Tumgik
kekatasemi · 4 years
Text
LINGKUP AK(AM)U
Telah jauh jejak waktu meninggalkan kita di gubuk ini. Berpesan agar kau rawat dengan tanganmu yang terampil itu. Padaku dirinya minta agar taman kecil sepetak di depan, rajin kusirami dengan kisah perjuangan kita.
Beribu kali matamu bersibobrok dengan hajat nyata pandangan merpati. Dengan sayapnya, wajar bila binar di matamu bertambah. Duhai... Aku menatapmu sembari memetik puisi di pohon jambu.
Hei. Sekali waktu kau habiskan waktu tiduran di sofa tua coklat. Bau apak dan debunya tak kau hiraukan. Saat kutanya mengapa, kau cuma tersenyum simpul sambil menutup dua samudera di atas hidungmu. "menanti takdir" ujarmu berbisik.
Waktu lainnya, wajahmu sibuk dengan guratan ragu dan bingung. Kuperhatikan rona pipimu yang semakin memerah. Mataku menatap layar televisi. Aih... romansa rupanya benar menggoda. Dan gula-gula bertebaran dari seulas senyummu.
Sore hari, kau mematut diri di depan cermin datar berkayu ek merah. Menatap mataku dengan seribu percaya diri. Diriku balik menatapmu yang menaruh gincu merah di bibir...ku.
Semi,
Sembari mengingatmu...
Jatinangor, Mei 2017
.
.
#kekatasemi #salamkatakata #puisi #puitis #karyakata #cermin #lingkup #ak(am)u
1 note · View note
kekatasemi · 4 years
Text
Tumblr media
RETREAT
Mundur diibaratin sama mengalah
Mengalah diibaratin sama kalah
Kalah diibaratin sama lemah
Lemah diibaratin sama ga berdaya
Dan ga berdaya diibaratin sama ga berguna
Singkatnya, MUNDUR itu JELEK
Pertanyaannya, apakah hukumnya selalu begitu?
Mari kita ajak memori kita berkelana pada sebuah perjanjian yang membuat kaum muslimin menyangsikan keputusan Rasulullah SAW.
Perjanjian yang tampak jelas akan membuat kaum muslimin merugi.
Kudu nunggu umrah tahun berikutnya, tanpa boleh membawa senjata lengkap buat perlindungan
Kudu mengembalikan orang Mekkah yg ikut hijrah ke Madinah
Kudu membiarkan siapapun dari Madinah,pergi ke Mekkah
Intinya, saat penjanjian ini dibuat, keuntungan tampak jelas lebih besar untuk kaum kafir Quraisy
Muslimin jadi merasa lemah, merasa ga berdaya. Merasa mundur itu JELEK.
.
.
Mari kita maju 20 tahun berikutnya,
Saat genderang semangat bertalu meramaikan hari itu,
Fathu Makkah namanya
Hari penaklukan sang kota tempat segala ini bermula.
Hari dimana tak ada darah setetespun tertumpah, tak ada satupun paksaan terkatakan.
Kok bisa?
Alasannya, karena 20 tahun lalu kaum muslimin memilih MUNDUR
.
.
Saat itu yg Rasul lihat adalah big picture.
Bukan satu hari kedepan, bukan satu bulan kedepan, atau satu dua tahun yg aman
Tapi visi kejayaan islam yang ajeg untuk penyebaran kebaikan
Inget poin perjanjian kemarin?
Dengan kembalinya orang2 yg hijrah ke Mekkah, akan bisa menghimpun kekuatan dakwah di Mekkah.
Dengan perginya orang2 Madinah ke Mekkah, akan menambah daya dorong kebaikan terlimpah di kota suci itu.
Dengan lebih pasti kekuatan islam terus tumbuh dan tumbuh dan tumbuh. Berkembang pesat karena ilmu dan sokongan terus berdatangan.
.
.
Mundur dengan cerdas
Itu yg dilakukan Rasul
Bukan mundur karena takut
Bukan mundur karena lemah
Bukan pula mundur ingin cari tempat sembunyi
Mundur yg berstrategi
Mundur yg berperhitungan
Mundur yg Memajukan
................
Furoskii,
14 Sept 2020
Terinspirasi dari kebiasaan buruk para penyampai yg maunya buru2, tapi lupa berstrategi
Pict from https://unsplash.com/photos/LOHVrTsdvzY?utm_source=unsplash&utm_medium=referral&utm_content=creditShareLink
0 notes
kekatasemi · 4 years
Text
Kamu tau rasanya bertualang?
Menjelajah ke seantero tempat, ke ujung-ujung ruang yg perawan
Menatap ke pandangan dunia, ke tiap celah hingga habis akhir lirikan
Mendengar deru musik, lirik, sampai lirih terbangan diksi
Karena bertualang bersama buaian mimpi membuatmu tau
Dunia tak sekeji itu.
Padalarang,
17 Mei 2020
05.15 WIB
0 notes
kekatasemi · 7 years
Text
Kisah si Titik
Titik adalah sebuah tanda baca yang terkenal. Seantero dunia pertulisan tak ada yg tak pernah bersinggungan dengannya. Namanya begitu besar bersanding dengan huruf besar dan kata-kata awalan kalimat. Tentulah, dia si pengakhir paragraf.
Si malaikat maut di dunia itu.
Digadang-gadang, masyarakat dunia pertulisan membencinya. Beberapa diantara mereka bahkan berusaha menangkap si Titik yang kecil tapi luar biasa berkuasa itu. Tak pernah berhasil.
Tapi sore itu, dalam sebuah buku novel, ketika semuanya dimulai. Entah siapa pelakunya, dia berhasil menculik semua Titik di buku itu.
Hal yang luar biasa segera terjadi! Kata-kata yang terikat dalam kalimat-kalimat, mulai menggila! Berlompatan sana-sini, bergeser dan mendorong satu sama lain! Bahkan banyak yang merengsek maju atau mundur ke dalam paragraf di depan dan belakang mereka.
Tak ada lagi batas.
Cerita terus berubah semakin lama si Titik pergi. Cinderella masuk dalam petualangan Handsel dan Gretel. Hidung Pinochio menabrak kendaraan Beast yang hendak menyelamatkan Bella. Bahkan Tom kini mengejar Alice di Negeri Dongeng!
Raja Judul di dunia itu akhirnya bergerak. Ia mengerahkan segenap pasukannya yang masih waras (terdiri dari tanda-tanda baca) mencari keberadaan si Titik yang selalu Jumawa itu. Bahkan pasukan elit Raja yang terkenal bisa melacak apapun dan siapapun, disebar ke seantero negeri.
Si Titik, karakter kecil yang selalu berbahaya.
Si Titik, tanda baca yang selalu eksis sebagai pengakhir kalimat dan paragraf.
Si Titik, masyarakat dunia pertulisan yang dibenci karena membuat nada pembaca jadi tegas. Ironi
Si Titik yang jahat. DIANGGAP jahat.
Sampai seminggu berlalu, Si Titik akhirnya muncul entah darimana. Sambil tersenyum, ia mulai berpidato di depan penghuni dunia novel, dan disiarkan di seluruh layarkaca dunia pertulisan.
"Hari ini saya kembali setelah memutuskan meresap dalam kertas untuk beberapa waktu. Saya lihat keadaan disini begitu berantakan saat saya tinggalkan. Ada apa dengan Kata dalam kepala-kepala Kalimat yang dulu begitu konsisiten? Kalian kini merusak keharmonisan paragraf, mencoba berkencan dengan kata dalam pertengahan mereka. Hih!
Apa pula kerjaan kau, Tanda Kutip? Main jalan-jalan saja dalam obrolan tokoh-tokoh yang masuk akal? Membuat mereka bingung menentukan ekspresi!
Ah! Kalian lihat! Tanpaku kalian rusak keseluruhan alur buku! Tanpaku kalian rusak esensi seni dalam imajinasi! Tapi seolah kalian anggap aku sang Maut? Dewa Thanatos pertulisan! Bah!
Kalian tak pernah ingat bahwa akulah yang melahirkan garis! Akulah yang membentuk huruf! Dan akulah yang mengizinkan munculnya kalimat, dan bahkan melahirkan paragraf!
Aku! Si Titik kecil diujung kisah!"
Begitulah... Titik akhirnya menyadarkan dunia pertulisan bahwa dirinya amat penting. Tak boleh dilihat sebelah mata maupun dengan gelap mata.
Si Titik berhasil diyakinkan oleh Raja Judul bahwa dirinya akan diberi gelar kehormatan penjaga alam semesta dunia pertulisan. Tentu Si Titik luluh dan menerima.
Sukurlah...
.
‎.
Itulah si Titik dalam versiku. Karna titik bukanlah akhir cerita, apalagi akhir dunia. Melainkan awal paragraf baru, dan dalam duniaku, awal harapan akan mimpi dan perjuangan baru.
Padalarang, 30 Januari 2018
Semoga Titik berarti besar untukmu juga.
2 notes · View notes
kekatasemi · 7 years
Text
TALI
Jari terjerat tali
Dijerat tali dengan jari
Menjari tali ini menjerat
Tertali jeratan jari
Berjari jerat mentali
Apa jari ini jerat tali?
Atau tali menjerat jari?
Tali Tali Tali
Jerat Jerat Jerat
Jari Jari Jari
Hati hati jeratan tali menjari
 Padalarang, 14 Februari 2016
2 notes · View notes
kekatasemi · 7 years
Text
Kamu Adalah Puisi Yang Tak Pernah Selesai
Layaknya diksi dalam syair
Kamu selalu jauh dan
Memeluk imaji dalam bayang keindahan
Menarik pesonaku pada dunia khayal
Layaknya bait bait seni literasi
Kamu terangkai dari ribuan definisi
Dari lompatan kata-kata
Menggapai teratur refleksi kamu
Layaknya majas dalam gambaran
Tak pernah kamu mau dimengerti
Melipir arti nyanyian sanubari
Menelisik terus aku kelelahan
Layaknya pesan dalam puisi
Kamu ada sekejab dan
Sekejab lagi ditelan mimpi
Kamu antara dua sisi dalam cermin
-
Kamu adalah puisi yang tak pernah selesai
Penuh misteri
Musykil aku cumbu
Terlampau arif kulirih
Ode Sejati
.
Padalarang, 4 januari 2018
4 notes · View notes
kekatasemi · 7 years
Text
Mencoret
"Kenapa kamu bertahan?" tanyaku satu hari. Dan kamu berhenti dari segala kegiatanmu.
"Yah... Kenapa harus berhenti?" tanyamu balik. Mengejutkanku, karena kau selalu menjawab.
Aku menunjuk dinding kamar sebelah kanan"Ini berat bukan? Harus melakukan segala hal demi tercoretnya kalimat-kalimat di kertas-kertas itu?"
Kekehan melompat dari bibirmu. Sambil menatapku hangat, kamu menggendikkan bahu, "karena aku hidup..."
Jawaban macam apa itu.
Puluhan kata ingin kuloloskan dari pemikiranku, mengkritisi ratusan kalimat berurut yang selalu kau tatap dengan mata yang berbinar. Setiap kali melakukannya, layaknya lantai kamar yang dingin bisa menumbuhkan padang bunga. Kamu begitu penuh harapan. Sedangkan aku begitu tak mengerti.
Seperti sore ini ketika kakiku baru beristirahat dari kejamnya aspal jalan. Kamu mencoret satu kalimat lagi di lembaran kertas yang ketiga. Urutan ke 76. Tentang menghilangkan strata dan sejenisnya. Entahlah...
"Hei.. Berhentilah menjadi maniak. Kenapa tak jadi normal dan dewasa sepertiku saja? Tiap pagi tak perlu aku lapor pada diri sendiri dan bergumam soal tulisan di sebuah kertas lusuh. Segalanya pasti," aku menyeruput teh dan menatapmu bosan.
Ujung jari telunjukmu menelusuri rangka dinding bermotif. "Menatap matahari dengan hati berdebar penasaran selalu membuatku jatuh cinta pada hari baru," Katamu lagi-lagi menjawab dengan hal yang aku tak mengerti.
Percuma mengajakmu menelusuri hakikat masa ini. Kepalamu selalu penuh hal-hal aneh dan sia-sia. Aku khawatir tak lama lagi kau gila karena terlalu euforia pada dugaan-dugaan yang melangit. Ckck
Tapi kamu benar-benar aneh. Kuharap kamu tau itu. Berkali-kalipun kudiskreditkan otakmu yang ganjil itu, berkali-kali juga kau melipir pikiranku dengan santai seringan uap dari katel Kakek Vincent. Hah! Apa kalimat-kalimat itu benar-benar ajaib?!
Sial! Aku jadi penasaran
Dan hari itu kutemukan kamu terbaring tegak diatas ranjang singgasanamu. Sambil memeluk sehelai kertas dan menggenggam sebuah bolpen warna-warni. Kamu polos dan tertidur. Sampai dengkurmu berbisik padaku.
"Ini soal hidup dan mati. Ini soal kalimat-kalimat dalam kertas-kertas. Tinggal satu yang belum mencapai Firdaus"
Dan aku menatap dinding enggan berlalu. Menatapmu dan harta karun yang kamu peluk kuat-kuat. Membaca dengan hati, yang tak pernah kulakukan.
-Menyadarkan si AKU- Tertulis diantara garis-gatis kertas. Tajam dan menguar yakin.
Dan kubantu kamu mencoretnya sambil asaku meresap dalam kertas-kertas.
Kau. Si pejuang mimpi dan berlembar-lembar citamu,
Menaklukanku.
---
Padalarang, 3-6 Februari 2018
Berharap bisa mencoret semua mimpi-mimpi itu, lantaran sudah masuk ke daftar kenyataan
1 note · View note
kekatasemi · 7 years
Text
Ola!
Disini seorang penghuni baru dunia tumblr.
Tumblr media
Pagi tadi Gue memutuskan bikin akun tumblr setelah semingguan bersemedi untuk milih satu diantara platform blog yang terhits ; blogspot, wordpress, dan tumblr. Bahkan Gue sempet bikin vote gitu di instastory Gue buat minta pendapat orang-orang, dan ternyata tumblr jadi usulan paling banyak.
Untuk nambah yakin sama pilihan ntar, akhirnya Gue nyari artikel-artikel yang menjelaskan perbandingan diantara 3 platform blog tadi. Dan yah... Hati Gue ternyata lebih prefer ke tumblr, even bakal susah jadi link pertama yang bakal orang liat pas nyari sesuatu di Google. *gue baca sih gitu katanya.
Dan Gue akhirnya menemukan kenapa banyak banget orang di instagram yang nyaranin tumblr dibanding 2 lainnya. Salah satu alsannya lantaran emang lagi hits dan dianggap kekinian banget. Trus juga, tampilan tumblr yang lucu dan ga seribet wordpress atau blogspot. Lebih minimalis dan ga bikin Gue yang perfeksionis ini galau mikirin disain blog.
Tapi yang bikin Gue buru-buru download aplikasi tumblr dan bikin akun, adalah mimpi Gue tadi pagi! Rasanya tuh kaya ditegasin sama alam bawah sadar kalo emang Gue udah gaboleh ragu-ragu dan ngeentarin bikin blog baru! Wkwkwkwk.
Sebelumnya, Gue udah pernah punya beberapa blog baik Blogspot maupun Wordpress sih, dan semuanya ga hidup dalam waktu yg lama. Malah muncul jaring laba-laba di ujung halaman lantaran Gue lupa password blog beserta emailnya. 😆😆
Okeh. Curhat soal sejarah blog ini rasanya udah cukup. Gue mau perkenalan diri dulu deh.
Nama Gue SEMI, tapi itu nama alias Gue. Kenapa? Karena biar keren dan biar lebih yakin aja orang-orang nganggep Gue seorang penulis. Nama asli Gue cukup panjang dan unik, jarang ada yang bisa hapal sekali denger atau baca, Shofuro Fathinatu Shobiroh. Itu. Coba diulang.. Wkwkw
Gue sekarang tercatat sebagai mahasiswi di fakultas ilmu komunikasi (FIKOM) di Unpad, Universitas Padjajaran. Jurusan yang Gue ambil adalah Ilmu Komunikasi, ibu dari semua prodi, yang ternyata lahirnya paling akhir. (ntar Gue cerita di lain postingan).
Oh! Gue masuk kuliah taun 2016, dan Alhamdulillah langsung lolos setelah lulus SMA.
Hobi Gue adalah belajar (eaak), baca, nonton film, nulis, dan berorganisasi (eaak2) . Kegiatan selain itu Gue rasa ga sampe bikin Gue suka banget-banget, jadi masuk kategori biasa aja, gitu.
Sifat Gue, entahlah, ambivert? Sepertinya. Kalo menurut teori psikologi. Kadang malah katanya ekstrovert. Gue juga tegas, solider, dan katanya sih humoris lucu gitu! 😆 dan cukup narsis. Yah.. Beserta sifat lain yang mungkin bakal kalian sadari lewat tulisan dan postingan Gue kedepannya.
Btw btw tulisan dan postingan, di tumblr ini, Gue bakal sering posting hasil tulisan Gue yang berupa puisi (ini pasti bakal sering), prosa, cerpen mini (udah pendek mini lagi! Menggambarkan penulis), curhatan befaedah, dan opini Gue tentang sesuatu. Hmm dan mungkin pengalaman serta tulisan pesenan (wkwkwk 😆)
Satu lagi sebelum postingan ini berakhir, Gue juga nulis riddle dan Gue posting di akun Wattpad Gue, Furoshozam, dengan judul Riddle! Gue gabakal posting disini, melainkan di sana, kalo riddle.
NAH! Menurut Gue, perkenalan seputar diri ini dan blog tumblr ini dicukupkan sampai disini saja. Betul?! Selain karena ntar terlalu banyak curhat, Gue juga takut readers mulai bosan baca basa-basi ini.
Oh! Dan kalo kalian mau, boleh banget komentar atau follow akun ini sekalian. Wkwkwk ntar Gue folbek kok.. Sans 😉
Yaudah gitu aja.
Teşekkürler 😬
Tumblr media
1 note · View note