat dan mengajukan pengunduran diri, serta membuat kedua orang tuaku gusar dengan kelakuan anak pertama yang seharusnya membantu mereka.
Hingga kegetiran yang mengiasi 3 bulan ku, terbayar saat namanku masuk dalam rumah PENDAKI FE Sungguh, Allah baik sekali kepadaku hingga memberi karunia mereguk ilmu di menara gading UNJ hal yang 80 % anak Indonesia bermimpi untuk mereguk ilmu di tingkat tinggi
Maka.. maafkan aku yang terlalu dramatis ya ayah.. sungguh aku sedih saat cintaku tak terbalas dengan ketidakhadiran teman sejawat ayah yang alpa dalam ruang kelas, tidak tepat waktu, dan lebih sedih saat memberi ilmu untuk menunaikan ujian tengah semester atau akhir tak adil pada si-jujur dan tak tegas pada si-plagiat . sungguh ayah aku sedih sekali namun ketika aku mengadukan kepada teman ayah. mereka bilang “ini tugas untuk mempercantik rumah ayah,..”
ayah… sunguh… bukan ini yang kami ingingkan. hingga aku lebih banyak berbicara dengan buku yang tak mampu menjawab keresahan ini..
ah.. mungkin sebagian manusia lainnya gempita, sebab terbebas dari tugas. Namun ada barisan manusia yang berjuang merasa dilukai untuk mereguk pendidikan yang membuka cakrawala sang maha-siswa. Hingga aku mengadukan pada rumput yang bergoyang. jenaka sekali.
kami lelah dengan kehidupan yang memperjuangankan untuk menempuh rumahmu selama 4 jam dalam kepadatan ibu kota, perlu menjajalkan dagangan dikelas untuk bekal bertahan atau mengajar selepas dari kampus. lelah yang seharusnya terbayar dengan ilmu yang membuat kami cerdas dan berdaya guna bagi sekitar. sedih sekali jika masih sedikit rekan sejawad ayah membuat kelas kami berwarna, bersemangat dengan kehadirannya.
ayah.. maafkan aku yang men-drama-tisir mungkin kebanyakan nonton dan bergaul dengan mereka yang suka korea dikelas, atau nongkrong dipingir rumah ayah, atau berdiskusi panas di sekret perjuangan. Maafkan aku yang banyak berkomentar namun tak banyak mengarumkan rumah ayah seperti kaka terdahulu, Maafkan aku jika selama berbicara terdapat perkataan yang kurang tepat, Maafkan aku yang saat engkau ingin bersalaman denganku, dari kejauhan aku sudah memberi signal untuk ‘bersalaman Jawa’, semoga ayah mengerti untuk selanjutnya dapat ‘bersalaman jawa’ dengan anak angkat ayah lainnya.
Ayah.. maafkan atas kelakuanku yang membuat engkau tertawa geli, atau sedikit gusar. Maafkan ya ayah.. ingin sekali aku bercerita tentang masa depan menara gading ini, bukan hanya tentang kewajiban kita.
aku sayang ayah.. Maafkan aku jika tulisan ini tidak jelas, berisi curahan, atau terkesan menggurui. Sungguh bukan itu maksudku ayah.. aku hanya ingin mewarisi semangat juang untuk adik-adikku kelak, dan mencatat sejarah kebanggan dengan perniknya berada di rumah ayah
Harapanku, semoga ayah dapat menjadi pemimpin yang FAST seperti contoh manusia teladan terbaik, yang mewarisi kepemimpinan dengan Faathonah, Amanah, Siddiq, dan Tablig. Dengan melibatkan kami, mahasiswa sebagai elemen penting untuk merawat rumah ayah hingga melahirkan Mahasiswa Generasi Terbaik. Semoga Ayah dapat turun menyapa kami dan menjama kami untuk mengayomi dalam kebersamaan menbangun FE UNJ yang lebih JAYA. Ayah terimakasih atas ruang, waktu, dan kesempatan berharga tempat aku menempa diri dalam rumahmu.. Terimakasih atas dukunganmu hingga aku memiliki pengalaman yang tak ternilai dengan nilai rupiah..
Salam sayang dari anakmu terdahulu, Salam pemuda di hari kami bersumpah
Mulyanti Andhani,S.Pd
2 notes
·
View notes
Photo
LOVE in Circle 2015
——————————————————
aku selalu yakin, gambar kita saat ini adalah potongan mozaik takdir-Nya yang kita tidak pernah tau namun DIA selalu Maha Mengetahui
sebab itulah misteri waktu yang membuat jalan cerita kita..
Waktupun menunjukkan kuasanya tentang kedewasaan yang menjadi saksi
Ya DAHULU, kau menggunakan seranggam putih hitam.. Dengan mata berbinar lengkap dengan badan letih berusaha membuka mata dan hati untuk menerima orang tak dikenal di tempat yang asing, kala itu kita sama-sama polos dan asing.
Seasing kalian waktu disatukan dalam simpul ini.. seasing waktu perkenalan singkat, Seasing saat aku meminta kita melantunkan surat cinta-Nya.. Seasing saat aku dan kalian membuka cerita tentang kehidupan kampus.. namun tetap berusaha untuk nyaman dalam lingkaran ini
Tak terasa waktu yang menujukkan jalan-Nya..
KINI cerita kalian telah berwarna, apalagi cerita tentang lingkaran kita yang mulai bergelombang. yang tadinya berkilau sekilau hausnya akan ilmu kehidupan, kini mulai redup mundur dengan langkah teratur, digabungkan pisahkan dengan lingkaran hingga aku dan kamu perlu belajar terus.
satu semseter lingkaran itu wajib disematkan, dan sisanya tinggalah pilihan.. de... kini kau sudah besar ya dikampus, bukan remaja lagi namun dewasa. kau mulai menikmati angin sepoy menara gading dengan “pos kebaikan” pilihan hati.. kini kau yang memilih akademisi, organisatoris atau pilihan lain
kaka tau perasaan kalian dan kelelahan itu.. kaka tau dari cerita dan statusmu, atau curhatan tersembunyi kalian. mungkin pola kita tak sesering tahun magenta muda.. tapi percaya gak de, aku masih menunggu kalian ditengah magnet 2016.
banyak pelajaran yang tak kita sadari dari pola lingkaran yang telah DIA tadirkan..
kamu yang dulunya enggan berjilbab, kau yang pemalu membaca surat cinta-Nya, kau yang pemalu memberi nasehat, atau kau yang ekspresif mewarnai lingkaran kita. dan ketika aku lihat foto kembali, pola kita sudah berbeda dengan jalannya masing-masing
KINI ada yang mulai menikmati meniti jalan taat, mulai mendekap dalam surat cintanya, mulai belajar menutup aurat, bercerita tentang indahnya islam atau diam-diam ingin kembali melingkar,
haru dek,, kaka haru banget melihat kalian sudah tumbuh menjadi wanita dewasa dengan pilihan cahaya berwarna.
adikku, ketika kalian menanyakan, kaka kemana? apakah kaka sudah berbeda?
aku hanya tersenyum malu, sebab waktu kita yang tak kunjung selaras. tak ingin menanggalkan urusan yang lain untuk bertemu dan merajut benang ukhuwah yang mulai kusut..
tak mengapa dek, belajar dimana saja dan dengan siapa saja, jika nanti mata berlian lingkaran kita perlu diganti, mungkin itu adalah bongkahan berlian yang lebih cocok untuk simpul itu..
aku masih disini, menanti untuk berjumpa dengan kalian.. ingin pikniklagi dengan kalian, menagis tertawa dan mendengarkan kisah kalian.. Aku rindu saat kita saling belajar melengkapi satu dan yang lainnya
nantinya, 4 tahun kalian begitu panjang bagi yang berat hati.. dan begitu singkat bagi yang ikhlas belajar, dan melihat jejak apa yang telah ditorehkan untuk diri, keluarga , kampus dan agama.. nantinya rintangan akan semakin terjal tapi jangan takud dipuncak sana ada jalan yang indah.. tetap kuatkan ikatan dan tanda kecinta-Nya ya dek
aku masih disini,,mendoakan setiap kebaikan untuk kalian.. mengaminkan setiap permintaan restu.. mengamati kalian yang sedang berkembang..
maafkan setiap kekhilafan diri yang masih belajar ini ya de, maafkan kakamu yang selalu telat, rusuh, dan memaksa.. maafin kakak ya de.. sungguh jangan contoh sikap buruk yang melekat ini
kaka berharap, langkah kalian tidak berhenti untuk menyeimbangkan dengan ilmukehidupan untuk memperkaya hati. terus mengkaji, mengaj, dan memperbaiki pemahaman sebagai calon wanita yang akan melahirkan peradaban. aku berharap dapat menyaksikan beradana baru yang muncul dari rahim kalian dek..
dek, belajar akuntansi,ekonomi,atau organisasi itu tak sulit, lebih sulit menanamkan sikap dari pemahaman. yuk apapun pilihan kita tetap belajar dan mengaji ya de..
kaka rindu sekali saat kita bilang
#BANGKIT- bangga ikut mentoring
#mesqu - menyentuh hati dalam lingkaran
semoga doa yang kita lantuntan dalam diam bertemu dilangit dan cukuplah Allah sang Maha tau tentang kecintaan dan kerinduan kita..semoganantinya kita bisa melingkar kembali bukan di baladegana yang minim air, tapi di taman Jannah-Nya dengan air seperti susu..
doakan adik kalian ya yang 2016 besok mau belajar menempa ketangguhan lingkaran yang baru #WISE 2016
1 hari sebelum WISE, salam rindu dari kakamu..
MA
2 notes
·
View notes
Photo
“Tidak sesederhana apa yang nampak” ============================
Keluarga ini selalu memberikan inspirasi Tulus Membantu tanpa tapi
Inget bgt mamanya si nur dengan rela Menampung kami “sang kuli tinta'smk 13”’ walau harus merayap di lantai lantai bawah, Atau sekedar bercengkrama mendadak meminta solusi untuk keluarga..
Tidak sesederhana apa yg nampak. Dikubik yang mini, banyak memberi inspirasi tentang potret keluarga bahagia, sebahagia saat sholat berjamaah, tilawah dan sahur .. Seiklas mau direcokin dengan kedatangan yang tiba-tiba.. Dengan grasak- grusuk minjem laptop, wifi, numpahin air teh pula (hebat kau yan)
Terimakasih ya mama dan bapaknya si nur yg manis.. Yang banyak memberikan contoh dan pelajaran untuk aku ATM (Amati Tiru dan Modifikasi) untuk lingkunganku,
Banyak saran dari bapaknya si manis yang bilang “Kita harus membaur dan banyak mendengar, untuk tidak dibenci. Karena rasul yg sudah mulia aja banyak gak suka, apalagi kita? Kita harus menuntun dengan santun, bukan menuntut. itulah seni-nya. Kebiasaan budaya memang susah diubah tapi bisa dimodifikasi. Pelan pelan.. Ajak bicara, dan dekatkan dengan lingkungan yang baik, butuh proses, sabar dan jernihkan pikiran untuk lihat celanya. itu tantanganmu yan..”
Ibunya si manis menambahkan “Gapapa.. Bahagiakan diri nanti orang lain akan tertular dgn kebahagiaan kita..”
Si anna NUR jannah @celotehanna pun menghibur.. “Kita perlu binatang peliharaan kayak kucing, apalagi yg joml*o. Buat hiburan mblo..” (miris bgt an)
Kalo adiknya si manis_ imam.. Nyanyiin aja dulu kaa,.. Sambil memainkan gitar.. (dasar lelaki)
Terimakasih yaa keluarganya pak win.. Yang sudah sangat baik mau direpotkan.. Tidak sesederhana dengan kata-kata Sebab sudah mewah ke dalam hati Membawa teladan untuk disemai Dalam ladangku yang kering.. Sebab bahagia sangat sederhana, biarkanlah aku tulisakan bahasa sederhana ini sebagai rasa syukur krn kalian memberi ruang untuk aku belajar dalam kelas kehidupan. Cukup itu yang sederhana..
Tetiba inget kalian.. Hey kuli tinta edisi 3, inget gak kegilaan kita?’ Saat dirumahnya si Nur? Sederhana memang covernya, tapi banyak cerita tak terbayar Memulai dari minim fasilitas, kejepit deadline sampai edit, ilustrasi gantian untuk tidur.. Dan paginya… Datanya hilang!! (tinggalah air mata yang bersaksi pedihnya 1 minggu gak pulang kerumah)
Gak menyangka karya kertas 3 terbit ya.. Hey. Ingatkah kalian? Aku merindukan saat kita menatap dan tersenyum bahwa telah lahir karya yg sederhana dengan pengalaman penempa diri luar biasa.. Sekarang sayap jurnalis telah memilih terbang tinggi dan mencari jalan kesendirian untuk berjuang.. Aku ingin berpetualang lagi dengan kuli tinta yang mengajarkan aku “menulis dengan kepala dan hati terbuka”..
Tau gak, aku belajar banyak hari ini.. Setelah jurnalis tv swatsa mengajak aku berbincang ekslusif (hanya aku, si reporter dan juru kamera serta Allah yang jadi saksi. tanpa ditanyangkan)
menceritakan tentang pendidikan, sosial dan politik apalagi masa depan pemimpin jakarta nantinya.. Dan aku berusaha gak kaget ketika banyak kejanggalan dari pernyataan beliau yang katanya berdasarkan data lapangan sang jurnalis.. Mencoba menerka who is the next governor in jakarta?
Sederhana saja.. Sebab dari kalian aku belajar apa yang nampak tidak sesederhana itu.. Pasti ada sesuatu yang tak diangkat dalam permukaan. Sebab manusia lbh suka drama dari pada realita.. (inget katanya si abbi)
Dan kini, kita akan mengawal kepemimpinan kampus maupun daerah.. Aku hanyalah pengamat amatir yang mencoba belajar bijak.. Dan aku berharap keberkahan berbalut kemenangan dikalungkan kepada mereka yang memiliki sifatnya sang pemimpin sejati dengan jargon FAST (fathonah, Amanah, sidiq, tabliq)
Aku sungguh merindukan pemimpin demikian.. Apakah kamu yang akan memimpin selanjutnya dengan gelar FAST? aku tunggu., semoga aku menyaksikannya saat itu terjadi..
Salam action Si penebas naskah
MA (Sahabatnya si manis)
6 notes
·
View notes
Photo
Lets hijrah get jannah =============================
Bismillah.. Masih dengan episode muharram 1438h
Pertama kalinya, menginjakkan kaki bagian lain dr kampus UNJ, yup kampus D, PGSD.
Kamis 6 sepember 2016, Hari itu mulai banyak yg percaya cerita kepadaku mulai dari bos bank ternama samapai remaja. Heran!
Banyak pertanyaan menarik “Gue pengen cowo gw gajinya gak setengah dari gue lah.”
“Gue maunya sama dia ka, udah klik gitu”
Dan ini pertanyaan seminar “Kak.. Bagaimana cara kaka memanage diri, organisasi untuk kebaikan?”
“Kak.. Saya bingung harus memulai dr mana untuk hijrah”
“Kak.. Bagaimana spy betahan dalam lingkungan yang kurang enak?
“Kak bagaimana ya.. Spy temen masa lalu kita bisa merasakan keindahan hijrah?
Dan yang menarik pertanyaan “yan, lo skrg bahagia gak?”
Itu pertanyaan yg masih tersisa dalam keterbatasan ingatanku..
Hem.. Kebetulan ini sesi’(dewasa) jd buat kalian para remaja yg mau baca, silahkan aja hee Sahabatku, aku dengan tagas bilang GUE BAHAGIA! bahagiaaaa bgt saat tau hakikat hidup yang tak terbayar dengan uang. Punya keimanan, pemahan islam, sahabat krn Allah, dan keberkahan dan belajar makna cinta meski kehidupan ku dahulu indah, namun itu fatamorgana.
Pertanyaan selanjutnya, kamu yg memiliki banyak materi apakah bisa merasakan kebahagiaan?
Sebab menurutku kebahagiaan itu bukan masalah kuantitas tapi kualitas.
Bahagia saat tau diri ini jauh dari-Nya, dan punya kesempatan memperbaiki diri.. Bahagia saat tau makna hidup.. Sedikit penghasilan tapi sabar dan syukur menyertai. Itu sudah cukup! Apalagi bahagia ketika cintaNYA allah selalu dihati. Mau merasakan? Sini nyobain sob..
Yuk move up! Hijrah sob.. (masih ada waktu, ga masalah telat, yang penting mulai!)
Dear sholihah yang berjuang sebagai agent of change.. Ada masa dimana ketakutan menjadi kunci muhasabah bahwa hati ini tidak berkarat dan mati. Maka bersyukur jika rasa takud masih ada di hati sebagai rambu peringatan, sebab hati mudah bengkak dengan sombong yg mengakibatkan kita futur dan murtad.
Sholihah.. Yuk gunakan bahasa “manusia” bergaullah untuk menerangi namun enggan melebur.. Bagai bunglon yg berubah warna namun tanpa menghilangkan jati diri.
Kita perlu ekspansi pergaulan dgn “teman yang butuh cahaya” agar sadar bahwa bersama lebih indah. Namun tantangnnya kita siap atau tdk?
Jangan sedih dear (ini lagi ngomong ke diri sendiri yak) Kl dr keluarga yg mati-matian menolak, lingkungan yg menghujat atau harus berurusan dgn aparat. Toh rasul jauh lebih pedih dukanya untuk membawa cahaya indah ini.
Yuk gunakan bahasa manusia. Bukan menghakimi namun menanyakan.. Menuntun bukan menuntut Gunakan kata tanya yg membuat penasaran. Kemas agenda kebaikan dengan cara unik Misal buat mading, tulisan, arisan, lomba remaja dll.. Lakukan yang paling sederhana namun rutin serta istiqomah.
Itu perlu waktu lama membangun kepercayaan yg utuh. Sama dengan rasul yang lebih dari puluhan tahun menanamkan tauhid. Gunakan cinta, perlembut suara dan banyak mendengar. Cukup itu ( ini lebih menyenangkan diri dan orang lain tanpa menyakiti apalagi terbebani) > Jangan membebani dan ngoyo.. Syp kita bebas dari belenggu kesedihan.. Sebab kita sama sama tau akan peraturan, tapi kebanyakan pingsan! Apalagi dengan semboyang "adanya peraturan untuk dilanggar" Nah cara bangunkan orang yang pingsan dengan cara cinta tanpa tapi. Dan ini berhasil loh (teruji)
Dek.. Bersyukur krn kita masih sibuk dengan kebaikan bukan keburukan. Lelah pasti! Mau menyerah mungkin!’ Tapi itulah ujian, kita paham bahwa diakhir ada hadiah kelulusan yg menaikan derajat.
Maka, istiqomah yak.. Mainkan peran kita. Jika dikampus ya optimalkan, dirumah pun demikian (mencoba seimbang)
Sebab kita sudah memilih jalan ini. Maka titilah dengan hati yang selalu ingin belajar dengan peran yg ada dgn (mengaji dan mengkaji lagi), bergaul dengan orang sholeh yg mengingatkan akan tujuan.
Bagiku keluarga dan masyarakat sama penting nya ketika dikampus maka, aku harus punya satu hari untuk duduk (ngegosip, arisan untuk mengikuti ritme mereka dan mengubah nada yg ekstrem dengan kesanggupan ku)
Jgn sedih ketika dari keluarga belum selangkah dengan kita.. Krn tugas kita hanya taat dan menyampaikan.. Sisahnya. Doa dan tawakal! Allah yang punya peran meletakkan hidayah-Nya yg jika seluruh alam semesta dijadikan emas tak akan mampu membayar 1 hidayahNya.
Jangan sedih ya diri ini.. Allah lagi nunjukin keMAHa kuasaanNya sebagai hak prerogatif untuk menyatukan hati. Allah yang tau, allah liat, allah dengar.‘ namun allah biarkan agar kita belajar dan mengetahui posisi ini, Belajar bahwa keindahan bertemuNya penuh tantangan agar gak sembarangan orang menemuiNya..(saik bgt gak tuh?).
Maafkan diri ini ya dek, yg masih belajar juga.. Maaf ya saya harus nge-cut sesi seminar rasa pelatihan kemarin, ..
Kemarin seperti sesi muhasabah ya, InsyaAllah air mata kita yg jatuh itu menjadi saksi perjuangan kita didunia ini untuk dilaporkan (sbg penolong) di akhirat >
InsyaAllah semampu saya akan balas pertanyaan tersembunyi kalian.. Semoga tulisan ini bisa mewakili ya ya.. Maafkan yaa.
Jazakillah khair atas undangannya geng MAF PGSD. Rock on!
Kita sama sama berdoa semoga selalu istiqomah serta semakin mencinta dan dicintai oleh Allah :)
(‘Āli `Imrān):8 - (Mereka berdoa): “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)”.
Selamat berjuang muslimah kece. Nantinya kalian akan merindukan masa masa ini..
Salam cinta, 9 okt 2016’ ditengah hiruk pikuk
MA [[kaka yang masih belajar]] #episode #muharram #1438 #story #hijrah #publicspeaker #inspiring #muslimah #MA
3 notes
·
View notes