Text
The Black Phone (2021)
Kegelapan, ruang bawah tanah, dan suara-suara misterius yang muncul dari telepon terus menghantui pikiran. Itulah gambaran dari film The Black Phone yang disutradarai oleh Scott Derrickson. Film ini menawarkan nuansa horor psikologis dan supernatural yang diselipkan dengan unsur teka-teki misteri di balik skenario film ini. Pemilihan latar pada tahun 1970-an juga berhasil membuat elemen klasik, kelam, dan mencekam berpadu dengan sangat sempurna di film ini.
Semua ini bermula dari karakter utamanya, seorang anak laki-laki bernama Finney (Mason Thames) yang diculik oleh "The Grabber" (Ethan Hawke). Sebutan tersebut adalah julukan yang diberikan pada sang penculik, diberi julukan "The Grabber" karena aksi penculikannya yang cepat, langsung, dan sangat berhati-hati agar tidak meninggalkan jejak sama sekali. Finney dibawa ke ruang bawah tanah yang hanya terdapat kasur dan telepon hitam. Finney menyadari bahwa dirinya dalam bahaya, namun berusaha untuk tetap fokus dan melakukan segala cara untuk bisa keluar dari ruang bawah tanah itu. Di tengah rasa frustrasinya, keanehan mulai muncul—telepon hitam yang awalnya Finney kira tidak berfungsi tiba-tiba berdering dan mengeluarkan panggilan-panggilan yang dianggap berasal dari roh anak-anak yang pernah menjadi korban The Grabber. Dalam panggilan, selalu berisi pesan yang mengutarakan rasa amarah, kesedihan, ketakutan, serta sesekali memberikan pesan petunjuk untuk Finney agar bisa keluar dari setiap jebakan The Grabber dan mengharapkan Finney supaya tidak berakhir tragis seperti mereka.
Ethan Hawke menjiwai karakter The Grabber dengan gaya yang sangat mengintimidasi dan misterius. Cara bermainnya membuat para penonton tak bisa menebak kepribadian seperti apa yang akan ia tampilkan selanjutnya—topeng yang dirancang khusus untuk The Grabber juga sangat mendukung nuansa psikopat yang akan menghantui pikiran para penonton. Mason Thames pun memainkan karakter Finney dengan sungguh meyakinkan, sebagai seorang anak laki-laki yang tangguh dan tak pantang menyerah untuk menemukan jalan keluar.
Secara keseluruhan, Scott Derrickson sebagai sutradara berhasil memadukan nuansa horor supernatural dan horor psikologis yang akan membuat penonton merasa tercekam di setiap adegan yang menegangkan. Atmosfer yang dibangun dalam film ini dapat mewakili setiap detail emosi yang dirasakan para pemain, serta dengan menampilkan warna-warna suram dan pencahayaan yang redup semakin mewakili unsur horor dalam film tersebut.
0 notes
Text
Mencuri Raden Saleh (2022)
”To steal is the ultimate form of praise for something one cannot create.”
Bayangkan bagaimana jadinya jika salah satu lukisan paling bersejarah menjadi sasaran untuk rencana kejahatan? Mencuri Raden Saleh membuka gerbang kekreatifan baru dengan mengutarakan unsur budaya dan aksi kejahatan di dalam nya, dengan menyeret kembali lukisan Penangkapan Pangeran Diponegoro karya maestro Raden Saleh sebagai objek utama. Sebuah masterpiece yang di sutradarai oleh Angga Dwimas Sasongko ini dapat memanjakan imajinasi para penonton dalam memecahkan teka-teki dan misteri yang ada di dalam nya.
Di tengah hiruk-pikuk kota Jakarta, terdapat sekelompok sahabat yang sedang dilanda ketidakpastian ekonomi serta di tambah dengan butuhnya pemasukan uang dalam jumlah yang besar, salah satunya adalah seorang mahasiswa seni bernama Piko (Iqbaal Ramadhan), bersama sekelompok sahabatnya: Ucup (Angga Yunanda), Gofar (Umay Shahab), Sarah (Aghniny Haque), Tuktuk (Ari Irham), dan Fella (Rachel Amanda). Sampai buah pikiran cerdik datang ke benak mereka, yaitu mencuri salah satu lukisan yang berharga dan memiliki nilai sejarah yang tinggi: ”Penangkapan Pangeran Diponegoro,” rencana pencurian besar-besaran ini menerjerumuskan mereka pada wadah penuh rintangan. Terjebak di dalam labirin dengan seribu hambatan tak ada artinya jika setiap anggota dalam kelompok ini memiliki jiwa resourceful, dalam arti lain mereka memiliki ahli dan keterampilan yang berbeda dalam bidang-bidang tertentu yang akan membuka pintu keluar dalam setiap rintangan nya. Rancangan strategi yang rinci dan setiap keputusan yang mereka ambil menjadi kunci utama dalam keberhasilan rencana ini. Namun dengan seiring berjalannya rencana, aksi ambisius yang mereka hadapi membuat konfilk dan motif rahasia antar individu mulai bermunculan.
Mungkinkah ada pihak-pihak lain yang ikut campur dalam rencana ini dan diam-diam mengincar lukisan itu? Apakah ada salah satu anggota yang berkhianat di tengah jalannya rencana? Bisakah mereka tetap bersatu setelah semua yang terjadi?
Film ini dibintangi oleh aktor dan aktris yang memiliki jenjang reputasi karier yang sangat tinggi dan cemerlang. Selain menguji adrenalin dan mengasah strategi, Mencuri Raden Saleh juga menawarkan visual yang memukau di setiap detail dari karakter, keselarasan atmosfer dan latar yang mendukung alur cerita, serta memiliki skenario yang kreatif dan unik. Tontonan yang merangkul nilai-nilai seni dan unsur laga ini juga sesekali membawa aspek moral— tentang bagaimana setiap karakter menunjukkan usaha dan prinsip mereka untuk mendapatkan goal yang diinginkan.
Mencuri Raden Saleh pantas untuk disebut sebagai karya yang mengagumkan karena memiliki kombinasi yang sempurna tanpa menghilangkan keserasian budaya di dalam nya, menempati posisi Best Production Design pada Piala Citra Festival Film Indonesia (FFI) pada tahun 2023 tentu menjadi sebuah kebanggaan pada karier team yang terlibat dan impact kepada sejarah perfilman Indonesia.
Ditulis oleh Carissa Aulia Putri.
2 notes
·
View notes