Senyumanmu memang menggelitik, namun secangkir kopi dan kisah klasik selalu lebih menarik.
Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Belagio Merah
Ini bukan iklan, bukan promosi, hanya tentang gadis yang hatinya sedang kacau dan tetiba teringat akan sesuatu.
Dulu, dulu sekali, aku mengenal seseorang yang tingkahnya aneh. Bukan aneh yang 'aneh' tapi seseorang yg kekanak2an mirip sekali denganku, terutama tentang kartun. Dia piawai sekali menirukan suara-suara karakter kartun sbg candaan, favoritku tentu si minion dan upin-ipin (dalam hal ini kita sama). Dan tak jarang dia menggodaku dg tiruan suara upin ipin ataupun minion. Tapi ceritaku ini bukan tentang gokilnya doi, tapi tentang parfume. Pernah suatu hari dia bertanya, "ce, kenapa cewe suka gonta ganti perfume? Terus parfum apa itu yg kamu pake? Oh~itu, itu parfume ku jaman masih SMA ce, masih ababil, sekarang uda ganti dong, pake belagio merah. Maskulin bgt baunya, aku suka" (sambil nyodorin botol perfume) selang beberapa menit kemudian dia menunjukkan padaku kotak 'harta karun' yang isinya botol2 perfume yang pernah dia pakai. Entah itu isinya berapa banyak dan baru kali ini tau kalau ada orang yg hobi mengoleksi botol perfume. Dia bilang, perfume itu juga bisa menunjukkan karakter seseorang, misal kalau kamu suka gonta ganti perfume pertanda kalau kamu orangnya moody bgt, dan begitulah dia menebak satu karakterku.
Sekian, salam belagio.
2 notes
·
View notes
Photo
.dia lelaki hebat. Lelaki hebat bagiku bukan dia yang dengan mudahnya menghambur-hamburkan uang. Bukan juga yang pandai memilah kata ketika berbicara. Pun bukan juga dia yang senantiasa menemanimu. Lelaki hebat menurutku adalah ketika dia bisa mengelolah amarah dan emosinya dengan baik hingga muncullah solusi. Dan, dia, lelaki berkaos hijau ini, adalah lelaki hebatku. Aku masih tidak mengerti mengapa Tuhan membuatku patah hati pada bulan September lalu. Bahkan ketidaksengajaan yang membuat kami bertemu pun aku belum juga memahami apa alasannya. Namun, aku tau takdir Tuhan selalu untuk membahagiakan umatNya. Dan bahagiaku adalah dia. I fully trust him. Satu kata untuknya 'sempurna' Dia sempurna untukku. Dengan aku yang seperti ini, dia mampu melengkapi lubang-lubang yg tanpa sengaja terbentuk ini, juga mengoreksi tulisan-tulisanku yang pernah salah ku tulis. Dia sosok yang ku impikan selama ini. Jatuh cinta yang seindah ini semoga bisa bertahan terus dan terus seperti yang selalu kita khayalkan berdua. Rasanya, tak banyak kata atau puisi yang mampu ku buat untukmu, aku terlalu deg-deg an ketika teringat senyummu. Baik 8 oktober lalu, maupun sekarang saat aku mengisi tumblr kosongku ini. Ku sayang kamu selalu, Risky Apriandi Tanur ❤
0 notes
Text
8 Oktober 2017, pertemuan pertama
Di malam setengah rembulan itu kita pertama kali bertemu. Tak lain tak bukan untuk sekedar mengisi perut dengan seporsi nasi cumi dan sebotol air mineral, selera kita sama ternyata. Hari itu ada kejadian lucu, menurutku, dimana ketika akan pergi makan ke sebuah tempat biasanya berangkat bersama dengan pelaku kedua, tapi kita malah berangkat sendiri-sendiri, salut, lucu, dan ada perasaan terharu karena itu yg mungkin rasa-rasanya tidak berkaitan sama sekali. Perkenalan yang cukup singkat terjadi diantara kita, obrolan demi obrolan yang membuatku takjub dan membuatku merasa bahwa isi dunia yg ku ketahui semakin sedikit dan kecil. Obrolan kita nyambung, menurutku, walau usia kita terpaut lumayan jauh, mungkin karena kita bekerja dalam hal yang hampir sebidang atau karena kita yg memang selaras seimbang? Entahlah. Tapi hingga hari ini kamu tetap menarik.
Siapa sangka kita sama-sama memiliki perasaan istimewa hingga akhirnya ada pertemuan kedua, ketiga, dst hingga hari ini adalah pertemuan kedelapan? Yang awalnya canggung menjadi makan bersamamu adalah kebiasaan baru? Ada banyak kata semoga disetiap hal-hal yang kita lakukan bersama, terutama pada kata demi kata yang ku ketik sembari membayangkan apa-apa yang sudah berlalu di delapan hari terakhir ini.
Nice to meet you, Risky Apriandi Tanur
It's always great to spent my free time with you❤
0 notes
Quote
Maybe I really love myself till I forget how to fall in love ?
kim
0 notes
Text
Sepucuk Rindu
Lima detik lalu, kau sungging senyuman manis lewat layar datar yang entah sudah berapa kali ku banting karena sulit sinyal hari. Seperti biasa, tak banyak kita bertukar kata, salampun tidak. Bersahutan keluh dan cerita lugu serasa lebih menggairahkan dari cumbu rayu, basi katamu. Perihal rindu, jangan pernah tanyakan itu, katamu tidak ada ciptaan Tuhan yang tidak memupuk rindu. Tentang aku ? Jangan ditanya. Hingga hari inipun kau masih mengguncang zona nyamanku walau tak sekalipun kau mendesirkan angin di telingaku. Katamu, rindu itu hanya satu diantara jutaan kata untuk merayu. Jika doa adalah rayuan terbaik dari sang kuasa, mengapa masih saling melempar kata hampa ? Salam rindu yang masih kaku buat kamu, dari beruang madu🐻
0 notes
Text
Sepotong Malang di Kota Surabaya
Hati yang mulai menyatu dengan hiruk pikuk Surabaya tanpa sengaja mengetuk rasa nyaman dalam diriku. Hingga suatu malam, muncullah kalimat 'sepotong Malang di Surabaya'. Bagi kami, terutama aku, mantan gadis yang pernah menjajaki kemacetan dan keruwetannya, Malang bukanlah hanya sebuah kota, tapi mengacu pada cerita, kenangan, beserta seisinya yang menjadi bumbu manis pahit asem asin rame rasanya hingga membuatku memiliki kesan mendalam. Tak ketinggalan proses perkuliahan tak terlupakan. Sepotong Malang di Surabaya ku adalah berkisar pada kalimat 'yuk jalan' 'yuk nakam' 'ewul e rek' 'Bek, aku pengen cerito...' Singkatnya berkisar teman makan, teman jalan, dan teman cerita. Aku tidak terlalu peduli dengan mall ataupun kemacetan Surabaya. Aku juga tidak terlalu peduli cafe ataupun tempat karaoke yang asyo katanya disini. Hal terpenting yang mampu menjahit lubang-lubang ketidaknyamanan adalah teman. And here, I found it all. Happy 3 and a half months in Surabaya Kemuning...
1 note
·
View note
Text
Telling Story
Pandai atau tidaknya manusia merangkai kata, mereka pasti mahir dalam bercerita. Entah itu kalbu yang berbicara ataupun lidah tak bertulangnya.
Berbicara tentang bercerita, aku termasuk tipe orang yang tidak terlalu suka bercerita kepada banyak orang. Introvert ? Mugkin, namun itu tak berlaku jika aku sudah mengenal dengan baik. Memilah apa-apa yang patut disampaikan dan tidak mungkin sudah menjadi keahlian bagiku. Terkadang menyimpan sendiri atau menyadurkan lewat tulisan serasa lebih baik daripada membaginya dengan orang lain dengan ego dan pemikiran yang melekat kuat pada mereka.
Tentang mempercayai orang lain apalagi. Butuh entah berapa lama untuk aku, si perempuan yang mudah kecewa ini, bisa mempercayai orang lain. Mempercayai apa yang terlihat oleh mata serasa lebih baik ketimbang percaya terhadap apa-apa yang kamu dengar tapi diselipi satu atau dua kebohongan.
0 notes
Text
Waktu...
Waktu sangat lihai dalam mengelabui manusia, aku terutama. Bagaimana tidak? Tak terasa dua bulan sudah aku berlalu lalang dengan segala kepastian dan ketidak jelasan di kota semi metropolitan ini. Dibanding dengan kota metropolis yang pernah ku jajaki selama 4 bulan lebih 1 hari itu, kota ini lebih membuat aku yg manja ini nyaman dalam semua arti nyaman yang ada. Berbalik pada waktu, terkadang aku bertanya, mengapa dia dinamakan 'waktu' ? Terdiri dari 5 huruf dengan 2 suku kata. Bodoh memang, tapi pernahkah kamu penasaran? Aku heran, karena waktu bisa melukai sekaligus menyembuhkan, membuatmu bahagia sekaligus menyedihkan. Waktu... oh waktu...
0 notes
Text
Sajak Tak Terbaca
Kita, mungkin adalah dua insan yang tak saling merindu tapi memaksa bertemu Saling berbisik pada ilalang bahwa kebencian diantara kita adalah nomor satu Padahal ingin seringkali memeluk saat kita bercumbu Kita, mungkin adalah dua insan yang pernah saling mencinta namun selalu ingkar dalam kata Waktu bukanlah jawaban untuk kebersamaan, pun kenangan tak mampu menjadi tumpuan Kita, mungkin adalah dua sejoli beda suku yang ditakdirkan bertemu dengan hambarnya tanpa pernah bersatu Sesekali aku berbisik pada hujan yang pernah membuat kita saling jatuh cinta itu Benarkah cumbu rayu mu itu hanya berkisar pada duri2 tajam yang kau tancapkan pada kalbu? Jika iya, sungguh malang nasib perempuan itu, yang mengira kisah cintanya adalah dongeng namun ternyata hanya sekumpulan sajak tanpa makna yang sudah tak lagi terbaca...
1 note
·
View note
Text
Untold Story 2
Selalu ada air mata yang menetes setiap kali aku bercerita pada sunyi malam bahwa aku ingin melalui sisan usiaku denganmu.
Terlepas dari aku yang lelah jatuh cinta, bahumu, adalah bahu ternyaman untuk bersandar ketika aku lelah dengan kerasnya rutinitas harian.
Terlepas padamu atau tidak nantinya aku akan berlabuh, aku tetap akan bercerita pada sunyi malam, betapa indahnya malam jika ku lewati bersamamu, bahkan di tengah kencangny angin sekalipun.
0 notes
Text
Untold - 1
Aku tak selalu menyukai hujan, mengapa? Dia dingin, lembab, dan kaku.
Namun tak jarang aku juga menyukai hujan, mengapa? Karena rintik demi rintik yang menghujami bumi seiring dengan secangkir kopiku yang merindukan kecupan manjamu.
Menilisik waktu yang berada diantara berjalan dan berlari, ku selipkan bayang-bayang masa depan bersamamu.
Membuat dadaku berdegup berkali-kali lipat lebih cepat dan menitikkan air mata.
Di sela-sela hidupku yang dijajah oleh dokumen-dokumen jual beli antar negara, terselip rindu-rindu tajam untukmu ternyata.
Membuatku sesekali tersenyum karena sekelebat senyummulah yang menyemangatiku ternyata.
Aku terjebak diantara usia kekanak-kanakan dan kedewasaan. Namun disitu pula tersirat bahwa aku bahagia bisa menikmati semilir angin malam kota Malang bersamamu.
Berbagi cerita di tengah himpitan kendaraan kota Malang merupakan hadiah terindah pertemuan kita setelah berbulan-bulan ego ku memisahkan kita.
Kau bukan kekasih, kamu hanya teman yang tanpa sengaja membuatku nyaman, atau diantara kita?
jadi kita ini apa?
0 notes
Text
Kos Gurami Gang Lebar No. 15, Part 1
Setiap rumah kos selalu mempunyai kisah hidupnya masing-masing. Dari mulai kos selama di Malang (Dinoyo,Kertosentono, Kertorahayu, Kumis Kucing) hingga kos sementara di Jl. Cikande Jakarta pusat yang baru ku tinggalkan sebulan yang lalu. Semuanya mempunyai cerita menarik masing-masing, dengan pelajaran hidup yang entah jika aku rajin menulis, mungkin bisa terbit menjadi sebuah novel.
Kos Gurami Gang Lebar No.15, Perak Barat, Surabaya, Jawa Timur. Keserakahankulah yang mungkin membuatku tergesa-gesa meninggalkan Jakarta dan memutuskan untuk menjalani kehidupan baru di Surabaya. Usut punya usut, semuanya serba mendadak, seperti halnya ketika aku memutuskan untuk kerja di Jakarta. Namun, kemendadakan yang sekarang ini menurutku sebuah berkah, why? Karena Tuhan mendekatkan aku dengan mereka. Kos ini ga besar, ga mewah, ga di perumahan yang banyak satpamnya kayak pas di Jakarta dulu, juga jauh dari jangkauan kota, lebih dekat ke pelabuhan sama jalan tol kalau dilihat di google maps, tapi kos ini nyaman. Nyaman dalam semua artian nyaman menurutku.
Selain bersih, kos ini nyaman karena penghuninya yang hanya 5 orang, ga lebih dan ga kurang juga karena kamarnya memang cuman ada 5. Mungkin itu juga yang membuat kita akur dengan benar-benar mengenal kepribadian satu sama lain. Siapa si lugu, si boros, si malas, si preman, dan si jorok, semuanya kita tahu dan saling bertoleransi disini. (itu sifat-sifat cuman perumpamaan doang) Dan yang menurutku paling unik, dan aku belum pernah dapat selama aku menjadi anak kos adalah rapat buat nyari problem solving. Kenapa aku bilang ga pernah? Karena selama ini ketika aku bermasalah sama kos, aku lebih memilih pindah daripada harus ribet-ribet ngurus permasalahan. Menghindar, itu kata-kata yang sering aku dapat dari papi dan mami sebagai salah satu identitas jelekku.
Siang ini, ada sebuah kalimat yang mengena banget di aku, dan mungkin itu juga yang menggerakkan aku buat numblr siang ini. Jadi ceritanya sudah hampir 2 minggu listrik di kos bermasalah. Ada sejumlah KWh listrik yang entah hilang kemana dan kami ga bisa mendeteksi kemana hilangnya KWh listrik tsb, kita berlima sudah memakai listrik seperlunya, tapi masih juga listrknya tetep habis. Proteslah kami ke ibu kos. Usut punya usut, ternyata ibu kosnya ga masang parameter resmi dari PLN, doi punya tukang listrik pribadi dan bisa dipercaya, katanya. Si ibu kos ini kekeh dengan pendapatnya, sementara kita berlima juga ga pengen rugi dong dengan Kwh listrik kemana-mana padahal kita uda hemat2? Kita pun berdiskusi dari hari Sabtu kemarin, dan alhamdulillah uda dapat jalan terang tanpa ibu kos ikut campur (walau tetep jatohnya kita yang rugi). Nah, disela-sela diskusi ini, ada sebuah kalimat yang bikin aku merasa ‘deg’ banget. “Kalau kamu pindah kos karena bermasalah, selamanya kamu akan terus begitu, setiap kos pasti ada cacatnya, dan kamu akan terus menemukan kecacatan yang baru saat ada di kos baru. Dari pada kita menghabiskan waktu untuk pindah-pindah kos, mending kita cari jalan keluar walau agak nylekit juga di kita. Menghindar tidak pernah menyelesaikan masalah.” Omongan siapa itu? Ce Riri, penghuni tertua dan paling dekat sama aku. Mendengar kalimat itu, bukan geram karena tersindir atau apa, tapi lebih ke “oh iya, aku bukan diusia dimana aku berlari-larian mengejar cinta, tetapi aku sedang berenang, dimana tepian itu masih sangat jauh, namun aku harus tetap bertahan dan terus berusaha.”
0 notes
Quote
Ada hal-hal dalam dirimu yang amat ku benci hingga aku menyesal telah angkuh pada kenangan bahwa aku bahagia pernah berbagi angin malam dan secangkir kopi bersamamu.
Kim
0 notes
Quote
Satu kata rindumu meluluh-lantakkan jutaan quotes ku untuk melupakanmu
Kim
0 notes
Text
Tentang Kesetiaan
Tentang kesetiaan semua manusia hanya bisa mengira-ngira, tapi rasa sok tahu dan percaya diri yang tinggilah yang bisa membuat kata setia itu memiliki nilai dan terukur.
Bagi seseorang, kata setia bukan ketika kamu bisa berkencan lama hanya dengan satu orang. Pun juga bukan menyukai satu hal secara terus menerus. Manusia juga memiliki rasa bosan, itu mutlak.
Setia, bisa jadi memang hanya menyukai satu orang atau profesi, atau hobi. Semisal, sekarang aku setia mengidolakan Orlando Bloom, namun dilain waktu aku juga setia mengidolakan Park Bo Gum. Dilain waktu lagi, bisa jadi aku setia menyukai Song Jong Ki. Semua itu memiliki unsur kesetiaan walaupun objeknya selalu berubah. Mengapa bisa demikian?
Jawabannya adalah kamu tidak pernah sekalipun mencampurkan rasa sukamu pada Orlando Bloom, Park Bo Gum, dan Song Jong Ki. Kamu setia pada mereka dengan kadar perasaan masing-masing.
Jadi, jangan pernah percaya pada mulut laki-laki yang bilang, “iya beb, gw setia kok ama lo.” Bisa jadi dia memang setia ke kamu, tapi juga bisa setia pada bunga desa yang lain.
0 notes
Quote
Aku tak berbeda dari puisi-puisimu. Tercipta untuk mengasihimu, namun sama-sama tak berujung padamu.
Kim
0 notes
Photo
Finally we’ve to say goodbye…. Aku masih ingat pertama kali kita berkenalan, kita sama2 terkena culture shocks gara2 aku kesulitan memahami bahasamu. Aku juga masih ingat betapa malunya aku saat gagal menerjemahkan kata2mu. Aku juga masih ingat beberapa kata teguran yang kau ucapkan karena kesalahanku. Tapi dari semua kenangan yang terjadi selama 3 bulan terakhir ini, yang paling aku ingat dan membuatku terkesan adalah kamu yang benar2 sabar menjelaskan dan mengajarkan satu per satu pekerjaan yg ku lakukan setiap hari hingga hari ini. Bagaimana telaten dan sabarnya kamu menjelaskan semua aspek rinci yang ada di laporan, tentang google AdWords, dan semua hal yang amat sangat membantu pekerjaanku sekarang. Kesan pertamaku tentangmu tak meleset sedikitpun, terutama tentang introvert dan kesabaranmu, hanya saja… sepertinya kamu terlalu cepat menyerah pada negara kami yang berantakan ini. Rasa-rasanya aku masih akan terus menangis saat mengingatmu hingga seminggu ke depan. Merasa kehilangan tukang traktir pizza, korban pesakitan bercandaan kami, dan yang paling sedih adalah kami kehilangan zhuren yang dewasa dan bisa merangkul kami semua diantara tekanan yang ada. 最好的主任只有你啊 我们亲爱的大哥也是你 Mungkin itu sebabnya kami susah untuk menerima dia yang baru, yang sudah kamu tunjuk untuk menggantikan semua jobdesk mu. Karena dia juga tak memiliki senyum semanis dirimu. It’s very hard to say goodbye to you… Cao ge, hati2 dijalan.. semoga selamat sampai tiba dirumah… Aku akan sangat merindukan suara mu saat memanggil namaku… Aku juga akan rindu memanggilmu Caoge dengan sedikit merajuk. Menyesal sekali rasanya tiga bulan ini hanya bisa menyusahkanmu. Jaga kesehatan yaaaa Bahagia selalu berkumpul bersama keluarga… We love you Cao Jin Cao We’ll never forget you… Thanks for everything Nice to meet you See you next time
0 notes