Text
Kebahagiaan dalam pernikahan itu kayak dialog. Harus dua arah. Artinya, gak cuma kamu yang harus membahagiakan pasanganmu tapi juga pasanganmu harus membahagiakanmu. Gak harus dengan cara yang sama, tapi masing-masing harus punya effort yang sama untuk cari tahu apa yang bikin pasangannya bahagia dan melakukannya sepenuh hati.
750 notes
·
View notes
Text
Masya Allah, tidak menyangka sudah sampai ditahap ini dengan dia 🥲. Terima kasih untuk kamu dan keluarga kamu yang sudah menerima aku di dalam kehidupanmu🥺🤍
8 notes
·
View notes
Text
Mengharapkan orang yang tak pernah mengharapkan kita adalah rasa sakit yang tak pernah berakhir. Dan tak bisa menghilangkan harapan itu adalah perbudakan.
7 notes
·
View notes
Text
“Tidak ada yang mengejar-ngejarmu, kecuali kekhawatiran dan ketakutanmu sendiri.“”
—
Kurniawan Gunadi
1K notes
·
View notes
Text
Tulisan ini adalah storynya @akhirulsyah , sayang kalau terlewat untuk diarsipkan. Tapi redaksinya saya ubah di beberapa kata agar bersifat lebih general. Beginilah hasil suntingannya.
TENTANG BENTUK KEBAIKAN Kebaikan itu ada banyak jenisnya dan beragam bentuknya. Ada yang berbuat baik dengan sedekah uang, dengan niat yang ikhlas itu adalah kebaikan, baik di tampakkan maupun tidak.
Ada yang berbuat baik dengan berbagi ilmu yang bermanfaat dengan niat yang ikhlas, itu juga sedekah dan merupakan kebaikan.
Ada yang berbuat baik dengan menasihati diri sendiri dan menjaga saudaranya agar tidak terbangun mental mengemis (meminta-minta). Dengan niat yang ikhlas itu juga kebaikan. Ada yang berbuat baik dengan tidak berharap pada pemberian orang lain dan memilih terus bekerja keras dengan niat yang ikhlas, itu juga kebaikan.
Ada yang berbuat baik dengan “meminta pertolongan” secukupnya, tidak berlebihan karena ada udzur darurat, itu juga kebaikan. Ada yang berbuat baik dengan tidak mengganggu orang lain, dengan tidak menuntuk orang lain dengan standar yang sama dalam bentuk berbuat baik. Tugas kita cukup memperbaiki diri:
Agar tak menjadi pencibir, tapi penyabar.
Agar tak menjadi pencela, tapi penyapa.
Agar tak menjadi penggunjing, tapi pendamping.
Agar tak menambah putus asa, tapi pembawa cahaya.
Agar prasangka tak mengalahkan akhlak.
Agar rasa benci tak mengalahkan sikap adil.
Agar kebenaran tanpa merasa paling benar.
Agar berilmu tanpa merasa paling tahu.
penulis asli : Ihsan Akhirulsyah ( @akhirulsyah ) editor : Kurniawan Gunadi
336 notes
·
View notes
Text
"Tahu nggak vie, orang yang istimewa itu biasanya Allah kasih datang jodohnya emang telat, Allah lebihkan dulu dibagian lain, terus Allah buat ia matang dulu dari semua yang telah ia dapat agar ia tidak mudah sombong. Kadang ada sifat-sifat jelek yang belum bisa ia dihilangkan makanya Allah tunda dulu. Ilmu Allah itu luas, Allah lebih tau yang terbaik, jadi kita harus terus berbaik sangka padaNya. Masalah jodoh Allah lebih tahu dari pada kita. Bersabar saja." Nasihat ustazah diujung telepon.
58 notes
·
View notes
Text
" Modal nikah yang paling utama bukan ilmu, uang, dan lainnya tapi : Sabar, sabar, dan sabar. "
Banyak hal dalam pernikahan yang tak akan terduga yang hanya bisa diselesaikan dengan sabar, dan sabar.
94 notes
·
View notes
Text
Tutorial Jatuh Cinta
Jatuh cintalah pada seseorang yang perasaan cintanya lebih besar darimu. Karena ia akan membuatmu menjadi sangat berharga. Bersedia untuk melakukan hal-hal kecil untukmu, menggendong anakmu saat kelelahan, membiarkanmu tetidur dan ia membereskan rumah, membelamu jika ada orang lain yang menyerangmu, menyediakan makanan-makanan kecil saat kamu malas memasak, dan tidak marah-marah saat kamu menghabiskan uang yang digunakan untuk kebutuhan kalian berdua. Jatuh cintalah pada seseorang yang memiliki cara berpikir yang baik, yang luas, yang terbuka. Karena di dalam pikirannya nanti kamu akan tinggal. Karena cara berpikirnya itulah yang akan kamu hadapi selama kalian bersama. Tentu merepotkan tinggal bersama orang yang ternyata cara berpikirnya mudah menerima hoax, tidak bisa mencerna informasi dengan baik, tidak bisa mengambil keputusan dengan bijak, tidak ada keinginan untuk berkembang, tidak punya pendirian yang kuat. Lelah sekali tinggal di pikiran yang seperti itu, bukan? Jatuh cintalah pada seseorang yang mudah diajak berbicara. Kamu tak perlu merasa takut untuk mengutarakan segala isi hatimu, mengutarakan segala penatmu, mengajaknya berdiskusi untuk keluargamu. Tentu tidak enak jika selama bersama, kalian tidak bisa membicarakan hal-hal penting untuk keluargamu. Bahkan, untuk sekedar mengatakan bahwa kamu lelah dan memintanya untuk mengasuh anak sebentar saja, kamu takut. Tak leluasa untuk berbicara. Padahal, memiliki teman bicara seumur hidup yang nyaman itu benar-benar anugrah yang tak ternilai.
Kalau kamu ingin jatuh cinta, tutup sejenak matamu dari hal-hal yang kamu lihat darinya. Rasakan dari hatimu, berpikirkan sejauh mungkin. Seberapa bisa kamu hidup dengan sosok sepertinya. Karena apa yang kamu lihat dari matamu, seperti kecantikan/ketampanan itu akan usang dimakan usia, harta bisa hilang, jabatan bisa lepas. Kalau nanti kamu jatuh cinta, kamu tak lagi takut jatuh ditempat yang menyakitkan karena kamu bisa memilih di tempat seperti apa cintamu jatuh. Hati-hatilah memilihnya. Kalaupun harus menempuh jalan yang panjang dan berliku, tidak apa-apa. Kalau harus menempuh waktu yang lama, tidak apa-apa. Tidak apa-apa.
©kurniawangunadi
3K notes
·
View notes
Text
“Semampunya saja dan jangan melebihi batas kemampuanmu, sebab hati itu ada batas seberapa jauh ia bertahan untuk tinggal dan seberapa berat ia mampu menahan beban rasa. Kini kamu tahu, berjuang sendiri itu tidaklah mudah bukan?”
—
Ada yang akhirnya memutuskan untuk mundur dan mengubur apa yang sudah lama ia usahakan, sebab perjalanan hidup ini akan terasa sepi dan menyeramkan jika hanya dijalani dan diperjuangkan seorang diri.
Ada pula yang tetap melanjutkan, entah sudah berapa banyak keringat dan harta yang ia keluarkan, ia juga tidak peduli lagi dengan banyaknya nasehat dan saran yang sudah ia dapatkan. Tekatnya sudah kuat, niatnya pun sudah keras dan tidak ada lagi negosiasi.
Begitulah hidup ini dengan jalan dan keputusan yang sudah diambil setiap manusia, setiap kita juga akan berbeda tujuan dan jalan untuk menempuhnya. Namun, pada akhirnya kita akan mempertanggungjawabkan apa yang sudah kita mulai dan akhiri.
Hanya saja, perhatikan jalan yang sedang kamu tempuh dan tujuan yang sedang kamu perjuangkan saat ini, jangan sampai keberkahan dan kebaikan itu tidak kamu dapatkan disana. Carilah teman perjalanan yang bersedia menemani dalam suka atau duka, ia mau menunggumu saat kamu memilih untuk beristirahat dari lelahnya perjalanan, ia mau berbagi bekalnya denganmu meski bekalnya tidaklah banyak, ia juga tidak ragu untuk berbagi kisah denganmu pada apa yang sedang ia cintai dan ia benci.
Teman perjalanan dan perjuangan itu perlu, jangan sendiri sebab akan terasa sangat berat nantinya. Bersama itu menguatkan, bukan begitu?
@jndmmsyhd
520 notes
·
View notes
Note
Maaf sblmny masgun, sy mau tanya.
apa kekhawatiran terbesar laki-laki sblm menyegerakan untuk menikah?
trims
Kekhawatiran itu menyerap energi yang sangat besar. Dan memikirkan kekhawatiran orang lain, itu menyerap energi yang dua kali lipat lebih besar. Kita khawatir karena memikirkan apa yang dikhawatirkan orang lain. Dobel.
Alih-alih tenggelam dalam asumsi tersebut, bagaimana kalau kita fokus pada diri kita sendiri. Memberikan perhatian yang banyak pada kesadaran kita, menumbuhkan kesadaran itu agar kita bisa mengenal diri kita dengan lebih baik untuk menyelesaikan urusan-urusan yang perlu untuk kita selesaikan sebelum masuk ke dalam bingkai pernikahan yang mau semanis apapun, tetaplah rumit dan tak terduga. Cara kita mengatur pikiran kita, memilah mana yang penting dan tidak, menyusun skala prioritas atas segala sesuatu yang ada dalam pikiran kita itu penting. Agar kita tidak habis waktu untuk memikirkan hal-hal yang tidak perlu. Termasuk, memikirkan kekhawatiran laki-laki yang tidak ada standar bakunya. Milyaran laki-laki di dunia ini, masalahnya tidak sama. Kalau kamu bertemu dengan lelaki yang membawa masalah yang tak bisa kamu jalani seumur hidup dalam pernikahanmu, ya jangan diterima. Kalau cinta jangan bodoh. Ukur dengan dirimu sendiri, bukan dengan standar kata orang :)
589 notes
·
View notes
Text
Cerita hari ini
bikin pegel punggung~ dulu Henpon skrg leptop 🥴🤣 Mantaaap!
0 notes
Text
Pasrah sepasrah pasrahnya.
حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ
0 notes
Text
0 notes
Text
Memilih Pasangan Hidup
Nanti, kalau kamu hendak memilih pasangan hidup, akhlak dan agama memang utama. Pastikan memilih dengan sadar, meminta petunjuk pada Yang Kuasa, diiringi niat yang benar.
Pilihlah yang satu prinsip, cocok dengan karaktermu, juga keluargamu. Konflik itu niscaya. Namun, jangan menambah-nambah potensi konflik karena ketidaksamaan nilai hidup yang dimiliki keduanya. Jangan pernah menafikan kekurangan manusia, karena tidak ada manusia yang sempurna.
Berbeda karakter memang fitrah, namun berbeda value tentu akan sulit untuk menyatukannya. Jangan mengharapkan perubahan seseorang setelah menikah, karena berubah tidak semudah itu, apalagi yang menyinggung soal prinsip hidup.
Rupa akan lapuk dimakan usia. Harta akan habis oleh masa. Namun, iman dan ilmu agama yang kokoh bisa menuntunmu pada surga. Cinta akan tumbuh dengan sendirinya selama Pencipta menjadi alasan utama.
Apa-apa yang dibangun karena Allah, semoga akan tetap kuat meski badai dan hujan seringkali menerpa.
Sidoarjo, 27 Mei 2021 | Pena Imaji
321 notes
·
View notes