mauliin21
Peniti - Rasa
70 posts
seakan engkau ingin tahu tentangku
Don't wanna be here? Send us removal request.
mauliin21 · 3 months ago
Text
Aisyah ra tidak kehilangan kemuliaannya hanya karena dia tidak dikaruniai keturunan.
Aisyah ra pun tidak kehilangan keimanannya kepada Allah, karena hal itu.
Dia tetap taat, setaat taatnya
Allah Maha Tahu apa yang terbaik untuk hamba-hambaNya :)
Perbaiki diri, perbaiki imanmu, perbaiki taatmu, perbaiki amalmu.
Karena taatmulah yang memuliakanmu, bukan atribut duniawi dalam bentuk apapun :)
167 notes · View notes
mauliin21 · 4 months ago
Text
Kebutuhan Suami Bismillah Pernikahan adalah proses belajar sepanjang hidup. Tidak peduli berapa lama usia pernikahan kita, yang terpenting kita harus mempelajari dan memahami apa yang menjadi kebutuhan pasangan, dalam hal ini suami. Kebutuhan suami: 1. Respect/ Pengakuan Laki-laki seringkali merasa takut jika dia tidak berhasil di hidupnya. Laki-laki juga bisa merasa rapuh. Pengakuan untuk bisa dimengerti, diapresiasi, dan dihormati. Bagi suami, pengakuan dari istrinya adalah segalanya. Jika mereka menerima pengakuan yang tulus dari istrinya, mereka pasti akan merasa lebih aman dan percaya diri dalam kehidupannya. Suami juga akan terdorong untuk maju atau terdorong untuk mengembangkan dirinya jika dia tau bahwa istrinya bisa mempercayai, mengagumi, dan yakin pada kemampuan mereka. Suami ingin mendapat unconditional respect. Walau suami tidak dipungkiri kadang membuat keputusan yang salah atau sikap kurang tepat, sama halnya dengan kita yang kadang demikian, namun pahamilah, bahwa suami umumnya lebih memilih tidak dicintai daripada tidak dihargai. Hindari kata-kata yang menyinggungnya, apalagi jika sedang beda pendapat atau sedang berargumentasi. Suami yang dihormati, biasanya cenderung akan mengasihi istrinya. 2. Apresiasi Jangan terjebak pada apa yang tidak dilakukan suami, sementara kita melupakan apa yang sudah dilakukan suami. Ingatlah, banyak hal yang sudah dilakukan suami yang mungkin kita tidak menyadarinya. Berikan apresiasi, baik terhadap prestasinya, maupun hal-hal kecil yang sudah dilakukannya. Fokus pada terang daripada gelap.
3. Me time Ketika pulang kerja, kadang suami butuh me time. Tanya saja, bilang kalau butuh me time. Perempuan kadang butuh telinga untuk didengar jika ada masalah. Butuh mengeluarkan unek-unek. Berbeda dengan suami yang seringkali butuh menyendiri dulu, butuh waktu untuk me time. Beri ruang pada mereka. Komunikasikan saja. Mungkin bisa buat kesepakatan, bahasa-bahasa tertentu yang bisa kita gunakan ketika lagi me time, kode tertentu. Sehingga kita paham bahwa kebutuhan kala itu adalah me time. Begitu pun sebaliknya dengan istri. Komunikasikan saja ketika lagi ingin me time. Suami butuh waktu untuk menyelami, untuk memikirkan masalahnya. Laki-laki kadang identik dengan kebebasan. Kita bisa beri waktu ke mereka untuk menikmati kebebasan dengan teman-teman nya, untuk menikmati hobi-hobinya (dalam hal positif tentunya). Lebih bagus lagi kalau hobinya sama ya. Best. Jangan sampai suami merasa terkekang.
4. Empati Dalam keluarga, suami memang berperan sebagai kepala keluarga. Tapi suami juga butuh penolong. Daripada menuntut, cobalah untuk menolong. Coba mengerti apa yang sedang dirasakan suami. Apa yang sedang dialami suami. Jadilah pendengar yang baik. Menjadi sahabat, teman bicara yang bisa mendengar keluh kesah mereka. Yang paling penting, bisa memahami. Misal: saat suami pulang kerja, biarlah dia bersantai dan istirahat sejenak, jangan langsung mencecarnya dengan berbagai permintaan. Layani suami. Maka dia akan jadi pelayanmu. Atau mencecar agar mereka mendengar keluhan kamu. Negatif banget auranya. Ketika suami sedang ada masalah, jangan memaksa mengintervensi. Saat suami bercerita, bukan berarti harus langsung diberi solusi. Kadang dia hanya butuh tempat. Jangan terlalu agresif. Terima dulu diri suami seutuhnya. Mungkin kita berpikir hal tersebut akan bisa membantu suami, padahal kadang sikap tersebut membuat suami tidak nyaman dan menjauh. Intinya, coba mengerti, apa yang sedang dia inginkan, butuhkan, dan kehendaki. Kita yang paham sebagai istri. Cobalah untuk bisa berempati. Berika dukungan, dukungan kepercayaan. Jadilah pendengar yang baik. Kita memang harus berempati, tapi kita tidak boleh membuat dia merasa dikasihani.
5. Romantis Bisa dengan hal-hal sederhana. Ngobrol, bercanda, nonton bersama, kasih makanan kesukaan, kasih surprise, berbicara dengan lembut. Perhatikan intonasi. Sapa suami sepulang kerja. Dengarkan suami. Berikan respon. Tetap miliki waktu berdua walau sudah punya anak. Pacaran. Aturlah waktu supaya dapat quality time berdua. Note dari sumber lain: 1. Harus bisa jadi sahabat suami. Selalu mendengarkan. Tidak pernah menghakimi dan tidak pernah membicarakan aib di belakang. Selalu percaya dan mendukung suami. Enak diajak ngobrol apapun dan tidak jaim. 2. Rajin beberes rumah. Sesibuk apapun kita, pastikan rumah rapi dan nyaman untuk tempat kembali suami. Ketika suami pulang ke rumah selepas dapat tekanan dari kantor, maka yang ia ingin ia dapatkan adalah kehangatan keluarga. Itu dapat kita tunjukkan melalui rumah yang bersih dan rapi. 3. Jadi istri yang menarik. Setelah jadi istri, jangan cuek dengan penampilan. Kalau keluar rumah, mau "gembel" tidak masalah, tapi jika ada suami, jadilah cantik. Dandan di rumah. Cantik lahir dan batin.
4. Menghormati suami layaknya seorang raja. Mulai dari diri sendiri. Jangan menuntut suami untuk bisa ini dan itu, tetapi kita banyak kurangnya. Source: https://www.youtube.com/watch?v=iW_0gfk8LHs https://www.youtube.com/watch?v=IRKYWTOqv-c
15 notes · View notes
mauliin21 · 4 months ago
Text
Tanda Seseorang Sudah Selesai dengan Dirinya Sendiri (Self Acceptance)
Apa itu self acceptance/ selesai dengan diri sendiri? Self-acceptance, atau penerimaan diri, adalah sikap menerima dan mengakui segala aspek dari diri sendiri, termasuk kekurangan, kekuatan, kelemahan, dan keunikan tanpa menghakimi atau merasa perlu mengubah diri untuk memenuhi ekspektasi orang lain. Beberapa poin yang menjelaskan konsep self-acceptance:
Menerima Diri Apa Adanya: Self-acceptance berarti menerima diri sendiri dengan segala kelebihan dan kekurangan. Ini termasuk menerima penampilan fisik, kepribadian, emosi, dan pengalaman hidup tanpa merasa malu atau bersalah.
Mengakui Kekurangan: Mengakui bahwa setiap orang memiliki kekurangan dan itu adalah bagian dari menjadi manusia. Self-acceptance berarti tidak merasa minder atau rendah diri karena kekurangan tersebut, melainkan menerima dan berusaha memperbaikinya dengan bijak.
Tidak Menghakimi Diri Sendiri: Berhenti menghakimi diri sendiri secara negatif atau keras. Seseorang yang menerima diri sendiri akan berbicara kepada dirinya sendiri dengan cara yang penuh kasih dan pengertian, sama seperti berbicara kepada teman baik.
Menghargai Diri Sendiri: Menghargai diri sendiri atas siapa diri kita, bukan hanya atas apa yang kita capai. Ini berarti menghargai nilai-nilai, prinsip, dan keberadaan diri sendiri.
Menerima Masa Lalu: Self-acceptance juga melibatkan menerima masa lalu, termasuk kesalahan dan kegagalan, sebagai bagian dari perjalanan hidup yang membentuk siapa kita saat ini.
Memiliki Pandangan Positif Tentang Diri: Membangun pandangan positif tentang diri sendiri, di mana seseorang melihat dirinya secara seimbang, menghargai kekuatan dan berkomitmen untuk memperbaiki kelemahan.
Mengurangi Perbandingan Sosial: Tidak terus-menerus membandingkan diri dengan orang lain. Self-acceptance berarti memahami bahwa setiap orang unik dan perjalanan hidup masing-masing berbeda.
Ketenangan Batin: Dengan menerima diri sendiri, seseorang akan merasa lebih tenang dan damai secara batin, karena tidak lagi berjuang melawan diri sendiri atau mencoba menjadi orang lain.
Self-acceptance adalah dasar dari kesehatan mental dan emosional yang baik. Dengan menerima diri sendiri, seseorang bisa hidup lebih autentik, menjalani hidup dengan lebih bahagia, dan memiliki hubungan yang lebih baik dengan orang lain.
Tanda Seseorang Sudah Selesai Dengan Dirinya Sendiri Tanda seseorang sudah selesai dengan dirinya sendiri (self-acceptance) dapat terlihat dari berbagai aspek, antara lain:
Penerimaan Diri: Mereka menerima diri mereka sendiri dengan segala kekurangan dan kelebihan tanpa merasa perlu menyembunyikan atau mengubah siapa mereka untuk menyenangkan orang lain. Meski begitu, tetap butuh untuk instropeksi dan mengembangkan diri bagi perbaikan dan kebaikan.
Ketenangan Batin: Mereka memiliki ketenangan batin dan tidak mudah terganggu oleh kritik atau pendapat negatif dari orang lain.
Mandiri Emosional: Mereka tidak bergantung pada orang lain untuk merasa bahagia atau berharga. Kebahagiaan dan rasa harga diri mereka berasal dari dalam diri.
Tujuan Hidup yang Jelas: Mereka memiliki tujuan hidup yang jelas dan bekerja menuju tujuan tersebut tanpa merasa tertekan oleh ekspektasi eksternal.
Keberanian Mengambil Keputusan: Mereka berani mengambil keputusan yang sesuai dengan nilai dan keyakinan mereka, meskipun keputusan tersebut tidak populer atau didukung oleh orang lain.
Relasi yang Sehat: Mereka memiliki hubungan yang sehat dengan orang lain, dimana mereka bisa memberi dan menerima dengan tulus tanpa merasa terbebani.
Kepercayaan Diri: Mereka memiliki rasa percaya diri yang tinggi dan yakin akan kemampuan mereka dalam menghadapi tantangan hidup.
Tidak Membandingkan Diri dengan Orang Lain: Mereka tidak merasa perlu membandingkan diri mereka dengan orang lain dan fokus pada perjalanan hidup mereka sendiri.
Kemampuan Menghadapi Kegagalan: Mereka melihat kegagalan sebagai bagian dari proses belajar dan tumbuh, bukan sebagai cerminan dari nilai diri mereka.
Keseimbangan Hidup: Mereka mampu menjaga keseimbangan antara pekerjaan, keluarga, dan waktu untuk diri sendiri, serta mengelola stres dengan baik.
Jika seseorang menunjukkan tanda-tanda ini, bisa dikatakan bahwa mereka telah selesai dengan diri mereka sendiri dan mencapai tingkat kebahagiaan dan kepuasan hidup yang tinggi.
501 notes · View notes
mauliin21 · 4 months ago
Text
What Happened After I Started Reading 10 Pages per Day
“Sejak masuk FK, aku gak sempet deh baca buku.”
Keluhan itu bukan dari satu orang aja, tapi beberapa teman yang konon bisa nyelesein beberapa buku dalam beberapa hari. Aku pun mengingat-ingat kebiasaanku sejak kecil yang ibu jadikan kelilingku buku. Bahkan membaca koran (koran Berani, suatu koran anak) merupakan suatu rutinitas pagi menemani macetnya perjalanan ke sekolah.
Lingkungan literasiku dipupuk di SD, yang membuatkan jadwal khusus untuk library time, yang punya pekan buku, yang melombakan siswanya menulis review buku terbanyak. Padahal perpustakaannya tak lebih besar dari ruang kuliahku sekarang.
Seiring bertumbuhnya diriku bacaannya bertumbuh menjadi novel-novel, hehe. Malu mengakuinya sih.. tapi toh aku bersyukur bisa belajar bahasa Inggris dari buku-buku ini (termasuk wattpad, hehe). Bahkan kecintaanku pada sirah Nabawiyyah (sejarah Rasulullah) bermula dari novel (Aisyah karya Kamran Pasha).
Ketika takdir merantau untuk kuliah di FK datang, sepaket dengan kepadatan kegiatannya.. aku tidak siap. Aku jadi disibukkan dengan belajar, hingga kuper alias lupa gaul sama anak selain FK. Aku jadi robot praktikum-kuliah-rapat, hingga apatis dengan kondisi rakyat sekarang.
Hingga…
“Kamu, lima tahun mendatang adalah hasil bacaanmu sekarang dan teman-teman di sekelilingmu.”
Aku takut mendengar itu. Takut, karena setelah melihat lemariku di Jogja hanya segelintir buku yang berjejer. Berdebu pula. Itupun, tampaknya kurang berbobot. Ada buku kumpulan cerpen yang saking tingginya nilai seninya malah bertentangan dengan nilai yang kupegang. Ada buku tak jelas yang kubeli hanya karena besarnya nama pengarangnya. Ada novel fiksi bahasa inggris terlalu dihiasi imajinasi.
Sisanya, buku catatan, rangkuman, atau atlas anatomi.
Kondisi ini sukses mencetak Habibah yang kopongan. Alhamdulillaaaah, jaman awal perkuliahan itu Tumblr – dengan segala penulis kerennya – masih menemani. Tapi tak lama kemudian, Tumblr pun diblokir.
Allah mengajarkanku lewat amanah. Amanah besar yang akhirnya mau nggak mau memaksaku untuk belajar dan cari tau. Aku pun merasa buku-buku berat yang dulunya tak kupahami, justru hidup karena amanah yang kupegang saat itu. Teori-teori yang ditulis, ternyata menjadi jawaban atas rintangan dalam menjalani kepengurusan. Tulisan-tulisan itu seakan berbicara padaku, aku yang kering literasi ini kini haus bacaan. Bahkan, sampai beli dua lemari kecil khusus untuk buku-buku di kamar ‘kos’.
Kok bisa jadi semangat baca lagi? Awalnya hanya mentargetkan: membaca 10 halaman per hari. Kenyataannya, larut dalam bacaan malah menggoda di saat harus ngelaprak.
Semangat itu juga timbul setelah Allah temukan dengan the right books.
“If you don’t like to read, you haven’t found the right books.” (J.K. Rowling)
Dan kini sebagai jawaban dari judul tulisan ini, apa yang kudapat dengan membuat kebiasaan membaca 10 halaman per hari? Luar biasa.
A lesson on wisdom: bahwa menyikapi manusia itu seru. Seni berinteraksi itu memang suatu ilmu, yang butuh bijaksana dalam mencoba memahami perbedaan
Helps me in socializing: sebagai orang yang kaku, punya wawasan luas itu bisa membantu memulai (dan melanggengkan) suatu pembicaraan.
Humility: semakin sadar atas minimnya ilmuku selama ini. Merasa kerdil, di hadapan luasnya ilmu Allah. Allahuakbar.
Creates a bridge to solutions: pernah denger gak bahwa suatu gap antara ilmu dan masalah akan membuat kita stres. Analoginya, seorang tak berilmu kepanikan karena ada keran yang mengalirkan air deras sampai membanjiri ruangan. Ia kalang kabut. Ia gelagapan. Padahal seandainya ia tahu bahwa keran hanya perlu diputar untuk mematikannya, ia tak akan stres.
Draws me a futuristic vision: pun dengan membaca sejarah, sejatinya ia akan terulang. Kita akan malu dengan rendahnya daya baca orang Indonesia yang akan terus menerus kalah jika tidak memulai literasi karena tertutup kabut tentang perubahan besar di masa yang akan datang.
Itu sebagian manfaat yang kudapat, dengan prolog panjang. Tapi, sebagai penutup ada hal terpenting yang harus diingat ketika membaca. Bahwa satu, kita akan selalu menjadi murid dari guru dan bukan murid dari buku. Pentingnya menghidupkan diskusi sehat, memiliki guru atau mentor adalah menghilangkan sekat kotak-kotak yang dibuat jika murni hanya baca buku.
Dan yang terakhir, aku selalu mengawali baca buku dengan doa. Agar niat selalu lurus untuk Allah dan agar Allah mampukan mengamalkan ilmu yang Allah pahamkan. Sedikit apapun itu..
Jakarta, mengawali liburan dengan target bacaan yang kurang waras. Hehe.
Habibah.
41 notes · View notes
mauliin21 · 4 months ago
Text
NASIHAT USTADZ YAZID BIN ABDUL QODIR JAWWAS -حفظه الله تعالى :
Insyaa Allah akan kami tancapkan dalam hati kami ....
1). Jangan berharap kepada manusia, karena engkau akan kecewa. Berharaplah kepada Allah, niscaya engkau tidak akan pernah kecewa.
2). Manusia yang mulia adalah yang dia bangun disepertiga malam terakhir, kemudian meminta kepada Allah. Jangan lewatkan waktumu untuk berbuat maksiat, karena tak tahu kapan ajalmu kan menjemput. Sehingga kematianmu menjadi su'ul khothimah.
3). Hidupmu di dunia ibarat satu hari atau setengah hari dibandingkan kehidupanmu di akherat kelak, persiapkanlah bekalmu, dan sebaik² bekal adalah taqwa.
3). Infakkanlah hartamu. Karena penyimpanan harta yang sesungguhnya adalah yang akan engkau bawa sampai mati, bukan yang engkau simpan untuk duniamu.
4). Jangan engkau tunda pekerjaan pagimu untuk sore harimu, niscaya banyak pekerjaan yang akan engkau selesaikan.
5). Aturlah waktumu sebaik mungkin, kapan mengurus pekerjaan rumah tanggamu, kapan engkau membaca al qur'an, kapan engkau membaca buku yang bermanfaat dan pekerjaan lainnya.
6). Orang yang tertipu adalah orang yang tidak dapat memanfaatkan waktu luangnya padahal dia dalam kondisi sehat. Sesungguhnya setelah waktu luang akan ada waktu sibuk, setelah sehat akan ada masa sakit ... manfaatkanlah masa sehatmu dan waktu luangmu sebaik mungkin.
7). Sesungguhnya masa sakitmu dibandingkan masa sehatmu lebih banyak waktu sehatmu. Coba ingat berapa lama kamu sakit? Seminggu? Sebulan? Setahun? Bandingkan dengan masa sehatmu! Maka, bersyukurlah..
8). Janganlah engkau merasa aman dari perbuatan maksiat yang engkau lakukan secara diam-diam.
Jika istri, suami atau orang lain tak ada yang mengetahui, akan tetapi Allah mengetahui perbuatanmu. Dan kelak perbuatanmu akan dipertanggungjawabkan di akherat kelak.
9). Apabila perbuatan maksiat sudah engkau lakukan, menyesal lah! Bertaubatlah..
Bertaubat dengan sebaik-baik taubat. Janganlah engkau ulangi. Tegakkanlah sholat niscaya akan menghapusnya. Berbuat baiklah kepada orangtuamu
10). Berdo'alah. Sesungguhnya do'a yang paling banyak diiucapkan nabi shalalallahu 'alaihi wa sallam adalah : Ya muqollibal quluub, tsabbit qolbii' alaa diinik (Wahai yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku dalam agamaMu.)
11). Jangan engkau tinggalkan setelah sholat shubuh sebuah do'a : Allohumma innii as aluka 'ilman naa fi'an wa Rizqon thoyyiban wa'amalan mutaqobbalaan (Ya Allah aku meminta kepadaMu ilmu yang bermanfaat, rizki yang baik dan amal yang diterima.)
12). Bacalah dzikir pagi dan sore, dia hanya meminta waktumu 10 menit. Kau bisa melakukan disela² aktivitasmu.
13). Bacalah buku yang bermanfaat. Karena ia dapat menghantarkanmu kepada kebaikan. Bacalah buku 4 jam dalam sehari.
14). Manusia yang paling utama adalah yang baik akhlaknya. Dan manusia yang paling cerdas adalah yang selalu mengingat mati dan mempersiapkan bekal menghadapi kehidupan setelah kematian.
15). Janganlah engkau panjang angan-angan untuk kehidupan duniamu.
Ketika usahamu telah mencukupi kebutuhan hidupmu, tak usah engkau tambahkan beban hidupmu dengan berutang untuk memperluas usahamu. Karena bisa jadi engkau akan mati meninggalkan hutang dan sesungguhnya Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam tak bersedia menyolati jenazah orang yang mati meninggalkan hutang.
16). Dapat engkau melakukan hal-hal mubah seperti menjaga kesehatan badanmu, akan tetapi janganlah hal tersebut membuatmu lupa menjaga kesehatan hatimu.
17). Berikan rasa cintamu untuk orang-orang shalih, bukan untuk orang-orang kafir.
18). Terakhir, maafkanlah orang yang telah menyakiti hatimu
#Copas (semoga Allah memberkahi penulisnya)
30 notes · View notes
mauliin21 · 11 months ago
Text
Apa salah ya kalau belum hamil?
Tumblr media Tumblr media
Atas pertolongan Allaah sudah memasuki pernikahan empat tahun. Memasuki tahun keempat pertanyaan yang menghampiri lebih tajam dibandingkan dengan awal-awal pernikahan. Di awal aku tidak terlalu memikirkan, namun selalu saja aku jatuh perihal bagaimana dengan perasaan suami, orangtuaku, dan juga mertuaku. aku pikir seiring berjalannya waktu pertanyaan itu akan hilang dengan sendirinya, rupanya tidak .
Ada satu hari dimana aku dinyatakan hamil, saat memasuki pernikahan satu tahun sepuluh bulan. aku tahu benar bagaimana perasaan dan wajah-wajah bahagia dari suami, orangtua, dan mertua. Lalu sampai pada titik, Allaah berkehendak lain. Janin tersebut gugur.
Lalu hamil kembali saat usia pernikahan dua tahun sembilan bulan. Qadarullaah harus gugur dan menjalani kuretase.
"Gugur mulu" komentar yang pernah ku dapatkan..
Sedih? Jelas. aku sangat terpukul. Dan komentar lebih sangat tajam bila dibandingkan dengan sebelum hamil.
aku pikir tidak hanya yang belum hamil saja yang mendapatkan pertanyaan demikian. Yang belum menikah dan bertemu jodohnya juga sering mendapatkan pertanyaan yang kurang lebih sama. Kapan?
Hanya karena Allaah menetapkan sebuah takdir sampai detik ini masih menunggu perihal anak. Dulu pun tak luput dari pertanyaan "Kapan menikah" seolah semua keadaan harus sesuai dengan sebagaimana mestinya.
Menatap kasian, mencibir dibelakang, bahkan menanyai didepan umum dengan kondisi diiringi dengan tawa agar tidak terlihat menyakitkan kemudian memberi nasehat-nasehat yang tidak perlu. Kalau tidak diabaikan dilabeli orang yang tidak bisa menerima nasihat.
Ditatap kasihan lalu sejurus pertanyaan pamungkas, kasihan ya belum jua ketemu jodohnya. Kasihan ya belum jua punya anak nanti siapa yang akan mendoakan kita kalau kita telah tiada. Dan sebagainya, dan sebagainya yang terlalu panjang untuk dituliskan kembali
Sebetulnya ini sedikit kurang nyaman. Apa yang harus dikasiani ? Hanya karena masih sendiri? Hanya karena belum punya anak? Kedua keadaan bukan berarti diri ini kekurangan kasih sayang. Ada Allaah yang Maha Penyayangnya tidak bisa diukur dengan apapun yang senantiasa menyayangi hambanya tiada batas, ada kedua orang tua yang dengan izin Allah menyayangi dengan tulus tanpa tapi.
Hanya karena Allaah mengehendaki sebuah takdir belum menikah atau belum punya anak bukan berarti Allah tidak sayang. Melainkan setiap orang diuji dengan ujiannya masing-masing. Setiap orang sedang berusaha berdamai dengan takdir yang telah ditetapkan untuknya.
Kini, memasuki usia pernikahan empat tahun lebih sembilan bulan. aku berada di titik biar Allaah yang menentukan jalan doa kita, agar kita paham bagaimana rasanya menyerah menjadi seorang hamba. aku hanya ingin menjalani kehidupan ini dengan tenang bersama orang-orang yang ku sayangi. Kehidupan yang mungkin tidak semua orang berada dititik ini. Kehidupan yang tenang..
Menikah, dan mempunyai anak tidak menjamin sebuah kebahagiaan. Sungguh, ini bukan semata karena pembelaanku saja. Menikah dan mempunyai anak adalah salah satu anugerah Allaah yang patut diupayakan dan disyukuri dengan penuh syukur.
Keduanya bukan tolak ukur untuk bahagia. Karena pada hari ini ada yang menikah namun berpisah, ada yang memiliki anak juga berpisah. Rumah tangga sakinah mawadah warahmah adalah sebuah karunia Allaah. Dan tolak ukurnya bukan dengan ukuran dunia.
Pada akhirnya tak lupa pada setiap do'a apa pun selalu menyertakan "Terbaik menurut engkau Ya Allaah". Jadi ketika sesuatu yang aku minta belum Allaah kabulkan. Hal itu tak lantas membuat ku berburuk sangka pada Allaah.
Sebagaimana buku pertama lahir karena telah banyak kesedihan yang terlewatkan. Dalam Sedihmu Berbaik Sangkalah Kepada Allaah. Semoga pada akhirnya hanya rasa syukur yang akan dilangitkan. Tidak ada didunia ini yang abadi, sekalipun itu kesedihan dan beratnya sebuah penantian. Jangan jauh-jauh dari Allaah, biar Allaah yang kuatkan saat semua orang telah menyerah dan berhenti berupaya.
Lalu kalau ditanyai sebuah pertanyaan yang diawali dengan kapan? Apa yang harus dijawab?
Setiap kali merasa capek sama pertanyaan kapan ini kapan itu, aku yakin, aku belum seberapa dibandingkan dengan mereka yang penantiannya jauh lebih lama. Perihal jodoh ataupun buah hati.
Maka jawabku, tidak semua takdir harus kita pahami maksud dan tujuannya mengapa Allaah menguji kita dengan demikian dan demikian. Pada akhirnya tidak mengurangi sedikitpun kemuliaan ibunda Maryam meski beliau tidak menikah. Dan tidak mengurangi sedikitpun kemuliaan ibunda Aisyah radhiyallahu anha meski beliau tidak memiliki buah hati.
Urgensi hidup bukanlah perihal pencapaian melainkan beribadah kepada Allaah sebagaimana para Nabi, para sahabat yang tetap beriman sekalipun takdir itu terasa tidak menyenangkan. Manisnya sebuah takdir tidak terletak pada apa yang telah kita capai, melainkan keridhoan Allaah.
Tak selamanya hujan akan terus turun, tak selamanya malam akan terus bergulir. Kehidupan ini pun demikian, tidak selamanya. Sebab Allaah yang telah menetapkan semuanya sesuai dengan kadar kemampuan kita sebagai seorang hamba..
Menuju penghujung, 21 Desember 2023
273 notes · View notes
mauliin21 · 1 year ago
Text
Tumblr media
Afirmasi Pagi itu Penting!
Meminjam ungkapan kata gurunda, "Speak to change the wolrd".
Inilah yang membuatku belajar konsisten/merutinkan diri, mengatakan hal-hal baik untuk membangun energi positif dalam diri.
Setiap hari bahkan setiap saat kita mendapati kejadian yang tidak sesuai harapan.
No problem bestie, selama kamu mengatakan hal baik dan merespon positif terhadap hal yang tidak baik dengan penuh ketenangan, itu semua tidak akan mempengaruhi hari dan hidupmu.
Well, afirmasi ibarat doa yang terus kamu lantunkan. Optimisme yang dibangun untuk diri sendiri, dan bagian ini adalah caramu berprasangka baik pada Tuhanmu dengan terus mengatakan hal tersebut.
Afirmasi dalam rangka menarik semua energi positif, kebaikan yang akan hadir dalam hidupmu.
Bestie, yang hari ini keadaan diri sedang tidak baik-baik saja, kepercayaan dirimu berkurang, keyakinan dirimu terkoyak oleh keadaan, ucapkanlah dalam lisan dan hatimu afirmasi pagi ini.
Semoga dengan begitu, Tuhan memberikan Kekuatan Besar tanpa kamu duga yang bisa meringankan langkah kaki menempuh jalan perjuangan kembali. Semangat... ❤️
42 notes · View notes
mauliin21 · 1 year ago
Text
Karena menikah berarti mengorbankan banyak hal. Menutup banyak hal. Membatasi banyak hal.
Karena menikah bukan lagi soal memilih dan memilah. Tapi soal memutuskan bahwa prioritas kita adalah keluarga.
Karena pasca menikah, perempuan adalah amanah. Sedangkan lelaki adalah rumah.
Yang darinya tidak hanya menyoal rasa nyaman, namun juga tanggung jawab, penjagaan dan perlindungan.
08.40 p.m || 10 September 2023
368 notes · View notes
mauliin21 · 1 year ago
Text
15 Ke 26
Ah aku sudah tua ternyata, gakerasa udah ketemu 15 februari ke 26 lagi aja. Kata orang umur 25 itu masa-masa quarter life crisis. Tapi, aku malah ngerasa banyak banget magic diumur 25. Banyak banget hal yang disyukurin di umur 25. Mari kita flashback memori yang kerekam di otak sama hati aku setaun kemaren!
Teman. Aku selalu ngerasa kalau hidup aku kesepian, tapi ternyata ngga. Banyak banget temen-temen baru yang dateng ke hidup aku, sebenernya ngga sih, cuma itu-itu aja. Tapi kaya semakin ke filter aja semuanya, temen-temen aku jadi sedikit tapi menyenangkan.Tapi iya juga si, kapan juga aku punya temen banyak. Temen-temen kuliah aku satu persatu mulai punya hidup masing-masing, ada yang menuju lebih baik, ada yang disitu-situ aja, ada yang semakin suram. Tapi aku selalu berdoa buat kalian agar tetap bahagia dan galupa sama aku. Temen-temen kuliah aku mulai pada nikah,  ada yang ngejar karir di kota orang, ada yang berbunga-bunga karna cinta. Sedangkan aku yang masih hidup ngikutin aliran sungai yang ada. Di  Banjaran, walau kadang banjir, tapi aku punya temen-temen yang menyenangkan di kantor. Kaya balance aja hidup aku kalo udah cape, tiba-tiba menyenangkan lagi. Aku selalu ngerasa kalau aku tidak unworthy untuk jadi tempat cerita temen-temen aku, tapi ternyata ngga. Ganyangka aja yang awalnya cuma mau bengong ke kopisop sama curhat dikit ke temen-temen, tiba-tiba mereka cerita tentang keluarganya, tentang masalah pribadinya. Dan aku yang beku, bingung mau ngerespon apa, dan akhirnya minta maaf karna aku bingung mau respon apa. Tapi mereka ngerti dan mereka hanya butuh didengar, karna mereka gabisa cerita ke banyak orang tentang masalah pribadi mereka. Aku banyak belajar banyak dari sifat-sifat dan cerita temen-temen aku yang unik-unik. Walaupun, pada akhirnya semua itu gaada yang abadi, aku tau kalau ada waktunya mereka bakal ngejar sesuatu yang mereka ingin atau butuh.
Kerja. The perks of gaji dua digit. Hehe. Taun ini aku dipromosiin jadi direktur, kalau di perusahaan lain namanya manajer sih. Seneng banget, akhirnya aku bisa megang tim yang solid. Yang percaya sama aku. Probation 6 bulan,diangkat jadi manajer percobaan di bulan Juni, banyak banger naik turun yang aku rasain, ternyata tidak mudah menjadi manajer di pabrik dengan pimpinan lulusan SD. Pulang malem tiap hari, badan rontok, pernah pulang jam 11 malem, dimarahin tiap hari,dianggap remeh sama senior-senior. Dan sadar kalau pendidikan itu penting buat seorang pimpinan, biar mereka bisa ngeliat secara luas. bukan cuma satu garis lurus. Akhirnya, aku yang harus adaptasi dengan gaya kerja pimpinan-pimpinan aku. Sempet mikir kalo aku bakal ga passed probation, dan balik lagi jadi engineer. Dan seiring waktu, aku bisa ngikutin alur kerjanya  Dibulan Januari, aku passed probation, dan gajiku naik drastis jadi dua digit. Yeay! Yang bikin bangga, aku passed probation atas rekomendasi pimpinan aku untuk mempercepat masa probation aku dan segera di passed-kan. Aku bangga, aku baru 3 taun kerja, diumur 26, gajiku menyentuh dua digit. Semoga ini bisa jadi pecutan agar aku tetap belajar, banyak melihat, banyak mendengar, dan mudah berbagi. Karna aku masih belum puas, masih banyak yang bisa dikembangin. Aku gamau berakhir sama kaya pimpinan aku. Aku mau menjadi lebih baik, jauh lebih baik. Dan semoga terjadi. 
Agama. Aku ngerasa aku yang dikasih berkah banyak banget, malah jauh banget dari agama. Jarang solat entah gegara sibuk atau emang males. Jadi banyak minum alkohol. Aku percaya kalau uang bisa merubah seseorang, dan itu kejadian di aku, aku merasa duniawi aku meningkat, tapi akhirat aku menurun. Aku tau apa yang aku lakuin salah, tapi aku masih tetep ngelakuin itu. Memang bodoh. Wish aku taun ini cuma semoga aku bisa rajin solat, puasa tamat, dan ngurangin minum alkohol.
Ci-cintaan. Untuk bagian ini kayanya gaada yang beda dari taun-taun sebelumnya. Tetap saja begitu. Main bumble-chat-ketemu-ilfil-udahan on repeat. Sampe akhirnya aku ketemu cewek dari bumble yang sebenernya menarik, tapi ya namanya juga manusia, ada lebih ada kurang. Dia cantik, manis, lucu, stylish, tapi di hari pertama ketemu dia cerita tentang keluarganya yang buat aku shock karna aku dari keluarga cemara. Dan pada akhirnya keluar statement ”Kenapa  ya kalau cewe dari bumble rata-rata broken home semua”. Dan akhirnya aku ninggalin itu semua, hapus bumble dan nyari di real life. Aku dikenalin sama temennya temen aku. Aku excited bgt karna akhirnya bisa deket sm cewe yg real. Silky namanya. Dimulai dengan paksaan aku buat ke gija buat bawa silky ketemu aku, sampe akhirnya tukeran wa, dan main bareng. Tapi, aku ya tetep aku yang sulit bgt buat ngerasa. Tapi aku try hard biar bisa deket sama dia, soalnya kata dewa “beri sedikit waktu, biar cinta datang karna telah terbiasa”. Tapi, akhirnya dia ternyata gabisa terbiasa dengan usaha aku yg udh aku anggap maksimal. Akhirnya, dia cuma nganggep aku temen. Padahal aku gamau nambah temen baru, temen aku dah banyak, cape. aku gaada sparks sama dia, tapi aku gamau kehilangan orang itu. Yah aku tau, aku egois. Dan pada akhirnya kita jadi temen yang gapernah komunikasi sama sekali. People come and go, right?
Aku selalu mikir hidup yang sekarang itu buat masa depan yang lebih indah. Tapi, aku lupa buat hidup lebih pelan. Hidup aku terlalu fast forward. Kaya nonton film drama tapi speednya x3, gaenak kan. Aku belajar kalo hidup itu buat hari ini. Aku gatau apa yang bakal terjadi besok, lusa, dan seterusnya. Bisa aja aku naik jabatan lagi, atau malah demosi. Ketemu orang yang bakal jadi temen hidup aku selamanya atau cuma buat belajar lagi tentang hidup. Aku gamau terlalu banyak mikir untuk sesuatu dengan sifat yang ga pasti. Aku mau kerja, pulang, main, dan ngelamunin hari itu sebelum tidur sebelum akhirnya tidur. Tanpa mikirin apa yang belum terjadi. I am 26 and i am ready for tomorrow.
10 notes · View notes
mauliin21 · 1 year ago
Text
1 Januari 2023
Hi… Apa kabar ?
Belakangan ini disibukan oleh rutinitas hidup. Mulai dari hal ini sampai hal itu. Tahun - tahun kemarin telah banyak merubah hidup ini. Tangis dan tawa haru pecah bercampur menjadi pelangi setelah badai. Banyak yang hilang tapi tak sedikit pula yang baru. Hingga tak terasa umur ini sudah genap 26 tahun.
Ohh.. Ternyata ini yang dinamakan dewasa.Tapi belum dewasa sepenuhnya. lebih ke menahan ego, dan menyikapi segala hal dengan tenang. Tidak terlalu berambisi dan tidak pula terlalu santai. Kata orang Jawa bilang “Ojo Kesusu”. Sedikit bicara tapi banyak tindakan. 
Selamat Tahun baru dan selamat merenungi. Umur semakin bertambah, masa hidup semakin berkurang, dan tiket menuju Surga masih belum dipersiapkan. 
- Keset Aladin
15 notes · View notes
mauliin21 · 1 year ago
Text
Karena menikah adalah tentang mengubah kebiasaan.
Menikah bukan hanya menyoal menyatukan persepsi. Atau membangun komunikasi.
Bukan pula menyoal maklum-memaklumi. Atau menerima segalanya dengan besar hati.
Menikah adalah perihal nafkah lahir dan batin yang diberikan oleh suami kepada istri. Juga perihal pengabdian dan ketaatan dari istri untuk suami.
Menikah adalah tentang mengubah kebiasaan, mengatur waktu, merencanakan masa depan, mengolah finansial, pun mengambil peran dalam pengasuhan.
Jika segala urusan rumah diberikan sepenuhnya kepada istri, maka bukan penampakan baru lagi. Jika di kemudian hari kita mendapatkan para istri yang hidupnya penuh dengan tekanan, penuh dengan derai air mata, penuh pembangkangan dan penolakan.
Sebab mentalnya rusak, fisiknya lemah akibat dari pekerjaan rumah yang dianggap - oleh hampir keseluruhan manusia - adalah tanggung jawabnya.
Padahal rumah adalah tentang bersama. Pekerjaan yang melingkupi di dalamnya adalah tanggung jawab anggota keluarga.
Pun sama ketika seorang suami hanya memposisikan diri sebagai tulang punggung keluarga, sebagai sumber dana, sebagai pencari nafkah. Sehingga mindset yang tertata hanyalah menyoal uang. Untuk kemudian lahirlah sifat dan sikap yang menggurat luka di dalam diri sang istri.
Tidak ingin berperan dalam urusan rumah dan mendidik anak. Tidak ingin meringankan beban istri, tidak ingin berusaha lebih untuk menyenangkan hati istri.
Karena tidak selalu perihal uang yang membuat seorang istri bahagia.
Adakalanya pelukan hangat, bantuan mengurus rumah dan menjaga anak, waktu-waktu yang dihabiskan berdua, janji-janji yang ditunaikan, perasaan-perasaan yang dihargai; adalah bentuk bahagia yang lain.
Karena menikah adalah upaya mengubah kebiasaan. Mengubah semua hal-hal yang pernah dilakukan seorang diri, menjadi kebiasaan yang harus dilakukan berdua bersama pasangan.
Karena menikah adalah upaya memberikan lebih banyak waktu kepada keluarga. Menomorsatukan mereka, menjadi peka terhadap perasaannya.
Karena menikah adalah perihal saling; saling meringankan beban pekerjaan rumah; saling menghargai dalam setiap keputusan; saling menghormati dalam berbagai keadaan.
Karena menikah adalah tentang mengubah kebiasaan. Menjadi tahu dan paham bahwa begitu banyak kebiasaan yang mesti diubah jika telah hidup berkeluarga.
Bukan malah berlaku seenaknya hanya karena dia adalah kepala rumah tangga. Dan bukan pula bertingkah semaunya hanya karena dia adalah seorang wanita yang mesti dimuliakan oleh suaminya.
Karena sungguh, menikah adalan tentang kesadaran untuk mengubah kebiasaan.
Kesadaran untuk mau memahami bahwa sebaik-baik waktu yang dihabiskan seorang laki-laki adalah bersama keluarga dan istri.
Kesadaran untuk mau mengerti bahwa sebaik-baik ketaatan yang mesti dilakukan oleh seorang perempuan adalah ketaatan kepada suami.
06.13 a.m || 13 Juni 2023
971 notes · View notes
mauliin21 · 1 year ago
Text
Karena menikah adalah tentang mengubah kebiasaan.
Menikah bukan hanya menyoal menyatukan persepsi. Atau membangun komunikasi.
Bukan pula menyoal maklum-memaklumi. Atau menerima segalanya dengan besar hati.
Menikah adalah perihal nafkah lahir dan batin yang diberikan oleh suami kepada istri. Juga perihal pengabdian dan ketaatan dari istri untuk suami.
Menikah adalah tentang mengubah kebiasaan, mengatur waktu, merencanakan masa depan, mengolah finansial, pun mengambil peran dalam pengasuhan.
Jika segala urusan rumah diberikan sepenuhnya kepada istri, maka bukan penampakan baru lagi. Jika di kemudian hari kita mendapatkan para istri yang hidupnya penuh dengan tekanan, penuh dengan derai air mata, penuh pembangkangan dan penolakan.
Sebab mentalnya rusak, fisiknya lemah akibat dari pekerjaan rumah yang dianggap - oleh hampir keseluruhan manusia - adalah tanggung jawabnya.
Padahal rumah adalah tentang bersama. Pekerjaan yang melingkupi di dalamnya adalah tanggung jawab anggota keluarga.
Pun sama ketika seorang suami hanya memposisikan diri sebagai tulang punggung keluarga, sebagai sumber dana, sebagai pencari nafkah. Sehingga mindset yang tertata hanyalah menyoal uang. Untuk kemudian lahirlah sifat dan sikap yang menggurat luka di dalam diri sang istri.
Tidak ingin berperan dalam urusan rumah dan mendidik anak. Tidak ingin meringankan beban istri, tidak ingin berusaha lebih untuk menyenangkan hati istri.
Karena tidak selalu perihal uang yang membuat seorang istri bahagia.
Adakalanya pelukan hangat, bantuan mengurus rumah dan menjaga anak, waktu-waktu yang dihabiskan berdua, janji-janji yang ditunaikan, perasaan-perasaan yang dihargai; adalah bentuk bahagia yang lain.
Karena menikah adalah upaya mengubah kebiasaan. Mengubah semua hal-hal yang pernah dilakukan seorang diri, menjadi kebiasaan yang harus dilakukan berdua bersama pasangan.
Karena menikah adalah upaya memberikan lebih banyak waktu kepada keluarga. Menomorsatukan mereka, menjadi peka terhadap perasaannya.
Karena menikah adalah perihal saling; saling meringankan beban pekerjaan rumah; saling menghargai dalam setiap keputusan; saling menghormati dalam berbagai keadaan.
Karena menikah adalah tentang mengubah kebiasaan. Menjadi tahu dan paham bahwa begitu banyak kebiasaan yang mesti diubah jika telah hidup berkeluarga.
Bukan malah berlaku seenaknya hanya karena dia adalah kepala rumah tangga. Dan bukan pula bertingkah semaunya hanya karena dia adalah seorang wanita yang mesti dimuliakan oleh suaminya.
Karena sungguh, menikah adalan tentang kesadaran untuk mengubah kebiasaan.
Kesadaran untuk mau memahami bahwa sebaik-baik waktu yang dihabiskan seorang laki-laki adalah bersama keluarga dan istri.
Kesadaran untuk mau mengerti bahwa sebaik-baik ketaatan yang mesti dilakukan oleh seorang perempuan adalah ketaatan kepada suami.
06.13 a.m || 13 Juni 2023
971 notes · View notes
mauliin21 · 2 years ago
Text
Sedikitkan bicaramu, nanti akan berkurang kesalahanmu dan akan meninggikan derajatmu. Banyak bicara itu seringkali menjadikan seseorang bisa terpeleset dan berbohong.
Ingat, tidak semua harus dibicarakan dan disampaikan, seperlunya saja.
@jndmmsyhd
697 notes · View notes
mauliin21 · 2 years ago
Text
Various du’as that can be said to someone:
حَفِظَكَ اللهُ
May Allāh preserve you.
سَلَّمَكَ اللهُ
May Allāh protect you.
قَوَاكَ اللهُ
May Allāh strengthen you.
صَانَكَ اللهُ
May Allāh take care of you.
أَكْرَمَكَ اللهُ
May Allāh honor you.
نَفَعَ اللهُ بِكَ
May Allāh benefit others by you.
بَارَكَ اللهُ فِيكَ
May Allāh bless you.
سَدَّدَكَ اللهُ
May Allāh guide you to what’s correct.
أَعَزَّكَ اللهُ
May Allāh give you honor.
رَفَعَ اللهُ مَقَامَكَ
May Allāh raise your status.
أَسْعَدَكَ اللهُ
May Allāh make you happy.
شَرَحَ اللهُ صَدْرَكَ
May Allāh give you joy.
يَسَّرَ اللهُ أَمْرَكَ
May Allāh make your affair easy.
أَتَمَّ اللهُ لَكَ النُّورِ
May Allāh complete your light.
ضَاعَفَ اللهُ لَكَ الأُجُورَ
May Allāh multiply your rewards.
جَعَلَ اللهُ عَيْشَةَ رَغِيدًا
May Allāh make your life pleasant.
جَعَلَ اللهُ سَعْيَكَ حَمِيدًا
May Allāh make your efforts praiseworthy.
جَعَلَكَ اللهُ مُبَارَكًا أَيْنَمَا كُنْتَ
May Allāh make you blessed wherever you are.
أَمَدَّكَ اللهُ بِمَدَدٍ مِنْ عِنْدَهُ
May Allāh aid you with support from Himself.
جَعَلَكَ اللهُ لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
May Allāh make a leaser of the pious.
لَا زِلْتَ فِي أَسْمَلِ سَلَامَةٍ
May you remain in the most complete safety.
طَيَّبَ اللهُ نَفْسَكَ
May Allāh make you in high spirits.
فَسَّحَ اللهُ فِي أَجْلِكَ
May Allāh extend your appointed time.
أَطَالَ اللهُ عُمْرَكَ
May Allāh give you a long life.
صَبَّ اللهُ عَلَيْكَ الْخَيْرَ صَبًّا
May Allāh pour forth abundant good on you.
سَاقَ اللهُ إِلَيْكَ الْخَيْرَ سَوْقًا
May Allāh send abundant good towards you.
تَحَنَّنَ اللهُ عَلَيْكَ
May Allāh be compassionate towards you.
آوَاكَ اللهُ
May Allāh give you refuge.
فَتَحَ اللهُ لَكَ أَبْوَابَ الْخَيْرَاتِ
May Allāh open the doors of good for you.
مَتَّعَ اللهُ الْمُسْلِمِينَ بِحَيَاتِكَ
May Allāh give the Muslims enjoyment with your life.
وَسَّعَ اللهُ عَلَيْكَ
May Allāh be generous to you.
رَزَقَكَ اللهُ مِنْ حَيْثُ لَا تَحْتَسِبُ
May Allāh provide for you from where you could never imagine.
رَزَقَكَ اللهُ بِغَيْرِ حِسَابٍ
May Allāh provide for you without measure.
بَيَّضَ اللهُ وَجْهَكَ
May Allāh brighten your face.
أَغَاثَكَ اللهُ
May Allāh help you.
أَعَانَكَ الله
May Allāh aid you.
طَيَّبَ اللهُ ذِكْرَكَ
May Allāh make good any mention of you.
عَمَّرَ اللهُ قَلْبَكَ
May Allāh grant long life to your heart.
أَبْقَى اللهُ لَكَ ثَنَاءً حَسَنًا
May Allāh preserve for you good praise.
أَصْلَحَ اللهُ ذُرِّيَتَكَ
MaybAllah rectify your offspring.
أَعْلَى اللهُ مَقَامَكَ
May Allāh elevate your status.
خَتَمَ اللهُ لَكَ بِالْحُسْنَى
May Allāh give you a good end.
#collected
2K notes · View notes
mauliin21 · 2 years ago
Text
Lebih dari sepotong nasihat pernikahan.
Tumblr media
- Akan selalu mudah mencari alasan untuk menyerah dan berpisah, namun akan menjadi sulit bila semua alasan itu hanya karena Allah (by instagram @hellofira)
- Pernikahan seperti mawar yang siap melukai tangan, juga seperti permukaan laut biru yang memantulkan gambaran awan namun didasarnya penuh karang yang bisa merobek. Pernikahan itu tidak idealis, tidak menjanjikan kepuasaan, tapi menjanjikan keberkahan. Keberkahan datang bersama orang yang bersabar. Tidaklah orang tersebut bersabar kecuali ia mengharap ridha dan pahala di sisi Allah. (Ust. Oemar mita)
- Rumah tangga, tidak harus dimulai dengan cinta yang menggebu-gebu, cukup dimulai dengan iman. Karena iman yang kokoh, akan menghadirkan cinta di hati keduanya. Dan iman itulah, yang akan menjaga keduanya ditengah segala dinamika yang mungkin nanti akan keduanya hadapi. (By. Instagram @febriantialmeera)
Februari yang penuh pelajaran, 11 - 02 - 2023 11.25 wita
513 notes · View notes
mauliin21 · 2 years ago
Text
34.
"Tidak perlu membuktikan apapun kepada siapapun. Yang tulus akan tahu bagaimana caranya menghargai setiap proses yang kita lalui."
95 notes · View notes
mauliin21 · 2 years ago
Text
Tumblr media
“ Surga ada di telapak kaki ibu “, kadang kita menganggap bahwa kalau surga ada di telapak kaki ibu , maka anak itu harus patuh dan menerima apapun perlakuan ibunya walau mental dan raga anak di sakiti habis habisan ..
bagi saya sebagai ibu , arti surga ada di telapak kaki ibu itu adalah seorang ibu harus menjadi guru pertama bagi anak anaknya , ibu adalah madrasah bagi anak anaknya , ibu harus bisa menciptakan surga buat anaknya , jangan hanya urusan dunia aja anak untuk di bannggakan , urusan akhiratnya utamakan dalam mendidik mereka agar bisa kita banggakan kepada Allah yg telah mengamanahkan kepada kita , ibu harus jadi cerminan dari hal hal kebaikan dan ladang pahala bagi anak anaknya kelak di akhirat nanti ..
Belajar menjaga sikap dan akhlak kepada orang lain ..
Belajar menjadi panutan bagi anak anaknya ..
belajar sabar dalam mengurus dan membentuk mereka ..
Belajar agama agar bisa mendidik mereka dengan agama yg baik ..
Menjadi ibu itu tidak mudah , harus bisa belajar dan mau memperbaiki dirinya dahulu , belajar agar anak anaknya tidak mengulang kesalahan yg sama seperti dirinya , kadang ibu juga harus menjadi tulang punggung bagi anak anaknya , kenapa ibu 3 kali di sebut di bandingkan bapaknya, kenapa ibu begitu di muliakan dalam agama karena ibu adalah yg mampu memperbaiki generasi berikutnya
Jadi Pantaskan diri kita agar di mampukan menjadi pemilik surga di telapak kakimu ibu .. 🤍
Ingat bu , kita yg meminta anak kepada Allah bukan anak yg meminta jadi belajarlah untuk bertanggung jawab atas apa yg kita minta meskipun kita sebagai ibu jauh dari kesempurnaan ..
#merenungsejenak
#apaartiseorangibu
#artiibusesungguhnya
#myjourney
45 notes · View notes