kebocungkring

[kebocungkring]

Review The Circle (2017)

Bagaimana jika kehidupan kita dinikmati oleh setiap orang tanpa privasi?

Era modern semakin cepat dengan berbagai media dan teknologi yang berkembang pesat. Terlebih kehadiran media sosial yang dapat menyatukan berbagai orang yang jauh menjadi terasa dekat. Tapi, apakah kita yakin dengan perkembangan teknologi dengan kemampuan live video chat/call yang digunakan sepanjang hari dan dinikmati setiap orang tanpa privasi?

Kemunculan Snapgram yang dapat memposting video dan live video menjadi pendatang dimana konsepnya ini menjadi fitur tambahan di Instagram (dengan Insta Story-nya), path, bahkan facebook. Semacam vlog harian yang diposting di YouTube atau media digital lain.

The Circle menghadirkan isu ini dalam film. Menghadirkan aktor ternama seperti Tom Hanks, Emma Watson, serta John Boyega sebagai penarik minat untuk menontonnya. Berlatar sebuah perusahaan teknologi masa kini, menciptakan teknologi masa depan.

Kisah bermula dari Mae Holland (Emma Watson) yang memiliki beban sebagai tulang punggung keluarga, dimana Ayahnya, Vinnie Hollan (Bill Paxton) tidak dapat memenuhi nafkah karena terkena penyakit yang membuatnya harus hidup di sekitar rumah dengan pendampingan penuh istrinya.

Hvft. Bill Paxton meninggal dunia pada tanggal 25 April 2017, 3 hari sebelum perilisan film the Circle, 28 April 2017.

Mae harus mencari kerja demi menghidupi keluarganya dan menyembuhkan ayahnya. Sebuah kabar gembira datang dari Annie (Karen Gillan) yang menyampaikan bahwa Mae mendapatkan kesempatan wawancara pekerjaan di perusahaan The Circle. Annie merupakan sahabat Mae yang juga bekerja disana.

Singkat cerita, Mae masuk sebagai karyawan The Circle. Perusahaan dengan gaya hidup karyawan yang penuh dengan kebahagiaan. Pagi bekerja, Malam berpesta.

The Circle memiliki CEO bernama Eamon Baily (Tom Hanks) dengan kepiawaiannya dalam menyampaikan produk terbaru kepada karyawannya. Jika anda pernah atau sering menonton bagaimana Steve Jobs melakukan presentasi setiap produk terbaru Apple, Anda akan melihat hal yang sama pada Eamon Baily.

Dan: You most scared of? Mae: Unfulfilled Potential.

Produk yang dirilis the Circle yaitu TruYou. Hampir seperti yang dilakukan snapchat atau Insta Story. Bahkan mungkin mirip dengan Bigo Live. Menceritakan keseharian seseorang secara live dengan berbagai komentar para penontonnya. Bedanya, jika live video biasa kita temui di Insta Story hanya beberapa detik, kali ini the Circle memberikan fitur layaknya video 360° dengan kualitas gambar layaknya 4K.

Mae Holland menjadi orang pertama yang diminta oleh Eamon Baily untuk menggunakan produk ini sepanjang harinya. Secara transparan, non stop. Baik dari bangun tidur, bekerja, istirahat, makan, dan setiap aktivitas penggunanya. Kecuali ketika dalam kamar mandi. Menarik bukan, kehidupan seseorang secara terbuka dapat dinikmati bersama. Menyatukan yang jauh menjadi lebih dekat tanpa privasi.

Emma Watson: Aku menghindari komentar media sosial untuk kepentingan kewarasanku. (Independent Ireland, 2017)

Dalam satu malam, Mae bertemu dengan seorang misterius bernama Karden (John Boyega). Karden yang memiliki nama asli Ty Gospodinov adalah salah satu dari pencetus the Circle yang menyamar sebagai Karden agar tidak diketahui orang-orang. Karden mengungkapkan bahwa perusahaan ini dalam masalah. Masalah besar karena adanya produk TruYou menjadikan setiap orang tak memiliki privasinya masing-masing.

Masalah muncul ketika produk ini ternyata membuat orang tua Mae mejadi kecewa. Mae yang sedang menghubungi orang tuanya yang ternyata sedang melakukan hubungan intim di kamarnya. Terekam setiap detiknya. Mae terkejut, karena kegiatan menelpon orang tua nya ini terekam dan live untuk setiap followers-nya.

Masalah kembali muncul dengan adanya produk baru the Cirle yang dapat menemukan orang dalam kurun waktu hitungan menit. Ketika produk ini dirilis dan diuji coba secara terbuka, orang yang dicari adalah mantan pacar Mae, Mercer (Ellar Coltrane). Pencarian Mercer ini ditayangkan secara live. Setiap orang di dunia melihatnya. Ketika berbagai kamera menemukannya, Mercer melarikan diri dan tak ingin dirinya direkam secara live. Mercer terbunuh ketika pelariannya, dan tentunya terekam secara live.

Masalah muncul setiap adanya perkembangan produk the Circle. Tetapi, ending dari film ini terasa terburu-buru. Bahkan tidak diketahui klimaks dari masalah yang ada. Seakan menyimpan inti cerita, tetapi tidak disuguhkan, kemudian diakhiri begitu saja.

Diadaptasi dari buku karya Dave Eggers dengan judul yang sama, film Science Fiction Drama arahan James Ponsoldt yang dirilis pada 28 April 2017 lalu dengan budget sebesar US$ 18 juta ini tak memembuat penontonnya puas, meski tercatat memperoleh pendapatan Box Office sebesar US$25.3 juta. Setting film berefek ‘kekinian’ dengan para aktor/aktris ternama, tidak menjadikan sebuah film dikatakan layak ditonton jika alur cerita tidak disusun dengan baik. Khusunya masalah, puncak masalah, dan penyelesaiannya. Dan yang terpenting, ending dari sebuah film harus pas.

Overall, saya memberikan nilai 5/10, tak jauh beda dari rata-rata rating imdb 5.3/10. Sepertinya, para orang di balik layar produksi film ini harus mencoba untuk menelaah ulang. Bahkan jika perlu, saya sarankan untuk menonton #DOES Erix Soekamti Episode 469 dengan judul Cara Bikin #DOES. Di sana disampaikan cara membuat sebuah cerita harus memiliki alur. Mulai dari informasi atau profil sebagai pengenalan, muncul masalah, puncak dari masalah, dan penyelesaiannya.

[kebocungkring]

Review Pirates of the Caribbean: Dead Man Tells No Tales a.k.a Salazar's Revenge (2017)

Akhir perjalanan Captain Jack Sparrow melawan Spaniard Navy dalam pencarian harta pematah kutukan seluruh lautan.

Jack Sparrow kembali hadir dalam seri Pirates of the Caribbean ke-5 dengan judul Salazar’s Revenge. Judul asli film ini digunakan di berberapa negara seperti Inggris, Spanyol, Hungaria, Italia, Swedia, Singapura, Turki (Screenrant, 2016) dan Indonesia. Sedang judul aslinya adalah Dead Man Tells No Tales.

Jack Sparrow (Johnny Depp) kembali menyalurkan bakat kocak nya di film bergenre Adventure, Comedy, Action yang dirilis pada tahun 2017. Indonesia lagi-lagi mendapat jadwal rilis lebih dahulu (24 Mei 2017) dari jadwal rilis negara asal pembuatannya (USA), 26 Mei 2017.

Hvft. Jadwal rilis film mengalami kemunduran dari jadwal yang dirilis Walt Disney. Awal penjadwalan rilis pada 10 Juli 2015.

Kisah cerita bermula dari Henry a.k.a Will Turner Junior (Brenton Thwaites) yang mencari sang Ayah (Orlando Bloom). Ketika bertemu, sang putra dari rahim Elizabeth Swann (Keira Knightley) ini berjanji akan menghilangkan kutukan Kapten dan Kru kapal Flying Dutchman dan hidup normal sebagai keluarga. Satu kunci dari petuah Will adalah mencari Jack Sparrow.

Berlanjut dengan pertemuan Henry dengan astronom cantik yang dituduh sebagai penyihir, Carina Smyth (Kaya Scodelario). Mereka memiliki tujuan yang sama, mencari Jack Sparrow dengan Kompas legendarisnya. Buku karangan Galileo Galilei yang diwariskan Ayah Carina, berisikan lokasi dimana menemukan Trident of Poseidon, pusaka yang dapat mematahkan segala kutukan seluruh penjuru samudra.

Jack ditemukan pada peresmian Bank dengan tempat penyimpanan harta tercanggih, dengan ketebalan bajanya tak mungkin dapat dicuri. Disinilah komedi khas Captain Jack Sparrow, tertidur pulas bergenggam rum, bersama wanita yang baru dia setubuhi yang ternyata istri kepala polisi yang juga hadir dalam peresmian Bank di Inggris tersebut.

Kekonyolan berlanjut dengan kru yang setia bersama Jack Sparrow sejak awal, Master Gibbs (Kevin McNally) dkk mencuri peti baja bank berisikan emas dan Jack Sparrow yang bertu terbangun di depan ratusan orang yang mendatangi peresmiam tersebut. Tak dapat diceritakan, cukup tonton saja filmnya. Karena kekonyolan ini akan membuatmu merasa bernostalgia dengan seri Pirates of the Caribbean.

Hvft. Jack Sparrow sempat menglami cedera dalam pengambilan gambar di Gold Coast, Australia, dan harus menjalani operasi pasang pen di jarinya.

Dari kejadian itu, Jack Sparrow akhirnya bertemu dengan Henry dan Carina. Hanya saja, pertemuan mereka kurang baik karena Jack dan Carina harus siap mati didepan ratusan penduduk karna tuduhan masing-masing, bajak laut yang merampok dan tuduhan sebagai penyihir.

Jack dan Carina yang akan dipenggal serta digantung diri, diselamatkan Henry beserta kru kapal Jack yang lagi-lagi menghadirkan lawakan khas franchise bertema bajak laut ini. Lagi dan lagi.

By the Way, belum berbicara masalah dan tentunya musuh dari masalah dalam film ini. Setelah seri sebelumnya, Pirates of the Caribbean: On Stranger Tides peran Bond’s Girl nya Jack Sparrow dibintangi oleh Penélope Cruz, kini sang Suami Penélope Cruz berperan sebagai musuh dari Jack Sparrow. Ya, Javier Bardem yang berperan sebagai Captain Armando Salazar from Spain yang ingin membalas dendam Jack Sparrow muda membuatnya bersama kru hantunya, Spaniard Navy terkutuk karena masuk ke dalam Devil’s Triangle.

Captain Salazar berencana membunuh Jack Sparrow dan mendapatkan kompasnya untuk menemukan Trident of Poseidon agar terbebas dari penderitaannya sebagai hantu. Ya, tujuan dari film ini adalah menemukan dan berebut mematahkan Trident of Poseidon. Untuk dapat menemukan Jack Sparrow, Salazar bertemu Captain Barbossa (Geoffey Rush) demi menemukan Jack Sparrow.

Kekurangan dari film ini menjadi terasa karena peran dan kekonyolan Jack Sparrow a la Johnny Depp cukup sedikit. Tidak seperti film-film sebelumnya, porsi Javier Bardem yang beringas, kepintaran Brenton Thwaites dan Kaya Scodelario lebih disuguhkan. Bahkan dari film ke-5 ini, serasa kehilangan sosok Jack Sparrow yang dahulu. Bisa jadi film ini menyebutkan Jack Sparrow bukan lagi tokoh utama, melainkan tokoh yang sekedar membantu tokoh lain dalam mencari tujuan dari film ini.

Musik yang disuguhkan oleh Hans Zimmer seperti yang kita dengar di seri-seri sebelumnya, kini diisi oleh komposer film Mortdecai dan Rango (keduanya dibintangi Johnny Depp), Geoff Zanelli. Tak perlu ditanya bagaimana hasilnya, tapi Hans Zimmer tidak bisa digantikan.

Jangan berkecil hati, storyline dari film ini tidak akan membuat anda bosan. Jika di awal film anda bertanya-tanya mengapa Carina masuk dalam jalan cerita, pada akhir cerita para penonton akan dikejutkan dengan siapa sosok Carina sebenarnya. Selain itu, kelanjutan dari akhir film ke-4, dimana kapal Black Pearl yang masuk dalam botol kaca, akan dihadirkan kembali sebagai kapal yang membawa Jack Sparrow dkk ke tujuan mereka.

Bagian aktor pendukung, akan muncul cameo bassist the Beatles, Paul McCartney sebagai Paman Jack Sparrow yang juga sebagai bajak laut. Dan di akhir film, kemunculan Elizabeth Swann, menjadikan sebuah reuni bagi Keira Knightley, Johnny Depp, dan Orlando Bloom, setelah peraduan film Pirates of the Caribbean terakhir mereka, Pirates of the Caribbean: At World's End yang dirilis 2007 silam.

Terakhir, jangan beranjak dari kursi. Tunggu sampai credit berakhir. Post credit yang juga sering kita tunggu seperti film-film Marvel akan menjadi penghibur sebelum kita keluar studio.

Film ini berdurasi 135 menit  dengan budget US$ 230 juta dari Produser franchise-nya sejak seri pertama Pirates of the Caribbean: The Curse of the Black Pearl (2003), Jerry Bruckheimer, dengan perpaduan duo Director film Kon-Tiki yang masuk sebagai Nominasi 85th Academy Award for Best Foreign Language Film, Joachim Rønning dan Espen Sandberg.

Seri terakhir dari Pirates of the Caribean bersama Johnny Depp sebagai Jack Sparrow kali ini saya beri rating 7/10, hampir sama dengan rata-rata rating imdb yaitu 7.4/10. Baik, tapi tidak terlalu baik. Savvy?