lavendrcw-blog

[lavendrcw-blog]

CAN WE ALL TAKE A MOMENT TO RESPECT THE BROADNESS OF YOONGI’S CHEST! FUCKING LOOK AT HIS TIDDIES!!

[lavendrcw-blog]

So proud of you

💙

[lavendrcw-blog]

Letter For You

Hai, apa kabar?

Apa kamu baik? Bagaimana hidupmu setelah hari itu? Apa kamu makan dengan baik? Apa kamu tidur dengan baik? Apa.. Kamu hidup dengan baik setelah berpisah dariku?

Saat tanpa sengaja melihatmu di persimpangan kala sore itu, sekejap aku merasa ada sesuatu yang lepas dari tubuhku. Jantungku berdegup semakin tak karuan kala melihatmu dihampiri oleh seorang wanita dengan berpenampilan menarik dan memeluk lenganmu dengan manja. Kalian saling bersenda gurau sambil menyusuri jalan dan senyummu yang dulu kau lemparkan padaku kini tertuju pada perempuan itu. Kalian terlihat sangat bahagia dan aku membencinya. Oh, terkutuklah aku.

Seluruh kenangan itu kembali berputar didalam pikiranku, menari-nari menyelusuri setiap sudut ruang memori. Memainkan seluruh perasaan dalam diriku hingga kepalaku terasa mau pecah.

Karena selama 2 tahun ini aku masih saja menyimpan rasa yang sama sejak 7 tahun yang lalu. Waktu terkadang sungguh kejam ya? Mengikatku pada masa lalu yang hingga kini terus membelenggu diriku kendati aku selalu berusaha melupakanmu.

Hei, apa 5 tahun kita bersama itu sungguh tidak ada artinya bagimu?

Apa kamu tahu sejak kamu meninggalkanku demi wanita itu aku selalu berharap bahwa kamu akan kembali kepadaku? Aku selalu berharap bahwa setiap inci darimu akan kembali menjadi milikku? Padahal kamu dulu mengatakan bahwa aku adalah yang satu-satunya. Kamu bilang tidak akan pernah bisa melepaskanku. Kamu bilang aku adalah terbaik dari yang terbaik.

Lantas, mengapa semua itu berubah? Kapan semua itu dimulai?

Padahal aku sudah memberikan segalaku padamu karena aku begitu tergila-gila denganmu. Aku melakukan apapun demi membuatmu senang bahkan aku sudah menghilangkan orang yang menyakitimu sejak kecil itu. Demi kamu, aku rela mengotori tanganku. Tapi kenapa kamu malah mengatakan aku adalah monster? Padahal kamu sendiri yang bilang bahwa kamu setengah mati ingin orang itu hilang dari dunia karena perbuatannya padamu dan ibumu dulu. Dia meninggalkan kalian dengan segudang hutang yang ditimpakan pada kalian, kan?

Aku…

Tidak bisa menerimanya..

Kamu menghancurkan hidupku, Tae.

[lavendrcw-blog]

Hubungan pertemanan itu terkadang seperti sebuah permen kapas, ya?

Saat masih utuh dengan manisnya gula serta muncul dengan berbagai warna membuat banyak orang mengerumuninya walau tak jarang juga yang tidak menyukainya.

Saat awal dikecap, akan ada yang bahagia dengan melelehnya untaian kapas akibat saliva atau mungkin akan ada juga yang langsung membuangnya akibat terlalu manis.

Setelah selesai, tongkatnya akan dibuang begitu saja. Dilupakan. Tidak ada artinya, tidak ada harganya lagi.

[lavendrcw-blog]

Aku menjalani hari itu seperti biasanya. Tidak ada yang spesial. Hanya ada aku yang biasa beserta kegiatanku yang selalu itu-itu saja. Namun, aku menyadari bahwa hari itu aku menemukan seisuatu yang tidak biasa. Aku menemukanmu. Aku menemukanmu bersama keenam orang lainnya yang sama sekali tidak biasa. Awalnya, aku tidak terlalu memperhatikan namun semakin lama aku semakin tertarik untuk menelisik kehidupanmu, aku ingin semakin mengenalimu, mengenali rekan-rekanmu, apa yang kalian kerjakan, bagaimana cara kalian tetap bertahan hingga sebesar ini. Setelah sekian lama, suatu hari aku menyadari bahwa kamu sebenarnya adalah orang biasa, sama seperti aku, hanya saja kamu menjalani kehidupanmu yang biasa itu dengan cara yang tidak biasa. Aku kagum bagaimana kamu melakukan pekerjaanmu dengan sepenuh hati, kamu menuangkan semua perasaanmu kedalam lagu-lagu yang kamu ciptakan. Bagaimana lagu yang tidak aku mengerti artinya jika tidak membaca terjemahannya dapat membuatku terlena oleh segala hal yang ada didalam sebuah lagu yang aku dengarkan.

Aku benar-benar bersyukur kalian tidak memilih untuk berhenti padahal kalian bisa saja mengakhiri semuanya.

Maaf juga aku tidak menyadari kesulitan yang kalian alami. Kalian begitu pandai menyembunyikannya dengan senyuman kalian hanya karena kalian tidak ingin kami khawatir. Kalian selalu mengingatkan kami untuk menjaga kesehatan kami tapi terkadang kalian lupa untuk mengingatkan diri kalian sendiri.

Jagalah kesehatan kalian, teruslah lakukan apa yang membuat kalian bahagia.

Aku disini selalu mendukung kalian meskipun kalian tidak tahu.

Dan teruntuk kamu, Min Yoongi. Selamat ulang tahun. Selamat atas umurmu yang ke-27. Kamu pasti menerima banyak cinta dari orang-orang sekitarmu, kamu pasti akan memasang senyum manismu itu. Aku berharap senyum itu akan melekat lama di wajahmu.

[lavendrcw-blog]

Malam ini aku kembali kepadamu setelah membunuh seseorang. Seseorang yang selalu kamu marahi jika berbuat salah dimatamu, seseorang yang tidak mematuhimu, seseorang yang meski sudah kamu sakiti tetap tidak ingin jauh darimu. Orang itu adalah aku.

[lavendrcw-blog]

Mereka bertanya, "Kenapa kamu selalu sendirian? Kenapa kamu tidak memiliki gerombolan seperti teman-teman lainnya?"

Bagaimana ya aku menjawab mereka kalau sebenarnya jawabannya itu adalah aku tidak menemukan orang yang cocok untuk hal-hal seperti itu misalnya untuk sekedar hangout, curhat, dan lain sebagainya. Aku hanya lelah, aku merasa selalu ada kabut tipis antara aku dan semua orang. Aku hanya bosan berpura-pura.

[lavendrcw-blog]

"Kamu itu kenapa sih selalu mengikutiku? Sana pergi!"

"Tidak mau. Tidak seru menghabiskan hari tanpamu. Lagipula nanti kalau kamu rindu padaku dan aku tidak ada disampingmu kan aku juga tidak tega."

[lavendrcw-blog]

"Hidup itu sesekali perlu ditertawakan oleh orang-orang yang tidak punya cara lain untuk menutupi penderitaannya sehingga mereka hanya bisa tertawa."

[lavendrcw-blog]

Justru yang bisa membuatmu sangat hancur adalah orang-orang terdekat, Ji. Terlebih mereka melakukannya tanpa menyadari bahwa kamu hampir mati di dalam sana namun kamu tetap saja memasang senyum manismu menghadapi itu semua.

Terkadang kamu berpikir bahwa hanya butuh satu langkah saja dari tembok gedung ini dan semuanya akan selesai. Namun, kamu tidak pernah bisa melakukannya. Kamu selalu merasa adanya sebuah dorongan kecil yang membawamu turun dari tembok tersebut. Membuatmu berpaling dan berjalan pulang berharap hari esok akan sedikit lebih baik walaupun hal itu tidak pernah terwujud.

Hari ini adalah kesekian kalinya kamu berdiri disini. Kamu lagi-lagi merasakan sebuah dorongan dan kamu untuk kesekian kalinya juga pasrah terhadap dorongan tersebut. Lemah? Entahlah, kamu hanya terlalu lelah akan semuanya. Lagipula langit malam terlihat cukup indah dari sini, cocok untuk menjadi penutup malammu yang terkutuk ini.

[lavendrcw-blog]

hoseokday series: his sincerity

[lavendrcw-blog]

You should realize that life is not just about you. But it is about you, me, us, them, things around us, and universe. So, you shouldn't always hope that people will treat you the way you want because you can't control them.

[lavendrcw-blog]

terkadang hidup memang terasa lucu. Hidup mampu membuatmu senang di suatu momen namun detik berikutnya kamu dihempaskan begitu saja untuk mengalami rasa luar biasa yang menjalar keseluruh kujur tubuh kecilmu. Saking lucunya, aku sampai tertawa terbahak-bahak. Orang lain mengira aku aneh padahal itu menunjukkan betapa menderitanya aku hingga aku harus tertawa.

Terkadang juga kamu harus menerima apa yang hidup berikan padamu tidak peduli seberapa bencinya kamu terhadap hal tersebut karena hidup itu adalah campuran dari berbagai manisan yang dilapisi banyak derita kemudian dibalut lagi dengan setipis keajaiban yang mampu menggelitik perutmu dengan rasanya yang berbeda di tiap lapisan.

Tapi, terkadang juga, kamu harus mencoba memberontak sesekali. Kamu tidak bisa membiarkan hidupmu berjalan seperti yang orang lain mau. Kamu harus berusaha berkata kepada dunia kalau kamulah yang berhak atas hidupmu bukan orang lain.

[lavendrcw-blog]

Kala itu bulan menyembunyikan cahayanya dibalik balutan awan, angin semilir berhembus mengirimkan dinginnya malam yang menggelitik hidung membuatku gatal untuk menggarukinya. Aku menurunkan pandanganku menatap pemandangan malam kota metropolitan ini, cahaya-cahaya yang timbul bagaikan phosphene, berwarna-warni menimbulkan kuriositas akan cerita yang ada dalam setiap cahayanya. Padahal sudah tengah malam, kenapa masih seramai itu, ya? Aku menitingkan rokokku pada asbak diatas meja yang menjadi pemisah antara aku dan seseorang yang sejak tadi duduk diam membaca buku yang selalu dibawanya kemana-mana.

"Hei, Jim, kau itu tidak pernah bosan membaca, ya?"

Yang ditanya menghentikan aktivitasnya sejenak hanya untuk memutar bola mata malas dan menjawabku dengan sinis, "Ini lebih baik daripada aku harus melihat dan mendengar berbagai macam drama yang berada di sekitarku. Aku sudah muak dengan hal-hal seperti itu."

Jimin menghela napas pendek, menutup bukunya, menyandarkan kepalanya kekursi dan menatap langit gelap diatas. "Aku tidak mengerti kenapa ada orang yang mau repot-repot mengurusi hidup orang lain seperti mengikuti semua akun sosial medianya hanya untuk mengirimkan sebuah kebencian atau mengulik seluruh masa lalunya untuk mencari sesuatu yang dapat dijadikan sebagai amunisi untuk menjatuhkan seseorang. Sangat. Tidak. Menarik."

Aku menaikkan satu alis mataku dan ikut menyandarkan kepala menikmati apa yang terlihat, "Manusia memang seperti itu, kan? Menurutku mereka seperti itu karena ingin mendapat sebuah pengakuan."

Jimin memutar kepalanya menatapku heran, "Pengakuan? Pengakuan seperti apa?"

"Yah, bukan benar-benar pengakuan juga, sih. Maksudku, mereka sengaja melakukan itu karena mereka tidak puas akan apa yang ada didalam diri mereka." Aku mulai merasakan rintik hujan mengenai wajahku, menikmati aroma petrichor yang mulai menggelitik hidungku, "Mereka tahu kekurangan apa yang mereka punya dan mereka tidak ingin mengakuinya. Karena itu, mereka mencari sesuatu pada diri orang lain yang menurut mereka lebih rendah jadi mereka bisa merasa bahwa mereka lebih baik dari orang-orang yang mereka rendahkan."

Hujan perlahan mulai melebat membuatku dan Jimin segera bangkit dari kursi kami dan membawa barang-barang kami lalu pergi berteduh di dekat atap pintu yang tadi kami kunci agar tidak ada yang bisa naik ke atas sini. "Jadi, kalau mereka seperti itu, abaikan saja. Nanti mereka akan diam sendiri kalau sudah bosan."

[lavendrcw-blog]

YOONGI’S NERVOUS SMILE

[lavendrcw-blog]

Don't keep it all inside. If you keep doing this, the monster inside you will grow up and eat you. Go out and take a look. Maybe there is someone who waits for you all this time to hear anything that happen to you and gonna stay by your side even though you're a mess.

[lavendrcw-blog]

Kamu tahu kenapa aku suka sekali menatap langit malam sembari mencari bintang? Karena aku berusaha mencari bintang yang lebih indah darimu. Tapi ternyata memang kamu konstelasi bintang yang paling indah dari segala yang bertaburan di langit sana.