jerapahsenja
Catatan Perjalanan
3 posts
Don't wanna be here? Send us removal request.
jerapahsenja · 6 days ago
Text
Malam ini 2 Nopember 2024
Hujan mengguyur area Waikabubak, Sumba Barat dengan teramat deras. Masih saja aku mengalami culture shock, darinyg benderang cenderung terik pada siang hari. Lalu malam muncul hujan badai teramat deras.
Tumblr media
Lumayan deras hujan kali ini.
Semoga membawa berkah
0 notes
jerapahsenja · 9 days ago
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Juri Lomba Debat
SMKN 1 Tana Righu - Sumba Barat
0 notes
jerapahsenja · 25 days ago
Text
Sumba Pekan Pertama
Catatan ini ku tulis tertanggal 14 Oktober 2024. Hari senin sekitar pukul 12.28 WIB 6 Hari sudah kulewati perjalanan dari rumah Tulungagung ke Waikabubak, ibu kota kabupaten Sumba Barat, NTT. Perjalanan kali ini dalam mengikuti 3 bulan kontrak sebagai Education Specialist - Consultant di Save the Children.
Catatan awal:
Save the Children adalah sebuah organisasi non-pemerintah (NGO) internasional yang fokus pada kesejahteraan anak-anak di seluruh dunia. Didirikan pada tahun 1919 di Inggris oleh Eglantyne Jebb, organisasi ini bertujuan untuk meningkatkan kehidupan anak-anak, khususnya yang terkena dampak perang, kemiskinan, bencana alam, dan ketidaksetaraan.
Berikut adalah beberapa misi utama Save the Children:
Hak Anak: Save the Children memperjuangkan hak-hak dasar anak, seperti hak untuk mendapatkan pendidikan, perawatan kesehatan, perlindungan dari kekerasan, dan hak untuk tumbuh dalam lingkungan yang aman.
Pendidikan: Organisasi ini berupaya memastikan bahwa semua anak memiliki akses terhadap pendidikan berkualitas, terutama di daerah-daerah miskin dan konflik. Mereka juga mendukung pengembangan sistem pendidikan dan pelatihan guru.
Kesehatan dan Nutrisi: Save the Children bekerja untuk mengurangi angka kematian bayi dan anak serta meningkatkan kualitas gizi dan perawatan kesehatan ibu dan anak. Mereka menyediakan layanan kesehatan dasar, imunisasi, dan intervensi nutrisi di daerah yang paling rentan.
Perlindungan Darurat: Dalam situasi darurat seperti perang, bencana alam, atau krisis kemanusiaan lainnya, Save the Children menyediakan bantuan darurat termasuk tempat tinggal, makanan, air bersih, dan dukungan psikososial bagi anak-anak yang terkena dampak.
Penghapusan Eksploitasi Anak: Save the Children berusaha melindungi anak-anak dari berbagai bentuk eksploitasi, termasuk perdagangan manusia, pekerja anak, dan kekerasan seksual. Mereka juga berupaya meningkatkan kesadaran dan kebijakan perlindungan anak di berbagai negara.
Dengan beroperasi di lebih dari 100 negara, Save the Children memiliki jaringan global yang kuat dan bekerja sama dengan pemerintah, organisasi lain, dan komunitas lokal untuk mencapai tujuannya. Organisasi ini dibiayai oleh donasi individu, kemitraan korporasi, serta dana dari berbagai lembaga internasional.
=======
Lanjutan.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Perjalanan 9 Oktober saya mulai tengah malam, diantarkan istri di terminal Gayatri Tulungagung. Lalu berlanjut dengan bus Bagong - Patas via Tulungagung - Bungurasih (Surabaya). Perjalanan berlangsung tidak termasuk lama, sekitar 3 jam. Setelah itu naik bis Damri arah Bandara. Sungguh perjalanan yang menarik, setelah sekitar 10 bulan, saya benar-benar di rumah saja, bekerja serabutan dari rumah, mengantarkan istri hamil, dan menimang mencuci pakaian anak, sampai - sampai menghabiskan waktu bersama Musa dan Nala.
====
Sampai di bandara Juanda, mulai check in di gate Batik Air, saat check, komunikasi sebentar dengan petugas gate. Koper ternyata harus masuk bagasi (karena ketika ditimbang sekitar 11,4 Kg). Well it's OK. Dipersilakan masuk ruang tunggu, check-in masih sekitar pukul 06.00, masih ada sekitar 1 jam untuk shalat subuh dan ngaji. Ah ini momen pertama aku menitikkan air mati, tiba-tiba teringat rumah ingat istri dan 2 anak kecil yg sedang kutinggalkan. Tapi pilihanku memang tak banyak. Yasudah, hidup harus terus berjalan.
=======
Pesawat berangkat 06.20 WIB pagi-pagi buta. Duduk pas disamping jendela, sampingku ada ibu-ibu dengan 2 anak yang sedang dalam perjalanan wisata ke Bali. Ini perjalanan naik pesawat setelah terakhir tahun 2020, sebelum menikah.
Transit sebentar di Ngurah Rai, Denpasar. Langsung disusul petugas bandara, memberi tiket arah Tambolaka. Dari Batik AIr menuju Wings Air. Sampai di Tambolaka pukul 10.15 WITA. Saya kaget dengan situasi Bandara. Panas, gersang, dan mengingatkan dengan Bandara Buli, Halmahera Timur. Kukira Tambolaka ini masuk Sumba Barat, ah ternyata dari bandara, masih harus naik mobil perjalanan darat sekitar 1.5 jam. Asli lelah sekali. Luar biasa. Saat itu dijemput Driver dari Save the Children, yaitu Om Ferdy.
Saya melihat jam tangan menandakan pukul 11.40 WITA ketika sampai di hotel Manandang. Sekitar 15 menit kemudian, saya diminta menunggu sampai kamar siap. Istirahat dimulai, tidur siang sekitar 2 jam. Agenda selanjutnya mencari kos, karena jatah hotel hanya 1 malam. Kita review dulu hotel Manandang ini, secara umum bersih dan nyaman untuk ditinggali, wifi ada dan lumayan lancar untuk ukuran di Waikabubak. Ada sandal dan fasilitas air panas atau dingin. Disediakan kopi----Ya standar pelayanan hotel --- karena teramat capek, saya tidur. Next mencari kos yang bisa ditinggali. Bang Firman memberikan 2 opsi, dekat kantor atau dekat perkotaan. Saya memilih untuk mencoba 2 opsi tersebut dengan melihat untung ruginya.
Entah mengapa ada rasa kurang nyaman jika dekat dengan kantor, dilihat dari hal seperti jauhnya dari tempat ibadah (Masjid) dan banyaknya anjing lalu lalang di sepanjang jalan. Akhirnya saya memilih dekat perkotaan -- Dekat masjid besar -- Malam itu, bada Maghrib saya memberanikan diri untuk bertanya dengan tukang parkir dan tetua, pak Umbu Hanif untuk mencarikan kos yang layak. Akhirnya di hari selanjutnya, saya memilih kos orang Bima -- kisaran jarak 200 meter dari masjid -- Kos ini kosong, sumpah kosong, tidak ada isi sama sekali, bahkan kasur dan bantal pun tak ada. Katanya memang begitu standar kos dsini. Lalu entah kebaikan apa yang membuat di hari selanjutnya mau meminjamkan kasur dan bantal, bahkan ada karpet ala kadarnya.
(Cerita bersambung ....)
0 notes