Text
Veil of Serenity 🦢
Ikuti saluran 𝓥𝓮𝓲𝓵 𝓞𝓯 𝓢𝓮𝓻𝓮𝓷𝓲𝓽𝔂 🦢 di WhatsApp:
#positive quotes#writing prompt#puisi#cerita#hikmah#whatsapp channel :#arabic qoutes#writing#study motivation
0 notes
Text
Meng.ham.ba—
Wahai Engkau pemilik semesta, aku yang lemah dan terbatas ini berkeinginan menjelajah dunia-Mu yang fana, menyusuri keindahan alam-Mu, bertemu dengan umat yang hingga kini belum mengenal-Mu, menyapanya kemudian bercerita tentang siapa Engkau.
Wahai Engkau pemilik jiwa dan raga, akankah aku berkesempatan melakukan semua itu? Tak jarang, ada keraguan dalam diri atas segala cita serta harap yang pernah dilangitkan, apa aku bisa?
Wahai Engkau sang pemilik kehidupanku, wahai Engkau sang pemilik dunia serta akhiratku, wahai Engkau sang pemilik apa yang kini kau titipkan padaku; berkali-kali aku menyusun rencana, berkali-kali pula aku ingin menyerah. Jatuh, tersungkur, dan lebur. Aku tenggelam, aku berada di kegelapan, di sini menyeramkan, tapi aku takut untuk kembali.
Wahai Engkau sang pencipta sekaligus pengatur, kukira rancanganku sudah cukup realistis, namun ternyata, realistis tidaklah berpengaruh jika aku tak membawamu dalam tiap-tiap tatanan kehidupanku.
Wahai Engkau sang pengasih, pemilik dunia akhiratku, aku berlepas diri, aku menyerahkan kehidupanku untukmu, aku serahkan segala cita serta harapku pada Engkau sang bijaksana sekaligus pemilik keamanan.
لْ: اللَّهمَّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي ظُلْمًا كثِيرًا، وَلا يَغْفِر الذُّنوبَ إِلاَّ أَنْتَ، فَاغْفِر لي مغْفِرَةً مِن عِنْدِكَ، وَارحَمْني، إِنَّكَ أَنْتَ الْغَفور الرَّحِيم
Di tempat yang kusebut rumah
27 notes
·
View notes
Text
17K notes
·
View notes
Text
Ada saat di mana kamu merasa sendiri, ketakutan, bertarung dengan perasaan serta pikiran, dan hanya ada Tuhan.
Begitukan, hukumnya? Semakin dewasa, semakin banyak ombak yang datang berusaha memporakporandakan.
Ini ombak yang ke berapa ?
4 notes
·
View notes
Text
Dengan bodohnya aku melupakan Dia yang tak pernah lelah menemaniku, menguatkanku, membersamaiku, menolongku di saat terpuruk yang 'mati' satu-satunya kata terkenal bersemayam di otakku.
سامحني يارب إذا صليتُ لك بذهن شارد، ربي وإن رأيتني أمشي في خطي البعد عنك، صحح مساري وردني إليك رداً جميلاً
Negeri Seribu Menara || Sabtu, 20 Januari 2024
3 notes
·
View notes
Text
Ruangan ini gelap, tiada sedikit pun pencahayaan. Suara nafas terdengar nyaring, suara lain datang bersahut-sahutan. Berisik. Kukira ada makhluk lain, ternyata hanya pikiranku.
Aku kira, aku memiliki. Rupanya sekedar titipan yang patut kujaga, hingga Dia kembali menariknya.
Lautan luas mengombang-ambingkan diri yang ringkih, terlempar kesana-sini, sudah kukatakan bahwa di sini tiada lubang cahaya.
Aku takut percaya, aku takut tak sengaja bergantung. Kupeluk diriku, kubisikkan padanya ''tak apa, tenanglah.''
Rabu, 17 Januari '24
16 notes
·
View notes
Text
فاصبر صبرا جميلا 🌪️❤️🩹
Terkadang, banyaknya pikiran membuat kita terjaga semalam suntuk. Pagi ke malam, diri hidup namun jiwa entah kemana, mengkhawatirkan sesuatu yang belum pasti terjadi, membuang waktu serta menguras tenaga banyak sekali.
Shalat, berkeluh-kesah pada Tuhan, ceritakan semuanya dalam sujud pun rintihan cinta yang dalam. Biarkan lisozim dan laktoferin berusaha menghentikan kegiatan bakteri yang ada di sana, jangan lagi tahan.
Jika di awal kau berkata percaya padaNya, khawatir sudah tak pantas kau miliki, sedangkan Al-Malik As-Salam tak pernah lelah mendengarkanmu, Dia memanggilmu dengan lantunan cinta nan damai.
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِى عَنِّى فَإِنِّى قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ ٱلدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا۟ لِى وَلْيُؤْمِنُوا۟ بِى لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُون
Tuhan, aku seutuhnya milikMu, tolong kuatkan aku...
Negeri Seribu Menara || Senin, 15 Januari 2024
30 notes
·
View notes
Text
Bertahan di suatu tempat yang tak pernah menjadi pilihanmu, tak mudah. dan ini, kedua kalinya untukku.
Dulu aku bertanya dalam diri, aku berhenti atau terus bertahan? Aku berpikir, apa jadinya jika aku berhenti? Tentu dunia tetap akan berjalan, hilangnya aku takkan pernah menjadi kerugian, siapalah aku melainkan manusia yang terkurung dalam jenuhnya pikiran.
Aku berhenti, akulah yang rugi tentang masa depan. Tetapi, jika tetap seperti ini, aku bak manusia bernapas namun penuh kegelapan. Apa yang harus kulakukan?
Dulu, warna yang terlihat ialah hitam, putih dan abu. Sekarang? Entahlah.
Pada faktanya, proses mendewasa serta menerima tak pernah mudah. Tiap manusia memiliki kisahnya, tiap kita memiliki jatuh bangun yang tentu sudah tertulis. Tak pernah mudah.
Delapan miliar jiwa. Tuhan, kenapa aku tetap merasa sendiri? Aku lelah. Aku ingin istirahat.
Kata mereka, hidupku mudah. Kata mereka, hidupku nyaman. Kata mereka, hidupku indah. Kata mereka, hidupku bahagia. Terima kasih Tuhan, kala itu kau membuatku tak terlihat menyedihkan.
Kali ini aku tak memilih untuk berhenti, pun tak berusaha berhenti layaknya kala itu. Kini, aku ingin mencoba beralih, namun aku ditentang. Pandangan manusia masih terlihat menyeramkan.
Tuhan, aku terpaksa. Tolong mudahkan.
Tuhan, aku terpaksa. Tolong jangan tinggalkan.
Tuhan, aku terpaksa. Tolong kuatkan.
Tuhan, aku terpaksa. Tolong sabarkan.
Tuhan, tolong aku hingga rasa tertekan yang ada, kelak menjadi syukurku yang paling tinggi.
11 Januari '24
71 notes
·
View notes
Text
Alhamdulillah, tahun lalu satu dari banyaknya list dalam proposal hidup terwujudkan..
1 Januari 2024
Ya Allah, pengen ke Turki. Pengen banget.
2023 inşallah
Negeri Seribu Menara, EGYPT || Senin, 10 Januari 2022
26 notes
·
View notes
Text
Sekarang udah 2024, apa yang berubah?
Mon, January 01, 2024
O, Can't wait for January 1st.
Mon, January 10, 2022
8 notes
·
View notes
Text
SI.AP
Kita tahu, belum pernah ada seorang pun yang akan siap akan hadirnya konsekuensi dari sesuatu, apa pun itu. Sesuatu yang hadir setelah bahagia, duka, sengsara, pertemuan, perpisahan, kenyamanan.
Aku menatap fotonya, gambar yang diambil 11 tahun lalu, aku takut dengan yang namanya pergi dan kehilangan. Rasanya menyeramkan, hingga hari ini pun aku masih belum mampu mengucapkan sepatah kata tentang maaf yang sungguh, mengukir bahagia di wajah mereka, membanggakan mereka. Aku berpikir aku tidak bisa, aku berpikir aku gagal, aku takut.
Kau tahu, aku tak pernah siap pulang. Aku tak pernah siap menatap. Aku takut menjadi lemah, dan mengecewakan.
Aku takut akan kalimat keterlambatan.
9 notes
·
View notes
Text
Dulu, aku sering bersamanya
Bercerita banyak hal, dari yang penting hingga sebaliknya
Tertawa bersama, sedih ketika melihat ia berusaha mencari nafas dengan alat itu
Ia bangga padaku, katanya
Menurutnya, aku bisa diandalkan
Ketika aku sedih, dia membawaku melihat langit malam
Ketika aku mulai menangis, ia mengajakku melihat bulan
Bulan itu satu,
walau begitu, ia tetap butuh sang surya untuk bercahaya
Terlihat sendiri, padahal ada yang selalu menemaninya
Ah, aku merindukan dia
Lagi dan lagi
Saking baiknya ia, Tuhan pun menjemputnya lebih dulu
Semoga surga menjadi ketetapannya 💗
13 notes
·
View notes
Text
Sudah lebih dari 11 tahun, rasanya masih sama ya. Inget wajahnya, denger namanya, terlintas bayangan ketika sedang bercanda dengannya, semua itu masih sama, tetap saja menyesakkan, pun membuat lisozim dan laktoferin berusaha menghentikan kegiatan bakteri.
Milky Way and Sky || Xiang ni, a ma ❤️🩹
9 notes
·
View notes
Text
Hei Kairo, malam ini kita diizinkan berjumpa lagi. Kota dengan ribuan kisah tersembunyi pun sebaliknya.
Temani aku berjuang lagi, ya.
23 notes
·
View notes
Text
Menyeramkan, aku tidak suka pikiranku. Ketakutan terhadap masa depan yang pasti, berpikir tentang sebuah 'kehilangan'. Ditinggalkan rasanya sesak, meninggalkan pun rasanya tak tega. Tapi dua itu merupakan kepastian yang tiada bisa satupun manusia mengubahnya.
Oh Tuhan, aku titip mereka, jaga mereka, sayangi mereka, kuatkan mereka.
22 notes
·
View notes