knightandmartyrdom

[knightandmartyrdom]

C = Chain Mix media | 2019 Blunt. Failed to capture. Harmony. In sense of empathy. A picture of irony. How a perfect mistake. Gave born to mistranslate. Language. Language. Some digital-made. Unspoken wishes. Premature hopes. Predetermined result. How a design gets dull. Future. Future. Believe in me, in you. Complicated. Hatred and monologue. Disrespect the tone. How it come so soon. Rushing. Rushing. I bet for only defeat. Recalling the flame. How it burn the chems. Influenza and 03.00 AM. Dreaming the same. Doom. Doom. How to invite the bloom. Sink. Sink. Where the water goes. There you are ghost. The hollow ploting sorrow. Instant remedy. As easy as bedtime story. How it come so lovely. The cheapest methods. Temporary but okay, daddy. That will come in handy. Enduring some agony. Live along the ecstasy. Self-care for slave-dare. To catch every morning. Pleasing the masochist. Inner escapist. To love the unstable. You.

[knightandmartyrdom]

B = Bidara Mix media | 2019 Dunia maya. Paranoia. Pencerahan. Mesin pencarian. Produksi kebenaran. Dinamika kesimpulan. Timbunan artikel. Caption mandiri. Standar pribadi. Sebar tentakel. Tak tahu diri. Kepak koneksi. Kuota terisi. Justifikasi. Kilatan murka. Mispersepsi. Perlu duka? Klik di sini. 3, 2, 1. Kamu. Muak. Kita. Taik. Mati. Utopia sendiri. Usaha bersama. Paksa fiksi. Siksa saksi. Fakta-fakta. Jadi drama. Hiperbola. Bianglala. Memutar martir. Menukar getir. Kebahagiaan pikir. Sebatas tafsir. Ketik: perjuangan. Sunting: perbujangan. Karena tiada yang kawin. Geliat-geliat kita. Di dunia maya.

[knightandmartyrdom]

A = Amusement Mix media | 2019 Pig. It keeps dig. Filling the mouth. Flies from the south. Spinning around. Buzzing to find. Materialize. Starvation-wise. Greed is good. Pig. It keeps lick. Praising the mud. Men got some mood. Smirking around. Slowing the time. Manifest. Boredom-wise. Animal is good. Start. Anal. Anal. Analyze the banals. Circle of premise. Knows no compromise. This is the time. Like another day becomes. You are supposed to laugh. Adapt the belief. You are supposed to live. Chew the chems. Public theorem. And pig. They always dig. What they think big. Precious. Seductive causes. Needs. So. Deny your solo. Conjure the Diablo. Wishing some halo. Throwing your hello. Hell never says no. All these circles. Wants you. Weakling. Ego.

[knightandmartyrdom]

Prophet of the New Aeon Mix media | 2019

-

http://behance.net/knightandmartyrdom

[knightandmartyrdom]

Homeopathic Mix media | 2018 A small trophy for The Smashing Pumpkins bullets Shiny and Oh So Bright. Thanks for strengthen me since 1997, dear companion of emptiness, sir William Patrick Corgan.

[knightandmartyrdom]

Forta Mix media | 2018 It's just about time to realize that love has no boundaries. I only have to going deeper until I find the stop sign. So at least I can have a proper reason to welcoming my failure, then I will back to surface and let this rotten flesh to tell what they want to know about this pale wanderer; a grotesque homecoming. #drawing #illustration #surrealism #knightandmartyrdom

[knightandmartyrdom]

Nervosa Mix media | 2017

We are the product of disguise as the standard that society requires. Defining the happiness not just as an universal needs but the bitch-ing method of acceptance feeds. Our daily to-do-list just completing the quest of human to human pleasing, as the modern value of personal being is total social-merging.

[knightandmartyrdom]

The Disposable Dreams Mix media | 2017 Fate is the way of choice. So, for any bad path which only lead to the sad part: let the hell flowers bloom.

[knightandmartyrdom]

The Distant Poetry Mix media : 2017

[knightandmartyrdom]

Cosmic Deathbed Mix media | 2017 Dear my only shadow. Let's talk about nonsense in this temporal presence. You and me, completing each other for every incomplete matter. Embracing the death by the gravity of unfortunate fate. Stargazing while wish-listing but at the same time curse everything for the sake of chemistry making.

[knightandmartyrdom]

An Ode to The Almighty Peon Mix media | 2014 Retouched on 2017 Aku yang orang desa ini pernah menitipkan mimpi pada suatu kota. Berharap apa yang biasa kulihat pada televisi menjadi kenyataan layak dekap. Mimpi tentang ini dan itu, tentang bermacam hal yang kuyakini mewakili kebahagiaan. Kesuksesan akan bukti bergunanya kelahiran. Aku yang sebelumnya sekedar lelaki sederhana ini pernah banyak berbicara tentang cita pun cinta. Membanggakan apa yang orang sebut kebasian drama fiksi. Namun aku tidak pernah peduli, tidak juga berniat merubah diri. Karena apa yang ada dalam pikiranku adalah milikku dan untukku. Terserah. Soal bagaimana menghubungkannya dengan upaya memenuhi kesemestian, biar aku urus sembari berjalan membangun pondasi pemahaman. Aku pernah begini, sebelumnya begitu. Ini dan itu yang berfusi dalam kenangan. Aku. Tidak. Kita semua pernah menjadi semacam bejana minim isi. Lalu berbagai fase menjadikan kita semakin kompleks, semakin absurd. Seolah kita yang sebelumnya hanya desa, menjadi kota. Dari sana kemudian memicu transisi terdistorsi, antara metropolitan ke metropolutan. Kita menjadi manifestasi sistem malfungsi. Personifikasi kekacauan.

[knightandmartyrdom]

The Future Carrier Mix media | 2017

[knightandmartyrdom]

Kumo Otoko Mix media | 2017 The dream you made, the hope you broke. Reality is the only reason. To back and home. Sleep with those countless defeat. In fear for what you bear. The very face of death itself. #illustration #drawings #knightandmartyrdom

[knightandmartyrdom]

The Anemian Lord Mix media | 2017

[knightandmartyrdom]

Wasting my so-called surrealistic life by salvaging some abandoned sketches and turn it to so-called piece of art while cooking some so-called unhealthy food. Universal Doom: Sukekiyo Mix media | 2017 #illustration #sukekiyo #collaboration #knightandmartyrdom

[knightandmartyrdom]

Mortalship : The Sewer Believer. Mix media | 2017 Agama itu hal yang kompleks, tidak bisa sekedar diuraikan secara nilai rasa, tetapi diperlukan juga nilai pikir untuk menyeimbangkan apa yang pada akhirnya mesti dimaknai. Kita perlu tahu pemahaman akan konteks, perlu lebih dari sekedar penerjemahan berbasis luaran. Karenanya, hanya terpaku pada harfiah bisa berpotensi melahirkan petaka, yang ironisnya mungkin akan mencelakan saudara kita juga. Pada akhirnya. . . . Bobi yang merupakan pria kelahiran Gabon memiliki hobi membaca buku. Dari komedi ke filsafat, luas seleranya bisa membentang sejauh kemana fantasinya soal tatanan dunia ideal bisa membawa. Namun meski begitu, hobinya tersebut tidak memberi celah untuk menjadi pemikir aktif-reaktif. Dia cenderung hanya ingin menikmati dunianya sendiri, sebagaimana kepeduliannya pada keberlangsungan idealisme yang aman tanpa sentuhan ekstra berbasis kontra. Pada tahun 1972 Bobi memenangkan kuis dari sebuah produk mie instan populer di negaranya. Dia mendapat hadiah berupa trip ke Endonesya selama satu minggu bersama satu orang tercinta. Merasa beruntung mendapat kesempatan berkunjung ke negara di mana imajinya pernah terbentuk, akhirnya dia pergi bersama anjing kesayangannya bernama Ade. Anjing? Ya, bukan karena Bobi tidak punya teman, dia hanya terlanjur terikat "dog is your only loyal companion" yang ditemukannya pada salah satu halaman koran bertema religi. Singkat cerita, Bobi pada akhirnya memutuskan untuk menetap di Endonesya setelah mendapat bermacam sugesti memabukan soal keuntungan utopis menjadi warga negara tersebut. Namun, setelah puluhan tahun berlalu, Bobi dengan masa tuanya di 2017 ini menyadari, bahkan terlampau sangat memahami: dia tinggal di negeri produsen pion.

[knightandmartyrdom]

Pale Scales Mix media | 2017 Dengan membeli beberapa bungkus mie di akhir bulan yang kerap didramatisasi, setiap anak kost utamanya diri kita yang pernah mengalami sendiri, pasti pernah merasa jika dibalik banyaknya masalah yang bersifat masif, hal sesederhana urusan perut saja sebenarnya bisa cukup merepotkan. Terlebih pada situasi dan kondisi yang pada kenyataannya, miskin uang dan peluang. Dengan hidupnya kita di dunia saja, kita sudah dihadapkan pada bermacam masalah yang mesti diseleksi sedemikian rupa untuk pada akhirnya diputuskan mana yang lebih pantas diambil peduli. Minor ke mayor, sepele ke bertele-tele. Seiring bertambahnya umur, tak jarang kita dibuat sadar jika, apa yang disebut skala prioritas sebenarnya kondisional. Dan karena kondisional, justru yang dirasa lebih pantas diutamakan pertama pada akhirnya tidak jauh dari pemenuhan kebutuhan pribadi. Bukan karena kita egosentris, tapi karena idealnya segala hal yang bersifat ekstra baiknya dimulai dari intra. Demi apa? Demi kesadaran akan skala prioritas yang realistis. Begitu. Ada perang, ada beraneka macam pemicu khawatir dan berang. Namun apakah kita sadar, jika kita tidak akan bisa mendalami itu semua, apalagi sampai ke tahap memikirkan solusi maupun praktek tatatiti sebelum memenuhi, memantapkan apa yang ada pada diri sendiri? Berhentilah memupuk benih heroisme absurd. #illustration #fatalism #nihilism #knightandmartyrdom