literallybliss
Kata Drei
5 posts
Selamat datang di Kata Drei—ruang untuk berbagi dan merefleksikan perjalanan hidupku. Di sini, aku akan mengungkapkan sudut pandangku tentang berbagai isu sosial, budaya, pendidikan, dan politik yang menginspirasi dan membentuk diriku. Selain itu, kamu juga akan menemukan ide masakan sehari-hari yang tidak kalah enak, foto-foto terbaru yang penuh makna, serta catatan sehari-hariku yang menggambarkan suka dan duka dalam menjalani kehidupan ini. Mari kita berbagi cerita dan perspektif!
Don't wanna be here? Send us removal request.
literallybliss · 13 days ago
Text
Memang sulit.
Setelah sekian lama, kita menemukan hal-hal dan ide baru. Namun, tetap terasa ingatan tentang saat-saat di mana kita berada di titik yang mengharuskan kita untuk berjuang. Seberapa mampu kita? Seberapa kuat kita? Seberapa lelah kita? Semua pertanyaan itu wajar saja muncul, karena dalam pengalaman pertama menjalani hidup ini, tidak adil rasanya jika kita lupa untuk mengapresiasi diri sendiri.
Katakanlah, “Hei, terima kasih ya sudah melewati hari dan malam yang panjang. Setidaknya, satu hari lagi telah berlalu, dan kamu berhasil melalui semuanya dengan baik.”
Mengampuni diri sendiri juga bukan sesuatu yang salah. Mungkin belum sempurna, tapi fakta bahwa kita mau bangkit saja sudah merupakan pencapaian besar. Hargailah dirimu terlebih dahulu sebelum menghargai orang lain.
0 notes
literallybliss · 29 days ago
Text
Sekadar Angka.
Sama seperti hari-hari biasa, tidak ada bedanya, hanya saja, hari ini Jakarta diguyur hujan setelah beberapa hari terakhir cuaca begitu terik. Aku memaknainya dengan rasa syukur. Tepat di hari ulang tahunku, Tuhan masih mempercayaiku untuk melangkah ke depan.
Seperti biasa, aku menyambutnya dengan penuh harapan. Tak ada lagi yang ingin kusampaikan selain terima kasih untuk mereka yang hingga kini masih mengingat, mengucapkan, dan mendoakan.
0 notes
literallybliss · 1 month ago
Text
Masak dengan Rasa Percaya Diri: Perjalanan dari Niat Hingga Cita Rasa
Siapa disini yang suka masak dan masih takut untuk mencoba? mungkin kali ini aku mau membagikan resep dan pengalaman selama aku belajar masak di rumah. Nah teman-teman, boleh banget nih dimulai dengan hal mudah dahulu, kalau kepepet lapar selain pesan makanan secara online atau alternatifnya masak mie instan coba dengan memasak telur mata sapi. Akan tetapi kalau bosan juga dengan itu-itu saja dan memikirkan efek dari makanan instan atau cepat saji. Boleh loh, teman-teman memasak dan menurutku semua orang berhak memasak apapun rasanya dan tentu harus menggunakan feeling kalau aku sih gitu, ya.
Keberanian awalku untuk masak ketika mama berpuasa karena mengganti hutang puasanya tahun sebelumnya dan selain itu mama kadang masak tapi hanya untuk sarapan setelahnya beli atau kalau ada bahan makanan di kulkas suruh aku olah sendiri. Jadi, sebagai anak lelaki satu-satunya di rumah aku mencoba masak, kata mama "ga apa-apa kalau ga enak, coba dulu. kalo tuang garam jangan kebanyakan, karena kalo kurang kita bisa tambahin penyedap. terus juga harus pake ukuran (perkiraan)" nah, fun fact aku selama memasak dan sampai detik ini juga kalau memasak engga pernah dicoba tapi hasil rasa selalu pas, jarang kalau kurang rasa.
Sewaktu semester tiga dan empat kemarin, aku rajin memasak karena kelasku siang dan masih sempat buat bekal untuk dibawa ke kelas. Hari itu aku memasak "Ayam Bumbu Dapur" entah ide dari mana dan aku hanya mengarang namanya, karena di kulkas hanya ada ayam fillet satu kilo dan bumbu dapur. Nah, karena temanku saat itu berangkat bareng sama aku dan dia juga coba masakanku katanya enak, bahkan dapat review positive malah menyarankan aku untuk buka usaha masakan rumahan.
Tumblr media
RESEP AYAM BUMBU DAPUR
Ayam fillet bagian dada dan paha 1 Kg (Cuci Bersih)
Jeruk Nipis
Lengkuas 3 ruas
Jahe 1 ruas
Kunyit 1 ruas
Serai 2 batang
Daun salam secukupnya
Daun jeruk secukupnya
Cabai merah besar sesuai selera
Cabai rawit sesuai selera
Bawang putih 5 siung
Bawang merah 5 siung
Ketumbar bubuk 1 sdm
Lada bubuk 1 sdt
Penyedap sesuaikan
Msg (sesuai selera)
Garam 1/2 sdt
Kecap tiram 1 sdt
Kecap Kedelai (Bango) secukupnya
Minyak Goreng 3 sdm
Cara Memasak
Ayam fillet marinasi cukup 15 menit dengan jeruk nipis dan garam secukupnya, lalu digoreng terlebih dahulu sampai sedikit kering lalu tiriskan minyaknya.
Haluskan bumbu Dapur seperti lengkuas, jahe, kunyit, serai, daun salam, daun jeruk, cabai besar dan rawit, bawang merah dan putih.
Lalu masak bumbu dengan sedikit minyak goreng sebanyak 3 sendok, tidak perlu banyak karena ayam yang dimasak akan mengeluarkan minyak sendiri nantinya.
Tambahkan air setengah gelas.
Tunggu harum, lalu tambahkan bumbu penyedap, lada bubuk, ketumbar bubuk, Msg (opsional) garam, kecap tiram, kecap kedelai.
Sesuaikan rasa, tambahkan bumbu jika kurang rasa atau jika ingin dan suka pedas tambahkan cabai rawit utuh.
Semoga resepnya bermanfaat, dan teman-teman di rumah dapat mencobanya. Pesanku jangan takut mencoba untuk masak atau takut tidak enak, sebelum kita mencoba pasti ada ketakutan akan kegagalan tapi itu akan membuat kita lebih baik dari sebelumnya. Dulu mama juga selalu kasih masukan, kurang apa-apanya terima dulu karena kita bisa mencoba supaya lebih baik lagi masaknya. Karena memasak itu hak setiap individu, bukan gender atau golongan, jadi siapapun boleh memasak dengan penuh rasa cinta di dalamnya. Hadirkan setiap rasa untuk orang yang kita sayangi dengan masakan yang kita buat.
Terima kasih untuk kalian yang sudah membaca, dan ini pesanku untuk mama sekarang anak lelakinya sudah bisa masak bahkan sama persis enaknya, terima kasih ma.
0 notes
literallybliss · 1 month ago
Text
"Sekaleng Penyegar, Sejenak Memaknai Hidup"
Tumblr media
Hari itu, aku kembali duduk di belakang, menghela napas dalam-dalam, dan sesekali mengucapkan terima kasih kepada diri sendiri karena sudah mampu melalui malam yang panjang. Aku bersyukur karena tidak menghubungi kembali tenaga profesionalku, sebab sudah cukup berhenti sejak hari itu. Menimbang, mengukur, dan menilai, semestinya kisahku sudah sampai pada titik akhir. Belakangan ini memang sangat melelahkan, tapi jangan sampai melupakan rasa syukur atas apa yang sudah semesta berikan. Kaleng penyegar mengingatkanku untuk terus mencoba dan berusaha membukanya, walaupun dalam pikiranku sulit untuk menikmatinya karena pengait untuk membukanya saja sudah lepas. Namun nyatanya, hari ini aku mampu berjalan, walaupun terseok-seok oleh keadaan. Peluk hangat untuk diri ini, dan sekali lagi aku katakan: entah sampai kapan semesta akan menguji, aku setia belajar, bukan menyudahi.
1 note · View note
literallybliss · 2 months ago
Text
Ini akan menjadi kesan pertama
1 note · View note