演劇作家、演出家、観光ガイド、学童指導員。
複数の環世界を聞き分けて空間に配置し、閉じずに整えるのが得意。
座右の銘は「魚と客は3日目から臭う」。
2004年に多摩美術大学の同級生と快快を立ち上げ、2012年に脱退するまで、中心メンバーとして主に演出、脚本、企画を手がける。その後バンコクに移動し、ソロ活動を続ける。2020年3月に日本に帰国、練馬を拠点とする。神保町の美学校で『劇のやめ方』という講座を担当している。
2016年にはKYOTO EXPERIMENTにて『ZOO』(原作マヌエラ・インファンテ)を上演。
2018年BangkokBiennialで『超常現象館』を主催。
2019年台北でADAM artist lab、マニラWSKフェスティバルMusic Hacker's labに参加。
2020年YCAMと共同でオンラインパフォーマンス『5x5x5本足の椅子』を発表。
2021年穂の国とよはし芸術劇場でのダンスレジデンスにて『体を書くリハーサル』を発表。
2022年東京の民家を舞台に『no plan in duty』を演出。
〜〜〜〜〜〜〜〜〜〜〜〜〜〜〜〜〜〜〜〜〜〜〜〜〜〜〜〜〜〜〜
主催:篠田千明
共催:Balai Budaya Minomartani、世田谷代田仁慈保幼園
助成:公益財団法人セゾン文化財団(国際プロジェクト支援「Ruwatanと魔除けのリサーチ・作品制作」)
リサーチ協力:Balai Budaya Minomartani、京都芸術センター(Co-program2022 カテゴリーC 採択企画)
"Mayokage/まよかげ" team join MAWAYANG 2023 in Jogjakarta!!!
Our performance will be on 13th Nov at @balaibudayamino.
And 17th, 18th Nov at @bentarabudayayk
We creat new wayang and story about Kala that is known as Orge that eats humans.
We want to share this performance to consider again what is fear and divides which is overflowing but hidden normally.
We learned from traditional knowledges both Indonesia and Japan and turn into our perspective.
Hope you can come if you ar in jogja, or check the livestreaming for 13th's show⛲
Reposted from @balaibudayamino Sejak setahun lalu, sekelompok seniman dari Jepang telah menjalin komunikasi dengan BBM dalam rangka riset mereka mengenai tradisi ruwat dalam dunia pewayangan/pedalangan Jawa. Informasi hasil riset tersebut kemudian ditatap dari perspektif Jepang (yang mana Jepang juga memiliki tradisi “penyucian/pembebasan roh”) lalu diolah menjadi sajian teater wayang kontemporer yang akan dipentaskan di Jogja sebagai bagian dari perhelatan MAWAYANG 2023.
Pertunjukan teater wayang berjudul “Mayokage/まよかげ” merupakan kerja kolektif antara sutradara Chiharu Shinoda @shinchanfutene (Jepang), dalang wayang kontemporer Nanang Ananto Wicaksono @nang_cil (Indonesia), seniman pixel art Kazuki Takakura @takakurakazuki (Jepang) dan komposer musik Yuri Nishida @yuri_kancil (Jepang). dibantu oleh technical director Kota Ishii dan tour manager Yumiko Torii serta tim lapangan dari @balaibudayamino dan @paradancer
Mayokage akan digelar tiga kali di Jogja yaitu 13 November jam 19.45 di Balai Budaya Minomartani, lalu 17 dan 18 November di Bentara Budaya Yogyakarta.
Karena konsep pemanggungannya, pertunjukan ini hanya dapat ditonton oleh sejumlah terbatas, oleh karenanya silakan reservasi ke https://bit.ly/MAYOKAGE.
Mayokage dan Mawayang 2023 didukung oleh: Djarum Foundation, Arts Council Tokyo, The Saison Foundation, Japan Foundation dan Bentara Budaya Yogyakarta.
Setelah kami melakukan work in progress di Kyoto pada bulan Februari lalu, gunungan atau kayon ini didesain lagi dengan gaya Jawa supaya Nanang bisa lebih mudah menggerakannya.
Wayang dewa-dewa ditatah dengan mesin laser cutter di Kyoto.
4 Wayang yaitu Baruna, Antaboga, Brama dan Bayu akan dikirim ke Jawa untuk diberi warna.
2004年に多摩美術大学の同級生と快快を立ち上げ、2012年に脱退するまで、中心メンバーとして主に演出、脚本、企画を手がける。以後、バンコクを拠点としソロ活動を続ける。『四つの機劇』『非劇』と、劇の成り立ちそのものを問う作品や、チリの作家の戯曲を元にした人間を見る動物園『ZOO』、その場に来た人が歩くことで革命をシュミレーションする『道をわたる』などを製作している。2018年BangkokBiennialで『超常現象館』を主催。2019年台北でADAM artist lab、マニラWSKフェスティバルMusic Hacker's labに参加。
『Mayokageまよかげ/Mayokage』のワヤン(製作中)Wayang untuk "Mayokage"
グヌンガン Gunungan (kayon)
Wayang yang berbentuk seperti kipas besar ini digambarkan sebagai konsep karya seni. Biasanya wayang ini ditancapkan di tengah kelir sebelum mulai pertunjukan wayang, dan juga digunakan untuk ganti adegan atau menggambarkan suatu situasi.
Boneka wayang yang lain adalah Kala (Raksasa) sebagai tokoh utama, ikan paus, Baruna (dewa laut), Antaboga (dewa bumi), Brama (dewa api) dan Bayu (dewa angin) .
Dalam karya "Mayokage", setelah dia lahir di dalam tengah samudera, dia berteman dengan ikan paus. Pada suatu hari, sahabat Kala ikan paus dibunuh oleh manusia. Ketika Kala sedang mencari ikan Paus yang mendadak menghilang, tiba-tiba di depannya muncul dewa laut yaitu Bathara Baruna. Kala bertanya kepada Baruna mengenai keberadaan ikan paus sekarang. Baruna menyuruh Kala supaya segera pergi ke daratan. Kala mulai melakukan perjalanan untuk mencari temannya yakni ikan paus.
Desain wayang oleh Kazuki Takakura dan Nanang Ananto Wicaksono.
Kali ini kami bekerjasama dengan Sanggar Wayang "Omah Wayang Pojokan, Jatiroto" yang membantu mewujudkan dalam bentuk boneka wayang. Sunarto Heniwati adalah seorang pengrajin wayang kulit.
Supaya bisa menghidupkan karakter desain original dari Takakura Kazuki yang bercita rasa pixel art, Sunarto juga mencoba cara baru yang berbeda dengan teknik tradisi.
今回ワヤンを作ってもらう工房は、ジャワ島のOmah Wayang Pojokan Jatirotoで、職人さんはスナルト・ヘニワティさんです。
『まよかげ/Mayokage』創作のきっかけ Inspirasi untuk penciptaan karya "Mayokage"
篠田千明 Chiharu Shinoda
Saya meluncurkan proyek ini waktu musim semi pada tahun 2021, setahun setelah terjadi pandemi Covid-19. Pada waktu itu kita di Jepang masih dalam situasi kekacauan, dimana pada umumnya kita harus melakukan pentas sambil melihat kondisi masyarakat dan mencari metode baru. Meskipun satu tahun sebelumnya saya merasa tidak berdaya karena dilarang berpindah dan berkumpul, pada waktu itu sudah bisa beradaptasi dengan situasi seperti ini, dan menjadi terbiasa merasakan ketertarikan untuk mencoba metode baru. Sebenarnya situasi seperti itu tidak bisa menjadi motivasi untuk membuat karya baru, akan tetapi motivasi saya belum hilang. Dalam kondisi tersebut saya berpikir untuk melihat pertunjukan secara langsung yang saya sendiri belum pernah menontonnya pada waktu kedepan.
Saya mencoba berpikir mencari anggota terlebih dahulu. Saya ingat dengan Nanang yang pernah bekerja sama untuk karya "朽ちた蔓延る” pada tahun 2020 dan Kazuki Takakura yang pernah bekerja sama untuk karya "ZOO" pada tahun 2016. Saya berpikir kalau berkarya bersama dengan kedua orang ini, kemungkinan saya bisa melihat sesuatu yang belum pernah saya lihat tetapi sudah mengetahuinya dengan baik. Iya, saya ingin melihat itu.
Pada saat itu, dimana pikiran saya masih tidak jelas, adanya hanya perasaan saya saja "wah saya ingin lihat itu..", suatu saat saya mendapat kesempatan ngobrol santai sambil minum di rumahnya Nanang dan Yuri. Dalam sekejap muncul inspirasi, lalu saya memberi pertanyaan, "apakah ada lakon wayang yang muncul dalang sebagai salah satu tokoh dalam cerita?".
Nanang menjawab, "iya ada, dalam lakon untuk Ruwatan, yaitu upacara untuk menyingkirkan roh jahat, ada adegan para dewa mengubah wujudnya menyamar menjadi anggota group kesenian wayang dan turun ke bumi, mereka lalu mengadakan pertunjukan wayang untuk menyingkirkan raksasa dalam lakon ini. Dalam adengan tersebut, muncul dewa yang berperan sebagai dalang."
Wah sangat tertarik!!!!
Keinginan saya untuk menonton karya baru sudah berubah menjadi motivasi untuk menciptakan sebuah karya baru. Setelah itu kita ngobrol lagi termasuk Takakura, ternyata di antara dua orang ini, Nanang dan Takakura, bisa saling bertukar pikiran dan berbagi konteks melalui ikonografi dewa-dewa lebih cepat dari pada yang saya bayangkan sebelumnya. Ini bisa saja berhasil..
Sebenarnya saya tidak terlalu mengenal dunia wayang di Indonesia dan cerita dewa-dewa di Jepang. Akan tetapi, ada 2 anggota ini yang bisa bekerja sama. Apalagi saya bisa juga menemukan hubungan dengan masa kini dari budaya tradisi, sebaliknya juga saya ingin menemukan hubungan antara tradisi dari karya kontemporer. Dalam genre yang saya belum pernah masuk pun prosesnya pasti akan sama saja.
Akhirnya saya memutuskan untuk menciptakan karya baru dengan tema ruwatan yang seperti sekarang ini.