meitaaw

[meitaaw]

BUNGA KERTAS

Salam sayang untuk anak-anakku. Hari ini akan selalu ibu ingat. Bunga kertas kecil dari kalian, akan menjadi potongan mozaik baru dalam hidup ibu. Akan selalu terekam langkah kaki salah seorang murid mendekat "Ini untuk Bu Meita", Kemudian disusul semua siswa mendekat.

Terima kasih dan mohon maaf jika ibu belum bisa menjadi yang terbaik untuk kalian. Barangkali hari ini akan menjadi satu pegangan baru mengapa ibu harus bertahan dan berjuang lebih keras lagi untuk menyusuri ujung jalan ini.

Salam sayang untuk kalian anak kelas 3 tahun ajaran 2022/2023, tumbuhlah dengan baik, Tuhan menyanyangi kalian 🖤🖤

Banjaragung, 27 Agustus 2022.

[meitaaw]

Sebelum 25

Hallo, balik lagi nih setelah hiatuzz lama (ciyaa hiatuz) akhirnya bisa sedikit cerita lagi. Jadi gini, setelah jadi reog (baca saja: manusia sok sibuk) selama 6 bulan terakhir akhirnya ada libur panjang gais, selama 3 pekan! mantap gak tuh. Nah, akhirnya kami (aku dan diriku) memutuskan untuk main ke Jakarta. Iyaa, Jakarta yang Juni kemarin tuh ulangtahun. Kalau mengutip mba Najwa sih katanya "Selamat ulang tahun Jakarta, kau tampak tua dan benar-benar lelah." benar ya gais yaaa :)

Perjalanan kami dimulai dari Stasiun Tegal dan turun di Stasiun Bekasi. Hampir 5 jam perjalanan. wkwk bisa buat drakor 5 episode gak si?

Okeideh, singkat cerita. Kami memilih main ke Dufan! gak banyak cerita sih disini, aku hanya menuntaskan keinginanku dulu saat SMP ingin bermain di berbagai wahana. Rasanya seperti salah satu wishlist terbesarku sudah ku penuhi untuk tahun ini! terima kasih, sayang 🤍

Hari kedua di Jakarta, kami memutuskan main ke Perpusnas RI. Iyap. Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.

Sorenya kami main ke Galeri Nasional Indonesia.

Mungkin sebagian orang setuju bahwa melakukan perjalanan butuh keberanian. ya, keberanian untuk menyisihkan uang, waktu, tenaga. Karena itu, aku sangat menghargai setiap momen dalam hidupku, -bahkan saat aku sedang di titik terendah dalam hidup.

Sampai jumpa di tahun ke-25! Aku harap kamu sehat, bahagia, dan tercapai impianmu, sayang. ❤️❤️

[meitaaw]

Pensil yaa hanya pensil saja, kak!

Waktu memburu roda-roda kaki manusia yang kian meringkuk di sudut-sudut kota. Matahari tengah berpamitan menenggelamkan diri dengan terpatah-patah seraya tersenyum kepada sang langit yang kian terlihat petang. Selamat datang, petang, aroma yang kian dirindukan bagi para pekerja paruh waktu, pulang. "Tahukah, adik, mengapa ujung pensil warna ini runcing?" "Yaa karena diraut, kan?" "Betul, apakah adik tahu, setiap benda yang ada disekitar kita mungkin membawa sebuah pesan?" "Pensil ya hanya pensil sajaa, kak. Jangan dipersulit deh!" ketusnya. "Tidak mempersulit, adik. Dengar ya, jika kita mau mendengar dan memaknai hal kecil seperti pensil warna ini, kita bisa mendapatkan sebuah pesan loh, dik" "Pesan apa kak?" "Mengapa ujung pensil ini runcing, sederhananya yaitu agar pekerjaan kita cepat selesai. Kita dibekali pensil warna ini untuk menyelesaikan tugas kita." "Tapi, ada yang tumpul, kak." "Nah, coba pesan apa yang dibawa oleh pensil tumpul ini? barangkali, jka pekerjaan kita ingin cepat selesai, rautlah pensil tumpul ini, kemudian lekas selesaikan tugas yang ada, jangan menunda-nunda, waktu adalah emas." "Oooh, ah akak bisa saja." "Justru itu, apapun pesan yang kita artikan dari sebuah benda, tandanya kita tengah belajar mawas diri, terkadang kita hanya belum mau mendengar, menutup telinga dan bersikap meniadakan pesan-pesan tersebut." "Tapi akak, bagaimana kalau kita salah menafsirkan pesan dari sebuah benda?" "Bilapun salah, kita tengah belajar, adik. Bila adik menyadari kesalahan tersebut, tandanya adik sedang mawas diri." "Lalu, bagaimana caranya kak?" "Mulailah dengan yang sederhana. Bahasa yang sederhana, pengertian yang sederhana, makna yang sederhana, lambat laun, akan terlihat bagaimana yang sederhana ini dapat membawa kita kepada kebajikan. Konon katanya, hal-hal sederhana dalam hidup memang yang paling luar biasa. Ada sebuah rahasia besar dari setiap hal yang sederhana, barangkali seiring berjalannya waktu, kita menemukan rahasia tersebut, adik."

Sementara sang rembulan telah terpasang penuh di langit yang kian gelap. Waktunya pulang. Aku bertanya, hal sederhana apa yang langit malam suguhkan ditengah megahnya alam semesta ini?

[meitaaw]

Membicarakan tentang Pencapaian.

Pencapaian [pen·ca·pai·an] Kata Nomina (kata benda) Arti: proses, cara, perbuatan mencapai;

Setiap manusia memiliki pencapaiannya masing-masing. Poin penting dari segala apa yang selalu dibandingkan dengan diri maupun manusia lain: waktunya tidaklah sama. Apa yang dicapai tidaklah sama. Pun jika terdapat satu mil persamaan, barangkali bagaimana proses tercapainya pencapaian tersebut berbeda.

Ada yang harus menaiki lembah yang begitu terjal, lalu terjatuh, bangkit, terjatuh lagi, begitu seterusnya hingga tiada pilihan untuk memilih berhenti.

Ada yang harus bertahan menapaki langkah kaki ditengah derasnya badai. Digenggamnya sepucuk harapan dengan berbagai rapalan doa, menguatkan hati dan meneguhkan iman, percaya Tuhan Maha Kuasa.

Ada yang harus menenun satu per satu butir pasir di sepanjang pantai untuk dijadikan istana pasir, namun tidaklah lama istana megah itu roboh karena sapaan kecil rinai ombak. Meski begitu, tak berhenti ia membiak satu persatu pasir, lalu menenunnya kembali, membangun harapan kembali, semakin sering rinai ombak menyapanya semakin ia belajar untuk menenunnya.

Ada yang harus menjadikan kepala sebagai kaki, pun sebaliknya kaki sebagai kepala. Konon katanya, menyayangi diri lebih dari siapa pun, namun tak kuasa menahan diri untuk bergegas pergi berlayar melewati ribuan ranjau bila orang terdekat terluka.

Tidaklah itu cukup untuk menggambarkan bagaimana masing-masing manusia memiliki perjuangannya-prosesnya-sendiri. Tidaklah sama, waktunya, apa yang sudah dicapai, dan proses pencapaiannya.

Barangkali kita yang tengah berjuang menyayangi diri, mengikhlaskan apa-apa yang menyakitkan, memaafkan diri atas segala kegagalan, memilih terus bertahan meski langkah kaki kian berat, terus belajar merangkai mimpi-mimpi, terus berjalan meski tidak hanya hati saja yang berdarah, semua itu, bukankah itu suatu pencapaian?

4 April 2022.

[meitaaw]

Sampai jumpa lagi, Semarang 🤗

[meitaaw]

PESTA SIAGA 2022

Rajin, terampil dan gembira ⚜️

[meitaaw]

KAMPUS MENGAJAR PERINTIS

Awal mendengar program ini, aku tertarik tapi hanya sebatas itu, tidak begitu minat untuk mendaftar, mengingat saat itu akan memasuki semester 7, iyaaa saatnya PPL dan KKN. Tapi, karena satu lain hal. Dari pihak kampus mengadakan seleksi, dan akhirnya mencoba ikut pendaftaran. Awalnya hanya mencoba saja, alhamdulillah lolos dan ikut porgram ini setelah mengikuti beberapa seleksi dari Jurusan, Kampus, Kemendikbud, dan LPDP.

Aku pikir, ini pengalaman baru. Aku akan menyukainya.

Saat itu, kami berempat di tempatkan di SD Negeri Pegirikan 01. Sebuah SD Negeri yang terletak di tengah-tengah pedesaan tapi tidak terlalu jauh dari pusat keramaian kota. Yaa, Slawi!

Kawan baik-ku, Nayla, Rizka, dan Desi.

Nay, nomor satu dari kiri. Kawan satu rombel, pribadi yang hangat dan banyak wawasan, satu lagi dia humoris. Dia yang dituakan di antara kami, mungkin karena wibawanya, dan calon pemimpin masa depan. Aamiin 🤗

Rizka, yang merangkul Nay sambil nunjukkin dua jari, dia sama dari jurusan PGSD, tapi dari Ngaliyan. Hmm, masih satu Ibu lah yaa. 🤭 Pribadinya agak cuek, tapi sangat peduli sebenernya.

Yang paling kanan, Desi. Anak Sastra Indonesia. Karena aku dulu pernah punya cita-cita menjadi seorang sastrawan, aku banyak tanya ke Desi. Mungkin, ini salah satu rencana Tuhan dipertemukan dengannya. Aku sadar, mungkin kapasitasku bukan disitu, anak sastra harus telaten, rajin, dan cerdas. Sedangkan aku, masih butuh banyak waktu untuk menjadi seperti Desi. Meski aku tahu, syarat untuk belajar ya hanya belajar itu sendiri. Hehe iya kan? Pribadinya ceria, gak gampang nyerah, gercep, dan care banget sama kita-kita.

90 hari kita bersama. Banyak program yang dilaksanakan dengan dukungan Kepala Sekolah dan Bapak/Ibu Guru.

Mengajar, fokus program ini adalah peningkatan literasi dan numerisasi di masa Covid-19. Harapnya, dengan adanya peningkatan numerisasi dan literasi, peserta didik dapat mengoptimalkan pemahamannya karena tidak menutup kemungkinan, selama pembelajaran daring, proses belajar peserta didik mengalami banyak hambatan dan sulit memahami materi pembelajaran. Peserta didik apalagi jenjang sekolah dasar masih sangat membutuhkan bimbingan guru dalam proses belajar.

Selain, mengajar. Kami juga melaksanakan program membantu guru dalam hal administrasi sekolah. Sejatinya, kami lah yang membutuhkan bimbingan dari Bapak/Ibu Guru karena minimnya pengalaman kami, tapi, harapan dari program ini adalah peningkatan penggunaan teknologi di lingkungan sekolah. Intinya, kami (Mahasiswa KMP dan Dewan Guru) sama-sama sedang berjuang meningkatkan kualitas pendidikan. Kami sama-sama sedang belajar.

HARAPAN untuk program kampus mengajar di angkatan selanjutnya semoga semangat belajar dan menuntut ilmu para relawan dapat tersampaikan kepada anak-anak. Terealisasinya tujuan dan apa yang dicitakan oleh 'pendidikan', serta dapat menjadi jembatan bagi anak-anak agar dapat menumbuhkan keyakinan dalam dirinya bahwa masa depan yang cerah dapat diraih dengan belajar yang sungguh-sungguh.

Sekali lagi, saya ucapkan terima kasih atas pengalaman dan kesempatan yang diberikan kepada semua pihak. ☺️

Salam.

[meitaaw]

Halo, Aku Meita Windayanti. Saat ini, 21 Juli 2021, akan berusaha menjadi pribadi yang lebih kuat, lebih baik, dan menjadi kebanggaan Bapak Ibu. Allah with u, Mei. Bismillah 🖤

[meitaaw]

21 Juli 2021 [01.48]

Aku pergi.

[meitaaw]

2018, Bunga itu mekar kembali.

Surat ini dan juga tulisannya menjadi sangat berkesan dalam hidupku. Maka, pantas jika aku menulisnya disini. Penulis surat ini bernama Bunga. Adik kelas semasa SMA, rekan karyawan di dua tempat kerja yang berbeda, dan sekarang adik tingkat di kampus yang sama.

Jika hidup ini tersusun dari garis-garis yang saling bertautan, maka perjalanan hidup kita pernah pada satu garis yang sama. Yup! Gapyear.

Jika hidup ini adalah garis yang mempunyai ujung disatu titik. Maka, sebenarnya kita tengah melewatinya, dan sekarang tahu, menjadi gapyear adalah perjalanan menuju titik itu sendiri.

Gapyear adalah pilihan hidup yang gak mudah wkwk

Masa si? Iya!

Siapa yang tidak merasa ingin saat melihat kawan-kawan punya kampus baru, teman baru, ilmu baru, dan pengalaman baru? Meski tidak semua orang, tapi setidaknya itu yang dialami sebagian orang saat tau dirinya tidak bisa melanjutkan pendidikan.

Apa yang dirasa? sedih. Tapi baiklah, hidup terus berjalan. Pikirku saat itu.

Setiap pagi jika shift 1, pukul setengah 8 sudah berseteru dengan deru komputer melayani setiap rupiah yang masuk. Bila shift 2 dari pukul satu siang hingga pukul 9 malam dengan menanggalkan jejak diri mengabdi sebagai kasir suatu toko.

Bila bisa ku menasehati diri saat itu, wahai diri ingatlah selalu apa yang Paulo Coelho tulis dalam bukunya Alkemis, "Setiap orang didunia ini, apapun pekerjaannya, memainkan peran penting dalam sejarah dunia, dan biasanya orang itu sendiri tidak menyadarinya".

Saat itu, saat menjalani hidup sebagai seorang kasir pikirku hanya bagaimana aku melakukan yang terbaik setiap harinya. Hanya itu.

Terima kasih sudah bertahan dengan sangat baik. Satu hal yang aku pahami bahwa apapun itu, entah itu cita-cita, jodoh, kematian akan ada waktunya sendiri. Jangan risau, ya..

Satu hal yang aku ingat sampai hari ini, guru sejarah ku dulu bilang, "Jangan berhenti untuk terus berupaya. Raih mimpimu meski kita tau keadaan tidak selalu mudah."

Untuk Bunga, Bung terimakasih telah memilih mekar kembali. 🖤

[meitaaw]

Katanya,

Aku bisa.

Kata Ibu.

[meitaaw]

Hi, Cus!

Sedang skripsian, yaa?

Semoga cepet selesai yaa, rasanya dah hampir bosan skripsian mesti 😂

Semenjak pandemi, dah lama banget gak main ke perpus.

Kamu inget dulu, jaman kita mozaik-an?

Aku si yang mozaikan, kamu tidur. Kelelahan habis lembur. Hmm, kamu tidur karena kamu dah selesai mozaiknya..

Kamu tahu, tidak?

Kadang aku menganggap hal-hal kecil yang orang lain lakuin ke aku bisa menjadi hal yang besar bagi aku dan hidupku.

Kamu tidur aja, aku ngrasa ditemenin dan bagiku itu bermakna.

Apa karena jika ndak ada kamu aku sendirian?

Hmm, tidak juga. Aku terbiasa sendiri.

Entah.

Dan, terimakasih karena telah banyak melakukan hal-hal kecil itu selama ini.

Besok, kalau bumi sudah membaik, kita ngadem di perpus lagi yaaa! 🖤

[meitaaw]

🖤